Kelompok 3
Nama: 1. Alya Putri Komarudin
2. Sweeta Lovelyta
3. Muhammad Faiz Hanafiah
NPM: 1. 2006535584
2. 2006472210
3. 2006523905
Modul: II – Analisis Polisakarida Alami
I. Tujuan Percobaan
- Mengkarakterisasi gula: monosakarida dan polisakarida
- Menganalisis polisakarida alami
Monosakarida
Secara umum, ciri-ciri dari monosakarida adalah sebagai berikut:
- Sebuah molekul yang terdiri dari C, H, dan O dengan rasio 1:2:1 [CH2O)n].
- Sebagian besar monosakarida pada protoplasma adalah berupa 3-karbon gula
(triosa), 5-karbon gula (pentosa), atau 6-karbon gula (heksosa)
- Gula yang merupakan monosakarida juga dikarakterisasi oleh apapun yang
mengandung aldehid (aldosa) atau grup keton (ketosa)
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara erpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosid, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida
yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).
Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa
lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang
mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Polisakarida
Secara umum, ciri-ciri dari polisakarida adalah sebagai berikut:
- Banyak jenis berbeda dari polisakarida yang diketahui. Dan pati, glikogen, serta
selulosa adalah jenis polisakarida yang penting dalam sistem kehidupan.
- Ketiga jenis polisakarida tersebut terbuat dari subunit glukosa yang tergabung
akibat adanya perpindahan air (kondensasi) untuk membentuk ikatan glikosida.
- Ketiga jenis polisakarida tersebut berbeda dalam hal struktur dan juga sifat-sifat
kimianya.
Adapun sifat-sifat dari ketiga jenis polisakarida yang penting dalam sistem
kehidupan tersebut, dilampirkan pada Tabel 2.1, sebagai berikut:
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang berupa rantai
lurus dan bercabang. Polisakarida dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim tertentu dan
diantaranya dihasilkan oligosakarida. Pada bahan makanan ada dua macam polisakarida yaitu
polisakarida yang berfungsi sebagai penguat tekstur (struktural) seperti selulosa,
hemiselulosa, pektin dan lignin atau yang disebut serat, dan polisakarida sumber energi
seperti pati, dekstrin, glikogen dan fruktan (Winarno, 1997).
Hidrolisis
Pemecahan ikatan glikosida melibatkan penambahan air dinamakan proses hidrolisis.
Peristiwa ini dapat dilakukan dengan memanaskan polisakarida dalam air dan/atau asam kuat.
Enzim mengkatalisis reaksi hidrolitik yang sama dalam larutan normal tanpa kondisi ekstrim.
Kontrol dalam Percobaan
Sebuah kontrol positif atau negatif dalam prosedur percobaan dibuat dalam rangka
untuk memastikan bahwa hasil percobaan diperoleh bukan karena:
- Kesalahan sistematik
- Kesalahan eksperimental
Dalam kontrol positif, sebuah efektor positif meliputi variasi uji, termasuk di
dalamnya. Sedangkan pada kontrol negatif, variasi uji tidak termasuk didalamnya dan
diharapkan hasil bersifat negatif.
Teori Tambahan
Kontrol Positif
Kontrol positif adalah kontrol eksperimental yang memberikan hasil positif. Itu tidak
memiliki variabel independen yang diuji peneliti. Namun, ini menunjukkan efek yang
diinginkan yang diharapkan dari variabel independen. Kontrol positif adalah bukti yang
berguna untuk menunjukkan bahwa protokol, reagen dan peralatan berfungsi dengan baik
tanpa kesalahan. Jika kesalahan eksperimental terjadi, kontrol positif tidak akan
menghasilkan hasil yang benar.
Kontrol Negatidlf
Alat
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Penjepit Tabung Reaksi
4. Tusuk Gigi (1 pack)
5. Pipet Pasteur
6. Bunsen / Spiritus
7. Kaki Bunsen
8. Gelas Beaker
Bahan
1. H2O
2. Saliva
3. 1 M glukosa
4. 0,5% pati
5. Larutan benedict
6. 6 M HCl
7. Na2CO3
Bagian II
- Tabung E: 3 ml H2O
7. Mencatat warnanya.
Bagian III
V. Daftar Pertanyaan
1. Apa fungsi tusukan gigi yang dipecahkan?
2. Mengapa Na2CO3 hanya ditambahkan sampai pembentukan gelembung
berhenti?
VIII. Validasi