Semangat membangun dari pinggiran tercermin dalam upaya penguatan pelayanan kesehatan
di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK), Kemenkes memiliki terobosan untuk
menempatkan tenaga kesehatan secara tim yang dinamakan program Nusantara Sehat (NS).
Sedangkan penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat melalui pendekatan keluarga
juga terus diupayakan, ini yang disebut program Keluarga Sehat.
Pilar Pertama: Paradigma Sehat
Kenaikan penduduk menjadi tantangan bukan hanya untuk Indonesia tapi juga untuk seluruh
negara di dunia. Indonesia harus memanfaatkan Bonus Demografi yang diprediksi akan
terjadi pada tahun 2035 mendatang. Populasi usia produktif pada tahun tersebut tidak lain
adalah anak-anak saat ini yang harus dipelihara kesehatannya.
Bonus demografi perlu dipersiapkan sejak awal dengan menanamkan paradigma sehat dalam
diri sejak dini, diharapkan pada saat puncak bonus demografi, Indonesia dapat melaju
kencang menuju kemakmuran bangsa. Sehingga Indonesia tidak menjadi negara yang tingkat
dependensi tinggi karena penyakit kronis yang menimpa sebagian besar penduduk yang
seharusnya produktif, sehingga menurunkan daya saing kita di MEA dan global.
Dalam dua tahun kerja nyata untuk mewujudkan Indonesia Sehat pada pilar pertama, terdapat
beberapa capaian yang telah dicapai, antara lain:
-Angka Kematian Ibu turun dari 5.019 Orang pada tahun 2013 menjadi 4.809 Orang pada
tahun 2015
-Angka Kematian Bayi turun dari 23.703 anak pada tahun 2013 menjadi 22.267 anak pada
tahun 2015
-Angka Balita yang mengalami Stunting turun dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 29,6%
pada tahun 2015.
-Sampai dengan akhir tahun 2016, program pemberian makanan tambahan (PMT) akan
membagikan: 6.122 ton PMT bagi 696.715
-Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK); 7.376 ton PMT bagi 738.883 Balita; dan 856,2
ton PMT bagi 158.550 anak sekolah.
Pilar Kedua: Penguatan Layanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan primer menjadi soko guru dari pelayanan kesehatan, bukan saja menjadi
gate keeper untuk rujukan tetapi juga membina masyarakat umum untuk mempunyai
kemampuan untuk hidup sehat.
Penguatan layanan kesehatan dengan semangat membangun dari pinggiran, menjadikan
sebuah terobosan untuk pemerataan tenaga kesehatan (Nakes) di Daerah Tertinggal,
Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Sejak mulai diberangkatkan pada April 2015, telah
ditempatkan sebanyak 838 orang dalam Tim Nusantara Sehat di 158 Puskesmas di DTPK.
Pengembangan RS rujukan juga menjadi bagian dari penguatan layanan kesehatan.
Tujuannya adalah agar terjadi pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan menurut
kompetensi Faskes tersebut. Target sasaran s/d 2019 adalah 14 RS rujukan nasional, 20 RS
rujukan Propinsi dan 110 RS rujukan regional.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang
menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan
bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di
dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.