Anda di halaman 1dari 3

Antan Delapan

Di pedesaan yang kini tampak asri dan damai tinggal lah seorang gadis cantik yang
tengah menumbuk kopi. Ia bersenandung ria menyanyikan sebuah lagu daerah yang berjudul
antan delapan tak hanya dirinya teman-temannya pun juga ikut bergembira ria. Berlenggak-
lenggok layaknya seorang penari, bersenda gurau di tengah damainya pemandangan yang
dikelilingi sawah dan pepohonan tinggi yang membuat semuanya tampak semakin indah.
Gadis itu kini sedang memasukkan hasil kopi yang sudah ia tumbuk tadi kedalam
wadah untuk ia bawa pulang kerumah sedangkan teman-teman yang lain masih sibuk
menanam padi dan kopi.

“Hey! Aku ndulu ee, aku nak balek ke humah ku. Soalnye banyak gawian”
“Au... baliklah... udemkelah kudai gawian kamutu, baru kele kita busikke sawah” setelahnya
gadis itupun bergegas untuk pulang kerumah.

Diperjalanan menuju rumah Diana tak sengaja berpapasan dengan seoorang lelaki
tampan yang sedang membawa map berisikan berkas-berkas yang akan ia berikan kepada
kepala desa.
“Eh... mbak maaf, boleh numpang tanya? Kalau boleh tau rumah pak kades di mana ya?”
Diana menghentikan langkahnya kala lelaki itu bertanya tentang alamat rumah pak kades.
“Iya saya tau, kalau boleh tau masnya siapa yah?”
“Kebetulan saya ini adalah penduduk baru di desa ini. Nama saya Irwan dan saya ingin
memberikan berkas-berkas ini kepada beliau, apakah bisa mbaknya mengantarkan saya
ketempat kediaman pak Ahmad?”
Diana pun tersenyum simpul lali mengangguk mengiyakan ucapan lelaki itu. “Mari mas, saya
antarkan” ujarnya dengan lembut.
Mereka berdua pun berjalan bersama menuju rumah kepala desa. Sesampainya mereka
di kediaman pak Ahmad diana langsung pamit untuk segera pulang takut ibunya mencari
keberadaannya.

“Mas Irwan kalau gitu Diana pulang dulu takut dicariin Ibu”
“Gak mau ikut saya dulu kerumah pak kades? Nanti selepas itu saya antarkan mbaknya
kerumah” tanya Irwan menawarkan
“Tidak mas, terima kasih. Kalau begitu Diana pulang dulu, mari...” Diana berlalu
meninggalkan Irwan yang sudah sampai pada tujuannya.
“Cantik” gumam Irwan memperhatikan gadis itu dari kejauhan
“Siapa yang cantik?” sontak Irwan terkejut kala melihat suara pak Ahmad yang sudah berdiri
dihadapannya dan mencari keberadaan gadis yang di maksud irwan.
“Eh, enggak pak gak ada apa-apa”
“Pasti Diana si kembang desa penyandingan”
“Hehe... kok pak Ahmad bisa tau”
“Sudah ketebak oleh bapak, jika kamu cinta maka kejarlah, kalo bisa sampai menikah”
“bisa saja bapak ini, insya Allah deh saya coba mendekatinya”

***

Tak terasa sudah seminggu, berlalu kini Diana dan Irwan semakin dekat bahkan
kedekatan mereka sudah diketahi oleh banyak orang dan banyak yang bilang kalau mereka
jatuh cinta pada pandangan pertama. Irwan yang merasa hubungan mereka semakin erat, ia
sudah mempersiapkan beberapa hal untuk mempersunting Diana. Pernikahan akan
dilaksanakan di esok hari. Irwan sudah merencanakan bahwa untuk memeriahkan pernikahan
ia akan mengundang antan depalan sebagai hiburan
Kini semua warga bergotong-royong untuk mempersiapkan acara pernikahan. Dari
mempersiapkan tenda, kursi, panggung pelaminan dan masakan untuk disantap.
Irwan sudah siap dengan kemeja putih yang dilapisi jas berwarna hitam yang
menyatukan perpaduan warna sehingga tampak asri jika dipandang. Sedangkan Diana yang
memakai baju kebaya dan rambut yang ia sanggul menampakkan keindahan yang terpancar
dari aura kecantikkannya make up yang ia gunakan pun hanya sedikit, hanya menggunakan
bedak dan lipstik yang ia poles tipis.

“Assalamualaikum” Irwan dan keluarga besar pun datang kerumah Diana untuk melamar
gadis itu.
“Waalaikumsalam, ayo pak bu nak Irwan silahkan masuk” sambut Tomo wali dari Diana
dengan sopan kebetulan Diana sudah duduk di sampung ibunya. Diana sudah tak sabar
menunggu kedatangan kedatangan irwan sudah tak sabar menunggu kedatangan Irwan. Irwan
dan Diana tidak duduk berdekatan ia dipisahkan dan dibatasi oleh meja dan kedua orang tua
mereka.
“Baik nak Irwan apakah gerangan anda datang kemari apakah gerangan anda datang kemari
apakah nak Irwan akan melamar anak saya” pernyataan yang dilontarkan oleh pak Tomo
membuat kedua orang tua Irwan tersenyum
“Jadi gini pak saya dan anak saya kemari bertujuan untuk melamar anak bapak” sahut Romi
bapak dari wali Irwan
“Apakah benar nak Irwan?” tanya pak Tomo lagi
“Iya pak benar saya ingin minta izin dan restu untuk melamar anak bapak” Tomo
menggangguk-anggukkan kepala tanda mengerti dengan maksud anak muda yag ada dihadapi
ini.
“Baik, kalo saya setuju dan merestui nak Irwan untuk mempersunting Diana dan jawaban iya
atau tidaknya tergantung dengan Diana”
“Bagaimana nak Diana apakah lamaran anak saya anda terima” Diana tersenyum kikuk
mendengar pertanyaan dari Romi ayah dari Irwan
“Iya pak saya mau” dan acara lamaran pun selesai pernikahan akan dilaksanakan esok hari
dan setelah Irwan berpamitan untuk pulang dan akan menyiapkan diri untuk hari esok.

***

Dan hari yag ditunggu-tunggu kini telah tiba semua orang pun senang mendengar
bahwa Irwan akan mengundang antan delapan di acara pesta pernikahannya dulu mereka
hanya bisa memainkan antan delapan menggunakan alat seperti lesung dan kini mereka akan
melihat orang-orang memainkan antan delapan dengan musik modern seperti keyboard gitar,
tamborin dan lainnya. acara akad nikah akan berlangsung tak lama lagi mempelai wanita
sudah bersiap diri di samping mempelai pria.

“Baik apakah nak Irwan sudah siap?” tanya bapak penghulu. Irwan mengangguk lalu
menjabat tangan pak penghulu untuk mengucapkan ijab qobul.
“Saya nikahkan Diana lestari binti Tomi Yanto dengan seperangkat alat sholat dengan mas
kawin tersebut dibayar tunai”
“saya terima nikahnya Diana Lestari binti Tomi Yanto dengan mas kawin tersebut dibayar
tunai, bagaimana saksi, sah?” dan kini tamu-tamu berteriak mengucapkan sah dan setelahnya
disambung dengan acara pesta.

Semua para tamu makan bersama dan memeriahkan acara tersebut dengan bersenang-
senang menikmati acara pesta, salah satunya pertunjukan yang ditampilkan oleh antan
delapan sebagai pelengkap acara tersebut. Adanya antan delapan membuat semua orang
bergembira dengan adanya adat tarian dan musik yang diciptakan.

Anda mungkin juga menyukai