Abstrak
Buah markisa mengandung asam sitrat dalam kandungan yang tinggi, yaitu 2,4 – 4,8%. Penelitian
ini menggunakan metode fermentasi dengan menggunakan buah markisa kuning dan markisa manis.
Penelitian ini menggunakan variasi volum jamur 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml dan waktu fermentasi
dengan variasi 1 hari, 3 hari dan 5 hari. Zat kapur digunakan untuk membentuk endapan garam sitrat.
Endapan tersebut dicampurkan dengan larutan asam sulfat sehingga menghasilkan larutan asam sitrat.
Pada markisa kuning dengan penambahan volum jamur 50 ml dan waktu fermentasi 5 hari didapat persen
asam sitrat tertinggi yaitu 4,46 %.
Abstract
Passion fruit contains citric acid at high content, ie 2.4 to 4.8%. The research was conducted by a
fermentation process using yellow passion fruit and passion fruit sweet. The research used a variation of
the volume of mushrooms 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml and fermentation time with a variation of 1
day, 3 day and 5 days. Calcium hydroxide used to form citrate salt precipitate. The precipitate was mixed
with a solution of sulfuric acid to produce citric acid solution. Yellow passion fruit with addition of 50 ml
volume of fungi and time of fermentation of 5 days produced the highest citric acid content 4.46%.
5
Asam Sitrat (%)
4 t=1
hari
3
t=3
2 hari
1 t=5
0 hari
0 50 100
1 hari
5 t=3
4 V = 10 0,5 hari
Asam Sitrat (%)
ml t=5
3
V = 20 0 hari
2 ml 0 50 100
1 V = 30
Volum Jamur (ml)
0 ml
0 5 10 Gambar 4. Grafik Hubungan Volum Jamur
yang Digunakan Terhadap Persentase Asam
Waktu Fermentasi (hari)
Sitrat dari Buah Markisa Manis (MM)
Gambar 1. Grafik Hubungan Lama Waktu Pada fermentasi ini digunakan dua jenis
Fermentasi Terhadap Persentase Asam Sitrat buah markisa yaitu markisa kuning dan markisa
dari Buah Markisa Kuning (MK) manis. Dilihat dari jenis buah yang digunakan
buah markisa kuning menghasilkan asam sitrat
5
lebih banyak dibandingkan dengan buah ml sebanyak 1,02 %, pada volum jamur 30 ml
markisa manis. sebanyak 1,15 %; pada volum jamur 40 ml
Pada gambar 1 di atas. Grafik ini sebanyak 1,29 % dan pada volum jamur 50 %
menunjukkan pengaruh lama waktu fermentasi sebanyak 1,40 %.
terhadap persen asam sitrat yang dihasilkan dari Pada gambar 3 di atas. Grafik ini
buah markisa kuning (MK). Pada waktu menunjukkan pengaruh volum jamur yang
fermentasi 1 hari, persen asam sitrat yang digunakan terhadap persentase asam sitrat dari
dihasilkan masih sedikit. Hal ini disebabkan buah markisa kuning (MK). Pada grafik
fermentasi belum berjalan dengan sempurna diketahui bahwa persen asam sitrat bertambah
karena jamur Aspergillus Niger baru mengalami seiring dengan bertambahnya volum jamur yang
fase pertumbuhan awal. Dimana jamur mulai digunakan.
membelah diri dengan kecepatan yang sangat Persen asam sitrat yang optimal
rendah, sehingga persen asam sitrat yang dihasilkan pada penambahan volum jamur
terbentuk masih sedikit. sebanyak 50 ml, yaitu pada waktu fermentasi 1
Pada waktu fermentasi 3 hari persen hari sebanyak 2,24 %; pada waktu fermentasi 3
asam sitrat yang dihasilkan semakin menurut hari sebanyak 1,19 % dan pada waktu
dari waktu fermentasi 1 hari. Hal ini disebabkan fermentasi 5 hari sebanyak 4,46 %.
karena jamur Aspergillus Niger mengalami fase Pada gambar 4 di atas. Grafik ini
pertumbuhan lambat. Dimana pada fase ini menunjukkan pengaruh volum jamur yang
pertumbuhan jamur diperlambat karena digunakan terhadap persentase asam sitrat dari
pembelahan sel tidak stabil terhambat oleh hasil buah markisa manis (MM). Pengaruh volum
– hasil metabolisme sel. jamur yang digunakan terhadap persentase asam
Pada waktu fermentasi 5 hari persen sitrat yang dihasilkan dari buah markisa manis
asam sitrat yang dihasilkan semakin meningkat. sama dengan pengaruh pada buah markisa
Hal ini disebabkan karena jamur Aspergillus kuning. Tetapi persen asam sitrat yang
Niger mengalami fase pertumbuhan logaritmik dihasilkan oleh markisa manis lebih sedikit
dimana jamur membelah diri dengan sangat dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh
cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. markisa kuning.
Dari grafik di atas dapat diketahui Persen asam sitrat yang optimal
bahwa persen asam sitrat optimal dihasilkan dihasilkan pada penambahan volum jamur
pada waktu fermentasi 5 hari yaitu pada volum sebanyak 50 ml, yaitu pada waktu fermentasi 1
jamur 10 ml sebanyak 2,87 %; pada volum hari sebanyak 0,69 %; pada waktu fermentasi 3
jamur 20 ml sebanyak 3,21 %, pada volum hari sebanyak 0,52 % dan pada waktu
jamur 30 ml sebanyak 3,62 %; pada volum fermentasi 5 hari sebanyak 1,40 %.
jamur 40 ml sebanyak 4,12 % dan pada volum
jamur 50 % sebanyak 4,46 %.
Pada gambar 2. di atas. Grafik ini 4. KESIMPULAN
menunjukkan pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap persen asam sitrat yang dihasilkan dari Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan,
buah markisa manis (MM). Pengaruh lama maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
waktu fermentasi terhadap persen asam sitrat
yang dihasilkan dari buah markisa manis sama 1. Persen asam sitrat terbanyak yang didapat
dengan pengaruh pada buah markisa kuning. dari proses fermentasi adalah 4,46 %
Tetapi persen asam sitrat yang dihasilkan oleh yaitu pada penambahan volum jamur 50
markisa manis lebih sedikit dibandingkan ml dan lama waktu fermentasi 5 hari pada
dengan yang dihasilkan oleh markisa kuning. markisa kuning.
Hal ini disebabkan karena kandungan 2. Persen asam sitrat yang didapat semakin
glukosa pada buah markisa kuning lebih banyak banyak seiring dengan penambahan volum
di bandingkan dengan kandungan glukosa pada jamur yang digunakan.
buah markisa manis. Glukosa merupakan 3. Kadar glukosa dan fase hidup dari jamur
sumber karbon dan energi bagi pertumbuhan sangat berpengaruh terhadap persen asam
mikroba sehingga semakin banyak glukosa yang sitrat yang dihasilkan.
terkandung maka semakin tinggi pula persen 4. Kecepatan reaksi yang paling maksimal
asam sitrat yang dihasilkan. pada proses fermentasi asam sitrat adalah
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pada buah markisa kuning dengan
persen asam sitrat optimal dihasilkan pada penambahan volum jamur 20 ml.
waktu fermentasi 5 hari yaitu pada volum jamur
10 ml sebanyak 0,75 %; pada volum jamur 20
6
DAFTAR PUSTAKA