OLEH:
KELOMPOK 1
1. HASBULLAH AHIRI 000401542021
2. HARBU HAKIM 000901542021
3. DAHYKA BAHARUDDIN 001801542021
4. SYAMHIJRAWATI 005301542021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dengan judul
“Infrastruktur Teknologi Informasi Dan Jaringan”.
Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah "Sistem
Informasi Manajemen". Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah
mengarahkan dalam menyusun makalah ini serta kepada rekan-rekan dari semua pihak yang
telah berpartisipasi didalam penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami juga menyadari bahwa materi yang digunakan dalam makalah ini masih memiliki beberapa
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar makalah
ini menjadi lebih sempurna dan dapat dipergunakan oleh pembaca secara maksimal. Atas kritik
dan sarannya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Makalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................1
1.4 Fungsi Makalah..........................................................................................................1
Bab II Pembahasan
2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi.............................................................................2
2.2 Perkembangan Teknologi Informasi...............................................................................2
2.3 Penggerak Teknologi Dari Evolusi Infrastruktur.........................................................3
2.4 Komponen Infrastruktur............................................................................................3
2.5 Infrastruktur Teknologi Informasi Yang Adaptif.....................................................4
2.6 Trend Platform Perangkat Keras Terkini.................................................................5
2.7 Trend Platform Perangkat Lunak Terkini................................................................6
2.8 Isu Manajemen...........................................................................................................7
2.9 Penerapan Infrastruktur Teknologi Dan Jaringan Di
Beberapa Instansi/Perusahaan.................................................................................8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................16
Daftar Pustaka................................................................................................................17
1
PENDAHULUAN
Dalam komputasi personal, platform adalah perangkat keras dasar (komputer) dan
perangkat lunak (sistem operasi) tempat aplikasi perangkat lunak dapat dijalankan.
Lingkungan ini merupakan fondasi dasar di mana aplikasi atau perangkat lunak apa pun
didukung dan / atau dikembangkan.
Server blade adalah komputer yang sangat tipis yang terdiri atas sebuah papan sirkuit
dengan prosesor, memori, dan koneksi jaringan yang di simpan dalam rak.
Meledak daya perangkat keras komputer dan jaringan teknologi telah secara dramatis
mengubah cara bisnis mengatur daya komputasi mereka, menempatkan lebih dari kekuatan
ini pada jaringan dan perangkat genggam mobile. Bisa melihat tujuh tren hardware: platform
digital muncul mobile, komputasi grid, virtualisasi, cloud computing, komputasi hijau, kinerja
tinggi / prosesor hemat daya dan komputasi otonom.
Java adalah system operasi dan prosesor yang berdiri sendiri, serta bahasa
pemograman berorientasi objek yang menjadi pemimpin dalam pengembangan web yang
interaktif. Java diciptakan oleh James Gosling dan Green Team pada 1992. Platform java
telah menyebar ke ponsel, smartphone, mobile otomatis, pemutar music, peralatan games
dan akhirnya ke system TV kabel yang menyajikan konten interaktif dan layanan berbayar
per tayangan.
HTML dan HTML5, HTML adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk
mendefinisikan laman web guna menentukan bagaimana, tulisan, gambar, video dan
suara ditempatkan pada laman web, serta untuk menciptakan link-link dinamis ke objek
ataupun laman web lainnya. Dengan menggunakan link-link tersebut, pengguna hanya
perlu mengarahkan pointer ke kata ataupun gambar, kemudian klik, dan sesegera
mungkin akan diarahkan ke dokumen lainnya. HTML5 adalah evolusi selanjutnya dari
HTML, memberikan solusi bagi masalah yang memungkinkan kita untuk menempelkan
gambar, audio, video dan elemen-elemen lainnya langsung kedalam dokumen tanpa perlu
membebani prosesor.
Jadi, hal ini merupakan jembatan antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Pada
dasarnya manajemen isu sangat dibutuhkan perusahaan karena dapat meminimalkan
kemungkinan sebuah masalah menjadi sebuah PR crisis. Manajemen isu adalah proses
manajemen yang bertujuan membantu melindungi pasar, mengurangi risiko, menciptakan
kesempatan-kesempatan serta mengelola image, sebagai sebuah aset organisasi, baik untuk
kepentingan organisasi itu sendiri maupun kepentingan stakeholders. Manajemen isu meliputi
serangkaian aktivitas yang berkesinambungan.
Pada tahap awal, sebuah issue muncul kepermukaan ketika sebuah organisasi atau
kelompok merasa berkepentingan terhadap suatu masalah (atau kesempatan). Sebagai
contoh, terjadi perkembangan tren politik, perubahan undang-undang, ekonomi dan sosial,
perubahan teknologi, dan sebagainya. Dari sudut pandang manajemen, tren harus
diidentifikasi sebagai asal kemunculan isu.
Kedua, menganalisis isu. Yang perlu dicermati, sumber isu bisa dari seorang individu,
bisa pula dari organisasi. Kegiatan pada tahap ini bertujuan, menentukan asal isu tersebut
yang seringkali sulit karena biasanya isu tidak muncul hanya dari satu sumber saja. Disini,
kemampuan riset, kualitatif maupun kuantitatif menjadi sangat penting. Tahap riset dan analisa
awal ini akan membantu mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh individu dan kelompok
berpengaruh tentang isu-isu dan memberikan ide yang jelas pada manajemen.
Ketiga, pilihan strategi perubahan isu (Issue Change Strategy Options) meliputi tiga
cara. Pertama, organisasi tetap berfokus pada sikap lama dan tidak ingin melakukan
perubahan (strategi perubahan reaktif) atau organisasi melakukan strategi perubahan adaptif,
yang berlandaskan pada perencanaan untuk mengantisipasi perubahan serta menawarkan
dialog konstruktif untuk menemukan sebuah bentuk kompromi atau akomodasi. Terakhir
berkaitan dengan pilihan-pilihan strategi adalah menjadikan organisasi sebagai pelopor
pendukung perubahan. Ini yang disebut dengan strategi dinamis.
Keempat, pemrograman tindakan terhadap isu setelah memilih salah satu dari ketiga
pendekatan di atas sebagai respon terhadap setiap isu, organisasi harus memutuskan
kebijakan yang mendukung perubahan yang diinginkan.
Kelima, yang tidak kalah penting adalah evaluasi. Dibutuhkan riset untuk mengevaluasi
hasil program yang didapat (actual) dibandingkan dengan hasil program yang diinginkan.
Langkah Manajemen Isu
a. Identifikasi risiko
Pada tahap pertama ini, kamu perlu mengumpulkan anggota tim dan melakukan
brainstorming untuk memikirkan apa saja permasalahan yang dapat terjadi di perusahaan.
Sebenarnya, hal ini juga bisa diaplikasikan untuk skala yang lebih kecil, misalnya ketika
suatu proyek sedang berlangsung.Gunakan mind map untuk mempermudah visualisasi
hasil brainstorming sehingga semua yang terlibat bisa memahaminya.
b. Analisis risiko
Dari semua risiko yang sudah dapat teridentifikasi, kamu perlu memikirkan mana yang
paling mungkin terjadi. Pasalnya, tak semua risiko memiliki kemungkinan yang sama. Untuk
hal ini, kamu bisa memanfaatkan decision tree atau decision matrix untuk mengetahui
konsekuensi dari setiap risiko yang potensial.
c. Atur prioritas risiko
Dari tahap sebelumnya, kini kamu dapat mengetahui risiko mana yang menjadi
prioritas untuk siap dimitigasi. Buatlah daftar urut berdasarkan mana yang memiliki
kemungkinan paling besar dan paling penting untuk diselesaikan.
d. Kelola risiko
Buatlah rencana penyelesaian masalah atau risiko berdasarkan hasil dari tahap 1
sampai 3 yang sudah dilalui.
e. Monitor risiko
Meski risiko sudah teratasi, kamu tetap harus memantau terus output-nya. Evaluasi
seberapa baik penanganan risiko tersebut dalam pencegahan isu perusahaan, dan apakah
perbaikan diperlukan.
Hasbullah juga meyakini bahwa fraud pasti ada dalam pelaksanaan Program JKN-
KIS. Namun seringkali fraud sulit dideteksi dan ditemukan. Melalui sistem teknologi
informasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan, berbagai pertanyaan terkait fraud
diharapkan bisa terjawab, antara lain seberapa besar fraud tersebut dan seberapa
signifikan dampaknya terhadap defisit anggaran BPJS Kesehatan.
Upaya Pencegahan Fraud dengan Peningkatan Teknologi Informasi
c. Analisis Implementasi Peraturan Menteri ATR /Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Sertifikat Elektronik
Kendala yang timbul dalam pengintegrasian Sertifikat Tanah dalam bentuk sertifikat
elektronik, diantaranya:
a. Masih terjadinya sengketa tanah ini bisa terjadi antara masyarakat dengan
masyarakat, antara masyarakat dengan pemerintah dan antar instansi pemerintah.
Namun apabila dilihat dari objeknya, maka bisa penulis simpulkan beberapa kasus
pertanahan di Indonesia seperti sengketa batas- batas tanah, kasus tumpang tindih
atau tanah bersertifikat ganda, kasus sengketa kawasan hutan, kasus sengketa
kawasan pertambangan, kasus penyerobotan tanah-tanah perkebunan yang telah
dibawahi dengan hak guna usaha, lalu kemudian ada kasus tanah ekspartikelir,
selanjutnya terkait putusan pengadilan terhadap sengketa tanah yang tidak bisa
dilaksanakan.
Salah satu kasus terbaru yang terjadi akibat dari kecurangan oknum pertanahan
adalah kasus PT Salve Veritate pada Juni 2021 lalu. Setelah diselidiki ada pejabat
pertanahan yang terlibat dalam kasus sengketa ini, antara lain kepala kanwil BPN
DKI Jakarta serta 10 orang lainnya termasuk kepala kantor pertanahan Jakarta
timur yang kesemuanya langsung diberikan sanksi berat dan dibebastugaskan
(pemecatan secara tidak hormat). Kementerian ATR/BPN menjamin akan terus
membenahi permasalahan yang ada dan tidak akan melindungi jajarannya yang
terkait dengan permasalahan sengketa tanah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan oleh penulis, diantaranya:
3. Evolusi yang terjadi dapat dijadikan sebagai sebuah pedoman sebuah perusahaan yang
berkembang dalam bidang infrastrukur IT. Maka dari itu perusahaan tersebut
menerapkan dengan bijak karena evolusi tersebut tidaklah berhenti pada masa itu saja
tetapi dapat dipakai untuk evolusi selanjutnya untuk kepentingan yang berbeda
3.2 SARAN
3. Penyediaan SDM yang memiliki latar belakang pengolahan data elektronik, pengelolaan
jaringan dan informasi teknologi di level Pusat, Kantor Wilayah maupun Kantor instansi
terkait dilevel provinsi/kota, yang berkomitmen kuat dan profesional dalam mengelola data
informasi elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2020). Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2019.
Badan Pusat Statistik.
Indrajit, R.E. (2004). E-Government strategi pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan
publik berbasis teknologi digital. Yogyakarta: Andi Offset.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020). Statistik Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2019.
Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System: Managing the Digital
Firm.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2021 tentang Sertifikat Elektronik.
Peraturan Menteri No 12 tahun 2017 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Richard, H. (2006). Implementing and managing E-Government. London: Sage Publication
Limited.
Robertson, B., & Sribar, V. (2001). The adaptive enterprise: IT infrastructure strategiesto manage
change and enable growth. Intel Press.
Soegoto, E. S. (2014). Enterpreneurship: Menjadi pebisnis ulung (edisi revisi). Jakarta:PT Elex
Media Komputindo.
Surat Edaran Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor S-692/MK.02/2020 dan B-636/M.PPN/D.8/
KU.01.01/08/2020 tentang pagu anggaran kementerian/embaga dan penyelesaian
rencana kerja dan anggaran kementerian/embaga tahun anggaran 2021.
Turban, E., R. Kelly, R., & Richard, E.P. (2005). Introduction to information technology (3rd
edition). John Wiley & Sons, United States.
https://indonesiabaik.id/infografis/663-masyarakat-indonesia-memiliki-smartphone-8, diakses
pada 10 Oktober 2022, Pukul 12.45
https://hot.liputan6.com/read/4511749/platform-adalah-dasar-sistem-komputer-pahami-
fungsinya
https://www.academia.edu/12928830/Sistem_Informasi_Manajemen
http://asalila.blogspot.com/2017/04/infrastruktur-ti-dan-teknologi-baru.html
https://glints.com/id/lowongan/manajemen-isu-adalah/
https://jabarprov.go.id/index.php/artikel/detail_artikel/429/2020/02/27/Mengelola-Isu-Antara-Ada-
danTiada#:~:text=Manajemen%20isu%20adalah%20proses%20manajemen,itu
%20sendiri%20m aupun%20kepentingan%20stakeholders
http://asalila.blogspot.com/2017/04/infrastruktur-ti-dan-teknologi-baru.html