“TURUNAN”
Dosen Pengampu:
Amirhud Dalimunthe ST, M.Kom
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. MARGARETHA BR BARUS (5223151029)
2. SHINTA EVA CELINA (5223151031)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang mana berkat rahmat, dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Matematika Dasar dengan judul materi “TUR
UNAN (Bagian I)”. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen
Matematika Dasar serta menambah ilmu dan wawasan bagi pembaca. Untuk itu, kami menyamp
aikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makal
ah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan ka
limat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik yang mem
bangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan para pe
mbaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Manfaat :
Kami berharap mahasiswa atau pembaca dapat mempelajari makalah ini sehingga dap
at menambah pengetahuan dan wawasan tentang kekontinuan suatu fungsi. Dan kami selaku p
enulis berharap bahwa pembaca dapat memberikan setiap kritik dan saran yang membangun u
ntuk kami agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Turunan
Turunan adalah pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai y
ang dimasukan, atau secara umum turunan menunjukkan bagaimana suatu besaran berubah akiba
t perubahan besaran lainnya. Proses dalam menemukan turunan disebut diferensiasi.
Pada fungsi y = f(x), turunan dari variabel y terhadap variabel x dinotasikan dengan
atau atau y’ dan didefinisikan sebagai:
Garis Singgung
Gagasan garis singgung dari Euclides sebagai suatu garis yang memotong suatu kurva pa
da satu titik, benar untuk lingkaran-lingkaran (Gambar 1) tetapi sama sekali tidak memuaskan u
ntuk kebanyakan kurva-kurva lain (Gambar 2). Gagasan bahwa garis singgung pada suatu kurva
di P adalah garis yang paling menghampiri kurva dekat P adalah lebih baik, tetapi masih te
tap terlalu samar-samar untuk ketak-samaan matematis. Konsep limit menyediakan suatu cara
mendapatkan uraian terbaik. Andaikan P adalah suatu titik tetap pada sebuah kurva dan andaikan
Q adalah sebuah titik berdekatan yang dapat dipindah-pindahkan pada kurva tersebut. Garis yang
melalui P dan Q, disebut talibusur. Garis singgung di P adalah posisi pembatas (jika ada) da
ri talibusur itu bila Q bergerak ke arah P sepanjang kurva (Gambar 3). Andaikan kurva ters
ebut adalah grafik dari persamaan y = f(x). Maka P mempunyai koordinat (c, f(c)), titik Q di de
katnya mempunyai koordinat [c+h, f(c+h)], dan talibusur yang melalui P dan Q mempuny
ai kemiringan msec. Akibatnya, garis singgung – jika tidak tegaklurus – adalah garis yang melal
ui P dengan kemiringan m tan yang memenuhi:
CONTOH 1.
Carilah ke
miringan garis sin
ggung pada ku rva
y = f(x) = x2 d i tit
ik (2,4).
Penyelesaian:
Garis yang kemiringannya kita cari diperlihatkan pada Gambar 5. Jelaslah ia mempunyai
suatu kemiringan positif yang besar.
Kecepatan Rata-rata dan Kecepatan Sesaat
Jika kita mengendarai mobil dari sebuah kota ke kota lain yang berjarak 80 km selama 2
jam, maka kecepatan rata-rata kita adalah 40 km tiap jam. Kecepatan rata-rata adalah jarak dari
posisi pertama ke posisi kedua dibagi dengan waktu tempuh.
Tetapi selama perjalanan penunjuk laju (‘speedometer’) sering tidak menunjukkan angka
40. Pada saat berangkat, menujuk 0; kadang kala naik sampai setinggi 57; akhirnya turun ke 0
lagi. Jadi apa yang diukur oleh penunjuk laju? Jelas tidak menunjukkan kecepatan rata-rata.
Sebuah contoh yang lebih persis yaitu sebuah benda P yang jatuh dalam ruang hampa
udara. Percobaan menunjukkan bahwa apabila mulai dari keadaan diam, maka P jatuh sejauh
16t2 feet dalam t detik. Jadi benda jatuh sejauh 16 feet dalam detik pertama dan 64 feed selama 2
detik pertama; jelaslah P jatuh semakin cepat dengan berlalunya waktu.
Selama detik kedua (yakni, dalam interval waktu mulai t=1 sampai t=2), P jatuh sejauh
64 - 16 = 48 feet. Kecepatan rata-ratanya adalah
64 −16
V rata-rata = = 48 feet per detik
2 −1
Selama interval waktu dari t = 1 sampai t = 1,5, benda jatuh sejauh 16(1,5) 2 - 16 = 20 feet.
Kecepatan rata-ratanya adalah
2
64(1,5) − 16 20
V rata-rata = = = 40 feet per detik
1,5 −1 0,5
Demikian pula, pada interval waktu t = 1 sampai t = 1,1 dan t = 1 sampai t = 1,01, kita hitung
kecepatan rata-rata masing-masing adalah
2
16(1,1) −16 3,36
V rata-rata = = = 33,6 feet per detik
1,1− 1 0,1
2
16(1,01) −16 0,3216
V rata-rata = = = 32,16 feet per detik
1,01− 1 0,01
Apa yang telah kita lakukan adalah menghitung kecepatan rata-rata interval waktu yang
semakin singkat, masing-masing mulai pada t = 1. Semakin pendek interval waktu, semakin baik
kita mengaproksimasi kecepatan sesaat pada saat t = 1. Dengan memperhatikan bilangan-
bilangan 48; 40; 33,6; dan 32,16; kita boleh jadi menerka bahwa 32 feet per detik adalah
kecepatan sesaatnya.
Jika f(x)=k, dengan k suatu konstanta maka untuk seberang x, f’(x)= 0; atau Dx (k)
=0
c. Aturan Pangkat
Jika f(x)=xn , dengan bilangan bulat positif , maka f’(x)=nxn-1 atau DX (xn)=nxn-1
Jika k suatu konstanta dan f suatu fungsi yang terdiferensiasikan, maka (k.f)’(x)=k.f’(x) , atau Dx
[ k.f(x)]= k.Dxf(x)
e. Aturan Jumlah
Dalam kata-kata, turunan dari suatu jumlah adalah jumlah dari turunan-turunan.
f. Aturan Selisih
Yakni
Ini harus dihafalkan dalam kata-kata berikut: Turunan hasil kali dua fungsi adalah fungsi
pertama dikalikan turunan fungsi kedua ditambah fungsi kedua dikalikan turunan fungsi
pertama.
h. Aturan Hasil Bagi
Turunan suatu hasil bagi adalah sama dengan penyebut dikalikan turunan pembilang
dikurangi pembilang dikalikan turunan penyebut, seluruhnya dibagi dengan kuadrat penyebut.
Setiap fungsi trigonometri yang dimulai dengan huruf C, maka turunannya akan bernilai
negatif. Jika U adalah fungsi yang dapat diturunkan terhadap X dengan U’ adalah turunan U terh
adap X, maka :
Contoh 1
Penyelesaian :
Misalkan :
U = 4x u I = 4 yI
= cos u.u’
= cos 4x.4
= 4cos 4x
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Demikianlah makalah matematika dasar ini, sebagai bahan lanjutan dari materi sebe
lumya, makalah ini tentu masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi untuk mencapai k
esempurnaan. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembac
a, agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Varberg, Dale, Edwin J. Purcell, Steven E. Ringdon. 2010. Kalkulus (Edisi Kesembilan Jilid 1).
Jakarta: Erlangga.
Tnovian. 2018. Makalah Matematika Wajib (Turunan Fungsi).
http://tnoviandri.blogspot.com/2018/06/makalah-turunan-fungsi.html diakses pada
tanggal 19 september 2022 pukul 01.25 WIB
Rahmah, Azzahra. 2021. Turunan Fungsi Trigonometri dan Contoh Soalnya. https://rumus.c
o.id/turunan-fungsi-trigonometri/ di akses pada tanggal 17 september pukul 21.10 WIB