Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh
dunia adalah sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di
Asia sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37, 1 %. Pemberian tablet Fe di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %. Presentase ini mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar 83,3 %. Meskipun pemerintah sudah
melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan
memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan
tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi
(Kementerian Kesehatan RI, 2013). Anemia merupakan masalah kesehatan
masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi
(WUS). Anemia pada wanita usia subur (WUS) dapat menimbulkan kelelahan,
badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab
paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat,
dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi antara keduanya. Simanjuntak
mengemukakan bahwa sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia
kekurangan gizi dan kebanyakan anemia yang diderita oleh masyarakat salah
satunya karena kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan, ibu hamil
dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Anemia kehamilan disebut "potential danger to mother and child" (potensial
membahayakan ibu dan anak). Dampak dari anemia pada kehamilan dapat terjadi
abortus, persalinan pre¬maturitas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,
mudah terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD), saat
persalinan dapat mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat berlangsung

1
lama, dan terjadi partus terlantar, dan pada kala nifas terjadi subinvolusi uteri
menimbulkan perdarahan pospartum, memudahkan infeksi puerperium, dan
pengeluarkan AS1 berkurang.
Data Dinas Kesehatan Kota Makassar menunjukkan, prevalensi anemia
pada ibu hamil di kota Makassar tahun 2008 sebesar 13,7%, dan pada tahun 2009
meningkat menjadi 14,2%. Namun, prevalensi anemia ibu hamil tiga tahun
terakhir mengalami penurunan; pada tahun 2010, prevalensinya menjadi 13,7%,
dan pada tahun 2011 sebesar 12,5%. Dari 38 Puskesmas di kota Makassar,
prevalensi anemia tertinggi terdapat di Puskesmas Sudiang Raya.
Penyebab terbesar anemia pada ibu hamil adalah berkurangnya asupan zat
gizi yang berhubungan dengan pola makan yang tidak baik akibat ketidaktahuan
dan ketidakmampuan. Adanya Permasalah yang ada di masyarakat, maka perlu
dilakukan penyuluhan yang intensif di setiap kecamatan melalui tingkat pelayanan
primer seperti penyuluhan di Puskesmas termasuk di Puskesmas Kassi-Kassi,
kecamatan Rappocini.

1.2. Permasalahan Di Masyarakat


Permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan penyuluhan dengan materi
“Penyuluhan Anemia Pada Ibu Hamil”. Bertepatan dengan pemeriksaan berkala
pada Ibu Hamil setiap hari Rabu yang merupakan program rutin Puskesmas
Kassi-Kassi.

2
BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1 Perencanaan Dan Pemilihan Intervensi


Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Kassi-Kassi pada tanggal 3 Juli
2019, Materi dibawakan dengan menggunakan flipchart. Peserta merupakan ibu
hamil, ibu dan anaknya yang akan melaksanakan imuniasasi yang bertepatan
jadwalnya dengan penyuluhan, dan staf puskesmas dan mahasiswa yang bertugas
di puskesmas. Materi penyuluhan berupa Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)
Serta Kelurga Berencana adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-
hari dengan susunan zat gizi nyang seimbang. Untuk maksud tersebut, ada 13
Pesan Dasar Gizi Seimbang yaitu:
Pesan 1: Makanlah Aneka Ragam Makanan
Pesan 2: Makanlah Makanan Untuk Mencukupi Kebutuhan Energi
Pesan 3: Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat Setengah Dari Kebutuhan
Energi
Pesan 4: Batasi Konsumsi Lemak Dan Minyak Sampai Seperempat Dari
Kecukupan Energi
Pesan 5: Gunakan Garam Beryodium
Pesan 6 : Makanlah Makanan Sumber Zat Besi
Pesan 7: Berikan Asi Saja Pada Bayi Sampai 4 Bulan Dan Tambahkan Mp – Asi
Sesudahnya
Pesan 8: Biasakan Makan Pagi
Pesan 9: Minumlah Air Bersih Yang Aman Dan Cukup Jumlahnya
Pesan 10 : Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur
Pesan 11: Hindari Minum Minuman Berakohol
Pesan 12 : Makanlah Makanan Yang Aman Bagi Kesehatan
Pesan 13 : Bacalah Label Pada Makanan yang Dikemas
Sedangkan penyuluhan untuk gizi ibu hamil antara lain:
1. Kebutuhan gisi selama kehamilan
2. Suplementasi Zat besi dan asam folat

3
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Kassi-Kassi pada tanggal 3 Juli
2019, Materi dibawakan dengan menggunakan flipchart. Peserta terdiri dari
merupakan ibu dan anaknya yang mengikuti imunisasi, ibu hamil yang bertepatan
jadwalnya dengan penyuluhan, dan staf puskesmas dan mahasiswa yang bertugas
di puskesmas. Materi penyuluhan berupa pemenuhan gizi seimbang dan gizi ibu
hamil, diadakan diskusi interaktif dengan warga.

3.2 Monitoring Dan Evaluasi


Peserta yang hadir kurang lebih 30 orang dari warga yang datang ke
Puskesmas. Penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Namun tingkat
pengetahuan peserta masih kurang mengenai materi penyuluhan sebelum
diadakannya penyuluhan. Hampir sebagian besar warga yang hadir kurang
mengetahui materi penyuluhan yang akan disampaikan. Namun setelah
penyuluhan, warga cukup antusias untuk berdiskusi terkait materi penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai