A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 ten ta ng hak un tuk hid up
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang
baik dan sehat dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 ten tang Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
2. Gambaran Umum
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warganegara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai kemakmuran.
Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi
tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan
kehidupannya secara layak.
Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia, pembangunan kesehatan
memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini
dapat dicapai melalui peningkatan peran bersama antara pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, baik
melalui Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), maupun pelayanan kesehatan berbasis masyaraka melalui Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu).
Dalam perspektif penyelenggaraan tugas pemerintahan, urusan pemerintahan di bidang
kesehatan merupakan urusan bersama (concurrent function) antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, sehingga setiap pemerintah daerahdiwajibkan untuk meningkatkan
pemerataan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, melalui
pengembangan kegiatan dan penyediaan dukungan anggaran yang memadai, yang dalam
pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
bidang pelayanan kesehatan.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat selain diarahkan untuk mencapai
target Tujuan Pembangunan Milenium atau Sustainable Development Goals (SDGs), juga
harus diarahkan pada pembudayaan pola hidup sehat bagi masyarakat melalui upaya
promotif, preventif, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya
pembiayaan kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan
secara berhasil guna dan berdaya guna.
Adapun uraian masing-masing rincian kegiatan sebagai berikut :
RINCIAN
NO URAIAN
MENU/KOMPONEN
UKM ESENSIAL PRIMER
1.1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1.1 329.1.Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
1.1.1.1 Pelacakan dan pelaporan merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri
kematian dan pelaksanaan sebab kesakitan dan kematian ibu dan
otopsi verbal kematian Ibu perinatal dengan maksud mencegah kesakitan
dan Bayi/balita dan kematian dimasa yang akan datang.
Penulusuran ini memungkinka tenaga
kesehatan menentukan hubungan antara
faktor penyebab yang dapat dicegah dan
kesakitan/kematian yang terjadi.Lebih lanjut
kegiatan ini akan membantu untuk
menentukan pengaruh keadaan dan kejadian
yang mendahului kesakitan/kematian
1.1.2 329.2.Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan
Usia Subur (PUS)
1.1.2.3 Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB, praktik P2GP dan kesehatan
reproduksi, pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak dan
kesehatan penyandang disabilitas
[-] Pelaksanaan merupakan salah satu pelayanan kesehatan
penyuluhan dan pelayanan preventif yang paling dasar dan utama bagi
KB wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Untuk optimalisasi manfaat kesehatan Kb,
pelayanan tersebut harus disediakan bagi
wanita dengan cara menggabungkan dan
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
reproduksi utama dan yang lain. Tujuan
kegiatan ini untuk Mencegah terjadinya
pernikahan di usia dini. Menekan angka
kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia
yang terlalu muda atau terlalu tua, atau akibat
penyakit sistem reproduksi.
[-] Pemeriksaan Kesehatan Merupakan semua yang bertujuan untuk
Anak penyandang meningkatkan pengetahuan para Guru dan para
Distabilitas disekolah SLB orangtua tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap
anak-anak Distabilitas, serta selalu menjaga
kesehatan lingkungan.
1.1.3 329.3.Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
1.1.3.1 Pelaksanaan Kelas ibu merupakan sarana untuk belajar bersama
hamil tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk peningkatan derajat
kesehatan Ibu dan anak, terutama pada
kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu
ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. diharapkan dengan adanya kegiatan
ini dapat Meningkatkan pemahaman, sikap
dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos /
kepercayaan / adat istiadat setempat yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
1.1.3.1 Pelaksanaan Kelas ibu balita Merupakan semua yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu akan
pentingnya imunisasi pada bayi, Meningkatkan
pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI
dan gizi seimbang pada balita.Mmeningkatkan
pengetahuan ibu untuk memantau pertumbuhan
dan bisa melaksanakan stimulasi
perkembangan balita, harapannya dengan
adanya kegiatan kelas ibu balita di harapkan
ibu balita bisa lebih membantu petugas
kesehatan dalam mengasuh bayi-balita
sehingga kedepannya tidak ada lagi
Permasalahan tentang stunting, Gizi kurang
maupun Gizi buruk.
1.1.4 329.4.Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
1.1.4.1 Rapat Koordinasi dengan Kehamilan resiko tinggi adalah sebuah
OPD/perangkat desa dan keadaan dimana seorang wanita hamil di
Masyarakat terkait perkirakan akan mengalami gangguanyang
Perencanaan Persalinan tinggi akan kehamilannya yang akan
dan Pencegahan berdampak pada wanita hamil tersebut,
Komplikasi (P4K), ataupun bayi yang sedang di kandungnya. P4K
termasuk pemantauan ibu dengan stiker adalah merupakan suatu
hamil risiko tinggi kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa
khususnya, dalam rangka peran aktif suami,
keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu
hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB
pasca persalinan dengan menggunakan stiker
sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
1.1.6 329.6.Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
1.1.6.1 Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan, PNC bagi Posyandu
Prima, Praktik Mandiri, dan Posyandu
{-} Pemeriksaan ANC di Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC,
Posyandu Persalinan, PNC bagi Posyandu Prima, Praktik
Mandiri, dan Posyandu merupakan kegiatan
yang bertujuan untuk membna kegiatan yang
dilaksanakan di posyandu yang meliputi
pelayaan Anc, diharapkan dengan adanya
kegiatan ini dapat Meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan bagi ibu hamil dan ibu
bersalin.
[-] Skrining perkembangan Pelaksanaan SDIDTK saat ini diperkuat
balita di Posyandu melalui penerbitan permenkes No.25 tahun
2014 tentang upaya kesehatan Anak dan
permenkes No.66 Tahun 2014 yang
menyatakan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan melalui SDIDTK merupakan
bagian dari kegiatan pelayanan kesehatan yang
dilakukan terhadap bayi, anak balita dan anak
prasekolah yang ditujukan untuk meningkatkan
kelangsungan dan kualitas hidup anak. Tujuan
pelaksanaan kegiatan Skrining perkembangan
yaitu agar anak usia 0-6 tahun tumbuh dan
berkembang secara optimal.diharapkan dengan
adanya Skrining di posyandu dan Sekolah anak
usia 0-6 tahun,anak-anak bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal.
[-] Sweeping Bayi dan Balita Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
yang tidak hadir ke posyandu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
agar tidak mengalami gizi buruk maupun
stunting.
1.1.6.2 Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi
Berat Lahir rendah, dan Bayi Balita dengan masalah Gizi
[-] Kunjungan Rumah Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi
bumil resti Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir
rendah, dan Bayi Balita dengan masalah Gizi
bertujuan Untuk mengetahui sejak dini faktor
resiko dan Melakukan pemantauan ibu hamil
resiko tinggi untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap komplikasi yang dapat
membahayakan ibu dan janin selama
kehamilan. diharapkan dengan adanya
kegiatan ini dapat Meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan bagi ibu hamil dan bayi yang
bermasalah.
[-] Kunjungan Rumah Pemantauan neonatal resti merupakan
neonatal resti pemantauan yang dilakukan pada neonatal
resti yang mengalami trauma akibat
persalinan.
1.1.7.1 Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk jiwa) pada Anak usia sekolah dan
Remaja
[-]Pemeriksaan kesehatan Merupakan semua yang bertujuan untuk
anak pesantren Darul meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap
istiqamah dan perilaku para santri, pengurus dan pengajar
dipasentren khususnya dalam melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan selalu
menjaga Kesehatan Lingkungan dan gaya
hidup yang bersih.
[-} Pelaksanaan Evaluasi Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
Pemberian TTD Remaja Putri memastikan TTD di konsumsi atau tidak, kalau
Di Sekolah tidak di konsumsi apa alasan mereka tidak
mengkonsumsi TTD
[-} Pelaksanaan Posyandu Salah satu kegiatan berbasis kesehatan
Remaja masyarakat khusus remaja, untuk memantau
dan melibatkan mereka demi peningkatan
kesehatan dan keterampilan hidup sehat secara
berkesinambungan
[-] Skirining Kesehatan Pada Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak
Anak Sekolah usia sekolah dengan sasaran anak kelas 1
SD/MI, kelas 7 SMP/MTS dan kelas 10
SMA/MA guna meningkatkan derajat
kesehatan peserta didiksecara optimal.
[-] Pendampingan Pelayanan Memberi pengetahuan serta keterampilan
Kesehatan Dokter Kecil dalam melakukan kegiatan yang berhubungan
disekolah dengan kesehatan serta memiliki kompetensi
khusus menjadi dokter kecil di lingkungan
sekolah
[-] Screaning kesehatan jiwa Merupakan kegiatan untuk mendeteksi lebih
pada anak usia sekolah dan cepat atau menentukan risiko seseorang untuk
remaja mengalami gangguan mental, seperti
gangguan kecemasan, depresi, gangguan
bipolar, gangguan makan, atau gangguan
stress pascatrauma
1.2 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respons Penyakit
1.2.1 330.9.Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
1.2.1.1 Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM Prioritas di masyarakat dan institusi
1.2.3.2 Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan TBC, pemantauan minum obat TBC
Kunjungan rumah untuk Merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa
terapi pencegahan TBC, penderita TBC mematuhi dalam kepatuhan minum
pemantauan minum obat obat TBC
TBC
1.2.4 330.12.Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam
penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
1.2.4.1 Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan Penyakit Menular:
Malaria, TBC, penangulangan penyakit Tropis Terabaikan (Kusta / frambusia /
schistosomiasis / Filariasis / cacingan)
[-] Pemberdayaan kader Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
masyarakat dalam membentuk kader Kesehatan dalam deteksi
pencegahan penyakit dini penyakit kecacingan dan pemberiaan obat
menular Filariasis cacing
[-] Pemberdayaan kader Merupakan kegiatan pemberdayaan kader
masyarakat dalam kesehatan dalam upaya penemuan kasus baru
pencegahan penyakit penyakit kusta dan pemberdayaan dalam
menular Kusta pembagian obat kusta.
1.2.4.3 Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk ber-Perilaku Hidup
Bersih Sehat dan stop Buang Air Besar Sembarangan, cuci tangan pakai sabun
bagi Desa/Kelurahan non Prioritas
Pemberdayaan kader Merupakan kegiatan pendekatan untuk
masyarakat melalui merubah perilaku higiene dan sanitasi
pemicuan untuk ber-Perilaku masyarakat atau seseorang melalui
Hidup Bersih Sehat dan stop pemberdayaan masyarakat dengan metode
Buang Air Besar
pemicuan
Sembarangan, cuci tangan
pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas
B. PENERIMA MANFAAT
1.1.3 329.3.Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
1.1.3.1 Pelaksanaan Kelas ibu Dokumen 12 Swakelola
hamil Laporan
1.1.3.1 Pelaksanaan Kelas ibu balita Dokumen 12 Lintas Program
Laporan
D. KURUN WAKTU
Kurun waktu pelaksanaan kegiatan DAK Nonfisik dilaksanakan pada bulan Januari s/d Desember
2023 atau selama 1 tahun
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi
sebesar Rp. 875.377.042,- (Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu
Empat Puluh Dua Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut: