Serta Dampaknya
Dosen Pengampu:
Wedya Wahyu, S.Kp., M.Kep
Kelompok 6
Muttaqwiyani Aliyya 2111311044
Laki – laki
• Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus , mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin
• Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari pembukaan kepala penis atau anus.
• Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah urination.
• Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar.
Kelompok Perilaku Resiko Tinggi
1. Usia
• 20 – 34 tahun pada laki – laki
3. PSK ( Pekerja Seks Komersial )
• 16 – 24 tahun pada wanita
• 20 – 24 tahun pada pria dan wanita
5. Homoseksual.
Macam – macam penyakit menular seksual
Berdasarkan penyebabnya, Infeksi menular seksual di bedakan menjadi empat kelompok yaitu:
IMS yang disebabkan virus, yaitu: IMS yang disebabkan protozoa dan
Herpes genetalis, Kondiloma ektoparasit, yaitu: Trikomoniasis,
Akuminata, Infeksi HIV, dan AIDS, Pedikulosis Pubis, Skabies.
Hepatitis B, Moluskus Kontagiosum.
Berdasarkan cara penularannya, infeksi menular seksual dibedakan menjadi dua:
1) IMS mayor
• Gonore • Limfogranuloma Venerum
Kematian
Bahaya dan akibat
Infertilisasi Menimbulkan
Merusak rasa sakit. Penyakit Menular
penglihatan,
hati dan otak.
Seksual
Tak dapat Abortus
disembukan.
Menular
pada bayi.
Macam-macam penyakit menular seksual
1. Jengger Ayam
Penyakit Kondiloma akuminata atau Jengger ayam adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi bertangkai
dengan permukaan berjonjot dan disebabkan oleh virus DNA golongan Papovavirus yaitu Human Papilloma Virus
(HPV) tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam).
HPV menular melalui hubungan seks yang beresiko yaitu melakukan hubungan dengan penderita atau karier
penyakit Jengger Ayam. Biasanya gejala timbul setelah 3 bulan kontak atau bahkan bertahun-tahun. Tidak hanya
tertular melalui pertukaran cairan tubuh tetapi juga lewat penggunaan barang secara bersama (handuk, sprei, dll),
sentuhan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi yang tidak dilindungi oleh kondom, melalui oral seks serta
kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuh (terutama daerah sekitar organ kelamin).
Gejala klinis penyakit Jengger ayam antara lain:
• Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multipel (banyak) dengan permukaan yang
verukous atau mirip jengger ayam.
• Terkadang penderita mengeluh nyeri. Jika timbul infeksi sekunder berwarna kemerahan akan berubah menjadi
keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
• Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna.
• Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital
2. Herpes Simplex
Herpes simpleks adalah infeksi yang disebabkan Herpes Simplex Virus (HSV) tipe 1 dan 2, meliputi
herpesorolabialis dan herpes genitalis. Penularan virus paling sering terjadi melalui kontak langsung denganlesi atau
sekret genital/oral dari individu yang terinfeksi. Infeksi terjadi melalui inokulasi virus pada permukaan mukosa yang
rentan.Virus akan melekat pada sel epitel kemudian masuk dengan cara meleburkan diri di dalam membran.
Cara pengendalian:
• Laporan kepada Instansi kesehatan setempat
• Isolasi
• Penyelidikan kontak dan sumber infeksi: Jarang dilakukan karena tidak praktis.
• Pengobatan spesifik:
Pencegahan:
• Berikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan tentang kebersihan perorangan yang bertujuan untuk
mengurangi perpindahan bahan-bahan infeksius.
• Mencegah kontaminasi kulit dengan penderita eksim melalui bahan-bahan infeksius.
• Petugas kesehatan harus menggunakan sarung tangan pada saat berhubungan langsung dengan lesi yang berpotensi
untuk menular.
• Disarankan untuk melakukan operasi Cesar sebelum ketuban pecah pada ibu dengan infeksi herpes genital primer
yang terjadi pada kehamilan trimesterakhir, karena risiko yang tinggi terjadinya infeksi neonatal (30-50%).
• Menggunakan kondom lateks saat melakukan hubungan seksual mengurangi risiko infeksi
3. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi Treponema pallidum, menular melalui hubungan
seksual atau secara transmisi vertikal. Sifilis bersifat kronik, sistemik dan menyerang hampir semua alat tubuh. Cara
penularan sifilis adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan eksud. Sifilis tiat infeksius dari lesi awal kulit
dan selaput lendir pada saat melakukan hubungan seksual dengan penderita sifilis. Lesi bisa terlihat jelas ataupun tidak
terlihat jelas. Pemajanan hampir seluruhnya terjadi karena hubungan seksual. Penularan karena mencium atau pada saat
menimang bayi dengan sifilis konginetal jarang sekali terjadi. Infeksi transplasental terjadi pada saat janin berada dalam
kandungan ibu menderita sifilis. Transfusi melalui darah donor bisa terjadi jika donor menderita sifilis pada stadium awal.
Penularan melalui barang-barang yang tercemar secara teoritis bisa terjadi namun kenyataannya boleh dikatakan tidak
pernah terjadi. Petugas kesehatan pernah dilaporkan mengalami lesi primer pada tangan mereka setelah melakukan
pemeriksaan penderita sifilis dengan lesi infeksius.
Faktor Resiko sifilis :
• Paling sering terjadi pada golongan usia muda umur 20 – 29 tahun
• Orang yang melakukan kontak langsung dengan infeksius awal lesi awal kulit atau selaput lendir pada saat melakukan
hubungan seksual dengan penderita sifilis.
• Dapat diturunkan oleh ibu penderita pada anak yang dikandungnya
• Bergonta ganti pasangan seksual
• Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
• Melalui barang perantara yang sedah dipakai oleh penderita seperti pakaian dalam, handuk dan sebagainya.
Cara paling pasti untuk menghindari penularan penyakit sifilis adalah dengan menjauhkan diri dari kontak seksual
atau berada dalam hubungan jangka panjang yang saling monogami dengan pasangan yang telah diuji dan diketahui tidak
terinfeksi. Menghindari penggunaan alkohol dan obat juga dapat membantu mencegah penularan sifilis karena kegiatan
ini dapat menyebabkan perilaku seksual berisiko.
03
Peran dan Fungsi
Perawat Maternitas
dalam Permasalahan
Seksualitas
Sebagai edukator:
• Kepada masyarakat yang sudah tertular: memberi pengetahuan tentang tindakan yang diambil misal pada pasien
dengan penyakit Gonore yanh sedang dalam pengobatan tidak diperbolehkan melakuman hubungan seksual.
• pada masyarakat yang belum tertular: memberi edukasi mengenai bahaya PMS, cara pencegahan dan bagaimana
tanda tanda PMS
Sebagai konsultan
• Sebagai tempat konsultasi bagi pasien dengan PMS terkait masalah atau tindakan keperawatan yang dialami.
Misal: pasien PMS dengan harga diri rendah karna dikucilkan di masyarakat, sebagai perawat kita bisa menjadi
tempat konsultasi bagi pasien dan menenangkan pasien agar tidak merasa dikucilkan lagi
Sebagai peneliti
• Perawat meneliti tentang penyakit menular seksual yang mana nanti hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan
Sebagai advokat
• Membela hak pasien dengan PMS, misal ada pasien dengan PMS yang dikucilkan karna dianggap menyebarkan
penyakit dan membuat pasien merasa terhina, sebagai seorang perawat kita seharusnya membela hak pasien agar
pasien tidak dikucilkan.
Lanjutan
Pemberi Kenyamanan
• Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia secara utuh
bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi pada pasien pms/ims
seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.
Pendidik:
• Peran perawat sebagai pendidik ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
gejala pms/ims dan bahkan sampai kepada tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai kesehatan
Rehabilitator
• Dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit.disini penyakit pms/ims Seringkali pasien
mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai
rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
THANK
YOU