Anda di halaman 1dari 123

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA
TEMA KAYANYA NEGERIKU DI KELAS IV
SEKOLAH DASAR NEGERI 105
PEKANBARU

OLEH

ANNISA DWI MARWANTI


NIM. 11518203617

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1441 H/2019 M
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA
TEMA KAYANYA NEGERIKU DI KELAS IV
SEKOLAH DASAR NEGERI 105
PEKANBARU
Skripsi
diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)

Oleh

ANNISA DWI MARWANTI


NIM. 11518203617

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1441 H/2019 M
PERSETUJUAI{

Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Shore


Dengan Media Audiovisual Untuk Meningkatknn Kemampuan Berpikir Tingknt
Tinggi Siswa Pada Tema Kayanya Negeriht Di Kelas IV D Sekolah Dasar Negeri
105 Pekonbaru, yatg ditulis oleh Annisa Dwi Marwanti, NIM. 11518203617

dapat diterima dan disetujui untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas IslamNegeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbanr,9 Shafar 1441 H


8 Oktober 2019 M

Menyetujui,

Ketua Jurusan Pembimbing


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

H. Subhan, S.Ag., M.Ag. H. Subharr S.Ag., M.Ae.


PENGESAHAN

Skripsi dengan jadul Penerapan Model Pembelajaran Think pair Slzare


Dengan Media Audiovisual Untuk ivfeningkatkan Kemantpuan Berpikir Tingkat
T'inggi Siswa Pada l['ema Kayanya Negerika Kelas IV D Sekolah Dasar l,{egeri
105 Pekanbaru, yang ditulis oleh Annisa Dwi Marwanti, NIM. l l5lgz0:i6r7

dapat diuiikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasirn Riau pada tanggal 16 Ramadhan
1441 H/8 Oktober 2019 M. Skripsi ini diterima sebagai saiah satu syarat
memperoleh Sa{ana Pendidikan (S,Pd.} pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.

Pekanbaru,9 Shafar 1441 H


8 Oktober 2019 M

Mengesahkan,
Sidang Munaqasyah

Penguji I Penguji II

Mardia Hayati, M Ag.

Penguji III Penguli IV

M.Ag. l, M" Ag.

-::'i . , Dekan
Fakr{tds Tarbiyah dan Keguruan

Syaifuddin, S Ag., M.Ag.


704 199803 I 001

ii
PENGHARGAAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Puji syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada uswatun hasanah
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah meluruskan akhlak dan
akidah manusia sehingga dengan akhlak dan akidah yang lurus manusia akan
menjadi makhluk yang paling mulia.

Skripsi ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share


Dengan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Pada Tema Kayanya Negeriku Di Kelas IV D Sekolah
Dasar Negeri 105 Pekanbaru, merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk
memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari begitu banyak
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan uluran tangan dan kemurahan
hati kepada penulis terutama Ayahanda tercinta Katwanto, dan Ibunda tercinta
Martini yang penuh perjuangan telah melimpahkan segenap kasih sayangnya,
dukungan moril maupun materil yang terus mengalir hingga saat ini yang selalu
melimpahkan kasih sayang dan memberi semangat serta selalu mendoakan
penulis hingga terkabullah salah satu do’anya ini yaitu telah selesainya penulis
menjajaki pendidikan S1. Untuk Abang kandung penulis Eko Saprianto S.Pt yang
telah memberikan semangat serta dukungan moril maupun materil kepada penulis.
Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan dengan penuh rasa hormat
ucapan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Prof. Dr. KH. Akhmad Mujahidin, S.Ag., M.Ag. selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Dr. Drs. H. Suryan A. Jamrah, MA. selaku
Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan Drs.
H. Promadi, MA., Ph. D. selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.

iii
2. Dr. H. Muhammad Syaifuddin, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
Dr. Drs. Alimuddin, M.Ag. selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Dra.
Rohani, M.Pd. selaku Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan Dr. Drs. Nursalim,
M.Pd. selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. H. Subhan, S.Ag., M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
4. Melly Andriani, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
5. Mardia Hayati, M. Ag., selaku Penasehat Akademik yang selalu memberikan
saran, do’a dan dukungan demi selesainya skripsi ini.
6. H. Subhan, S.Ag., M.Ag., selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan saran dan kritik sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Nurhasni,S.Pd., selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Leni Marlina, S.Pd., selaku guru kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 105
Pekanbaru yang telah membantu terlaksananya penelitian.
9. Sahabat-sahabat penulis Septiani Putri Lestari, Bella Hendriana, Musdalifah,
Annisa Safitri, Veni Rafni, Julia Ramadhani, Yunita Rahmadanis, Renny
Mulyana, Audia Khairani, Rutni Anisaq, Ainun Mardiyah Sundari, Rara
Mulyani yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan, nasihat, kasih
sayang, keceriaan, kebersamaan, cinta, dan semua hal yang penulis anggap
sebagai kado paling berharga selama penulis berada dibangku perkuliahan.
10. Keluarga besar PGMI-D 2015, selaku sahabat yang selalu memberikan
dukungan dan selalu memberikan pengetahuan serta tempat untuk belajar
bersama demi menyelesaikan skripsi ini.
iv
11. Teman-teman KKN Talang Danto serta teman-teman PPL SDN 105
Pekanbaru yang telah memberikan pengalaman baru bagi penulis.
12. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, semoga setiap bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak
akan mendapatkan balasan kebaikan berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin
aamiin yarabbal ‘alamin.

Pekanbaru, 8 Oktober 2019

Annisa Dwi Marwanti


NIM.11518203617

v
PERSEMBAHAN
~Yang Utama dari Segalanya~
Sembah sujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala rahmat dan
hidayah-Mu yang telah meliputiku, atas segala kemudahan dan rezeki yang
berlimpah sehingga dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan atas izin-Mu akhirnya skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tak
lupa semoga selalu tercurahkan kepada utusan-Mu
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

~Ibunda dan Ayanda Tercinta~


Sejuta cinta dan kasih sayangmu memberikanku kekuatan. Aku tahu tidak ada
sesuatu apapun yang mampu membalas semua yang telah Ayahanda dan
Ibunda berikan, bahkan nyawaku pun tak mampu menggantikan, namun
sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada hentinya
izinkan aku persembahkan karya kecil ini kepada ibunda dan
ayahanda yang telah melimpahkan segenap kasih sayangnya.
“Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, terimakasih Engkau telah tempatkan
Hamba diantara kedua malaikat Mu yang setiap waktu ikhlas
menjagaku, mendidikku, membimbingku dengan baik.
Ya Allah berikanlah balasan yang setimpal surga
Firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka
Nanti dari siksaan Mu, Aamiin…”
Terimakasih Ayahanda . . . Terimakasih Ibunda…

~Ketua Program Studi~


H. Subhan, S.Ag., M.Ag.,.selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, atas dukungan, bantuan dan saran yang selalu diberikan, ananda
mengucapkan banyak terima kasih. Inilah skripsi yang sederhana ini sebagai
perwujudan dari rasa terima kasih ananda kepada Bapak.
Terima kasih banyak Pak...

~Dosen Pembimbing~
H. Subhan, S.Ag., M.Ag.,.selaku pembimbing skripsi, ananda mengucapkan
terimakasih yang mendalam atas sudinya Bapak meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran untuk membimbing saya dalam penulisan skripsi. Inilah skripsi yang
sederhana ini sebagai perwujudan dari rasa terima kasih ananda kepada Bapak .
Terima kasih banyak Pak...

~Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan~


Skripsi ini saya persembahkan sebagai wujud rasa terima kasih kepada bapak dan
ibu dosen atas segala ilmu yang telah disalurkan dan kepada seluruh pegawai
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak membantu
demi kelancaran berlangsungnya perkuliahan.

vi
~MOTTO~

“Ridho Allah tergantung pada ridho orang tua dan murka Allah
tergantung pada murka orang tua”
(H.R. At-tirmidzi)

“…karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan…”
(Q.S Al Insyirah : 5-6)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya.”


(Q.S Al Baqarah : 286)

“Allah memberikan kita kemudahan bukan karena kita yang hebat,


tetapi karena Allah yang memudahkan berkat doa-doa dari orang tua,
teman, sahabat, guru maupun orang-orang yang mungkin tidak kita
kenal. Tetaplah berhusnudzon atas apa yang terjadi dengan kita.
Karena, yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah”

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,


maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga”
( H.R Muslim)

“Bacalahselalu

Insya Allah dapat menghilangkan segala kesusahan dan kesedihan”

vii
ABSTRAK

Annisa Dwi Marwanti, (2019) : Penerapan Model Pembelajaran Think Pair


Share dengan Media Audiovisual untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Pada Tema Kayanya
Negeriku Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
105 Pekanbaru

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat


tinggi siswa pada muatan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan melalui model pembelajaran think pair share dengan media
audiovisual di kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru. Penelitian ini
dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir siswa pada level tingkat
tinggi (HOT). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek
penelitiannya adalah 1 orang guru dan 38 orang siswa Sekolah Dasar Negeri 105
Pekanbaru. Sementara objeknya adalah model pembelajaran think pair share dan
media Audiovisual. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa mengalami peningkatan.
Grafik peningkatannya tampak dari hasil tes dalam mengerjakan soal-soal level
HOT pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus, nilai rata-rata siswa
adalah 60,00 dengan ketuntasan klasikal 31,57%. Kemudian setelah diterapkan
model pembelajaran think pair share dengan media audiovisual pada siklus I
rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,68 dengan ketuntasan klasikal
52,63%. Pada siklus II hasil belajar siswa semakin meningkat dengan nilai rata-
rata 82,63 dan ketuntasan klasikal 78,94%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran think pair share dengan media Audiovisual
dapat meningkatkan kemampuan berpikir tinggi siswa dalam pelajaran tematik
muatan pembelajaran Pendidikan Pencasilan dan Kewarganegaraan di kelas IV D
Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Think Pair Share, Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi

viii
ABSTRACT
Annisa Dwi Marwanti, (2019): The Implementation of Think Pair Share
Learning Model with Audiovisual Media in
Increasing Student Higher Order Thinking
Ability at the Fourth Grade of State
Elementary School 105 Pekanbaru
This research aimed at increasing student higher order thinking ability on
Pancasila and Civic Education subject through Think Pair Share learning model
with Audiovisual mediaat the fourth grade of class D of State Elementary School
105 Pekanbaru. It was instigated by the low of student higher order thinking
ability. It was a Classroom Action Research. The subjects of this research were a
teacher and 38 students. The objects were Think Pair Share learning model and
Audiovisual media. Observation, test, and documentation were the techniques of
collecting the data. Based on the research findings and data analyses, it showed
that there was an increase ofstudent higher order thinking ability. The increase
chart could be seen from the results of test in carrying out the higher order
thinking questions at pre-cycle, cycle I, and cycle II. In pre-cycle, student mean
score was 60.00 with 31.57% classical mastery. After implementing Think Pair
Share learning model with Audiovisual media at the first cycle, student learning
achievement mean increased to 73.68 with 52.63% classical mastery. In the
second cycle, student learning achievement increased more, and mean score was
82.63 with 78.94% classical mastery. Therefore, it could be concluded that the
implementation of Think Pair Share learning model with Audiovisual media could
increase student higher order thinking ability on Pancasila and Civic Education
thematic subjectat the fourth grade of class D of State Elementary School 105
Pekanbaru.
Keywords: Learning Achievement, Think Pair Share, Student Higher Order
Thinking Ability

ix
‫ﻣﻠﺨﺺ‬
‫اﻟﻨﺴﺎء دوي ﻣﺮوﻧﺘﻲ‪ :(٢٠١٩) ،‬ﺗﻄﺒﻴﻖ ﻧﻤﻮذج اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ‪Think Pair Share‬ﺑﻮﺳﻴﻠﺔ ﺗﻌﻠﻴﻢ‬
‫اﻟﺴﻤﻌﻴﺔ اﻟﺒﺼﺮﻳﺔ ﻟﺘﺮﻗﻴﺔاﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻔﻜﻴﺮ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى‬
‫اﻟﻌﺎﻟﻴﻠﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﻓﻲ اﻟﺼﻒ اﻟﺮاﺑﻌﺒﺎﻟﻤﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ‬
‫اﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ‪ ١٠٥‬ﺑﻜﻨﺒﺎرو‬
‫ﻳﻬﺪف ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ إﱃ ﺗﺮﻗﻴﺔاﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻔﻜﲑ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﻌﺎﻟﻴﻠﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬﰲ‬
‫ﻣﺎدةاﻟﱰﺑﻴﺔ اﻟﻮﻃﻨﻴﺔﻣﻦ ﺧﻼل ﳕﻮذج اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ‪Think Pair Share‬ﺑﻮﺳﻴﻠﺔ ﺗﻌﻠﻴﻢ اﻟﺴﻤﻌﻴﺔ اﻟﺒﺼﺮﻳﺔﰲ‬
‫اﻟﺼﻒ اﻟﺮاﺑﻌﺒﺎﳌﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ‪ ١٠٥‬ﺑﻜﻨﺒﺎرو‪ .‬ﺧﻠﻔﻴﺔ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ اﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ‬
‫اﻟﺘﻔﻜﲑ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﻌﺎﻟﻴﻠﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬاﳌﻨﺨﻔﻀﺔ‪ .‬ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ ﲝﺚ إﺟﺮاﺋﻲ‪ .‬أﻓﺮادﻫﺎﳌﺪرس و‬
‫‪ ٣٨‬ﺗﻠﻤﻴﺬاﰲ اﳌﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ‪ ١٠٥‬ﺑﻜﻨﺒﺎرو‪ .‬وأﻣﺎ ﻣﻮﺿﻮﻋﻬﻔﻬﻮ ﳕﻮذج اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ‪Think‬‬

‫‪Pair Share‬ووﺳﻴﻠﺔ ﺗﻌﻠﻴﻢ اﻟﺴﻤﻌﻴﺔ اﻟﺒﺼﺮﻳﺔ‪ .‬ﺗﻘﻨﻴﺔ ﲨﻊ اﻟﺒﻴﺎﻧﺎت ﰲ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ اﳌﻼﺣﻈﺔ‬
‫واﻻﺧﺘﺒﺎر واﻟﻮﺛﺎﺋﻖ‪ .‬ﺑﻨﺎءً ﻋﻠﻰ ﻧﺘﺎﺋﺞ اﻟﺒﺤﺚ وﲢﻠﻴﻞ اﻟﺒﻴﺎﻧﺎت‪ ،‬ﻳﻈﻬﺮ أن اﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻔﻜﲑ‬
‫ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﻌﺎﻟﻴﻠﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬﻗﺪ زادت‪ .‬ﳝﻜﻦ رؤﻳﺔ اﻟﺮﺳﻢ اﻟﺒﻴﺎﱐ ﻟﻠﺘﺤﺴﲔ ﻣﻦ ﻧﺘﺎﺋﺞ اﻻﺧﺘﺒﺎر‬
‫ﰲ اﻟﻌﻤﻞ ﻋﻠﻰ أﺳﺌﻠﺔ اﳌﺴﺘﻮى اﻟﻌﺎﱄ ﰲ اﻟﺪورة اﻟﻘﺒﻠﻴﺔ واﻟﺪورة اﻷوﱃ واﻟﺪورة اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ‪ .‬ﰲ اﻟﺪورة‬
‫اﻟﻘﺒﻠﻴﺔ‪ ،‬ﻳﺒﻠﻎ ﻧﺘﻴﺠﺔ اﳌﻌﺎدل ﻟﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ‪ ٦٠.٠٠‬ﻣﻊ اﻛﺘﻤﺎل ﻛﻼﺳﻴﻜﻲ ﺑﻨﺴﺒﺔ ‪.٪ ٣١.٥٧‬‬
‫ﰒ ﺑﻌﺪ ﺗﻄﺒﻴﻖ ﳕﻮذج اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ‪ Think Pair Share‬ﺑﻮﺳﻴﻠﺔ ﺗﻌﻠﻴﻢ اﻟﺴﻤﻌﻴﺔ اﻟﺒﺼﺮﻳﺔ ﰲ اﻟﺪورة‬
‫اﻷوﱃ‪ ،‬زادت ﻧﺘﻴﺠﺔ اﳌﻌﺎدل ﻓﻴﻨﺘﻴﺠﺔ ﺗﻌﻠﻢ اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ إﱃ ‪ ٧٣.٦٨‬ﻣﻊ اﻛﺘﻤﺎل ﻛﻼﺳﻴﻜﻲ‬
‫‪ .٪ ٥٢.٦٣‬زادت ﻧﺘﻴﺠﺔ ﺗﻌﻠﻢ اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﰲ اﻟﺪورة اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﺑﻨﺘﻴﺠﺔ اﳌﻌﺎدل ‪ ٨٢.٦٣‬و ‪٪٧٨.٩٤‬‬
‫اﻛﺘﻤﺎل ﻛﻼﺳﻴﻜﻲ‪ .‬وﺑﺎﻟﺘﺎﱄ‪ ،‬ﳔﻠﺺ إﱃ أن ﺗﻄﺒﻴﻖ ﳕﻮذج اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ‪Think Pair Share‬ﺑﻮﺳﻴﻠﺔ‬
‫ﺗﻌﻠﻴﻢ اﻟﺴﻤﻌﻴﺔ اﻟﺒﺼﺮﻳﺔﻳﺴﺘﻄﻴﻊ أن ﻳﺮﻗﻴﺎﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻔﻜﲑ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﻌﺎﻟﻴﻠﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ‬
‫ﻓﻴﻤﺎدةاﻟﱰﺑﻴﺔ اﻟﻮﻃﻨﻴﺔ ﰲ اﻟﺼﻒ اﻟﺮاﺑﻌﺒﺎﳌﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ‪ ١٠٥‬ﺑﻜﻨﺒﺎرو‪.‬‬

‫‪ ،‬اﻟﻘﺪرة ﻋﻠﻰ اﻟﺘﻔﻜﻴﺮ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى ‪Think Pair Share‬اﻟﻜﻠﻤﺎت اﻷﺳﺎﺳﻴﺔ‪ :‬ﻧﺘﻴﺠﺔ اﻟﺘﻌﻠﻢ‪،‬‬
‫اﻟﻌﺎﻟﻲ‪.‬‬

‫‪x‬‬
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN......................................................................................... i
PENGESAHAN .......................................................................................... ii
PENGHARGAAN ...................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Defenisi Istilah .................................................................. 5
C. Batasan Masalah................................................................. 6
D. Rumusan Masalah .............................................................. 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI


A. Kerangka Teoritis ............................................................... 10
B. Penelitian yang Relevan .................................................... 21
C. Kerangka Berpikir ............................................................. 24
D. Indikator Keberhasilan ...................................................... 25
E. Hipotesis Tindakan ............................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN


A. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 29
B. Tempat Penelitian .............................................................. 29
C. Rancangan Penelitian ......................................................... 29

xi
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 33
E. Teknik Analisis Data .......................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskriptif Setting Penelitian ............................................. 37
B. Hasil Penelitian ................................................................. 44
C. Pembahasan ....................................................................... 78
D. Temuan .............................................................................. 82

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 83
B. Saran .................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Kerangka Pemikiran Dengan Model Pembelajaran TPS .......... 25

Tabel IV.1 Profil Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru ............................. 39

Tabel IV.2 Nama-Nama Guru Di SDN 105 Pekanbaru .............................. 41

Tabel IV.3 Ruang Kelas Dan Rombongan Belajar ..................................... 42

Tabel IV.4 Sarana Penunjang Pendidikan ................................................... 43

Tabel IV.5 Prasarana Penunjang Pendidikan ............................................... 43

Tabel IV.6 Prasarana Pendukung Lain-nya.................................................. 44

Tabel IV.7 Nilai Awal Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran TPS ...... 47

Tabel IV.8 Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 51

Tabel IV.9 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ................... 53

Tabel IV.10 Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ......................................... 57

Tabel IV.11 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2................... 58

Tabel IV.12 Hasil Belajar Siswa Pada Muatan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Siklus I) .......... 60

Tabel IV.13 Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ....................................... 66

Tabel IV.14 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1 ................ 67

Tabel IV.15 Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ....................................... 73

Tabel IV.16 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2 ................ 74

Tabel IV.17 Hasil Belajar Siswa (Siklus II) .................................................. 76

Tabel IV.18 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru


Siklus I dan Siklus II ................................................................ 78

Tabel IV.19 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa


Siklus I dan Siklus II ................................................................. 80

Tabel IV.20 Rata-Rata Kelas Hasil Belajar Muatan Pembelajaran PPKn ..... 81
xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Enam Jenjang Berpikir Pada Ranah Kognitif ....................... 17


Gambar 2.2 Perbedaan HOT dan HOTS .................................................. 18
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas............................................ 30
Gambar 4.1 Grafik Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus I dan Siklus II ............................................................ 79
Gambar 4.2 Grafik Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas
Siswa Siklus I dan Siklus II .................................................. 80
Gambar 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II ............................................................ 81

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran .............................................................. 87


Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ..... 99
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ..... 104
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 3 ... 109
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 4 ... 115
Lampiran 6 Soal-Soal HOT ........................................................................ 120
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1 ..................... 126
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2 ..................... 127
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 3 ..................... 128
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 4 ..................... 129
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ...... 130
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...... 131
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 3 ..... 132
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 4 ..... 133
Lampiran 15 Lembar Hasil Belajar Siswa Pra siklus ................................... 134
Lampiran 16 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................... 135
Lampiran 17 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II..................................... 136
Lampiran 18 Surat Mohon Izin Melakukan Pra Riset dari Fakultas ............ 137
Lampiran 19 Surat Mohon Izin Melakukan Riset dari Fakultas .................. 138
Lampiran 20 Surat Izin Melakukan Riset dari Sekolah Dasar Negeri 105
Pekanbaru................................................................................ 139
Lampiran 21 Surat Rekomendasi Izin Melakukan Riset dari Provinsi Riau. 140
Lampiran 22 Surat Rekomendasi Penelitian Izin Melakukan Riset dari
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik ...................................... 141
Lampiran 23 Surat Izin Melaksanakan Riset dari Dinas Pendiddikan Kota
Pekanbaru................................................................................ 142
Lampiran 24 Surat Keterangan Melaksanakan Riset dari Sekolah Dasar
Negeri 105 Pekanbaru ............................................................. 143

xv
Lampiran 25 SK Pembimbing ...................................................................... 144
Lampiran 26 Blangko Kegiatan Bimbingan Mahasiswa .............................. 145
Lampiran 27 Dokumentasi ........................................................................... 146

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting

dalam menentukan suatu sistem pendidikan, karena kurikulum merupakan

alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta sebagai pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan tingkatan pendidikan.

Kurikulum tidak hanya menjabarkan serangkaian ilmu pengetahuan yang

harus diajarkan oleh pendidik (guru) kepada peserta didik, tetapi juga segala

kegiatan kependidikan yang dipandang perlu dan berpengaruh terhadap

peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu menurut

Sakilah1 kurikulum sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan

hendaknya adaptif (dapat menyesuaikan diri) terhadap perkembangan zaman,

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal tersebut tergambar pada kurikulum 2013 yang bertujuan2 untuk

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia. Tujuan ini sejalan dengan tuntutan

keterampilan Abad 21 yang menuntut peserta didik menguasai berbagai

bentuk keterampilan berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk

1
Sakilah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015),
hlm. 58.
2
Ibid, hlm. 62.

1
2

kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah atas berbagai

permasalahan yang akan dihadapi dalam kehidupan nyata.

Salah satu perubahan yang jelas tampak pada kurikulum ini adalah

pada paradigma penilaian dalam pembelajaran, terutama pada tingkatan

berpikir tingkat tinggi soal-soal yang diujikan. Selama ini soal-soal yang

disusun oleh guru umumnya hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat

rendah Lower Order Thinking (LOT), seperti me-recite (merujuk), me-restate

(menyatakan kembali), dan me-recall (mengingat kembali). Pada Kurikulum

2013, guru dituntut untuk mampu mengembangkan soal-soal penilaian

berbasis Higher Order Thinking (HOT) atau kemampuan berpikir tingkat

tinggi. Sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan menghafal dan

mengingat materi pembelajaran saja, melainkan juga mampu berargumentasi,

menganalisis, memecahkan masalah, dan menciptakan ide dan gagasan

berpedoman pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. Kemampuan

berpikir tingkat tinggi ini dapat mendorong peserta didik untuk berpikir

secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran, meningkatkan kreatifitas,

dan membangun kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan masalah

yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Namun bagi siswa Sekolah Dasar, menjawab soal-soal HOT

bukanlah suatu perkara yang mudah, untuk menjawab soal-soal pada level

Midle Order Thinking (MOT) saja mereka sudah merasa kesulitan, karena

mereka terbiasa menjawab soal-soal LOT. Sebagaimana pengalaman peneliti

ketika mengajar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru saat


3

melakukan pretest di akhir pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan yang

meminta jawaban sekaligus argumentasinya, ternyata daya nalar siswa masih

sangat rendah, sebagaimana tergambar pada hasil pretest berikut ini:

1. Dari 38 orang siswa, hanya 18 orang atau 47,3% siswa yang dapat

menjawab pertanyaan namun argumentasinya kurang tepat.

2. Dari 38 orang siswa, hanya 16 orang atau 42,1% siswa yang dapat

menjawab pertanyaan namun tanpa argumentasi.

3. Dari 38 orang siswa, hanya 14 orang atau 37% siswa yang tidak dapat

menjawab pertanyaan sama sekali.

Begitu pula ketika melakukan tagihan melalui penilaian harian

dengan soal-soal MOT dan HOT pada Tema Berbagai Pekerjaan Muatan

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, ternyata siswa

yang mampu mencapai nilai KKM (75) hanya 12 orang (31%) dari 38

siswa, dan rata-rata nilai klasikal adalah 62,6.

Peneliti kemudian berusaha meningkatkan kemampuan berpikir

siswa dengan melakukan hal-hal berikut:

1. Memadukan metode ceramah dengan tanya jawab dalam proses

pembelajaran.

2. Memberikan penjelasan ulang bagi siswa yang kesulitan menyerap

materi yang telah diajarkan.

3. Memberikan program remedi bagi siswa yang belum mencapai kriteria

ketuntasan Minimal (KKM).


4

Walaupun usaha ini membuahkan hasil, akan tetapi peningkatan

yang diharapkan belum signifikan. Setelah melakukan refleksi dan diskusi

dengan guru kelas di bawah arahan dosen pembimbing, peneliti

menyimpulkan bahwa strategi yang guru gunakan dalam proses

pembelajaran kurang tepat, sehingga daya serap dan pemahaman siswa

terhadap materi yang diberikan kurang maksimal. Oleh karena itu perlu

dilakukan tindakan perbaikan terhadap proses pembelajaran pada tema

tersebut.

Setelah membaca beberapa literatur dan hasil penelitian yang

relevan Sumarli Model pembelajaran think pair share dapat

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada diri siswa,

membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga

siswa belajar konstruktif tidak bersifat hapalan dan melatih siswa untuk

melakukan proses berpikir dan mengungkapkan pendapat dalam

memecahkan permasalahan yang ada.3 Peneliti berasumsi bahwa model

pembelajaran think pair share dapat dijadikan solusi untuk mengatasi

masalah di atas. Karena menurut Trianto4 model pembelajaran think pair

share ini menggunakan prosedur yang dapat memberi siswa lebih banyak

waktu untuk berpikir dan memberi respon serta saling membantu.

Kemudian model pembelajaran think pair share merupakan salah satu

diskusi kelas yang dapat meningkatkan kemampuan dalam

3
Sumarli. (2018). Analisis Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbasis
Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilam Berpikir Tingkat Tinggi Siswa, Jurnal Ilmu
Pendidikan Fisika, Vol. 3, No. 3. 8-13.
4
Trianto Ibnu Badar al-Tabany , Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 81.
5

mengembangkan pertumbuhan kognitif yang mencangkup enam aspek

kognitif, dan dapat menghubungkan serta menyatukan aspek kognitif dan

aspek sosial pembelajaran.5 Peneliti berasumsi model pembelajaran ini

sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan nalar dan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa. Adapun media Audiovisual yang cukup

efektif yaitu video yang mampu memberikan stimulus kepada siswa untuk

menalar dan berpikir.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya perbaikan proses

pembelajaran dan peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share

dengan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Tema Kayanya Negeriku Kelas

IV Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru”.

B. Definisi Istilah

Sebuah penelitian yang bersifatnya ilmiah, maka adanya sebuah

pembatasan dan penegasan masalah yang akan diteliti, agar penelitian

tersebut lebih fokus. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang

pengertian judul, maka berapa istilah yang dapat judul ini, yakni sebagai

berikut :

5
Ibid, hlm 157.
6

1. Model Pembelajaran Think Pair Share adalah model pembelajaran yang

efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Semua resitasi

atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara

keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat

memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, untuk merespon dan

saling membantu.6

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi menerapkan peraturan, merupakan

cara berpikir siswa yang lebih tinggi dibandingkan menghafal fakta,

mengemukakan fakta, atau menerapkan peraturan, rumus dan prosedur.7

Sedangkan menurut Teaching Knowledge Test Cambridge English, The

University of Cambridge (2015), HOTS merupakan keterampilan kognitif

seperti analisis dan evaluasi yang bisa diajarkan oleh guru kepada

siswanya.8

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini jelas dan terukur, maka

diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Tindakan perbaikan pada penelitian ini hanya dilakukan pada tema

Kayanya Negeriku Muatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) kelas IV semester genap tahun pelajaran 2019.

6
Ibid, hlm. 129-130.
7
R Arifin Nugroho, Higher Order Thinking Skills, (Jakarta :PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2018), hlm.16.
8
Ibid, hlm.17.
7

2. Tindakan perbaikan dilakukan melalui penerapan Model Pembelajaran

Think Pair Share dengan media audiovisual.

3. Hasil belajar adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, yakni

mampu menjawab soal-soal pada level MOT dan HOT dalam bentuk tes

tertulis.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala yang telah dijabarkan,

maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu: “Bagaimanakah penerapan

Model Pembelajaran Think Pair Share dengan Media Audiovisual dapat

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Tema

Kayanya Negeriku Muatan Pembelajaran Muatan Pembelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di kelas IV Sekolah Dasar 105

Pekanbaru?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah

“Untuk mengetahui bagaimanakah proses penerapan Model Think Pair

Share dengan media Audiovisual untuk meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa pada tema Kayanya Negeriku Muatan

Pembelajaran Muatan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan kelas IV Sekolah Dasar 105 Pekanbaru”.


8

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Untuk meningkatkan kemampuan berpikir tinggi siswa pada

muatan pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru.

2) Memberikan pengalaman baru bagi siswa berkaitan dengan proses

pembelajaran di kelas.

b. Bagi Guru

1) Meningkatkan kemampuan guru untuk menciptakan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

2) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran

yang efektif.

3) Sebagai bekal guru untuk proses belajar mengajar.

c. Bagi Sekolah

1) Sebagai salah satu masuk dan untuk meningkatkan prestasi sekolah

dan mutu pendidikan.

2) Meningkatkan kualitas tenaga pengajar khususnya guru, dalam

menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan bervariasi.

d. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan peneliti tentang meningkatkan kemampuan

tingkat tinggi siswa melalui penelitian tindakan kelas.


9

2) Untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Sarjana Pendidikan SI

Jurusan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Suska Riau.


10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoritis
1. Model Pembelajaran Think Pair Share

a. Model Pembelajaran

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan

dalam melakukan sesuatu kegiatan atau sebagai pedoman dalam

melaksanakan suatu kegiatan. Menurut pendapat Arends (2008)

mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan

atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran dikelas. Dengan demikian, model pembelajaran

merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu dan berfungsi

sebagai pedoman bagi perancang pebelajaran dan para guru dalam

merancang dan melaksanakan pembelajaran.1

b. Model Pembelajaran Think Pair Share

1) Pengertian Think Pair Share

Model Pembelajran think pair share atau berpikir

berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang


2
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model

pembelajaran think pair share ini dikembangkan pertama kali oleh

1
Sakilah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015),
hlm. 163.
2
Trianto Ibnu Badar al-Tabany , Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, (Jakarta: Kencana, 2015), 129.

10
11

Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland, Arends (1997)

menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang

efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Semua

resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan

kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think

pair share dapat member waktu siswa untuk lebih banyak berpikir,

untuk merespon dan saling membantu.3

Guru yang menggunakan Model pembelajaran TPS

memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa

membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya dan guru

sekarang menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa

yang telah dijelaskan dan dialami. Guru memilih metode ini untuk

membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.4

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair Share5

a) Berpikir (thingking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan

dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu

beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah.

Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau

mengerjakan bukan bagian dari berpikir.

3
Ibid, hlm. 129-130.
4
Ibid, hlm. 130.
5
Ibid.
12

b) Berpasangan (pairing)

Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan

mendiskusikan apa yang mereka peroleh. Interaksi selama waktu

yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu

pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila

suatu masalah khusus yang di identifikasi. Secara normal guru

memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk

berpasangan.

c) Berbagi (sharing)

Pada langkah akhir guru meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan.

Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke

pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan

mendapat kesempatan untuk melaporkan.

3) Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share

Model pembelajaran think pair share memiliki beberapa kelebihan:

a) Dalam pembelajaran think pair share siswa membangun sendiri

pengetahuan yang diperoleh sehingga lebih bermakna.

b) Sistem evaluasi akan terjalin dalam pembelajaran kooperatif tipe

think pair share yang dapat meningkatkan motivasi siswa dan

berusaha lebih untuk diri sendiri dan temannya sehingga sifat

bekerja sama antar siswa terjalin.


13

c) Siswa dapat belajar lebih baik, efektif dan berbagi pendapat

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Sedangkan kelemahan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe think pair share adalah waktu yang digunakan

akan memakan waktu yang lama karena banyaknya kelompok

yang melapor dan perlu dimonitor.

Slavin mengatakan hasil-hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dapat

meningkatkan hasil belajar dengan pengalaman-pengalaman

individu dan kompetitif. 6 Berdasarkan kelebihan pembelajaran

kooperatif tipe think pair share yang telah dijelaskan di atas,

siswa akan mampu menguasai kompetensi dasar yang di terapkan

sehingga berimbas kepada peningkatan hasil belajar.

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

a. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Pendidikan mulai mempelajari keterampilan-keterampilan anak

dalam berpikir serta menempatkan sebagai satu aspek perkembangan

kognitif yang penting dalam proses pembelajaran. Berpikir merupakan

suatu kegiatan yang melibatkan kerja otak. Berpikir juga melibatkan

seluruh pribadi manusia, serta melibatkan perasaan dan kehendak

manusia. Kegiatan berpikir tentang sesuatu berarti mengarahkan diri

pada objek tertentu, menyadari kehadirannya secara aktif

6
Martimis, Yamin dkk, Taktik Pengembangan Kemampuan Individu Siswa, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008), hlm. 16.
14

menghadirkannya dalam pikiran, lalu memiliki gagasan atau wawasan

tentang objek tersebut.7

Guru mendidik siswa dengan HOT berarti menjadikan mereka

mampu untuk berpikir. Siswa yang dikatakan mampu berpikir jika

mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan dan mengembangkan

keterampilan yang dimilikinya dalam konteks situasi yang baru.

Menurut Thomas & Thorne (2009), berpikir tingkat tingkat tinggi

merupakan cara berpikir yang lebih tinggi daripada menghafalkan fakta,

mengemukakan fakta, atau menerapkan peraturan, rumus, dan prosedur.

Membuat keterkaitan antar fakta, mengategorikannya, memanipulasinya,

menempatkannya pada konteks atau cara yang baru, dan mampu

menerapkannya untuk mencari solusi yang baru terhadap sebuah

permasalahan.8

b. Tingkatan Berpikir Tingkat Tinggi

Pada tingkatan berpikir tingkat tinggi, menurut Bloom dibagi atas

enam tingkatan secara berurutan belajar pada tingkat yang lebih tinggi

tergantung kepada capaian keterampilan dan kemampuan dari level yang

sebelumnya. Bloom membagi domain ini menjadi enam tingkatan yaitu

sebagai berikut:9

7
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara. 2017), hlm. 124.
8
R. Arifin Nugroho, Higher Order Thinking skills, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2019), hlm.16.
9
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2009), hlm .44-46.
15

1) Pengetahuan (knowledge)

Kemampuan seseorang dalam menyebutkan/mengingat kembali

(recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide gejala,

rumus-rumus dan sebagainya. Pengetahuan atau ingatan ini

merupakan berpikir yang paling rendah.

2) Pemahaman (comprehension)

Kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu

setelah sesuatau itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,

memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya

dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami

sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberikan

uraian yang lebih rinci tentang hal itu menggunakan kata-katnya

sendiri. Pemahaman merupakan kemampuan berpikir yang setingkat

lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

3) Aplikasi (application)

Kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mengguakan ide-ide

umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-

rumus, teori- teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan

kongkret. Aplikasi atau penerapan ini setingkat lebih tinggi

dibandingkan pemahaman.

4) Analisis (analysis)

Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan

atau keadaaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu


16

memahami hubungan antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang

satu dengan faktor-faktor lainnya. Analisis adalah setingkat lebih

tinggi dibandingkan jenjang aplikasi.

5) Sintesis (synthesis)

Kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir

analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-

bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola

yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Jenjang sintesis

kedudukannya setingkat lebih tinggi dibandingakan jenjang analisis.

6) Penialian/evaluasi (evaluation)

Kemampuan berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut

Taksonomi Bloom. Penilaian atau evaluasi merupakan kemampuan

seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai

atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan

maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai

dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

Keenam jenjang berpikir yang terdapat pada ranah kognitif menurut

Taksonomiu Bloom itu, jika diurutkan secara hierarki piramidal,

seperti digambarkan dibawah ini :


17

Penilaian (Evaluation)

Sintesis (Synthesis)

Analisis (Analysis)

Penerapan (Application)

Pemahaman (Comprehension)

Pengetahuan (Knowledge)

Gambar 2.1 Enam Jenjang Berpikir pada Ranah Kognitif

Tetapi menurut Dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016

tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan

secara tegas bahwa pencapaian pembelajaran (learning outcome)

ranah pengetahuan mengikuti Taksonomi Bloom yang telah direvisi

oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl (2001) terdiri atas

kemampuan: mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-

C2), menerapkan (aplying-C3), menganalisis (analyzing-C4),

mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6). Soal-

soal HOT pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah

menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan

mengkreasi (creating-C6). Pada pemilihan kata kerja operasional

(KKO) untuk merumuskan indikator soal HOT, hendaknya tidak

terjebak pada pengelompokkan KKO. Sebagai contoh kata kerja

“menentukan‟ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3.


18

Dalam konteks penulisan soal-soal HOT, kata kerja

“menentukan‟ bisa jadi ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila

untuk menentukan keputusan didahului dengan proses berpikir

menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu peserta

didik diminta menentukan keputusan yang terbaik. Bahkan kata kerja

“menentukan‟ bisa digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan

menuntut kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru.

Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh

proses berpikir apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan.

c. Perbedaan antara HOT dan HOTS

HOT HOTS

Berpikir
Analisis
Kritis

Berpikir
Evaluasi
Kreatif

Problem
Kreasi
Solving

Membuat
Keputusan

Gambar 2.2 Perbedaan HOT dan HOTS

Telah didiskusikan bahwa dalam HOTS terdapat himpunan dari

HOT. Misalnya untuk dapat menyelasaikan masalah (problem solving)


19

siswa harus dapat melakukan analisis dan evaluasi. Demikian juga,

untuk dapat berpikir kritis atau membuat suatu keputusan, siswa harus

dapat menalar, mempertimbangkan, menganalisis, dan melakukan

evaluasi. 10 Dapat disimpulkan bahwa HOT merupakan kemampuan

berpikir tingkat tinggi yang meliputi analisis, evaluasi, kreasi.

Sedangkan HOTS merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang

meliputi berpikir kritis, berpikir kreatif, problem solving, membuat

keputusan.

3. Media Audiovisual

a. Pengertian Media Audiovisual

Pembelajaran yang menggunakan media Audiovisual adalah

sebuah cara pembelajaran dengan menggunakan media yang

mengandung unsur suara dan gambar, dimana dalam proses penyerapan

materi melibatkan indra penglihatan dan indra pendengaran. Media

Audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan

gambar. 11 Media audio juga dapat mengembangkan daya imajinasi dan

merangsang partisipasi aktif pendengarnya.12

b. Macam-Macam Media Audiovisual

1) Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar

berasal dari suatu sumber seperti video, kaset.

10
Ridwan Abdullah Sani, Op.Cit, hlm.4.
11
Asyti Febliza dan Zul Afdal, Media Pembelajaran Dan Teknologi Informasi
Komunikasi, (Pekanbaru: Adefa Graafika, 2015), hlm.50.
12
Nirwardi Jalinus, Ambiyar, Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta:Kencana, 2016),
hlm.16.
20

2) Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya

berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara

yang unsu gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur

suaranya berasal dari tape recorder.13

4. Hubungan antara Model Pembelajaran Think Pair Share dengan

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Dalam upaya meningkatkan kemapuan berpikir siswa pada level

yang lebih tinggi, seorang guru harus memilih strategi atau model

pembelajaran tertentu yang mampu merangsang nalar atau daya berpikir

siswa terkait materi yang dipelajari. Model pembelajaran tidak hanya

dijadikan sebagai pedoman yang sistematis dalam pelaksanaan

pembelajaran, tapi juga dijadikan instrumen untuk memahami konsep-

konsep pelajaran yang membutuhkan pemahaman tingkat tinggi.

Seperti model pembelajaran Think Pair Share yang dikembangkan

oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Marylan.Menurut Lie 14

model ini dikembangkan untuk menjadikan pola diskusi dalam kelas

menjadi lebih efektif. Pada model pembelajaran ini siswa diberi waktu

lebih banyak untuk berpikir, merespon dan saling membantu. Model

pembelajaran think pair share sangat membantu siswa dalam menuangkan

pikiran dan ide-ide mereka secara tertulis maupun secara lisan dengan

lengkap dan mudah. Pembelajaran dengan think pair share juga membantu

masing-masing anggota kelompok untuk saling mendukung, saling

13
Ibid, hlm.54.
14
Anita Lie, Cooperative Learning, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 28.
21

membantu dan saling memperhatikan dalam menyelesaikan masalah-

masalah yang terjadi didalam pembelajaran.

Karakteristik model pembelajaran think pair share sangat cocok

diterapkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa pada level

HOT, karena model think pair share dapat membuat siswa aktif dalam

berpikir. Peran guru dalam proses pembelajaran hanya sebagai fasilitator

untuk memberikan cara efektif bagi siswa dalam meningkatkan

kemampuan berpikirnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa model

pembelajaran think pair share dapat meningkatkan kemampuan berpikir

tingkat tingkat tinggi siswa dengan diberinya waktu lebih banyak berpikir.

Dengan demikian model pembelajaran think pair share menjadi alternatif

dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa pada muatan pembelajaran pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan.

B. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah sebagai berikut:

1.Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran ini pernah dilakukan oleh

Solihani Veny pada tahun 2006, mahasiswa jurusan pendidikan fisika dalam

penelitian yang berjudul: “Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran


22

Fisika di SMP pada Pokok Pembahasan Kalor”. Penelitian ini menunjukkan

bahwa strategi TPS dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa. Dari hasil

penelitian diperoleh rata-rata IPK untuk ranah kognitif pada setiap seri

cenderung meningkat, yaitu pada seri satu 50% (tergolong rendah), seri dua

63% (tergolong sedang), dan seri tiga 78,40% (tergolong tinggi). Persamaannya

dengan penelitian ini adalah pada desain penelitian yaitu Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dan pada model pembelajaran Think Pair Share (TPS).

Sedangkan perbedaannya terletak pada kemampuan berpikir kognitif dan

tingkat pendidikannya.15

2. Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran ini pernah dilakukan oleh

Tia Agusti Annuuru pada tahun 2017, mahasiswa jurusan departemen

kurikulum dan teknologi pendidikan dalam penelitian yang berjudul: “

Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran

Treffinger”. Penelitian ini menunjukkan Hasil penelitian yang dilakukan, di

dapatkan nilai pre-test untuk kelas kontrol adalah 827 dengan nilairata-rata

16,22 dengan nilai paling rendaha dalah 10 dan nilai tertinggi adalah 21. Nilai

pre-test untuk kelas eksperimen adalah 873 dengan nilai rata-rata 17,12 dengan

nilai paling rendah adalah 10 dan nilai paling tinggi adalah 27. Hasil penelitian

dikelas kontrol, didapatkan nilai Post-Test untuk kelas kontrol sebesar 1614

dengan nilai rata-rata 31,65dengan nilai paling rendah adalah 24 dannilai

paling tinggi adalah 40. Nilai posttest untuk kelas Eksperimen sebesar 1887
15
Solihani Veny, Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
(TPS) untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Fisika di SMP pada Pokok Pembahasan
Kalor, 2006.
23

dengan nilai rata-rata 37,00 dengan nilai paling rendah adalah 26 dan nilai

paling tinggi adalah 45. Sedangkan gain yang didapatkan dari nilai pre-test dan

posttest kelas kontrol yaitu sebesar 15,43 dan gain yang didapatkan dari nilai

pre-test dan post-test kelas eksperimen yaitu sebesar 19,88. Deskripsi data

sebagimana diperoleh diatas menunjukan adanya peningkatan berpikir tingkat

tinggi peserta didik yang berbeda antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol. Diperoleh data skor gain pada kelompok eksperimen

sebesar 19,88 dan kelompok kontrol sebesar 14,61. Deskripsi pada aspek

analasis (C4) kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata pretest 4,24 dan nilai

rata-rata postest 10,10, dan untuk kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata

pretes sebesar 3,41 dan nilai rata-rata posttest 7,69. Diperoleh dataskor gain

pada kelompok eksperimen sebesar 5,86 dan kelompok kontrol sebesar 4,28.

Deskripsi pada aspek evaluasi (C5) kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata

pre test 6,90 dan nilai rata-rata posttest 11,92, dan untuk kelompok kontrol

mempunyai nilai rata-rata pre tes sebesar 6,94 dan nilai rata-rata posttest 10,86.

Diperoleh data skor gain pada kelompok eksperimen sebesar 5,02 dan

kelompok kontrol sebesar 3,92. Deskripsi pada aspek mencipta (C6) kelas

eksperimen mempunyai nilai rata-rata pre test 5,98 dan nilai rata-rata postest

14,98, dan untuk kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata pretes sebesar

5,86 dan nilai rata-rata posttest 13,10. Diperoleh data skor gain pada kelompok

eksperimen sebesar 9,00.16

16
Tia Agusti Annuuru,Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Treffinger,
2017.
24

C. Kerangka Berpikir

1. Kerangka Berpikir

Selama ini pembelajaran tematik masih didominasi oleh strategi

ekspositori, seperti dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

yang cenderung terbatas pada aspek mengingat seperti menyebutkan,

merujuk, dan atau menghafal, sehingga siswa kurang dilibatkan dalam

proses pembelajaran. Akibatnya kemampuan berpikir siswa masih rendah

dan menyebabkan tidak tercapainya standar kompetensi lulusan sekolah.

Untuk itu guru perlu mengubah strategi atau model pembelajaran

yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, dan

jawabannya ada pada Model pembelajaran Think Pair Share Model

pembelajaran ini melibatkan siswa lebih banyak dalam proses pembelajaran

sehingga mampu meningkatkan pemahaman serta kemampuan berpikirnya.

Oleh sebab itu, penerapan model pembelajaran ini diasumsikan mampu

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, yang alurnya dapat

dilihat pada tabel berikut:


25

Tabel II.1
Kerangka Pemikiran Dengan Model Pembelajaran TPS

Pembelajaran dengan Think Pair


Share dengan Media Audiovisual

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1) Menjelaskan pokok-pokok materi A. Menyimak penjelasan guru tentang


pelajaran dan kompetensi yang ingin pokok-pokok materi pelajaran dan
dicapai. kompetensi yang ingin dicapai
2) Meminta siswa berpasangan dengan B. Berpasangan dengan teman
teman disebelahnya (satu kelompok dua disebelahnya (satu kelompok dua
orang) orang).
3) Menayangkan video/gambar terkait C. Menyaksikan tayangan video/gambar
materi pelajaran melalui proyektor, dan terkait materi pelajaran melalui
memberikan pertanyaan. proyektor.
4) Meminta masing-masing pasangan D. Bertukar pikiran dalam menjawab
bertukar pikiran dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
pertanyaan yang diberikan guru. E. Menyampaikan jawaban/ memberikan
5) Menunjuk beberapa pasangan tanggapan atas jawaban dari pasangan
menyampaikan jawaban, dan meminta lain.
konfirmasi/tanggapan dari pasangan lain. F. Membuat rangkuman pembelajaran
6) Menjelaskan materi yang belum dibahas
siswa, dan membimbing siswa membuat
rangkuman materi pelajaran.

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

D. Indikator Keberhasilan

1. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah sutu kriteria yang digunakan untuk

melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau

memperbaiki mutu PBM di kelas. Indikator kinerja harus realistis dan


26

17
dapat diukur (jelas cara mengukurnya). Indikator kinerja dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Indikator Aktivitas Guru

Indikator aktivitas guru dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share dengan media Audiovisual dalam kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan pokok-pokok materi pelajaran dan kompetensi

yang ingin dicapai.

2) Guru meminta siswa berpasangan dengan teman di sebelahnya (satu

kelompok dua orang)

3) Guru menayangkan video/gambar terkait materi pelajaran melalui

proyektor, dan memberikan pertanyaan.

4) Guru meminta masing-masing pasangan bertukar pikiran dalam

menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

5) Guru menunjuk beberapa pasangan menyampaikan jawaban, dan

meminta konfirmasi/tanggapan dari pasangan lain.

6) Guru menjelaskan materi yang belum dibahas siswa, dan

membimbing siswa membuat rangkuman materi pelajaran.

b. Indikator Aktivitas Siswa

Indikator aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share dengan media Audiovisual dalam kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

17
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Propesi Guru, (PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.127.
27

1) Siswa menyimak penjelasan guru tentang pokok-pokok materi

pelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai

2) Siswa berpasangan dengan teman disebelahnya (satu kelompok dua

orang).

3) Siswa menyaksikan tayangan video/gambar terkait materi pelajaran

melalui proyektor.

4) Siswa bertukar pikiran dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

guru.

5) Siswa menyampaikan jawaban/memberikan tanggapan atas jawaban

dari pasangan lain.

6) Siswa membuat rangkuman pembelajaran.

2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Dalam berpikir tingkat tinggi terdapat beberapa indikator yang

perlu diperhatikan guna menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Beberapa indikator berpikir tingkat tinggi yang harus tercapai tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Level Analisis : Membedakan, mengorganisasi, dan menghubungkan.

2) Level Evaluasi : Keterampilan mengecek dan mengkritisi.

3) Level mencipta : Merumuskan (generating), merencanakan (planning),

dan memproduksi (producing).18

18
R. Arifin Nugroho, Op. Cit, hlm. 22-47.
28

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kerangka teoritis di atas, maka hipotesis tindakan

penelitian ini adalah “model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pembelajaran tematik muatan

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan”.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV D

Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang,

15 orang laki-laki dan 23 orang perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian

ini adalah penerapan model pembelajaran think pair share dengan media

audiovisual untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru

pada kelas IV. Mata pelajaran yang akan diteliti adalah mata pelajaran tematik

pada muatan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn). Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan terhitung mulai

pada bulan April – Juni 2019.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang

sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Oleh karena itu, maka

rancangan penelitian di lakukan beberapa siklus, masing-masing siklus melalui

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Empat langkah

29
30

terseut saling berkaitan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Hubungan keempat tindakan tersebut terlihat pada bagan berikut:

Arikunto menyatakan bahwa secara garis besar penelitian tindakan

kelas dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Penelitian ini dirancang dalam 2 siklus. Satu siklus dilaksanakan dua

kali tatap muka, sehingga dua siklus yaitu empat kali tatap muka. Adapun daur

siklus penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebagai berikut:1

Perencanaan

Refleksi SIKLUSI Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

1. Perencanaan

Dalam perencanaan atau persiapan tindakan ini, langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:


1
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 16.
31

a. Menyusun silabus.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan

aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui model

pembelajaran kooperatif think pair share.

d. Guru meminta teman sejawat sebagai observer.

2. Pelaksanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran think pair share ini

adalah sebagai berikut:

a) Berpikir (thingking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan

pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk

berfikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan

bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian dari berfikir.

b) Berpasangan (pairing)

Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan

apa yang mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat

menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau

menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang di identifikasi.

Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk

berpasangan.
32

c) Berbagi (sharing)

Pada langkah akhir guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi

dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif

untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan

sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk

melaporkan.

3. Observasi

Dalam pelaksanaan penelitian juga melibatkan pengamat, tugas

dari pengamat tersebut adalah untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas

pelaksanaan tindakan. Waktu pelaksanaan observasi dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan melibatkan dua orang

pengamat yaitu teman sejawat sebagai observer aktivitas guru dan guru wali

kelas IV sebagai observer aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan untuk

melihat aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Tujuannya untuk memberikan masukan atau pendapat terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan, sehingga saran dan kritik dari pengamat dapat

digunakan untuk memperbaiki pembelajaran pertemuan berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang

terjadi dalam proses pembelajaran pada setiap pertemuan, jika dalam suatu

siklus terdapat kekurangan yang menyebabkan aktivitas belajar pada


33

pelajaran tematik belum meningkat maka akan dilakukan perbaikan, proses

pembelajarannya akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penilaian ini yaitu:

1. Tes

Tes adalah instrument atau alat untuk mengumpulkan data tentang

kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran. Tes dilakukan

untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa setelah siklus I

dan siklus II.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat diamati

oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui

pengamatan peneliti menggunakan panca indra.2

a. Aktivitas guru selama pembelajaran dengan model pembelajaran think

pair share pada proses pembelajaran, diperoleh melalui lembar

observasi.

b. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran melalui model

pembelajaran think pair share diperoleh melalui lembar observer.

2
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2006), hlm. 144.
34

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh

data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen tulisan, angka, dan

gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung

penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudia

ditelaah.3

E. Teknik Analisis Data

1. Aktivitas Guru dan Siswa

Setelah data terkumpul melalui teknik observasi, data tersebut

kemudian diolah dengan menggunakan rumus persentase, yaitu:4

P= F x 100%
N
Keterangan:
F = Frekuensi aktivitas siswa/guru
N = Jumlah frekuensi
P = Angka persentase aktivitas siswa/guru
100% = Bilangan tetap
Adapun keberhasilan aktivitas guru dalam pembelajaran dapat

dilihat pada kategori :

1) Sangat sempurna, jika total skor nilai aktivitas mencapai (81%-100%).

2) Sempurna, jika total skor nilai aktivitas mencapai (61%-80%).

3) Cukup sempurna, jika total skor nilai aktivitas mencapai (41%-60%).

4) Kurang sempurna, jika total skor nilai aktivitas mencapai (21%-40%).

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 80.
4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2014), hlm. 43.
35

5) Tidak sempurna, jika total skor nilai aktivitas mencapai (0%-20%).5

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah mendapatkan pengalaman melalui proses pembelajaran. Hasil

belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

menjawab soal-soal tes pada level HOT.

Hasil belajar siswa bisa dinyatakan tuntas secara individu maupun

secara klasikal, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:6

a. Ketuntasan Individu

SS
KI  x100%
SMI

Keterangan:
KI = Ketuntasan Individu
SP = Skor Perolehan
SMI = Skor Maksimal Ideal
100% = Bilangan Tetap

b. Ketuntasan Klasikal

JST
KK  x 100%
JS
Keterangan:
KK = Persentase Ketuntasan Klasikal
JST = Jumlah Siswa yang Tuntas
JS = Jumlah Siswa Keseluruhan
Adapun kriteria hasil belajar siswa berdasarkan KKM Sekolah Dasar

Negeri 105 Pekanbaru adalah sebagai berikut:7

5
Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.89.
6
Depdiknas, Rambu-rambu Penetapan Ketuntasan Belajar Minimum dan Analisis Hasil
Pencapaian Standar Ketuntasan Belajar, (Jakarta: Pustaka Setia), 2004, hlm. 24.
7
Disalin dari KKM Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru.
36

Kriteria Penilaian Rentang Nilai


Sangat Baik 92-100
Baik 84-92
Cukup 75-83
Kurang <75
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana

diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Think

Pair Share dengan media Audiovisual dapat meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa pada mata pembelajaran tematik muatan

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas IV D Sekolah

Dasar Negeri 105 Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari grafik peningkatan

hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal level HOT pada pra siklus,

siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus, nilai rata-rata siswa adalah 60,00

dengan ketuntasan klasikal 31,57%. Kemudian setelah diterapkan model

pembelajaran think pair share dengan media audiovisual pada siklus I rata-

rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,68 dengan ketuntasan klasikal

52,63%. Pada siklus II hasil belajar siswa semakin meningkat dengan nilai

rata-rata 82,63 dan ketuntasan klasikal 78,94%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran think pair share dengan

media Audiovisual dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

pada tema kayanya negeriku siswa dalam pelajaran tematik muatan

pembelajaran Pendidikan Pencasilan dan Kewarganegaraan di kelas IV D

Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru.

83
84

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, yang berkaitan

dengan penerapan model pembelajaran think pair share yang telah

dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, penerapan model pembelajaran think pair share dalam proses

pembelajaran dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa.

2. Bagi sekolah, penerapan model pembelajaran think pair share dalam

proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi sekolah yang dapat

dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dan dapat menjadi bahan

rujukan untuk perbaikan mengajar guru melalui kegiatan supervisi kepala

Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru.

3. Bagi peneliti, model pembelajaran think pair share ini bisa dijadikan

sebagai bahan acuan dalam melaksanakan penelitian.


85

DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2009.
_____________. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2014.
Anita Lie.Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo, 2004.
Asyti Febliza dan Zul Afdal. Media Pembelajaran Dan Teknologi Informasi
Komunikasi. Pekanbaru: Adefa Graafika, 2015.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2006.
Depdiknas. Rambu-rambu Penetapan Ketuntasan Belajar Minimum dan Analisis
Hasil Pencapaian Standar Ketuntasan Belajar, Jakarta: Pustaka Setia,
2004.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan


Propesi Guru. PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Martimis Yamin. Taktik Pengembangan Kemampuan Individu Siswa. Jakarta::
Gaung Persada Press. 2008.
Nirwardi Jalinus, Ambiyar, Media & Sumber Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2016.

Pupu Saeful Rahmat. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2017.


R Arifin Nugroho. Higher Order Thinking Skills, Jakarta : PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2018.
Riduan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta, 2011.
Ridwan Abdullah Sani. Pembelajaran HOTS. Tangerang: Tsmart, 2019.
Sakilah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Pekanbaru: Kreasi Edukasi,
2015.
Solihani Veny. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Fisika di SMP
pada Pokok Pembahasan Kalor, 2006.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.
86

Sumarli. (2018). Analisis Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbasis
Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilam Berpikir Tingkat Tinggi
Siswa, Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, Vol. 3, No. 3. 8-13.
Tia Agusti Annuuru. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui
Model Pembelajaran Treffinger, 2017.
Trianto Ibnu Badar al-Tabany. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual, Jakarta: Kencana, 2015.
SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV D (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 1 : Kekayaaan Sumber Energi di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Pembelajaran :4
Fokus Pembelajaran : PPKn
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)

Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

87
Materi Kompetensi Dasar Indikator Materi Strategi Metode Sumber/Media Penilaian
Pembelajaran Pokok
PPKn 3.2 Mengidentifikasi 3.2.1Menyebutkan Tema : Saintifik Think Pair Buku Guru Kelas IV, Tertulis
pelaksanaan kewajiban dan Kayanya Share, Cetakan Ke-4 (Edisi
kewajiban dan hak hak warga Revisi), Tema 9 :
Negeriku penugasan,
sebagai warga masyarakat Kayanya Negeriku,
masyarakat dalam terhadap sumber Sub tema 1 : diskusi, tanya Kementerian
kehidupan sehari- energi sebagai Kekayaaan jawab, Pendidikan dan
hari. warga Kebudayaan, Jakarta:
Sumber ceramah
masyarakat 2017.
dalam kehidupan Energi di Buku Siswa Kelas IV,
sehari-hari Indonesia Cetakan Ke-4 (Edisi
Revisi), Tema 9
Pembelajaran :Kayanya Negeriku,
ke- 4 Kementerian
4.2.1 Menjelaskan
4.2 Menyajikan hasil Pendidikan dan
kewajiban dan
identifikasi hak warga Kebudayaan, Jakarta:
pelaksanaaan 2017.
masyarakat
kewajiban dan hak terhadap sumber
sebagai warga Video tentang ayo
energi sebagai
masyarakat dalam hemat energi
warga
kehidupan sehari- masyarakat
hari dalam kehidupan
sehari-hari

Bahasa 3.3 Menggali 3.3.1Menuliskan ide Tema : Saintifik Think Pair Buku Guru Kelas IV, Tertulis
Indonesia informasi dari pokok melalui Kayanya Share, Cetakan Ke-4 (Edisi
seorang tokoh Negeriku Revisi), Tema 9 :

88
melalui wawancara wawancara Sub tema 1 : penugasan, Kayanaya Negeriku,
menggunakan menggunakan Kekayaaan diskusi, tanya Kementerian
daftar pertanyaan daftar Sumber Pendidikan dan
jawab,
pertanyaan Energi di Kebudayaan, Jakarta:
Indonesia ceramah 2017.
Pembelajaran Buku Siswa Kelas IV,
ke-4 Cetakan Ke-4 (Edisi
4.3.1Menyampaikan
4.3 Melaporkan hasil
hasil wawancara Revisi), Tema 9
wawancara
menggunakan :Kayanya Negeriku,
menggunakan
kosakata baku
kosakata baku dan Kementerian
dan kalimat
kalimat efektif Pendidikan dan
efektif dalam
dalam bentuk teks
bentuk teks tulis Kebudayaan, Jakarta:
tulis
2017.

SILABUS PEMBELAJARAN

89
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru
Kelas / Semester : IV D (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 1 : Kekayaaan Sumber Energi di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Pembelajaran :6
Fokus Pembelajaran : PPKn
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)

Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

90
Materi Kompetensi Dasar Indikator Materi Strategi Metode Sumber/Media Penilaian
Pembelajaran Pokok
PPKn 3.2 Mengidentifikasi 3.2.1 Menjelaskan Tema : Saintifik Think Pair  Buku Guru Kelas Tertulis
pelaksanaan perilaku- Kayanya Share, IV, Cetakan Ke-4
kewajiban dan hak perilaku yang Negeriku penugasan, (Edisi Revisi), Tema
sebagai warga menunjukkan Sub tema 1 : diskusi, tanya 9 : Kayanya
masyarakat dalam pelaksanaan hak Kekayaaan jawab, Negeriku,Kementeri
kehidupan sehari- dan kewajiban Sumber ceramah an Pendidikan dan
hari. terhadap Energi di Kebudayaan,
lingkungan Indonesia Jakarta: 2017.Buku
alam dalam Pembelajaran Siswa Kelas IV,
kehidupan ke- 6 Cetakan Ke-4 (Edisi
sehari-hari Revisi), Tema 9
:Kayanya Negeriku,
4.2 Menyajikan hasil 4.2.1 Menemukan Kementerian
identifikasi contoh Pendidikan dan
pelaksanaaan perilaku yang Kebudayaan,
kewajiban dan hak menunjukkan Jakarta: 2017.
sebagai warga pelaksanaan  Video kegiatan
masyarakat dalam hak dan manusia terhadap
kehidupan sehari- kewajiban lingkungan
hari terhadap
lingkungan
alam dalam
kehidupan
sehari
Bahasa 3.3 Menggali 3.3.1 Menuliskan ide Tema : Saintifik Think Pair Buku Guru Kelas IV, Tertulis
Indonesia informasi dari pokok melalui Kayanya Share, Cetakan Ke-4 (Edisi

91
seorang tokoh wawancara Negeriku penugasan, Revisi), Tema 9 :
melalui wawancara menggunakan Sub tema 1 : diskusi, tanya Kayanaya Negeriku,
menggunakan daftar pertanyaan Kekayaaan Kementerian
jawab,
daftar pertanyaan Sumber Pendidikan dan
Energi di ceramah Kebudayaan, Jakarta:
Indonesia 2017.
Pembelajaran Buku Siswa Kelas IV,
ke-6 Cetakan Ke-4 (Edisi
4.3 Melaporkan hasil 4.3.1 Menyampaikan Revisi), Tema 9
wawancara hasil wawancara :Kayanya Negeriku,
menggunakan menggunakan Kementerian
kosakata baku dan kosakata baku Pendidikan dan
kalimat efektif dan kalimat Kebudayaan, Jakarta:
dalam bentuk teks efektif dalam 2017.
tulis bentuk teks tulis

92
SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV D (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 2 : Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Pembelajaran :4
Fokus Pembelajaran : PPKn
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)

Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

93
Materi Kompetensi Dasar Indikator Materi Strategi Metode Sumber/Media Penilaian
Pembelajaran Pokok
PPKn 3.2 Mengidentifikasi 3.2.1Menjelaskan hak Tema : Saintifik Think Pair  Buku Guru Kelas Tertulis
pelaksanaan dan kewajiban Kayanya Share, IV, Cetakan Ke-4
kewajiban dan hak dalam Negeriku penugasan, (Edisi Revisi), Tema
sebagai warga kehidupan Sub tema 2 : diskusi, tanya 9 : Kayanya
masyarakat dalam sehari-hari Pemanfaatan jawab, Negeriku,Kementeri
kehidupan sehari- terhadap sumber Kekayaan ceramah an Pendidikan dan
hari. daya alam Alam di Kebudayaan,
dengna penuh Indonesia Jakarta: 2017.Buku
kepedulian. Pembelajaran Siswa Kelas IV,
4.2 Menyajikan hasil ke- 4 Cetakan Ke-4 (Edisi
4.2.1Menemukan
identifikasi Revisi), Tema 9
contoh perilaku
pelaksanaaan :Kayanya Negeriku,
yang
kewajiban dan hak Kementerian
menunjukkan
sebagai warga Pendidikan dan
pelaksanaan hak
masyarakat dalam dan kewajiban Kebudayaan,
kehidupan sehari- Jakarta: 2017.
dalam
hari  Video tentang
kehidupan
sumber daya alam.
sehari-hari
terhadap sumber
daya alam
dengan penuh
kepedulian.

Bahasa 3.3 Menggali 3.3.1 Menuliskan ide Tema : Saintifik Think Pair Buku Guru Kelas IV, Tertulis
Indonesia informasi dari pokok perilaku- Kayanya Share, Cetakan Ke-4 (Edisi
seorang tokoh perilaku yang Negeriku penugasan, Revisi), Tema 9 :

94
melalui wawancara menunjukkan Sub tema 2 : diskusi, tanya Kayanaya Negeriku,
menggunakan pelaksanaan hak Pemanfaatan jawab, Kementerian
daftar pertanyaan dan kewajiban Kekayaan ceramah Pendidikan dan
dalam Alam di Kebudayaan, Jakarta:
kehidupan Indonesia 2017.
sehari-hari Pembelajaran Buku Siswa Kelas IV,
terhadap sumber ke-4 Cetakan Ke-4 (Edisi
daya alam Revisi), Tema 9
:Kayanya Negeriku,
4.3 Melaporkan hasil 4.3.1 Menyampaikan Kementerian
wawancara kembali ide Pendidikan dan
menggunakan pokok Kebudayaan, Jakarta:
kosakata baku dan menggunakan 2017.
kalimat efektif kosakata baku
dalam bentuk teks dan kalimat
tulis efektif dalam
bentuk teks tulis

95
SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV D (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 2 : Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Pembelajaran :6
Fokus Pembelajaran : PPKn
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)

Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

96
Materi Kompetensi Dasar Indikator Materi Strategi Metode Sumber/Media Penilaian
Pembelajaran Pokok
PPKn 3.2 Mengidentifikasi 3.2.1Menjelaskan Tema : Saintifik Think Pair  Buku Guru Kelas Tertulis
pelaksanaan kerjasama Kayanya Share, IV, Cetakan Ke-4
kewajiban dan hak masyarakat Negeriku penugasan, (Edisi Revisi), Tema
sebagai warga dalam menjaga Sub tema 2 : diskusi, tanya 9 : Kayanya
masyarakat dalam lingkungan. Pemanfaatan jawab, Negeriku,Kementeri
kehidupan sehari- Kekayaan ceramah an Pendidikan dan
hari. Alam di Kebudayaan,
Indonesia Jakarta: 2017.Buku
4.2 Menyajikan hasil Pembelajaran Siswa Kelas IV,
4.2.1 Menyebutkan
identifikasi ke- 6 Cetakan Ke-4 (Edisi
contoh
pelaksanaaan Revisi), Tema 9
perilaku yang
kewajiban dan hak :Kayanya Negeriku,
yang
sebagai warga Kementerian
menunjukkan
masyarakat dalam Pendidikan dan
pelaksanaan
kehidupan sehari- hak dan Kebudayaan,
hari Jakarta: 2017.
kewajiban
 Video tentang
dalam
menjaga
kehidupan
lingkungan
sehari-hari
dengan penuh
kepedulian.

Bahasa 3.3 Menggali 3.3.1 Mengetahui Tema : Saintifik Think Pair Buku Guru Kelas IV, Tertulis
Indonesia informasi dari bentuk-bentuk Kayanya Share, Cetakan Ke-4 (Edisi

97
seorang tokoh konsersi yang Negeriku penugasan, Revisi), Tema 9 :
melalui wawancara ada di daerah Sub tema 2 : diskusi, tanya Kayanaya Negeriku,
menggunakan tempat Pemanfaatan jawab, Kementerian
daftar pertanyaan tinggalnya Kekayaan ceramah Pendidikan dan
dengan penuh Alam di Kebudayaan, Jakarta:
kepedulian. Indonesia 2017.
Pembelajaran Buku Siswa Kelas IV,
4.3 Melaporkan hasil 4.3.1Melaporkan hasil ke-6 Cetakan Ke-4 (Edisi
wawancara wawancara Revisi), Tema 9
menggunakan menggunakan :Kayanya Negeriku,
kosakata baku dan kosakata baku Kementerian
kalimat efektif dan kalimat Pendidikan dan
dalam bentuk teks efektif dalam Kebudayaan, Jakarta:
tulis bentuk teks tulis 2017.

98
99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS I

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV B (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 1 : Kekayaaan Sumber Energi di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Fokus Pembelajarn : PPKn
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti /KI


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban 3.2.1 Menyebutkan kewajiban dan hak


dan hak sebagai warga masyarakat dalam warga masyarakat terhadap sumber
kehidupan sehari-hari. energi sebagai warga masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaaan 4.2.1 Menjelaskan kewajiban dan hak
kewajiban dan hak sebagai warga warga masyarakat terhadap sumber
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari energi sebagai warga masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari
100

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh 3.3.1 Menuliskan ide pokok melalui
melalui wawancara menggunakan daftar wawancara menggunakan daftar
pertanyaan pertanyaan

4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan 4.3.1 Menyampaikan hasil wawancara


kosakata baku dan kalimat efektif dalam menggunakan kosakata baku dan
bentuk teks tulis kalimat efektif dalam bentuk teks
tulis

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan kewajiban dan hak warga
masyarakat terhadap sumber energi dalam kehidupan sehari hari.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan kembali kewajiban dan hak warga
masyarakat terhadap sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah berdiskusi , siswa dapat menuliskan ide pokok melalui daftar pertanyaan.
4. Dengan membacakan hasil wawancara didepan kelas, siswa dapat menyampaikan
kembali hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.

D. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Think Pair Share, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

E. Materi Pembelajaran
 Teks bacaan (hemat energi dan biaya), kewajiban terhadap sumber energi dan hak
terhadap sumber energi
 Video tentang ayo hemat energi
101

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan menyapa siswa dengan cara 10 menit
menanyakan kabar sekaligus mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa berdo’a bersama dipimpin oleh seorang siswa yang
paling berani.
3. Guru mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pembelajaran sebelumnya.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang batasan materi
dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

5. Guru memberikan motivasi agar siswa mampu menguasai


materi pembelajaran yang akan di sajikan.

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.


7. Guru menjelaskan langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Mengamati 150 menit

1. Siswa mengamati video yang berhubungan dengan


berhemat energi.
2. Siswa mengamati teks bacaan yang berjudul ”hemat energi
hemat biaya”

Menanya
3. Siswa bertanya tentang video yang telah diamati.

Mencoba
4. Siswa diminta untuk membuat daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan.
5. Siswa menyimak pertanyaan yang disampaikan oleh guru,
terkait informasi yang akan dicari atau yang diperlukan
dalam teks bacaan.
Menalar
6. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk berpikir
sendiri untuk mencari jawaban.
7. Siswa mendiskusikan jawaban yang telah diperoleh secara
102

berpasangan untuk menyatukan jawaban mereka.


8. Siswa mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan
9. Siswa diminta untuk menyampaikan jawaban yang telah
didiskusikannya secara berpasangan.

Penutup 10. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 15 menit


11. Guru melaksanakan tindak lanjut, dengan menyuruh siswa
untuk membaca buku di rumah, terkait dengan
pembelajaran selanjutnya.
12. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap hamdalah
dan salam.

G. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Belajar :
 Buku Guru Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya Negeriku,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
 Buku Siswa Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya
Negeriku, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
2. Media Pembelajaran :
 Video “Ayo Berhemat Energi”
 Teks bacaan “Hemat Biaya Hemat Energi” dan “Kewajiban terhadap sumber
energi dan Hak terhadap sumber energi”

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................
……………..
2

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
103

2. Rubrik Bermain Peran

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


4 3 2 1
Ketetapan Siswa Siswa mampu Siswa kurang bisa Skenario yang
Skenario mampu memainkan memainkan dimainkan
memainkan skenario skenario tidak sesuai
skenario dengan sedikit dengan banyak dengan skenario
dengan tepat. kesalahan. ketidaksesuaian yang telah
ditetapkan.

Keterampilan Ekspresi Ekspresi Ada ekspresi Siswa belum


Berekspresi dimainkan dimainkan yang mampu
sesuai peran sesuai peran dimainkan tidak berekspresi sesuai
masing- masing-masing sesuai peran peran dan
masing dengan kurang masing-masing tidak percaya diri.
dengan percaya dan ada peran yag
sangat diri. dimainkan dengan
percaya kurang percaya
diri. diri.

Kerjasama Seluruh Setengah atau Kurang dari Seluruh anggota


Kelompok anggota lebih anggota setengah anggota kelompok terlihat
kelompok kelompok kelompok pasif.
berpartisipasi berpartisipasi berpartisipasi
aktif. aktif. aktif.
104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS I

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV B (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 1 : Kekayaaan Sumber Energi di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Fokus Pembelajarn : PPKn
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban 3.2.1 Menjelaskan perilaku-perilaku yang
dan hak sebagai warga masyarakat dalam menunjukkan pelaksanaan hak dan
kehidupan sehari-hari. kewajiban terhadap lingkungan alam
dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaaan 4.2.1 Menemukan contoh perilaku yang
kewajiban dan hak sebagai warga menunjukkan pelaksanaan hak dan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari kewajiban terhadap lingkungan alam
dalam kehidupan sehari
105

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh 3.3.1 Menuliskan ide pokok melalui
melalui wawancara menggunakan daftar wawancara menggunakan daftar
pertanyaan. pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan 4.3.1 Menyampaikan hasil wawancara
kosakata baku dan kalimat efektif dalam menggunakan kosakata baku dan
bentuk teks tulis. kalimat efektif dalam bentuk teks
tulis

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video, siswa dapat menjelaskan perilaku-perilaku yang
menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap lingkungan alam dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang menunjukkan
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap lingkungan alam dalam kehidupan sehari
3. Setelah berdiskusi , siswa dapat menuliskan ide pokok melalui daftar pertanyaan.
4. Dengan membacakan hasil wawancara didepan kelas, siswa dapat menyampaikan
kembali hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.

D. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Think Pair Share, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

E. Materi Pembelajaran
 Teks bacaan yang berjudul Konservasi Elang di Halimun Salak
 Video kegiatan manusia terhadap lingkungan
106

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan menyapa siswa dengan cara 10 menit


menanyakan kabar sekaligus mengecek kehadiran
siswa.
2. Siswa berdo’a bersama dipimpin oleh seorang siswa
yang paling berani.
3. Guru mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pembelajaran sebelumnya.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang batasan
materi dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

5. Guru memberikan motivasi agar siswa mampu


menguasai materi pembelajaran yang akan di sajikan.

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.


7. Guru menjelaskan langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Mengamati 150 menit


1. Siswa mengamati video yang berjudul kegiatan
manusia terhadap lingkungan.
2. Siswa mengamati teks bacaan yang berjudul
”Konservasi Elang di Halimun Salak”

Menanya
3. Siswa bertanya tentang video yang telah diamati.
4. Siswa menanyakan yang tidak kurangi dipahami
tentang teks bacaan yang diamati.
Mencoba
5. Siswa diminta untuk membuat daftar pertanyaan yang
akan ditanyakan.
6. Siswa menyimak pertanyaan yang disampaikan oleh
guru, terkait informasi yang akan dicari atau yang
diperlukan dalam teks bacaan.
107

Menalar
7. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk berpikir
sendiri untuk mencari jawaban.
8. Siswa mendiskusikan jawaban yang telah diperoleh
secara berpasangan untuk menyatukan jawaban
mereka.
9. Siswa mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

Mengkomunikasikan
10. Siswa diminta untuk menyampaikan jawaban yang
telah didiskusikannya secara berpasangan.

Penutup 11. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 15 menit


12. Guru melaksanakan tindak lanjut, dengan menyuruh
siswa untuk membaca buku di rumah, terkait dengan
pembelajaran selanjutnya.
13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
hamdalah dan salam.

G. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Belajar :
 Buku Guru Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya Negeriku,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
 Buku Siswa Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya
Negeriku, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
2. Media Pembelajaran :
 Video “kegiatan manusia terhadap lingkungan”
 Teks bacaan berjudul Konservasi Elang di Halimun Salak.
108

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................
……………..
2

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. Rubrik Membuat Wawancara

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


4 3 2 1
Isi dan Wawancara Wawancara Sebagian besar Sebagian kecil
Pengetahuan: dilakukan dilakukan wawancara wawancara
Isi dan hasil dengan sangat sesuai topik dan dilakukan dilakukan
wawancara sesuai menarik dan sesuai tujuan yang sesuai topik dan sesuai topik dan
dengan topik yang topik dan tujuan diberikan tujuan yang tujuan yang
diberikan. yang diberikan menunjukkan diberikan diberikan
menunjukkan penguasaan dan menunjukkan menunjukkan
penguasaan dan pemahaman penguasaan dan penguasaan dan
pemahaman pewawancara atas pemahaman pemahaman
pewawancara atas materi tugas yang pewawancara atas pewawancara atas
materi tugas yang diberikan. materi tugas yang materi tugas yang
diberikan. diberikan. diberikan.
Penggunaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan
Indonesia yang benar dan sangat benar digunakan benar benar digunakan
baik efektif digunakan dalam keseluruhan digunakan dalam dalam sebagian
dan benar: dalam keseluruhan wawancara. sebagian besar kecil
Bahasa wawancara. wawancara. wawancara..
Indonesia yang
baik,
dan benar
digunakan
dalam wawancara.
Sikap: Wawancara Wawancara Sebagian besar Setengah dari Sebagian kecil dari
dilakukan secara dilakukan wawancara proses wawancara
mandiri, baik dan dengan mandiri, dilakukan wawancara dilakukan
benar serta penuh baik dan benar serta dengan mandiri, dilakukan dengan mandiri,
tanggung jawab penuh tanggung baik dan benar serta dengan mandiri, baik dan benar serta
atas jawab untuk penuh tanggung baik dan benar serta penuh tanggung
pemenuhan tugas. memenuhi tugas jawab untuk penuh tanggung jawab untuk
yang diberikan. memenuhi tugas jawab untuk memenuhi tugas
yang diberikan. memenuhi tugas yang diberikan.
yang diberikan.
109
109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS II

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV B (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 2 : Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Fokus Pembelajarn : PPKn
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban 3.2.1 Menjelaskan hak dan kewajiban


dan hak sebagai warga masyarakat dalam dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari. terhadap sumber daya alam dengna
penuh kepedulian.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaaan 4.2.1 Menemukan contoh perilaku yang
kewajiban dan hak sebagai warga menunjukkan pelaksanaan hak dan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari kewajiban dalam kehidupan sehari-
hari terhadap sumber daya alam
dengan penuh kepedulian.
110

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh 3.3.1 Menuliskan ide pokok perilaku-
melalui wawancara menggunakan daftar perilaku yang menunjukkan
pertanyaan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari terhadap
sumber daya alam
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan 4.3.1 Menyampaikan kembali ide pokok
kosakata baku dan kalimat efektif dalam menggunakan kosakata baku dan
bentuk teks tulis kalimat efektif dalam bentuk teks
tulis

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video, siswa dapat menjelaskan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari terhadap sumber daya alam dengna penuh kepedulian.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang menunjukkan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari terhadap sumber daya
alam dengan penuh kepedulian.
3. Setelah berdiskusi, siswa dapat menuliskan ide pokok perilaku-perilaku yang
menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari terhadap
sumber daya alam.
4. Dengan membacakan hasil wawancara didepan kelas, siswa dapat menyampaikan
kembali ide pokok menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk
teks tulis.

D. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Think Pair Share, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

E. Materi Pembelajaran
 Teks bacaan tentang hak dan kewajiban terhadap sumber daya alam serta Manfaat
Minyak Bumi untuk Kehidupan Manusia.
 Video tentang sumber daya alam.
111

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan menyapa siswa dengan cara 10 menit


menanyakan kabar sekaligus mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa berdo’a bersama dipimpin oleh seorang siswa yang
paling berani.
3. Guru mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pembelajaran sebelumnya.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang batasan
materi dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

5. Guru memberikan motivasi agar siswa mampu


menguasai materi pembelajaran yang akan di sajikan.

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.


7. Guru menjelaskan langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Mengamati 150 menit


1. Siswa mengamati video yang berhubungan dengan
sumber daya alam.
2. Siswa mengamati teks bacaan yang berjudul ”hak dan
kewajiban terhadap sumber daya alam” dan ” Minyak
Bumi untuk Kehidupan Manusia”
Menanya
3. Siswa bertanya tentang video yang telah diamati.
4. Siswa menanyakan hal tentang hak dan kewajiban
terhadap sumber daya alam.
Mencoba
5. Siswa diminta untuk membuat daftar pertanyaan yang
akan ditanyakan.
6. Siswa menyimak pertanyaan yang disampaikan oleh
guru, terkait informasi yang akan dicari atau yang
112

diperlukan dalam teks bacaan.


Menalar
7. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk berpikir
sendiri untuk mencari jawaban.
8. Siswa mendiskusikan jawaban yang telah diperoleh
secara berpasangan untuk menyatukan jawaban mereka.
9. Siswa mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

Mengkomunikasikan
10. Siswa diminta untuk menyampaikan jawaban yang telah
didiskusikannya secara berpasangan.

Penutup 15 menit
11. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
12. Guru melaksanakan tindak lanjut, dengan menyuruh
siswa untuk membaca buku di rumah, terkait dengan
pembelajaran selanjutnya.
13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
hamdalah dan salam.

G. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Belajar :
 Buku Guru Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya Negeriku,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
 Buku Siswa Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya
Negeriku, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
2. Media Pembelajaran :
 Video “Ayo Berhemat Energi”
 Teks bacaan “Hemat Biaya Hemat Energi” dan “Kewajiban terhadap
sumber energi dan Hak terhadap sumber energi”
113

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................
……………..
2

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. Rubrik Membuat Wawancara

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


4 3 2 1
Isi dan Wawancara Wawancara Sebagian besar Sebagian kecil
Pengetahuan: dilakukan dilakukan wawancara wawancara dilakukan
Isi dan hasil dengan sangat sesuai topik dan dilakukan sesuai topik dan
wawancara sesuai menarik dan sesuai tujuan yang sesuai topik dan tujuan yang diberikan
dengan topik yang topik dan tujuan diberikan tujuan yang menunjukkan
diberikan. yang diberikan menunjukkan diberikan penguasaan dan
menunjukkan penguasaan dan menunjukkan pemahaman
penguasaan dan pemahaman penguasaan dan pewawancara atas
pemahaman pewawancara atas pemahaman materi tugas yang
pewawancara atas materi tugas yang pewawancara atas diberikan.
materi tugas yang diberikan. materi tugas yang
diberikan. diberikan.
Penggunaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan benar yang baik, dan
Indonesia yang benar dan sangat benar digunakan digunakan dalam benar digunakan
baik efektif digunakan dalam sebagian besar dalam sebagian kecil
dan benar: Bahasa dalam keseluruhan keseluruhan wawancara. wawancara..
Indonesia yang wawancara. wawancara.
baik,
dan benar
digunakan
dalam wawancara.
Sikap: Wawancara Wawancara Sebagian besar Setengah dari proses Sebagian kecil dari
dilakukan secara dilakukan wawancara wawancara wawancara dilakukan
mandiri, baik dan dengan mandiri, dilakukan dilakukan dengan mandiri,
benar serta penuh baik dan benar serta dengan mandiri, dengan mandiri, baik dan benar serta
tanggung jawab penuh tanggung baik dan benar baik dan benar serta penuh tanggung
atas jawab untuk serta penuh tanggung jawab untuk
pemenuhan tugas. memenuhi tugas penuh tanggung jawab untuk memenuhi tugas
yang diberikan. jawab untuk memenuhi tugas yang diberikan.
memenuhi tugas yang diberikan.
yang diberikan.
114

3. Rubrik Menuliskan ide pokok dari bacaan


Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan

4 3 2 1
Rumusan ide kok: Keseluruhan ide Hampir semua Sebagian besar ide Hanya sebagian
Ide pokok ditulis pokok ditulis ide pokok ditulis dalam kecil ide pokok
dalam bentuk kalimat . dalam bentuk pokok ditulis bentuk kalimat. ditulis dalam
( Subjek + Predikat). kalimat dalam bentuk
bentuk kalimat. kalimat.
Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Indonesia yang baik yang baik dan Indonesia yang baik dan benar yang baik dan benar
dan benar : benar yang baik dan digunakan dengan digunakan dengan
Bahasa Indonesia digunakan dengan benar digunakan sangat efisien dalam sangat efisien dalam
yang baik dan benar efisien dan dengan efisien sebagian besar sebagian kecil
digunakan dalam menarik dalam penulisan. penulisan.
penulisan ringkasan. dalam keseluruhan
keseluruhan penulisan.
penulisan.
Ketepatan: Keseluruhan ide Hampir Sebagian besar ide Sebagian kecil ide
Ide pokok yang ditulis pokok yang keseluruhan pokok yang ditulis pokok yang ditulis
benar dan sesuai ditulis ide pokok yang benar dan sesuai benar dan sesuai
bacaan. benar dan sesuai ditulis benar dan bacaan. bacaan.
bacaan. sesuai bacaan.
SIkap: Kecermatan, Kecermatan, Kecermatan, Kecermatan,
Ringkasan dibuat ketelitian bekerja, ketelitian ketelitian bekerja, ketelitian bekerja,
dengan cermat dan dan ketepatan bekerja, dan ketepatan dan ketepatan
teliti, sesuai waktu dan ketepatan waktu waktu
tenggat waktu dan dalam pemenuhan waktu dalam pemenuhan dalam pemenuhan
batasan materi. tugas yang dalam tugas yang tugas yang
diberikan, pemenuhan diberikan diberikan
disertai tugas yang menunjukkan menunjukkan
kreativitas dalam diberikan kualitas sikap yang kualitas sikap yang
bekerja menunjukkan masih dapat terus masih harus terus
menunjukkan kualitas sikap ditingkatkan. diperbaiki.
kualitas sikap yang
yang sangat baik.
sangat baik dan
terpuji.
115

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS II

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru


Kelas / Semester : IV B (Empat) / II (Dua)
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 2 : Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
Muatan Terpadu : PPKn, Bahasa Indonesia
Fokus Pembelajarn : PPKn
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban 3.2.1 Menjelaskan kerjasama masyarakat


dan hak sebagai warga masyarakat dalam dalam menjaga lingkungan.
kehidupan sehari-hari.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaaan 4.2.1 Menyebutkan contoh perilaku yang
kewajiban dan hak sebagai warga yang menunjukkan pelaksanaan hak
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari dengan penuh
kepedulian.
116

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh 3.3.1 Mengetahui bentuk-bentuk konsersi
melalui wawancara menggunakan daftar yang ada di daerah tempat tinggalnya
pertanyaan dengan penuh kepedulian.

4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan 4.3.1 Melaporkan hasil wawancara


kosakata baku dan kalimat efektif dalam menggunakan kosakata baku dan
bentuk teks tulis kalimat efektif dalam bentuk teks tulis

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video, siswa dapat perilaku-perilaku orang-orang di sekitarnya,
siswa dapat yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari dengan penuh kepedulian.
2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang yang
menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari dengan
penuh kepedulian.
3. Setelah berdiskusi, siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk konsersi yang ada di
daerah tempat tinggalnya dengan penuh kepedulian.
4. Dengan melaporkan hasil wawancara didepan kelas, siswa dapat menyampaikan
kembali ide pokok menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk
teks tulis.

D. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Think Pair Share, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

E. Materi Pembelajaran
 Teks bacaan tentang Kerja sama warga masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan dan Kerja sama warga masyarakat dengan pemerintah dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
 Video tentang menjaga lingkungan
117

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan menyapa siswa dengan cara 10 menit
menanyakan kabar sekaligus mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa berdo’a bersama dipimpin oleh seorang siswa yang
paling berani.
3. Guru mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pembelajaran sebelumnya.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang batasan
materi dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

5. Guru memberikan motivasi agar siswa mampu menguasai


materi pembelajaran yang akan di sajikan.

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.


7. Guru menjelaskan langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengamati 150 menit

1. Siswa mengamati video yang berhubungan menjaga


lingkungan.
2. Siswa mengamati teks bacaan yang berjudul Kerja sama
warga masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan
dan Kerja sama warga masyarakat dengan pemerintah
dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Menanya
3. Siswa bertanya tentang video yang telah diamati.
4. Siswa menanyakan hal tentang hak dan kewajiban
terhadap menjaga kelestarian lingkungan.

Mencoba
5. Siswa diminta untuk membuat daftar pertanyaan yang
akan ditanyakan.
6. Siswa menyimak pertanyaan yang disampaikan oleh guru,
terkait informasi yang akan dicari atau yang diperlukan
118

dalam teks bacaan.


Menalar
7. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk berpikir
sendiri untuk mencari jawaban.
8. Siswa mendiskusikan jawaban yang telah diperoleh secara
berpasangan untuk menyatukan jawaban mereka.
9. Siswa mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

Mengkomunikasikan
10. Siswa diminta untuk menyampaikan jawaban yang telah
didiskusikannya secara berpasangan.

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 15 menit


2. Guru melaksanakan tindak lanjut, dengan menyuruh siswa
untuk membaca buku di rumah, terkait dengan
pembelajaran selanjutnya.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
hamdalah dan salam.

G. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Belajar :
 Buku Guru Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya Negeriku,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
 Buku Siswa Kelas IV, Cetakan Ke-4 (Edisi Revisi), Tema 9 : Kayanya
Negeriku, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017.
2. Media Pembelajaran :
 Video “Menjaga Kelestarian Lingkungan”
 Teks bacaan tentang Kerja sama warga masyarakat dalam menjaga
kelestarian lingkungan dan Kerja sama warga masyarakat dengan
pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
119

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................
……………..
2

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
120

2. Rubrik Membuat Wawancara

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


4 3 2 1
Isi dan Wawancara Wawancara Sebagian besar Sebagian kecil
Pengetahuan: dilakukan dilakukan wawancara wawancara dilakukan
Isi dan hasil dengan sangat sesuai topik dan dilakukan sesuai topik dan
wawancara sesuai menarik dan sesuai tujuan yang sesuai topik dan tujuan yang diberikan
dengan topik yang topik dan tujuan diberikan tujuan yang menunjukkan
diberikan. yang diberikan menunjukkan diberikan penguasaan dan
menunjukkan penguasaan dan menunjukkan pemahaman
penguasaan dan pemahaman penguasaan dan pewawancara atas
pemahaman pewawancara atas pemahaman materi tugas yang
pewawancara atas materi tugas yang pewawancara atas diberikan.
materi tugas yang diberikan. materi tugas yang
diberikan. diberikan.
Penggunaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan benar yang baik, dan
Indonesia yang benar dan sangat benar digunakan digunakan dalam benar digunakan
baik efektif digunakan dalam sebagian besar dalam sebagian kecil
dan benar: Bahasa dalam keseluruhan keseluruhan wawancara. wawancara..
Indonesia yang wawancara. wawancara.
baik,
dan benar
digunakan
dalam wawancara.
Sikap: Wawancara Wawancara Sebagian besar Setengah dari proses Sebagian kecil dari
dilakukan secara dilakukan wawancara wawancara wawancara dilakukan
mandiri, baik dan dengan mandiri, dilakukan dilakukan dengan mandiri,
benar serta penuh baik dan benar serta dengan mandiri, dengan mandiri, baik dan benar serta
tanggung jawab penuh tanggung baik dan benar baik dan benar serta penuh tanggung
atas jawab untuk serta penuh tanggung jawab untuk
pemenuhan tugas. memenuhi tugas penuh tanggung jawab untuk memenuhi tugas
yang diberikan. jawab untuk memenuhi tugas yang diberikan.
memenuhi tugas yang diberikan.
yang diberikan.
120

Nama :

Kelas :

Ulangan Harian Tema 9

KD : 3.2

1. Kita wajib menghemat penggunaan sumber energi dengan melakukan hal-


hal berikut, kecuali…
a. Menggunakan sumber energi seperlunya
b. Memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan
c. Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan
d. Memasak dengan kayu bakar

2. Kita harus melaksanakan hak dan kewajiban secara...


a. Seimbang c. Bijak
b. Merata d. Beraturan

3. Jika kita melalaikan kewajiban, maka akan terjadi hal-hal berikut, kecuali..
a. Kekacauan c. Terjaminnya kebebasan
b. Kehilangan hak d. Perbuatan semena-mena

4. Nina diberi hak untuk menonton televisi. Sikap Nina seharusnya...


a. Menonton televisi sekali dalam seminggu.
b. Menonton televisi kalau ada orangtua
c. Menonton televisi sesuai waktunya
d. Menonton televisi sambil belajar

5. Pernyataan berikut ini yang berikut ini yang benar adalah…


a. Mendahulukan hak daripada kewajiban
b. Hak adalah sesuatu yang harus dilakukan
c. Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima
d. Mendahulukan kewajiban daripada hak

6. Hak setiap siswa di sekolah adalah…


a. Belajar di ruang ber-AC
b. Mendapatkan beasiswa
c. Mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru
d. Mendapatkan bimbingan belajar tambahan setiap hari
121

7. Segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan memengaruhi


kehidupannya disebut…
a. Pemukiman c. Lingkungan
b. Bentang alam d. Kenampakan

8. Sebagai makhluk sosial, kita bertanggung jawab dan wajib menjaga


kelestarian hutan dengan melakukan hal-hal berikut, kecuali…
a. Melakukan reboisasi atau menanam kembali pohon-pohon yang sudah
rusak
b. Menjaga hutan dari kebaran
c. Merubah hutan menjadi perkebunan
d. Menjaga hutan dari penebangan liar

9. Perilaku yang menujukkan sikap boros dalam menggunakan energi adalah


a. Memadamkan lampu di siang hari
b. Mematikan keran air saat sikat gigi
c. Berjalan kaki ke tempat yang dekat
d. Menonton televisi sambil tidur

10. Kita wajib menjaga hewan dari kepunahan, oleh sebab itu kita tidak boleh..
a. Membuat peraturan perundang-undangan tentang hewan yang hampir
punah
b. Melarang orang melakukan pemburuan liar
c. Menyerahkan hewan yang hampir punah ke kebun binatang
d. Memelihara hewan yang hampir punah sebagai hewan peliharaan
122

Soal Essay

1. Sebutkan 3 kewajiban berhemat energi dalam kehidupan sehari-


hari…. (menganalisis)
2. Reno sedang menonton tv, tiba-tiba temannya dating mengajak Reno
bermain sepak bola. Tanpa mematikan tv terlebih dahulu. Menurutmu
bagaimana sikap Reno yang pergi tanpa mematikan tv? (mengevaluasi)
3. Kita sebagai makhluk social harus bertanggung jawab terhadap
kelestarian hutan. Tuliskan 3 kewajiban dalam menjaga
hutan!(menganalisis)
4. Hutan adalah paru-paru dunia. Mengapa kita sebagai manusia harus
melestarikannya? (menganalisis)
5. Sebagai warga Negara kita memiliki hak dan kewajiban. Apa yang
dimaksud dengan hak dan kewajiban? (mengkreasi)

Jawaban
1. - mematikan lampu pada siang hari
- Gunakan listrik seperlunya saja
- Mematikan elektronik yang tidak digunakan
2. Sebaiknya reno mematikan tv terlebih dahulu sebelum pergi bermain
sepak bola.
3. Menjaga kelestarian dihutan, menanam kembali pohon-pohon
(reboisasi), menjaga makhluk hidup yang ada didalam hutan (tidak
membunuhnya)
4. Karena jika hutan tidak dijaga/dilestarikan paru-paru dunia akan
hilang, dan jika hutan rusak akan timbul bencana alam seperti
kemarau, banjir, makhluk hidup yang didalamnya akan punah
dankehilangan tempat tinggal.
5. Hak merupakan sesuatu yang harus kita terima/ dapatkan.
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus kita lakukan.
123

Nama :
Kelas :
Ulangan Harian tema 9 sub tema 2
KD :3.2

1. Jika setiap warga negara melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka


yang akan terjadi hal-hal berikut…
a. Ketimpangan sosial di masyarakat
b. Ketertiban dalam masyarakat
c. Perselisihan antar warga Negara
d. Peningkatan pendapatan Negara

2. Hak manusia atas sumber daya alam adalah…


a. Menghemat penggunaan sumber daya alam
b. Memanfaatkan peralatan atau teknologi yang ramah
c. Menggunakan sumber daya alam sesuai kebutuhan
d. Menjaga penggunaan sumber daya alam

3. Melestarikan sumber daya alam merupakan kewajiban…


a. Masyarakat
b. Pemerintah
c. Kepala Negara
d. Semua warga

4. Sumber daya alam menyediakan sesuatu yang diperoleh dari lingkungan


untuk memenuhi…
a. Kebutuhan manusia
b. Kekayaan masyarakat
c. Kepentingan ekonomi
d. Kepentingan politik

5. Dibawah ini merupakan contoh sikap yang wajib dilakukan terhadap


kelestarian lingkungan alam, kecuali…
a. Menanam pohon di alam yang telah gundul
b. Melakukan sistem tebang pilih
c. Melakukan penebangan terus menerus
d. Menjaga hutan dari bahaya kebakaran

6. Sumber daya alam yang bisa diperbarui adalah yang bersifat… .


a. Jumlahnya langkah
b. Tak bisa dipulihkan
124

c. Bisa dibudidayakan
d. Tak mudah ditemukan

7. Ikut serta dalam mensukseskan perkembangan bangsa dan Negara bisa


dilakukan dengan cara...
a. Sadar dan taat pajak
b. Selalu mendatangani pajak
c. Memahami undang-undang pajak
d. Mengingat batas pembayaran pajak

8. Setiap warga memiliki ... dimuka hukum dan pemerintah.


a. Perlakuan yang beragam
b. Perlakuan yang berbeda-beda
c. Perlakuan yang sama
d. Perlakuan secara individu

9. Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dalam


menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam, kecuali…
a. Mengolah sampah dengan baik
b. Melaksanakan kerjabakti kebersihan secara rutin
c. Melakukan kegiatan reboisasi di lingkungan sekitar tempat tinggal
d. Melakukan kerjasama untuk penggunaan plastik

10. Berikut ini manfaat masyarakat dan pemerintah melakukan kewajiban


terhadap lingkungan, kecuali…
a. Hidup akan aman terhindar dari bencana alam
b. Meningkatnya kesulitan sumber daya alam
c. Hidup akan nyaman karena lingkungan asri dan udara bersih
d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam
125

Essay
1. Sumber daya alam terdiri atas 2 macam yaitu sumber daya alam dapat
diperbarui dan sumber daya alam tidak dapat diperbarui. Jelaskan
pengertiannya dan berikan contoh! (mengkreasi)
2. Sebagai warga Negara kita memiliki hak dan kewajiban terhadap sumber daya
alam. Tuliskan contoh hak dan kewajiban terhadap sumber daya alam yaitu
air… (menganalisis)
3. Jika masyarakat dan pemerintah telah melaksanakan kewajibannya terhadap
lingkungan, maka manfaat dari lingkungan bisa kita dapatkan. Manfaat
tersebut antara lain… (mengevaluasi)
4. Bagaimana bentuk warga masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan?(mengkreasi)
5. Bagaimana bentuk kerja bakti sebagai pelaksana kewajiban kamu sebagai
siswa terhadap lingkungan sekolah?(mengkreasi)

Jawaban

1. - Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang
tidak akan habis atau punah.
Contoh : air, angin, cahaya matahari, udara, hewan dan tumbuhan
- Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam
yang dapat habis jika digunakan terus menerus karena waktu
pembuatannya memerlukan waktu yang lama.
Contoh : emas, perak, tembaga, minyak bumi

2. Hak : mendapatkan air yang bersih, mengkonsumsi air bersih, menggunakan


air bersih untuk keperluan hidup.
Kewajiban : menjaga kebersihan air, memakai air seperlunya

3. - Hidup aman terhindar dari bencana alam


- Hidup nyaman karena lingkungan asri dan bersih
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam

4. Melaksanakan kerja bakti kebersihan secara rutin, melakukan kegiatan


reboisasi di halaman sekitar tempat tinggal, mengelolah sampah dengan
baik.
5. – Melakukan gotong royong untuk mebersihkan perkarangan sekolah
- Membuang sampah pada tempatnya
- Menciptakan sebuah hasil karya yang dapat bermanfaat
126

Aktivitas Guru
Siklus I Pertemuan 1

Pertemuan 1

Skala Nilai Jumlah


No Aktivitas yang Diamati
Skor
4 3 2 1

Menjelaskan pokok-pokok materi pelajaran dan


1  2
kompetensi yang ingin dicapai.
Meminta siswa berpasangan dengan teman
2  3
disebelahnya (satu kelompok dua orang)
Menayangkan video/gambar terkait materi

3 pelajaran melalui proyektor, dan memberikan  2


pertanyaan.
Meminta masing-masing pasangan bertukar

4 pikiran dalam menjawab pertanyaan yang  2


diberikan guru.
Menunjuk beberapa pasangan menyampaikan

5 jawaban, dan meminta konfirmasi/tanggapan  2


dari pasangan lain.
Menjelaskan materi yang belum dibahas siswa,

6 dan membimbing siswa membuat rangkuman  3


materi pelajaran.

Jumlah 14
Persentase 14/24x100 = 58,33 %
Kategori Cukup Sempurna

Sumber: Data Hasil Observasi, 2019


127

Aktivitas Guru
Siklus I Pertemuan II

Pertemuan 2

Skala Nilai Jumlah


o Aktivitas Yang Diamati
Skor
4 3 2 1

Menjelaskan pokok-pokok materi pelajaran dan


1  3
kompetensi yang ingin dicapai.
Meminta siswa berpasangan dengan teman
2  3
disebelahnya (satu kelompok dua orang)
Menayangkan video/gambar terkait materi

3 pelajaran melalui proyektor, dan memberikan  2


pertanyaan.
Meminta masing-masing pasangan bertukar

4 pikiran dalam menjawab pertanyaan yang  3


diberikan guru.
Menunjuk beberapa pasangan menyampaikan

5 jawaban, dan meminta konfirmasi/tanggapan  2


dari pasangan lain.
Menjelaskan materi yang belum dibahas siswa,

6 dan membimbing siswa membuat rangkuman  3


materi pelajaran.

Jumlah 16
Persentase 66,66%
Kategori Sempurna

Sumber: Data Hasil Observasi, 2019


128

Aktivitas Guru
Siklus II Pertemuan 1

Pertemuan 1

Skala Nilai Jumlah


No Aktivitas yang Diamati
Skor
4 3 2 1

Menjelaskan pokok-pokok materi pelajaran dan


1  3
kompetensi yang ingin dicapai.
Meminta siswa berpasangan dengan teman
2  4
disebelahnya (satu kelompok dua orang)
Menayangkan video/gambar terkait materi

3 pelajaran melalui proyektor, dan memberikan  3


pertanyaan.
Meminta masing-masing pasangan bertukar

4 pikiran dalam menjawab pertanyaan yang  3


diberikan guru.
Menunjuk beberapa pasangan menyampaikan

5 jawaban, dan meminta konfirmasi/tanggapan  3


dari pasangan lain.
Menjelaskan materi yang belum dibahas siswa,

6 dan membimbing siswa membuat rangkuman  3


materi pelajaran.

Jumlah 19
Persentase 79.16%
Kategori Sempurna

Sumber: Data Hasil Observasi, 2019


129

Aktivitas Guru
Siklus II Pertemuan II

Pertemuan 2

Skala Nilai Jumlah


No Aktivitas Yang Diamati
Skor
4 3 2 1

Menjelaskan pokok-pokok materi pelajaran dan


1  3
kompetensi yang ingin dicapai.
Meminta siswa berpasangan dengan teman
2  4
disebelahnya (satu kelompok dua orang)
Menayangkan video/gambar terkait materi

3 pelajaran melalui proyektor, dan memberikan  3


pertanyaan.
Meminta masing-masing pasangan bertukar

4 pikiran dalam menjawab pertanyaan yang  4


diberikan guru.
Menunjuk beberapa pasangan menyampaikan

5 jawaban, dan meminta konfirmasi/tanggapan  4


dari pasangan lain.
Menjelaskan materi yang belum dibahas siswa,

6 dan membimbing siswa membuat rangkuman  3


materi pelajaran.

Jumlah 21
Persentase 87,5%

Kategori
Sangat Sempurna

Sumber: Data Hasil Observasi, 2019


130
131
132
133
134
134

Nilai Awal Siswa Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran


Think Pair Share

No Nama Siswa Nilai Awal Ketuntasan


1 Siswa 01 50 Tidak Tuntas
2 Siswa 02 55 Tidak Tuntas
3 Siswa 03 55 Tidak Tuntas
4 Siswa 04 50 Tidak Tuntas
5 Siswa 05 60 Tidak Tuntas
6 Siswa 06 75 Tuntas
7 Siswa 07 55 Tidak Tuntas
8 Siswa 08 55 Tidak Tuntas
9 Siswa 09 55 Tidak Tuntas
10 Siswa 10 55 Tidak Tuntas
11 Siswa 11 75 Tuntas
12 Siswa 12 55 Tidak Tuntas
13 Siswa 13 50 Tidak Tuntas
14 Siswa 14 55 Tidak Tuntas
15 Siswa 15 50 Tidak Tuntas
16 Siswa 16 50 Tidak Tuntas
17 Siswa 17 55 Tidak Tuntas
18 Siswa 18 55 Tidak Tuntas
19 Siswa 19 55 Tidak Tuntas
20 Siswa 20 55 Tidak Tuntas
21 Siswa 21 55 Tidak Tuntas
22 Siswa 22 55 Tidak Tuntas
23 Siswa 23 75 Tuntas
24 Siswa 24 50 Tidak Tuntas
25 Siswa 25 75 Tuntas
26 Siswa 26 75 Tuntas
27 Siswa 27 50 Tidak Tuntas
28 Siswa 28 75 Tuntas
29 Siswa 29 50 Tidak Tuntas
30 Siswa 30 75 Tuntas
31 Siswa 31 50 Tidak Tuntas
32 Siswa 32 75 Tuntas
33 Siswa 33 75 Tuntas
34 Siswa 34 75 Tuntas
35 Siswa 35 50 Tidak Tuntas
36 Siswa 36 75 Tuntas
37 Siswa 37 50 Tidak Tuntas
38 Siswa 38 75 Tuntas
Jumlah 2280 Siswa Tuntas 12 Orang
Rata-rata 60 Persentase 31,57%
135

Hasil Belajar Siswa (Siklus I)

No Nama Siswa Nilai Awal Nilai Ulangan 1 KET

1 Siswa 01 50 60 Tidak Tuntas


2 Siswa 02 55 70 Tidak Tuntas
3 Siswa 03 55 75 Tuntas
4 Siswa 04 50 70 Tidak Tuntas
5 Siswa 05 60 75 Tuntas
6 Siswa 06 75 85 Tuntas
7 Siswa 07 55 70 Tidak Tuntas
8 Siswa 08 55 70 Tidak Tuntas
9 Siswa 09 55 75 Tuntas
10 Siswa 10 55 75 Tuntas
11 Siswa 11 75 80 Tuntas
12 Siswa 12 55 75 Tuntas
13 Siswa 13 50 75 Tuntas
14 Siswa 14 55 65 Tidak Tuntas
15 Siswa 15 50 65 Tidak Tuntas
16 Siswa 16 50 65 Tidak Tuntas
17 Siswa 17 55 75 Tuntas
18 Siswa 18 55 75 Tuntas
19 Siswa 19 55 60 Tidak Tuntas
20 Siswa 20 55 70 Tidak Tuntas
21 Siswa 21 55 70 Tidak Tuntas
22 Siswa 22 55 70 Tidak Tuntas
23 Siswa 23 75 85 Tuntas
24 Siswa 24 50 70 Tidak Tuntas
25 Siswa 25 75 80 Tuntas
26 Siswa 26 75 85 Tuntas
27 Siswa 27 50 70 Tidak Tuntas
28 Siswa 28 75 80 Tuntas
29 Siswa 29 50 65 Tidak Tuntas
30 Siswa 30 75 80 Tuntas
31 Siswa 31 50 70 Tidak Tuntas
32 Siswa 32 75 85 Tuntas
33 Siswa 33 75 80 Tuntas
34 Siswa 34 75 80 Tuntas
35 Siswa 35 50 70 Tidak Tuntas
36 Siswa 36 75 80 Tuntas
37 Siswa 37 50 70 Tidak Tuntas
38 Siswa 38 75 80 Tuntas
Jumlah 2280 2800 Siswa Tuntas 20 orang
Rata-rata 60 73,68 Persentase 52,63 %
136

Hasil Belajar Siswa (Siklus II)

No Nama Siswa Nilai Awal Nilai Ulangan 2 KET

1 Siswa 01 50 65 Tidak Tuntas


2 Siswa 02 55 80 Tuntas
3 Siswa 03 55 85 Tuntas
4 Siswa 04 50 80 Tuntas
5 Siswa 05 60 90 Tuntas
6 Siswa 06 75 95 Tuntas
7 Siswa 07 55 70 Tidak Tuntas
8 Siswa 08 55 80 Tuntas
9 Siswa 09 55 90 Tuntas
10 Siswa 10 55 80 Tuntas
11 Siswa 11 75 80 Tuntas
12 Siswa 12 55 80 Tuntas
13 Siswa 13 50 80 Tuntas
14 Siswa 14 55 70 Tidak Tuntas
15 Siswa 15 50 70 Tidak Tuntas
16 Siswa 16 50 70 Tidak Tuntas
17 Siswa 17 55 85 Tuntas
18 Siswa 18 55 90 Tuntas
19 Siswa 19 55 70 Tidak Tuntas
20 Siswa 20 55 90 Tuntas
21 Siswa 21 55 80 Tuntas
22 Siswa 22 55 85 Tuntas
23 Siswa 23 75 90 Tuntas
24 Siswa 24 50 85 Tuntas
25 Siswa 25 75 90 Tuntas
26 Siswa 26 75 70 Tidak Tuntas
27 Siswa 27 50 90 Tuntas
28 Siswa 28 75 100 Tuntas
29 Siswa 29 50 70 Tidak Tuntas
30 Siswa 30 75 90 Tuntas
31 Siswa 31 50 80 Tuntas
32 Siswa 32 75 90 Tuntas
33 Siswa 33 75 85 Tuntas
34 Siswa 34 75 85 Tuntas
35 Siswa 35 50 80 Tuntas
36 Siswa 36 75 100 Tuntas
37 Siswa 37 50 80 Tuntas
38 Siswa 38 75 90 Tuntas
Jumlah 2280 3140 Siswa Tuntas 30 orang
Rata-rata 60 82,63 Persentase 78,94 %
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekanbaru, 10 Desember 1996

adalah anak dari Bapak Katwanto dan Ibu Martini

dengan nama lengkap Annisa Dwi Marwanti sebagai

anak terakhir dari dua bersaudara. Penulis

menyelesaikan pendidikan di SDN 034 Pekanbaru pada

tahun 2009. Selanjutnya pendidikan di SMPN 3

Pekanbaru. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Pekanbaru dan tamat

pada tahun 2015. Pada tahun 2015, penulis diterima di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN SUSKA RIAU pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Dalam masa perkuliahan penulis melaksanakan KKN pada bulan Juli

s.d Agustus 2018 di Desa Talang Danto,Tapung Hulu dan PPL pada bulan

Oktober s.d Desember 2018 di SDN 105 Pekanbaru.

Kemudian penulis melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 105

Pekanbaru, dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

mengikuti ujian Munaqasah dan berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) dibawah bimbingan Bapak H. Subhan, S.Ag., M.Ag., dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Media Audiovisual

Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Tema Kayanya

Negeriku Siswa Kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 105 Pekanbaru.”

Anda mungkin juga menyukai