Anda di halaman 1dari 2

Representasi Feminisme Melalui Gerakan “Me Too” Dalam Merespon Pelecehan

Seksual di India

Latar Belakang

Feminisme merupakan sebuah teori yang lebih mengarah bagaimana sikap dari seorang
pribadi perempuan yang ingin memperjuangkan kepentingan persamaan hak antara kaum pria
dan wanita (Kesetaraan gender). Feminisme sendiri diidentifikasi sebagai aksi untuk
memperjuangkan hak perempuan dari yang namanya ketidakadilan. Sehingga yang terjadi
adalah gerakan yang memiliki intelektual bertumbuh secara signifikan melalui akademisi serta
bagaimana upaya politik yang dilakukan dan juga halnya di bidang sosial perempuan demi
menyelesaikan penindasan yang terjadi. Feminisme sendiri bukanlah sebuah teori lagi
melainkan sebuah tindakan yang dilakukan hingga saat ini demi mendapatkan derajat ataupun
posisi yang pantas bagi kaum perempuan.

Feminisme seperti yang diketahui merupakan sebuah teori, kini menjadi sebuah
pergerakan yang ingin dijadikan sebagai tindakan untuk melindungi hak asasi bagi kaum
perempuan. Pasalnya, dengan adanya feminisme gerakan yang ingin coba dilakukan yaitu
menyuarakan isu #MeToo demi meningkatkan kesadaran pemahaman seorang individu serta
kemampuan literasi yang coba dikembangkan. Gerakan Kampanye #MeToo sendiri adalah
tindakan sosial yang mengarah terhadap lingkungan global kepada kaum perempuan demi
mendapatkan kebebasan serta menghindari dari berbagai macam kekerasan yang dialami.

Melalui gerakan #MeToo sendiri di India menjadi topik pembicaraan yang hangat pada
tahun 2017 sejak aktris Bollywood bernama Tanushree Dutta yang mengungkap bahwa
terjadinya pelecehan seksual terhadap dirinya oleh seorang produser film. Sehingga ranah
#MeToo sendiri menyebarluas dan menjadi acuan publik dan inspirasi kepada kaum wanita
untuk melakukan tindakan yang sama. Gerakan #MeToo sendiri yang telah dipaparkan
merupakan gerakan awal di India untuk mendapatkan kampanye yang lebih luas ke ranah
publik agar lebih memahami dan meningkatkan kesadaran bahwa tindakan seperti ini tidak
layak dimaklumkan.

Sebuah tindakan #MeToo menjadi bahan gerakan feminisme yang mampu menjadi
ideolgi demokrasi seperti halnya ingin mencapai kesetaraan gender tanpa harus masuk ke
dalam “batas gender” dan juga memahami bahwa kaum perempuan sendiri mampu
memperjuangkan haknya sebagai seorang yang dapat pekerjaan, pendidikan, dan juga hak
perlindungan terhadap tindakan seksual. Gerakan kampanye #MeToo di India sendiri lebih
menekan kepada kasus kekerasan seksual yang marak terjadi perkembangannya sehingga perlu
yang adanya pemberdayaan ataupun kepedulian yang harus diciptakan oleh pemerintah India
itu sendiri. Seperti memberikan hukuman atau tindak pidana kepada pelaku agar mendapatkan
efek jera yang sesuai atas tindakannya. Permasalahan terbesar di India terutama yaitu kekerasan
seksual harus dihapuskan terutama kasus yang sering terjadi di lingkungan kerja dan juga
tempat tinggal.

Sehingga hal ini dapat diartikan sebagai tindakan awal dari Gerakan #MeToo dalam
konsep feminisme sendiri dalam menjunjung tinggi kesetaraan gender serta menghadapi
tindakan kekerasan seksual yang terjadi di India.

Daftar Pustaka

Ii, B. A. B., & Feminisme, A. P. (2013). Bab ii kajian tentang feminisme: pengertian,
sejarah, teologi dan aliran-aliran dalam feminisme. 25–63.

Karim, A. (n.d.). ( Model Penelitian Kualitatif tentang Perempuan dalam Koridor Sosial
Keagamaan ). 2(1), 57–74.

Kasus, S. (n.d.). Dampak Gerakan Feminis Transnasional # MeToo terhadap Awareness


Perempuan India.

Sejarah, F., Ir, P., Sunarti, E., & Si, M. (2002). Feminisme: Sejarah, Aliran, dan Paradigma
1.

Anda mungkin juga menyukai