Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nita Amalia Insany

NIM : 044749141

1 Berikut ini data akuntansi PT.B


Keterangan Produk A Produk B Total
Unit yang diproduksi 200 unit 100 unit 300 unit
Biaya bahan langsung (Rp) 600.000 150.000 50.000
Biaya TK langsung (Rp) 200.000 50.000 250.000
Total biaya utama (Rp) 800.000 200.000 1.000.000
Biaya overhead pabrik Aktivitas Aktivitas Total (Rp)
Biaya pemeliharaan mesin 4000 jam 1000 jam 250.000
Biayan penanganan bahan 400 jam 200 jam 300.000
Biaya persiapan mesin 100 jam 50 jam 450.000
total 1.000.000

Pertanyaan:
Hitunglah biaya per unit untuk kedua produk tersebut berdasar aktivitas (ABC)

Jawab:
Keterangan Produk A Produk B
Total biaya utama
200.000
(Rp) 800.000
Biaya overhead
pabrik
Biaya
4.000/5.000 x 1.000/5.000 x
pemeliharaan 50.000
250.000 200.000 250.000
mesin
Biayan
400/600 x 200/600 x
penanganan 100.000
300.000 200.000 300.000
bahan
Biaya persiapan 100/150 x 50/150 x
150.000
mesin 450.000 300.000 450.000
Total biaya utama
500.000
+ Biaya Overhead 1.500.000
Biaya Per Unit 1.500.000/200 7.500 500.000/100 5.000

Jadi biaya per unit Produk A adalah Rp.7.500 dan biaya per unit Produk B adalah Rp.5000

2 Diketahui data perhitungan laba operasi tunai dan penyusutan sebagai berikut =
Keterangan (Rp) (%)
Penjualan 100 unit 500 100
@Rp5 300 60
Biaya variabel @Rp3 200 40
Margin kontribusi 80 16
Biaya tetap tunai 120 24
Laba operasi tunai 20 4
Penyusutan 100 20
Laba operasi

Pertanyaan:
1) Hitunglah BEP!
2) Hitunglah margin of safety
3) Hitunglah shut-down point
4) Hitunglah tingkat leverage operasi
5) Serta arti dari hasil perhitungan-perhitungan tersebut

Jawab:
1) Perhitungan BEP dengan pendekatan margin kontribusi=
Rasio margin kontribusi = Margin Kontribusi per Unit/Harga Jual per Unit
= 2/5
= 0,4
Biaya tetap = Pendapatan - biaya variabel- laba operasi
= 500-300-100
= 100
BEP (Rupiah) = Total Biaya tetap/ Rasio Margin Kontribusi
= 100/ 0,4
= Rp250
BEP (Unit) = Total Biaya tetap/ Margin Kontribusi per Unit
= 100/(5-3)
= 50 unit
2) Margin of safety (Rupiah) = Proyeksi pendapatan - BEP (Rupiah)
= Rp500 - Rp250
= Rp250
Margin of safety (Unit) = Proyeksi unit terjual - BEP (Unit)
= 100 - 50
= 50 unit
3) Shut down point (rupiah) = Biaya tetap tunai/ rasio margin kontribusi
= 80/ (200/500)
= 80/ 0,4
= Rp 200
Shut down point (unit) = Biaya tetap tunai/ margin kontribusi per unit
= 80/ 2
= 40 unit
4) Tingkat leverage operasi = Margin kontribusi/Laba operasi
= 200/100
=2

5) Penjelasan Hasil Perhitungan


a. BEP: Jumlah unit yang harus dijual perusahaan agar mencapai break even point
adalah sebanyak 5 unit, atau perusahaan akan mencapai break event point ketika
melakukan penjualan sebesar Rp250.
b. Margin of safety: Total atau volume penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan
tidak boleh kurang dari Rp250 atau 50 unit dari penjualan yang direncanakan agar
perusahaan tidak mengalami rugi, tetapi juga belum dapat memperoleh laba.
c. Shut down point: shut down point terjadi saat penjualan 40 unit atau Rp200 dan
jika dibawah dari itu maka perusahaan harus ditutup
d. Tingkat leverage operasi: tingkat leverage operasi adalah 2, berarti jika penjualan
naik atau turun sebesar x% maka keuntungan perusahaan dapat diprediksi naik
atau turun sebanyak 2 kali.

Anda mungkin juga menyukai