Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

DOSEN PENGAJAR :

MATA KULIAH : PANCASILA

DIBUAT OLEH :

KELOMPOK 10

1. AGRES MONIKA
2. MELDA GIOVANI SATIA
3. BEN ARISANDY
4. FERRY SETIAWAN
5. FELYLIDIA SURYA
6. GUSTAVO ALVIN KURNIAWAN
7. JHOSUA PUTRA NOVIARTHA
8. JEFRY

YAYASAN EKA HARAP

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA

TAHUN 2022
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Pengertian HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodratif dan fundamental sebagai suatu anugrah Allah yang harus dihormati,
dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau Negara. Sedangkan
dalam UU tentang Hak Asasi Manusia dijelaskan bahwa pengertian Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
Hakekat HAM merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara
utuh melalui aksi keseimbangan yaitu keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab
bersama anatara individu, pemerintah (aparatur pemerintah baik sipil maupun
militer) dan Negara.

Adapun beberapa ciri pokok hakikat HAM adalah sebagai berikut:


a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar.

Macam-Macam Hak Asasi Manusia

Berikut ini macam-macam HAM yang tidak dapat dicabut oleh seseorang dari setiap
individu.

1. Personal Rights
Personal rights adalah setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat,
bebas untuk memeluk agama apapun, dibebaskan untuk beribadah menurut
keyakinannya masing-masing dan diberikan kebebasan untuk berorganisasi
atau berserikat.
2. Property Rights
Property rights (hak asasi ekonomi) merupakan pemberian kebebasan untuk
memiliki sesuatu, bebas untuk menjual serta membeli sesuatu barang atau jasa,
serta bebas untuk mengadakan suatu perjanjian kontrak dan memiliki
pekerjaan.
3. Rights of Legal Equality berkaitan dengan berhak untuk mendapatkan
perlakuan atau pengayoman sama sesuai dengan keadilan hukum. Semua akan
dilihat sama pada mata hukum.
4. Political rights Political rights merupakan hak asasi manusia memberikan Anda
kesempatan untuk bebas berpolitik. Memiliki berhak sama untuk ikut serta
dalam pemerintahan, pemilihan umum, mendirikan partai politik dan
mengajukan petisi kritis serta saran.
5. Social cultural rights
6. Hak asasi manusia social cultural rights berkaitan dengan dibebaskannya setiap
orang untuk memilih pendidikan yang diinginkannya, pemberian haknya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan serta mengembangkan kebudayaan.
7. Procedural rights
8. Terakhir, setiap individu berhak untuk mendapatkan perlakukan mengenai tata
cara peradilan serta perlindungan hukum oleh pemerintah. Setiap orang
memiliki hak asasi manusia berhak mendapatkan perlakuan adil dalam
penggeledahan, penangkapan serta pembelaan hukum.

Menurut Para Ahli yang mengemukkan cabang ilmu tentang hak asasi manusia.

1. John Locke
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak yang dibawa sejak lahir dan secara
kodrati melekat pada setiap manusia. Hak sifatnya tidak dapat diganggu gugat
atau mutlak. Hak merupakan pemberian Tuhan kepada manusia mencakup
persamaan dan kebebasan yang sempurna. Hak bukan pemberian manusia atau
lembaga kekuasaan.
2. Koentjoro Poerbo Pranot
Hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi atau dasar. Hak-hak yang
dimiliki manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya
sehingga bersifat suci.
3. Peter R Baeh
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap insan untuk
mengembangkan dirinya. Hak tersebut bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu
gugat.
4. Austin Ranney
Hak asasi manusia adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas
dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
5. GJ Wolhoff
Hak asasi manusia ialah sejumlah hak yang mengakar dan melekat pada diri setiap
manusia. Hak ini sifatnya tidak boleh dihilangkan. Jika hak dihilangkan, maka
akan menghilangkan derajat kemanusiaan.

B. Perkembangan Pemikiran HAM


Dibagi dalam 4 generasi, yaitu:
 Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya
berpusat pada bidang hukum dan politik . Fokus pemikiran HAM
generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh
dampak dan situasi perang dunia II , totaliterisme dan adanya
keinginan Negara - negara yang baru merdeka untuk menciptakan
sesuatu tertib hukum yang baru.
 Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis
melainkan juga hak hak sosial , ekonomi , politik dan budaya . Jadi
pemikiran HAM generasi kedua menunjukan perluasan pengertian
konsep dan cakupan hak asasi manusia . Pada masa generasi kedua
, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi
ketidakseimbangan dengan hak sosial - budaya , hak ekonomi dan
hak politik.
 Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua .
Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi
, sosial , budaya , politik dan hukum dalam suatu keranjang yang
disebut dengan hak - hak melaksanakan pembangunan . Dalam
pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga
mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap
hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas
utama , sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan
banyak korban , karena banyak hak - hak rakyat lainnya yang
dilanggar.
 Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat
dominant dalam proses pembangunan yang terfokus pada
pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative seperti
diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat . Selain itu program
pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan
rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan
sekelompok elit . Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh
Negara - negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan
deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic
Duties of Asia People and Government.

HAM dalam Perundang-Undangan Nasional

Dalam perundang - undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis yang
memuat aturan tentang HAM.Pertama , dalam konstitusi ( UUD Negara ) .Kedua ,
dalam ketetapan MPR TAP MPR ) .Ketiga , dalam Undang - undang . Keempat , dalam
peraturan pelaksanaan perundang - undangan seperti peraturan pemerintah ,
keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya . Kelebihan pengaturan HAM
dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat karena perubahan dan atau
penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia
mengalami proses yang sangat berat dan panjang , antara lain melalui amandemen dan
referendum , sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya
memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI
yang masih bersifat global . Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk Undang
- undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya , pada kemungkinan seringnya
mengalami perubahan.

Undang - undang yang mengatur hak asasi manusia diindonesia


• Pasal 28 A mengatur tentang hak hidup.

• Pasal 28 B mengatur tentang hak berkeluarga.

• Pasal 28 C mengatur tentang hak memperoleh pendidikan.

• Pasal 28 D mengatur tentang kepastian hukum.

• Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan beragama.

• Pasal 28 F mengatur tentang komunukasi dan informasi.

Pasal 28 G tentang kesejahteraan dan jaminan sosial.

Pelanggaran HAM dan pengadilan HAM Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi , menghalangi , membatasi
dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang -
Undang ini , dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku ( UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM ) .
Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran
HAM berat itu.

Anda mungkin juga menyukai