Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI

Motor Bakar dan Motor Listrik

DISUSUN OLEH :
Nama : Berlin Salsabilla
NPM : (E1G021065)
Prodi : TIP A
Dosen : Meizul Zuki . Ir .,MS.

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat, taufik, dan
hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Motor Bakar daan
Motor Listrik” dengan baik. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan
Mesin dan Peralatan Industri yang diampu oleh Pak Meizul Zuki . Ir .,MS.

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Allah SWT dan Pak Meizul Zuki . Ir .,MS.
selaku dosen pengampu mata kuliah Mesin Dan Peralatan Industri .

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, September

Penyusun

Berlin Salsabilla
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5

1.1 Latar Belakang................................................................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7

2.1 Motor Bakar.....................................................................................................................................7


2.1.1 Pengertian Motor Bakar..........................................................................................................7
2.1.2 Mesin Pembakaran Dalam.......................................................................................................9
2.1.3 Motor Bakar Bensin...............................................................................................................10
2.1.4 Motor Bensin Empat Langkah..............................................................................................10
2.2 Motor Listrik.................................................................................................................................11
2.2.1 Pengertian Motor Listrik.......................................................................................................11
2.3 Prinsip Kerja dari Motor Bakar dan Motor Listrik...................................................................12
2.3.1 Prinsip Kerja Motor Bakar....................................................................................................12
2.3.2 Prinsip Kerja Motor Listrik...................................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................16

Kesimpulan..........................................................................................................................................16
Saran.....................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, peran motor sangat penting. Motor
dipergunakan untuk membantu mempercepat dan mempermudah
pekerjaan. Motor merupakan suatu alat yang digunakan sebagai
penggerak. Beberapa motor yang sering digunakan yaitu motor bakar
dan motor listrik. Kedua motor tersebut merupakan alat konversi energi
karena merubah energi tertentu (sesuai dengan sumber energi yang
digunakan) menjadi energi yang lain (dalam hal ini menjadi energi
gerak).

Motor Bakar adalah salah satu jenis motor pembakaran dalam.


Pada motor bensin, tenaga yang digunakan untuk menggerakkan mesin
diperoleh dari pengubahan energi kimia bahan bakar menjadi energi
mekanik lalu diubah menjadi energi gerak melalui putaran poros engkol
atau langkah torak. Salah satu penerapan motor bakar yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah pada mesin mobil maupun
sepeda motor.

Motor listrik sudah menjadi kebutuhan untuk menggerakan


peralatan dan mesin yang membantu pekerjaan dalam kehidupan sehari-
hari. Motor listrik sangatlah berguna dalam membantu pekerjaan manusia
juga fungsi lainnya sebagai penghasil putaran tinggi. Prinsip dari motor
listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. motor
mempunyai dua bagian penting yakni stator dan rotor yang bekerja
menggunakan prinsip hukum lorenz sehingga menghasilkan energi putar
dari medan magnet. Motor listrik digunakan pada peralatan rumah tangga
seperti hair dryer, blender, pompa air, mesin cuci, mesin jahit, bor listrik
dll.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu motor bakar?
2. Apa itu motor listrik?

3. Bagaimana prinsip kerja motor bakar dan motor listrik?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa itu motor bakar

2. Mengetahui apa itu motor listrik

3. Mengetahui bagaimana prinsip kerja dari motor bakar dan


motor listrik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Motor Bakar


2.1.1 Pengertian Motor Bakar
Motor bakar adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah
energi kimia dari suatu bahan bakar tertentu menjadi energi termal.
Kemudian energi termal tersebut digunakan untuk memproduksi gerakan
mekanik. Mesin pada umumnya mengonversikan energi termal menjadi
gerak mekanis dan hal ini dinamakan dengan mesin panas (heat engines).
Heat engine pada umumnya diklasifikasikan menjadi external combution
engines (E C engines) dan internal Combustion engines (I Cengines).

External combustion engines adalah mesin yang pembakarannya


terletak di bagian luar, sebagai contoh dari mesin tipe ini adalah mesin uap
dan turbin uap. Dalam mesin uap dan turbin uap, panas dari pembakaran
bahan bakar akan menghasilkan uap yang bertekanan tinggi, di mana uap
tersebut akan menggerakkan turbin atau mesin (Jagadesha, 2007).

Motor pembakaran luar (external combustion engines) adalah


suatu jenis motor bakar yang proses pembakaran terjadi di luar dari
konstruksi atau mekanisme mesin. Pembakaran ini dilakukan untuk
menghasilkan perubahan energi panas yang kemudian energi panas
tersebut disalurkan melalui media penghubung dari ruang pembakaran ke
konstruksi mesin. Contoh dari mesin jenis ini adalah mesin uap/turbin uap
dan mesin nuklir/turbin nuklir (Kemendikbud, 2013).

Motor pembakaran dalam (internal combustion engines) adalah suatu


mesin motor bakar yang proses pembakarannya dalam menghasilkan
perubahan energi panas terjadi di dalamkonstruksi mesin itu sendiri. Hal
ini yang membedakan pembakaran dalam ini dengan pembakaran luar
yaitu tidak diperlukannya saluran penghubung tertentu karena proses
pembakaran keseluruhan terjadi di dalam komponen mesin, lebih tepatnya
terjadi pada ruang bakar. Mesin pembakaran dalam ini dapat kita temui
pada motor bensin, motor diesel maupun mesin jet (Kemendikbud, 2013).

Internal combustion engine sangat sering kita jumpai setiap


harinya di mobil, truk maupun bis selain itu turbin uap juga bisa kita sebut
juga sebagai internal combustion engine. Pada dasarnya internal
combustion engine dibagi menjadi dua tipe yaitu, mesin pembakaran yang
memerlukan busi dan mesin pembakaran yang mengandalkan kompresi
dari cairan. Mesin pembakaran dengan menggunakan busi memiliki
prinsip kerja 7 yaitu mengambil campuran dari bahan bakar dan udara,
mengompresi campuran tersebut dan ketika pada titik yang optimal akan
terjadi pembakaran dengan bantuan dari busi.

Mesin ini dinamakan dengan mesin “resiprocation” dikarenakan


gerakan dari piston yang berputar. Piston bergerak naik dan turun
dikarenakan gerakan berputar dari kedua lengan yang berhubungan.
Putaran dari poros engkol akan membuat lengan piston berputar. Piston ini
terhubung dengan ruang pembakaran. Dalam ruang bakar terdapat dua
katub, yaitu katub atas dan katub pembuangan. Katub atas
menggambarkan induksi, sedangkan katub bawah untuk menyerap
campuran dari udara-bahan bakar dan membuangnya melalui ruang sisa
pembakaran. Pada sebuah mesin pembakaran busi sebuah busi 8
diperlukan untuk mentransfer energi listrik untuk membakar campuran
bahan bakar dan udara. Pada mesin pembakaran kompresi campuran dari
udara dan bahan bakar dibakar pada suhu tinggi dan tekanan tinggi. Titik
terendah yang dapat diraih oleh piston dinamakan dengan titik mati bawah
dan titik tertinggi yang diraih oleh piston dinamakan dengan titik mati
atas.

Rasio antara titik mati atas dan titik mati bawah pada motor bakar
dinamakan dengan rasio kompresi. Rasio kompresi ini sangat penting pada
banyak aspek baik pada kompresi maupun pada percikan mesin
pengapian, karena sangat berpengaruh pada efisiensi suatu mesin (Salazar,
1998).

Mesin pengapian kompresi mengambil udara dari atmosfer


kemudian mengompresikan udara tersebut hingga sampai pada tekanan
tinggi dan temperatur tinggi dan pada saat itulah waktu pembakaran
terjadi. Ada dua jenis mesin ini yaitu motor mesin diesel dan motor mesin
bensin (Salazar, 1998).

2.1.2 Mesin Pembakaran Dalam


Motor merupakan gabungan dari alat-alat yang dirangkai
sedemikian rupa yang jika bergerak akan menghasilkan kerja yang mampu
menimbulkan energi/ tenaga, sedangkan motor bakar adalah suatu mesin
yang melakukan pembakaran bahan bakar dalam silinder yang hasil dari
pembakaran tersebut akan digunakan untuk menghasilkan energi mekanik.

Mesin pembakaran dalam ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu


mesin yang penyalaannya menggunakan percikan bunga api (spark
ignition engines), mesin ini juga bisa disebut juga dengan motor busi dan
mesin yang penyalaannya menggunakan kompresi (compression ignition
engines). Perbedaan utama dari kedua tipe mesin ini terletak pada
campuran antara udara-bahan bakar untuk proses pembakaran, cara
pembakaran, dan ruang bakar untuk menghasilkan daya dan tingkat
efisiensi tertentu (Salazar, 1998).

Mesin busi ini menggunakan udara untuk campuran bahan bakar


yang dikompresi pada tekanan tinggi. Pada tekanan tinggi harus mendekati
stoikiometri agar larutan kimia dapat dibakar. Stoikiometri ini dapat
diartikan sebagai perbandingan 1:1 antara udara dan bahan bakar. Jadi
kebutuhan campuran untuk pembakaran tidak boleh terlalu banyak bahan
bakar ataupun terlalu banyak udara. Ada beberapa komponen yang
terdapat pada mesin pembakaran busi. Desain ruang bakar, pencampuran
dan sistem injeksi adalah aspek penting dari mesin pembakaran busi.
Desain dari ruang bakar ini sangat penting untuk didiskusikan, ada 4 hal
yang paling utama dalam mendesain ruang bakar antara lain sebagai
berikut ( Salazar, 1998) :

 Jarak yang ditempuh untuk pembakaran harus diminimalkan

 Katup pembuangan dan busi harus berdekatan satu sama lain

 Harus ada cukup turbulensi

 Gas buang harus dalam kondisi dingin pada saat berada di ruang
pembakaran

Mesin pembakaran kompresi ini berbeda dengan mesin busi dalam


berbagai hal namun yang paling jelas terlihat perbedaannya terletak dari
bagaimana cara mesin tersebut menyalakan campuran udara dan bahan
bakar. Pada mesin pembakaran kompresi (compression ignition engine)
tidak menggunakan percikan api dari busi untuk melakukan pembakaran
melainkan cukup menggunakan temperatur dan tekanan yang tinggi pada
ruang pembakaran (combustion chamber) yang menyebabkan nyala api
dan terjadi pembakaran pada ruang bakar. Pembakaran akan meningkat
jika tekanan dan temperatur juga meningkat. Mesin pembakaran kompresi
ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu mesin dengan pembakaran langsung
(direct engines) dan mesin pembakaran tak langsung (indirect engines)
( Salazar, 1998).

2.1.3 Motor Bakar Bensin


Pada tahun 1876, Nichollus Otto membuat penemuan dengan
membuat motor bakar yang memiliki bentuk kecil namun memiliki tenaga
keluaran yang besar, Nichollas Otto merancang motor bakar ini agar dapat
menggunakan bahan bakar bensin atau sejenisnya (Maleev,1973). Motor
bakar bensin (spark) sangat berbeda dengan motor diesel (combustion).
Perbedaan yang sangat mencolok terletak dari bagaimana cara kedua
mesin tersebut menyalakan campuran antara bahan bakar dan udara. Pada
mesin bensin, untuk dapat menyalakan mesin tersebut diperlukan bantuan
dari busi yang dapat menghasilkan percikan bunga api untuk membakar
campuran bahan bakar dan udara sedangkan pada mesin diesel
penggunaan busi tidak diperlukan karena pada mesin diesel pembakaran
dilakukan dengan cara meningkatkan tekanan dan temperatur hingga titik
tertentu pada ruang pembakaran. Karena pembakaran pada mesin diesel
menggunakan kompresi yang tinggi maka jelas mesin diesel ini memiliki
perbandingan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mesin bensin.
Pada mesin bensin perbandingan kompresi standar berkisar antara 8:1
hingga 13:1 sedangkan pada diesel perbandingan kompresi berkisar antara
14:1 hingga 23:1.

Pada bensin langkah kerja torak dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu mesin empat langkah (4 tak) dan mesin dua langkah (2 tak). Mesin
empat langkah adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya
membutuhkan empat kali piston bolak-balik, dua kali putaran poros
engkol dan menghasilkan satu kali langkah usaha. Sedangkan pada mesin
dua langkah adalah motor yang dalam sekali situs kerjanya membutuhkan
dua kali piston bolak-balik, satu kali putaran poros engkol dan
menghasilkan satu kali langkah usaha (simanungkalit dan Sitorus, 2013).

2.1.4 Motor Bensin Empat Langkah


Motor bensin empat langkah atau mesin 4 tak merupakan jenis
mesin pembakaran dalam yang dalam satu kali siklus pembakarannya
terjadi 4 langkah piston, dua kali putaran poros engkol. Empat langkah
tersebut meliputi, langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan
langkah buang (simanungkalit dan Sitorus, 2013).
Prinsip Kerja Motor 4 Langkah Untuk lebih memahami prinsip
kerja motor bakar, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku pada teknik
otomotif (Arismunandar, 1998) :

 TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead center), posisi piston
berada pada titik paling atas dalam silinder atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).

 TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead center), posisi
piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).

2.2 Motor Listrik


2.2.1 Pengertian Motor Listrik
Motor listrik adalah  sebuah perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Menurut sumber tegangan yang digunakan, motor listrik dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu motor listrik AC dan DC. Dalam memahami sebuah
motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban  motor.
Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan
kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan
adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan
variabel torque  adalah pompa sentrifugal dan fan (torquebervariasi
sebagai kwadrat kecepatan).
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan
permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan
kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.

2.3 Prinsip Kerja dari Motor Bakar dan Motor Listrik


2.3.1 Prinsip Kerja Motor Bakar
2.3.1.1 Prinsip Kerja Motor Bakar 4 Langkah
Motor bakar bensin 4 langkah adalah mesin yang memerlukan 4
langkah piston atau 2 langkah poros engkol dalam setiap satu kali
pembakarannya. Secara umum cara kerja motor 4 langkah dapat dibagi
menjadi 4 bagian. Langkah pertama adalah langkah hisap, langkah ini
bertujuan untuk memasukkan kabut udara-bahan bakar ke dalam silinder
mesin. Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah ini bertujuan
untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara- bahan bakar
dapat bersenyawa. Langkah ketiga adalah langkah pembakaran
(combustion), langkah ini bertujuan untuk melakukan pembakaran
campuran udara-bahan bakar yang kemudian akan menghasilkan ledakan
pada ruang bakar. Langkah yang terakhir adalah langkah buang (exhaust),
pada langkah ini hasil dari sisa pembakaran dibuang melalui saluran
pembuangan atau biasa kita sebut dengan knalpot. Untuk lebih jelasnya
masing-masing langkah tersebut akan diuraikan sebagai berikut (Wiratno,
Raharjo dan Suwignyo, 2012).
1. Langkah hisap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA ke TMB serta engkol
berputar ½ putaran (180o ). Pada langkah ini klep/katup masuk membuka
pintu saluran masuk yang berhubungan dengan karburator, sedangkan
katup buang menutup pintu saluran pembuangan. Piston yang bergerak
dari TMA ke TMB ini mempunyai daya hisap yang sangat kuat, sehingga
dengan sendirinya gas baru yang berada dalamkarburator terhisap masuk
ke dalam silinder dan ruang bakar.
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB ke TMA, engkol berputar
(3600 atau 1 putaran). Pada langkah ini katup masuk dan katup buang
menutup pintu salurannya masing-masing. Bergeraknya piston ini semakin
naik maka akan semakin membuat ruangan di atas piston semakin sempit
sehingga daya kompresi di dalam ruangan yang sempit ini menjadi tinggi.
Karena di sekeliling ruangan ini tertutup rapat, maka gas baru yang telah
dihisap masuk menjadi termampatkan oleh piston.
3. Langkah Usaha
Beberapa saat sebelum piston mencapai TMA, engkol berputar
mencapai (360o ) pada akhir langkah kompresi, busi meloncatkan bunga
api listrik tegangan tinggi di dalam ruang bakar tepat saat engkol berputar
360o atau torak tepat mencapai TMA sehingga gas baru yang telah
termampat di dalam ruang bakar menjadi terbakar. Pembakaran ini
berlangsung sampai piston mencapai TMA, setelah itu hasil pembakaran
gas tersebut dapat menimbulkan panas yang menyebabkan
pengembangan gas di dalam ruang bakar. Pengembangan gas ini
menimbulkan tekanan/tenaga yang dahsyat sekali ke segala arah, yakni
bagian atas bawah dan samping kiri kanan di dalam ruang bakar adalah
statis, sedangkan yang dinamis di dalam ruang bakar hanyalah bagian
bawah, yaitu piston maka dengan sendirinya piston terdorong dengan
kuatnya dari TMA ke TMB. Meluncurnya piston dari TMA ke TMB ini
sudah tentu menimbulkan tenaga yang sangat besar pula.
4. Langkah Buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA, engkol berputar 270o , maka pada
langkah ini katub buang terbuka dan gas hasil sisa pembakaran di dalam
ruang terdorong keluar oleh piston melalui saluran buang.

2.3.1.2 Prinsip Kerja Motor Bakar 2 Langkah

1. Langkah hisap dan kompresi, terjadi ketika piston bergerak dari titik
mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran udara dan
bahan bakar masuk ke poros engkol dan dimampatkan pada langkah
kompresi. Kedua tahap ini terjadi dalam satu langkah.
2. Langkah usaha dan buang, terjadi ketika piston bergerak dari titik mati
atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), pembakaran terjadi akibat
busi memantik campuran udara dan bahan bakar dan hasil pembakaran
langsung terbuang melalui katub outlet. Kedua tahap ini juga terjadi
dalam 1 langkah.

Mesin 2 tak dan 4 tak juga memiliki kelebihan dan kekurangan.


Pada mesin 2 tak, proses pembakaran tidak terjadi secara sempurna,
sehingga tingkat emisi yang dihasilkan masih tinggi. Proses pembakaran
yang terjadi hanya 2 langkah menyebabkan kosumsi bahan bakar menjadi
lebih tinggi.

Penggunaan oli samping pada proses pembakaran menyebabkan asap


keluar melalui exhaust. Oli samping berfungsi untuk melumasi komponen
pada silinder mesin. Mesin 2 tak juga memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan motor 4 tak, diantaranya adalah akselerasi motor
lebih kencang akibat tenaga yang dihasilkan lebih tinggi (1,5-2 kali)
tenaga dari mesin 4 tak.

Untuk kekurangan motor 4 tak adalah akselerasi yang dihasilkan


lebih rendah, dan konstruksi mesin yang lebih rumit. Namun kelebihan
dari mesin 4 tak adalah lebih irit bahan bakar dan emisi yang dihasilkan
lebih sedikit. Saat ini produsen kendaraan lebih cenderung untuk
memproduksi kendaraan bermotor dengan jenis mesin 4 tak. Tingginya
tingkat polusi saat ini juga menjadi faktor dalam memilih kendaraan yang
lebih ramah lingkungan, selain itu faktor penting lainnya yaitu
penggunaan bahan bakar yang lebih irit.

2.3.2 Prinsip Kerja Motor Listrik


 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat

yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah


lingkaran/loop,  makakedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya adaarah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar
kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya
untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Motor merupakan suatu sistem yang merubah energi yang masuk
menjadi energi mekanik berupa perputaran poros. Dan yang merubah
energi kimia bahan bakar yang masuk menjadi energi mekanik melalui
proses pembakaran. Motor bakar adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mengubah energi kimia dari suatu bahan bakar tertentu menjadi
energi termal. Kemudian energi termal tersebut digunakan untuk
memproduksi gerakan mekanik. Sedangkan Motor listrik
adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik.
2. Prinsip kerja motor bakar terbagi menjadi 2, yaitu motor bakar 4
tak/Langkah dan motor bakar 2 tak/Langkah. Pada motor bakar 4
langkah dibagi 4 bagian yaitu Langkah hisap, Langkah
kompresi,Langkah usaha, dan Langkah buang. Sedangkan pada motor
bakar 2 langkah terbagi menjadi 2 bagian yaitu Langkah hisap dan
kompresi, Langkah usaha dan buang.

Saran 
Diharapkan mahasiswa lebih banyak lagi belajar mengenai
tentang motor bakar dan motor listrik agar dapat banyak mengetahui
apa itu motor bakar dan motor listrik serta mengetahui prinsip
kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetio H. 2005. Pengaruh Jarak Kerenggangan Elektroda Busi

Terhadap Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Pada Mesin Sepeda


Motor Suzuki Shogun.

Rikatani, Dwi Yogi. 2011. Analisi Daya Pada Sepeda Motor Merek

Suzuki Shogun 110 CC. Skripsi thesis. Universitas Muhammadyah


Surakarta.

Soenarto, Nakoela dan Faruhuma Soichi. 1995. Motor Bakar Serbaguna.

PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai