Anda di halaman 1dari 53

MODUL AJAR IPAS (BIOLOGI)

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

OLEH: LAILATUL IZAH

SMKS IDHOTUN NASYI’IN


2022
MODUL AJAR PROJECT IPAS
(biologi)

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama : LAILATUL IZAH
Sekolah : SMKS IDHOTUN NASYI’IN
Tahun 2022
Jenjang : SMK
Kelas/Fase : X TKJ/DKV/E
Alokasi Waktu : 4x45 menit (pertemuan 1 dan 2)

B. Kompetensi Awal
1. Siswa memahami ciri-ciri makhluk hidup
2. Siswa memahami perbedaan biotik dan abiotik
3. Siswa memahami ekosistem
4. Siswa memahami interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
2. Bekerja sama, rasa ingin tau, tanggung jawab

D. Sarana dan Prasarana


1. Leptop dan HP
2. jaringan internet / data internet yang bagus
3. alat tulis dan buku
4. LCD
E. Target Peserta Didik
Semua siswa dalam kelas, tanpa perbedaan kemampuan akademis dan tanpa perbedaan
tipikal siswa.

F. Model Pembelajaran yang Digunakan : pembelajaran dengan model pembelajaran


Problem Based Learning (PBL)
G. Pendekatan : Saintifik
H. Metode: ceramah, diskusi, presentasi dan tanya jawab
I. Media : vidio, powerpoint (ppt), LKPD dan lingkungan
II. KOMPONEN INTI
A. Capaian Pembelajaran
 Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya;
atau membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya.

 Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan


sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya;
zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan
dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik
juga mengaitkan fenomena- fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
 Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk
melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagisuatu
pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau
kesalahan pada desain percobaan ilmiah.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengamati makhluk hidup yang ada di ekosistem tertentu dengan mengikuti
prosedur yang telah ditentukan
2. Menganalisis keterkaitan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Membuat infografis tentang hasil pengamatan terhadap makhluk hidup
4. Memprediksi dampak-dampak yang terjadi akibat perubahan interaksi
makhluk hidup terhadap lingkungannya
5. Mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan dalam desain percobaan ilmiah
C. Pemahaman Bermakna
1. Manusia hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain. Antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lain memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.
Segala aktivitas manusia akan mempengaruhi makhluk hidup lain.

D. Pertanyaan Pemantik
1. Saat masih kecil, tempat mana yang kalian sukai untuk bermain? Sungai atau
kebun?
E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Alur Pembelajaran Waktu Keterangan
Pembukaan
Apersepsi dan 1. Peserta didik memasuki ruang 2 X 45
motivasi kelas Menit
2. Guru mengucapkan salam
3. Guru memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran
4. Guru menanyakan kesiapan 10 menit
dan kondisi peserta didik dan
mengecek kehadiran peserta
didik.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan pemantik
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Inti
Pertanyaan 1. Guru menampilkan ppt dan vidio 70 menit
mendasar pembelajaran
https://www.youtube.com/watch?v=k
NsKUxKijmY
2. Peserta didik menyampaikan
pertanyaan terkait hal-hal yang akan
dilakukan dalam pembelajaran
Mendesain 3. Peserta didik dibagi ke dalam Pengamatan
Perencanaan beberapa kelompok. dilakukan
Produk 4. Peserta didik diajak secara
kelingkungan sekolah untuk berkelompok
pengamatan.
5. Peserta didik berdiskusi menyusun
rencana pembuatan proyek
(pengamatan) meliputitempat dan
desain infografis
Menyusun 5. Peserta didik berdiskusi menyusun
Jadwal jadwal penyelesaian proyek
Pembuatan (pengamatan), hal-hal yang diperlukan,
serta pembagian tugas
6. Peserta didik mencari nformasi
tentang komponen biotik dan abiotik.
7. peserta didik mencari informasi tentang
ekosistem apa saja yg ada dilingkungan
sekolah
Memonitor 1. Peserta didik melakukan
Keaktifan pengamatan pendataan makhluk
dan hidup dengan panduan LKPD 1
Perkembang 2. Peserta didik mengisi tabel
an Proyek pengamatan
3. Guru mengecek kegiatan peserta
didik
4. Peserta didik berdiskusi dan bertanya
pada guru jika ada hal yang
belum dipahami
Penutup
1. Peserta didik bersama dengan guru 10 menit
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
2. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi pembelajaran
Pertemuan 2
Alur Pembelajaran Alokasi Keterangan
Waktu
Pembukaan
1. Peserta didik memasuki kelas 2 x 45
2. Guru mengucapkan salam menit
3. Guru memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran
10 menit
4. Guru menanyakan kesiapan
dan kondisi peserta didik dan
mengecek kehadiran peserta
didik.
5. guru merefleksi sedikit materi
kemaren
6. Guru menyampaikan tujuan

Inti
Memonitor 1. peserta didik diberiakan stimulus 70 menit
Keaktifan dan berupa tayangan video tentang
Perkembangan materi
Proyek https://www.youtube.com/watch?v=Hx
saZn5gRTQ

https://www.youtube.com/watch?v=pj
Oh21GoFkw
2. Peserta didik mempelajari tentang
interaksi makhluk hidup dalam hal
rantai makanan dan piramida
makanan.
2. Peserta didik berdiskusi menentukan
peran dari masing-masing komponen
dalam rantai makanan.
3. Peserta didik membuat piramida dari
data pengamatan makhluk hidup pada
lembar LKPD dan menjawab pertanyaan
serta kasus yang disajikan.

4. Peserta didik mempelajari tentang


simbiosis.
5. Peserta didik mempelajari tentang
interaksi makhluk hidup
6. Peserta didik menuliskan hubungan
dalam interaksi makhluk hidup
Menguji hasil 1. Peserta didik mempersiapkan bahan
presentasi
2. Peserta didik mempresentasikan hasil
kerjanya
3. Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan
4. Guru memberikan penguatan

Penutup
1. Peserta didik bersama dengan guru 10 menit
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
2. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi pembelajaran
F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Kondisi emosi siswa 1. Apa yang akan kamu lakukan jika merasa
jengkel dengan teman?
2. Bagaimana perasaanmu saat memasuki
jam pelajaran?
Kegiatan dan kebiasaan siswa belajar dirumah 3. Jam berapa kamu belajar di rumah?
4. Apa saja yang kamu lakukan untuk
persiapan belajar?
5. Saat di rumah, kamu lebih suka belajar dimana?
Di depan televisi, di kamar sendirian, atau
di luar rumah?
Perasaan anak ketika belajar 6. Kamu lebih suka membaca, mendengarkan,
atau praktek langsung?
7. Jika ada materi yang belum kamu pahami,
apa yang kamu lakukan?
8. Pernahkah kalian ke bengkel? Alat apa
saja yang kalian jumpai?
Siapa dan apa dukungan emosinya 9. Saat makan malam, keluarga kalian lebih
dirumah suka makan bersama atau makan sendiri-
sendiri?
10. Apakah orang tuamu memberikan waktu
khusus untuk belajar?
11. Siapa yang paling sering mengingatkanmu
untuk belajar?
12.Fasilitas apa saja yang disediakan oleh orang
tua untuk mendukung belajarmu?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Persiapan: 1. Daftar pertanyaan tertulis.


1. Menyiapkan instrumen pertanyaan / butir pertanyaan 2. Buku untuk mencatat hasil asesmen
kunci diagnostik
Pelaksanaan:
1. Siswa diminta untuk menggambar suatu benda/emoticon
yang sesuai dengan kondisi emosi yang dialami
2. Memberikan pertanyaan kepada siswa secara langsung
3. Melanjutkan pertanyaan kunci dengan sesi tanya jawab
untuk menggali informasi lebih dalam lagi

Tindak lanjut:
1. Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif
dan ajak berdiskusi empat mata
2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan
dengan siswa serta orang tua bila diperlukan
3. Mengulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada
awal pembelajaran

b. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen Sebelum pembelajaran Durasi Asesmen 10 menit

Materi
Pertanyaan Kemungkinan Skor (Kategori) Rencana
yang akan
Jawaban Tindak Lanjut
diujikan

Makhluk 1. Sebutkan 1. Batu, cahaya, air, 1. Benar 4/lebih, skor 3 Jika siswa
hidup dan komponen tanah, udara, (kategori paham utuh) paham utuh,
lingkungan abiotik! kelembapan, dll Benar 2-3 skor 2 (kategori maka
nya 2. Sebutkan contoh- 2. Jamur, hewan, paham sebagian) dilanjutkan
contoh komponen tumbuhan, Benar 0-1 skor 1 (kategori dengan
pembahasan
biotik! manusia, dll tidak paham) materi lebih
3. Sebutkan jenis- 3. Parasitisme, dalam.
jenis simbiosis! komensalisme, Jika siswa paham
netralisme, sebagian atau
mutualisme tidak paham
dapat dilakukan
program remidial
2. Asesmen Formatif
a. Tugas/diskusi pada LKPD
b. Sikap dan keaktifan dalam diskusi

Kelompok: Kelompok:
No Aspek Indikator
1. Siswa aktif di 1. Siswa mengerjakan tugas
dalam kelompok yang diberikan tepat waktu
2. Siswa aktif mencari
sumber informasi untuk
menjawab pertanyaan
dengan benar saat
mengerjakan tugas
3. Siswa aktif berdiskusi
dengan teman satu
kelompok dalam
menyelesaikan tugas
4. Siswa membantu teman
satu kelompok yang
belum berhasil
menyelesaikan
tugas
Skor
2. Siswa mampu mencari 1. Berhasil mendapatkan
sumber informasi tentang informasi dengan benar
besaran dan satuan 2. Berhasil menemukan
informasi dengan
waktu batas yang telah
ditentukan
3. Menuliskan informasi
dalam tempat
yang disediakan
4. Menemukan informasi
dengan kemampuan
individu
Skor
3. Siswa 1. Mampu menggemukakan
mengemukakan pendapat dengan baik dan
pendapat benar
2. Pendapat merupakan hasil
dari pengetahuannya
sendiri (orisinil)
3. Miliki sikap sopan santun
ketika
mengemukakan
pendapat
Kelompok: Kelompok:
No Aspek Indikator
4. Berani dan percaya diri
dalam
menggemukakan
pendapat
Skor

3. Asesmen Sumatif

Materi Nomor
No. Pokok Indikator Level Bentuk Soal Soal
Soal
Disajikan narasi tentang populasi suatu
1 Populasi makhluk hidup, peserta didik dapat C4 Uraian 1
membuat
grafik populasi berdasarkan narasi tersebut
Disajikan narasi tentang populasi suatu Uraian
2 Populasi makhluk hidup, peserta didik dapat C5 2
Memprediksikan perkembangan populasi
spesies tersebut pada masa mendatang
Disajikan narasi tentang populasi suatu Uraian
3 Kelangkaa makhluk hidup, peserta didik dapat C5 3
n spesies memberikan solusi untuk mengatasi
penurunan spesies
Disajikan gambar suatu jaring-jaring
Jaring-
4 makanan, peserta didik dapat menentukan C4 Pilihan ganda 4
jaring
benar atau
makanan salah dari suatu pernyataan.
Disajikan gambar suatu jaring-jaring
5 Piramida makanan makanan, peserta didik dapat menentukan C4 Pilihan ganda 5
langkah yang
tepat dalam membuat piramida makanan
G. LAMPIRAN ISTRUMEN
ANGKET MOTIVASI BELAJAR

Identitas Responden :

Nama :

Jenis Kelamin :

Petunjuk :

Angket ini berisi 44 item pernyataan tentang motivasi belajar. Bacalah dengan
cermat setiap pernyataan tersebut. Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara
memberi tandacek (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling benar sesuai dengan
tingkat persetujuan anda, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

R : Cukup Sesuai

KS : KurangSesuai

TS : Tidak Sesuai

Jawaban anda, tidak menuntut jawaban yang benar atau salah dan tidak
berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan anda di
sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran anda dalam menjawab merupakan bantuan
yang amat berguna. Karena itu diharapkan anda menjawab semua soal yang tersedia.

Atas bantuan dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.

Peneliti

LAILATUL IZAH S.Si


PERNYATAAN SKOR
NO
SS S R TS STS
Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran yang
1
saya
sukai
Saya ragu dengan kemampuan yang saya miliki dalam
2
memahami penjelasan guru.
Saya senang mencari informasi yang berhubungan
3
dengan
pelajaran, karena karena bisa memperkaya ilmu kita.
Saya rasa tidak mampu menyelesaikan setiap tugas
4
mata
pelajaran yang diberikan.
Saya suka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk
5
membaca
buku pelajaran.
Saya kurang memperhatikan pelajaran yang saya
6
tidak
senangi.
Saya hadir tepat waktu ketika belajar pada mata
7 pelajaran
yang saya anggap gampang.
Saya malas bertanya kepada guru kalau ada pelajaran
8
yang
tidak saya mengerti.
Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari mata
9 pelajaran, saya berusaha menemukan
alternativepemecahannya.
Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding
10
perpustakaan
Saya memandang bahwa hasil belajar yang saya
11
dapatkan
adalah kemampuan saya sendiri.
12 Saya menghindari pelajaran yang saya anggap sulit.
Saya telah membuat jadwal pelajaran dirumah,
13
sehingga
saya mengetahui kapan saya harus belajar
Saya merasa putus asa bila menghadapi kesulitan
14 dlam
mempelajari mata pelajaran
Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti
15
kegiatan
ekstrakulikuler yang terkait dengan pelajaran di sekolah.
Sebagian besar waktu saya habis untuk bermain dan
16
menonton TV.
Ketika ada pelajaran yang saya kurang pahami,
17
saya
bertanya pada orang yang lebih mengerti.
Saya menghabiskan sebagian besar waktu belajar
18
untuk
bergosip dengan teman.
Saya mengisi waktu luang dengan cara mengulangi
19
pelajaran
sekolah.
Saya rasa tidak mampu dalam menghadapi pelajaran
20 yang
sulit
Jadwal belajar yang saya buat akan kuikuti dengan
21
perasaan
senang.
22 Saya lebih suka nonton TV dibanding belajar.
Saya telah merencanakan kegiatan belajar setiap hari.
23

24
Saya merasa tidak mampu menyelesaikan setiap tugas
mata pelajaran yang diberikan
Saya yakin bisa memahami setiap pelajaran yang
25
diajarkan
oleh guru.
Saya tidak memiliki jadwal belajar dirumah.
26
Saya percaya bisa mengerjakan setiap tugas yang
27
diberikan
oleh guru.
Meskipun saya telah merencanakan untuk belajar sesuai
28
jadwal belajar, saya tetap malas untuk belajar
Meskipun saya tau resiko kegagalan itu ada, saya tidak
29
takut
memperjuangkan cita-cita saya.
Bila saya ditegur oleh guru saya tidak menghiraukannya.
30
Meskipun saya tahu tidak akan mendapat prestasi yang
31
baik,
saya akan tetap berusaha dan belajar.
Meskipun saya tahu tidak akan mendapat prestasi yang
32
baik,
saya akan tetap berusaha dan belajar.
Bila ada PR yang diberikan oleh guru, saya tidak akan
33
menunda mengerjakannya
Ketika sayatidak mengerti tentang apa yang dijelaskan
34
oleh
guru di depan, saya akan bertanya
Jika seseorang menghambat aktivitas belajar saya, maka
35
saya
akan mencari alternatif untuk mengatasi hambatan itu.
Bila saya mendapat kritikan dari teman, saya merasa
36
putus
asa
Bila saya diberi tugas sekolah oleh guru, saya akan
37
mengabaikannya
Bila ada tugas yang tidak saya ketahui jawabannya, saya
38
menyimpan tugas itu dan memilih bermain.
Bila saya tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas mata
pelajaran pada kesempatan pertama, saya akan
39 mengerjakan
tugas-tugas itu sampai berhasil.

Jika menghadapi PR yang sulit, maka saya memilih untuk


40
melihat pekerjaan teman
Ketika saya keliru dan dikritik oleh guru, saya sangat
41
senang
karena itu menambah ilmu saya.
Saya merasa sangat malu jika mendapat nilai jelek, karena
42
bagi saya itu hal yang sangat memalukan.
Jika saya mendapat nilai jelek, saya yakin akan mampu
43
memperbaikinya.
Saya takut mencoba sesuatu karena pikiran saya
44
dibayang- bayangi oleh kegagalan.
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR

Keterangan
Variabel Indikator Item
Favorable Unfavorable
Motivas 1. Pilihan - Adanya hasrat dan
iBelajar
keinginan untuk berhasil

- Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

2. Keyakinan - Tekun mengahadapi tugas


untuk - Ulet menghadapi
sukses kesulitan
- Kemandirian bertindak
- Menyediakan waktu
- Berusaha
memperkirakan
hasil berbagai strategi
- Senang mencari dan
memecahkan
masalah
soal-soal
3. keuletan - Keberanian menghadapi
dalam kegagalan
berusaha - Kemampuan bangkit dari
kegagalan
- Gigih teruh berusaha
kalau usaha pertama
gagal
Keterangan
Variabel Indikator Item Favorable Unfavorable
Latar Belakang 1. Pengaruh - Anak yang baik
Pendidkan lahir dari orang
OrangTua tua
yang baik pula
- Dapat
mempengaru
hi
prestasi belajar
2. Tingkat - Bekal
Pendidika pengetahuandan
nTingka pengalaman yang
tinggi dalam
mendidik anak
- Pendidikan yang
pertama dan
utama
3. - Memberi
Memaham bimbingan,
i menyediakan
kebutuha fasilitas belajar
n anak serta memberi
motivasi
belajaranak
- Untuk menunjak
keberhasilan
anak
Soal
Bacalah narasi berikut untuk menjawab pertanyaan 1-3
Populasi Bertambah, Kamera Pengintai Rekam 58 Badak Jawa pada 2013

Hasil monitoring badak Jawa tahun 2013 di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) cukup
menggembirakan. Satwa yang hanya tersisa di Ujung Kulon, Banten ini dari hasil rekaman kamera
pengintai mengalami peningkatan dari 52 menjadi 60 tetapi mati dua hingga tersisa 58 badak.
Moh Haryono, Kepala Balai TNUK mengatakan, dari identifikasi kamera trap sepanjang 2013
menggunakan delapan parameter kunci pada morfologi badak Jawa, menghasilkan 60 badak
berbeda. “Sebanyak 52 pernah terekam tahun 2011-2012, delapan badak baru terekam pada
monitoring 2013,” katanya saat melansir hasil monitoring badak Jawa tahun 2013 di pendopo
Kabupaten Pandeglang, Rabu (26/2/14).
Dia mengatakan, monitoring 2013 menggunakan 120 kamera trap sejak Maret hingga
Desember. Dari kamera trap ini diperoleh 1660 klip. Terdiri dari 138 klip dapat diidentifikasi
sebagai badak Jawa, 272 klip tidak teridentifikasi. Kamera trap, katanya, menggunakan teknologi sensor
gerak dan infra mera hingga hanya merekam jika ada benda bergerak di sekitar kamera itu.
Hasil monitoring 2011, terindentifikasi 35 badak Jawa terdiri dari 22 jantan dan 13 betina. Tahun
2012, ditemukan 51 badak, 29 jantan dan 22 betina, delapan anakan. “Hasil monitoring 2013 menunjukkan
lima individu yang pernah terekam 2011-2012, namun tidak terekam kembali. Dari kelima individu ini,
dua mati, dan tiga individu di luar lokasi kamera trap,” kata Haryono.
Dua badak ditemukan mati. Badak Jawa bernama Sudara mati Februari 2012 dan Iteung mati Juni
2013. “Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan 2013 setidaknya minimum ada 58 badak Jawa di TNUK.
Terdiri dari 35 jantan, dan 23 betina. Dari jumlah itu delapan anak dan 50 remaja atau dewasa.”
Tahun 1967-2008, monitoring badak Jawa dengan cara sederhana, seperti mengamati jejak kaki,
kotoran dan lain-lain. TNUK mulai monitoring menggunakan kamera trap sejak 2011. Ada 40 kamera.
Baru tahun 2012, kameta trap bertambah menjadi 120 atas bantuan WWF-Indonesia.
“Hasil monitoring ini menunjukkan populasi badak Jawa di Ujung Kulon akan mengalami
perkembangbiakan alami dengan baik. Ini memberi harapan besar.”
Hasil monitoring ini diapresiasi penuh WWF-Indonesia. ”Data ini dapat menjadi acuan manajemen
populasi dan habitat badak Jawa selanjutnya. Keberhasilan ini akan menjadi dasar bagi pengembangan
second habitat badak Jawa di luar TNUK,” kata Anwar Purwoto, Direktur Program Sumatera dan
Kalimantan WWF.
Selain menghibahkan 120 kamera trap, WWF juga memberikan dukungan operasional bagi dua
Tim Rhino Monitoring Unit. Tak hanya bisa mengetahui jumlah individu, dinamika populasi, interaksi
dengan satwa lain dan perilaku badak dapat dipelajari dari monitoring ini.
“Ke depan, WWF siap membantu pengembangan metodologi hingga keakuratan dinamika populasi
badak Jawa menjadi lebih baik. Untuk mempertahankan dan meningkatkan populasi, Balai TNUK perlu
dukungan berbagai pihak,” kata Hadi Alikodra, Senior Advisor Pengembangan Sains WWF-Indonesia.
Duta badak Jawa, Desi Ratnasari mengatakan, upaya pelestarian badak berdampak domino
terhadap hal lain. Menyelamatkan badak, berarti menyelamatkan lingkungan, sebab habitat akan terjaga
dengan baik.
“Kita harus bisa menghargai dan hidup berdampingan dengan alam. Semoga upaya pelestarian badak
Jawa ini bisa menjadi contoh bagi pelestarian satwa liar lain. Tentu butuh kerja keras. Semua orang
mempunyai peran masing-masing.”

Habitat Kedua
Habitat badak Jawa tersisa hanya tinggal Taman Nasional Ujung Kulon. Untuk itu, perlu
menyiapkan second habitat agar satwa purba ini selamat dari kepunahan.
“Kita perlu menyiapkan kantong-kantong baru. Ini penting mengingat Ujung Kulon rawan bencara
alam seperti letusan gunung Krakatau,” kata Elisabet Purastuti, Ujung Kulon Project Leader WWF-
Indonesia.
WWF riset mencari lokasi tepat sebagai second habitat badak Jawa. Dari sekian banyak tempat,
kawasan Cikepuh, dekat Pelabuhan Ratu mendekati ideal.“Kita masih terus meneliti. Sementara ini
Cikepuh dinilai pas. Kita perlu meneliti lebih dalam. Harus memastikan apakah ketersediaan air dan pakan
cukup. Harus dipertimbangkan ancaman lain seperti mangsa, penyakit dan lain-lain. Masih jauh untuk
bisa translokasi badak Jawa ke habitat baru.”
TNUKpedia
Balai TNUK juga meluncurkan TNUKPedia. Aplikasi mobile berbasis android itu menyediakan
informasi lengkap mengenai TNUK. Bisa didownload gratis di playstore untuk ponsel berbasis android.
“TNUKpedia menyajikan informasi tidak terbatas ruang dan waktu. Bisa didownload dan digunakan
kapan saja, dimana saja dan oleh siapa pun,” tutur Pengendali Ekosisten Hutan TNUK, Monica Dyah.

AS Kucurkan Hibah US$750 Ribu


Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat memberikan dana hibah US$750 ribu kepada Yayasan
Badak Indonesia (YABI), yang selama ini mendukung upaya konservasi di Taman Nasional Way
Kambas, Lampung. “Ini bentuk kerjasama Amerika dan Indonesia dalam melindungi badak Jawa dan
Sumatera yang kini sama-sama hampir punah. Indonesia dan Amerika Serikat bekerjasama erat
menangani perlindungan satwa ini,” kata Robert Blake, Duta Besar AS pada Februari 2014.
Blake mengatakan, beberapa hari lalu menteri luar Negeri AS, John Kerry menandatangani nota
kesepahaman dengan Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri Indonesia, untuk perlindungan badak.
“Kita tahu juga Menteri, Zulkifli Hasan baru pulang dari London. Dia bersama perwakilan 50 negara lain
sepakat menangani perdagangan satwa liar. Ini kabar yang sangat menggembirakan.” Zulkifli Hasan,
Menteri Kehutanan mengatakan, perlindungan badak harus kerjasama berbagaipihak. “Badak warisan
dunia yang harus dilindungi bersama.” Pertemuan di London, katanya, membahas soal perdagangan
satwa liar. Hasilnya, semua negara yang hadir sepakat memerangiperdagangan satwa liar.

Sumber: https://www.mongabay.co.id/2014/03/04/populasi-bertambah-kamera-pengintai-rekam-58-badak-jawa-
pada-2013/
1. Deskripsikan dalam bentuk grafik bagaimana populasi spesies badak jawa selama 5
tahun 2011-2013?
2. Berdasarkan informasi pada artikel tersebut, buatlah prediksi badak Jawa pada 20 tahun
mendatang dihitung dari tahun terbit artikel (2014)!
3. Apakah solusi yang dapat Kalian tawarkan untuk mengatasi penurunan populasi badak jawa?
Perhatikan jaring-jaring makanan berikut untuk menjawab pertanyaan no 4-5!

4. Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah!

Pernyataan Benar Salah


Berang-berang dan bangau berkompetisi untuk
mendapatkan makanan.
Jika ikan gabus dihilangkan pada jaring-jaring
makanan tersebut maka populasi ikan kecil akan
meningkat tajam.
Ikan kecil dan capung merupakan organisme
pada tingkatan tropik 3.

5. Seorang peneliti meneliti tentang jaring-jaring makanan tersebut, kemudian mencoba untuk
membuat sebuah piramida jumlah dari jaring-jaring makanan tersebut. Tentukanlah benar
atau salah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti tersebut
Pernyataan Benar Salah
Menghitung jumlah masing-masing organisme
pada tingkatan tropiknya.
Menimbang berat kering organisme pada
masing-masing tingkatan tropik.
Menggambar ukuran blok sesuai dengan jumlah
organisme pada tingkatan tropiknya.

Kunci Jawaban
1. Grafik

Populasi Badak Jawa


58
60 51
50
40 35
Jumlah

30
20
10
0
2011 2012 2013
Tahun
2. Menurut saya, dalam waktu 20 tahun mendatang prediksi badak jawa akan
mengalami kenaikan populasi. Populasi badak jawa akan mencapai sekitar 400 ekor.
Alasannya adalah rata-rata kenaikan populasi badak jawa adalah 12 ekor pertahun.
Jadi pada 20 tahun yang akan datang tahun 2034 badak jawa akan mencapai
populasi 400 ekor. (Jawaban sesuai dengan nalar siswa, dengan disertai alasan).
3. Solusi untuk mengatasi penurunan populasi badak jawa:
- Melarang perburuan liar dan memperketat pengawasan
- Dan lain-lain
4. BBB
5. BSB

Penilaian
Skor setiap soal adalah 3, jadi total skor 15

= × 100
15
H. Pengayaan dan Remedial
1. Peserta didik yang telah kompeten diberikan pengayaan
2. Peserta didik yang belum kompeten diberikan remedial

Kegiatan Remidial

INSTRUMEN KEGIATAN REMIDIAL

Jenis Kegiatan
Diberikan kepada peserta didik Pembelajaran ulang,
yang membutuhkan bimbingan Bimbingan perorangan,
untuk memahamimateri. Belajar kelompok,
Pembelajaran remidial Catatan : Perlu dicari penyebab mengapa pesertadidik
dilakukan apabila nilai peserta tersebut tidak mencapai kompetensi sebagaimana termuat
didik kurang dari KKM =70. dalam capaian pembelajarannya

Kegiatan Pengayaan

INSTRUMEN KEGIATAN PENGAYAAN

Jenis Kegiatan
Diberikan kepada peserta didik Pemberian tugas tambahan
yang membutuhkan bimbingan Mencari literasi tambahan
untuk memahamimateri.
Pembelajaran remidial Membantu belajar teman yang belum mencapai
dilakukan apabila nilai peserta KKM
sama atau lebih
dari KKM =70
G. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

Kalitengah , 20 November 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran

Nova Hari Saputro, S.Pd.


Lailatul Izah
NIP. - NIP.-
H. Bahan ajar / Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik

Mahkluk Hidup dalam Ekosistem

Cobalah Kalian perhatikan lingkungan di sekitar Kalian. Kalian akan


menemukan bahwa satu jenis spesies akan tergantung pada spesies lainnya. Contohnya,
lebah mengisap nektar bunga untuk dijadikan madu, sedangkan tanaman memerlukan
lebah untuk membantu proses penyerbukan sehingga tanaman dapat memperbanyak diri
melalui biji. Seperti itulah mahkluk hidup dalam ekosistemnya. Mahkluk hidup harus
berinteraksi dengan mahkluk hidup lainnya dan juga dengan lingkungan sekitarnya
untuk bertahan hidup. Apa itu ekosistem? Seperti apa interaksi yang terjadi?

1. Apa Itu Ekosistem?


Istilah “Ekosistem” pertama kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani
Inggris, pada tahun 1935. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi
dimana organisme hidup berinteraksi satu sama lainnya dan dengan lingkungan
sekitarnya. Setiap ekosistem memiliki ciri khas karena adanya perbedaan komponen
biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (tak hidup).

2. Interaksi Antar Komponen Ekosistem


Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen
tak hidup) saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi.

Siklus materi adalah perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem.
Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup seperti air,
karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah dari komponen
biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik. Berbeda halnya dengan energi.
Di ekosistem energi mengalir dan tidak kembali. Energi matahari ditangkap oleh
tumbuhan, kemudian energi tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama,
konsumen tingkat kedua, dan begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke tingkat
tropik berikutnya, energi yang berpindah hanya sekitar 10% dari sumber energi yang
diperoleh karena sisanya terbuang dalam bentuk panas. Berdasarkan hukum kekekalan
energi, energi hanya berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat
diciptakan. Di ekosistem energi panas tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen
sehingga energi tidak kembali lagike ekosistem.
Pada eksosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan
rantai makanan. Rantai makanan ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring- jaring
makanan.
Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik
satu dengan tingkat tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi
pada setiap tropiknya. Tingkat tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau
jaring makanan. Tingkat tropik I adalah produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II
adalah konsumen I yang memakan produsen sedangkan tingkat tropik III adalah
konsumen II yang memakan konsumen I.

Berikut adalah contoh piramida energi. Pada piramida energi, ukuran setiap
blok (tropik I, II dst.) menunjukkan energi yang dimiliki oleh tingkatan tropik tersebut.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi yang
lebih besar dari tingkat tropik II, begitu pula selanjutnya.

Interaksi antar mahluk hidup yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
1. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara tikus
dan ular adalah contoh predasi.
2. Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan rumput
yang bersaing mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
3. Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon
dengan ular.
4. Simbiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama. Interaksi
simbiosis ini ada yang interaksinya saling menguntungkan (simbiosis mutualisme),
ada yang dalam interaksinya satu organisme mengalami kerugian sedangkan yang
lainnya mengalami keuntungan (simbiosis parasitisme) dan ada yang dalam
interaksinya satu organisme mengalami keuntungan sedangkan yang lainnya tidak
mengalami kerugian ataupun keuntungan (simbiosis komensalisme).
5. Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu mahkluk
hidup tersebut mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya.

Seperti interaksi antara jamur Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini
mengeluarkan antibiotik yang dapat membunuh bakteri.
Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga
interaksi antara komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon.
Pohon memperoleh unsur hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi
lain daun, ranting pohon yang telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara
yang ada di dalam tanah.
Jika interaksi-interaksi ini terjadi secara dinamis maka ekosistem berada dalam
keseimbangan. Keseimbangan ekosistem ini perlu dipertahankan untuk
keberlangsungan hidup mahkluk hidup didalamnya. Gangguan pada keseimbangan
ekosistem akan memberikan dampak yang buruk.
Coba Kalian perhatikan rantai makanan pada Gambar, jika belalang kita
musnahkan dalam ekosistem itu, maka predatornya yaitu katak akan mengalami
penurunan jumlah sedangkan tanaman padi akan meningkat jumlahnya karena
organisme yang memakannya berkurang jumlahnya.

I. Glosarium
1. Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-
benda tak hidup
2. Antibiosis : hubungan atau interaksi antar makhluk hidup yang dapat
menghambat perkembangan suatu makhluk hidup karena
adanya makhluk hidup lain yang mengeluarkan racun
penganggu pertumbuhan.
3. Biotik : komponen lingkungan yang terdiri dari atas makhluk hidup
4. Ekosistem : suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
5. Kompetisi : interaksi individu yang memperebutkan suatu sumber daya
yang jumlahnya terbatas
6. Konsumen : makhluk hidup yang menggantungkan hidupnya pada
makhluk hidup lain
7. Organisme : makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang saling
terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
8. Predasi : hubungan antara organisme pemangsa (predator) dengan
organisme yang dimangsa (prey) dalam suatu ekosistem
9. Produsen : makhluk hidup atau organisme yang mampu menyediakan
makanannya sendiri dan mampu menyediakan untuk komponen
rantai makanan lainnya
10. Rantai makanan : perjalanan memakan dan dimakan dengan urutan tertentu antar
makhluk hidup
11. Simbiosis : hubungan ataupun interaksi antara dua organisme makhluk
hidup yang berbeda

J. Daftar Pustaka
Ayuk Ratna Puspaningsih, Elizabeth Tjahjadarmawan, Niken Resminingpuri Krisdianti.
2021. Ilmu Pengetahan Alam untuk SMA kelas X. Jakarta: Kemendikbudristek

PPT BAHAN AJAR

"MAKHLUK HIDUP DAN


LINGKUNGANNYA"

Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan


hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat
bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia
berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan
peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik
tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut
:Individu  Populasi  Komunitas  Ekosistem  Biosfer
• Komponen biotik dan abiotik:
• Komponen biotik adalah : komponen makhluk
hidup
• Komponen abiotik : komponen tak hidup

Individu
• Individu adalah Mahluk hidup tunggal

Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor


harimau, seekor burung dan lain-lain.
Perbedaan individu dan populasi

POPULASI
• Populasi adalah kumpulan makhluk hidup
sejenis yang tinggal di suatu tempat. Contoh :
populasi manusia, populasi tikus, pupulasi
harimau, populasi gajah.
KOMUNITAS
• Komunitas adalah kehidupan bersama antara
makhluk hidup yang terdiri dari beberapa
populasi yang hidup bersama di suatu tempat.
Komunitas tersusun dari dua atau lebi
populasi.

KOMUNITAS
Komunitas dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
• Komunitas akuatik yaitu kelompok
makhluk hidup yang hidup di perairan,
seperti parit, kolam, sungai, danau, dan
laut.
• Komunitas terestrial (komunitas darat)
yaitu kelompok makhluk hidup yang
hidup di daratan seperti di hutan,
gunung, padang rumput, padang pasir,
dan padang es.

EKOSISTEM
• Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup
dengan lingkungannya.
• Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk
hidup yang disebut komponen biotik
• Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang
disebut komponen abiotik
• Contoh komponen biotik adalah : manusia,
hewan, dan tumbuhan.
• Contoh komponen abiotik adalah : suhu,
kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
• Ekosistem alam yaitu ekosistem yang
terbentuk dengan sendirinya (secara alami).
Contoh : danau, sungai, padang rumput,
padang pasir, dan hutan.
• Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang
sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang,
kolam, dan akuarium.
Biosfer
• Biosfer adalah tempat tinggal makhluk hidup
yang terluas.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.

Hubungan Antar Mahluk Hidup


• Hubungan khusus antar makhluk disebut
simbiosis.
• Simbiosis dapat dibedakan menjadi tujuh,
yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis
parasitisme, simbiosis komensalisme,
simbiosis netralisme, predasi, kompetisi, dan
antagonisme (Alelopati).
Simbiosis Mutualisme
• Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara
makhluk hidup yang saling
menguntungkan.Contoh :Simbiosis antara
lebah dengan bunga.
• Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai
makanan, sedangkan bunga diuntungkan
karena lebah membantu terjadinya
penyerbukan.

Simbiosis Parasitisme
• Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar
makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak lain.
• Contoh :Tanaman benalu yang menempel pada
pohon lain.
• Benalu yang menempel pada tanaman inang
akan menyerap makanan yang dihasilkan
tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan
mati karena makanannya diserap oleh benalu.
Simbiosis Komensalisme
• Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar
makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak
sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan.
• Contoh :Simbiosis antara tanaman anggrek dengan
pohon inangnya.
• Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai
tempat menempel agar memperoleh sinar matahari,
sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat
membuat makanannya sendiri.

Kompetisi
• Hubungan dua populasi yang hidup bersama
dan saling mempengaruhi, akibat adanya
kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama,
sedangkan ketersediaan bahan tersebut
terbatas.
• Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi
yang bersama-sama makan rumput di padang
rumput.
Antagonisme (Alelopati)
• Hubungan antara dua populasi yang
bermusuhan. Kedua populasi bisa hidup
sendiri- sendiri tetapi jika hidup bersama
maka salah satu akan mati.
• Contoh : hubungan anjing dengan kucing,
jamur penghasil antibiotic dengan bakteri.

Rantai Makanan
• Rantai makanan adalah hubungan yang
menggambarkan peristiwa makan memakan
antara makhluk hidup.
Contoh Rantai Makanan
• Padi dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh
ular, dan ular dimakan oleh burung elang.Padi
sebagai Produsen, Tikus sebagai Konsumen I,
Ular sebagai Konsumen II, dan burung elang
sebagai konsumen III.

Produsen
• Produsen adalah penghasil bahan makanan
untuk hewan pemakan tumbuhan atau
herbivora.Dalam rantai makanan tumbuhan
berperan sebagai produsen.Tumbuhan
mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
• Konsumen I adalah pemakan tumbuhan
(herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.Contoh
: belalang,kelinci, tikus, ulat, sapi, kerbau,
kambing, dll.

Konsumen II
• Konsumen II adalah pemakan hewan lain
(karnivora)
Konsumen II disebut konsumen
sekunder.Contoh : ular, musang, dll.
Konsumen III
• Konsumen III adalah pemakan konsumen II
(karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.Contoh
: burung elang, manusia

Pengurai
• Pengurai adalah makhluk hidup yang
menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
yang telah mati menjadi unsur-unsur
pembentuknya.Contoh : bakteri dan jamur
Hubungan Makhluk Hidup dengan
Lingkungannya
• Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik
antara komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan
pengurai, sedangkan komponen abiotik terdiri dari
cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
• Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol
secara alami oleh alam sehingga terjadi suatu keadaan
yang disebut keseimbangan ekosistem.
• Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak
terputusnya rantai makanan. Tetapi tanpa sadar
sebagian besat aktivitas manusia telah mengganggu
kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.

Kita jumpa lagi pada


pertemuan berikutnya
III. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

Tujuan: Mengamati keanekaragaman ekosistem


Alat dan bahan
1. Tali sepanjang 4 m (rafia, benang, dll)
2. Ranting 4 buah

Cara kerja
1. Ikatlah kedua ujung tali
2. Pergilah ke kebun, sawah, taman (pilih salah satu area yang memungkinkan
beraneka ragam makhluk dan bendanya)
3. Bentangkan tali membentu persegi dengan menancapkan ranting di setiap sudutnya
4. Amatilah komponen biotik dan abiotik yang ada
5. Berhati-hatilah, cari tempat yang aman

Tabel pengamatan

Penggolongan
Nama benda/makhluk hidup Jumlah
Biotik Abiotik
Keterangan
1. Salinlah tabel di atas ke dalam buku tuliskertas HVS/diprin dan lengkapi berdasarkan
pengamatan.
2. Jumlah baris sesuaikan dengan keanekaragaman yang kamu temui
3. Hitung jumlahnya jika memungkinkan. Jika sudah dihitung dan ada hewan yang kamu
hitung berjalan keluar dari area tali, tidak usah dipedulikan.
4. Jika terlalu banyak dan tidak bisa dihitung satu-satu, misal rumput, isilah dengan
banyaknya rumpun.
5. Benda lain yang terlalu banyak pada bagian jumlah bisa diisi “banyak”, misal
tanah/pasir.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

RANTAI MAKANAN DAN PIRAMIDA MAKANAN

Langkah-langkah membuat rantai makanan

Rantai makanan/jaring-jaring makanan


Langkah-langkah membuat piramida makanan

Piramida makanan
Pendalaman diskusi!

 Siapakah yang berperan menjadi konsumen 1 kenapa?


 Siapakah yang berperan menjadi konsumen 2 kenapa?
 Siapakah yang berperan menjadi konsumen 3 kenapa?
 Siapakah yang berperan menjadi konsumen puncak kenapa?
 Bagaiman pendapat kamu jika tiba – tiba ada ledakan yang membuat jaring-jaring makanan mengalami
penurunan spesies?

Ekosistem sawah

 Organisme apa yang pertamakali terdampak pada ekosistem sawah jika populasi padi menurun?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP

No Jenis/nama makhluk hidup Jenis interaksi yang mungkin terjadi


......................... dan ......................... ......................................
......................... dan ......................... ......................................
......................... dan ......................... ......................................
......................... dan ......................... ......................................
......................... dan ......................... ......................................
Dst.

Pendalama diskusi!
 Carilah Dari kejadian yang ada disekitar lingkungan kita bentuk interaksi yang benar benar nyata selain
yang di dapat dari buku atau literature?.....................
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai