Statistik Penduduk Miskin Bangkep Tahun 2020
Statistik Penduduk Miskin Bangkep Tahun 2020
7201
COVER PERANCIS
Katalog : 1304007.7201
ISBN : 978-602-0715-26-1
Nomor Publikasi : 72010.018
Katalog : 1304007.7201
Ukuran Buku : 14,8 x 20 cm
Jumlah Halaman : xii + 82 halaman
Pengarah :
Drs. Simon Sapary, M.Sc.
Penanggung Jawab :
Imron Taufik J Musa, S.Si., M.Si.
Editor:
Kamaruddin Lapanyame, S.Si.
Pengolah Data :
Andi Hary Mulyadi, S.Si.
Penulis :
Andi Hary Mulyadi, S.Si.
Desain Layout:
Andi Hary Mulyadi, S.Si.
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
1. PENDAHULUAN 12
1.1 Umum 123
1.2 Sistematika Penyajian 123
2. METODE SURVEI 123
2.1 Ruang Lingkup 123
2.2 Kerangka Sampel 123
2.3 Desain Sampel 123
2.4 Metode Pengumpulan Data 123
3. METODE PENGHITUNGAN KEMISKINAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA 123
3.1 Konsep 12
3.2 Sumber Data 312
3.3 Cakupan Wilayah 31
4. TEKNIK PENGHITUNGAN INDIKATOR KEMISKINAN 231
4.1 Penghitungan Indikator Kemiskinan Kabupaten/Kota 2312
5. KONSEP DAN DEFINISI 3
5.1 Pendidikan 123
5.2 Ketenagakerjaan 12
5.3 Pengeluaran Per Kapita untuk Makanan 31
5.4 Fasilitas Perumahan 23
5.5 Program Pemerintah Penanggulangan Kemiskinan 13
6. KESALAHAN SAMPLING (SAMPLING ERROR) 1312
KEMISKINAN
Tabel 1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin (P0), P1, P2 dan Garis 11
Kemiskinan Tahun 2016-2020
KEPENDUDUKAN
Tabel 2 Persentase Penduduk Menurut Status Miskin dan Jenis Kelamin, 12
Maret 2020
Tabel 3 Persentase Penduduk Menurut Status Miskin, Jenis Kelamin dan 13
Kelompok Umur, Maret 2020
Tabel 4 Persentase Penduduk Menurut Status Miskin, Jenis Kelamin dan 14
Kelompok Umur, Maret 2020
PENDIDIKAN
KETENAGAKERJAAN
KESEHATAN
PERUMAHAN
Tabel 45 Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan Rumah 55
dan Status Miskin, Maret 2020
Tabel 46 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah per 56
Kapita dan Status Miskin, Maret 2020
PENGELUARAN PERKAPITA
PROGRAM PEMERINTAH
Tabel 56 Persentase Rumah Tangga Miskin yang Pernah Menjadi Penerima 66
PKH dalam Setahun Terakhir, Maret 2020
Tabel 57 Persentase Rumah Tangga Miskin yang Pernah Menerima 67
Bantuan Pangan (Bantuan Pangan Non Tunai/Program Sembako),
Maret 2020
1. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Badan Pusat Statistik (BPS) pertama kali melakukan penghitungan jumlah dan
persentase penduduk miskin pada tahun 1984. Pada saat itu penghitungan jumlah dan
persentase penduduk miskin mencakup periode 1976-1981 dengan menggunakan data
modul konsumsi Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Sejak tahun 1984, setiap tiga
tahun sekali BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk
miskin.Sampai dengan tahun 1987, informasi mengenai jumlah dan persentase penduduk
miskin hanya disajikan untuk tingkat nasional yang dipisahkan menurut daerah perkotaan
dan perdesaan. Pada tahun 1990, informasi mengenai penduduk miskin sudah dapat
disajikan sampai tingkat provinsi meskipun beberapa provinsi masih digabung. Provinsi-
provinsi gabungan tersebut antara lain: Provinsi Jambi, Bengkulu, Timor Timur, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Data yang disajikan dalam publikasi ini seluruhnya berasal dari data KOR dan KP
Susenas Maret 2020 (Daftar VSEN2020.K dan Daftar VSEN2020.KP), contoh kuesioner
dicantumkan pada lampiran.
Publikasi ini terdiri dari penjelasan dan tabel. Penjelasan terdiri dari gambaran
umum, metode survei yang meliputi ruang lingkup, kerangka sampel, rancangan penarikan
sampel, metode pengumpulan data, dan pengolahan data. Tabel pada publikasi ini terdiri
dari tabel data kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana,
perumahan, teknologi informasi dan komunikasi, dan tabel lain-lain.
2. METODE SURVEI
Data yang dihasilkan cukup representatif untuk disajikan sampai dengan tingkat
kabupaten/kota namun tidak dapat dibedakan menurut daerah tempat tinggal
(perkotaan/perdesaan).
Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, Sakernas,
dan SUPAS 2015 adalah sekitar 180.000 blok sensus (25 persen populasi) yang ditarik
secara PPS rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus. Selanjutnya untuk
kegiatan Susenas didefinisikan sebagai berikut:
a. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.
b. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25 persen blok sensus SP2010 yang sudah
ada kode stratanya. 25 persen blok sensus ini disebut sampling frame induk.
Estimasi Kabupaten/kota, Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified
sampling:
Tahap 1: Memilih 25 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size
(PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata
urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan.
Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan
implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT.
Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap
muka antara pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan yang menjadi
responden. Keterangan tentang rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan
kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain
yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan.
Proses pengolahan data meliputi tahap perekaman data, pemeriksaan konsistensi antar-
isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan
menggunakan aplikasi program pengolahan.
Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar
pertanyaan, penyuntingan terhadap isian yang tidak wajar, termasuk hubungan keterkaitan
(konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya. Proses perekaman data
dilakukan di BPS kabupaten/kota.
3.1. Konsep
Dimana:
t
𝐺𝐾𝑆ij = Garis Kemiskinan Sementara kabupaten/kota ke-I di provinsi
ke-j di tahun t
t–1 Garis kemiskinan kabupaten/kota ke-i di provinsi ke-j di tahun
𝐺𝐾𝑆ij =
t-1
𝐸j = Elastisitas provinsi ke-j (rasio antara pertumbuhan garis
kemiskinan provinsi ke-j terhadap inflasi provinsi ke-j)
𝐼ij = Inflasi kabupaten/kota ke-i di provinsi ke-j
Catatan:
• Untuk mencari GKS pada tingkat kabupaten ke-i digunakan elastisitas
provinsi ke-j di level perdesaan.
• Untuk mencari GKS pada tingkat kota ke-i digunakan elastisitas
provinsi ke-j di level perkotaan.
• Untuk kabupaten/kota yang bukan kota inflasi, laju inflasinya
diperoleh dari kabupaten/kota yang berdekatan (pendekatan sister
city).
𝑧 = Garis Kemiskinan
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang
𝑦𝑖 =
berada di bawah garis kemiskinan (i = 1,2, …., q), yi < z
Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis
𝑞 =
kemiskinan
𝑛 = Jumlah penduduk
5.1. Pendidikan
5.2. Ketenagakerjaan
• Bekerja adalah kegiatan penduduk miskin usia 15 tahun ke atas dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan yang
dilakukan paling sedikit selama satu jam berturut-turut dalam seminggu terakhir.
• Akses air minum layak adalah jika sumber air minum utama yang digunakan
rumah tangga adalah leding, air terlindungi dan air hujan. Air terlindungi
mencakup sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung. Bagi
rumah tangga yang menggunakan sumber air minum berupa air kemasan, maka
rumah tangga dikategorikan memiliki akses air minum layak jika sumber air
untuk mandi/cuci berasal dari leding, sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata
air terlindung, dan air hujan.
• Sumber air minum bersih adalah sumber air minum yang terdiri dari air
kemasan, air isi ulang, leding dan ((sumur bor/pompa, sumur terlindung serta
Estimasi dari sampel survei dipengaruhi oleh dua jenis error (kesalahan) yaitu
sampling error dan non-sampling error (seperti kesalahan dalam wawancara dan kesalahan
pengolahan). Sampling error adalah kesalahan yang ditimbulkan dari penggunaan teknik
sampling dalam suatu survei. Besarnya sampling error secara teori statistik ditunjukan oleh
besarnya angka standard error dari suatu angka estimasi persentase suatu variabel yang
disajikan dari hasil Susenas maret 2020. Untuk mengukur presisi dari suatu angka estimasi
digunakan besarnya relative standard error (RSE), yaitu rasio dari nilai standard error
dengan nilai estimasi suatu variabel, yang dinyatakan dalam persentase (%). Dengan
menggunakan selang kepercayaan 95 persen, dapat disajikan estimasi interval (interval
estimation) dengan batas bawah sebesar nilai estimasi dikurangi dua standard error. Secara
Jumlah
Tahun (Ribuan P0 P1 P2 GK (Rp.)
Jiwa)
Laki-laki
0 - 14 31,83 27,30
15 – 64 64,92 65,75
Perempuan
0 - 14 32,32 28,01
15 – 64 59,21 65,44
Laki-laki + Perempuan
0 - 14 32,06 27,66
15 – 64 62,27 65,59
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
15 – 24 4,69 2,54
25 – 44 33,36 47,40
45 – 64 51,80 37,79
Perempuan
15 – 24 0,00 2,00
25 – 44 9,93 23,21
45 – 64 28,27 34,84
Laki-laki + Perempuan
15 – 24 4,09 2,45
25 – 44 30,38 43,38
45 – 64 48,80 37,30
≥7 16,04 4,27
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Ya 47,82 61,89
Perempuan
Ya 38,61 62,82
Laki-laki + Perempuan
Ya 43,55 62,35
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Laki-laki
Miskin+
Kelompok Pengeluaran Miskin Tidak Miskin
Tidak Miskin
Perempuan
Miskin+
Kelompok Pengeluaran Miskin Tidak Miskin
Tidak Miskin
Laki-laki + Perempuan
Miskin+
Kelompok Pengeluaran Miskin Tidak Miskin
Tidak Miskin
(1) (2)
Ya 23,27
Tidak 76,73
Total 100,00
(1) (2)
Ya 27,91
Tidak 72,09
Total 100,00
Bekerja Di Sektor
50,26 6,28 37,94 62,59 0,12
Pertanian
Bekerja Bukan Di
12,75 4,07 4,76 20,74 0,32
Sektor Pertanian
Bekerja Di Sektor
28,82 2,68 23,55 34,08 0,09
Pertanian
Bekerja Bukan Di
39,15 2,63 33,98 44,32 0,07
Sektor Pertanian
Bekerja Di Sektor
8,43 2,91 2,73 14,14 0,34
Formal
Bekerja Bukan Di
54,58 6,01 42,79 66,37 0,11
Sektor Formal
Bekerja Di Sektor
21,59 2,10 17,46 25,71 0,10
Formal
Bekerja Bukan Di
46,38 2,68 41,11 51,65 0,06
Sektor Formal
Selang
Kepercayaan RSE
Standard 95%
Variabel Perumahan Estimasi
Error
Batas Batas
Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Selang
Kepercayaan RSE
Standard 95%
Variabel Perumahan Estimasi
Error
Batas Batas
Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(1) (2)
Estimasi 16704,06
RSE 0,24
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020
(1) (2)
Estimasi 14,04
RSE 0,22
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020
(1) (2)
Estimasi 1,99
RSE 0,31
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020
(1) (2)
Estimasi 0,47
RSE 0,38
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020
Desil 10 92,62
Desil 9 96,96
Desil 8 90,16
Desil 7 98,69
Desil 6 96,49
Desil 5 96,25
Desil 4 97,25
Desil 3 98,14
Desil 2 100,00
Desil 1 89,30
0 20 40 60 80 100
Desil 10 97,37
Desil 9 94,46
Desil 8 85,61
Desil 7 90,04
Desil 6 88,67
Desil 5 89,99
Desil 4 87,15
Desil 3 88,30
Desil 2 85,54
Desil 1 83,33
0 20 40 60 80 100
Desil 10 91,23
Desil 9 82,69
Desil 8 81,76
Desil 7 68,60
Desil 6 80,64
Desil 5 74,17
Desil 4 69,56
Desil 3 66,44
Desil 2 65,98
Desil 1 78,88
0 20 40 60 80 100