Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FISIKA MODERN

“TRANSFORMASI NUKLIR”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

 YADES PASUBA(221214020)
 SINTIA PARARAK(221214022)
 ERBI BANGA’PADANG(221214013)

KELAS A3

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


KATA PENGANTAR
“TRANSFORMASI NUKLIR” adalah judul makalah yang menjadi pilihan kami. Yang mana
makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas bagian dari Fisika Modern, dan
berkat usaha kelompok kami,karya tulis yang berbentuk makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai dengan waktunya.

Sebelum makalah ini tersusun kami berusaha untuk menghindari berbagai kesalahan, namun
demikian tersusunnya makalah ini adalah tidak sempurna. Oleh karena itu kami mohon maaf
kepada rekan pembaca sekalian apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekeliruan serta
kritik saran yang membangun sangat kami nantikan.

Toraja,30 November 2022


BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Formula E = mc2 yang diungkapkan oleh Albert Einstein merupakan formula ilmiah yang
paling dikenal di era modern. Formula ini memaparkan hubungan antatr energi, massa, dan
kecepatan cahaya. Pembangkit listrik tenaga nuklir atau secara singkat disebut reaktor nuklir
merupakan salah satu konsep yang memanfaatkan formula ini. Reaktor nuklir bahkan dapat
dikatakan sebagai pemanfaatan atau buah ekonomi dari formula ilmiah Eisntein di atas. Hal itu
karena pasokan energi, yang bisa diberikan oleh reaktor nuklir dalam jumlah besar, merupakan
salah satu penunjang penting ekonomi.

Reaksi fisi nuklir merupakan proses fisika mendasar yang digunakan untuk membangun reaksi
nuklir, baik yang ditujukan untuk menghasilkan listrik atau sebagai mesin pendorong kapal
selam, atau bentuk energi lainnya. Secara sederhana yang terjadi dalam reaksi fisi nuklir adalah
perubahan massa menjadi energi. Oleh karena itu langkah pertama yang tepat untuk mempelajari
aspek fisika dari reaktor nuklir adalah dengan mempelajari reaksi nuklir itu sendiri.

Untuk memahami reaksi nuklir, reaksi fisi nuklir dan hal lain yang berhubungan dengannya
akan dipaparkan pada bab selanjutnya.

B. TUJUAN

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Modern

2. Dapat memahami termalisasi neutron

3. Dapat mengetahui proses terjadinya reaksi nuklir

4. Dapat memahami sistem koordinat pusat massa

5. Menjelaskan reaksi fisi nuklir

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan termalisasi neutron ?

2. Bagaimana proses terjadinya reaksi nuklir ?

3. Bagaimana cara sistem koordinat massa ?

4. Bagaimana proses terjadinya reaksi nuklir ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. TERMALISASI NEUTRON

Karena neutron tak berubah dan momen magnetiknya sangat kecil, neutron tidak berinteraksi
dengan elektron atomik yang terdapat pada lintasannya tetapi berinteraksi dengan intinya saja.
Sebuah neutron dapar bertumbukkan elastis dan tak elastis dengan inti.

Neutron kehilangan sebagian besar energinya dalam tumbukan elastis ketika tumbukannya
bertatapan daripada berserempetan. Jika sebuah neutron bertumbukan tatap dengan sebuah
proton, dan semua energinya hilang. Jika targetnya sebuah deutron dan neutron memberikan
89% energi awalnya. Jika bertumbukan dengan inti 12C kehilangan 28% energinya. Jika
bertumbukan dengan inti 238U neutron hanya kehilangan 1,7% energinya. Maka dapat
disimpulkan bahwa neutron kehilangan energi paling cepat ketika dihambur dengan inti ringan.
Neutron akhirnya mencapai kesetimbangan termal dengan materi yang mengelilinginya; neutron
termal ityu memiliki energi berberpeluang terbesar KT yang besarnya ialah 0,025 eV pada
temperatur kamar. Anggaplah semua sudut-hambur berpeluang sama, maka jumlah tumbukan
rata-rata yang diperlukan untuk melakukan termalisasi neutron 2 MeV ialah 18 dalam hidrogen,
25 dalam deuterium, 114 dalam karbon, dan 2150 dalam uranium.

Termalisasi neutron dikembangkan dalam suatu soal dalam pasal sebelumnya. Karena neutron
termal – neutron termal yang berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya yang penting
dalam operasi reaktor nuklir. Karena neutron tidak bermuatan dan momen magentiknya sangat
kecil, maka dalam perjalanannya neutron tidak berinteraksi dengan elektron atomik, tetapi
berinteraksi dengan intinya. Neutron dapat bertumbukan dengan inti secara elastis (energi
kinetiiknya kekal) atau secara tak elastis. Jika tumbukannya tak elastis, inti ditinggalkan dalam
keeadaan tereksitasi, kemudian energi eksitasi dikeluarkan dalam peluruhan gama. Tumbukan
tak elastis yang tidak melibatkan penampakan partikel hanya penting pada

neutron relatif cepat (E > MeV) yang jatuh pada inti dengan Z sedang atau besar. Dalam inti
ringan, dan untuk neutron yang kurang energitik, dalam semua zat, hamburan elastis menjadi
ragam utama dari kehilangan-energi.

Neutron kehilangan paling banyak energi dalam tumbukan elastis dengan inti bilangan
bertumbukan berhadapan diabndingkan dengan tumbukan serempet. Partikel m0 yang
bertumbukan berhadapan dengan partikel lain yang dalam keadaan diam dengan massa m2.
Setelah tumbukan kelajuan partikel ialah v’1 dan v’2. Dari hukum kekekalan momentum linear
diperoleh :

m1 m2 = m1 v’2 - m1 v’1

m1 (v1 + v’1) = m2 v’2

m1 v12 = m1 v’12 + m2 v’22

m1 (v12 + v’12) = m2 v’22

m1 (v1 + v’1) (v1 - v’1) = m2 v’22

B. REAKSI NUKLIR

Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses dimana partikel nuklir
bertubrukan, uuntuk memproduksi hassil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah
reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat
jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin
dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.

Reakis nuklir pada umumnya terjadi dalam dua tahap. Pertama terbentuk inti gabungan dari
kedua partikel yang bereaksi, namun inti gabungan ini tidak stabil karena memiliki energi
berlebih, sehingga akan mengeluarkan

Text Box: X (a, b) YText Box: a + X ® Y + b

energi berlebihnya. Energi berlebih tersebut dikeluarkan dengan cara meluruh kembali menjadi
dua atau beberapa partikel.

atau disingkat :

X adalah inti awal, Y inti akhir, sedang a dan b masing-masing adalah partikel datang dan yang
dipancarkan.

Apabila suatu partikel a ditembakkan pada inti X, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi,
yakni hamburan elastik, hamburan inelastik dan reaksi nuklir. Para ahli banyak menggunakan
reaksi nuklir ini untuk tujuan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam suatu penelitian, misalnya
AAN (Aktivasi Neutron).

Dalam reaksi inti berlaku beberapa hukum kekekalan, antara lain :

1.Hukum kekekalan muatan

å Z = tetap
2.Hukum kekekalan massa dan energi

MAC2 + mAC2 + Ka = MBC2 + MbC2 + Kb + Kb

MAC2 + mAC2 = MBC2 + MbC2 + Q

Dimana Q = energi reaksi

= KB + Kb – Ka (Energi kinetik)

Bila Q > 0 reaksi ekso energi

Q < 0 reaksi endo energi

3.Hukum kekekalan nomor massa

A = tetap

4.Hukum kekekalan momentum sudut inti

å I = tetap

5.Hukum kekekalan paritas

å Õ = tetap

6.Hukum kekekalan momentum linier

å P = tetap

Partikel yang digunakan untuk menembaki inti-inti radioaktif agar terjadi reaksi nuklir adalah
partikel a, partikel b, sinar g, netron, proton dan deuteron. Pada peristiwa reaksi nuklir, inti yang
ditembaki akan berubah menjadi inti yang lain disertai pelepasan partikel lain dan energi.
Besarnya energi yang terbentuk pada peristiwa reaksi sama dengan selisih massa mula-mula
dengan massa akhir.

Reaksi nuklir dapat digolongkan dengan beberapa cara, tergantung pada keadaan yaitu sebagai
berikut :

1.Klasifikasi reaksi nuklir menurut partikel penembak

Menurut klasifikasi ini dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yakni:

a.Reaksi partikel bermuatan

Termasuk reaksi ini adalah reaksi p, d, a, C12, O16


b.Reaksi netron

Partikel yang ditembakkan adalah netron

c.Reaksi foto nuklir

Partikel yang ditembakkan adalah foton (sinar gamma)

d. Reaksi elektron

Partikel yang ditembakkan adalah elektron

2.Klasifikasi reaksi nuklir menurut energi partikel penembak

a.Untuk reaksi netron, energi netron penembak dapat digolongkan dalam empat golongan, yaitu:

Netron termik dengan energi datang ~ 1/40 eV

Netron epitermik dengan energi datang ~ 1 eV

Netron datang dengan energi datang ~ 1 keV

Netron cepat dengan energi datang 0,1 – 10 MeV

b.Untuk reaksi partikel bermuatan, partikel penembak digolongkan sebagai beerikut :

Partikel berenergi rendah : 0,1 – 10 MeV

Partikel berenergi tinggi : 10 – 100 MeV

Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.

Reaksi fusi nuklir adalah reaksi pekeburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi
pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru
yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi
sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia. Adapun manfaat reaksi nuklir
diantaranya :

· Membuat suatu nuklida dari nuklida yang lain (transmutasi)

· Mengubah nuklida yang tak radio aktif menjadi bersifat radioaktif. (Produksi radioaktif)

· Membuat undur Transuranium (Unsur yang nomor atom diatas 92)

· Menentukan massa atom


· Menghasilkan energi yang besar (sumber energi)

C.SISTEM KOORDINAT PUSAT MASSA

Interaksi antar materi seringkali merupakan interaksi banyak titik materi. Pada sistem banyak
titik, selain terdapat gaya eksternal (Fe) juga terdapat gaya internal (Fij) antar titik-titik dalam
benda. Untuk itu diperkenalkan pusat massa, dimana gaya aksi yang diberikan ke setiap titik
materi dipandang sama dengan gaya aksi yang diberikan pada pusat massa suatu sistem materi
tunggal. Contoh sederhananya saat kita melempar bola ke atas, sebenarnya semua titik pada
materi mendapatkan gaya aksi yang besarnya kita sebut Fi. Namun akan lebih sederhana jika kita
menganggap bola itu sebagai satu titik materi saja, yakni pada pusat massanya. Pusat massa
suatu benda ialah titik dimana gaya internal pada sistem massa sama dengan nol.

Untuk pengamat yang berada di pusat massa, partikel-partikel itu mempunyai momentum
yang sama besar tetapi berlawanan arah. Jadi jika partikel yang bermassa mA dan berkelajuan V
datang pada sebuah partikel diam bermassa mB jika dilihat dari pngamat dalam laboratorium,
maka kelajuan V dari pusat massa didefinisikan melalui persyaratan :

mA(v - V) = mBV

V= v

D.REAKSI FISI

Reaksi fisi adalah peristiwa pembelahan inti berat menjadi 2 inti baru yang disertai dengan
beberapa neutron dan energi yang sangat besar. Pada reaksi ini juga terbelah menjadi dua inti
yang lebih ringan. Karena energi ikat inti ringan adalah sekitar 1 MeV per nukleon lebih kuat
daripada inti berat.

Pada reaksi fisi selalu dihasilkan neutron baru yang jumlahnya lebih besar dari neutron
penembaknya. Neutron baru tersebut dapat mengadakan tumbukan dengan atom-atom uranium
yang belum mengadakan pembelahan inti, sehingga terjadi reaksi fisi lagi, demikian seterusnya.
Oleh karenanya, reaksi fisi ini disebut juga reaksi rantai.

Reaksi rantai yang tidak terkendali merupakan prinsip kerja bom atom, sedangkan reaksi
rantai yang terkendali merupakan prinsip kerja reaktor atom.

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Setelah kami mempelajari materi mengenai Transformasi Nuklir bagian dari Mata Kuliah
Fisika Modern maka bertambahlah wawasan kami mengenai penampang, termalisasi neutron,
reaksi nuklir, sistem koordinat pusat massa, dan fissi nuklir. Maka dengan demikian kami dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penampang adalah suatu cara untuk menyatakan peluang partikel penembak akan berinteraksi
dengan suatu cara tertentu dengan partikel target.

2. Neutron kehilangan energi paling cepat ketika dihambur dengan inti ringan sehingga akhirnya
mencapai kesetimbangan termal dengan materi yang mengelilinginya.

3. Reaksi nuklir adalah sebuah proses dimana partikel nuklir bertubrukan, uuntuk memproduksi
hasil yang berbeda dari produk awal.

4.Pusat massa suatu benda ialah titik dimana gaya internal pada sistem massa sama dengan nol.

5.Reaksi fisi adalah peristiwa pembelahan inti berat menjadi 2 inti baru yang disertai dengan
beberapa neutron dan energi yang sangat besar. Reaksi fisi nuklir merupakan proses fisika
mendasar yang digunakan untuk membangun reaktor nuklir, baik yang ditujukan untuk
menghasilkan listrik atau sebagai mesin pendorong kapal selam, atau bentuk energi lainnya.
ecara sederhana yang terjadi dalam reaksi fisi nuklir adalah perubahan massa menjadi energi.

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Concept of Modern Physics, Fourth Edition. Jakarta : Erlangga

http://ridwanz.com/teknologi/pengertian-nuklir-pemnfaatan-energi-nuklir/
http://kliktedy.wordpress.com/2008/10/13/radioaktivitas-sinar-alfa/

http://paradoks77.blogspot.com/2011/02/pusat-massa.html

http://imajinerisnotreal.blogspot.com/2011/06/pusat-massa-area-datar-di-sistem.html

http://hammashamzah.wordpress.com/2011/04/24/serial-pusat-massa-part-1definisi-pusat-
massa/

http://books.google.co.id/books?
id=pbzzr9B_rUEC&pg=PA263&lpg=PA263&dq=sistem+koordinat+pusat+massa&source=bl
&ots=Y13J-aoU85&sig=AWnK91pVzfxdkdC2-
Akbo7dJDNU&hl=en&sa=X&ei=bAUhUZ3ZJMfjrAfeyIHADg&redir_esc=y#v=onepage&q=si
stem%20koordinat%20pusat%20massa&f=false

Anda mungkin juga menyukai