Disusun oleh :
Usulan Penelitian
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
Latar Belakang.............................................................................................3
Rumusan Masalah........................................................................................4
Tujuan Penelitian.........................................................................................5
Manfaat Penelitian.......................................................................................6
Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................7
Teori Pertumbuhan Sollow..........................................................................7
Perhitungan pendapatan nasional................................................................7
Anggaran Belanja Pemerintah.....................................................................7
Belanja Barang Pemerintah......................................................................7
Belanja Modal Pemerintah.......................................................................9
Pembayaran Cicilan Dan Bunga Utang.....................................................10
Transfer ke Daerah....................................................................................10
Subsidi.......................................................................................................11
Investasi Swasta.........................................................................................12
Angkatan Kerja..........................................................................................12
Tingkat Inflasi Dan Pertumbuhan Ekonomi..............................................13
Penelitian Terdahulu..................................................................................13
Kerangka Pikir Konseptual........................................................................15
Hipotesis Penelitian...................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................17
Jenis dan Sumber Data...............................................................................17
Metode Analisis.........................................................................................18
Regresi Semu dan Regresi Terkointegrasi.................................................19
Uji Stasioneritas data.................................................................................19
Error Correction Mechanism (ECM).........................................................20
Definisi Operasional..................................................................................21
Pertumbuhan Ekonomi...........................................................................21
Belanja Barang.......................................................................................21
Belanja Modal........................................................................................21
Pembayaran Cicilan Dan Bunga Utang..................................................21
Transfer Daerah......................................................................................22
Subsidi....................................................................................................22
Tenaga Kerja..........................................................................................22
Investasi Swasta.....................................................................................22
Inflasi......................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Penanaman Modal ini
diawasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dibentuknya
lembaga pengawas BKPM adalah untuk mengatur kebijakan yang dapat
meningkatkan minat investasi di Indonesia dan meningkatkan pelayanan, fasilitas,
dan advokasi pelaksanaan penanaman modal. Melalui investasi swasta terjadi
aliran modal yang berdampak kepada perubahan iklim bisnis, dan tentunya
mengurangi hambatan kurangnya modal pembangunan yang terjadi di Indonesia.
Tenaga kerja merupakan modal bagi bergeraknya roda pembangunan.
Pertumbuhan tenaga kerja merupakan faktor positif yang memacu pertumbuhan
ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah tingkat produksi,
karena untuk dapat menggerakan sistem produksi sangat diperlukan peran tenaga
kerja yang mengatur dan mengoperasikan sistem tersebut. Dengan berjalan sistem
produksi dengan baik maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
pertumbuhan tenaga kerja yang semakin besar juga bearti menggambarkan ukuran
pasar domestik yang semakin luas, meningkatkan konsumsi domestik. Tanpa
adanya tenaga kerja sistem produksi tidak dapat dijalankan.
Dijelaskan pentingnya peran pemerintah dalam anggaran belanja
pemerintah, investasi swasta, dan tenaga kerja dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Untuk dapat melihat lebih lanjut pengaruh dari anggaran belanja
pemerintah, investasi swasta, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
maka, perlu dilakukan penelitian berjudul Analisis Pengaruh Pengeluaran
Pemerintah, Investasi Swasta, Dan Tenaga Kerja Tehadap Pertumbuhan Ekonomi
Di Indonesia.
Rumusan Masalah
peningkatan rata-rata sebesar Rp5 349 miliar setiap tahunnya. Pembayaran cicilan
dan bunga utang negara rata-rata meningkat sebesar Rp3 949 miliar setiap
tahunnya. Peningkatan yang paling besar terdapat pada anggaran transfer daerah,
rata-rata sebesar Rp15 151 miliar per tahun. Anggaran belanja subsidi rata-rata
meningkat sebesar Rp6 704 miliar per tahun. Akumulasi anggaran belanja
pemerintah secara keseluruhan meningkat rata-rata Rp35 559 miliar per tahunnya
sampai tahun 2012. Data ini menunjukan upaya dari pemerintah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Seperti yang dijelaskan diatas peningkatan pengeluaran pemerintah akan
menstimulsi peningkatan masuknya investasi swasta. Investasi Swasta adalah
modal pembangunan yang terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Data menunjukan terjadi peningkatan
secara signifikan mulai tahun 1982 sampai tahun 2007 dalam investasi swasta.
Laju pertumbuhan mulai tahun 1982 sampai dengan tahun 2007 rata-rata
meningkat Rp20 026 miliar per tahun. Terjadi peningkatan sebesar 27 kali lipat
dalam 30 tahun sampai tahun 2012.
Semakin berkembangnya investasi swasta akan membuka lapangan
pekerjaanTenaga kerja berdasarkan golongan umur dari lima belas tahun sampai
enam puluh lima tahun, dan berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama satu
minggu terakhir. Tenaga kerja termasuk sebagai modal pembangunan juga
digambarkan terus mengalami peningkatan setiap tahun. Selama 30 tahun mulai
tahun 1982 sampai dengan tahun 2012. Jumlah tenaga kerja meningkat rata-rata
sebesar 211.32 ribu pekerja setiap tahun.
Anggaran belanja pemerintah, investasi swasta, maupun tenaga kerja yang
terus meningkat selama 30 tahun ini seharusnya sejalan dengan laju pertumbuhan
yang merupakan indikator keberhasilan dari proses pembangunan. Sebagaimana
anggaran belanja pemerintah, investasi swasta, dan tenaga kerja dibutuhkan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut. Akan tetapi data menunjukan
bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia berfluktuasi, bahkan sempat
mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 1997 yaitu -13.31 persen.
Permasalahan dalam penelitian ini lebih difokuskan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan anggaran belanja pemerintah dan investasi swasta
dalam rencana pembangunan 30 tahun sampai tahun 2012?
2. Bagaimana pengaruh anggaran belanja pemerintah, investasi swasta, dan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Menganalisis perkembangan anggaran belanja pemerintah dan investasi
swasta dalam rencana pembangunan 30 tahun terakhir sampai tahun 2012.
2. Menganalisis pengaruh anggaran belanja pemerintah, investasi swasta, dan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi?
6
Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak diantaranya adalah :
1. Bagi pemerintah sebagai pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
khususnya yang berkaitan dengan anggaran belanja pemerintah, investasi, dan
ketenagakerja.
2. Memberikan informasi aktual bagi pihak lainnya sebagai bahan referensi
untuk penelitian lebih jauh atau sebagai pelengkap penelitian lain.
3. Bagi penulis, penelitian ini sebagai sarana pembelajaran dalam memahami
perkembangan investasi swasta, belanja pemerintah, tenaga kerja dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi secara mendalam.
Cakupan dari studi yang dilakukan pada tulisan ini bersifat nasional,
menggunakan data investasi swasta, belanja pemerintah dalam APBN Republik
Indonesia, dan tenaga kerja dalam kurun waktu tahun 1982 sampai dengan 2012.
Penelitian ini juga melihat bagaimana pengaruh investasi swasta, yaitu penanaman
modal luar negeri dan penanaman modal dalam negeri terhadap kinerja
perekonomian di Indonesia. Data tenaga kerja merupakan data nasional per tahun
digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi secara
agregat nasional Indonesia.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pasar dari seluruh permintaan akhir (final demand) atas output yang dihasilkan di
dalam perekonomian, diukur dengan harga pasar yang berlaku. Produk nasional
bruto adalah penjumlahan nilai pasar dari permintaan sektor rumah tangga untuk
barang-barang konsumsi dan jasa-jasa (C), permintaan sektor bisnis untuk barang-
barang investasi (I), pengeluaran pemerintah untuk barang-barang dan jasa-jasa
(G), dan pengeluaran luar negeri untuk ekspor dan impor (X-M).
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X-
M) Dimana :
Y = Pendapatan nasional (GDP)
C = Nilai pasar pengeluaran konsumsi barang-barang dan jasa-jasa oleh
rumah
tangga
I = Nilai pasar untuk investasi
G = Nilai pasar pengeluaran pemerintah untuk barang-barang dan jasa-jasa
X = Nilai pasar pengeluaran atas barang-barang dan jasa-jasa diekspor
M = Nilai pasar pengeluaran untuk barang-barang dan jasa-jasa yang
diimpor
8
Belanja barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan
serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja barang ini terdiri dari belanja
pengadaan barang dan jasa, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan.
Pengadaan barang dan jasa merupakan pengeluaran yang antara lain
dilakukan untuk membiayai keperluan kantor sehari-hari, pengadaan barang yang
habis pakai seperti Alat Tulis Kantor (ATK), pengadaan/penggantian peralatan
kantor, langganan daya dan jasa, lain-lain pengeluaran untuk membiayai
pekerjaan yang bersifat non-fisik dan secara langsung menunjang tugas pokok
fungsi Kementerian/Lembaga, pengadaan kantor yang nilainya tidak memenuhi
syarat nilai kapitalisasi minimum yang diatur Pemerintah Pusat dan pengeluaran
jasa nonfisik (contoh biaya pelatihan dan penelitian).
Belanja pemeliharaan adalah pengeluaran yang dimaksudkan untuk
mempertahankan asset tetap atau asset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja, contoh: pemeliharaan
tanah, pemeliharaan gedung dan bangunan kantor, rumah dinas, kendaraan
bermotor dinas, dan lain-lain sarana yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemerintahan. Belanja perjalanan merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk
membiayai perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan
9
Transfer ke Daerah
Subsidi
B
P* t-1 t-0
A C
P Max
Excess demand D
Qs Q* Qd Q
Sumber : Kajian Terhadap Reformasi Kebijakan Subsidi
Gambar 1 Kurva Keseimbangan Harga Dengan Subsidi
Investasi Swasta
Dornbusch & Fischer berpendapat bahwa investasi adalah permintaan barang
dan jasa untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi atau pendapatan di
masa mendatang Persyaratan umum pembangunan ekonomi suatu negara menurut
Todaro (1981)
adalah:
1. Akumulasi modal, termasuk akumulasi baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik
dan sumber daya manusia;
2. Perkembangan penduduk yang dibarengi dengan pertumbuhan tenaga kerja dan
keahliannya;
3. Kemajuan teknologi.
Akumulasi modal akan berhasil apabila beberapa bagian atau proporsi
pendapatan yang ada ditabung dan diinvestasikan untuk memperbesar produk (output)
dan pendapatan di kemudian hari. Untuk membangun itu seyogyanya mengalihkan
sumber-sumber dari arus konsumsi dan kemudian mengalihkannya untuk investasi
dalam bentuk ”capital formation” untuk mencapai tingkat produksi yang lebih besar.
Investasi di bidang pengembangan sumberdaya manusia akan meningkatkan
kemampuan sumberdaya manusia, sehingga menjadi tenaga ahli yang terampil yang
dapat memperlancar kegiatan produktif.
Angkatan Kerja
Penelitian Terdahulu
(AK), dan realisasi pengeluaran pemerintah (EXP). Temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa angkatan kerja, investasi swasta (PMA dan PMDN) dan
belanja pemerintah daerah memberi dampak positif terhadap perkembangan
PDRB Propinsi Jawa Tengah. Krisis ekonomi menyebabkan perbedaan yang nyata
kondisi antara sebelum dan sesudah krisis dan memberi arah yang negatif. Sebagai
upaya meningkatkan PDRB Propinsi Jawa Tengah maka diperlukan kebijakan
mendorong minat berinvestasi di daerah. Pengembangan usaha sebaiknya
diarahkan pada kegiatan yang bersifat padat karya agar mampu menyerap tenaga
kerja sebanyak mungkin. Pada akhirnya peran pemerintah daerah melalui
pengeluaran pemerintah yang dapat merangsang peningkatan variabel investasi
dan penyerapan angkatan kerja diharapkan mampu meningkatkan kegiatan
ekonomi daerah guna tercapainya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
pendapatan perkapita masyarakat.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan konsep yang relevan serta hasil penelitian terdahulu
mengenai pengaruh anggaran belanja pemerintah, investasi swasta, dan tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indoneia, maka dapat diberikan jawaban
sementara atas permasalahan yang ada. Hipotesis tersebut adalah:
1. Investasi swasta memiliki pengaruh positif terhadap laju pertumbuhan
ekonomi.
2. Belanja barang pemerintah memiliki pengaruh positif terhadap laju
pertumbuhan ekonomi.
3. Belanja modal pemerintah memiliki pengaruh positif terhadap laju
pertumbuhan ekonomi.
4. Pembayaran cicilan dan bunga utang memiliki pengaruh negatif terhadap laju
pertumbuhan ekonomi.
5. Subsidi memiliki pengaruh positif dalam keseimbangan jangka pendek
terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Subsidi memiliki pengaruh negatif dalam
jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi.
6. Anggaran transfer daerah memilik pengaruh positif terhadap laju pertumbuhan
ekonomi.
7. Tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi.
8. Tingkat inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap laju pertumbuhan
ekonomi.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa lembaga yaitu Kementrian
Keuangan Republik Indonesia untuk data realisasi anggaran belanja pemerintah, Bank Dunia
untuk data laju pertumbuhan ekonomi per tahun, Dan Badan Pusat Statistika untuk data laju
tingkat inflasi dan data tenaga kerja. Data yang tercakup dalam penelitian merupakan data
Nasional Republik Indonesia dalam rentang tahun 1982 sampai dengan tahun 2012.
18
Metode Analisis
Penekanan regresi semu adalah pada fakta tidak adanya teori atau logika
yang mendasari hubungan kausalitas langsung antara dua atau lebih peubah.
Mosteller dan Tukey dalam Juanda (2012) menyatakan bahwa untuk menetukan
apakah hubungan antara dua peubah merupakan hubungan sebab-akibat harus
memenuhi kriteria :
- Kekonsistenan : apakah hubungan tersebut berlaku pada kondisi yang lain
juga?
- Mekanistik : bagaimana menentukan suatu model yang menggambarkan
proses hubungan sebab akibat tersebut ?
Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya regresi semu, sebelum
mengembangkan model yang menggambarkan hubungan sebab-akibat, peneliti
harus mengkaji latar belakang teori hubungan sebab-akibat tersebut. Untuk
menganalisis pengaruh investasi swasta, anggaran belanja pemerintah, tingkat
inflasi, dan tenaga Kerja terhadap pertumbuhan dengan model berikut.
Spesifikasi model
= +1 + 2 +3
+ 4 + 5+ 6
+ 7+ 8+
Dimana
GROWTH : pertumbuhan ekonomi
LNCAPITAL : belanja modal pemerintah
LNDEBT : pembayaran cicilan dan bunga utang
LNGOODS : belanja barang pemerintah
LNSUBSIDIES : subsidi
LNTRANSFER : transfer daerah
LNINV : investasi swasta
LNLABOUR : tenaga kerja
INF : tingkat inflasi
berdasarkan peubah telah stasioner, maka secara otomatis error-nya juga akan
stasioner.
Regresi GROWTH terhadap CAPITAL, DEBT, GOODS, SUBSIDIES,
TRANSFER, INV, LABOUR, INF dan C. GDP mengacu kepada peubah tak
bebas pertumbuhan ekonomi, CAPITAL mengacu pada peubah bebas belanja
modal pemerintah, DEBT mengacu pada peubah bebas pembayaran cicilan dan
bunga utang, GOODS mengacu kepada peubah bebas belanja barang pemerintah,
SUBSIDIES mengacu kepada peubah bebas subsidi, TRANSFER mengacu
kepada peubah bebas transfer daerah, INV mengacu kepada peubah bebas
investasi swasta, LABOUR mengacu kepada peubah bebas tenaga kerja, INF
mengacu kepada peubah bebas inflasi, dan C adalah konstanta. Regresi persamaan
sebagai berikut.
GROWTH = C + LNCAPITAL + LNDEBT - LNGOODS + LNSUBSIDIES +
LNTRANSFER + LNINV + LNLABOUR + LNINF + et
Apabila et stasioner maka GROWTH, LNCAPITAL, LNDEBT, LNGOODS,
LNSUBSIDIES, LNTRANSFER, LNINV, LNLABOUR, dan INF terkointegrasi.
Uji terhadap kestasioneran et dapat dilakukan dengan uji ADF dan PP.
SUBSIDIES, TRANSFER, INV, LABOUR, dan INF dalam jangka panjang akan
diseimbangkan oleh error correction component pada periode sebelumnya. Dalam
regresi ini,
Definisi Operasional
Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia (GDP), yaitu persentase perubahan
PDB Indonesia yang merefleksikan kinerja ekonomi dari tahun ke tahun. Data
diperoleh dari World Bank dalam satuan persen.
Belanja Barang
Belanja barang adalah belanja pemerintah yang diarahkan pada pembelian
barang-barang hasil produksi dalam negeri. Penyempurnaan peraturan tersebut
diharapkan dapat lebih menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi
golongan ekonomi lemah dengan jalan lebih mengikutsertakan mereka dalam
pembanguan proyek-proyek pemerintah. Sejalan dengan makin banyak proyek-
proyek yang telah dapat diselesaikan memerlukan biaya operasi dan pemeliharaan
yang lebih besar pula. Data merupakan data tahunan yang diperoleh dari
Kementrian Keuangan dalam satuan miliar rupiah.
Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran pemerintah yang digunakan
dalam rangka memperoleh atau menambah asset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal
kapitalisasi asset tetap atau asset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Data
merupakan data tahunan diperoleh dari Kementrian Keuangan dalam satuan miliar
rupiah.
Transfer Daerah
Pembiayaan untuk daerah sebelum pelaksanaan otonomi daerah dibiayai
dari APBN melalui Dana Rutin Daerah (DRD), Dana Pembanguna Daerah (DPD),
dan Dana Bagi Hasil (DBH), sedangkan setelah pelaksanaan otonomi daerah
disediakan melalui Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Data
diperoleh Kementrian Keuangan dalam satuan Miliar Rupiah.
Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada
perusahaan Negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang
memproduksi, menjual, mengekspor, atau mengimpor barang dan jasa yang
memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya dapat dijangkau
masyarakat. Terdiri dari Belanja Subsidi Lembaga Keuangan, Belanja Subsidi
BBM, Belanja Subsidi Non BBM-Harga/Biaya, Belanja Subsidi Non BBM–
Bunga Kredit, Belanja Subsidi Non BBM – Pajak, Belanja Subsidi Non Pajak-
Lainnya, dan Belanja Subsidi PSO. Data merupakan data tahunan, diperoleh dai
Kementrian Keuangan dalam satuan miliar rupiah
Tenaga Kerja
Merupakan data angkatan kerja berdasarkan golongan umur dari lima
belas tahun sampai enam puluh lima tahun, dan berdasarkan kegiatan yang
dilakukan selama satu minggu terakhir diluar data pengangguran. Data adalah data
tahunan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dalam satuan ribu pekerja.
Investasi Swasta
Merupakan data realisasi penanaman modal dari pihak swasta yaitu
investasi publik diluar anggaran belanja pemerintah, terdiri dari Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Luar Negeri (PMLN). Data
adalah data tahunan diperoleh dari Badan Koordinasi dan Penanaman Modal
(BKPM) dalam satuan miliar rupiah.
Inflasi
Laju inflasi Indonesia pertahun dihitung berdasarkan persentase perubahan
indeks harga konsumen dari tahun ke tahun dalam kurun waktu 30 tahun. Satuan
laju pertumbuhan inflasi dinyatakan dalam persen. Data diperoleh dari Badan
Pusat Statistik.
DAFTAR PUSTAKA
Juanda, Bambang. 2012. Ekonometrika Deret Waktu : Teori dan Aplikasi. Bogor :
IPB Press
Kweka, J. P. Dan O. Morissey. 2000. Government Spending and Economic
Growth in Tanzania, 1965-1996. Credit Reserch Paper, 00/6:1-37
Malau CM. 2005. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. [Skripsi]. Medan : Ekonomi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara
Mankiw NG. 2005. Teori Makro Ekonomi Terjemahan. Jakarta : Erlangga
Mangkoesoebrata, G. 1993. Ekonomi publik . Yogyakarta : BPFE. Edisi ketiga
Rachmadi AL. 2013. Analisis Pengaruh Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia studi kasus tahun 2001-2011. Jurnal Ilmiah
Rustiono D. 2008. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Dan Pengeluaran
Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah.
[Tesis]. Semarang : Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Univesitas Dipenogoro
Todaro MP, Stephen CS. 2006. Pembangunan Ekonomi Edisi Kesembilan. Hendri
Yelfi [Penerjemah]. Jakarta: Erlangga.
Utami D. 2007. Analisis Pengaruh Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran.
Pembangunan Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.