Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3 Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota

Nama: GHAZY ARINAL HAQ

NIM: 041550344

UPBJJ UT

MEMBANGUN DESA DENGAN POLA PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

PENDAHULUAN
Dalam pembangunan Pemerintah acapkali melakukan mobilisasi masyarakat.Partisipasi
masyarakat seperti itu hanyalah partisipasi semu karena tidak mencerminkan kesadaran dan
kehendak bebas masyarakat. Partisipasi murni masyarakat harus diusahakan dengan upaya-
upaya sistematis, sehingga Pemerintah desa dan masyarakat secara bersama-sama terlibat
dalam setiap tahap pembangunan, baik tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan.
Kesadaran dan tanggung jawab masyarakat bertumbuh-kembang untuk menyelesaikan
persoalan di tingkat RT, dusun, hingga desa.Pemerintah desa pun dirasakan kehadirannya
oleh masyarakat.Namun dalam prakteknya, perencanaan top-down lebih dominan dalam
rencana kerja pemerintah.

Kesuksesan pembangunan dipengaruhi oleh sistem perencanaan yang baik.Nyatanya,


pembangunan di Indonesia belum menampakkan hasil yang dapat dirasakan langsung dan
signifikan oleh masyarakat dalam pemenuhan hak-hak dasarnya.Masyarakat belum
merasakan kehadiran pemerintah (Negara) atas persoalan yang membelit kehidupannya.
Padahal masyarakat dan lingkungannya memiliki potensi yang besar untuk ikut serta
menyukseskan pembangunan.Pemerintah cenderung melakukan mobilisasi, bukannya
menumbuhkan kesadaran (public awareness), sehingga masyarakat secara sukarela
berpartisipasi dalam setiap tahapan pembangunan.
Dalam keadaan terpasung sejak lama, akibat struktur social yang cenderung
menindas, suara masyarakat dari arus bawah cenderung tertelan dan menguap.Namun
perkembangan demokrasi belakangan ini, pun berdampak terhadap munculnya suara arus
bawah meskipun samar-samar. Ditunjang dengan makin dinamisnya kerja-kerja kelompok
menengah, seperti NGO’s, pers, dan kelompok intelektual akan mempermudah kerja-kerja
pemberdayaan dan advokasi. Prasyarat-prasayarat untuk menuju ke arah pendalaman makna
bernegara sudah terbentuk, tinggal menunggu kemauan (political will) pemerintah saja.
Definisi Perencanaan, Pembangunan, dan Partisipasi
Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Pasal 1, huruf (1) mendefiniskan perencanaan sebagai suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Adapun definisi pembangunan nasional adalah upaya yang dilakukan oleh segenap
elemen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Tujuan bernegara telah termaktub
secara ekplisit dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sambas sendiri Perencanaan Pembangunan Desa
diatur dalam Bab X mulai Pasal 141 sampai dengan Pasal 143 sebagai berikut :
Pasal 141
(1) Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa disusun perencanaanpembangunan
desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaanpembangunan daerah.
(2) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusunsecara
partisipatif oleh pemerintah desa sesuai dengan kewenangannya dalammusyawarah
perencanaan pembangunan desa.
(3) Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud padaayat (1)
wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa dan stakeholder yang adadi desa.
Pasal 142
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagai mana dimaksud pasal 141 ayat (2)disusun secara
berjangka atau menurut kebiasaan yang berlaku di desa.
(2) Secara berjangka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka menengah desa selanjutnya disingkat RPJMDesa untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun.
b. Rencana kerja pembangunan desa selanjutnya disingkat RKP Desa yangmerupakan
penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
(3) RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan denganperaturan
desa berpedoman pada peraturan daerah tentang rencana pembangunanjangka menengah
daerah (RPJMD).
(4) RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan dengankeputusan
Kades berpedoman pada peraturan desa tentang RPJM Desa danperaturan Bupati tentang
rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).
Pasal 143
(1) Perencanaan pembangunan desa dimaksud pada pasal 141 didasarkan pada datadan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :
a. Penyelenggaraan pemerintahan desa.
b. Organisasi dan tata laksana pemerintahan desa.
c. Keuangan desa.
d. Profil dan monografi desa.
e. Informasi lain yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa
danpemberdayaan masyarakat.
Sedangkan partisipasi adalah sebuah proses yang mensyaratkan adanya kontribusi,
keterlibatan, kesadaran, tanggung jawab, proses aktif, inisiatif, dan otonomi dari masyarakat
dalam keseluruhan tahapan proses pengambilan keputusan. Partisipasi adalah bentuk
keterlibatan masyarakat, baik secara langsung maupun tdak langsung, dilakukan secara lisan
maupun tertulis, menyampaikan pikiran dan pendapatnya dalam proses pengambilan
Kebijakan Publik.
Dengan demikian, proses pembangunan nasional diselenggarakan dalam sebuah
sistem perencanaan secara terpadu dalam satu kesatuan perencanaan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara Negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah, bahkan
hingga tingkat pemerintahan terkecil, yaitu desa; yang merupakan kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam prakteknya, desa sepanjang sejarah Indonesia berada pada posisi sebagai
tangan kekuasaan dan masyarakat desa merasakan dampak kebijakan pembangunan secara
langsung. Sistem perencanaan top-down hanya menjadikan desa sebagai subordinasi semata.
Desa tidak memiliki otonomi dalam merencanakan dan mengambil keputusan sesuai dengan
tingkat kebutuhan masyarakat setempat.
Mendorong Pembangunan Partisipatif dari Bawah
Pasca Orde Baru, ruang partisipasi masyarakat dapat dikatakan semakin luas.
Berbagai kalangan secara terus-menerus mendorong lahirnya regulasi dan deregulasi untuk
memperkuat peran masyarakat dalam proses pengambilan keputusan politik dan
pembangunan. Hasilnya, aspirasi masyarakat dari tingkat bawah sangat menentukan berbagai
keputusan di tingkat yang lebih tinggi, kecuali keputusan peradilan.Meskipun dalam
prakteknya, kelompok elit masih sering mengambil bagian lebih besar.Namun jika
dibandingkan dengan masa-masa pra reformasi, perkembangannya cukup menggembirakan.
Sistem perencanaan yang pada mulanya menganut pola top-down berubah pola menjadi
bottom-up dengan tingkat partisipasi masyarakat sebagai syarat utama.
Pembangunan partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa
bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan cara hidup
masyarakat yang telah lama berakar budaya di wilayah Indonesia.
Prinsip kerja dari pembangunan partisipatif adalah sebagai berikut :

(1) program kerja disampaikan secara terbuka kepada masyarakat dengan melakukan
komunikasi partisipatif agar mendapat dukungan masyarakat,

(2) program kerja dilaksanakan melalui kerjasama dan kerja bersama kelompok antara
masyarakat, pejabat desa dan segenap warga dalam rangka memperkecil hambatan dalam
program,

(3) program kerja tidak mengarah pada golongan tertentu di masyarakat atau kelompok agar
tidak menimbulkan perpecahan,

(4) selama program berjalan, koordinasi selalu dilakukan secara vertikal maupun horizontal,

(5) tidak perlu bersikap superior atau “merasa paling tahu” dalam setiap kesempatan
pelaksanaan program kerja,

(6) tidak perlu memberikan janji kepada siapapun tetapi kesungguhan kerja dalam konteks
program kerja yang sudah ditentukan.

Contoh nyata keberhasilan pola pembangunan partisipatif adalah melalui Program


Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) yang sebagai leading
sectornya adalah Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa di Lingkungan
Kemeterian dalam Negeri. Melalui PNPM MP ini masyarakat diajak untuk ikut berpartisipasi
secara aktif baik kegiatan yang sifatnya pembangunan fisik sarana prasarana infrastruktur
perdesaan, maupun kegiatan non fisik berupa Simpan Pinjam Perempuan yang mampu
memberikan modal bergulir yang dapat berkembang serta mampu mengangkat kemampuan
ekonomi masyarakat desa.
Penutup
Perencanaan pembangunan partisipasi yang berakar dari bawah adalah jalan yang
tepat untuk memastikan persoalan dan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Partisipasi
masyarakat dalam manajemen pembangunan akan menghantarkan masyarakat untuk dapat
memahami masalah-masalah yang dihadapi, menganalisa akar-akar masalah tersebut,
mendesain kegiatan-kegiatan terpilih, serta memberikan kerangka untuk pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan. Masyarakat tidak hanya terlibat dalam perencanaan, tapi
juga dalam pelaksanaan di lapangan secara swadaya dan sukarela.Tahapan perencanaan
dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis serta partisipatif.Dengan demikian, hasil-hasil
pembangunan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, baik keluarga miskin, anak-
anak, kelompok perempuan, dan kelompok masyarakat lainnya.Namun, hasil perencanaan
bottom-up dari tingkat desa ke tingkat yang lebih tinggi mendapat tantangan yang
serius.Sebab, program-program SKPD yang bersifat top-down lebih banyak terakomodir
dalam Rencana Kerja SKPD; sebagai bahan penyusunan RKPD Kabupaten. Oleh karena itu,
kekuatan masyarakat sipil dan media massa sangat penting untuk melakukan kontrol terhadap
kebijakan publik.

Referensi :
1. Modul IPEM4542 Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Desa

Anda mungkin juga menyukai