Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN V
SIFAT ALIR CIRAN (RHEOLOGI)
1. Tujuan
Untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis cairan dan padatan
2. Dasar Teori
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bbot zat baku yang
volumenya sama pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam desimal. Penting
unuk membedakan antara kerapatan dan bobot jenis. Kerapatan adalah massa
persatuan volume, yaitu bobot zat persatuan volume. Misalnya, satu mililiter
raksa berbobot 13,6 g dengan demikian kerapatannya adalah 113,6 g/ml. Jika
kerapatan dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume, maka bobot jenis
merupakan bilangan abstrak. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara bobot
suatu zat terhadap sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan dinyatakan
memiliki bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25
artinya bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yag setara, dan bobot jenis alkohol
0,81 artinya bobot jenis alkohol 0,81 kali bobot volume air yang setara (Ansel,
2006).Zat yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih ringan daripada air.
Zat yang memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat daripada air.Bobot
jenis dinyatakan dalam desimal dengan beberapa angka dibelakang koma sebayak
akurasi yang diperlukan pada penentuannya. Pada umumnya, dua angka dibelakang
koma sudah mencukupi.
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu.
Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus
merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan demikian dapat
digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat (Martin, 1993).
Hubungan antara massa dan volume tidak hanya menunjukkan ukuran dan bobot
molekul suatu komponen, tetapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi sifat
karakteristik “pemadatan” (“Packing Characteristic”). Dalam sistem matriks
kerapatan diukur dengan gram/cm2 (Martin, 1993).
Kerapatan dan berat jenis ahli farmasi sering kali mempergunakan besaran
pengukuran ini apabila mengadakan perubahan antara massa dan volume. Kerapatan
adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya
adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan
dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (gram/cm3)
(Martin, 1993).
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi,
yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat
jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap
kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak
dengan cara lain yang khusus. Istilah berat jenis, dilihat dari definisinya, sangat
lemah, akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif (Martin,
1993).
Suatu sifat yang besarnya tergantung pada jumlah bahan yang sedang
diselidiki disebut sifat ekstensif. Baik massa maupun volume adalah sifat-sifat
ekstensif. Suatu sifat tergantung pada jumlah bahan adalah sifat intensif. Rapatan
yang merupkan perbandingan antara massa dan volume, adalah sifat intensif.
Sifat-sifat intensif umumnya dipilih oleh para ilmuwan untuk pekerjaan ilmiah
karena tidak tergantung pada jumlah bahan yang sedang diteliti (Petrucci, 1985).
Seperti titik lebur, titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif
merupakan besaran spesifik zat. Besaran ini dapat digunakan untuk pemeriksaan
konsentrasi dan kemurnian senyawa aktif, senyawa bantu dan sediaan farmasi
(Lachman, 1994).
1. Alat :
Piknometer
2. Bahan :
Air
Etanol
virgin coconut oil
Serbuk zn okside dan ekstrak
4. Cara Kerja
Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan
Diisi piknometer dengan air hingga penuh, lalu direndam air es hingga
suhunya berkurang 2
(p+a gram)
piknometer pada suhu percobaan adalah massa air x densitas pada suhu
percobaan (da)
Diisi piknometer dengan air hingga penuh, lalu direndam air es hingga suhunya
berkurang 2ºC dari suhu percoba
Ditutup piknometer, pipa kapiler dibiaarkan terbuka,suhu dinaikan
hingga kembali kesuhu percobaan. Mestinya sebagian air tumpah
terjadi pemuaian, lalu pipa kapiler ditutup
Ditimbang pikno kosong, tambahkan serbuk dalam pikno dan timbang kembali
Siapkan kelereng besi yang telah di ukur densitas dan massanya.kaitkan padatan
tadi dalam kelereng ini
Masukkan piknometer isi dengan air hingga penuh, maka sekarang padatan
tersebut akan tenggelam bersama kelereng
Piknometer lalu diisi penuh dengan air,lalu rendam didalam es sampai suhu -2 C
suhu kamar
Lachman, L., dkk., 1994, Teori dan praktek Farmasi Industri II, Edisi III,
diterjemahkan oleh siti suyatmi, UI Press, Jakarta.