Anda di halaman 1dari 32

Pembimbing

dr. Aries Subianto, Sp.P


Sindromatologi Batuk
Pembimbing

dr. Aries Subianto, Sp.P

I Made Dharma Wijaya

(21710199)

SMF ILMU PENYAKIT PARU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA


DEFINISI

Sindromatologi batuk dalam bahasa latin disebut tussis

adalah refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-

ulang yang bertujuan untuk membantu membersihkan saluran

pernapasan dari lendir, iritasi, partikel asing dan mikroba. Batuk

bukanlah suatu penyakit melainkan salah satu tanda atau gejala klinis

yang paling sering dijumpai pada penyakit paru dan saluran nafas.
EPIDEMIOLOGI

Sindromatologi batuk di Indonesia merupakan

sebuah gejala penyakit yang paling umum. Sindromatologi

batuk juga merupakan keluhan terbanyak kedua setelah

pilek yang menjadi alasan masyarakat berkunjung ke praktik

dokter, usia tersering berada di atas 55 tahun.


ETIOLOGI

Sindromatologi batuk secara garis besarnya dapat


disebabkan oleh rangsang sebagai berikut :

1. Rangsangan inflamasi
2. Rangsangan mekanik
3. Rangsangan suhu
4. Rangsangan psikogenik
PATOFISIOLOGI

Batuk dapat dipicu secara refleks ataupun disengaja.

Sebagai refleks pertahanan diri, batuk dipengaruhi oleh jalur

saraf aferen dan eferen. Batuk diawali dengan inspirasi dalam

diikuti dengan penutupan glottis, relaksasi diafragma, dan

kontraksi otot melawan glottis yang menutup.


PATOFISIOLOGI

Hasilnya akan terjadi tekanan positif pada intratoraks

yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali glotis terbuka,

perbedaan tekanan yang besar antara saluran napas dan udara luar

bersama dengan penyempitan trakea akan menghasilkan aliran

udara yang melalui trakea. Kekuatan eksplosif ini akan

“menyapu” secret dan benda asing yang ada di saluran napas.


PATOFISIOLOGI

Mekanisme batuk dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

1. Fase iritasi

2. Fase inspirasi

3. Fase kompresi

4. Fase ekpirasi/ekspulsi
DIAGNOSIS

Dilakukan beberapa pemeriksaan :

- Anamnesis  mengajukan beberapa pertanyaan

- Pemeriksaan fisik  mencari petunjuk atau tanda2 lain

- Pemeriksaan penunjang  membantu penegakan diagnosis

seperti foto toraks, uji fungsi paru, pemeriksaan sputum


BATUK BERDASARKAN
PRODIVITASNYA

Batuk Batuk Batuk


berdahak darah kering
Penatalaksanaan Terapi
 Tujuan terapi

- Menghilangkan gejala batuk

- Menghilangkan batuk/kondisi penyebab batuk

 Strategi terapi

- Menggunakan obat-obat antitusif atau ekspektoran

- Menggunakan obat-obat sesuai dengan penyebabnya

- Menghentikan obat-obat penyebab batuk


Tiga bentuk penatalaksaan batuk, ialah :

1. Tanpa pemberian obat

Untuk mengurangi batuk biasanya :

- Sering minum air putih

- Hindari paparan debu, minuman/makanan yg merangsang tenggorokan

- Menghirup uap air panas atau uap mentol

- Permen obat batuk atau obat pedas

2. Pengobatan spesifik

- Pengobatan ini dilakukan berdasarkan penyebab batuk

3. Pengobatan simtomatik

- Pengobatan ini dilakukan apabila tidak diketahui penyebab batuknya


Terapi Obat Batuk Berdahak
 Obat batuk untuk batuk berdahak

 Ekspektoran

Obat batuk ini ditujukan untuk jenis batuk berdahak, karena dapat
mempertinggi sekresi saluran pernafasan atau mencairkan dahak.

Contoh :
- Gliserilguaiakolat

- Amonium klorida

- Bromheksin

- Succus Liquiritiae
1. Gliseril guaiakolat
 Kegunaan

Mengencerkan lendir saluran nafas


• Hal yang harus diperhatikan

Hati-hati/ minta saran dokter untuk penggunaan bagi


anak dibawah 2 tahun dan ibu hamil.
• Aturan pemakaian

 Dewasa : 1-2 tablet (100-200 mg) setiap 6 jam/8 jam sekali.

 Anak : 2-6 tahun ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam 6-12 tahun ½ -1 tablet
(50-100 mg) setiap 8 jam.
2. Amonium klorida
• Cara kerja obat :

Efek ekspektoran diduga berdasarkan peningkatan cairan disaluran


napas dengan refleks melalui rangsangan selaput lendir saluran cerna.
Amonium klorida merupakan salah satu komponen obat batuk hitam.

• Hal yang harus diperhatikan :


Tidak dianjurkan pada penderita penyakit hati, ginjal dan jantung
kronik karena dapat mengganggu keseimbangan kimia darah yang
mempengaruhi ekskesi obat.
- Dosis 5g pada penderita ini dapat
membahayakab, dan akan timbul gejala lain :
mual, muntah, haus, sakit kepala, hiperventilasi.

• Aturan pemakaian :
Dewasa : 300 mg setiap 4 jam
3. Bromheksin
• Kegunaan obat

Mengencerkan lendir saluran nafas

• Hal yang harus diperhatikan

Konsultasikan kedokter atau apoteker untuk penderita tukak


lambung dan wanita hamil 3 bulan pertama
3. Bromheksin
• Efek samping

Rasa mual, diare dan perut kembung ringan

 Aturan pemakaian

Dewasa : 1 tablet (8 mg) diminum 3x sehari (setiap 8 jam)

Anak : > 10 tahun : 1 tablet (8 mg) diminum 3x sehari (setiap 8


jam), 5-10 tahun : ½ tablet (4 mg) diminum 2x sehari
(setiap 8 jam)
4. Succus Liquiritiae
• Cara kerja obat
Succus ini merupakan sediaan galenik dari radix
liquiritiae. Mempunyai efek ekspektoran dan
merupakan salah satu komponen obat batuk hitam
Obat batuk hitam (OBH)
Dosis :

• Dewasa : 1 sendok makan (15 ml) 4x sehari (setiap 6 jam)

• Anak : 1 sendok teh (5 ml) 4x sehari (setiap 6 jam)


Obat batuk kering
• Antitusif
Bekerja sentral pada susunan saraf pusat menekan
pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk.

• Contoh antitusif

- Dekstrometorfan HBr

- Difenhidramin HCl
1. Dekstrometorfan HBr
• Cara kerja obat
Dekstrometorfan HBr adalah obat penekan batuk yang cukup efektif, kecuali

pada batuk yang mendadak dan berat.

• Hal yang perlu diperhatikan

- Jangan digunakan pada batuk kronik akibat rokok, asma, atau emfisime karena

akan menekan batuk dan berakibat penghambatan pengeluaran dahak,

Penderita penyakit hati sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

- Jangan menggunakan obat ini bersama obat-obat penekan susunan saraf pusat.
• Efek yang tidak diinginkan

Efek samping biasanya ringan dan jarang terjadi,


antara lain: mual dan pusing. Efek sentral dan depresi
pernapasan hanya terjadi pada dosis sangat besar.

• Aturan pemakaian
Dewasa : 10-20 mg 3x sehari
Anak : 5-10 mg 3x sehari
2. Dipenhidramin HCL
• Cara kerja obat
Dipenhidramin mempunyai efek antitusif pada dosis
yang menyebabkan mengantuk. Selain efek ini juga
mempunyai efek sebagai antihistamin, sehingga
sesuai untuk batuk yang disebabkan oleh alergi.
• Hal yang harus diperhatikan

- Obat ini menyebabkan mengantuk. Jika menggunakan

obat ini, jangan mengemudikan kendaraan atau


menjalankan mesin

- Penderita asma, karena dapat mengurangi sekresi dan


mengentalkan dahak
• Aturan pemakaian

Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam

Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam


Obat Batuk Darah
• Pengobatan batuk berdarah disesuaikan dengan
penyebabnya. Jika batuk berdarah disebabkan oleh
TBC, pasien akan menjalani pengobatan dengan
kombinasi obat antituberkulosis (OAT). Pasien akan
menjalani pengobatan selama beberapa bulan dan
perlu mengikuti anjuran dokter untuk mencegah
resistensi bakteri TBC.
Obat Batuk Darah
• Jika batuk berdarah disebabkan oleh kanker paru,
pasien akan menjalani operasi pengangkatan kanker.
Pasien juga dapat menjalani kemoterapi, radioterapi,
atau kombinasi dari keduanya, untuk membunuh
jaringan kanker yang tersisa dan mencegah kanker
muncul kembali.
KOMPLIKASI

1. Pneumomediastinum

2. Pneumotorax

3. Emfisema
PROGNOSIS

Jika pasien segera memeriksakan diri dan melakukan pengobatanan

tingkat kesembuhan dari gejala batuk akan lebih cepat.

1. Ad vitam : dubia ad bonam

2. Ad Functionam : dubia ad bonam

3. Ad Sanationam : dubia ad bonam


KESIMPULAN

Sindromatologi batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk

mengeluarkan sekret dan benda asing dari saluran napas, tetapi bila gejala ini

berlangsung lama dan terus-menerus, akan sangat mengganggu bahkan dapat

menimbulkan berbagai komplikasi. Untuk itu perlu ditanggulangi dengan baik.

Penatalaksanaan sindromatologi batuk yang paling baik adalah dengan

menghilangkan faktor penyebabnya batuk dan pemberian obat medikamentosa.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai