Anda di halaman 1dari 49

MATA KULIAH

MALARIA
PERTEMUAN KE-5

PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN MALARIA

ANITA SRIWATY PARDEDE, SKM., M.KES., QHIA


Pencegahan Dan
Pengobatan
Penyakit Malaria
Jenis - Jenis Malaria

Malaria Malaria
Knowlesi Ovale

Malaria
Falsiparum
Malaria
Malaria Malariae
Vivaks

3
PENYEBARAN MALARIA DI INDONESIA
Patogenesis

◼ Penghancuran eritrosit mediator


endotoksin makrofag sekuestrasi
eritrosit yang terinfeksi
Pemeriksaan

◼ RDT (Rapid Diagnostic Test)


◼ Sediaan Tipis dan sedian tebal
(pemeriksaan mikroskopik)
Gejala klinis malaria

◼ Trias klasik malaria :


1. Stadium dingin (15-60 menit)
2. Stadium demam (2-6 jam)
3. Stadium berkeringat (2-4 jam)
◼ Periode demam :
1. P falsifarum : 36-48 jam
2. P.ovale dan vivaks : 48 jam
3. P. malariae : 72 jam
Diagnosis malaria
◼ Anamnesa : trias malaria dengan tambahan
mual,muntah, diare, nyeri otot dan sendi
◼ Riwayat bermalan dan berkunjung ke daerah
endemis selama 1-4 minggu
◼ Riwayat tinggal di daerah endemis
◼ Riwayat sakit malaria
◼ Riwayat minum obat malaria 1 bulan terakhir
◼ Riwayat transfusi darah
Pemeriksaan fisik

◼ Demam (suhu lebih dari 37,5 C


◼ Konjungtiva dan telapak tangan anemis
◼ Splenomegali
◼ Hepatomegali
Masa Inkubasi Malaria :

Berhubungan dengan stadium hepar


dari parasit malaria :

– P. falciparum 12 hari
– P. vivax 14 hari*
– P. ovale 14 hari*
– P. malariae 30 hari

*dapat 8 – 10 bulan atau lebih pada beberapa strain


Gejala Klinis Malaria :

- Parasit stadium darah bertanggung jawab terhadap


manifestasi klinis.
- Demam merupakan gejala yang paling umum.
- Gejala Paroksismal siklik yang klasik :
* Stadium dingin : menggigil dan bergoyang
* Stadium panas : badan hangat, sakit kepala, muntah
* Stadium berkeringat : lemah.
- Gejala lain dapat berupa : mual, diare, nyeri otot, dan
perubahan status mental.
- Merasa sehat dalam suatu periode waktu, lalu siklus
berulang dengan sendirinya.
Prinsip proteksi terhadap Malaria :

1. Waspada thd resiko, masa inkubasi, dan gejala utama.


2. Hindari digigit nyamuk terutama antara senja hingga fajar.
3. Minum obat anti malaria sbg kemoprofilaksis untuk
menekan infeksi bila diperlukan.
4. Mencari diagnosis dan terapi dini bila timbul demam satu
minggu atau lebih setelah memasuki wilayah dimana ada
resiko malaria, sampai satu tahun setelah meninggalkan
wilayah tsb.
Proteksi Personal thd Malaria :

- Hindari wilayah / daerah malaria


- Tinggal di dalam rumah dari senja sampai fajar di dalam
kamar kelambu atau kamar AC
- Memakai semprot serangga di dalam kamar dan kelambu
- Memakai baju lengan panjang dan celana panjang
- Oleskan losion DEET pada kulit yang tidak tertutup
pakaian.
- Menggunakan kelambu.
Insect Repellents For Skin And
Clothing
DEET lotion Permethrin
•Individual Dynamic
Absorption Kit (IDA)
•Treatment lasts for
for over 50
launderings

NSN 6840-01-284-3982
NSN 6840-01-345-0237

• Aerosol spray can


• Treatment lasts
through 5-6 washes

NSN 6840-01-
• Apply a thin coat to EXPOSED skin 278-1336
• One application lasts up to 12 hours US Army Center for Health Promotion and Preventive Medicine
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan obat kemoprofilaksis
malaria :
1. Tipe malaria
2. Resistensi obat pada lokasi/daerah tertentu.
Indonesia termasuk wilayah dimana P. falciparum, P.
vivax, dan P. malariae sudah resisten thd chloroquine.
3. Riwayat alergi atau reaksi lain terhadap obat anti
malaria yang terpilih
4. Keterbatasan yang berhubungan dg pekerjaan
( misalnya mefloquine tidak dibolehkan untuk
penerbang dan penyelam )
PENGOBATAN LINI PERTAMA
P.FALCIPARUM PADA ORANG DEWASA :

Artesunat + Amodiakuin + Primakuin


Dihydroartemisinin + Piperaquin + Primakuin

PENGOBATAN LINI KEDUA P.FALCIPARUM


PADA ORANG DEWASA :
Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin

Primakuin dosis tunggal 0,75 mg basa/kgbb hari I


PENGOBATAN MALARIA VIVAX/MALARIA
OVALE PADA ORANG DEWASA:

ACT : Artesunate + Amodiaquin


DHP : Dihydroartemisinin Piperaquin

PENGOBATAN LINI KEDUA MALARIA VIVAX


PADA ORANG DEWASA:

Kina + Primakuin

Primakuin 0,25 mg/kgbb selama 14 hari


Kina per-oral 3x1, 10 mg/kgbb/hari
PENGOBATAN MALARIA VIVAX / MALARIA
OVALE YANG KAMBUH (RELAPS) PADA
ORANG DEWASA :

Sama dengan regimen sebelumnya, hanya


primaquin dosis  0,5 mg/kgbb/hari

PENGOBATAN MALARIA MIX


(P.FALCIPARUM + P.VIVAX)

Artemisinin Combination Therapy (ACT) 3 hari


Primakuin hari I 0,75 mg/kgbb
Primakuin hari II – XIV 0,25 mg/kgbb
Pencegahan malaria

Kelambu berinsektisida
◼ Paling efektif untuk membunuh dan
melemahkan nyamuk
◼ Bisa membunuh tuna, kecoa, kutu,
kalajengkeng, dan serangga lain
PENCEGAHAN
 3M
 Tidur dengan kelambu, memakai
kawat kasa, obat nyamuk, lotion,
menyemprot ruang tidur
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Memelihara ikan pada air
tergenang (kolam, sawah, parit)
 Menanam tanaman yang tidak
disukai nyamuk seperti geranium,
zodia, serai wangi, jeruk, lavender,
akar wangi, rosemary, citosa
mosquito dan kecombrang.
 Memutus rantai penularan
 Daerah endemis →obat
pencegahan (1 minggu sebelum
masuk ke daerah endemis sampai
4 minggu setelah kembali)
Diagnosis
• Sediaan darah : tipis dan tebal
• Pengecatan paling banyak dengan Giemsa (tipis dan tebal)
• Pengecatan Field untuk sediaan drh tebal
• Pengecatan Leishman untuk sediaan darah tipis
• Teknik serologis (ELISA) untuk pemeriksaan seroepidemiologi
• Teknik untuk penelitian: PCR (polimerase chain reaction)

Pengobatan
Dengan obat2 anti malaria

Pencegahan
Mengurangi pembawa gametosit
Memberantas nyamuk
Melindungi orang2 yang rentan
Mencegah gigitan nyamuk
Melindungi dgn obat antimalaria
Melindungi dgn vaksin malaria
Pengobatan

◼ Lini pertama :
artesunat + amodiakuin + primakuin

◼ Lini kedua :
kina + doksisiklin/tetrasiklin/klindamisin +
primakuin
Malaria berat
◼ Lini 1
◆ Artesunat (60 mg); 2,4 mg/kgBB iv diikuti 1,2
mg/kgBB 1v jam 12, 24 ; selanjutnya 1,2
mg/kgBB setiap hari sd hari 7
◆ Artemether (80mg); 2 ampul im hari 1; 1 ampul
1m hari 2-5
◼ Lini 2 :
◆ Kina 500 mg dlm D5 selama 8 jam, diulang/8
jam

10/4/2022 26
Diagnosis Laboratoris Malaria
• Pemeriksaan tetes tebal darah tepi:
(-) = negatif tidak ditemukan parasit dalam 100 LP
(+) = positif 1 ditemukan 1-10 parasit/100 LP
(++) = positif 2 ditemukan 11-100 parasit/100 LP
(+++) = positif 3 ditemukan 1-10 parasit/1 LP
(++++) = positif 4 ditemukan > 10 parasit/ 1LP

• Hapusan tipis
Terutama untuk melihat jenis spesies
Dapat dilakukan hitung parasit berdasarkan jumlah
parasit/1000 eritrosit
Diagnosis Malaria Berat
Ditemukan P. falciparum bentuk aseksual ditambah minimal satu
keadaan berikut :
• Malaria serebral (penurunan kesadaran, kejang, koma)
• Anemia berat (Hb<5 g/dl atau hematokrit < 15) pada hitung
parasit > 10.000/ul
• Gagal ginjal akut
• Udema paru/ARDS
• Hipoglikemia
• Renjatan
• Perdarahan spontan atau disertai KID
• Kejang berulang
• Asidosis
• Makroskopik hemoglobinuria
• Hiperparasitemia >5% pada daerah hipoendemis (non imun)
• Ikterus (Bilirubin >3 mg/dl)
• Hiperpireksia
• Kelemahan otot/gangguan neurologis
• Diagnosis post-mortem dengan ditemukannya parasit yg padat
pada pembuluh darah kapiler jaringan otak
Pengobatan Malaria
Klasifikasi Biologi Obat Malaria
1. Skizontisida jaringan primer:
Proguanil, pirimetamin
2. Skizontosida jaringan sekunder:
Primakuin
3. Skizontisida darah:
Kuinin, klorokuin, amodiakuin
4. Gametositosida:
Primaquin (V, F, M, O)
Kuinin, klorokuin, amodiakuin (V, M, O)
5. Sporontosida:
Primakuin, proguanil
Pengobatan
◼ P falciparum
lini pertama : Artesdiaquin
(Amodiaquin,Artesunat) 8 tab 3
hari tambah primaquin 3 tab
lini kedua : Kina + primaquin
◼ P vivax/ovale
Lini I : Artesdiaquin (Amodiaquin,Artesunat) 8
tab 3 hari tambah primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Lini II : Kina + primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Pengobatan kombinasi
◼ Bila sudah ada studi tentang pola resistensi
◼ Bila resistensi untuk suatu obat > 25% maka tidak
dianjurkan untuk digunakan
◼ Tujuan kombinasi untuk menghambat resistensi
dan melindungi potensi obat antimalaria
◼ Kombinasi rasional:
- cara kerja obat dan mekanisme resistensi
berbeda
- batas efektivitas obat minimal 75%
Derajat resistensi parasit aseksual P.falcifarum
terhadap obat skizontisida darah :
Respon Derajat Keterangan
Pengobatan Resistensi
Sensitif s Hilangnya semua parasit aseksual dari darah
perifer dalam waktu 7 hari dihitung setelah hari
pertama minum obat, tanpa rekrudesensi
Resisten R1 Hilangnya semua parasit aseksual dari darah
perifer seperti halnya S, tetapi selalu ada
rekrudesensi dalam kurun waktu 28-42 hari
R2 Penurunan yang jelas (75% atau lebih) dari
jumlah parasit aseksual dalam darah perifer,
tetapi tidak pernah hilang sama sekali
R3 Tidak ada perubahan yg berarti (<75%) atau
jumlah parasit bertambah dibanding jumlah
parasit aseksual darah perifer sebelumnya
Pengobatan kombinasi P. falciparum
1. Resisten K3 <25% & SP1 <25%
K3-SP1-P1
2. Resisten K3 >25% & SP1 <25%
SP1-P1-Kina7
3. Resisten K3 <25% & SP1 >25%
K3-P1-T/D7
4. Resisten K3 >25% & SP1 >25%
Kina7-P1-T/D7

Keterangan: K3=Klorokuin Fosfat 250 mg 3 hari (4-4-2)


SP1=Sulfadoksin pirimetamin 3 tab 1x
P1=Primakuin 3 tab 1x
Kina7=Kina Sulfat 3x10 mg/kgBB 7 hari
T/D7=Tetrasiklin/Doksisiklin 7 hari
Pengobatan kombinasi P. vivax
1. Resisten K3 <25%
K3-P14-T/D7
2. Resisten K3 >25%
Kina7-P14-T/D7

Keterangan: P14=Primakuin 15 mg 14 hari


Pemantauan Pengobatan
◼ Gagal obat dini (early treatment failure)
Hari pertama (H1-3) terjadi gejala malaria berat
H-2 hitung parasit >Ho
H-3 hitung parasit > 25% Ho
H-3 parasit bentuk aseksual masih positif disertai panas
◼ Gagal obat kasep (late treatment failure)
a. Late clinical and parasitological failure
H4-28 terjadi gejala malaria berat
masih terdapat parasit bentuk aseksual+demam
b. Late parasitological failure
Terdapat parasit bentuk aseksual pada hari ke 7, 14,
21, dan 28 tanpa demam
Pengobatan malaria berat
1. Tindakan umum/suportif
Oksigenisasi, cairan, nutrisi, monitoring
2. Pengobatan simtomatik
Antipiretik
Bila kejang diberi antikonvulsan
3. Antimalaria
Kina iv dengan cara 1 ampul kina 500 mg dilarutkan dalam
500 cc D5 diberikan dalam 8 jam terus menerus sampai
penderita dapat minum obat
4. Mengatasi penyulit/komplikasi
Malaria serebral
Anemia berat
Hipoglikemia
Renjatan
Gagal ginjal akut
Pengobatan Pencegahan
1. Klorokuin Basa 5 mg / kg BB / minggu
2. Doksisiklin 1.5 mg / Kg BB / hari :
Untuk daerah yg efikasi P. Falcifarum terhadap klorokuin < 75 %
Maksimal untuk 3 bulan
Kontra Indikasi anak < 8 thn dan ibu hamil
Diberikan 1 minggu sebelum berangkat ke daerah endemis s.d
4 minggu setelah meninggalkan daerah endemis malaria
DIAGNOSIS MALARIA
PEMERIKSAAN FISIK

LABORATORIUM
PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan
radikal malaria dengan membunuh semua stadium
parasit yang ada di dalam tubuh manusia.
Pengobatan malaria di Indonesia menggunakan
Obat Anti Malaria (OAM) kombinasi.
Pengobatan kombinasi malaria harus:
 aman dan toleran untuk semua umur;
 efektif dan cepat kerjanya;
 resisten dan/atau resistensi silang belum terjadi; dan
 harga murah dan terjangkau.
Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi
Pengobatan Malaria pada Ibu Hamil

Anda mungkin juga menyukai