Anda di halaman 1dari 1

pihak eksternal

1. Donatur

2. Supplier/Pemasok/Kreditur

3. konstituen/ basis massa

4. Badan Pemeriksa keuangan (BPK)

5. Pemerintah (pusat dan daerah)

TINJAUAN TERHADAP PSAK NOMOR 45 DAN KEBUTUHAN STANDAR AKUNTANSI UNTUK PARTAI
POLITIK

Organisasi partai politik merupakan organisasi yang tidak bermotif untuk mencari laba dan bertujuan
untuk memperjuangkan cita-cita para anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang diwujudkan secara konsurusional, maka partai politik termasuk dalam kategori
organisasi nirlaba. Untuk itu perlakuan akuntansinya dan pelaporan keuangannya mengacu pada
PSAK Nomor 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba. Laporan keuangan yang dihasilkan
oleh PSAK Nomor 45 antara lain sebagai berikut.

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Aktivitas

3. Laporan Perubahan dalam Aset Ncto/Ekuitas

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Selama ini ada tiga pendapat terkait penerapan PSAK Nomor 45 sebagai standar akuntansi keuangan
partai politik (Hafid, 2008).

1. PSAK Nomor 45 masih bisa dipakai sebagai standar akuntansi keuangan partai politik, karena
karakter partai politik mirip dengan karakter organisasi nirlaba.

2. Standar akuntansi keuangan khusus partai politik tidak perlu dibuat cerapi dapat melakukan
modifikasi PSAK Nomor 45, sehingga memenuhi kebutuhan transparansi dan akuntabilitas keuangan
partai politik.

3. Standar laporan keuangan khusus untuk partai policik perlu dibuat.

Ketiga pendapat di atas pada umumnya sepakat bahwa cerdapar perbedaan antara organisasi partai
politik dengan organisasi nirlaba. Perbedaan tersebut memerlukan adanya upaya untuk melengkapi
atau memodifikasi atau membuat baru standar akuntansi yang selama ini dijadikan acuan.

Anda mungkin juga menyukai