mata kuliah wajib yang selalu ada di universitas. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 35 Ayat 5
Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Tujuan pendidikan Pancasila dapat membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap
negara Indonesia.
Untuk mengetahui tujuan pendidikan Pancasila, perlu pahami dulu landasan pendidikan
Pancasila. Terdapat empat landasan pendidikan Pancasila yaitu landasan historis, landasan
kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofis. Berikut penjelasannya:
Landasan Historis
Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi pengembangan
pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan materi, rancangan
model pembelajaran, dan evaluasinya.
Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai
sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan
hidup masyarakat.
Fakta historis tersebut membentang mulai dari kehidupan prasejarah, sejarah Indonesia lama,
masa kejayaan nasional, perjuangan bangsa Indonesia melawan sistem penjajahan, proklamasi
kemerdekaan, hingga perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
Landasan Kultural
Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan atas nilai-nilai yang
diagungkan, dan karenanya disepakati dalam kehidupan nasional. Pancasila merupakan salah
satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus.
Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan,
kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia secara umum. Pendidikan Pancasila
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang telah dan terus disepakati tersebut.
Landasan Yuridis
Landasan Yuridis menyangkut aturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan
Pendidikan Pancasila. Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi
dasar negara sejak dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945.
Secara hierarkis, landasan yuridis dapat ditelusuri dari UUD 1945, Ketetapan MPR, Undang-
undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, dan lain-
lain.
Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsafat Pancasila untuk
mengembangkan Pendidikan Pancasila. Secara praktis nilai-nilai tersebut berupa pandangan
hidup (filsafat hidup) berbangsa.
Pancasila yang merupakan filsafat negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Tujuan pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan
Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna
menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan
bermasyarakat setiap hari.
Yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan
kepentingan umum. Tujuan pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam mengerti,
memahami, serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat amat penting. Hal
ini sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Tujuan pendidikan Pancasila secara umum diantaranya:
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan selalu
memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa.
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat menjadi
penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang memiliki keberagaman
kebudayaan.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial dalam
masyarakat.
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai
persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.
2. Kita mengenal 3 hari berejarah mengenai Pancasila, yaitu 1 Juni 1945, 18 Agust 1945, dan
1 Oktober 1965. Pertanyaannya, mengapa ketiga hari tersebut dikatakan hari-hari bersejarah?
Coba terangkan !
3. Coba tunjukkan perbedaan rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta dan rumusan
Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945?
5. Sebutkan minimal 10 (sepuluh) contoh ‘perilaku yang baik’ dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila. Contoh, memelihara kerukunan umat beragama.
Dirangkum dari berbagai sumber, ini dia 22 contoh sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila.
1. Saling menghormati dan bekerja sama dengan penganut agama atau kepercayaan lain
9. Melakukan budaya kritik yang sifatnya membangun pada pemerintah atau lembaga lain, dan
sesuai prosedur yang berlaku
10. Ikut dalam pemilihan umum secara rasional dan bertanggung jawab
11. Melakukan demonstrasi secara damai, rasional, bertanggung jawab, serta memelihara
ketertiban bersama
13. Bergotong royong saat menghadapi pekerjaan yang sulit agar segera selesai
14. Hemat, tidak konsumtif, dan mempunyai skala prioritas dalam menjalani kehidupan
17. Mampu mengendalikan diri ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai harapan
18. Senantiasa menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing, sebagai upaya
mengendalikan diri
19. Merasa sebagai bagian dari bangsa Indonesia, bukan sebagai salah satu suku bangsa di
Indonesia
20. Membina kerukunan antarumat beragama, baik yang seagama maupun tidak