Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MALARIA
PERTEMUAN KE-4
BAHAYA MALARIA
3. PCR
Diagnosis Laboratoris Malaria
• Pemeriksaan tetes tebal darah tepi:
(-) = negatif tidak ditemukan parasit dalam 100 LP
(+) = positif 1 ditemukan 1-10 parasit/100 LP
(++) = positif 2 ditemukan 11-100 parasit/100 LP
(+++) = positif 3 ditemukan 1-10 parasit/1 LP
(++++) = positif 4 ditemukan > 10 parasit/ 1LP
• Hapusan tipis
Terutama untuk melihat jenis spesies
Dapat dilakukan hitung parasit berdasarkan jumlah
parasit/1000 eritrosit
Diagnosis Malaria Berat
Ditemukan P. falciparum bentuk aseksual ditambah minimal satu
keadaan berikut :
• Malaria serebral (penurunan kesadaran, kejang, koma)
• Anemia berat (Hb<5 g/dl atau hematokrit < 15) pada hitung
parasit > 10.000/ul
• Gagal ginjal akut
• Udema paru/ARDS
• Hipoglikemia
• Renjatan
• Perdarahan spontan atau disertai KID
• Kejang berulang
• Asidosis
• Makroskopik hemoglobinuria
• Hiperparasitemia >5% pada daerah hipoendemis (non imun)
• Ikterus (Bilirubin >3 mg/dl)
• Hiperpireksia
• Kelemahan otot/gangguan neurologis
• Diagnosis post-mortem dengan ditemukannya parasit yg padat
pada pembuluh darah kapiler jaringan otak
Pengobatan Malaria
Klasifikasi Biologi Obat Malaria
1. Skizontisida jaringan primer:
Proguanil, pirimetamin
2. Skizontosida jaringan sekunder:
Primakuin
3. Skizontisida darah:
Kuinin, klorokuin, amodiakuin
4. Gametositosida:
Primaquin (V, F, M, O)
Kuinin, klorokuin, amodiakuin (V, M, O)
5. Sporontosida:
Primakuin, proguanil
Pengobatan
◼ P falciparum
lini pertama : Artesdiaquin
(Amodiaquin,Artesunat) 8 tab 3
hari tambah primaquin 3 tab
lini kedua : Kina + primaquin
◼ P vivax/ovale
Lini I : Artesdiaquin (Amodiaquin,Artesunat) 8
tab 3 hari tambah primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Lini II : Kina + primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Pengobatan kombinasi
◼ Bila sudah ada studi tentang pola resistensi
◼ Bila resistensi untuk suatu obat > 25% maka tidak
dianjurkan untuk digunakan
◼ Tujuan kombinasi untuk menghambat resistensi
dan melindungi potensi obat antimalaria
◼ Kombinasi rasional:
- cara kerja obat dan mekanisme resistensi
berbeda
- batas efektivitas obat minimal 75%
Derajat resistensi parasit aseksual P.falcifarum
terhadap obat skizontisida darah :
Respon Derajat Keterangan
Pengobatan Resistensi
Sensitif s Hilangnya semua parasit aseksual dari darah
perifer dalam waktu 7 hari dihitung setelah hari
pertama minum obat, tanpa rekrudesensi
Resisten R1 Hilangnya semua parasit aseksual dari darah
perifer seperti halnya S, tetapi selalu ada
rekrudesensi dalam kurun waktu 28-42 hari
R2 Penurunan yang jelas (75% atau lebih) dari
jumlah parasit aseksual dalam darah perifer,
tetapi tidak pernah hilang sama sekali
R3 Tidak ada perubahan yg berarti (<75%) atau
jumlah parasit bertambah dibanding jumlah
parasit aseksual darah perifer sebelumnya
Pengobatan kombinasi P. falciparum
1. Resisten K3 <25% & SP1 <25%
K3-SP1-P1
2. Resisten K3 >25% & SP1 <25%
SP1-P1-Kina7
3. Resisten K3 <25% & SP1 >25%
K3-P1-T/D7
4. Resisten K3 >25% & SP1 >25%
Kina7-P1-T/D7
3. Primakuin
4. Kina
pirimetamin
6. Kombinasi berbasis artemisin
(ACT)
SASARAN OBAT MENURUT STADIA
PARASIT
◼ Sizontosida Jaringan
* Utk tujuan profilaksis kausal
* Bekerja pada stadium preeritrosit
dpt mencegah parasit
menyerang eritrosit
PROFILAKSIS
KAUSAL H
SPORONTOSIDA SIZON I
P
MEROZOIT
N
TROF. MEROZOIT EKSOERITROSIT
O
Z
GAMET. O
I
OOKIST T
GAMETOSIDA
HIPNOZOIT
RESISTENSI OBAT
MALARIA
◼ DIFINISI
Kemampuan parasit malaria utk
terus hidup dlm tubuh manusia,
berkembang biak dan menimbulkan
penyakit, meskipun telah diobati
secara teratur dg dosis standar/dosis
yg lebih tinggi yg masih dpt ditolerir
oleh pemakai obat
Dilaporkan pertama kali:
◼ Di Venezuela (1959)
◼ Di Columbia (1960)
◼ Di Indonesi (1973) Yogyakarta
Proses terjadinya resistensi
◼ Importasi
◼ Secara spontan dari parasit lokal
mutasi genetik
Indikasi kemungkinan adanya
resistensi
1. Ditemukan sediaan darah (SD)+ P. falcp.
pd:- penduduk dari daerah resisten
- penduduk dari daerah yg dicurigai resisten
- penduduk dari luar Jawa & Bali
2. Sediaan darah + P. falcp. meningkat 2-3
kali dari biasanya
3. Ada kenaikan jml penderita infeksi P. falcp
dlm 3 bln pertama masa follow up
penyelidikan epidemiologi
4. Ada penderita infeksi P. falcp yg sering
kambuh dlm jarak 2 minggu setelah
pengobatan dg klorokuin
PENENTUAN RESISTENSI
IN VITRO
(bbrp obat dpt dites bersama-sama)
Prinsip kerja
◼ Stadium eritrosit dpt dikultur in
vitro pd suhu 38,50 C – 400 C
◼ Pd parasit yg rentan pembentukan
sizon akan terhenti bila media
dicampur dg sizontosida dg dosis
tertentu
◼ Sterilitas harus di jaga
IN VIVO
(dpt menunjukkan tingkat resistensi)
Prinsip kerja
Membandingkan kepadatan parasit
aseksual dlm darah tepi sebelum &
selama 7 hari sesudah pemberian
klorokuin dosis tertentu (jika perlu
sampai 28 hari):
* dpt diketahui tingkat reaksi parasit pd
penderita thdp pengobatan
* dpt digambarkan sebagai suatu
spektrum, dimulai tingkat yg sangat
rentan s/d yg sangat resisten
IN VIVO
(dpt menunjukkan tingkat resistensi)
Prinsip kerja
Membandingkan kepadatan
parasit aseksual dlm darah tepi
sebelum & selama 7 hari sesudah
pemberian klorokuin dosis tertentu
(jika perlu sampai 28 hari) dpt
diketahui tingkat reaksi parasit pd
penderita thdp pengobatan
Syarat Penderita utk Tes Invivo
◼ Bisa berkomunikasi (umur > 6
tahaun & tdk terlalu tua)
◼ Sediaan darah hanya mengandung P.
falciparum (tdk campuran)
◼ Kepadatan parasit aseksual 1.000 -
10.000 / mm3
◼ Gejala klinik tdk berat & keadaan
umum baik
◼ Penderita bebas dari obat2 malaria
lain dalam 6 minggu
Derajat Resistensi P. falciparum thdp Klorokuin
RI KASEP
RI DINI
0 1 2 3 4 5 6 7 14 21 28
Derajat Resistensi P. falcp. thdp Klorokuin
0 1 2 3 4 5 6 7 14 21 28
Standar tes (tes 7 hari) Hari dihitung saat mulai minum obat
LABORAT PUSKESMAS
APOTIK / BP
POSITIF NEGATIF
PF PV
ACT 3, PQ 14
ACT 3, PQ 1
FU : 14,21,28,30
FU : 4,7, 14, 28
POSITIF NEGATIF
PF PV
- RDT
BAIK BURUK ACT 3, PQ 14 - ULANG MIK
STL 4 JAM
ACT 3, PQ 1 RUJUK
ULANG LAGI
FU : 14,21,28,30 JIKA MASIH
FU : 4,7, 14, 28 ADA GEJALA
POSITIF NEGATIF
RUJUK SEGERA
Hr 1 ½ 1 2 3 4
Hr 2 ½ 1 2 3 4
Hr 3 ½ ½ 1 11/2 2
TERIMA KASIH