Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum.
Pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar,
dan ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat
diberikan secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan berkinerja tinggi.

UPTD Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari


Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan yang merupakan sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan
masyarakat) strata pertama.

Disamping pelayanan yang berkualitas, pelayanan publik juga dituntut


untuk memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak terjadi
sesuatu tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan, oleh
karena itu perlu disusun sistem manajemen untuk mencegah terjadinya
kejadian yang tidak diinginkan, yang meliputi: identifikasi risiko, analisis risiko,
evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan
komunikasi. Untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan
adanya indikator (tolak ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau
dipenuhi.

Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan


menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standardisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat ditunjukkan
dengan fakta, oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target pencapaian
untuk tiap indikator perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan sebagai acuan.

Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat


menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien, maka UPTD
Puskesmas perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang
merupakan salah satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 2


Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar pelayanan mininal
memuat batasan minimal mengenai jenis dan rnutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD.

Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk


menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan
dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis
Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Puskesmas mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut, karena


Puskesmas sebagai bagian dari Pemerintah Daerah yang harus memenuhi
hak-hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang menerapkan
BLUD. Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah JPD SPM
Kesehatan, juga melaksanakan SPM Pelayanan lain, dan SPM Pendukung
yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas BLUD tersebut. Dalam
menyusun SPM Puskesmas BLUD tersebut, harus mempergunakan bahasa
awam dan mudah dimengerti dan dipahami sehingga Puskesmas dan
masyarakat penerima pelayanan memiliki pemahaman tentang ukuran kinerja
yang sama. SPM Kesehatan dapat diuraikan secara sederhana ke dalam butir-
butir sebagai berikut:
1. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
2. Hak setiap warga Negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM;
3. Sebagai bagian dari Alat ukur kinerja Kepala Daerah;
4. Semua Daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
5. Kaitannya dengan Puskesmas, adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah menjalankan kewajibannya menyediakan Pelayanan Dasar
Kesehatan SPM Kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai
kemampuan Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara
keseluruhan Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-puskesmas
tersebut harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
6. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018;
7. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat
dilakukan perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah;

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 3


8. Diutamakan untuk pelayanan Preventif promotif, sebagaimana dirumuskan
dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis mengikuti
perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal ini yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM
Bidang Kesehatan;
9. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik, cakupan
layanan masing-masing puskesmas;
10. Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan lain
yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan oleh
konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya) sebagai
pendukung layanan utamanya;
11. Termasuk JPD SPM Kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuaian SPM Kesehatan, maka dilakukan penyesuaian SPM
Puskesmas BLUD;
12. Dapat dilakukan Perubahan SPM Puskesmas BLUD ketika dinilai perlu
untuk masing-masing Puskesmas, terutama ketika Rencana
Pengembangan Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra
Puskesmas BLUD telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin,
maka layanan itu bisa dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
13. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan layanan
kepada masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang
dibutuhkan.
4. Alat Akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya.
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
Puskesmas.

C. PENGERTIAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

SPM di Puskesmas menjadi acuan Puskesmas dalam mencapai standar


kinerja, membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 4


Ada 2 (dua) Jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD:
1. SPM Kesehatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018, dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, adalah:
a. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal.
b. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dasar Warga Negara.
c. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka
penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak
diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
d. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal
dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
e. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua Daerah.
2. SPM BLUD, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 adalah Standar pelayanan mininal memuat batasan
minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus dipenuhi oleh
Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD,
untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan,
kemudahan dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana
Teknis Dinas/Badan Daerah yang menerapkan BLUD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. SPM BLUD ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang telah diubah kedua kalinya dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 5


8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelyanan Minimal
Bidang Kesehatan
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang Pelayanan Publik.
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
7/PER/25/M.PAN/2/2010 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik.
14. Keputusan Bupati Bekasi Nomor: 440/Kep.81/DINKES/2020 tentang Ijin
Operasional Pusat Kesehatan Masyarakat/UPT Puskesmas Cibeureum Hilir
15. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sukabumi Tahun 2017-
2022.

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPT
Puskesmas adalah sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL.
A. Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standart Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM.
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Pencapaian SPM
Bab IV : PENUTUP
Lampiran

F. CARA MENYUSUN DOKUKEN SPM PUSKESMAS BLUD


1. Puskesmas mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang saat ini telah mampu
disediakan bagi semua warga yang berada di wilayah kerja Puskesmas,
atau pengguna Puskesmas. Jenis Pelayanan itu mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi Puskesmas BLUD, yaitu Fungsi Pelayanan dan Fungsi
Pendukung. Untuk semua jenis pelayanan tersebut agar dituliskan Standar
Pelayanan Minimal-nya, yaitu penjelasan bagaimana prosedur/langkah-
langkah bagaimana setiap pelaksanaan tersebut dilaksanakan.

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 6


2. Memperhatikan Modul Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum
Daerah (sesuai SE Menteri Dalam Negeri Nomor 981/1010/SJ dan Nomor
981/1011/SJ) tertanggal 6 Februari 2019, dimana Surat Edaran ini
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang BLUD, maka bagian SPM ini agar memperhatikan
adanya:
a. Penjelasan Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas:
- Fokus mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang
terwujudnya tugas dan fungsi BLUD;
- Terukur merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
- Dapat dicapai merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional, sesuai dengan kemampuan dan tingkat
pemanfaatannya;
- Relevan dan dapat di andalkan merupakan kegiatan yang sejalan,
berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi
BLUD;
- Tepat waktu atau kerangka waktu merupakan kesesuaian jadwal dan
kegiatan yang telah ditetapkan.
b. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan di
Puskesmas.
c. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan
dan Anggaran Tahunan.
d. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala
Daerah.
Seluruh unsur diatas dapat dipahami dalam kebijakan Manajemen
Puskesmas (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016).
Tim Puskesmas yang menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra
Puskesmas perlu memahami kebijakan ini dan mengikuti pedoman tersebut.

3. Puskesmas juga mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang akan


dikembangkan untuk dapat disediakan bagi semua warga di wilayah kerja
Puskesmas di masa mendatang. Jenis pelayanan ini yang akan dimasukkan
ke dalam Renstra Puskesmas sebagai Rencana Pengembangan dalam
kurun waktu lima tahun mendatang.

4. Puskesmas memilih Jenis Pelayanan angka 1, yang dapat dipastikan


pelaksanaannya dengan kualitas terbaik, untuk ditetapkan sebagai SPM
Puskesmas BLUD. Pemilihan ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh
Dinas Kesehatan setempat.

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 7


5. Puskesmas menyusun Rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada),
dan mengusulkannya untuk diterbitkannya Perkada tentang SPM
Puskesmas BLUD. Proses ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh
Dinas Kesehatan setempat.

6. Satu Perkada untuk satu Puskesmas BLUD, atau Satu Perkada untuk
semua atau beberapa Puskesmas BLUD. Dalam Perkada tersebut diuraikan
dengan jelas SPM masing-masing Puskesmas.

7. Kepala Daerah melakukan kajian yang diperlukan dalam menerbitkan


Peraturan Kepala Daerah (Perkada) SPM Puskesmas BLUD.

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 8


BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN

Ada dua jenis pelayanan yang dilakukan di puskesmas yaitu Pelayanan


Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).

Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:


1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana.
1) Keluarga Berencana.
2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang.
3) Kesehatan Reproduksi.
d. Upaya Gizi.
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
1) Pencegahan Penyakit Tuberkulosis.
2) Pencegahan Penyakit Kusta.
3) Imunisasi.
4) Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue.
5) Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS.
6) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
7) Surveilans.
8) Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare.
9) Kesehatan Jiwa.
f.Perawatan Kesehatan Masyarakat

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a. Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis.
b. Kesehatan Usia Lanjut.
c. Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.
d. Usaha Kesehatan Sekolah.
e. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.
f.Pengobatan Tradisional Komplementer.
g. Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
h. Kesehatan Indera.
i.Kesehatan Matra/Haji.
j.Tim Reaksi Cepat.
k. Pengawasan Obat & Makmin.

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 9


Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:
1. Rawat Jalan:
a. Pemeriksaan Umum.
b. Pemeriksaan Gigi.
c. Pemeriksaan Lansia.
d. Pemeriksaan Anak/MTBS.
e. Pemeriksaan Ibu dan Anak.
f.Pelayanan Keluarga Berencana.
g. Pelayanan Imunisasi Balita.
h. Konseling Gizi dan Sanitasi.
i. Pemeriksaan Kesehatan Jiwa.
j. Pemeriksaan Deteksi Kanker Leer Rahim.
k. Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV.
l. Pelayanan Obat.
m. Pelayanan Laboratorium

B. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS


Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
Tabel 1. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kota
Sukabumi

CAPAIAN SISA Sisa


JENIS PENERIMA CAPAIAN
MUTU LAYANAN PERNYATAAN PKM CBH CAPAIAN CAPAIAN
NO LAYANAN LAYANAN TARGET PKM CBH
DASAR STANDAR 2021 PUSKESMA PUSKESM
DASAR DASAR 2022
S AS
Setiap ibu hamil
Pelayanan Sesuai standar
mendapatkan 16,6%
1 kesehatan ibu pelayanan Ibu hamil 100% 99,75% 0,25 83,4 %
pelayanan antenatal
hamil antenatal
sesuai standar
Setiap ibu bersalin
Pelayanan Sesuai standar mendapatkan
99,73% 0,27 83,3% 16,7 %
2 kesehatan ibu pelayanan Ibu bersalin pelayanan 100%
bersalin persalinan persalinan sesuai
standar
Setiap bayi baru
Sesuai standar
Pelayanan lahir mendapatkan
pelayanan Bayi baru 103,89% +3,89 88,2 % 11,8 %
3 kesehatan pelayanan 100%
kesehatan bayi lahir
bayi baru lahir kesehatan sesuai
baru lahir
standar
Setiap balita
Pelayanan Sesuai standar mendapatkan
85,51% 14,49 83,1% 16,9 %
4 kesehatan pelayanan Balita pelayanan 100%
balita kesehatan balita kesehatan sesuai
standar
Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada 100% 0 100 % 0%
5 100%
kesehatan skrining usia usia pendidikan
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 10
CAPAIAN SISA Sisa
JENIS PENERIMA CAPAIAN
MUTU LAYANAN PERNYATAAN PKM CBH CAPAIAN CAPAIAN
NO LAYANAN LAYANAN TARGET PKM CBH
DASAR STANDAR 2021 PUSKESMA PUSKESM
DASAR DASAR 2022
S AS
pada usia kesehatan usia dasar mendapatkan
pendidikan
pendidikan pendidikan skrining kesehatan
dasar
dasar dasar sesuai standar
Setiap warga
Warga
Pelayanan Sesuai standar negara Indonesia
Negara
kesehatan skrining usia 15 s.d. 59 21,6 % 78,4% 5,6 % 65,3 %
6 Indonesia 100%
pada usia kesehatan usia tahun mendapatkan
usia 15 s.d.
produktif produktif skrining kesehatan
59 tahun
sesuai standar
Warga Setiap warga
Pelayanan Sesuai standar Negara negara Indonesia
kesehatan skrining Indonesia usia 60 tahun ke 47,62 % 52,38% 19,4 % 80,6 %
7 100%
pada usia kesehatan usia usia 60 atas mendapatkan
lanjut lanjut tahun ke skrining kesehatan
atas sesuai standar
Setiap penderita
Sesuai standar
Pelayanan hipertensi
pelayanan
kesehatan Penderita mendapatkan 53,6 % 46,4% 22,5 % 84,6 %
8 kesehatan 100%
penderita hipertensi pelayanan
penderita
hipertensi kesehatan sesuai
hipertensi
standar
Sesuai standar Setiap penderita
Pelayanan
pelayanan Diabetes Melitus
kesehatan Penderita
kesehatan mendapatkan 11,2 % 88,8% 18 % 82 %
9 penderita Diabetes 100%
penderita pelayanan
Diabetes Melitus
Diabetes kesehatan sesuai
Melitus
Melitus standar
Setiap orang
Orang
Pelayanan dengan gangguan
dengan
Kesehatan Sesuai standar jiwa (ODGJ) berat
gangguan 100 % 0 100 % 0%
10 orang dengan pelayanan mendapatkan 100%
jiwa
gangguan jiwa kesehatan jiwa pelayanan
(ODGJ)
berat kesehatan sesuai
berat
standar
Setiap orang
Pelayanan
Sesuai standar dengan TB
kesehatan Orang 41,67 % 98,33% 96,2 % 3,8 %
11 pelayanan mendapatkan 100%
orang dengan dengan TB
kesehatan TB pelayanan TB
TB
sesuai standar
12 Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100% 60 % 40% 60 % 40 %
kesehatan mendapatkan berisiko berisiko terinfeksi
orang dengan pemeriksaan terinfeksi HIV (ibu hamil,
risiko terinfeksi HIV HIV (ibu pasien TB, pasien
HIV hamil, IMS,
pasien TB, waria/transgender,
pasien pengguna napza,
IMS, waria/ dan warga binaan
transgende lembaga
r, pemasyarakatan)
pengguna mendapatkan
napza, dan pemeriksaan HIV
warga sesuai standar
binaan
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 11
CAPAIAN SISA Sisa
JENIS PENERIMA CAPAIAN
MUTU LAYANAN PERNYATAAN PKM CBH CAPAIAN CAPAIAN
NO LAYANAN LAYANAN TARGET PKM CBH
DASAR STANDAR 2021 PUSKESMA PUSKESM
DASAR DASAR 2022
S AS
lembaga
pemasyara
kat)

Profil Indikator Standar Pelayanan Minimal yang mengacu kepada Peraturan


Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 meliputi 12 (dua belas) indikator yang harus
dipenuhi Puskesmas, yakni sebagai berikut:

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan meliputi: Dokter/ dokter spesialis kebidanan, Bidan, atau
Perawat
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
Pemerintah Daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai standar kepada semua ibu hamil di wilayah
kerja tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
2) Pengertian
Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi:
a) Standar kuantitas.
b) Standar kualitas.
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah kabupaten/kota dalam satu
tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
b) Standar kuantitas adalah Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan
(K4) dengan ketentuan:
1. Satu kali pada trimester pertama.
2. Satu kali pada trimester kedua.
3. Dua kali pada trimester ketiga.
c) Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T,
meliputi:
1. Pengukuran berat badan.
2. Pengukuran tekanan darah.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8. Tes Laboratorium.
9. Tatalaksana/penanganan kasus.
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 12
10. Temu wicara (konseling).
4) Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


Operasional dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai
dari cakupan jumlah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah ibu hamil yang mendapatkan
ibu hamil pelayanan antenatal sesuai standar dengan
mendapatkan standar dalam kurun waktu 1 tahun
= X 100%
pelayanan
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah
kesehatan ibu
kerja kabupaten/kota tersebut dalam
hamil kurun waktu satu tahun yang sama

Catatan:
a) Nominator yang dihitung adalah Ibu hamil yang telah selesai menjalani
masa kehamilannya (bersalin) di akhir tahun berjalan
b) Ibu hamil yang belum selesai menjalani masa kehamilannya pada akhir
tahun berjalan tidak di hitung sebagai nominator akan tetapi dihitung
sebagai nominator dan denominator pada tahun berikutnya.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


a. Standar Jumlah dan Kualitas
Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis kebidanan, Bidan, atau Perawat
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara
Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar. Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten/Kota wajib memberikan
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua ibu
bersalin di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun.
2) Pengertian
Pelayanan persalinan sesuai standar meliputi:
a) Persalinan normal.
b) Persalinan komplikasi.

3) Mekanisme Pelayanan

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 13


a) Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten/kota dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/
riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
b) Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal (APN)
sesuai standar, Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
(1) Dokter dan bidan, atau
(2) 2 orang bidan, atau
(3) Bidan dan perawat.
Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


Operasional dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin
dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan
ibu bersalin pelayanan persalinan sesuai standar
mendapatkan dengan standar dalam kurun waktu 1 tahun
= X 100%
pelayanan
Jumlah sasaran ibu bersalin di
kesehatan
wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
persalinan dalam kurun waktu 1 , tahun yang
sama

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir


a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan meliputi: Dokter/ dokter spesialis Anak, Bidan, atau
Perawat
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial
sesuai standar. Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar kepada
semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
2) Pengertian
Pelayanan bayi baru lahir yang sesuai standar yang meliputi:
a) Standar kuantitas.
b) Standar kualitas.
3) Mekanisme Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 14
a) Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
b) Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali selama periode
neonatal, dengan ketentuan:
1. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
2. Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari
3. Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.
a) Standar kualitas
1. Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Perawatan
neonatal esensial saat lahir meliputi:
(1) Pemotongan dan perawatan tali pusat.
(2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
(3) Injeksi vitamin K1
(4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic.
(5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0).
2. Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari).
Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi:
a) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
b) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM.
c) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas pelayanan
kesehatan atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1.
d) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak
ditolong tenaga kesehatan.
e) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


Operasional dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
dinilai dari cakupan jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari
yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
Rumus Presentase Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi
mendapatkan baru lahir sesuai standar dalam waktu satu
= tahun X 100%
pelayanan
kesehatan Jumlah sasaran bayi baru lahir di
bayi baru lahir wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun yang
sama

4. Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan)


Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 15
a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis Anak, Bidan, atau Perawat.
2) Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu
Guru PAUD dan Kader Kesehatan
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada semua balita di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
2) Pengertian
Pelayanan kesehatan balita 0-59 bulan yang sesuai standar yang meliputi:
a) Pelayanan kesehatan balita sehat.
b) Pelayanan kesehatan balita sakit.

3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
b) Pelayanan kesehatan balita sehat adalah pelayanan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku KIA dan
skrining tumbuh kembang, meliputi:
1. Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11 bulan:
a. Penimbangan minimal 8 kali setahun.
b. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun.
e. Pemberian imunisasi dasar lengkap.
2. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
a. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun
waktu 6 bulan).
b. Pengukuran panjang/ tinggi badan minimal 2 kali /tahun.
c. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
d. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
e. Pemberian Imunisasi Lanjutan.

c. Capaian Kinerja
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 16
Definisi Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
Operasional memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan
dinilai dari cakupan balita yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar 1 + Jumlah Balita usia 24-35 bulan
pelayanan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2 + Balita
kesehatan usia 36-59 bulan mendapakan pelayanan sesuai standar
X 100%
=
balita sesuai
standar Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah
kerja Kabupaten/kota tersebut pada kurun
waktu satu tahun yang sama

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan


1) Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis, Bidan, Gizi, Perawat, dan Kesehatan masyarakat
2) Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu
Guru PAUD dan Kader Kesehatan
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib
melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar pada anak usia pendidikan
dasar di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
2) Pengertian
Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi:
a) Skrining kesehatan.
b) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah
minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar
sekolah.
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar (7 sampai
dengan 15 tahun) di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
b) Skrining kesehatan

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 17


Pelaksanaan skrining Kesehatan anak usia pendidikan dasar
dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan di
luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA,
lapas/LPKA dan lainnya, meliputi:
1) Penilaian status gizi.
2) Penilaian tanda vital.
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
4) Penilaian ketajaman indera.

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


Operasional memberikan pelayanan kesehatan pada anak usia
pendidikan dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan
anak setingkat pendidikan dasar sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
Rumus Presentase Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat
pelayanan Anak pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
Usia Dasar tahun ajaran X 100%
=
sesuai standar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar
yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu satu

6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif (15-59 tahun)

a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan


1) Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis, Bidan, Gizi, Perawat, dan Kesehatan masyarakat
2) Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu
Kader Kesehatan
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
wajib memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining
kesehatan sesuai standar kepada warga negara usia 15-59 tahun di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

2) Pengertian

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 18


Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi:
a) Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana.
b) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah.
b) Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM.
c) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular.

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


Operasional memberikan pelayanan kesehatan usia produktif dinilai
dari persentase orang usia 15–59 tahun yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah orang usia 15-59 tahun yang mendapat
orang usia 15- pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di
59 tahun wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
= tahun ajaran X 100%
mendapatkan
skrining Jumlah semua orang usia 15-59 tahun yang
sesuai standar ada di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu satu

7. Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia (>60 tahun)


a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam, Bidan, Gizi, Perawat, dan
Kesehatan masyarakat
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan
kesehatan usia lanjut sesuai standar. Pemerintah Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk
edukasi dan skrining usia lanjut sesuai standar pada Warga Negara usia 60
tahun ke atas di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Pengertian
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 19
Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi:
a) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
b) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
b) Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang dilaksanakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM dan/atau kunjungan
rumah.
c) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


Operasional memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
warga negara usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan
warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1
kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah orang usia >60 tahun yang mendapat
orang usia pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada
di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun
>60 tahun
= waktu satu tahun ajaran X 100%
mendapatkan
Jumlah semua orang usia 15-59 tahun yang
skrining
ada di wilayah kerja kabupaten/kota
sesuai standar tersebut dalam kurun waktu satu

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis, Bidan, Perawat, dan Kesehatan masyarakat

b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 20


1) Pernyataan Standar
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita hipertensi
usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah
b) Edukasi
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah
dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
b) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang meliputi: Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal
satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan, Edukasi perubahan
gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat, dan Melakukan rujukan jika
diperlukan

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam


Operasional memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
penderita hipertensi, dinilai dari persentase jumlah
penderita hipertensi usia 15 tahun keatas yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah penderita hipertensi >15 tahun yang
penderita mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
hipertensi yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota dalam

mendapatkan = kurun waktu satu tahun ajaran X 100%


pelayanan Jumlah estimasi penderita hipertensi usia
sesuai standar ≥15 tahun yang ada di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu

9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes


a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis kebidanan, Bidan, Perawat, Gizi dan Kesehatan
masyarakat

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 21


b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah Kabupaten / Kota mempunyai
kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada
seluruh penderita Diabetes Melitus (DM) usia 15 tahun ke atas sebagai
upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
2) Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar meliputi:
a) Pengukuran gula darah;
b) Edukasi
c) Terapi farmakologi.
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di
tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
b) Pelayanan kesehatan diabetes mellitus adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang meliputi:
1. Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
3. Melakukan rujukan jika diperlukan

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam


Operasional memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
penderita DM dinilai dari persentase penderita DM usia 15
tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah penderita diabetes >15 tahun yang
penderita mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
diabetes yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota dalam
= kurun waktu satu tahun ajaran X 100%
mendapatkan
pelayanan Jumlah estimasi penderita diabetes usia
sesuai standar ≥15 tahun yang ada di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu

10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 22
a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau perawat
terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan lainnya.b. Petunjuk Teknis atau
Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah daerah Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat sebagai upaya pencegahan sekunder
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2) Pengertian
Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut
dan Skizofrenia meliputi:
a) Pemeriksaan kesehatan jiwa;
b) Edukasi
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah
dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
b) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
1. Pemeriksaan status mental
2. Wawancara
3. Edukasi kepatuhan minum obat.
4. Melakukan rujukan jika diperlukan

b. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam


Operasional memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
ODGJ Berat, dinilai dari jumlah ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah ODGJ Berat yang mendapat pelayanan
ODGJ Berat kesehatan jiwa sesuai standar yang ada di
yang wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun

mendapatkan = waktu satu tahun ajaran X 100%


pelayanan Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
kesehatan yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota
jiwa sesuai tersebut dalam kurun waktu satu
standar

11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis (TB)


Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 23
a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter/ dokter spesialis, Bidan, Perawat, Analis, Radiografer dan
Kesehatan masyarakat
2) Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu yaitu
Kader Kesehatan
b. Petunjuk Teknis atau Tata cara Pemenuhan Standar
1) Pernyataan Standar
Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC) mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada orang terduga
TBC di wilayah kerja Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun.
2) Pengertian
Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC
meliputi:
a) Pemeriksaan klinis
b) Pemeriksaan penunjang
c) Edukasi
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data orang yang
kontak erat dengan penderita TBC dan di tetapkan oleh Kepala Daerah.
b) Pemeriksaan klinis
Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali dalam setahun,
adalah pemeriksaan gejala dan tanda
c) Pemeriksaan penunjang, adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dan/atau radiologis
d) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
e) Melakukan rujukan jika diperlukan.

c. Capaian Kinerja
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 24
Definisi Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
Operasional memberikan pelayanan sesuai standar bagi orang dengan
terduga TBC dinilai dari persentase jumlah orang terduga
TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah orang terduga TBC yang
Orang terduga dilakukan pemeriksaan penunjang
TBC yang dalam kurun waktu satu tahun.
= X 100%
mendapatkan
pelayanan Jumlah orang yang terduga TBC
TBC sesuai dalam kurun waktu satu tahun yang
standar sama.

12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

a. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan


1) Tenaga kesehatan meliputi:
Dokter / dokter spesialis, Bidan, Perawat, Analis, Radiografer dan
Kesehatan masyarakat
2) Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu
Pendamping dan Penjangkauan
b) Pernyataan Standar
Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah daerah Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada setiap orang
dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
(Human Immunodeficiency Virus = HIV) di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
2) Pengertian
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi
HIV sesuai standar meliputi:
a) Edukasi perilaku berisiko
b) Skrining
3) Mekanisme Pelayanan
a) Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan
orang yang berisiko terinfeksi HIV (penderita TBC, IMS, penjaja seks,
LSL, transgender, WBP, dan ibu hamil).

b) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan


Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 25
c) Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal 1 kali
dalam setahun.
d) Melakukan rujukan jika diperlukan.

c. Capaian Kinerja

Definisi Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan


Operasional pelayanan sesuai standar bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV
dinilai dari persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV yang
mendapatkan pelayanan HIV sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Presentase Jumlah orang dengan risiko terinfeksi mendapat
orang dengan pelayanan sesuai standar yang ada di wilayah
risiko terinfeksi kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
mendapatkan = tahun X 100%
pelayanan
deteksi dini Jumlah terinfeksi HIV yang ada di
sesuai standar wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu

Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Cibeureum Hilir 26


BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM

A. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM


Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tahun 2022- 2027 untuk
mencapai target sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 4 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Tabel 2. Rencana Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang


Kesehatan Kota Sukabumi

Capaian Capaian 2027


No Indikator PKM CBH PKM CBH 2023 2024 2025 2026
2021 2022
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
99,75 % 83,4 %
(K4)
2 Pelayanan Kesehatan Ibu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
99,73 % 83,3%
Bersalin
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
103,89 % 88,2 %
Lahir (KN Lengkap)
4 Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
85,51 % 83,1%
bulan)
5 Pelayanan kesehatan pada usia 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pendidikan dasar (penjaringan 100 % 100 %
pada kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada usia 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
produktif (15-59 thn) 21,6 % 5,6 %
7 Pelayanan kesehatan pada usia 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
47,62 % 19,4 %
lanjut (>60 th)
8 Pelayanan kesehatan penderita 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
53,6 % 22,5 %
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
11,2 % 18 %
Diabetes Mellitus
10 Pelayanan kesehatan orang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dengan gangguan jiwa (ODGJ) 100 % 100 %
berat
11 Pelayanan kesehatan orang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
41,67 % 96,2 %
terduga Tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang 100 100 % 100 % 100 % 100 %
60 % 60 %
dengan risiko terinfeksi HIV %

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 27


B. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENCANA STRATEGIS
Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang
disusun dalam Rencana Strategis puskesmas. Kesesuaian Rencana Strategis
puskesmas dengan SPM sebagaimana dalam Lampiran.

C. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasar

TAHUN (Rp)
NO JENIS LAYANAN DASAR SATUAN
2023 2024 2025
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah 0 0 0
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Rupiah 0 0 0
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Rupiah 0 0 0
4 Pelayanan kesehatan balita Rupiah 0 0 0
Pelayanan kesehatan pada usia 0 0 0
5 Rupiah
pendidikan dasar
Pelayanan kesehatan pada usia 0 0 0
6 Rupiah
produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Rupiah 0 0 0
Pelayanan kesehatan penderita 0 0 0
8 Rupiah
hipertensi
Pelayanan kesehatan penderita 0 0 0
9 Rupiah
Diabetes Melitus
Pelayanan Kesehatan orang dengan 0 0 0
10 Rupiah
gangguan jiwa berat
Pelayanan kesehatan orang dengan 0 0 0
11 Rupiah
TB
Pelayanan kesehatan orang dengan 0 0 0
12 Rupiah
risiko terinfeksi HIV
JUMLAH 0 0 0

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 28


BAB V
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan panduan arah


kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk dapat terlaksananya kebijakan
dalam Standar Pelayanan Minimal perlu mendapat dukungan dan partisipasi seluruh
pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah
baik bersifat materiil, administratif maupun politis.

Standar Pelayanan Minimal puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi


perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata
kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,

tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan


lingkungan.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 29


PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT UPTD PUSKESMAS CIBEUREUM HILIR

INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
KEGIATAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT DI
A            
UPTD PUSKESMAS
CIBEUREUM HILIR
               
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Cakupan Persentase ibu hamil KEK
  (K4), Pelayanan kesehatan ibu 1 AKI 1 1
pelayanan nifas ditemukan
bersalin
            2 Persentase Ibu Hamil K4

Persentase ibu hamil


            3
mendapatkan TTD 90 hari

Persentase ibu hamil KEK


            4 mendapatkan makanan
tambahan

Cakupan komplikasi kebidanan


            5
yang ditangani

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 30


INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM

Cakupan pertolongan persalinan


            6 oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan

            7 Cakupan peserta KB Aktif

Cakupan
Persentase remaja putri
pelayanan
        2 8 mendapat TTD setiap minggu
kesehatan
selama 1 tahun
remaja

Pelayanan kesehatan bayi baru Pelayanan KN Persentase bayi baru lahir


  2 AKB 3 9
lahir (KN Lengkap) Lengkap mendapat IMD

Cakupan neonatus dengan


          10
komplikasi yang ditangani
 
Persentase Cakupan pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 Persentase Balita Gizi
  3 4 Balita Gizi 11 balita (0-59 bulan) sesuai
bulan) buruk
Kurang standar

Persentase balita gizi buruk


            12
yang mendapatkan perawatan

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 31


INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM

Persentase balita 6-59 bulan


            13
mendapatkan vitamin A

Persentase
Sekolah
setingkat SD,
Pelayanan kesehatan pada usia Cakupan pelayanan SMP dan SMA
Cakupan penjaringan kesehatan
  pendidikan dasar (penjaringan 4 kesehatan usia sekolah 5 yang 14
siswa SD, SMP, SMA sederajat
pada kelas 1 dan 7) dan remaja melaksanakan
pemeriksaan
penjaringan
Kesehatan
            15 Persentase kader UKS
Pelayanan
Pelayanan kesehatan pada usia Pelayanan kesehatan usia Persentase jumlah posyandu
  5 6 kesehatan pada 16
lanjut (>60 th) lanjut usia (>60 th) lansia
pra lansia
Persentase desa siaga aktif Persentase desa siaga Pencapaian
  6 7 17 Peningkatan Posyandu
Purnama Mandiri aktif Purnama Mandiri desa siaga aktif
            18 Pelaksanaan MMD di desa

            19 Peningkatan jumlah poskesdes

Peningkatan pembentukan
            20
poskestren

  Persentase desa STBM dan 7 Persentase desa STBM 8 Persentase 21 Persentase desa ODF
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 32
INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
rumah tangga
PHBS dan PHBS
STBM
Persentase rumah tangga yang
            22
melaksanakan CTPS

Persentase SAB memenuhi


            23
syarat kesehatan

Persentase rumah tangga yang


            24 melaksanakan pengelolaan
sampah

Persentase rumah tangga yang


            25 melaksanakan pengelolaan
limbah cair rumah tangga

Persentase TTU yang


Persentase TTU
        9 26 memenuhi syarat kesehatan
sanitasi dasar
lingkungan
Persentase
Cakupan PHBS di institusi
        10 rumah tangga 27
pendidikan
ber PHBS
Cakupan PHBS di institusi
            28
kesehatan

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 33


INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
Cakupan PHBS di institusi
            29
tempat kerja

            30 Cakupan PHBS di TTU

            31 Cakupan PHBS di pesantren

Persentase bayi
Persentase bayi usia 0-11 bulan
  Pencapaian desa/kelurahan UCI 8 Persentase desa UCI 11 mendapatkan 32
mendapatkan imunisasi campak
IDL

Persentase Persentase terlaksananya


Penanggulangan KLB < penyakit potensi penanggulangan krisis
  Penanggulangan KLB < 24 jam 9 12 33
24 jam wabah yang kesehatan dan bencana di
dilakukan PE wilayah kondisi matra

Persentase pembinaan
            34
kesehatan jamaah haji

Notifikasi kasus Pelayanan kesehatan orang


Pelayanan kesehatan orang 1 Angka keberhasilan
  13 TB yang diobati 35 terduga Tuberkulosis (TB)
terduga Tuberkulosis (TB) 0 pengobatan TB
(CNR) sesuai standar
1 Kasus defaulter Pemeriksaan kontak kasus
    RFT Rate penderita kusta 14 36
1 kusta kusta baru

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 34


INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
1 Insiden / angka
  Case Fatality Rate DBD Case Fatality Rate DBD 15 37 Penyelidikan Epidemiologi DBD
2 kesakitan DBD

Terlaksananya fogging pada


kasus DBD sesuai hasil PE
            38
(Perlu SE bupati dan
rekomendasi DPRD)
Persentase
sekolah
Orang berisiko terinfeksi (SMP/SMA/sed
Pelayanan kesehatan orang 1
  HIV mendapatkan 16 erajat) yang 39 Ibu Hamil yang diperiksa HIV
dengan risiko terinfeksi HIV 3
pemeriksaan HIV mendapatkan
penyuluhan
HIV/AIDS)
Pasien TB yang mengetahui
            40
status HIV
Cakupan
Pelayanan kesehatan orang Cakupan temuan kasus
1 pelayanan
  dengan gangguan jiwa (ODGJ) pemasungan pada ODGJ 17 41 Kunjungan rumah ODGJ Berat
4 kesehatan
berat berat
ODGJ Berat

Pemberdayaan kelompok
            42 masyarakat terkait program
kesehatan jiwa

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 35


INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
Pelayanan kesehatan pada usia
produktif (15-59 thn), Pelayanan Pelayanan Proporsi kelompok khusus yang
1 Persentase desa yang
  kesehatan penderita hipertensi, 18 kesehatan usia 43 melaksanakan kegiatan
5 memiliki Posbindu PTM
Pelayanan kesehatan penderita produktif Posbindu PTM
Diabetes Mellitus

Cakupan pelayanan penderita


            44
Hipertensi

            45 Cakupan pelayanan DM
Monitoring/
1 Penyehatan makanan dan Monitoring / inspeksi jasa
    19 inspeksi kesling 46
6 minuman boga/katering
di TPM

Monitoring / inspeksi rumah


            47
makan/restoran

            48 Monitoring / inspeksi DAM

Monitoring / inspeksi
            49
kantin/sentra makanan jajan

Persentase
Fasilitas pelayanan kesehatan, Fasilitas pelayanan Klinik dan
1 Pembinaan RS, klinik, DPM dan
  tenaga kesehatan dan kesehatan, tenaga 20 Rumah Sakit 50
7 BPM jejaring puskesmas
fasyankestrad memiliki ijin kesehatan dan yang memiliki
fasyankestrad memiliki ijin ijin operasional

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 36


INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
Tenaga
Pendataan tenaga kesehatan di
        21 kesehatan 51
wilayah kerja
memiliki ijin
Persentase
sarana
        22 52 Pembinaan sarana kefarmasian
kefarmasian
yang berijin
Persentase
penyehat
        23 53 Pembinaan penyehat tradisional
tradisional
berijin / terdaftar

PROGRAM PENGELOLAAN UPTD PUSKESMAS CIBEUREUM HILIR


Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 37
INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN
A PERORANGAN DI UPTD PUSKESMAS            
CIBEUREUM HILIR
Nilai IKM
puskesmas
dalam Survey
Kepuasan
Kepuasan Masyarakat Terhadap Masyarakat Pelayanan kesehatan
  18 Mutu Pelayanan Puskesmas 24 54
Pelayanan Puskesmas sesuai masyarakat miskin non JKN
metodologi
penelitian
deskriptif
kualitatif
            55 Pelayanan 24 jam
Kejelasan informasi jenis
          56
  pelayanan dan tarif pelayanan
Kewajaran biaya pelayanan
          57 (SPERATURAN
  PEMERINTAH No 4)
            58 Perilaku petugas pelayanan
Penanganan Pengaduan
          59 (SPERATURAN
  PEMERINTAH no 6)
Cakupan rujukan pasien
          60
  gawat darurat
        25 Adanya 61 Kepatuhan petugas
Program menggunakan APD
Pencegahan
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 38
INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
dan
Pengendalian
Infeksi
Utilisasi peserta
Ratio Rujukan Non
        26 JKN di 62
Spesialistik
Puskesmas
            63 Prolanis
            64 Angka Kontak Komunikasi
KEGIATAN TATA USAHA DAN
ADMINISTRASI MANAJEMEN DI
B            
UPTD PUSKESMAS CIBEUREUM
HILIR
Persentase Rasio dokter terhadap peserta
        27 65
SDM terpenuhi JKN
Adanya dokter gigi di
            66
puskesmas
Adanya apoteker di
            67
Puskesmas
Persentase
sarana Persentase alat kesehatan
        28 68
prasarana dan terpenuhi
alkes terpenuhi
Persentase sarana prasarana
          69
  terpenuhi
Persentase
        29 obat dan BMHP 70 Persentase obat terpenuhi
terpenuhi
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 39
INDIKATOR
SPM INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KEGIATAN
PROGRAM
            71 Persentase BMHP terpenuhi

Persentase
Mutu Pelayanan Pustu dan Persentase alat kesehatan
  19 30 ponkesdes 72
Ponkesdes Ponkesdes terpenuhi
sesuai standar

Persentase
Persentase alat kesehatan
      31 Pustu sesuai 73
Pustu terpenuhi
  standar

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 40

Anda mungkin juga menyukai