Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Populasi
Ranulasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin
diinvestigasi oleh peneliti (Sekaran dan Bougie, 2017). Populasi yang digunakan pada penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang mewakili kaeakteristiknya (Indriantoro dan
Supomo, 1999). Teknik pengambilan sampel dikelompokkan menjadi dua yaitu probability
sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2014). Probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dapat
dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan, nonprobability sampling adalah teknik sampling
yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dapat
dipilih menjadi anggota sampel. Penentuan sampel ini dengan menggunakan purposive sampling
, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan perusahaan manufaktur
2. Terdapat laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan selama 3 tahun berturut-turut
(tahun 2015-2017) yang dapat diakses dari situs BEI (www.idx.co.id) atau dari situs
perusahaan
3. Laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah. Pemilihan kriteria ini adalah
karena penggunaan mata uang yang berbeda dapat menimbulkan perbedaan kurs
meskipun telah dilakukan konversi.
4. Tahun buku berakhir 31 desember. Hal ini untuk menjaga keseragaman terhadap
sampel dan analisisnya.
Ada pun yang memenuhi kriteria persyaratan adalah sebagai berikut:
Table 3.1
Kriteria Perusahaan yang Memenuhi Persyaratan
Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2015-2017 140
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan dengan lengkap (42)
Perusahaan yang menggunakan mata uang asing (25)
Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun penelitian (36)
Perusahaan dengan nilai ETR < 0 dan ETR > 0 (7)
Perusahaan yang memenuhi kriteria 30
Total Sampel (3x30) 90
Sumber: Diolah dari www.idx..co.id

Tabel 3.2
Perusahaan yang Memenuhi Kriteria

No. Nama Perusahaan Kode


1 Chitose International Tbk CINT
2 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
3 Mayora Indah Tbk MYOR
4 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
5 Sekar Bumi Tbk SKMB
6 Lionmesh Prima Tbk LION
7 Duta Pratiwi Nusantara DPNS
8 Tunas Alfin Tbk IGAR
9 Astra Internasional Tbk ASSI
10 Indospring Tbk INDS
11 Sepatu Bata Tbk BATA
12 Cahaya Kalbar Tbk CEKA
13 Delta Djakarta Tbk DLTA
14 Gudang Garam Tbk GGRM
15 Kimia Farma Tbk KAEF
16 Semen Indonesia Tbk SMGR
17 Atmindo Tbk AMIN
18 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA
19 Lion Metal Works Tbk INAI
20 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
21 Wismilk Inti Makmur Tbk WIIM
22 Kalbe Farma Tbk KLBF
23 Trisula Internasional Tbk STAR
24 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT
25 Unilever Indonesia Tbk UNVR
26 Merck Indonesia Tbk MERK
27 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
28 Mandom Indonesia Tbk TCID
29 Selamat Semprna Tbk SMSM
30 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
Sumber: Diolah dari www.idx..co.id
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan
tahunan dan laporan keuangan semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan dapat diakses dari www.idx.co.id atau dari website masing-masing perusahaan.
Data termasuk sebagai data panel karena berasal dari objek yang berbeda-beda dan secara runtun
waktu. Daftar perusahaan manufaktur menurut klasifikasinya diperoleh dari IDX Fact Book
tahun 2015-2017.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi.
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan penusuran
file-file dan dokumen-dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
tahunan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2015-2017.

3.5 Definisi Oprasional Variabel dan Pengukuran


3.5.1 Variabel Dependen
Menurut Sekaran dan Bougie (2017) variabel dependen merupakan variabel yang
menjadi perhatian utama penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
penghindaran pajak. Penelitian ini mendefinisikan penghindaan pajak adalah suatu cara
untuk mengurangi beban pajak perusahaan dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan
dalam undang-undang perpajakan yang berlaku, sehingga cara tersebut tidak dapat
dianggap illegal.
Penghindaran pajak dapat dihitung dengan Tarif Pajak Efektif (Rist dan Pizzica,
2014), yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Beban Pajak
ETR=
Laba Sebelum Pajak

3.5.2 Variabel Independen


Variabel indeoenden merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik
secara positif atau negatif (Sekaran dan Baiugie, 2017). Variabel Independen dalam
penelitian ini adalah rasio leverage dan ukuran perusahaan.

a. Ukuran Perusahaan
Variabel ukuran perusahaan adalah perbandingan besar kecilnya sebuah perusahaan
yang dapat dinilai dari total aset perusahaan tersebut, semakin besar total aset biasanya
perushaan juga semakin besar (Hery, 2017). Variabel ukuran perusahaan dapat dihitung
dengan total aset (Hartono, 2017), yang dirumuskan sebagai berikut:

Ukuran perusahaan = Logaritma Natural (Total Aset)

b. Leverage
Variabel leverage adalah penggunaan utang sebagai sumber dana dalam membiayai
atau memneli aset-aset perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan laba (Sartono
2008). Variabel leverage dapat diukur dengan DER (Sugiono, 2009), yang dirumuskan
sebagai berikut:
Total Kewajiban
DER=
Total Ekuitas

3.6 Meteode Analisa Data


Analisa data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data dari tiap
variabel yang diteliti dengan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan unut menguji hipotesis yang tekah dilakukan. Has ail dari data inilah
yang akan dibaca atau diinterpretasikan oleh peneliti kemudian diambil simpulan jawaban yang
berdasarkan pada kenyataan pada kenyataan empiris (Sugiyono,2014).

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2014). Statistik deskriptif menggambarkan suatu data yang diihat dari nilai
maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi (Ghozali, 2016).
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian dalam uji asumsi klasik adalah pengujian terhadap normalitas,
heterokedastitas, multikolinearitas dan autokorelasi.
3.6.2.1 Uji Normlitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik harus
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal . Untuk mengetahui data
terdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan analisa grafik dengan meliht
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2016). Akan tetapi, uji
normalitas menggunakan grafik dapat menyesatkan karena secara grafik terlihat
normal, tetapi secara statistik dapat sebaliknya. Oleh karena itu untuk memerkuat uji
normalitas dapat dilengkapi dengan uji statistik One Sample Kolmogrov Smirmov.
Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan Asympotic Significance,
dengan ketentuan:
1. Jika Asympotic Significance < 0,05, maka tidak berdistribusi normal.
2. Jika Asympotic Significance > 0,05, maka berdistribusi normal.

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2016). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Jika variabel
independent saling berkeorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi antara sesama variabel
independent sama dengan nol.
Untuk medeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat
dilihat dari: pertama, nilai tolerance dan lawannya. Kedua, variance inflation factor
(VIF). Kedua, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variable independent manakah yang dijelaskan oleh variable independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF nggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk wenunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <
0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Metode yang digunakan untuk melihat adaya
multikolinearitas dengan melihat angka variance inflation fortor (VIF). Jika
0.1<VIF<10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.6.2.3 Uji Hetrokedasitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2016). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas pada model regresi dapat diketahui dengan melihat grafik plot
antara nilai predīksi varjable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika terdapat pola tertentu seperti titik yang membentuk pola yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit atau membentuk bentuk lain), maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas serta
titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

3.6.2.4 Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi liner ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,2016). Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karea observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Cara menguji autokorelasi berdasarkan Durbin
Watson (DW) yang diperoleh, dengan ketentuan:
1. Jika angka DW dibawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif.
2. Jika angka DW dibawah -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
3. Jika angka DW dibawah +2, berarti terdapat autokorelasi negatif.

3.6.3 Analisa Regresi Berganda


Analisa regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen. Cariabel independen dalam penelitian ini adalah
ukuran perusahaan dan leverage. Sedangkan variabel dependennya adalah penghindaran
pajak. Analisa ini dilakukan untuk memberi gambaran mengenai hubungan variabel
independen dan variabel dependen dengan melihat korelasinya. Model analisis regresi
dalam pengujian hipotesis dapat di rumuskan sebagai berikut:
X 1 = Ukuran perusahaan
X 2 = Leverage
ß1-4 = Koefesien regresi
ɑ = Konstanta
ɛ = Kesalahan random atau eror

3.6.4 Pengujian Hipotesis


Pengujian terhadap hipotesis melalui pengujian model regresi untuk menentukan
apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji yang dilakukan adalah
Uji t (t-test). Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat. Uji t membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu bila t hitung> t tabel
berarti variabel bebas mempunyai pengaruh bermakna teradap variabel terikat.
Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat.

Pengujian Hipotesis I
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap variabel dependen penghindaran pajak. Uji segnifikan variabel
independen ( x 1) terhadap (Y) secara parsial dengan uji statistik t.
Hipotesis dirumuskan:
H 0 = Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
H 1 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
Apabila:
t hitung> t tabel, maka H 0 ditolak atau menerima H 1
t hitung < t tabel, maka H 0diterima atau menerima H 1

Pengujian Hipotesis II
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen leverage
berpengaruh terhadap variabel dependen penghindaran pajak. Uji segnifikan variabel
independen ( x 1) terhadap (Y) secara parsial dengan uji statistik t.
Hipotesis dirumuskan:
H 0 = Leverage tidak berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
H 2 = Leverage berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
Apabila:
t hitung> t tabel, maka H 0 ditolak atau menerima H 2
t hitung < t tabel, maka H 0diterima atau menerima H 2

3.6.5 Koefesien Determinasi


Koefisien determinasi (R) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi table dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol atau satu, Nilai uang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen
dalam menielaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai
mendekati 1 berarti variabel-variabel independent memberikan hamper semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali,2016).

Anda mungkin juga menyukai