Anda di halaman 1dari 21

Permasalahan Seksualitas

Serta Dampaknya
Dosen Pengampu:
Wedya Wahyu, S.Kp., M.Kep
Kelompok 6
Muttaqwiyani Aliyya 2111311044

Afiyah Nurzaimah 2111312008

Dewi Roro Amiati 2111312053

Rifqah Fakhira Putri 2111313035

Cindy Dewi Kinanti 2111319001


01
Penyakit
Infeksi
Seksual
Defenisi

Infeksi menular seksual (IMS) merupakan infeksi yang


ditularkan memlalui hubungan seksual, yang popular disebut
penyakit kelamin. Semua tehnik hubungan seks lewat vagina,
dubur atau mulut dapat menjadi wahana penularan penyakit
kelamin.
Tanda dan gejala
Perempuan
• Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti
luka yang sangat sakit disekitar alat kelamin.
• Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan, berbau atau berlendir.
• Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak menyebabkan sakit atau burning urination.
• Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar alat kelamin
• Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang muncul dan tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda
infeksi saluran reproduksi ( infeksi yang telah berpindah kebagian dalam sistemik reproduksi, termasuk tuba fallopi dan ovarium )
• Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.

Laki – laki
• Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus , mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin
• Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari pembukaan kepala penis atau anus.
• Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah urination.
• Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar.
Kelompok Perilaku Resiko Tinggi

1. Usia
• 20 – 34 tahun pada laki – laki
3. PSK ( Pekerja Seks Komersial )
• 16 – 24 tahun pada wanita
• 20 – 24 tahun pada pria dan wanita

4. Pecandu narkotik 2. Pelancong

5. Homoseksual.
Macam – macam penyakit menular seksual
Berdasarkan penyebabnya, Infeksi menular seksual di bedakan menjadi empat kelompok yaitu:

IMS yang disebabkan bakteri,


yaitu: Gonore, infeksi genital non IMS yang disebabkan jamur, yaitu:
spesifik, Sifilis, Ulkus Mole, Kandidiosis genitalis
L i m f o m a g r a n u l o m a
Venerum,Vaginosis bakterial

IMS yang disebabkan virus, yaitu: IMS yang disebabkan protozoa dan
Herpes genetalis, Kondiloma ektoparasit, yaitu: Trikomoniasis,
Akuminata, Infeksi HIV, dan AIDS, Pedikulosis Pubis, Skabies.
Hepatitis B, Moluskus Kontagiosum.
Berdasarkan cara penularannya, infeksi menular seksual dibedakan menjadi dua:
1) IMS mayor
• Gonore • Limfogranuloma Venerum

• Sifilis • Ulkus Mole


2) IMS minor • Kondiloma Akuminata
• Herpes Genetalis
• Vaginosis bacterial

• Kandidiasis vaginalis • Tricomoniasis


Pencegahan Penyakit Menular Seksual
Beberapacara efektif yang dapat mengurangi resiko tertular penyakit menular seksual antara lain:
• Abstinensia
• Tidak berganti- ganti pasangan
• Vaksin (Hepatitis Bdan HPV)
• Menggunakan kondom

Faktor Risiko terjadinya Infeksi Menular


• Seks tanpa pelindung
• Berganti- ganti pasangan seksual
• Berhubungan seksual pada usia dini
• Penggunaan obat-obat terlarang

Dampak Infeksi Menular Seksual


Dampak infeksi menular seksual menurut Abrori, 2017 adalah
• Dapat menyebabkan kemandulan
• Peradangan alat reproduksi yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan diluar kandungan
• Melahirkan anak dengan cacat bawaan seperti katarak, gangguan pendengaran, kelainan jantung dan cacat lainnya.
02
Penyakit
Menular
Seksual
Defenisi
PMS adalah infeksi atau penyakit yang di tularkan melalui
hubungan seks (oral, anal, vagina) atau penyakit kelamin atau
infeksi yang di tularkan melalui hubungan seks yang dapat
menyerang alat kelamin dengan atau tanpa gejala dapat muncul
dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, serta
organ tubuh lainnya, misalnya HIV/AIDS dan Hepatitis B.
Tanda dan gejala
• Keluar cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau
kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir.
• Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS.
• Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
• Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelamin.
• Kemerahan di sekitar alat kelamin.
• Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar.
• Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi.
• Bercak darah setelah hubungan seksual.
• Anus gatal atau iritasi.
• Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
• Nyeri di paha atau perut lebih rendah.
• Pendarahan pada vagina.
• Nyeri atau pembengkakan testis.
• Pembengkakan atau kemerahan dari vagina.
• Nyeri seks
• Perubahan pada kulit di sekitar kemaluan
• Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita)
Ca cerviks.

Kematian
Bahaya dan akibat
Infertilisasi Menimbulkan
Merusak rasa sakit. Penyakit Menular
penglihatan,
hati dan otak.
Seksual
Tak dapat Abortus
disembukan.
Menular
pada bayi.
Macam-macam penyakit menular seksual
1. Jengger Ayam
Penyakit Kondiloma akuminata atau Jengger ayam adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi bertangkai
dengan permukaan berjonjot dan disebabkan oleh virus DNA golongan Papovavirus yaitu Human Papilloma Virus
(HPV) tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam).
HPV menular melalui hubungan seks yang beresiko yaitu melakukan hubungan dengan penderita atau karier
penyakit Jengger Ayam. Biasanya gejala timbul setelah 3 bulan kontak atau bahkan bertahun-tahun. Tidak hanya
tertular melalui pertukaran cairan tubuh tetapi juga lewat penggunaan barang secara bersama (handuk, sprei, dll),
sentuhan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi yang tidak dilindungi oleh kondom, melalui oral seks serta
kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuh (terutama daerah sekitar organ kelamin).
Gejala klinis penyakit Jengger ayam antara lain:
• Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multipel (banyak) dengan permukaan yang
verukous atau mirip jengger ayam.
• Terkadang penderita mengeluh nyeri. Jika timbul infeksi sekunder berwarna kemerahan akan berubah menjadi
keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
• Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna.
• Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital
2. Herpes Simplex
Herpes simpleks adalah infeksi yang disebabkan Herpes Simplex Virus (HSV) tipe 1 dan 2, meliputi
herpesorolabialis dan herpes genitalis. Penularan virus paling sering terjadi melalui kontak langsung denganlesi atau
sekret genital/oral dari individu yang terinfeksi. Infeksi terjadi melalui inokulasi virus pada permukaan mukosa yang
rentan.Virus akan melekat pada sel epitel kemudian masuk dengan cara meleburkan diri di dalam membran.
Cara pengendalian:
• Laporan kepada Instansi kesehatan setempat
• Isolasi
• Penyelidikan kontak dan sumber infeksi: Jarang dilakukan karena tidak praktis.
• Pengobatan spesifik:
Pencegahan:
• Berikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan tentang kebersihan perorangan yang bertujuan untuk
mengurangi perpindahan bahan-bahan infeksius.
• Mencegah kontaminasi kulit dengan penderita eksim melalui bahan-bahan infeksius.
• Petugas kesehatan harus menggunakan sarung tangan pada saat berhubungan langsung dengan lesi yang berpotensi
untuk menular.
• Disarankan untuk melakukan operasi Cesar sebelum ketuban pecah pada ibu dengan infeksi herpes genital primer
yang terjadi pada kehamilan trimesterakhir, karena risiko yang tinggi terjadinya infeksi neonatal (30-50%).
• Menggunakan kondom lateks saat melakukan hubungan seksual mengurangi risiko infeksi
3. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi Treponema pallidum, menular melalui hubungan
seksual atau secara transmisi vertikal. Sifilis bersifat kronik, sistemik dan menyerang hampir semua alat tubuh. Cara
penularan sifilis adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan eksud. Sifilis tiat infeksius dari lesi awal kulit
dan selaput lendir pada saat melakukan hubungan seksual dengan penderita sifilis. Lesi bisa terlihat jelas ataupun tidak
terlihat jelas. Pemajanan hampir seluruhnya terjadi karena hubungan seksual. Penularan karena mencium atau pada saat
menimang bayi dengan sifilis konginetal jarang sekali terjadi. Infeksi transplasental terjadi pada saat janin berada dalam
kandungan ibu menderita sifilis. Transfusi melalui darah donor bisa terjadi jika donor menderita sifilis pada stadium awal.
Penularan melalui barang-barang yang tercemar secara teoritis bisa terjadi namun kenyataannya boleh dikatakan tidak
pernah terjadi. Petugas kesehatan pernah dilaporkan mengalami lesi primer pada tangan mereka setelah melakukan
pemeriksaan penderita sifilis dengan lesi infeksius.
Faktor Resiko sifilis :
• Paling sering terjadi pada golongan usia muda umur 20 – 29 tahun
• Orang yang melakukan kontak langsung dengan infeksius awal lesi awal kulit atau selaput lendir pada saat melakukan
hubungan seksual dengan penderita sifilis.
• Dapat diturunkan oleh ibu penderita pada anak yang dikandungnya
• Bergonta ganti pasangan seksual
• Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
• Melalui barang perantara yang sedah dipakai oleh penderita seperti pakaian dalam, handuk dan sebagainya.
Cara paling pasti untuk menghindari penularan penyakit sifilis adalah dengan menjauhkan diri dari kontak seksual
atau berada dalam hubungan jangka panjang yang saling monogami dengan pasangan yang telah diuji dan diketahui tidak
terinfeksi. Menghindari penggunaan alkohol dan obat juga dapat membantu mencegah penularan sifilis karena kegiatan
ini dapat menyebabkan perilaku seksual berisiko.
03
Peran dan Fungsi
Perawat Maternitas
dalam Permasalahan
Seksualitas
Sebagai edukator:
• Kepada masyarakat yang sudah tertular: memberi pengetahuan tentang tindakan yang diambil misal pada pasien
dengan penyakit Gonore yanh sedang dalam pengobatan tidak diperbolehkan melakuman hubungan seksual.
• pada masyarakat yang belum tertular: memberi edukasi mengenai bahaya PMS, cara pencegahan dan bagaimana
tanda tanda PMS

Sebagai konsultan
• Sebagai tempat konsultasi bagi pasien dengan PMS terkait masalah atau tindakan keperawatan yang dialami.
Misal: pasien PMS dengan harga diri rendah karna dikucilkan di masyarakat, sebagai perawat kita bisa menjadi
tempat konsultasi bagi pasien dan menenangkan pasien agar tidak merasa dikucilkan lagi

Sebagai peneliti
• Perawat meneliti tentang penyakit menular seksual yang mana nanti hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan

Sebagai advokat
• Membela hak pasien dengan PMS, misal ada pasien dengan PMS yang dikucilkan karna dianggap menyebarkan
penyakit dan membuat pasien merasa terhina, sebagai seorang perawat kita seharusnya membela hak pasien agar
pasien tidak dikucilkan.
Lanjutan

Pemberi Kenyamanan
• Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia secara utuh
bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi pada pasien pms/ims
seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.

Pendidik:
• Peran perawat sebagai pendidik ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
gejala pms/ims dan bahkan sampai kepada tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai kesehatan

Rehabilitator
• Dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit.disini penyakit pms/ims Seringkali pasien
mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai
rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai