Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bulan Tahun
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman x-xx
ABSTRAK
Penelitian ini tentang Kualitas Pelayanan Publik di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang. MPP merupakan
upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dari layanan terpadu. Namun, pada kenyataannya pelayanan publik
di MPP Kabupaten Pandeglang belum sepenuhnya berjalan baik dengan tujuan yang diinginkan karena masih
banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat ke pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
kualitaspelayanan publik di MPP Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptifkualitatif.hasil penelitian kualitas pelayan publik di MPP Kabupaten Pandeglang berkualitas baik dengan
ditunjukkan: 1) self-esteem, cukup baik dikarenakan terbatasnya jumlah pegawai dan belum terintegrasinya
pelayanan MPP Kabupaten Pandeglang. 2) exeed expectation, kualitas pelayanan MPP baik dikarenakan
penyesuaian standar pelayanan, walaupun masih ditemukan keterlambatan pelayanan. 3) recovery, sangat baik
ditandai adanya uji coba standart pelayanan dan adanya tempat kritik dan saran. 4) improve, kualitas pelayanan
sangat baik dikarenakan menyesuaikan perubahan pelayanan yang diwujudkan pada jemput bola dan mobil keliling
5) vision, penerapan sudah baik ditandai berhasil mensentralkan pelayanan satu tempat 6) care, memberikan
pelayanan dengan sikap baik, ramah, informatif, simpatik dan berfasilitas 7) empower, pemberdayaan dan pelatihan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan walaupun belum ada reward pegawai berprestasi.
ABSTRACT
This study discusses the quality of public services at the Public Service Mall, Pandeglang Regency. MPP is the
government's effort to improve the quality of integrated services. However, in reality public services in Indonesia,
especially in MPP Pandeglang Regency, have not yet fully worked with the desired goals because there are still
many complaints, complaints from the public to the government about public services. The purpose of this study
was to determine thequality of public services at MPP Pandeglang Regency. The research method used in this
research isdescriptive with a qualitative approach. The results of the research on the quality of public services from
MPP Pandeglang Regency are of good quality, shown: 1) self-esteem, not good in implementation due to the
limitednumber of employees and not yet integrated MPP Pandeglang Regency services. 2) exeed expectation, MPP
service quality isgood due to the adjustment of service standards, although service delays are still found. 3)
recovery, very well marked by the existence of a service standard trial and a place for criticism and suggestions. 4)
improve, the qualityof service is very good because it continuously adapts to changes in service manifested in ball
pick-up and mobilecars 5) vision, implementation has been good marked by successfully centralizing service in one
place 6) care, giving service attention with a good attitude, friendly, informative, full sympathetic and fulfilling
facilities 7)Empower, empowerment and training to improve service quality even though there is no reward for
outstandingemployees.
1
Nama penulis, Sawala ;tahun
permohonan pelayanan, penggunaan alat bantu kepada masyarakat sebagai pihak yang dilayani
dalam pelayanan. dan diberdayakan.
2. Reliable (Kehandalan) dengan Latar belakang penyelenggaraan Mal
indikator : kecermatan petugas dalam melayani Pelayanan Publik sesuai aturan yang dijelaskan
pelanggan,memiliki standar pelayanan yang berdasarkan:
jelas, kemampuan petugas dalam menggunakan 1. Perpres No 47/2015 : KemenpanRB-
alat bantu dalam proses pelayanan, keahlian Nakhoda RB
petugas dalam menggunakan alat bantu dalam 2. Perpres No 81/2010 : Grand Design-
proses pelayanan. RB 2010-2015
3. Responsiveiness ( 3. UU No 25/2009 : Yanlik dan
Respon/ketanggapan) dengan indikator : Peraturan Pelaksana
merespon setiap pemohon yang ingin 4. Inpres No 12/2016 : Gerakan
mendapatkan pelayanan,petugas melakukan Indonesia Melayani
pelayanan dengan cepat, petugas melakukan 5. PermenPANRB N0 23/2017 :
pelayanan dengan tepat,petugas melakukan Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik
pelayanan dengan waktu yang tepat, semua Sesuai dengan data tahun 2016 terdapat
keluhan pelanggan direspon oleh petugas. 498 Provinsi/Kabupaten/Kota memiliki
4. Assurance (Jaminan) dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari 542
indikator : petugas memberikan jaminan tepat Provinsi/Kabupaten/Kota, Peringkat EODB
waktu dalam pelayanan, petugas memberikan tahun 2015 adalah peringkat 106, Tahun 2016
jaminan biaya dalam pelayanan, petugas adalah peringkat 91, dan Tahun 2017 diperingkat
memberikan jaminan legaltitas dalam pelayanan, 72, hal ini tentu saja ada peningkatan peringkat
petugas memberikan jaminan kepastian biaya di setiap tahunnya, akan tetapi masih terdapat
dalam pelayanan. berbagai masalah seperti:
5. Emphaty (Empati) dengan indikator : 1. Pelayanan terpadu di Pusat dan
mendahulukan kepentingan pemohon, petugas Daerah belum mampu berjalan baik
melayani dengan sikap ramah, petugas melayani 2. Minimnya penggunaan teknologi
dengan sikap sopan santun, petugas melayani informasi terkait layanan perizinan
dengan tidak diskriminatif (membedabedakan), 3. Ego sektoral masing-masing instansi
petugas melayani dan menghargai setiap Sehingga hal ini sesuai dengan Nawacita
pelanggan. reformasi birokrasi pelayanan publik prima yang
Berdasarkan pendapat tersebut, sesuai aturan Undang-undang Nomor 25 Tahun
diketahui bahwa kualitas pelayanan merupakan 2009, ialah sebagai berikut :
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan 1. Tercapainya tingkat kepuasan
sesuai dengan standar pelayanan yang telah masyarakat
dibakukan sebagai pedoman dalam memberikan 2. Tercapainya tingkat efektifitas dan
layanan. Aparatur dalam memberikan pelayanan efisiensi dalam penerapan standar
harus berorientasi kepada masyarakat sehingga pelayanan
menciptakan pelayanan yang berkualitas. 3. Memberikan kontribusi terhadap
Disamping itu factor pertumbuhan penduduk peningkatan peringkat Indonesia dalam
yang besar dengan persebaran yang tidak merata kemudahan berusaha atau EODB (Target 2019
serta rendahnya kualitas penduduk juga menjadi Peringkat 40). Sehingga Kementerian
sumber permasalahan yang berkaitan dengan Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
pelayanan perizinan usaha di Indonesia sampai Birokrasi pada tahun 2018 merumuskan konsep
ketingkat daerah provinsi, kabupaten, kota di Mal Pelayanan Publik yang Terpadu Dan
Indonesia. Terintegrasi dengan sistem informasi dalam satu
Kualitas pelayanan di Kabupaten ruang antara Kementerian/Lembaga, Badan
Pandeglang diharapkan akan menjadi lebih baik Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah
setelah adanya Mal Pelayanan Publik karena dan Swasta agar tercapainya efisiensi pelayanan.
Kabupaten Pandeglang juga memiliki Mal Pelayanan Publik adalah tempat
penduduknya yang sangat majemuk. Oleh karena berlangsungnya kegiatan atau aktivitas
itu, sangat diperlukan pelayanan yang baik dari penyelenggaraan pelayanan publik atas barang,
instansi terkait untuk memenuhi kebutuhan jasa dan/atau pelayanan administrasi yang
penduduk Kabupaten Pandeglang. Oleh karena merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu
itu, pemberian kewenangan pemerintahan secara baik pusat maupun daerah, serta pelayanan
penuh kepada Daerah Kabupaten/Kota Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
dimaksudkan karena daerah itu lebih dekat Daerah dan Swasta dalam rangka menyediakan
2
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume.. Nomor.. Bulan Tahun
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman x-xx
pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman secara rutin dan berkaitan, yang meliputi seluruh
dan nyaman. kehidupan manusia dalam bermasyarakat.
Berdasar uraian diatas menjadi menarik Konsep Pelayanan Publik
untuk diteliti lebih dalam yang ditujukan untuk Pelayanan publik atau pelayanan umum
menggambarkan dan menganalisis peran dari dapat diartikan juga sebagai bentuk jasa
Pemerintah Daerah sebagai pemangku kebijakan pelayanan, baik dalam bentuk barang publik
khususnya DPMPTSP Kabupaten Pandeglang maupun jasa publik yang pada prinsipnya
dalam usahanya untuk meningkatkan performa menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan instansi pemerintah pusat, daerah dan
dalam bentuk implementasi kebijakan Mal dilingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang. Badan Usaha Milik Daerah, dalam upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
KAJIAN PUSTAKA perundang-undangan (Ratminto dan Winarsih,
Konsep Pelayanan 2007).
Teori administrasi negara mengartikan Terdapat tiga unsur penting dalam
bahwa pemerintahan negara pada hakikatnya pelayanan publik, yaitu : unsur pertama, adalah
menyelenggarakan dua jenis fungsi utama, yaitu organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan
fungsi pengaturan dan fungsi pelayanan.Fungsi yaitu Pemerintah/Pemerintah Daerah, unsur
pengaturan biasanya dikaitkan dengan hakikat kedua, adalah penerima layanan (pelanggan)
negara modern sebagai suatu negara hukum yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang
(legal state), sedangkan fungsi pelayanan berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah
dikaitkan dengan hakikat negara sebagai suatu kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh
negata kesejahteraan (walfare state). Baik fungsi penerima
pengaturan maupun fungsi pelayanan layanan (pelanggan).
menyangkut semua segi kehidupan dan Menurut Saefullah (dalam Hardiansyah,
penghidupan bermasyarakat, berbangsa dan 2018), untuk memberikan pelayanan publik lebih
bernegara, dan pelaksanaannya dipercayakan baik perlu ada upaya untuk memahami sikap dan
kepada aparatur pemerintah tertentu yang secara perubahan kepentingan publik. Perubahan
fungsinya bertanggung jawab atas bidang-bidang kehidupan dunia yang begitu cepat mempunyai
yang telah diatur fungsinya ( Menurut Siagian, pengaruh yang cepat pula terhadap perubahan
2001) sikap dan perilaku masyarakat umum.
Menurut Thoha (dalam Hardiansyah, Penyelenggaraan pelayanan publik,
2018), Istilah lain yang sejenis dengan pelayanan dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik
itu adalah pengabdian dan pengayoman. Dari yaitu; penyelenggara negara/pemerintah,
administrator diharapkan bisa tercermin sifat- penyelenggara perekonomian dan pembangunan,
sifat memberikan pelayanan publik, pengabdian lembaga independen yang dibentuk oleh
kepada kepentingan umum dan memberikan pemerintah, badan usaha/badan hukum yang
pengayoman kepada masyarakat lemah dan kecil. diberi wewenang melaksanakan tugas dan fungsi
Administrator lebih menekankan untuk pelayanan publik, badan usaha/badan hukum
mendahulukan kepentingan masyarakat/umum yang bekerjasama dan/atau dikontrak untuk
dan memberikan service kepada masyarakat melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
ketimbang kepentingan sendiri. Menurut Moenir pelayanan publik. Dan masyarakat umum atau
(dalam dalam Hendri Andry dan Tarmizi Yussa, swasta yang melaksanakan sebagian tugas dan
2015), mengatakan pelayanan merupakan sebuah fungsi pelayanan publik yang tidak mampu
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas disediakan oleh pemerintah/pemerintah daerah.
yang dilakukan oleh orang lain secara langsung. Konsep Kebijakan Publik
Secara garis besar, pelayanan yang diperlukan Kebijakan diciptakan untuk mengatur
oleh manusia pada dasarnya ada 2 jenis yaitu kehidupan masyarakat untuk mencapai tujuan
“pelayanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai yang telah disepakati bersama. Kebijakan Publik
manusia dan “pelayanan administrative yang Menurut Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt (Leo
diberikan oleh orang lain selaku anggota Agustino, 2012:6) adalah : “Sebagai “Keputusan
organisasi. Yang sebenarnya, pelayanan adalah Tetap” yang dicirikan dengan konsisten dan
serangkaian kegiatan, karena itulah ia merupakan pengulangan (repitisi) tingkah laku dari mereka
proses. Sebagai proses, “pelayanan” berlangsung yang membuat dan dari mereka yang mematuhi
keputusan tersebut”. Menurut Thomas R. Dye
Kebijakan publik adalah apapun yang dipilih
3
Nama penulis, Sawala ;tahun
oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak komunikasi dengan pihak luar maupun badan
dilakukan. Dye mengatakan bahwa bila pembuat kebijakan.
pemerintah memilih untuk melakukan suatu Dengan demikian dapat di simpulkan
maka harus ada tujuannya (objeknya) dan bahwa keberhasilan atau kegagalan implementasi
kebijakan publik itu meliputi semua tindakan suatu program di lihat dari kemampuan secara
pemerintah, jadi bukan sematamata merupakan nyata dalam mengoperasionalkan implementasi
pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat program-program dalam mencapai tujuan,
pemerintah saja. Disamping itu sesuatu yang serta terpenuhinya misi program dengan
tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun dukungan oleh kemampuan yang tinggi pada
termasuk kebijaksanaan negara. Hal ini organisasi dari tingkat atas sampai pada tingkat
disebabkan karena “sesuatu yang tidak paling bawah.
dilakukan” oleh pemerintah akan mempunyai
pengaruh (dampak) yang sama besarnya dengan METODE
“sesuatu yang dilakukan” oleh pemerintah Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
Konsep Implementasi melalui pendekatan kualitatif. Peneliti
Kebijakan publik adalah kebijakan yang menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
dibuat oleh administratur negara atau guna untuk memberikan gambaran secara
administratur publik, dengan demikian kebijakan mendalam terhadap kajian penelitian yaitu
publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan dan Kualitas Pelayanan di MPP Kabupaten
tidak dikerjakan oleh pemerintah (Ilham Arief Pandeglang. Lokasi Penelitian di Mal Pelayanan
Sirajuddin, 2014;3). Publik Kabupaten Pandeglang. Fokus pada
Dalam pandangan Goerge C.Edward III penelitian ini menggunakan teori Menurut De
(dalam Sujianto,2008:15) menyatakan Vreye dikutip oleh (Hardiyansyah, 2018:69)
pendekatan yang di gunakan terhadap Studi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
Implementasi Kebijakan, Dimulai dari sebuah yang ditinjau dari dimensi Self-esteem, Vision,
intisari dan menanyakan apakah prakondisi Recovery, Improve, Care, Empower, Exeed
untuk implementasi Kebijakan yang berhasil ? Expectation. Data dari hasil penelitian akan
apakah rintangan primer untuk implementasi diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
kebijakan sukses ? untuk itu implementasi dokumentasi dengan penentuan informan
kebijakan di pengaruhi oleh 4 variabel, yakni : menggunakan teknik purposive sampling dan
1. Komunikasi teknik snowball sampling.
Yaitu menunjukan bahwa setiap kebijakan akan Peneliti menggunakan sumber data
dapat di laksanakan dengan baik jika terjadi primer dan data sekunder. Sementara itu, Teknik
komunikasi efektif antara pelaksana program analisis data yang digunakan didalam penelitian
(kebijkan) dengan para kelompok sasaran. ini ialah analisis dengan menggunakan model
2. Sumber Daya interaktif (interactif model of analysis) yang
Merupakan salah satu faktor penting dalam dikembangkan oleh Miles, Huberman & Saldana
implementasi kebijakan atau program, karena (2014) dalam Sugiyono (2019:330), yang
bagaimana baiknya kebijakan atau program itu meliputi data collection, data condensation, data
dirumuskan (telah memenuhi kejelasan perintah display, conclusions drawing and verifying. Pada
dan arahan atau informasi) tanpa adanya penelitian ini, teknik keabsahan data yang
dukungan sumber daya yang memadai, maka digunakan adalah standar kreadibilitas yang
kebijakan akan mengalami kesulitan dalam meliputi triangulasi datadan peningkatan
mengimplementasinya. pengamatan, transferability, dependability dan
3. Sikap (Disposisi) comfirmability.
Yaitu menunjukan karakteristik yang menempel
berat pada implementator kebijakan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
program, karakter yang paling penting di miliki Mengingat fungsi utama pemerintah
oleh implementator adalah kejujuran, komitmen adalah melayani masyarakat maka pemerintah
dan demokrasi. perlu terus melakukan upaya dalam
4. Struktur Birokrasi meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk menilai
Yaitu meliputi karakteristik organisasi yang akan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh
menentukan berhasil atau tidaknya suatu aparatur pemerintah, memang tidak bisa
program, diantaranya kompetensi dan ukuran dihindari bahwa dimensi dimensi kualitas
staff agen dukungan legislatif dan eksekutif, pelayanan publik ini dijadikan sebagai indikator
kekuasaan organisasi, derajat keterbukaan atau tolak ukur dalam menilai pelayanan yang
telah diselenggarakan. Mal Pelayanan Publik
4
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume.. Nomor.. Bulan Tahun
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman x-xx
sendiri merupakan pelayanan terpadu generasi Pandeglang dalam nenetapkan tugas pelayanan
ketiga yang dianggap sebagai langkah yang futuris disaat pandemic covid banyak
pembaharuan bagi sistem administrasi pelayanan mengalami kendala pada petugas saat melakukan
publik di Indonesia. pelayanan sehingga kinerja yang dihasilkan
Penelitian ini merupakan uraian data menurun. Walaupun seluruh pelayanan sudah
tentang kualitas pelayanan publik yang ada pada terpusat disuatu tempat serta belum
Mal Pelayanan Publik Nyawiji di Kabupaten terintregrasinya pelayanan yang ada di Mal
Pandeglang yang berfokus dengan menggunakan Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang.
teori Menurut De Vreye dikutip 2. Exeed Expectation (Memenuhi
oleh(Hardiyansyah 2018 :69) dalam rangka Harapan)
meningkatkan kualitas pelayanan yang ditinjau Pada sektor publik, kegiatan yang dilakukan
dari dimensi Self-esteem(harga diri), Exeed untuk memastikan pelanggan menerima layanan
Expectation (memenuhi harapan), sesuai dengan harapan mereka. Keberhasilan
Recovery(pembenahan), Vision (pandangan ke dimensi Exeed expectation (memenuhi
depan), Improve (perbaikan), Care (perhatian), harapan)menurut De Vreye dikutip oleh
Empower (pemberdayaan). (Hardiyansyah, 2018) dapat dicapai dengan cara
1. Self-esteem (Harga Diri) penyesuaian standar pelayanan, pemahaman
Sebuah perilaku yang harus dilakukan oleh terhadap keinginan pelanggan, pelayanan sesuai
pemangku kepentingan yang tidak bertentangan harapan petugas.
dengan komitmen penyelenggara pelayanan Mal Pelayanan Publik Kabupaten
publik untuk mewujudkan keberhasilan dalam Pandeglang dalam penyesuaian standar
pelayanan publik kepada masyarakat. pelayanan MPP Kabupaten Pandeglang dari hasil
Keberhasilan dimensi Self-esteem (harga diri) penelitian sudah sesuai. Dapat dibuktikan pada
menurut De Vreye dikutip oleh (Hardiyansyah, jam operasional yang dilakukan sudah sesuai
2018) dapat dicapai dengan menempatkan dengan peraturan Bupati Kabupaten Pandeglang
seseorang sesuai dengan keahliannya, yang dibuat walaupun terkadang masih terjadi
Pengembangan prinsip pelayanan, menetapkan keterlambatan dan untuk standart pelayanan juga
tugas pelayanan yang futuris, berpedoman pada sudah disesuaikan dengan pelayanan pada saat
kesuksesan ‘hari esok lebih baik dari hari ini’. pandemic.
Pendidikan memegang peranan penting bagi Pemahaman dari petugas atau penyelenggara
seseorang dalam meningkatan kualitas sumber pelayanan publik dalam menanggapi keinginan
daya yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian pelanggan yang ada di MPP Kabupaten
ditemukan bahwa pemerintah MPP Kabupaten Pandeglang telah memberikan layanan
Pandeglang telah menempatkan pegawai sesuai berdasarkan kebutuhan atau keinginan dari
dengan keahliannya. sebagai unsur pelaksana masyarakat dimana petugas memberikan
pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria pelayanan cepat dan sebaik mungkin sebagai
yaitu kemampuan, kecakapan dan keahlian. petugas pelayanan merespon keinginan
Namun, masih terbatasnya jumlah sumber daya masyarakat dengan penuh pengertian dan mampu
manusia yang ada di Mal Pelayanan Publik yang memberikan informasi yang baik. Petugas disini
menyebabkan sedikit terhambatannya harus mampu berinteraksi secara langsung
pelaksanaan pelayanan karena jumlah kepada masyarakat yang sedang melakukan
permintaan pemohon tidak sebanding dengan pelayanan untuk melihat bagaimana kondisi
petugas yang melayani. sebenarnya mengenai keinginan pelanggan.
Berdasarkan hasi penelitian ditemukan Pada suatu pelayanan, Aparatur Negara
bahwa pemerintah MPP Kabupaten Pandeglang cenderung berinteraksi dengan masyarakat.
telah melakukan penerapan prinsip prinsip Pelayanan dilakukan agar dapat mencapai
pelayanan publik di Mal Pelayanan Publik harapan sebuah organisasi publik. Pada MPP
Kabupaten Pandeglang yang terindikasi sudah Kabupaten Pandeglang pelayanan sudah sesuai
maksimal sebagimana di harapakan dengan dengan harapan dari petugas. hal ini dapat dilihat
menerapkan standar pelayanan sesuai dengan dari pegawai memberikan layanan maksimal
keputusan MENPAN No. untuk semua penerima pelayanan. Pelayanan
63/KEP/M.PAN/7/2003. yang ada di MPP Kabupaten Pandeglang yang
Menetapkan tugas pelayanan yang futuris petugas rasakan sudah sesuai dengan harapan
merupakan tanggungjawab petugas pelayanan, awal berdirinya MPP.
hal tersebut mengenai kejelasan wewenang dan 3. Recovery (Pembenahan)
tanggung jawab petugas pelayanan dalam Pada sektor publik, pemulihan layanan
menyelesaikan pelayanan. Pada MPP Kabupaten merupakan strategi untuk memastikan pelanggan
5
Nama penulis, Sawala ;tahun
menerima layanan pada tingkat yang pada bidang pelayan guna mengakomodir
reasonablese telah terjadinya permasalahan yang kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang.
mengganggu layanan yang normal. Keberhasilan Keberhasilan dimensi vision (pandangan ke
dimensi Recovery (pembenahan) menurut De depan). Menurut De Vreye dikutip oleh
Vreyedikutip oleh (Hardiyansyah, 2018) dapat (Hardiyansyah, 2018) dapat dicapai dengan
dicapai dengan pembenahan pelayanan sendiri perencanaan ideal di masa depan, memanfaatkan
dapat dicapai dengan melihat keluhan sebagai teknologi semaksimal mungkin, memberikan
peluangbukan masalah, menangani keluhan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, mengumpulkan informasi tentang pelanggan.
keinginan pelanggan, menguji standar layanan, Perencanaan selalu terkait dengan masa
mendengarkan keluhan pelanggan. depan, dengan perencanaan ideal di masa depan
Mengatasi keluhan dengan benar dan efektif ataupun inovasi yang telah dilakukan oleh MPP
tentu akan memberikan peluang untuk mengubah Kabupaten Pandeglang ini diharapkan dapat
pelanggan yang tidak bahagia menjadi pelanggan meningkatkan kualitas pelayanan yang ada,
yang puas atau bahkan loyal. Pada Mal Adanya Inovasi bahwasannya MPP Nyawiji
Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang sudah berhasil memusatkan layanan publik di
berusaha untuk mempercepat dalam mengatasi satu tempat atau satutitik.
keberatan. Penyelesaian yang diharapkan Mal Pelayanan Publik Kabupaten
terhadap masalah yang dikeluhkan pelanggan Pandeglang telah memberikan layanan yang
tentunya harus adil, tidak ada yang dirugikan. disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, hal
Dengan adanya keluhan pada lembaga tersebut masyarakat pengguna layanan
penyelenggara pelayanan publik menurut menyatakan bahwa Mal Pelayanan Publik
Tjiptono (2005) dalam (Puryatama & Haryani, Kabupaten Pandeglang memberikan kesempatan
2020) bahwa setiap organisasi yang berorientasi terhadap masyarakat untuk menyuarakan
pada pelanggan harus menciptakan peluang dan kebutuhannya dalam hal pelayanan publik.
aksesibilitas yang mudah dan nyaman bagi Adapun dari segi prosedur khusus di MPP ini,
pelanggannya untuk menyampaikan saran, kritik, semua pengunjung harus mendapatkan tiket
pendapat dan keluhan. Mengumpulkan informasi antriannya dari mesin tiket terlebih dahulu.
tentang keinginan pelanggan serta apa yang Selain itu, aspek waktu yang dibutuhkan untuk
dibutuhkan masyarakat dari beragam masalah mengurus kebutuhan masyarakat dibidang
yang sudah teridentifikasi sebelumnya Mal pelayanan menjadi jauh lebih singkat.
Pelayanan Publik Nyawiji telah menyediakan 5. Improve (Perbaikan)
pojok kritik & saran untuk masyarakat atau Improve atau perbaikan merupakan suatu
pengunjung menyampaikan keluhan, kritik, dan kewajiaban bagi penyelenggara publik yang
saran dan sebagai informasi terhadap keinginan harus memberikan perbaikan terus menurus
pengunjung. dalam pelayanan agar pengguna pelayanan bisa
Mal Pelayanan Publik Kabupaten percaya terhadap layanan yang disediakan.
Pandeglang memberikan layanan kepada Keberhasilan dimensi Improve (Perbaikan)
stakeholder sangat diperlukan kegiatan yang menurut De Vreye dikutip oleh (Hardiyansyah,
dilakukan untuk memastikan pelanggan 2018:69) dapat dicapai melalui kegiatan
menerima layanan dengan baik dengan petugas perbaikan terus-menerus untuk beradaptasi
Mal Pelayanan Publik Nyawiji berusaha dengan perubahan, melibatkan bawahan dalam
meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan menyiapkan rencana, melakukan investasi non-
pelanggan dan mengusahakan untuk memahami fisik (pelatihan), menciptakan lingkungan yang
keadaan yang dirasakan oleh pelanggan tersebut, mendukung dan menciptakan standar yang
kemudian petugas akan berusaha memahami memenuhi.
permasalahan yang dikeluhkan agar menjadi Perbaikan berkelanjutan menyesuaikan
jelas dan dapat diambil solusi yang optimal. dengan perubahan dalam pelayanan yang telah
4. Vision (Pandangan Ke Depan) dilakukan oleh Mal Pelayanan Publik Kabupaten
Peran Penyedia layanan publik dalam Pandeglang diwujudkan dalam sistem pelayanan
meningkatkan kualitas layanan publik harus jemput bola dengan harapan dapat meningkatkan
mampu memprediksi kondisi masyarakat di masa kualitas pelayanan yang ada di MPP Kabupaten
mendatang dalam kaitannya dengan permintaan Pandeglang. Selain itu, MPP Kabupaten
produk pelayanan publik. Adaptasi serta Pandeglang kini tengah melakukan perbaikan
adopsisistem pada pelayanan publik untuk pelayanan berupa Mobil Keliling dengan harapan
menemukan bentuk terbaik menjadi hal yang sudah tidak ditemukan lagi penduduk yang
biasa dilakukan serta dengan adanya inovasi merasa terhambat pada pelayanan dan dapat
6
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume.. Nomor.. Bulan Tahun
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman x-xx
7
Nama penulis, Sawala ;tahun
melakukan hal- hal yang bisa meningkatkan bahwa kualitas pelayanan MPP Kabupaten
kinerja karyawan dengan melalui pemberdayaan Pandeglang berkualitas baik ditandai dengan
karyawan. Upaya meningkatan pengetahuan dan penyesuaian standar pelayanan yang ada di Mal
keahlian petugas pelayanan Mal Pelayanan Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang
Publik Kabupaten Pandeglang dilakukan melalui walaupun masih ditemukan keterlambatan dalam
kegiatan pendidikan, diklat dan pelatihan bagi pelayanan. Dimensi recovery (pembenahan)
petugas pelayanan. Adapun pemberdayaan yang dapat disimpulkan berkualitas sangat baik
diberikan berupa pelatihan Bimbingan Teknologi ditandai adanya uji coba standart pelayanan, dan
(BIMTEK) terkait praktik pelayanan publik adanya tempat untuk kritik dan saran yang
berbasis online. Bimbingan Teknologi tersebut disediakan. Dimensi vision (pandangan ke
digunakan sebagai sarana bagi petugas pelayanan depan) pada kualitas pelayanan MPP Kabupaten
untuk dapat lebih mengembangkan dan Pandeglang dapat dikatakan sudah baik ditandai
meningkatkan keahlihan petugas pelayanan. penyesuaian ataupun perombakan secara
Kegiatan pelatihan tersebut diadakan baik oleh menyeluruh dipelayanan dengan berhasil
Mal Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang, mengsentralkan pelayanan publik di satu tempat
Dinas Pemerintah Kabupaten Pandeglang, atau terpusat walaupun terdapat kendala sinyal
maupun Pemerintah Pusat. Pelatihan meliputi internet. Dimensi improve (perbaikan), kualitas
pendalaman bimbingan teknis dan pengoperasian pelayanan dapat dikatakan sudah sangat baik
sistem terkait pelayanan. ditandai Mal Pelayanan Publik Kabupaten
Selain pemberdayaan karyawan dalam Pandeglang terus menerus menyesuaikan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari perubahan pelayanan diwujudkan sistem
lembaga penyelenggara pelayanan publik, ialah pelayanan jemput bola dan pelayanan Mobil
pemberian rangsangan kepada karyawan yang Keliling. Dimensi care (perhatian) terkait
diberikan oleh perusahaan pada setiap kualitas pelayanan MPP Kabupaten Pandeglang
karyawannya. Dalam memberikan rangsangan dapat disimpulkan berkualitas sangat baik
kepadakaryawan / pegawai ini pengelolaan ditandai senantiasa memberikan perhatian pada
pegawai tidak hanya tertuju pada sekelompok pelayanan dengan sikap yang baik, ramah,
orang saja, akan tetapi semua pegawai agar informatif, penuh simpatik serta dengan
semakin berkompeten dibidangnya dan jika pemenuhan berupa fasilitas berupa mesin antrian
masih ada yang belum bisa nantinya akan selalu dan ruang tunggu yang nyaman. Dimensi
diberi rangsangan agar bisa mengikuti dengan empower (pemberdayaan) dapat dikatakan cukup
yang lainnya. Didalam memberikan rangsangan baik ditandai Mal Pelayanan Publik Kabupaten
berupa motivasi kerja pemimpin di Mal Pandeglang memberikan kegiatan pemberdayaan
Pelayanan Publik Kabupaten Pandeglang pendidikan dan pelatihan kepada petugas
tentunya memiliki cara sendiri dalam pelayanan guna meningkatkan performa kualitas
memberikan rangsangan pada setiap pelayanan di MPP Kabupaten Pandeglang.
karyawannya, sebisa mungkin pemimpin
membuat lingkungan kerjasenyaman mungkin. DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah. 2018. Kualitas Pelayanan Publik
PENUTUP (Edisi Revisi). Yogyakarta: Gava Media
Kualitas pelayanan publik MPP Kabupaten Inpres Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakan
Pandeglang yang diukur berdasarkan tujuh Revolusi Mental
kriteria kualitas pelayanan, dapat ditarik Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
kesimpulan pelayanan publik MPP Kabupaten Aparatur Negara dan Reformasi
Pandeglang berkualitas baik. MPP Kabupaten Birokrasi Nomor 23 Tahun 2017
Pandeglang telah berpartisipasi dengan baik tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan
karena terpenuhinya kelima fokus penelitian Publik
dengan tujuh dimensi kualitas pelayanan. Perpres Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Dimensiself-esteem (harga diri) yang dapat Kementerian Pendayagunaan Aparatur
dikatakan cukup berkualitas dalam Negara dan Reformasi Birokrasi
pelaksanaannya dikarenakan terbatasnya jumlah Perpres Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand
pegawai, kinerja yang menurun, dan belum Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
terintegrasinya pelayanan di MPP sehingga Ratminto. Atik Septi Winarsih. 2007.
menyebabkan terhambatannya pelaksanaan Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
pelayanan. Dimensi exeed expectation Pustaka Belajar
(memenuhi harapan) yang dapat dikatakan Siagian, Sondang P, 2001. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta, Bumi Aksara
8
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume.. Nomor.. Bulan Tahun
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman x-xx