Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KURIKULUM KTSP 2006


(KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu : Joko Purwanto, M. Pd.

KELAS 3B
Anggota Kelompok
1. Muhamad Rafi NIM 182110041
2. Ade Adriansah NIM 212110063
3. Riska Yogi Puspowati NIM 212110049
4. Nofi Astuti NIM 212110050
5. Nur Azizah NIM 212110059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Telaah Kurikulum ini dengan baik
serta tepat waktu.

Seperti yang sudah kita tahu“Telaah Kurikulum” itu sangat berarti untuk pendidikan. Tugas
ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang masa kurikulum 2006. Mudah-mudahan
makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat untuk kita jadi lebih luas lagi tentang telaah
kurikulum. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajran serta cara- cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan pengembangan
kurikulum adalah istilah yang komperhensif, yang mana didalamnya mencakup beberapa hal
diantaranya adalah : perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah
langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan
mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan
peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kurikulum 2006 KTSP?


2. Bagaiman bentuk kurikulum 2006 KTSP?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Kurikulum 2006 KTSP
Secara umum, KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK. Namun, perbedaan yang
menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada
desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, sedangkan sekolah dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk
silabus dan penilaiannya, sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (sekolah atau madrasah). Pemerintah pusat
hanya memberi rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum. Pada
kurikulum ini, sekolah sebagai satuan pendidikan berhak untuk menyusun dan membuat
silabus pendidikan sesuai dengan kepentingan siswa dan kepentingan lingkungan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah
sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh, dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu
pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar, dan
menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
masing-masing Nomor 22 Tahun 2006, dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP lebih mendorong pada lokalitas pendidikan. Karena KTSP berdasar pada pelaksanaan
KBK, siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan secara terbuka
berdasarkan sistem ataupun silabus yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah.
Dalam kurikulum ini, unsur pendidikan dikembalikan kepada tempatnya semula, yaitu
unsur teoritis dan praksis. Namun, dalam kurikulum ini, unsur praksis lebih ditekankan
daripada unsur teoritis. Setiap kebijakan yang dibuat oleh satuan terkecil pendidikan dalam
menentukan metode pembelajaran dan jenis mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
siswa dan lingkungan sekitar. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus
dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah
koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.
Salah satu perubahan yang menonjol pada KTSP dibanding dengan kurikulum
sebelumnya adalah KTSP bersifat desentralistik. Artinya, segala tata aturan yang
dicantumkan dalam kurikulum, yang sebelumnya dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah
pusat, dalam KTSP sebagian tata aturan dalam kurikulum diserahkan untuk dikembangkan
dan diputuskan oleh pihak di daerah atau sekolah. Meski terdapat kebebasan untuk
melakukan pengembangan pada tingkat satuan pendidikan, namun pengembangan kurikulum
harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Ketetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi, dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang memuat:
1. kerangka dasar, dan struktur kurikulum,
2. beban belajar,
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan, dan
4. kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang
telah disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi
dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru, dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari
perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP
maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi, dan kondisi
lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.
B. Pengembangan Mutu Kurikulum Pembelajaran Sekolah
Pengembangan Mutu Kurikulum Pembelajaran Sekolah - Kegiatan peningkatan mutu
sekolah atau madrasah berada pada peningkatan mutu pendidikan nasional. karena itu
peningkatan sekolah atau madrasah yang wujudnya berupa program-program sekolah atau
madrasah tetap mengacu pada sistem Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional "USPN",
program apapun yang dibuat mestinya bermuara kepada peningkatan pelayanan peserta didik
sehingga menghasilkan lulusan berkualitas.
Wujud program yang dibuat di masdrasah baik yang desain untuk jangka menengah
atau Rencana Kerja Jangka Menengah "RKJM" dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
diiharapkan berujung kepada pencapaian Indikator-indikator makro tersebut. Setiap program
yang disusun untuk mencapai tujuan -tujuan seperti di atas mestinya dimulai dari awal yang
rasional, dan faktual, untuk itu setiap program mestinya dimulai dengan analisis kebutuhan.
Lebih jelasnya kerangka desain pengembangan mutu kurikulum, dan pembelajaran di suatu
madrasah atau sekolah.
C. Cara Penyusunan KTSP atau Prosedurnya
KTSP mengikuti prosedur yang logis, dan sistematis. Prosedur ini perlu diikuti bukan
saja deskripsi tugas tiap komponen terkait menjadi jelas, tetapi juga agar setiap madrasah
yang tidak terlibat langsung dalam tim pengembangan memahami arah perencanaan yang
ditetapkan. Dengan demikian perlu ditentukan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah
(TPKM), pengerja analisis konteks, pengkaji delapan standar pendidikan, penyusun draf
dokumen, dan dokumen akhir, penghitung Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata
pelajaran, perevisi, dan pensosialisasi KTSP.
D. Kelemahan dan Kelebihan Kurikulum 2006.
1. Kelebihan Kurikulum 2006
a. Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
b. Pembelajaran berpusat pada siswa.
c. Penggunaan pendekatan dan motode yang bervariasi.
d. Sumber belajar yang bervariasi.
2. Kelemahan Kurikulum 2006
a. Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KTSP dengan kata
lain masih rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam KTSP seorang guru dituntut
untuk lebihh kreatif dalam menjalankan pendidikan.
b. kurangnya sarana dan prasarana yang dimillki oleh sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Arruz
Media
Wardani, I G.A.K. (Januari 2014). Materi Pokok Perspektif Pendidikan SD. Tangerang
Selatan: Penerbit Universitas Terbuka. hlm. 8.25 – 8.26.
http://ebookbrowse.com/sejarah-pendidikan-dari-zaman-kolonial-belanda-sampaikurikulum-
ktsp-pdf-d339796568, diakses pada Sabtu, 06 Oktober 2018, pkl. 13.39
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai