Anda di halaman 1dari 6
PEMBIASAAN SHOLAT DHUHA UNTUK MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH (KEJUJURAN SISWA) SDN 1 SENGON Tugas wewenang guru ataupun pendidik diantaranya adalah membentuk karakter siswa dan siswi menjadi karakter dan berakhlak yang baik melalui pembelajaran, pelatihan dan pembiasaan sehingga mereka memahami maknanya sampai mereka menerapkan Karakter dan akhlak yang baik tersebut di lingkungan kehidupan schari-hari. Dalam menumbuhkan akhlak yang baik khususnya dimensi kejujuran pada peserta didik di SDN 1 Sengon, selain dengan pembelajaran dikelas juga diadakan berbagai macam pembiasaan yang dilakukan secara rutin dan berkala. Pembiasaan ini bertujuan untuk melatih peserta didik untuk mengembangkan kepribadian serta kecerdasannya dalam lingkungan sekolah dan lingkung masyarakat, schingga Jembaga pendidikan tersebut dapat menciptakan output yang unggul dan tangguh, yang tidak hanya mengandalkan teori-teori dalam belajarnya, tetapi juga berpengalaman dalam bidangnya untuk menghadapi arus modernisasi. Dalam teori perkembangan anak didik dikenal dengan teori kovargen, dimana pribadi anak didik dapat dibentuk dari tingkungannya dan dengan mengembangkan potensi dasar yang ada padanya. Potensi dasar ini dapat menjadi penentu tingkah laku, oleh karena itu potensi dasar harus selalu diarahkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi dasar tersebut adalah melalui pembiasaan yang baik, Pembiasaan dinilai sangat efektif jika dalam penerapannya dilakukan tehadap peserta didik mulai sejak kecil. Karena pada usia-usia tersebut mereka memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang, schingga mereka mudah berlarut dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan, pembiasaan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terbiasa mengamalkan ajaran agama nya, baik secara individu maupun secara berkelompok dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pembiasaan yang diterapkan di SDN | Sengon adalah pembiasaaan Sholat Dhuha berjamah. Selain keistimewaan shalat dhuha sebagai kemudahan rizki, shalat dhuha juga sangat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional, shalat_dhuha mampu_ menjadikan ketenangan bagi pelakunya dan mampu untuk meningkatkan kecerdasan emosional serta hubungan yang baik dengan lingkungan. Selain bagi peningkatan kecerdasan emosional juga ‘manfaat lain yang didapat dari pelaksanaan shalat Dhuha adalah pembentukan Akilagul Karimah atau akhlak yang baik diantaranya adalah perilaku jujur. Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercayai dalam perkataan, tindakan, dan perbuatan. Jujur merupakan suatu akhlak atau karakter-moral yang mempunyai sifat-sifat positif dan mulia seperti integritas, penuh kebenaran, dan lurus sekaligus tiada mengandung kebohongan, kecurangan, ataupun mencuri. Kejujuran juga bermakna keselarasan atau kesesuaian antara berita dengan kenyataan yang ada. Kejujuran itu mencakup semua hal baik dari ucapan, juga pada perbuatan, Jujur atau kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, Jujur berarti pula ‘menepati janji atau menepati kesanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun yang masih di dalam hati (niat), jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri, Dan apabila yang didustakan adalah sebuah perkataan maka kebohongannya dapat disaksikan orang Iain, Dan akan menjadikannya tidak lagi dipercaya oleh orang lain, Pada hakikatnya jujur atau kejujuran ditandai oleh kesadaran moral yang tinggi, yaitu kesadaran pengakuan akan adanya hak dan kewajiban, serta adanya rasa takut terhadap dosa kepada Allah. Sehingga apabila ia akan melakukan kebohongan ia merasa mendustai aturan-aturan agama ‘maupun masyarakat dan akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukannya. Berikut adalah penerapan pembiasaan Sholat Dhuha di SDN | Sengon

Anda mungkin juga menyukai