Anda di halaman 1dari 18

MATERI DAN ATOM

Disusun Oleh:
Andrian Adi Mustofa
Dicky Saputra Sinaga

Dosen Pembimbing:
Aldino, S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu alamiah dasar.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis sadar
bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta
kepada para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk
maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilimu kimia. Ilmu kimia
adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimis juga
merupakan ilmu yang mempelajari tentang susunan (komposisi dan struktur) zat, sifat
zat, perubahan susunan atau sifat zat dan perubahan energi yang menyertainya. Jadi,
yang menjadi objek ilmu kimia adalah zat atau materi. Secara garis besar wujud materi
dikelompokkan menjadi padat, cair dan gas. Semua bahan kimia yang ada disekitar
kita merupakan contoh materi atau zat. Benda-benda disckitar kita yang tergolong
materi contohnya yaitu kursi, buku, air, awan dan udara. Benda-benda tersebut
tergolong materi karena selain menempati ruang juga mempunyai massa. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita temukan adanya perubahan-perubahan yang terjadi
pada benda tersebut. Misalnya, air menjadi es dan kayu yang dibakar menjadi arang.
Perubahan-perubahan yang terjadi di alam dapat digolongkan menjadi perubaban fisika
dan kimia. Perubahan tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu suhu dan kelembaban.
Beberapa faktor tersebut berkaitan dengan perubahan materi yang disebabkan oleh
adanya pembakaran, pengkaratan oleh oksigen dan air, pemanasan, pembusukan, dan
pendinginan. Dalam mempelajari ilmu kimia diawali dengan memaharmi hakekat dari
materi tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis membahas mengenai
matern, sifat-sifat materi, perubahan materi, serta klasifikasi dari materi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diurakhn đi atas, adapun rumusan masalah yang
dapat penulis rumuskan, yakni
1. Apa yang dimaksuat dengan materi?
2. Bagaimara sifat sifat dari materi?
3. Bagaimana perubuhan materi ita terjati?
4. Apa saja klasifikasi dari materi?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumaian masalah yang perialis rumuskan, adaputi tujuan đari penulisan
makalah sebagai berikut.
1. Mampu menjelaskan pengertian materi
2. Mampu menjelaskan sifat-sifat dari materi
3. Manpu menjelaskan terjdinya perubalan materi
4. Mampu menjelaskan klasifikasi dari materi

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai
berikut.
1. Mengetahui pengertian materi
2. Mengetahui sifat-sifat dari materi
3. Mengetahui terjadinya penubahan materi
4. Mengetahui klasifikasi dari materi

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Materi

Materi adalah segala sesuatuyang mempunyai massa dan  menempati ruang


(mempunyai volume). Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh kita merupakan
materi. Semua benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu
benda, makin banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi
yang terkandung dalam suatu benda.

2.2. Klasifikasi Materi


Materi terdapat 3 macam wujud: Liquid( cair ), solid ( padat ), dan gas. Berikut
penjelasan dari masing-masing wujud zat :
1). Padat
Setiap zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap, sebab partikel zat
pada tsaling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel tersebut. Hal ini
menyebabkan volumen zat padat tidak dapat dimampatkan menjadi lebih kecil.
Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun partikel-
partikel itu tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau
melepaskan diri dari ikatannya.
Zat padat dapat berupa kristal atau amorf. Pada kebanyakan zat padat,
partikel-partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang demikian
disebut kristal. Jenis zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk kristal yang
berbeda pula. Beberapa za zat padat, seperti gelas dan beberapa jenis plastik dan
lilin, memiliki susunan partikel yang tidak teratur. Zat padat semacam ini disebut
amorf. Susunan zat padat dapat diamati dengan difraksi sinar-X.
2). Cair
Seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga
volumenya menjadi lebih kecil. Seperti jika kita menekan ke bawah satu liter air
dengan tangan kita, volumenya akan tetap satu liter. Zat cair yang dituangkan ke
dalam suatu wadah maka zat cair tersebut akan berbentuk seperti wadah tempat zat
cair tersebut dituangkan.
Menurut teori kinetik zat hal ini disebabkan partikel-partikel zat cair juga
saling berdekatan dan merapat. Berbeda dengan zat padat, partikel-partikel zat cair
mempunyai energi yang cukup untuk berpindah atau mengembara. Gerak partikel
tersebut menyebabkan zat cair mengalir dan mengambil bentuk seperti wadahnya.
3). Gas
Berbeda dengan zat padat maupun zat cair, gas dapat dimampatkan untuk
mengisi ruang yang lebih kecil. Gas memiliki bentuk dan volume yang tidak tetap.
Gas juga dapat memuai dan menyusut mengikuti ruang yang tersedia. Hal ini dapat
dijelaskan melalui teori kinetik zat, partikel-partikel gas mempunyai energi yang
cukup untuk memisahkan diri dari pertikel-partikel lainnya. Oleh karena itu
partikel-partikel itu bebas bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke
seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling berdekatan dan
merapat, maka partikel-partikel itu dapat juga dimampatkan ke dalam ruangan yang
lebih kecil.

2.3. Ciri-ciri Molekul Zat

Setiap molekul zat memiliki cirinya masing-masing, yaitu :


1). Ciri Khas Molekul Zat Padat
- Gaya tarik menarik sangat kuat
- Susunannya berdekatan satu sama lain
- Tidak bisa bergerak bebas
- Gerak partikel bersamaan
- Memiliki volume dan bentuk yang tetap
- Tidak mempunyai sifat mengalir

2). Ciri Khas Molekul Zat Cair


- Gaya tarik menarik tidak begitu kuat atau lemah
- Susunannya tidak beraturan
- Jarak antar partikel berdekatan
- Bergerak bebas berpindah-pindah tempat secara bersama
- Memiliki volume tetap
- Bentuk berubah
- Mempunyai sifat mengalir

3
3). Ciri Khas Molekul Zat Gas
- gaya tarik menarik sangat kecil
- susunannya sangat tidak teratur
- letak antar partikel saling berjauhan
- bergerak sangat bebas secara individu
- bentuk dan volume berubah
- mempunyai sifat mengalir

2.4. Perubahan Wujud

Ada beberapa perubahan wujud suatu zat yaitu melebur, membeku,


menguap, menyublim dan mengembun.
1). Peleburan
Peleburan adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat
cair. Contoh peleburan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
memasukkan es kedalam air hangat maka kita akan mengamati bahwa es itu segera
mencair setelah dimasukkan.
2). Pembekuan
Pembekuan adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat cair menjadi zat
padat. Contoh pembekuan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
memasukkan air kedalam ruang pembeku almari es dan kita tunggu berapa jam
maka kita akan mengamati bahwa air yang kita masukkan telah berubah menjadi es
batu.
3). Penguapan
Penguapan adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat cair menjadi gas.
Contoh penguapan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita merebus.
Air yang kita rebús setelah beberapa saat akan mendidih dan banyak uap air di atas
permukaan air yang mendidih tersebut.
4). Penyubliman
Penyubliman adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi
gas. Contoh penyubliman dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
meletakkan kapur barus di ruangan terbuka dalam waktu yang cukup lama,
kemudian kita mengamati kapur barus tersebut ternyata ukuran kapur barus
4
tersebut tidak tetap. Makin lama kapur barus tersebut menjadi kecil ukurannya.
Peristiwa penyusutan ini karena sebagian besar kapur barus telah berubah menjadi
gas.
5). Pengembunan
Pengembunan adalah suatu peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi
cair. Contoh pengembunan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti ketika kita
mengamati adanya titik-titik air di luar gelas yang berisi air es. Titik-titik air pada
gelas itu merupakan uap air di udara yang berubah menjadi air.

2.5. Sifat - sifat Materi


Sifat sifat materi dapat dikelompokan menjadi  sifat ekstensif dan sifat intensif,
sifat ekstensif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat.  Massa dan
Volume adalah 2 sifat ekstensif yang banyak dikemukakan dalam ilmu pengetahuan alam.
1. Sifat Ekstensif : merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran
materi (Volume, massa)
2. Sifat Intensif : merupakan sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah maupun
ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua, yaitu :
3. Sifat Fisis : sifat yang berhubungan dengan perubahan fisis materi itu ( warna, bau,
kerapatan, titik didih, titik beku, titik leleh/lebur, daya hantar, kemagnetan,
kelarutan, kekerasan)
4. Sifat kimia : sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi
kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antarzat (mudah - tidaknya suatu zat
terbakar, kestabilan, kereaktifan, perkaratan).

2.6. Perubahan Materi


Perubahan materi terbagi atas Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika.
1). Perubahan Kimia
Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan istilah reaksi kimia.
Kata kerja “bereaksi” selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula kemudian
berubah disebut Pereaksi (reaktan), sedangkanzat baru yang terbentuk disebut
Hasil reaksi (produk). Perubahan kimia adalah perubahan suatu materi yang
menghasilkan suatu materi yang menghasilkan materi baru.Perubahan kimia tidak
dapat dikembalikan menjadi bentuk semula secara sempurna
Contoh perubahan kimia :
5
a. Bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot.
b. Proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan
sebagainya menjadi makanan.
c. Membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep menjadi
masakan yang dapat dimakan.
d. Bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan
Ciri - ciri yang menyertai perubahan kimia :
1. Terjadinya perubahan warna
2. Terjadinya perubahan suhu
3. Timbulnya gas
4. Terjadinya endapan
Beberapa perubahan dalam reaksi kimia :

Zat zat yang direaksikan Pengamatan


1. Logam seng atau magnesium Terbentuk gelembung –
dengan larutan asam klorida gelembung gas
( Zn atau Mg + HCl)
2. Larutan timbal (II) nitrat dengan Terbentuk endapan kuning
larutan kalium iodida
( Pb(NO3)2 + KI )
3. Larutan kalium kromat dengan Warna kuning berubah menjadi
larutan asam klorida. jingga
( K2CrO4 + HCl )
4. Larutan natrium hidroksida Dinding tabung terasa hangat.
dengan larutan asam klorida
( NaOH + HCl )

2). Perubahan Fisika


Perubahan fisika yaitu perubahan  yang tidak menghasilkan zat baru, yang berubah
hanyalah bentuk dan wujud tanpa mengubah jenis zat tersebut.Perubahan fisika dapat
dikembalikan dari bentuk hasil output menjadi input.

6
Contoh perubahan fisis :
a. Perubahan Wujud
- es balok yang mencair menjadi air
- air menguap menjadi uap
- kapur barus menyublim menjadi gas, dan sebagainya.

b. Perubahan Bentuk
- gandum yang digiling menjadi tepung terigu
- benang diubah menjadi kain
- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll

c. Perubahan Rasa Berdasarkan Alat Indera


- perubahan suhu
- perubahan rasa, dan lain sebagainya

2.7. Perbedaan Antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

1). Perubahan Fisika


Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya;  lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain. Pada umumnya
perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang disertai dengan
peerrubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena materi memiliki sifat fisika.
2). Perubahan Kimia
Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang  menghasilkan zat baru. Misalnya; besi
berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain. Dalam perubahan kimia tidak
hanya mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan zat tetapi tidak mengalami
perubahan massa. Perubahan kimia terjadi karena materi mempunyai sifat-sfat kimia.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan
tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut. Gejala- gejala atau tanda-tanda
yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:
 Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti
menjadi gosong, dan lain-lain.

7
 Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe,
karbid disiram air, dan lain-lain.
 Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air,
sampah membusuk, dan lain-lain.
 Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu
kapur disiram air, dan lain-lain.
Maka dapat disimpulkan bahwa Materi mempunyai massa dan dapat menempati ruangan.
Di alam semesta materi dapat  mengalami  perubahan  wujud. Selain  berubah wujud
materi juga  mengalami perubahan fisika dan kimia. Dalam perubahan fisika tidak
dihasilkan zat baru sedangkan dalam perubahan kimia dihasilkan zat baru. Perubahan
fisika ditandai dengan perubahan wujud.  Perubahan  kimia  ditandai  dengan 
terbentuknya  gas, terjadi perubahan warna, terbentuknya endapan, atau perubahan suhu.
Berikut adalah tabel pengamatan untuk mengetahui perbedaan antara perubahan kimia dan
perubahan fisika :

Perubahan Fisis Perubahan Kimia


1. Pembakaran Logam Nikel 1. Pembakaran logam magnesium
Kawat nikel dibakar pada nyala api Pita magnesium di bakar pada nyala
alat pembakaran Bunsen. Nikel Bunsen. Magnesium terbakar
terbakar membara. Ketika di dengan menimbulkan cahaya terang,
dinginkan, logam itu kembali pada dan menghasilkan abu berwarna
wujud semula. putih.
2. Pelarutan garam dapur 2. Pelarutan logam natrium
Sesendok garam dapur dimasukan Dengan menggunakan tang,
ke dalam air suling pada gelas sekeping natrium dimasukan secara
kimia, dan diaduk sampai larut. Jika hati hatipada permukaan air suling
larutan ini dipanaskan sampai semua di gelas kimia. Natrium larut disertai
air menguap maka garam dapur sedikit ledakan. Jika air diuapkan,
diperoleh kembali. kita memperoleh zat padat putih. Zat
ini juga larut dalam air, tetapi tidak
menimbulkan ledakan.
3. Pemanasan secara lemah 3. Pemanasan secara kuat
Panaskan belerang dalam tabung Panaskan belarang dalam sendok
reaksi dengan api yang lemah (nyala porselin dengan api yang kuat (nyala

8
kuning). Tabung digoyangkan terus- biru). Belerang meleleh, dan lamban
menerus. Setelah belerang meleleh, lun jumlahnya berkurang. Akhirnya
pemanasan dihentikan. Ketika sendok itu kosong dan timbul gas
didinginkan, belerang menjadi padat yang berbau seperti bau korek api
kembali seperti semula. yang terbakar.

2.8. Perbedaan Antara Campuran Homogen dan Campuran Heterogen

Beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya
susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, paduan, teh manis atau kopi.
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai
sifat zat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen.
1). Campuran Homogen
Larutan gula, larutan garam, dan sirop merupakan contoh campuran homogen.
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang tercampur
di dalamnya.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak
digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa
organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik, contohnya kloroform dan alkohol.
Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1
nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop
ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan
pelarut dalam larutan tersebut tidak dapat dibedakan.
Larutan Asam. Ciri-cirinya adalah:
 Rasanya masam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).
 Dapat menimbulkan korosi.
 Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Larutan Basa. Ciri-cirinya adalah:
 Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).
 Terasa licin di kulit.
 Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

9
2). Campuran Heterogen
Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen.
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara
sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Pada campuran heterogen, seluruh
bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama).

2.9. Metode Pemisahan Campuran

Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran harus dipisahkan. Zat-zat dalam
campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan
pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik
leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.
Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti
untuk penjernihan air dan pembuatan garam. Beberapa metode pemisahan campuran yang
sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi,
dan distilasi.

1). Filtrasi (Penyaringan)


Penyaringan adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan
cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat
yang bercampur.

2). Sentrifugasi
Metode ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan yang
terdapat dalam campuran memiliki ukuran sangat halus dan jumlah campurannya lebih
sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah merah
dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah
merah dan sel-sel darah putih yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan
plasma darah berupa cairan yang berada di bagian atas.

3). Distilasi (Penyulingan)

10
Pemisahan campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu
zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat
cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah.

4). Kromatografi

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yangdidasarkan pada


perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu
medium diam ketika dialiri suatu medium gerak. Jenis kromatografi yang paling banyak
digunakan adalah kromatografi kertas. Jenis kromatografi lain adalah kromatografi lapis
tipis dan kromatografi gas.

5). Sublimasi
Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi didasarkan pada
campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke
wujud gas) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran
iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.

2.10. Atom dan Molekul

1). Pengertian Atom

Konsep tentang atom pertama sekali dicetuskan oleh Demokritus, menurut


Demokritus semua dapat dipecahkan menjadi partikel terkecil, dimana partikel-partikel
tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut disebut atom. Atom berasal dari kata atomos, (a: tidak,
tomos: memotong), tidak dapat dipotong atau tidak dapat dibagi.
Setelah beberapa abad lamanya teori tentang atom mendapat perhatian yang serius,
sehingga ditemukan bahwa partikel dasar atom adalah: proton, elektron dan neutrron.
Partikel-partikel inilah yang menyebabkan terjadinya atom. Dalam ilmu kimia disebutkan
“Setiap atom memiliki titik pusat atau inti atau nucleus yang terdiri dari beberapa neutron
dan proton”. Selanjutnya Ahmad Baiquni mengatakan: “Atom terdiri dari inti yang
bermuatan listrik positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan listrik
negatif yang untuk mengimbangi muatan proton inti, cacahnya sama dengan cacah proton
di dalam nukleus”.
Partikel-partikel dasar itu ada yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif
dan ada pula yang tidak bermuatan, sedangkan massanya berbeda. Proton bermuatan

11
positif dan elektron bermuatan negatif, sedangkan neutron tidak bermuatan atau netral. Hal
ini disebabkan karena proton bergabung dengan elektron maka sifatnya berubah menjadi
netral. Burhanuddin menyebutkan bahwa: “Neutron adalah proton yang kepadanya
ditambahkan muatan negatif (elektron), sehingga dari positif berubah menjadi netral
(maka dinamakan neutron)”.

Untuk lebih jelasnya lagi tentang sifat-sifat partikel dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 1.1 Sifat-sifat partikel (Sumber: Michael Purba, 1995:87)
Zarrah Tanda Muatan Massa (gram) Massa (sma)
Proton p +1 1,67252 x 10-24 1,00727663
Neutron n 0 1,67482 x 10-24 1.0086654
Elektron e -1 9,1091 x 10-28 0,000548597

Bila dilihat dari segi ukurannya, atom sulit diketahui karena teramat kecil namun
berkat peralatan yang amat canggih para ahli dapat mengetahui bahwa atom itu besarnya
kurang dari satu bagian 10 milyun millimeter, begitu juga partikel lain separti elektron
dengan ukuran kurang lebih 100.000 kali lebih kecil dibandingkan bagian atom. Adapun
massa tiap-tiap elektron memiliki massa diam yaitu 9,12 x 10-12 gram atau satu gram
sebanding dengan 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.912 elektron dengan muatan
1,602x10-19 coulomb.

2).Pengertian Molekul

Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai
sifat-sifat fisika dan kimia yang khas.4 Berdasarkan kutipan di atas maka molekul itu ada
karena adanya atom-atom, yaitu apabila atom terasosiasi dengan sesama jenisnya atau
dengan atom lain (tak sejenis) maka terjadinya molekul. Gabungan atom ± atom sejenis
dapat membentuk molekul unsur, sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis
dapat membentuk molekul senyawa.

Contoh :

12
BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka simpulan yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut.
1. Materi adalah adalah segala sesuatu yang menempati nuang dan mempunyai
massa,
2. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau cirni atau karakteristik atau kekhasan
yng dimiliki materi tetentu. Sifat materi dapat digolongkan menjadi dua yaitu
sifat fisika dan sifat kimia, serta sifat intensif dan sifat ekstensif.
3. Perubahan materi merupakan perubahan yang dialami oleh suatu materi,
Perubahan tersebut dapat tejadi secara alami namun dapat juga terjadi karena
intervensi mamusia Perubahan materi dapat digolangkan menjadi perubahan
fisika dan perubahan kimia.
4. Klasifikasi dari materi yaitu zat mumi dan campuran. Zat murni dapat
digolongkan menjadi unsur dan senyawa, sedangkan campumn dapat
digolongkan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.
REFERENSI

Rivai, Hairul. 1995. Ilmu Pengetahuan Kimia. Jakarta: UI-PRESS.


Goldberg, David. 2003. Kimia Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.

Anonim. 2008, Materi dan Perubahan Materi, Jakarta, [online],


(http://biologywibi.blogspot.com/2008/08/kimia-materi-dan-perubahannya.html,
diakses tanggal 9 Oktober 2012).

Didi & Riri. 2009, Materials and Their Changes, __, [online],
(http://learnchemistry.blog.com/2009/09/05/40/, diakses tanggal 9 Oktober 2012).

Affin. 2011, Pengertian Materi, _ _, [online],


(http://affin-affin.blogspot.com/2011/04/pengertian-materi.html, diakses tanggal 11
Oktober 2012).

Anonim. 2010, Perubahan Materi atau Zat - Secara Fisis / Fisika dan Kimia - Ilmu Kimia,
_ _, [online], (http://labsentral.unand.ac.id/artikel/85-perubahan-materi-atau-zat-
secara-fisis-fisika-dan-kimia-ilmu-kimia, diakses tanggal 11 Oktober 2012).

Anonim. 2010, Makalah Materi dan Perubahannya, _ _,


(http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-materi-dan-perubahannya.html,
diakses tanggal 11 Oktober 2012).

https://www.academia.edu/29177910/Makalah_materi_dan_perubahnnya

Anda mungkin juga menyukai