Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA”

GURU PEMBIMBING:
NITRA HADAM B.A., S.Ag

DI SUSUN OLEH:
MUHAMMAD FAUZAN
XII TKJ

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


SMK NEGRI 03 KENDARI
T.A. 2022/2023
A. Masuknya Islam ke Nusantara
Menurut Ahmat Mansur Suryanegara ada tiga teori masuknya Islam ke Nusantara, yaitu:
 Teori Gujarat
 Teori Mekah
 Teori Persia
Dalam teori Gujarat, Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para
pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Dalam teori Mekah, Islam dipercaya tiba di
Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-
7 M. Dalam teori Persia, Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang
dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13 M.
Bila kita lihat dari ketiga teori tersebut, maka teori Mekah yang paling masuk akal karena
saat itu Rasulullah masih hidup. Secara ilmiah, teori Mekah yang menyatakan Islam masuk ke
Nusantara lebih awal, lebih penting untuk dibuktikan.

Ada beberapa bukti yang mendukung teori Mekah, antara lain:


 Jauh sebelum Nabi Muhammad saw. menerima wahyu, telah terjadi kontak dagang antara
para pedagang Cina, Nusantara, dan Arab.
 Peter Bellwood menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abad kelima
masehi (yang berarti Nabi Muhammad saw. belum lahir), beberapa jalur perdagangan utama
telah berkembang menghubungkan kepulauan Nusantara dengan Cina.
 Adanya jalur perdagangan utama dari Nusantara-terutama Sumatera dan Jawa-dengan Cina
juga diakui oleh sejarawan G.R. Tibbetts.
 Ditemukannya perkampungan Arab muslim di Barus pada abad ke-1 H./7 M.
 dll

B. Strategi Dakwah Islam di Nusantara


Strategi dakwah Islam di Nusantara dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
 Perdagangan
 Perkawinan
 Pendidikan
 Kesenian
 Tasawuf
 Politik

C. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara


Berdasarkan bukti bukti yang ada, teori Mekah cukup meyakinkan untuk dipilih, yaitu bahwa
agama islam sudah masuk ke wilayah Nusantara dari abad ke-1 H. (ke-7 M). Namun saat itu
perkembangannya masih belum pesat dan meluas. Pada abad-abad selanjutnya baru terjadi
perkembangan lebih pesat, terutama setelah abad ke-7 H. (ke-13 M).
Seperti:
 Perkembangan Islam di Sumatera, yaitu bermula dari Pasai, Aceh Utara
 Perkembangan Islam di Kalimantan,Maluku, dan Papua
 Perkembangan Islam di Sulawesi
 Perkembangan Islam di Nusa Tenggara
 Perkembangan Islam di Pulau Jawa

D. Kerajaan Islam di Nusantara


a. Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Samudera Pasai yang terletak di
pesisir timur laut Aceh, kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh Utara sekarang.
Kawasan Aceh yang strategis menjadikan Aceh sebagai tempat pertemuan para
pedagang dari berbagai daerah di Nusantara dan luar negeri. Lahirnya kerajaan ini
diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-13 M dan berakhir pada tahun 1524 M.
Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh.

b. Kerajaan Aceh
Pendiri kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528M). Pada masa
sultan ini, Aceh bekerja sama dengan Portugis dan meluaskan wilayah kekuasaan
sampai daerah Pidie. Berikutnya adalah Sultan Alauddin Riayat Syah. Sultan ini
bergelar Al-Qahar. Berbeda dengan sultan sebelumnya, Sultan Alauddin Riayat Syah
justru berusaha melawan Portugis. Kerajaan Aceh mencapai pucak kejayaan pada
masa pemerintahan Iskandar Muda. Pada masa sultan Iskandar Muda disusun suatu
undang-undang tentang tata pemerintahan yang disebut Adat Makuta Alam. Sultan
Iskandar Muda wafat pada tahun 1636 M. Semenjak Sultan Iskandar Muda wafat,
Aceh terus menerus mengalami kemunduran.

c. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kerajaan ini
merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir utara Jawa. Kerajaan
Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 M. Pada tahun 1518 M, Raden
Patah digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus. Sebelum menduduki tahta,
Pati Unus pernah memimpin armada laut Demak dalam menyerang Portugis di
Malaka namun gagal. Setelah kembali dari pertempuran, ia mendapat gelar Pangeran
Sabrang Lor. Kekuasaan Kerajaan Demak berakhir pada tahun 1568 M. Joko
Tingkir memindahkan pusat Kerajaan Demak dari Demak ke Pajang.

d. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang terletak di daerah Kartasura. Raja pertamanya adalah Jaka Tingkir.
Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya.

e. Kerajaan Mataram Islam


Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 M. Raja pertamanya
adalah Sutawijaya. Sutawijaya bergelar Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama, yang
artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Pusat kerajaan
ini terletak di Kotagede, Yogyakarta. Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan
dibawah kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Beberapa prestasi Sultan Agung:


 Memperluas wilayah kekuasaan meliputi Jawa-Madura, Palembang, Jambi,
dan Banjarmasin.
 Mengatur dan mengawasi wilayahnya yang luas itu langsung dari pemerintah
pusatnya.
 Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris dan maritim.
 Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran.
 Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) menjadi tahun Islam
(hijriyah).
 Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Sastra Gending dan Kitab
Suluk.
 Menyusun kitab undang-undang yang merupakan perpaduan dari hukum
Islam dengan adat istiadat Jawa yang disebut Surya Alam.

f. Kerajaan Cirebon
Kasultanan Cirebon didirikan oleh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Dengan bantuan Fatahillah, kesultanan Cirebon dapat meluaskan kekuasaannya
meliputi Jayakarta dan Pajajaran. Ketika Sunan Gunung Jati menua, Kesultanan
Cirebon diserahkan kepada putranya Pangeran Muhammad Arifin dengan gelar
Pangeran Pasarean. Sepeninggal Pangeran Pasarean, kedudukan Sultan diserahkan
kepada Pangeran Sebakingking atau yang bergelar Sultan Maulana Hasanuddin. Pada
abad ke-17 terjadi perselisihan dalam keluarga, sehingga kesultanan Cirebon pecah
menjadi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman.

g. Kerajaan Banten
Daerah Banten di-Islamkan oleh Sunan Gunung Jati. Pemerintahan dipegang oleh
Sultan Maulana Hasanuddin. Setelah Sultan Hasanuddin meninggal, ia digantikan
oleh putranya Maulana Yusuf. Kesultanan Banten mencapai masa keemasan pada
masa Sultan Ageng Tirtayasa. Akhir pemerintahan Sultan Ageng ditandai dengan
persengketaan dengan putranya Sultan Haji yang bersekongkol dengan Belanda.
h. Kerajaan Makassar
Kerajaan Gowa terbentuk dari sembilan komunitas yang sepakat untuk membentuk
sebuah kerajaan. Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16.
Kerajaan ini populer dengan sebutan kerajaan kembar Gowa dan Tallo. Dua kerajaan
telah menyatakan ikrar bersama, yang terkenal dalam pribahasa Rua Karaeng Na
Se’re Ata. Maka dikenal dengan Kerajaan Makassar. Pemerintah kerajaan Gowa
mencapai puncaknya dibawah kekuasaan Manauntungi Daeng Matolla Karaeng
Ujung Karaeng Lakiung Sultan Malikulsaid atau yang lebih dikenal dengan Sultan
Malikulsaid. Sultan Malikulsaid wafat pada tanggal 16 November 1653 dan
digantikan oleh Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin sangat menentang Belanda.
Sehingga sering terjadi peperangan yang akhirnya menjadi perang terbuka. Dalam
peperangan tersebut Belanda sering mengalami kesulitan dalam menundukkan
Makassar, sehingga Belanda memperalat Aru Palaka (Raja Bone) untuk mengalahkan
Makassar. Sejak kekalahan Gowa dengan Belanda terutama setelah
hancurnya Benteng Somba Apu, pada akhirnya keagungan Gowa mulai mengalami
kemunduran.

i. Kerajaan Ternate
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13. Kerajaan Ternate yang paling maju
dibandingkan kerajaan lainnya di wilayah tersebut. Kerajaan Ternate memiliki
banyak rempah-rempah. Menurut catatan orang Portugis, raja di Maluku yang
pertama memeluk Islam adalah Gapi Baguna atau Sultan Mahrum. Setelah wafat
beliau digantikan oleh Zainal Abidin. Setelah Zainal Abidin yang memerintah
adalah Sultan Sirullah, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah.

j. Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di Kota Tidore. Raja Tidore
pertama adalah Syahadati atau Muhammad Naqal. Kerajaan Tidore mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku. Pada masa ini pula Ternate dan
Tidore berhasil bersatu kembali.

E. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia


Secara garis besar ada dua bentuk gerakan pembaharuan Islam di Indonesia yaitu:
 Gerakan Pendidikan social
 Gerakan politik

Contoh dari gerakan pendidikan sosial adalah:


 Sekolah Thawalib
 Jamiat Khair
 Al-Irsyad
 Persyarikatan Ulama
 Nahdatul Ulama (NU)
 Muhammadiyah

Contoh dari gerakan politik adalah:


 Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi)
 Sarekat Islam (SI)
 Partai Islam Indonesia (PII)

Anda mungkin juga menyukai