RPP Kls 4 Edit
RPP Kls 4 Edit
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian orang suci
2. Menyebutkan jenis-jenis orang suci
Pertemuan 2 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat :
1. Menyebutkan syarat-syarat orang suci
Pertemuan 3 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat :
1. Menyebutkan tugas dan kewajiban orang suci
Pertemuan 4 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
1. Menyebutkan larangan-larangan orang suci
Pertemuan 5 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
1. Menjelaskan upaya-upaya menjaga kesucian diri
Pertemuan 6 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
1. Menjelaskan upaya-upaya menghargai orang suci
D. Materi Pembelajaran
ORANG SUCI
1. Pengertian Orang Suci
Orang suci terdiri dari kata orang dan suci, orang berarti manusia, dan
suci berarti kemurnian dan kebersihan lahir batin. Jadi, orang suci ialah
manusia yang memiliki kekuatan mata batin dan dapat memancarkan
kewibawaan rohani serta peka akan getaran-getaran spiritual, welas asih, dan
memiliki kemurnian batin dalam mengamalkan ajaran agama.
Orang suci adalah orang yang dipandang mampu atau paham
tentang agama Hindu. Ajaran agama Hindu memiliki banyak sebutan bagi
orang suci, seperti Sulinggih, Maharsi, Bhagavan, dan sebutan gelar orang
suci lainnya. Sulinggih berasal dari kata Su dan Linggih. Su artinya utama atau
mulia dan Linggih artinya kedudukan atau tempat utama. Jadi, Sulinggih adalah
orang yang diberikan kedudukan utama dan mulia karena kesucian diri dan
perilaku luhurnya, serta mampu membimbing umat mendekatkan diri ke
hadapan Sang Hyang Widhi. Sebelum diberi gelar sebagai orang suci, Sulinggih,
Maharsi, Bhagavan, dan sebutan lainnya, harus disucikan secara rohani dan
jasmani. Salah satu bentuk penyuciannya melalui upacara Madiksa. Upacara
Madiksa berfungsi untuk membersihkan seseorang secara lahir batin.
b. Sulinggih/Pandita
Sulinggih adalah orang suci yang disucikan melalui proses Mediksa atau
Dwi Jati.
Tugas Sulinggih/Pandita:
• Melakukan Surya Sevana, yaitu pemujaan kepada Sang Hyang Widhi
setiap pagi (saat matahari terbit);
• Memimpin upacara Yadnya; dan
• Ngeloka Pala Sraya, yaitu membina dan menuntut umat dibidang
agama.
Kewajiban Sulinggih/Pandita:
• Melakukan upacara penyucian diri secara terus menerus;
• Berpakaian sesuai dengan aturan/Sasana Pandita;
• Melakukan Tirta Yatra, yaitu berkunjung ke tempat-tempat suci untuk
melaksanakan persembahyangan;
• Berpikir, berkata, dan berbuat suci;
• Mampu mengendalikan diri, selalu sabar, berpikir bijaksana;
• Melayani umat yang memerlukan tuntunan;
• Menerima punia dari umat; dan
• Memberi teladan dan contoh kepada umat.
c. Pemangku/ Pinandita/Wasi
Pinandita adalah orang yang disucikan melalui proses upacara Eka
Jati/pawinten tingkat pertama.
Tugas Pinandita/Pemangku:
• Memimpin upacara tertentu sebatas upacara kecil (seperti Odalan Alit,
Caru Panca Sata), upacara bayi baru lahir (seperti otonan, upacara
penguburan mayat);
• Melayani umat yang ingin sembahyang di tempatnya bertugas; dan
• Memimpin upacara persembahyangan di pura tempatnya bertugas.
Kewajiban Pemangku:
• Berpakaian serba putih;
• Melakukan penyucian lahir batin secara terus menerus;
• Membantu sulinggih dalam menyelesaikan upacara Yadnya;
• Meningkatkan ilmu pengetahuan agamanya;
• Memberi contoh dan teladan kepada umat;
• Melayani umat dengan tulus ikhlas; dan
• Menerima punia dari umat.
Tugas dan kewajiban Pinandita/Pemangku*
1. Ngloka palasraya sesuai ketentuan pendeta
2. Memohonkan tirtha pengentas (hanya memohonkan kepada Sang
HyangWidhi)
3. Menyelesaikan Dewa Yajna dan Manusa Yajna pada tingkat medudus
kulit.
E. Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi Pembelajaran : Model Penyingkapan (Discovery Learning)
Metode : Tanya jawab, Penugasan, Diskusi, Demonstrasi
b. Media Pembelajaran :
1. Power Point
2. Gambar ilustrasi orang suci
b. Menanya
Setelah peserta didik membaca dan mendengarkan pengertian
orang suci menurut agama Hindu., kemudian pendidik
memberikan pertanyaan pancingan kepada peserta didik tentang
pengertian orang suci menurut agama Hindu.
Setelah mendapat respon dari peserta didik, pendidik
kemudian menggugah/memotivasi peserta didik untuk bertanya
lebih mendalam terkait pengertian pengertian orang suci menurut
agama Hindu.
Setelah peserta didik membaca materi jenis-jenis orang suci pada
buku teks pelajaran agama Hindu, kemudian pendidik memberikan
pertanyaan pancingan kepada peserta didik tentang jenis-jenis
orang suci agama Hindu.
Setelah mendapat respon dari peserta didik, pendidik
kemudian menggugah/memotivasi peserta didik untuk bertanya
lebih mendalam terkait materi jenis-jenis orang suci agama Hindu.
Selanjutnya setelah peserta didik melihat dan mengamati gambar-
gambar orang suci agama Hindu, pendidik memberikan pertanyaan
pancingan tentang orang suci dalam agama Hindu.
Setelah mendapat respon dari peserta didik, pendidik
kemudian menggugah/memotivasi peserta didik untuk bertanya
No
Kegiatan Waktu
.
lebih mendalam tentang orang suci dalam agama Hindu.
c. Mengeksperimen/Mengeksplorasikan
Peserta didik melakukan diskusi untuk mencari tahu tentang
pengertian orang suci.
Peserta didik melakukan diskusi untuk mencari tahu tentang jenis-
jenis orang suci dalam agama Hindu.
Peserta didik membaca sumber lain untuk mengetahui pengertian
orang suci dan jenis-jenis orang suci agama Hindu.
Peserta didik melalui kerjasama dalam kelompok mengumpulkan
gambar-gambar orang suci agama Hindu.
d. Mengasosiasikan
Menyimpulkan pengertian orang suci dari hasil pengamatan,
menanyakan, dan berdiskusi, dengan menggunakan pemahaman
sendiri.
Menyimpulkan jenis-jenis orang suci dari hasil pengamatan,
menanyakan, dan berdiskusi, dengan menggunakan pemahaman
sendiri.
Mengelompokkan gambar-gambar orang suci tergolong eka jati
dan dwi jati.
e. Mengkomunikasikan
Menyampaikan simpulan di depan kelas tentang pengertian orang
suci yang dipahami secara bergantian
Setelah peserta didik memberikan simpulan pengertian orang suci,
kemudian pendidik memberikan arahan mengenai pengertian orang
suci sesuai materi dalam buku teks pelajaran agama Hindu.
Mempresentasikan jenis-jenis orang suci dari hasil diskusi di depan
kelas yang dipahami secara bergantian
Setelah peserta didik mempresentasikan jenis-jenis orang suci dari
hasil diskusi di depan, kemudian pendidik memberikan arahan
mengenai jenis-jenis orang suci sesuai materi dalam buku teks
pelajaran agama Hindu
3. Kegiatan Penutup
a. Pendidik memberikan kesimpulan bahwa orang suci adalah 5 menit
manusia yang memiliki kekuatan mata batin dan dapat
memancarkan kewibawaan rohani serta peka akan getaran-getaran
spiritual, welas asih, dan memiliki kemurnian batin dalam mengamalkan
ajaran agama. Orang suci adalah orang yang dipandang mampu
atau paham tentang agama Hindu.
b. Pendidik memberikan kesimpulan bahwa jenis-jenis orang suci
dalam agama Hindu digolongkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu Golongan Eka Jati dan Golongan Dwi Jati. Golongan Eka Jati
adalah orang suci yang melakukan pembersihan diri tahap awal yang
disebut Mawinten. Setelah melewati tahap mawinten, Golongan Eka Jati
dapat memimpin upacara keagamaan yang bersifat TriYadnya.
Golongan Dwi Jati adalah orang suci yang melakukan penyucian diri
tahap lanjut atau madiksa. Orang yang telah melaksanakan proses
madiksa disebut orang yang lahir dua kali. Kelahiran yang pertama dari
kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru
rohani (Dang Acarya).
c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik
cara individu maupun kelompok bagi peserta didik
d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
e. Pendidik menutup proses pembelajaran dengan mengucapkan parama
No
Kegiatan Waktu
.
santi, Om Śhanti, Śhanti, Śhanti, Om.
Keterangan :
Berdoa : Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
Bersyukur : Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan.
Salam : Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/ presentasi
Kagum : Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Merasakan : Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan.
Petunjuk :
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik,dengan kriteria sebagai berikut:
TP/1 = Tidak Pernah/Skor 1 : Apabila tidak pernah melakukan
KD/2 = Kadang-kadang/Skor 2 : Apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
SR/3 = Sering/Skor 3 : Apabila sering melakukan sesuai
pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
SL/4 = Selalu/Skor 4 : Apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan.
d. Penskoran :
Skor Diperoleh X 4
Skor Akhir =
Skor maksimal
e. Katagori Nilai :
SB = Sangat Baik : 3,33 < Skor < 4,00
B = Baik : 2,33 < Skor < 3,33
C = Cukup : 1,33< Skor < 2,33
K = Kurang : < 1,33
Keterangan:
1) Indikator Sikap Spiritual kedisiplinan:
a) Disiplin melaksanakan doa sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran.
b) Disiplin mengucapkan salam agama Hindu setiap memulai
pembelajaran.
c) Disiplin dalam mengucapkan doa Dainika Upasana sebelum
memulai belajar.
d) Disiplin mengucapkan doa memulai sesuatu.
2) Indikator Sikap Spiritual Ketekunan :
a) Tekun dalam mengucapkan doa sebelum dan sesudah kegiatan
pelajaran
b) Tekun mengucapkan salam agama Hindu dalam kehidupan sehari-
hari
c) Tekun mengucapakan doa Dainika Upasana sebelum belajar
d) Tekun mengucapkan doa setiap memulai suatu pekerjaan.
d. Rubrik Pemberian Skor :
a) 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
b) 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut.
c) 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
d) 1 = jika peserta didik melakukan salah satu (satu) kegiatan
tersebut
e. Penskoran :
Skor Diperoleh X 4
Skor Akhir =
Skor maksimal
f. Katagori Nilai :
SB = Sangat Baik : 3,33 < Skor < 4,00
B = Baik : 2,33 < Skor < 3,33
C = Cukup : 1,33< Skor < 2,33
K = Kurang : < 1,33
Judul Tugas :
Nama Siswa :
Kelas :
d. Penskoran
Skor Diperoleh X 4
Skor Akhir =
Skor maksimal
d. Penskoran :
- Skor jawaban tepat dan lengkap : 4
- Skor jawaban mendekati tepat dan lengkap : 3
- Skor jawaban kurang tepat dan lengkap : 2
- Skor jawaban tidak tepat dan lengkap : 1
- Skor Maksimal : 8
Skor Perolehan
Nilai = X4
Skor Maks
e. Pengkatagorian Nilai :
A = 3,33 < Skor < 4,00
B = 2,33 < Skor < 3,33
C = 1,33< Skor < 2,33
D = < 1,33
Keterangan :
Skor 4 = Sangat Baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup
Skor 1 - Kurang
d. Penskoran :
Skor Perolehan X 4 Skor maksimal
Skor =
. d. Penskoran
Skor Perolehan X 4
Skor =
Skor
Maks
Mengetahui Guru
Kepala SD Negeri 1 Sikui Agama Hindu
JUMAYATI,S.Pd MURDIANA,S.Ag
NIP. 196706121987122001 NIP.