Anda di halaman 1dari 1

Seringkali ada kesenjangan antara menemukan sesuatu yang berharga bagi kita dan benar-benar

memilikinya. Dalam kedua perumpamaan singkat dalam bacaan Injil hari ini, seseorang menemukan
harta karun, tetapi setelah menemukannya belum memilikinya.

Pria dalam perumpamaan pertama, mungkin seorang pekerja harian yang miskin, menemukan harta
karun di ladang yang tidak dia cari. Orang dalam perumpamaan kedua, mungkin seorang saudagar kaya,
menemukan mutiara yang sangat berharga yang telah ia cari selama bertahun-tahun. Kesamaan yang
dimiliki oleh kedua orang dari ujung spektrum sosial yang berlawanan ini adalah bahwa setelah
menemukan harta yang luar biasa ini, mereka memiliki kebebasan untuk menjual segala sesuatu untuk
membeli dan memilikinya. Sedikit sumber daya yang dimiliki pekerja harian yang malang dan banyak
sumber daya yang dimiliki saudagar kaya tampaknya tidak seberapa nilainya dibandingkan dengan harta
yang mereka temukan.

Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah adalah seperti kedua perumpamaan itu. Karunia dinamis yang
Yesus berikan kepada kita dari Allah adalah seperti harta yang terpendam di ladang dan seperti mutiara
yang sangat berharga. Kepenuhan karunia dari Tuhan ini ada di masa depan, di luar kehidupan duniawi
ini, tetapi kita dapat mulai menikmatinya di sini dan sekarang. Sejauh kita menemukan dan menghargai
hadiah yang luar biasa ini untuk harta karun itu, kita akan dengan senang hati mengorbankan segalanya
untuk memilikinya.

Kita akan menganggap enteng berbagai harta milik kita dan memiliki kebebasan untuk melepaskannya
demi anugerah kaya yang telah Yesus datangkan kepada kita, yang merupakan berbagi dalam hubungan-
Nya sendiri dengan Allah dan cara hidup yang diilhami olehnya. Kristus adalah harta di ladang,
mutiaranya yang sangat berharga, yang di hadapan-Nya. Tuhan yang sama yang telah bangkit dan semua
yang Dia tawarkan kepada kita adalah harta kita, mutiara kita yang berharga.

Anda mungkin juga menyukai