DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
DIC : sindroma yang ditandai dengan aktivasi system koagulasi yang mengakibatkan deposit
fibrin di mikrovaskular, sehingga mengakibatkan gangguan pasokaan darah ke organ maupun
perdarahan, sebagai akibat konsumsi trombosit dan faktor koagulasi.
Etiologi
- Infeksi: khususnya sepsis. Mikroorgaanisme dapat mengaktifkan sitokin, terutama TNF dan
IL 6, menginduksi respon inflamasi dan memicu koagulasi
- Trauma Berat: trauma kepala tertutup. Kerusakan jaringan akan mencetuskaan aktivasi
koagulasi
- Keganasan : Terutama adenokarsinoma yang menyebar dan keganasan hematologi.
Manifestasi klinik lebih bersifat trombotik (sindrom Trousseau). Namun dapat mempunyai
manifestasi perdarahan berat. Hal ini terjadi akibat terapi kanker yang efektif,
mengakibatkan timbulnya sindrom lisis tumor.
- Komplikasi obstetric (emboli air ketuban, plasenta previa, terlepasnya jaringan plasenta)
mengakibatkan pengaktifan kaskade koagulasi
Patogenesi DIC
1. Pengaktifan system koagulasi secara berlebihan
Respon sistemik dari infeksi maupun kerusakan jaringan dapat mengaktifkan sintesis dan
pelepasan sitokin proinflamasi ( TNF α, IL 1, IL 6) yang selanjutnya memicu sintesis faktor
jaringan oleh monosit dan sel endotel. Pengaktifan system koagulasi secara luas, sehingga
terbentuk thrombin dalam jumlah besar. Thrombin meningkatkan aktivasi trombosit yang
selanjutnya mengakibatkan terbentuknya agregat yang menyumbat mikrovaskular dan
mengakibatkan trombositopenia. Selanjutnya thrombin terikat pada antithrombin dan
trombomodulin, dan protein ini segera dikonsumsi.
2. Hambatan sistem inhibitor koagulasi
Penurunan kadar antikoagulan alamiah dalam plasma khusunya antithrombin dan protein C.
3. Hambatan fibrinolisis
Proses fibrinolisis ditekan akibat peningkatan kadar inhibitor plasminogen 1 (PAI-1). PAI-1
menghambat activator plasminogen jaringan dan urokinase, yang menghambat
pembentukan plasmin dari plasminogen.
Klinik DIC bisa hanya berupa kelainan laboratorium hingga gagal organ multipel, gangguan
metabolic, gangguan hemodinamik, perdarahan yang luas yang akhirnya mengakibatkan
kematian.
Gambaran Klinik
1. Berdasarkan waktu:
- Akut (sepsis, trauma luas)
- Kronik (mis. Kanker, aneurisma aorta, hemangioma)