Anda di halaman 1dari 2

Khoiri Umi Sa’adah

Farmasi D
201710410311098
Metode ELISA

Enzyme-Linked Immune-Sorbent Assay atau ELISA sering sebut uji kekebalan


enzimatis. ELISA dipakai untuk pengujian semua antigen, hapten atau antibody. Paling banyak
dipakai di laboratorium klinis, misalnya uji immunoglobulin G dan E, hormone seperti insulin,
esterogen dan gonadotrofin. ELISA relatif murah dan lebih aman dibanding RIA (radio Immuno
Assay) yang menggunakan bahan radiokatif dan dapat dikerjakan di laboratorium kecil tanpa alat
pemecah radioaktif gamma. Metode ELISA (enzym-linked immunosorbent assay) metode dalam
penelitian dengan Berdasarkan : Ikatan spesifik antara antigen (Ag) – antibody(Ab).
Antibody  yaitu Antibodi disekresi oleh Sel Plasma (Sel B), Biasanya digunakan
monoklonal Antibody karena lebih spesifik untuk epitop tertentu daripada policlonal antibodi.
Dapat dibeli terpisah atau dalam paket ELISA Kit, biasanya diproduksi dengan cara induksi
respon imun humoral pada hewan coba ( rat, mouse) dengan cara injeksi Antigen berulang,
dilakukan ekstraksi sel dan purifikasi Ab. Dapat juga diekstraksi dari manusia yang telah
diimunisasi dengan Ag tertentu. 

Beberapa type ELISA, sebagai berikut :

1. Direct ELISA, biasanya digunakan dengan kompetisi dan Inhibisi ELISA. Digunakan
untuk deteksi antigen.
2. Indirect ELISA, antigen terikat pada plate. Digunakan untuk deteksi antibody.
3. Sandwich ELISA, antibodi terikat pada Plate. Digunakan untuk deteksi antigen.
4. Capture ELISA, antihuman antibodi terikat pada Plate. Digunakan untuk deteksi
antibody. 

Terdapat 2 Teknik Metode ELISA  

1. Teknik Kualitatif adalah   Berdasarkan bahwa tiap antibodi berikatan pada antigen yang


spesifik. 
2. Teknik kuantitatif  berdasarkan jumlah ikatan antigen-antibodi yang ditentukan dengan
nilai absorbansi. Teknik ini menggabungkan spesifitas antibody dengan kepekaan uji
enzymatis dengan spektrofotometer biasa atau antigen dilekatkan pada enzyme yang
mudah ditera. 

Material dalam metode ELISA

 AntigenM
 onoclonal Ab
 Microplate
 Blocking Buffer
 Serum sample
 Conjugate (secondary Ab + Enzyme)
 Subtrate
 Stop Sol.

Alat yang digunakan dalam metode ELISA

 96-Wells Microplate
 Micropipettes
 Multichannel pipette
 Elisa test kit

Parameters utama : Solid phase (microplate)  1 reactant  Separation  bound & free


reagent  Color development   enzyme

ELISA dapat dipakai untuk pengujian antigen lewat cara persaingan (kompetitip) atau
cara antibody ganda (double antibody). Cara Persaingan. Campuran dari antigen yang dilekatkan
pada enzim yang diketahui jumlahnya dengan antigen tanpa enzim yang belum diketahui
jumlahnya, direaksikan dengan antibody yang dilekatkan pada permukaan padat.
Setelah reaksi selesai membentuk kompleks lalu dicuci, kemudian ditambahkan substrat
yang cocok untuk enzim dan aktivitas enzim diukur. Sejumlah antigen yang belum diketahui
jenisnya direaksikan dengan antibody tertentu yang dilekatkan pada permukaan padat, dicuci dan
direaksikan dengan antibody berenzim. Setelah dicuci lagi, ditambahkan substrat enzim khusus.
Aktivitas enzim yang diuji dengan cara biasa menunjukkan jumlah antigen yang ada.
Antiserum yang dicurigai, direaksikan dengan antigen khusus yang dilekatkan pada bahan
padat,kemudian dicuci. Selanjutnya direaksikan dengan antibody yang bersifat anti-
immunoglobulin berenzim yang akan melekat pada antibody yang tadi tererap dari anti serum
mula-mula. Kompleks yang terjadi dicuci, ditambahkan substrat, aktivitas enzim sesuai jumlah
antibody pada serum mula-mula.

Beberapa bahan yang digunakan dalam teknik ELISA, yaitu :

1. Bahan padat yang dipakai dalam ELISA termasuk selulosa, dextran berangkai silang,
poliacrilamide, polistiren dan polipropilen. Bentuknya dapat berupa butiran, lempeng
atau tabung.
2. Antigen dapat dilekatkan secara adsorpsi pasif atau diikat secara kovalen dengan
sianoben-bromida.
3. Enzim dipilih yang aktivitasnya tinggi misalnya fosfatse alkalis dan peroksidase. Bahan
pengabung yang sering dipakai adalah glutaraldehide.
4. Substrat paling baik jika stabil, aman dan murah. Substrat tidak berwarna yang menjadi
berwarna karena perubahan oleh enzim. Misalnya : p-nitrofenilfosfat berubah menjadi p-
nitrofenol berwarna kuning oleh enzim fosfatase alkalis. Substrat lain, misalnya diamino
benzidine,5-aminosalisilat, O-fenilen-diamin dipakai untuk enzim peroksidase.

Anda mungkin juga menyukai