Anda di halaman 1dari 9

Price Action dan Support – Resistance

Oleh Hans, Tony Liem dan Pakne Aulia

Prinsip dasar dari price action trading adalah menganggap harga adalah segalanya.

Ketika harga bergerak maka itu disebabkan oleh tindakan para pelaku ekonomi di belakangnya.

Untuk memperkirakan pergerakan harga berikutnya maka seharusnya kita melihat gerak-gerik dari
harga tersebut.

Karena prinsip ini, maka segala macam indikator haruslah disingkirkan agar tidak mempengaruhi
trader dalam pengambilan keputusan.

Indikator apapun seperti RSI, MACD, Stochastic, dll pada dasarnya adalah turunan dari harga

Maka dari itu indikator bersifat lagging (lambat)

Tapi bukan berarti indikator2 tsb tidak berguna. Banyak tradir yg tidak murni menggunakan metode
price action memakai indikator2 tsb utk konfirmasi sinyal

Inti dari Price Action adalah dengan memahami demand/supply, support/resistance, candlestick.

Masing-masing saling melengkapi dan berperan penting untuk menentukan di mana harga akan
bergerak ke arah sesuai dengan analisa.

Namun perlu diingat, sesuai dengan namanya analisa, ada kemungkinan harga tidak bergerak sesuai
dengan yang diinginkan

.
• Candlestick

Komponen ini adalah harga dan di dalam sebuah analisa trader akan menggunakan pola-pola
candlestick untuk memperkirakan ke mana harga akan bergerak. Contoh pola-pola yang banyak
digunakan adalah bullish/bearish engulfing, bullish/bearish harami, doji/pin bar, bullish morning
star, bearish evening start, three white soldiers, three black crows, dan seterusnya.

Contoh chart bullish / bearish engulfing

Pola bullish mengindikasikan kemungkinan harga akan bergerak naik, sedangkan pola bearish
mengindikasikan kemungkinan harga akan turun. Jika trader tertarik untuk menggali lebih jauh
mengenai candlestick, trader dapat mencari buku Japanese charting techniques yang ditulis oleh
Steve Nison.

• Support dan Resistance

Support adalah mendukung sedangkan resistance adalah menghambat. Dengan arti demikian maka
ketika harga berada pada sebuah tempat yang dinamakan support maka harga akan terdukung.
Sedangkan ketika harga berada pada tempat yang dinamakan resistance maka pergerakannya akan
terhambat. Untuk lebih mudahnya, perhatikan chart berikut.
• Demand dan supply

Sebenarnya demand dan supply sama saja seperti support dan resistance. Namun karena
kebanyakan trader menggunakan support dan resistance sebagai satu titik saja umumnya. Maka
demand dan supply lebih digambarkan sebagai sebuah area di mana terdapat banyak demand
(Permintaan) dan supply (Penawaran).

Demand dan supply sendiri mengikuti hukum ekonomi, yaitu semakin banyak permintaan maka
harga akan naik, semakin banyak penawaran maka harga akan turun. Menggunakan chart yang
sama, berikut adalah contoh demand dan supply pada forex.
Selain dari tiga komponen di atas, masih ada pola-pola chart seperti :

ascending triangle, shoulder-head-shoulder, flag & penant, wedges.

Namun pola-pola ini sangatlah subjektif sehingga trader disarankan untuk bertrading menggunakan
tiga komponen awal

Menggabungkannya seluruh komponen di dalam trading

Hal pertama yang menjadi rutinitas seorang yang melakukan strategi trading price action adalah
menentukan terlebih dahulu support-resistance dan demand supply yang terdapat pada chart.

Untuk menentukannya, maka chart pertama yang dibuka adalah yang memiliki time-frame paling
tinggi misalkan chart monthly.

Setelah menggambar dari chart monthly maka dilanjutkan dengan chart weekly dan seterusnya.
Chart terakhir adalah chart daily, di sini support dan resistance ditarik dengan menggunakan warna
biru. Berdasarkan seluruh informasi, maka traders akan memulai analisa dari chart monthly. Dan
ditemukan bahwa harga saat ini sedang bergerak turun setelah memantul dari area supply.

Mohon maaf saya pakai chart forex, jika kondisi seperti ini trader diharapkan siap siap pasang posisi
SELL,,,untuk saham maka wait n see
Tips untuk meningkatkan akurasi dari transaksi price action

1 Ketika menggunakan candlestick, maka sebaiknya menunggu harga penutupan terlebih dahulu.
Minimal pada chart daily telah terjadi penutupan trading harian dan pola terbentuk. Membuka posisi
sebelum candlestick tutup, ada kemungkinan terjadi pergerakan drastis menjelang penutupan dan
pola yang diharapkan tidak terbentuk.

2 Semakin tinggi time-frame di mana transaksi diambil, maka tingkat akurasinya lebih tinggi.
Pergerakan pasar pada tiap-tiap time frame Ibarat mengendarai kapal dayung di chart daily, pada
chart weekly seperti mengendarai speed boat dan pada chart monthly seperti mengendari kapal
titanic. Untuk mengubah arah dari kapal titanic yang sedang berlayar akan lebih susah dibandingkan
mengubah arah kapal dayung.

3 Menggunakan tempat terjadinya pertukaran antara demand dan supply lebih banyak. Di sinilah
tingkat akurasi tertinggi dari melakukan transaksi dengan price action yang paling tinggi.

Penutup

Menggambar garis-garis support-resistance dan supply-demand kadang kala penuh dengan


subjektivitas yang tinggi. Namun hal ini dapat dihindari dengan selalu memilih level di mana orang
paling awam pun dapat melihatnya. Jika trader dalam prakteknya menyebabkan chartnya penuh
dengan garis-garis sehingga sulit melihat harga, maka sudah saatnya untuk menghapus seluruh garis
itu dan menggambar ulang garis yang paling mudah ditemukan.

Ada tambahan sedikit :

Trader Price Action cenderung tidak terlalu memperhatikan FA nya, karena mereka menganggap
bahwa pelaku pasar yg lebih berperan pada pergerakan harga yg tergambar pada chart

Contoh ada satu saham yg secara FA tidak diperdulikan oleh Price Action adalah : ISAT
Sekian dari saya.

Saya ambil materi price action trading di seputarforex.com agar lebih mudah dipahami bahasanya
oleh rekan rekan.

Intinya jika disimpulkan adalah

“Price Action Trading menggunakan 3 komponen, Candlestick, Support&Resistance, Demand/Supply


Area.

Area demand : area psikologis dimana banyak permintaan di harga tersebut sehingga sesuai hukum
permintaan maka harga bakal naik karna banyak yg minat 😁

Karna pelaku pasar menilai harga udah terlalu murah klo harus diturunin lagi dari area demand

Nah mungkin suhu-suhu senior 7 @Tonyliem dan @samuelrpp bisa menambahkan penjelasan saya.
😁🙏🙏

[Forwarded from Tony Liem]

Price action secara umum menganalisa pergerakan harga. ini adalah bagian dari art. namun
memiliki standar dan reliable (dapat dihandalkan)

yang perlu dipelajari adalah mengenai Time frame, Trends, Volume to price pattern, Support
resistent zone, Chartpattern, Candle Pattern. semuanya terlepas dari modern indicator.

Fibo bagian dari support & resistan retracement

[Forwarded from Pakne Aulia]

**SUPPORT DAN RESISTEN**

Suport dan resisten merupakan dua elemen penting dalam Analisis Teknikal. Jika Anda
mampu menentukan level resisten dan suport dengan baik maka Anda dapat membuat sebuah
sistem yang sangat baik.

Suport adalah area harga tertentu yang menahan pergerakan harga market, sehingga harga
sulit untuk bergerak lebih rendah, seakan-akan menjadi batas bawah harga; Ketika harga
menyentuh level suport, trader cenderung melakukan aksi beli.

Suatu pergerakan harga dikatakan break down jika mampu bergerak ke bawah menembus
suport.

Resisten adalah area harga tertentu yang menahan pergerakan harga market, sehingga harga
sulit untuk bergerak lebih tinggi, seakan- akan menjadi batas atas harga. Ketika harga
menyentuh level resisten, trader cenderung menjual, melakukan profit taking atau melakukan
short selling.

Suatu pergerakan harga dikatakan break out bila mampu bergerak ke atas menembus resisten.
Ketika market berhasil break down atau menembus suport, otomatis suport tersebut akan
berubah menjadi resisten baru. Demikian pula ketika market berhasil break out atau menjebol
resisten, maka otomatis resisten yang berhasil dijebol tersebut akan menjadi suport baru.

Harga tentu saja tidak akan selalu berada di antara satu suport dan satu resisten. Suport dan
resisten tersebut hanya merupakan pemberhentian akau check point atau patokan untuk
pergerakan harga selanjutnya.

Bagi seorang trader, mengetahui posisi suport dan resisten adalah penting karena akan
menentukan gambaran mengenai pergerakan harga di masa yang akan datang. Di lain sisi,
menentukan berakhirnya fungsi dari sebuah suport atau sebuah resisten akan menjadi lebih
penting karena akan menentukan apakah seorang trader perlu melakukan posisi beli atau posisi
jual.

Pada prinsipnya:

**Sebuah suport dikatakan berakhir fungsinya sebagai support atau tertembus keatas, (break out)
jika harga bergerak turun dan telah ditutup di bawah level yang menjadi suport tersebut.

Dan, sebaliknya resisten dikatakan berakhir fungsinya sebagai resisten, atau tertembus ke bawah,
(break down) bila kenaikan harga yang terjadi telah membuat harga ditutup di atas level
harga yang menjadi resisten tersebut.**

Pada akhirnya, suport dan resisten memang HANYA BATAS MAYA. Aturannya juga tidak rigit dan
sangat fleksibel. Inilah yang menyebabkan bahwa pada akhirnya faktor pengalaman, jam terbang,
dan subjektivitaslah yang menjadi penentunya. Dan, ketokan palu terakhir tetap berada pada
pergerakan harga itu sendiri.

Kapan suatu Support atau Resisten dinyatakan Ditembus (Break Out maupun Break Down)?

Dipakai RULES OF THREE

Jika harga belum berhasil ditutup 3 (tiga) HARI di bawah/di atas level support/resisten, maka
support/resisten tersebut belum dinyatakan tertembus

Jika harga belum berhasil ditutup 3 (tiga) PERSEN di bawah/di atas level support/resisten, maka
support/resisten tersebut belum dinyatakan tertembus.

Anda mungkin juga menyukai