Interaksi obat itu adalah Perubahan efek obat akibat adanya obat lain, makanan,
minuman atau agent kimia yang lain. outcomenya apa, selain bisa meningkatkan efek
toksisitas obat juga bisa menurunkan efikasi obat. ada juga interaksi yang bersifat
sinergis atau mengingkatkan efikasinya.
Kasus 1 seorang ibu sejak 3 tahun yg lalu akseptor KB pil (Microgynon®). Dua bulan
yg lalu ditemukan menderita TBC paru dan diterapi dengan etambutol, INH,
Rifampisin. Satu bulan yang lalu terjadi kehamilan. Apa yg terjadi hingga terjadi
kegagalan program KB?
jadi dari ke-3 obat Tb tersebut yang menyebabkan efektivitas dari kontrasepsi oral
menurun yaitu rifampisin sehingga si ibu itu bisa hamil.
kalau permasalahannya seperti itu apa solusi yang bisa anda berikan agar TB nya
sembuh dan ibu itu tidak hamil...? jadi kontrasepsinya yang diganti selain oral, bisa
implan IUD, dsb.
Kasus 2 Pak Budi menderita Infeksi Saluran Kemih diterapi dengan : *Ciproxin 500
mg 2 X sehari *Ponstan 500 mg 3X sehari bila perlu *Zegavit tablet 1 Xsehari Setelah
pengobatan selama 10 hari tidak ada perbaikan kondisi. Apa yg terjadi? Bagaimana
pengatasannya?
Multivitamin dan zink (zegavit) Multivitamin dan zink dapat menurunkan penyerapan
ciprofloxacin Obat anti inflamasi non steroid (NSAID) -> ponstan (asmef) Interaksi
dengan ciprofloxacin berpotensi membuat kejang. terapi yang diberikan untuk
penderita isk diatas adalah cipro. terjadinya kegagalan dalam mengobati isk terjadi
karena absorbsi dari cipro dihambat oleh ion logam pada multivitamin. so, berikan jeda
pada saat minum obatnya. jadi obat utamanya untuk mengatasi isk adalah cipro,
kemungkinan terjadi gagal terapi karena ada interaksi yang mengakibatkan efektifitas
dari cipro menurun sehingga isk nya tidak sembuh.
Kasus 3 Pertanyaan seorang dokter pada farmasis: ◦Di pasaran terdapat Primadol ®
yang berisi metoklopramide dan parasetamol. Apa maksud kombinasi tersebut? Apa
kelebihannya dibanding parasetamol tunggal atau metoklopramide tunggal?
MATERI INTERAKSI FARMAKOKINETIK
interaksi secara farmakokinetik itu terkait jumlah obat dalam darah, terjadi pada proses
absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi
apabila obatnya td mengalami fase absorbsi trus obat itu akan berimteraksi dimana pak
bisa dilambung bisa juga diusus tergantung dimana obat tersebut di absorbs
maksud dari perubahan flora usus alam usus secara alami memang terdapat
mikroorganisme/ flora normal usus. terkait interaksi yang terjadi, ada obat yang di
metabolisme oleh flora usus tersebut. apabilla digunakan bersamaan dengan antibiotik
seperti claritromycin atau erytromycin maka jumlah flora usus tsb akan berkurang
sehingga jumlah obat yang dimetabolisme menjadi berkurang.
obat asam lemah, antasid-lebih banyak ionisasi-penyerapanny lambat, sedangkan
untuk obat basa lemah-efekny berlawanan konsepnya seperti ini, untuk obat asam
lemah terionisasi dimana dan absorbsi dimana kemudian untuk obat basa lemah dia
terionisasi dan diabsorbsi dimana. untuk obat yang bersifat asam lemah akan
terionisasi di usus dan terabsorbsi dilambung. ketika adanya antasid maka keadaan
asam lambung berkurang yang menyebabkan obat asam lemah ada yang terionisasi
juga dilambung sehingga absorbsinya akan menjadi lambat
obat yang diabsorbsi adalah obat dalam bentuk tak terion kenapa, karena obat yang
dalam bentuk tak terion akan mudah larut lemak dan lebih mudah diabsorbsi di saluran
GI (krn sebagian besar permukaan GI adalah lemak/lipid) sedangkan obat yang terion
akan lebih mudah larut dalam air.
ontoh interaksi yang menguntungkan yang kita bahas pertemuan sebelumnya ada di
slide 24. gabungan antara metoklopramid dan parasetamol dibandingkan dengan
parasetamol tunggal.
Fase distribusi. obat yang telah diabsorbsi akaan berikatan dengan plasma protein yaitu
albumin untuk obat yang bersifat asam dan AAG untuk yang bersifat basa. semakin
banyak obat yang terikat pada protein plasma maka obat bebas akan semakin sedikit
yang menyebabkan obat berinteraksi dengan reseptor semakin sedikit pula sehingga
efek farmakologisnya menurun, begitu pula sebaliknya.
interaksi pada fase absorbsi antara dua obat atau lebih bisa di minimalkan dengan
memberikan jeda antara obat yang satu dengan obat lainnya, sedangkan pada fase
distribusi, metabolisme dan eksresi perlu evaluasi dan monitoring.
pada fase distribusi, interaksi obat dapat terjadi apabila 2 obat saling berkompetisi
pada reseptor yang sama, bisa dilihat di slide 35
fase metabolisme pada fase metabolisme terjadi di hepar dengan katalis enzim.
interaksi yang dapat terjadi adalah akibat dari obat yang berikatan dengan bagian aktif
enzim yang sama contoh obat yang sudah pernah dibahas ada di slide 46.
pada fase sekresi, organ utama yang berperan dalam mengeliminasi obat adalah ginjal.
obat yang di filtrasi oleh ginjal adalah obat dalam bentuk bebas.
reaksi MFO itu adalah inhibisi obat pada jalur metabolisme dengan enzim CYP-450
yang berperan utama dalam proses ini