2013 1 13201 811409023 Bab2 01082013011242 1
2013 1 13201 811409023 Bab2 01082013011242 1
KAJIAN PUSTAKA
dengan jalan memodifisir tidak hanya faktor social dan lingkungan fisik semata-
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
4) Pengendalian Vektor
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8, yaitu:
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
1) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh prses alam
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
Unsur-unsur atau syarat mutlak untuk disebut suatu lingkungan telah tercemar
dan lain-lain)
3. Kegiatan manusia
4. Timbul perubahan, atau menurunkan mutu yang lebih rendah hingga ke tingkat
tertentu
6. Menurut perutukannya
Dari unsur-unsur pencemaran lingkungan tersebut, nyatalah bahwa suatu
kepada lingkungan alam saja, akan tetapi berakibat dan berpengaruh pula terhadap
kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Kalau lingkungan alam telah
tercemar sudah tentu tanaman yang tumbuh di lingkungan tersebut akan ikut
tercemar, demikian pula denga hewan yang hidup di situ. Pada akhirnya manusia
sebagai makhluk hidup yang omnivore akan ikut pula merasakan dampak
langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik dan atau hayatinya yang
Masih banyak manusia yang bersikap tidak tahu atau tidak mau peduli dan
tidak butuh pandangan dan manfaat jangka panjang sumber daya alam, sekaligus
tidak peduli dengan tragedi kerusakan lingkungan yang terjadi. Bagi mereka,
kesejahteraan material sesaat menjadi kepedulian utama dan pada saat yang sama
justru mendatangkan kerugian bagi mereka juga dan bahkan bagi orang lain yang
Kerusakan internal adalah kerusakan yang terjadi diakibatkan alam itu sendiri.
Kerusakan karena faktor internal sulit dicegah karena merupakan proses alami
disebabkan oleh embun yang berfungsi sebagai lensa pengumpul api (pada titik
fokusnya) pada saat terkena cahaya matahari, tepat pada saat embun belum
menguap.
musibah bencana alam. Kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat namun
akibatnya dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama (Dyahwanti Inarni
Nur, 2007).
industri.
1. Pencemaran udara yang berasal dari cerobong asap pabrik (kegiatan industri)
dan juga gas buangan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil (pada system
transportasi)
padat/barang bekas
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan.
Menurut Hadi (2006), dampak lingkungan itu pada umumnya menimpa pada
orang lain dan bukan pemrakarsa kegiatan yang menimbulkan dampak dimaksud.
Banjir, tanah longsor, kebisingan, bau, debu, intrusi air laut, kemiskinan,
Usaha penambangan adalah semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau
badan hukum/badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki potensi penambangan yang
sangat potensial, bukan hanya untuk kebutuhan negeri tetapi juga dimanfaatkan
macam yaitu kegiatan penambangan yang dilakukan oleh badan usaha yang
ditujuk secara langsung oleh negara melalui Kuasa Penambangan (KP) maupun
Kontrak Karya (KK), dan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara manual
teknologi yang lebih canggih sehingga hasil yang diharapkan lebih banyak dengan
2011).
dengan lingkungan hidupnya selalu berada pada kondisi optimum dalam arti
manusia dapat memanfaatkan sumber daya dengan dilakukan secara terkendali dan
sebagai berikut :
2. Golongan b, merupakan bahan galian vital, yaitu dapat menjamin hajat hidup
Contohnya marmer, batu kapur, tanah liat, pasir, yang sepanjang tidak
dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau gotong royong dengan
1. Usaha penambangan
terpencil dengan hutan yang lebat, berupa daerah perbukitan ataupun bergunung
dan dataran dengan kondisi lingkungan yang belum terganggu; bahkan mungkin
kehidupan sosial pada daerah tersebut masih belum tersentuh oleh perkembangan
mendasar atau yang biasa disebut dampak (Frida, Rahim, Ambo, 2009).
adalah penambangan pasir dan batu. Pasir dan batu merupakan salah satu
ataupun perumahan sederhana. Bahan galian tersebut termasuk dalam bahan galian
golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk bahan galian strategis (A) dan
bahan galian vital (B), namun merupakan sumberdaya alam yang memiliki peran
yang hampir sama dengan bahan galian yang lain, hal ini dikarenakan
penambangan pasir dan batu adalah penambangan yang secara teknis mudah
hingga menggunakan alat berat (mekanik). Begitu pula jika ditinjau dari luas area
tambang yang dapat dilakukan dari skala perorangan (<100 m2) hingga industri
(>1.000 Ha). Sumberdaya yang melimpah dan dapat dieksploitasi dengan mudah
penambangan mengakibatkan harga bahan galian ini dinilai dengan harga murah,
paling berkembang luas di banyak tempat di Indonesia, baik yang memilki izin
dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar.
Dampak positifnya yaitu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan
perubahan dan gangguan akibat keberadaan tambang antara lain kelangkaan air,
Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas.
Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi. Untuk
dapat melihat bahwa suatu dampak atau perubahan telah terjadi, kita harus
mempuyai bahan pembanding sebagai acuan. Salah satu acuan adalah keadaan
Pemerintah maupun warga, namun kenyataan dilapangan dan fakta berkata lain,
yang sangat berdampak. Melihat dari sisi dampak yang paling sangat berpengaruh
adalah pada akses jalan penghubung desa warga, akses jalan tersebut rusak karena
setiap harinya di lalui oleh kendaraan yang bobotnya jauh melebihi kapasitas jalan.
Setiap harinya truk mengangkut hasil tambang kuarng lebih 50-200 kali
kerusakan jalan.
Dalam rangka penyelamatan lingkungan hidup agar tetap lestari dan terjaga
dan dapat lebih banyak memberikan mafaat bagi manusia, maka perlu dilakukan
langkah-langkah :
2. penambangan harus diatur dengan peraturan daerah atau peraturan bupati, untuk
Udara diperlukan manusia setiap saat dalam kehidupannya. Untuk itu kualitas
dengan pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau
sehinggga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur)
serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi, dan material.
Selain itu pencemaran udara dapat pula dikatakan sebagai perubahan atmosfer oleh
karena masuknya bahan kontamnan alam atau buatan ke dalam atmosfer tersebut
pencemaran udara terjadi pada saluran pernapasan dan organ penglihatan (Ricki
M. Mulia, 2005).
udara. Walau demikian, masukan polutan tersebut tidak selalu dapat menyebabkan
jika masukan polutan menyebabkan mutu udara turun sampai ke tingkatan yang
mestinya.
berlokasi di daerah tersebut, penggunaan bahan bakar dalam industri, suhu udara
panas di lokasi, dan kesibukan transportasi. Dalam suatu daerah yang tinggi
lokasinya dari permukaan laut (pegunungan), curah hujan akan sangat membantu
proses pembersihan udara.di samping itu angin yang kencang dapat pula menyapu
vulkanik.
2.6 Debu
Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh manusia atau alam dan
merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan (H.J Mukono, 2003).
Semua debu apabila terdapat dalam jumlah yang berlebihan untuk jangka
waktu yang lama, dapat menyebabkan kerusakan patologis pada manusia. Debu-
1. Sifat pengendapan
Adalah sifat debu yang cenderung selalu mengendap karena gaya grafitasi
bumi. Namun karena kecilnya kadang-kadang debu ini relatif tetap berada di
udara. Debu yang mengendap dapat mengandung proporsi partikel yang lebih
Sifat permukaan debu akan cenderung selalu basah, dilapisi oleh lapisan air
yang sangat tipis. Sifat ini penting dalam pengendalian debu dalam tempat
kerja.
3. Sifat penggumpalan
Oleh karena permukaan debu selalu basah, sehingga dapat menempel satu
bisa merupakan inti dari pada air yang berkonsentrasi, partikel jadi besar.
Debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang
5. Sifat opsis
dapat terlihat dalam kamar gelap. Debu tambang didefinisikan sebagai zat padat
yang terbagi halus. Partikel-partikel zat padat atau cairan yang berukuran sangat
kecil di dalam medium gas atau udara disebut aerosol misalnya asap, kabut dan
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang
semakin banyak. Beberapa orang yang mengalami paparan debu yang sama baik
tidak selalu menunjukkan akibat yang sama. Secara umum partikel yang
Baku mutu udara ambien untuk debu sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Udara yaitu 230 µg/Nm3 selama 24 jam dengan metode analisis Gravimetric.
Monitor EPAM-5000.
3. Pasangkan inlet partikulat material (sensor) pada alat, sesuai dengan jenis
7. Masuk ke pilihan Size Select, dan pilih arah panah bawa atau atas untuk
10. Lakukan pengukuran dan lihat hasil pada rekaman alat ( nilai Average).
2. Arah angin
3. Kecepatan angin
Kondisi Lingkungan
Membuka Meningktka
lapangan n
kerja pendapatan
Asli daerah
Pencemaran Hilangnya
udara tanaman penutup
/pelindung tanah
Debu
Perubahan tata
guna lahan
dilakukan masyarakat sekitar untuk memperoleh sumber daya alam berupa batu
dan tanah timbun. Penambangan bahan galian C (batu dan tanah timbun) ini
menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat sekitar
bagi masyarakat sekitar dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Tetapi aktivitas ini juga menimbulkan dampak negatif yang dirasakan oleh
udara oleh debu yang dihasilkan dari aktivitas penambangan tersebut. Kemudian
penutup dan pelindung tanah, hal ini dapat menyebabkan aliran permukaan
menjadi meningkat karena tidak adanya tanaman pelindung, apalagi bila pada saat
musim hujan. Selain itu Adanya perubahan tata guna lahan yang dahulunya
diperuntukkan bagi pertanian tanaman pangan lahan kering menjadi lahan batu.
Lahan yang dulu hijau dan penuh dengan tanaman berubah menjadi lahan tandus
yang penuh dengan tumpukan batu. Kemudian kerusakan jalan di daerah sekitar
melewati batas muatan yang melewati jalan tersebut sehingga mempercepat proses
kerusakan jalan di desa pilohayanga ini. Berdasarkan dampak positif dan dampak
negatif tersebut menimbulkan sikap pro dan kontra dari masyarakat sekitar
penambangan.
Kerangka Konsep
Dampak terhadap
Lingkungan
Penambangan
Bahan Galian
Golongan C
(Pasir dan Batu)
Pengukuran
Kadar Debu