Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

TENTANG
PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

DOSEN PENGAMPU:

Rozana Zuhri, S.Pd.,MSi

DISUSUN KELOMPOK I :

Hendrianto (20020611006)

Sherlinda NY (20020611014)

Wahyu Soleha (20020611016)

Yuni Purnawati (20020611017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MERANGIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
Laporan praktikum ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga laporan praktikum tentang tentang “PEMBUATAN
MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA ” ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam pembelajaran.

Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan praktikum ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan praktikum ini.

Bangko, 05 September 2022

Penulis
PRAKTIKUM I
PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

I. Hari/Tanggal
Hari/tanggal : Senin, 31 oktober 2022 di Laboratorium Biologi Universitas
Merangin.
II. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat :

1. Membuat media pertumbuhan bakteri Nutrien Agar, Potato Dextrose Agar dan
Nutrient Broth.
2. Membuat media khusus (selektif dan differensial).

III. Dasar Teori

Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untukmenumbuhkan
mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme,medium dapat digunakan
untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologi, danperhitungan jumlah mikroorganisme. (Anna
Rakhmawati , 2012). Mediaberdasarkan sifat terbagi menjadi 3 yaitu media padat, media
semi padat semicair, media cair. Media berdasarkan susunannya terdiri atas media
sintesis,semi sintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan tujuan yaitu media selektifatau
penghambat dan media diperkaya. Jenis Media yang sering digunakan,yaitu Nutrient Agar,
Nutrient Broth (NB), PDA (Potato Dextrose Agar),Salmonella Shigella (SS) Agar, Eosin
Methylene Blue Agar(EMBA).

Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahandasar adalah
ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara NutrientAgar dengan Nutrient Broth
yaitu nutrient agar berbentuk padat dan NutrientBroth berbentuk cair. PDA adalah
medium umum pertumbuhan yangdigunakan dalam mikrobiologi, yang terbuat dari kentang(

Potato infusion dan dekstrosa. Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media


semisintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis(dextrose dan
agar). Berdasarkan kegunaanya media NA (Nutrient Agar)termasuk kedalam jenis media
umum, karena media ini merupakan mediayang paling umum digunakan untuk pertumbuhan
sebagian besar bakteri.Bedasarkan bentuknya media ini berbentuk padat, karena mengandung
agarsebagai bahan pemadatnya. Media padat biasanya digunakan untukmengamati
penampilan atau morfologi koloni bakteri (Munandar, 2016:84).

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiridari campuran zat-zat
makanan atau nutrisi yang diperlukan olehmikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkannutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untukmenyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukandengan
isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasikomposisi media
pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H O) sebagaipelarut dari agar-agar (rumput laut)
dimana agar-agar tersebut berfungsisebagai pemadat media (Suhardi, 2008). Media biakan
yang mampumendukung optimalisasi pertumbuhan milroorganisme harus dapat
memenuhipersyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam
organik,sumber energy (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itudapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawakompleks lainnya
(Suardana dkk, 2014).

IV. Alat Dan Bahan


Alat :
1. Erlenmeyer 100 ml,250 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Timbangan dan kertas timbang
4. Hotplate dan Stirrer Bar/microwave
5. Spatula
6. Kaca Arloji
7. Tabung Reaksi
8. Cawan Petri
9. Labu ukur
10. Aluminium foil, kapas kesehaan , kertas label dan gunting
11. Kaki tiga, kassa asbes, lampuspiritus, lap tangan
12. Timbangan listrik.

Bahan :

1. Nutrient Agar

Bahan
Beef extract 3 gram
Pepton 5 gram
Agar 15 gram
Akuades 1000 ml

2. Potato Dextrose Agar

Bahan
Kentang 300 gram
Agar 20 gram
Dextrose/gula lain 20 gram
Ekstrak ragi 5 gram
Akuades 1000 ml

V. Cara Kerja
1. Nutrient Agar
a. Siapkan gelas Beker dan masukkan 1000 ml akuades letakkan di atas
lempeng pemanas.
b. Tambahkan pepton, beef extract dan agar. Aduk-aduk hingga mendidih.
c. Saring dan sterilkan dengan autoklaf (121oC, 15 lbs).
d. Untuk membuat agar tegak, masukkan 10 ml media ke dalam tabung
reaksi steril menggunakan pipet ukur steril. Letakkan dalam posisi tegak.
e. Untuk membuat agar miring masukkan 5 ml media ke dalam tabung
reaksi steril. Letakkan dalam posisi miring sebelum membeku.
f. Untuk membuat agar lempeng, masukkan 15 ml media ke dalam cawan petri
steril.
2. Potato Dextrose Agar
a. Potong-potong kentang hingga ukuran 1-1,5 cm3. Rebus kentang dalam air selama 1 jam
sambil diaduk-aduk. Saring dan tambahkan bahan-bahan lain sambil dipanaskan
dan diaduk.
b. Masukkan masing-masing 15 ml PDA ke dalam beberapa tabung reaksi dan sisanya ke
dalam labu erlenmeyer.
c. Sterilisasi dengan autoklaf (121oC, 15 lbs)
d. Setelah agak dingin tapi belum membeku, masukkan ke dalam cawan petri steril. Siap
untuk diinokulasikan.

VI. Hasil Pengamatan

No Sampel Hasil Pengamatan


Sebelum Sesudah
1 Nutrient Agar

2 Potato
Dextrose Agar
VII. Pembahasan
Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau
di dalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung
semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan
permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak
mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan
steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan. Percobaan kali ini
yaitu pembuatan medium NA instant, NA manual, NB instant dan PDA instant .

NA ( nutrient agar ) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. Pembuatan medium


percobaan ini dengan menggunakan NA (nutrient agar  ), dimana dalam pembuatan NA instant
terlebih dahulu dengan cara menimbang bahan yang sudah tersedia dan diproduksi secara paten
kedalam neraca analitik sesuai dengan jumlah yang diperlukan kemudian memasukkan bahan
kedalam erlenmeyer 250 ml, dimana bahan tersebut adalah aquades 150 ml, NA 4,2 gram
menggunakan microwave dan sesekali diaduk, tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini adalah
untuk menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat
pelarutan dari NA dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari
keruh menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan larutan telah homogeny

Sama halnya dengan pembuatan NA manual, yaitu dengan menimbang bahannya tersendiri,
yaitu iodium chloride, yeast, peptone dan agar dan terakhir ditambahkan aquadest. Lalu dibuat
media miring dan tegak yang selanjutnya akan diautoklaf. NB ( Natrium Brost  ) pun sama, yang
digunakan pada praktikum kali ini menggunakan yang instant, dimana sudah ada dalam bentuk
sediaan yang sudah dibuat oleh pabrik. Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf dengan mulut
erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi kertas aluminium diluarnya.

PDA (Potato Dextrose Agar  ) digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur. Pembuatan
medium pada percobaan ini dengan menggunakan PDA ( Potato Dextrose Agar  ) instant dimana
dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara memasukkan 9,75 gram PDA instant lalu 250 ml
aquades , kemudian dipanaskan menggunakan microwave dan sesekali diaduk, diikuti oleh
pengadukan dengan tujuan dari pemanasan dan pengadukan ini untuk menghomogenkan PDA
dengan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh menjadi
kuning tua. Setelah itu dimasukkan kedalam autoklaf tetapi sebelum dimasukkan mulut erlenmeyer
ditutup dengan kapas dan kemudian dibungkus dengan kertas, hal ini bertujuan agar meminimalkan
kontaminasi.

Jika terjadi kesalahan, faktor yang menyebabkan kesalahan pada praktikum ini ialah saat
menuangkan ekstrak tidak hati-hati akan menyebabkan ekstrak tumpah, tidak tepat saat menimbang
komposisi media akan menyebabkan tidak homogennya media yang dibuat.

Autoklaf menggunakan suhu dan tekanan tinggi sehingga memberikan kekuatan yang lebih
besar untuk membunuh sel dibandingkan dengan udara panas biasa. Autoklaf memiliki kelebihan
yaitu alat perebus yang bertekanan tinggi. (Permatasari, et all 2013).

Alat ini sering digunakan dalam teknik pensterilan karena tingkat koefisien dan sifat alat yang
tidak merusak kandungan dalam media pertumbuhan yang dipakai yaitu NA, NB, PDA. Sterilisasi
yang dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua bentuk
hidup terutama mikroorganisme. Sterilisasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah secara fisika
yaitu menggunakan panas, dimana panas yang digunakan adalah bersama uap air yang biasanya
disebut sterilisasi basah. Pada praktikum perlu dilakukan sterilisasi sebelum menggunakan alat dan
bahan. Peralatan seperti lumpang dan alu, cawan petri, media, tabung reaksi, alat yang digunakan
dalam penanaman bakteri terlebih dahulu disterilisasikan menggunakan autoklaf. Cara sterilisasi yang
tepat tergantung pada jenis dan sifat bahan yang disterilkan dan yang kita praktikumkan kali ini
adalah metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan ( autoklaf  ). Benda yang akan disuci
hamakan diletakkan di atas lempengan saringan dan tidak lagsung mengenai air di bawahnya.
Pemanasan dilakukan hingga air mendidih (diperkirakan pada suhu 100˚C) pada tekanan 15 lb
temperatur121˚C

VIII. Kesimpulan

Dalam praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Peralatan dan bahan dalam praktikum sterilisasi dan pembuatan medium pertumbuhan
bakteri. Erlenmeyer 100 ml, 250 ml, gelas ukur 100 ml, timbangan, kertas timbang, hotplate /
microwave, spatula, tabung reaksi, cawan petri, labu ukur, aluminium foil, kapas berlemak,
tali, kertas label, gunting, lap tangan. timbangan listrik. Lalu untuk bahan: media biakan padat
Nutrient Agar, PDA= potato dextro agar, nacl atau lainnya), media biakan broth (sukrosa
broth atau lainnya), akuades , aluminium foil, kapas, kain kassa
2. Metode sterilisasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan autoklaf untuk
menghilangkan mikroorganisme pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
selanjutnya.
3. Media NA instant dan manual, NB instant dan PDA dibuat berdasarkan perhitungan yang
sesuai dengan aturannya. Media NA berfungsi sebagai penumbuhan bakteri/mikroba dalam
bentuk padat, media NB berfungsi sebagai penumbuhan bakteri/mikroba dalam bentuk cair
sedangkan media PDA berfungsi untuk menumbuhan jamur

IX. DAFTAR PUSTAKA

R, Anna. 2012. Penyiapan Media Mikroorganisme . Pelatihan Laboratorium Guru SMA Kab.
Purworejo

Fauzi, Hikmah . 2013. “Sterilisasi dan Macam-macamnya ”. Lembaga Sumber Daya Informasi,
IPB, Bogor.

Munandar,K. 2016. Pengenalan Laboratorium IPA-BIOLOGI Sekolah Bandung

Refika Aditama. Permatasi, et all, 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung dengan Menggunakan
Autoclave . Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. I. No.1

Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji Profil Hemolisisinya
Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran hewan . Vol 8. No. 1.

Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo 2015.  Biosafety: Pedoman Keselamatan


Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit . PT. Multazam Mitra Prima.

Anda mungkin juga menyukai