Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nita Amalia Insany

NIM : 044749141

JAWABAN SOAL 1

a. Persediaan I, II dan III merupakan kelompok persediaan sebagai berikut:


Persediaan I merupakan kelompok persediaan Pipeline inventory
Mengacu pada barang yang disimpan pada saat dalam perjalanan, maka sesuai dengan
penjelasan kelompok persediaan Pipeline inventory yang dalam proses pengiriman dari
tempat asal ke tempat di mana barang itu akan digunakan. Berperan untuk pengisian
kembali persediaan barang di setiap toko atau gerai.
Persediaan II merupakan kelompok persediaan Fluctuation stock
Berfungsi sebagai persediaan penyangga yaitu persediaan ekstra untuk menjaga
kelangsungan bisnis ketika permintaan tiba-tiba berfluktuasi dan memastikan kecukupan
kapasitas perusahaan untuk memenuhi peningkatan permintaan yang tiba-tiba, maka
sesuai dengan penjelasan kelompok persediaan Fluctuation stock yang merupakan
persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan
sebelumnya, dan untuk mengatasi jika terjadi kesalahan/penyimpanan dalam prakiraan
penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
Persediaan III merupakan kelompok persediaan Anticipation stock
Kelompok persediaan yang diadakan sebagai bentuk antisipasi untuk memastikan
kapasitas optimal ketika terjadi peningkatan permintaan konsumen, maka sesuai dengan
penjelasan kelompok persediaan Anticipation stock yang merupakan jenis persediaan
untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan, misalnya pada musim permintaan
tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan.
Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan
baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

b. Perbedaan persediaan II dan III adalah:


Persediaan II Persediaan III
untuk memenuhi peningkatan permintaan untuk menghadapi permintaan yang dapat
yang tiba-tiba. (tidak dapat diramal) diramalkan. Contoh : hari raya idul fitri
untuk menjaga kelangsungan bisnis ketika bentuk antisipasi untuk memastikan kapasitas
permintaan tiba-tiba berfluktuasi. optimal ketika terjadi peningkatan permintaan
konsumen.
untuk mengatasi jika terjadi kesalahan atau untuk menjaga kemungkinan sukarnya
penyimpanan dalam prakiraan penjualan, diperoleh bahan baku sehingga tidak
waktu produksi, atau pengiriman barang. mengakibatkan terhentinya produksi.

JAWABAN SOAL 2

a. Lead Time berdasarkan sudut pandang pelanggan dan pemasok


 Berdasarkan sudut pandang pelanggan, lead-time adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menunggu antara pemberian order sampai barang dikirimkan (the order to delivery cycle).
 Berdasarkan sudut pandang pemasok, lead-time adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengonversi sebuah order kedalam bentuk kas atau dalam bahasa sederhananya adalah
total waktu dalam hal modal kerja di mana sejak material pertama kali dibeli sampai
dengan pembayaran dari pelanggan diterima (the cash to cash cycle). Di dalam realitas,
hal ini tidak hanya menyangkut masalah berapa waktu yang dibutuhkan untuk membuat
process order, mencetak invoice dan menerima pembayaran. Hal ini juga menyangkut
berapa lama produk dikeluarkan sejak dari pengadaan bahan baku sampai dengan
barang jadi, karena di seluruh proses tersebut sejumlah sumber daya dipakai dan modal
kerja dibutuhkan untuk pembiayaan. Waktu yang dibutuhkan dihitung berdasarkan days of
inventory atau seberapa banyak modal kerja dalam bentuk persediaan untuk penjualan
dalam bentuk harian.

b. Cara mengurangi Lead Time Gap


Salah satu cara untuk menurunkan lead time gap yaitu dengan menurunkan logistic lead
time dan secara bersamaan dengan menaikkan waktu untuk customer order cycle dengan
meningkatkan peringatan dini untuk setiap permintaan dari pelanggan dengan improved
visibility of demand.
JAWABAN SOAL 3

a. Risiko yang dihadapi oleh indomei yaitu :


Risiko dalam rantai pasokan dapat dikategorikan menjadi 2 tipe yaitu internal dan eksternal
(Waters, 2007)
 Risiko yang dihadapi indomei yaitu Risiko Eksternal
Hal tersebut dikarenakan risiko yang datang dari lingkungan luar rantai pasokan dan
berada diluar kontrol dari manajemen seperti kejadian bencana alam, perang, aksi
terorisme, permasalahan dengan partner dagang dan lain sebagainya. Indomei
mengalami dampak pendemi virus corona Dalam menyikapi risiko eksternal ini, manajer
tidak dapat mengubah risiko, namun manajer dapat mendesain suatu kondisi yang dapat
meminimalkan dampak dari risiko tersebut.

b. Indomei mengatasi risiko tersebut dengan cara :


Pada kerangka kerja ISO 31000, penanganan risiko merupakan tahapan pemilihan dan
implementasi alternatif kontrol yang tepat untuk memodifikasi risiko. Tahapan analisis
manajemen risiko berdasarkan ISO 31000: 2009 terdiri dari: a) Menentukan konteks; b)
Identifikasi risiko; c) Analisis risiko; d) Evaluasi risiko ; e) Penanganan risiko. Terdapat dua
penanganan risiko yang dapat diimplementasikan yaitu melalui mitigasi risiko (risk mitigation)
dan penanganan risiko (risk treatment). Indomei mengatasi risiko dengan cara:
 Melayani pembelian melalui online. Indomei mengantarkan pesanan konsumen tersebut
sesuai alamat konsumen. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona
sekaligus mempertahankan keberlangsungan bisnis retailer tersebut.

Sumber : EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan

Anda mungkin juga menyukai