Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

SEMESTER GENAP 2021/2022

Kelompok 3
Nama: 1. Alya Putri Komarudin
2. Sweeta Lovelyta
3. Muhammad Faiz Hanafiah
NPM: 1. 2006535584
2. 2006472210
3. 2006523905
Modul: II – Analisis Polisakarida Alami

LABORATORIUM DASAR PROSES KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK
2022
Modul II:
ANALISIS POLISAKARIDA ALAMI

I. Tujuan Percobaan
- Mengkarakterisasi gula: monosakarida dan polisakarida
- Menganalisis polisakarida alami

II. Teori Dasar

Monosakarida
Secara umum, ciri-ciri dari monosakarida adalah sebagai berikut:
- Sebuah molekul yang terdiri dari C, H, dan O dengan rasio 1:2:1 [CH2O)n].
- Sebagian besar monosakarida pada protoplasma adalah berupa 3-karbon gula
(triosa), 5-karbon gula (pentosa), atau 6-karbon gula (heksosa)
- Gula yang merupakan monosakarida juga dikarakterisasi oleh apapun yang
mengandung aldehid (aldosa) atau grup keton (ketosa)
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara erpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosid, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida
yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).
Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa
lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang
mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Polisakarida
Secara umum, ciri-ciri dari polisakarida adalah sebagai berikut:
- Banyak jenis berbeda dari polisakarida yang diketahui. Dan pati, glikogen, serta
selulosa adalah jenis polisakarida yang penting dalam sistem kehidupan.
- Ketiga jenis polisakarida tersebut terbuat dari subunit glukosa yang tergabung
akibat adanya perpindahan air (kondensasi) untuk membentuk ikatan glikosida.
- Ketiga jenis polisakarida tersebut berbeda dalam hal struktur dan juga sifat-sifat
kimianya.
Adapun sifat-sifat dari ketiga jenis polisakarida yang penting dalam sistem
kehidupan tersebut, dilampirkan pada Tabel 2.1, sebagai berikut:
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang berupa rantai
lurus dan bercabang. Polisakarida dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim tertentu dan
diantaranya dihasilkan oligosakarida. Pada bahan makanan ada dua macam polisakarida yaitu
polisakarida yang berfungsi sebagai penguat tekstur (struktural) seperti selulosa,
hemiselulosa, pektin dan lignin atau yang disebut serat, dan polisakarida sumber energi
seperti pati, dekstrin, glikogen dan fruktan (Winarno, 1997).

Hidrolisis
Pemecahan ikatan glikosida melibatkan penambahan air dinamakan proses hidrolisis.
Peristiwa ini dapat dilakukan dengan memanaskan polisakarida dalam air dan/atau asam kuat.
Enzim mengkatalisis reaksi hidrolitik yang sama dalam larutan normal tanpa kondisi ekstrim.
Kontrol dalam Percobaan
Sebuah kontrol positif atau negatif dalam prosedur percobaan dibuat dalam rangka
untuk memastikan bahwa hasil percobaan diperoleh bukan karena:
- Kesalahan sistematik
- Kesalahan eksperimental
Dalam kontrol positif, sebuah efektor positif meliputi variasi uji, termasuk di
dalamnya. Sedangkan pada kontrol negatif, variasi uji tidak termasuk didalamnya dan
diharapkan hasil bersifat negatif.
Teori Tambahan

Kontrol Positif

Kontrol positif adalah kontrol eksperimental yang memberikan hasil positif. Itu tidak
memiliki variabel independen yang diuji peneliti. Namun, ini menunjukkan efek yang
diinginkan yang diharapkan dari variabel independen. Kontrol positif adalah bukti yang
berguna untuk menunjukkan bahwa protokol, reagen dan peralatan berfungsi dengan baik
tanpa kesalahan. Jika kesalahan eksperimental terjadi, kontrol positif tidak akan
menghasilkan hasil yang benar.

Kontrol Negatidlf

Kontrol negatif tidak memberikan respons terhadap perawatan. Dalam eksperimen,


kontrol negatif harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menghasilkan hasil
eksperimen yang diinginkan. Jika penghambatan diamati dalam kontrol negatif, itu
menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan percobaan.
Kontrol adalah elemen penting dari eksperimen. Mereka dipelihara dalam eksperimen
ilmiah untuk menghilangkan kesalahan eksperimental dan bias. Hasil percobaan kontrol
berguna untuk analisis statistik percobaan yang tervalidasi. Oleh karena itu keandalan
percobaan dapat ditingkatkan dengan perawatan kontrol. Ada dua jenis kontrol yaitu positif
dan negatif. Kontrol positif menunjukkan efek yang diharapkan dari pengobatan. Kontrol
negatif tidak menunjukkan efek pengobatan. Ini adalah perbedaan antara kontrol positif dan
negatif. Eksperimen dengan kontrol dikenal sebagai eksperimen terkontrol. Kontrol positif
dan negatif dari suatu eksperimen memastikan bahwa percobaan dilakukan dengan benar dan
hasil percobaan dipengaruhi oleh variabel independen.
III. Alat dan Bahan

Alat
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Penjepit Tabung Reaksi
4. Tusuk Gigi (1 pack)
5. Pipet Pasteur
6. Bunsen / Spiritus
7. Kaki Bunsen
8. Gelas Beaker
Bahan
1. H2O
2. Saliva
3. 1 M glukosa
4. 0,5% pati
5. Larutan benedict
6. 6 M HCl
7. Na2CO3

IV. Prosedur Percobaan


No. Prosedur Kerja Gambar
Bagian I
1. Mengambil saliva pada beaker yang disediakan.

2. Menandai ketiga tabung reaksi dengan, dengan label A,


B, dan C.

3. Mengisi ketiga tabung reaksi tersebut dengan


komposisi masing-masing tabung adalah
sebagai berikut:
- Tabung A: 3 ml H2O + 6 tetes saliva
- Tabung B: 6 tetes saliva + 3 ml pati
- Tabung C: 3 ml H2O + 6 tetes pat
4. Menginkubasi ketiga tabung tersebut pada suhu 37oC
dalam jangka waktu 1 jam.

5. Menambahkan 4 tetes larutan Benedict (setelah 1 jam).

6. Memanaskan selama 5 menit pada boiling water bath


(gunakan gelas beaker yang diisi air, kemudian
panaskan dengan busen).

7. Mengobservasi dan mencatat perubahan warna yang


terjadi.

Bagian II

1. Menandai 4 (empat) tabung reaksi, dengan label D, E,


F, dan G.

2. Mengisi keempat tabung dengan komposisi masing-


masing tabung adalah sebagai berikut:

- Tabung E: 3 ml H2O

- Tabung F: 3 ml larutan pati

- Tabung G: 1 tusukan gigi yang telah dipecah menjadi


bagian-bagian yang cukup kecil + 3 ml H2O

- Tabung H: 3 ml larutan glukosa


3. Memanaskan keempat tabung tersebut dalam boiling
water bath selama 15 menit dan kemudian biarkan
dingin.

4. Menambahkan 4 tetes larutan Benedict pada semua


tabung.
5. Mencatat warnanya.

6. Memanaskan dalam boiling water bath selama 5 menit.

7. Mencatat warnanya.

Bagian III

1. Menandai 4 (empat) tabung reaksi, dengan label D, E,


F, dan G.

2. Mengisi keempat tabung reaksi dengan komposisi


sebagai berikut:
- Tabung I: 3 ml H2O + 2 ml 6 M HCl
- Tabung J: 3 ml larutan pati + 2 ml 6 M HCl
- Tabung K: 1 tusukan gigi yang telah dipecah menjadi
bagian-bagian kecil + 10 ml 6 M HCl
- Tabung L: 3 ml larutan glukosa + 2 ml 6 M HCl
3. Memanaskan keempat tabung tersebut dalam boiling
water bath selama 15 menit dan kemudian biarkan
dingin.

4. Menambahkan Na2CO3 secara bertahap, sampai


pembentukan gelembung berhenti.

5. Menambahkan 4 tetes larutan Benedict.

6. Memanaskan dalam boiling water bath selama 5 menit.


7. Mencatat warnanya.

V. Daftar Pertanyaan
1. Apa fungsi tusukan gigi yang dipecahkan?
2. Mengapa Na2CO3 hanya ditambahkan sampai pembentukan gelembung
berhenti?

VI. Kesimpulan Sementara


-

VII. Daftar Pustaka


Anjang, E. ed., (2019). BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Depok:
Universitas Indonesia.
Weinberg, Robert A. "Kontrol positif dan negatif pada pertumbuhan sel." Publikasi
ACS. N.p., 10 Oktober 1989. Web. 04 Apr. 2017
Lipsitch, Marc, Eric Tchetgen Tchetgen, dan Ted Cohen. "Kontrol Negatif: Alat untuk
Mendeteksi Perancu dan Bias dalam Studi Observasional." Epidemiologi
(Cambridge, Mass.). Perpustakaan Kedokteran Nasional A.S., Mei 2010. Web.
04 Apr. 2017.

VIII. Validasi

Asisten Praktikan Praktikan Praktikan


Laboratorium

(David Wirawan) (Alya Putri) (Sweeta Lovelyta) (M. Faiz H)

Anda mungkin juga menyukai