Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan asuhan keperawatan infertile ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga asuhan keperawatan infertilini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.Harapan saya
semoga asuhan keperawatan infertile ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi asuhan keperawatan infertile
inisehingga ke depannya dapat lebih baik. Asuhan keperawatan infertile ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
asuhan keperawatan infertile ini.ss

Mataram,17 September,2022

 
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar belakang
Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia didunia dalam menjalankan aktivitas
hidup. Berdasarkan pengertiannya keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara
fisik,mental dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila
satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam kondisi yang baik maka akan timbul suatu masalah atau
gangguan kesehatan. Hal ini merugikan penderita karena akan menurunkan produktifitas terhadap
kehidupan pribadi dan negaranya. Dengan demikian, perlu adanya suatu usaha-usaha untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Menanggapi hal tersebut, Hippocrates (460-377 SM) muncul sebagai
Bapak kedokteran yang menangani kasus kejadian sakit yang menitik 
beratkan pada kuratif atau metode pengobatan dan penyembuhan. Penyembuhan ini dilakukan setelah
terjadi insiden sakit. Akan tetapi
setelah perkembangan zaman, penyembuhan melalui bidang kedokteran saja tidak cukup berhasil
dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat. Setelah itu muncullah metode preventif yang
mengedepankan upaya-upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan berdasarkan ilmu Epidemiologi
atau ilmu mengenai distribusi, frekuensi dan determinan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat
serta aplikasinya dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Bidang epidemiologi lebih fokus
pada pencegahan dan pengendalian penyakit bukan pada teknik
pengobatan sekunder dan tersier yang ada dalam ilmu pengobatan tradisional.

  
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi Last (1998) Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan
atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk
menanggulangi masalah kesehatan. Mac Mahon (1970 ) Epidemiologi adalah sebagai cabang
ilmu yang mempelajari manusia.W.H. Frost (1927) Epidemiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari timbulnya, distribusi,dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
HIRSCH (1883)\ Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari eksternal ABDEL
ROMRAN Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk begitu juga determinannya serta akibat
yang terjadi pada kelompok penduduk.

B. Tujuan Epidemiologi

Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari epidemiologi
adalah memperoleh data frekuensi distribusidan determinan penyakit atau fenomena lain yang
berkaitan dengankesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dapat digunakan untukmemperoleh
informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:

1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan
dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan
penyebabnya.

2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma paru-paru
dengan asbes.

3. Menetukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan hewan konsisten dengan data
epidemiologis. Misalnya, percobaan tentang terjadinya karsinoma kandung kemih pada hewan
yang diolestir.Untuk mengetahui apakah hasil percobaan hewan konsisten dengan kenyataan
pada manusia, dilakukan analisis terhadap semua penderita karsinoma kandung kemih lebih
banyak terpapar oleh rokok dibandingkan dengan bukan penderita.
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
perencanaan, penanggulangan masalahkesehatan, serta menentukan prioritas masalah
kesehatan masyarakat;misalnya:

a. Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat dimasyarakat dapat digunakan untuk
menyusun rencana kebutuhan pelayanan kesehatan disuatu wilayah dan menentukan prioritas
masalah.

b. Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa insidensitetanus neonatorum disuatu
wilayah cukup tinggi maka data tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi yang efektif
dan efisien dalam menggulangi masalah tersebut, misalnya dengan mengirirm petugas lapangan
untuk memberikan penyuluhan pada ibu-ibu serta mengadakan imunisasi pada ibu hamil .

c. Mengirirm petugas lapangan untuk memberikan penyuluhan padaibu-ibu serta mengadakan


imunisasi pada ibu hamil.

C. Ruang Lingkup Epidemiologi

1.Subjek dan objek berupa masalah kesehatan :

a. Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular Aplikasi epidemiologi telah mampu


membawa keberhasilan dalam pencegahan penyakit menular misal: adanya imunisasi BCG
maka penyakit campak tertanggulangi

b. Epidemiologi dan pencegahan penyakit tidak menularAplikasi epidemiologi telah mampu


membawa keberhasilan dalam pencegahan penyakit tidak menular. Dalam hal ini adalah
mencari beberapa faktor yang memegang peranan dalam timbulnya berbagai penyakit tidak
menular . misal: keracunan makanan dapat di cari faktor yang menjadi penyebabnya

c. Epidemiologi dalam klinik Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/ dokter tentang
cara pendekatan masalah melalui di silinilmu epidemiologi. Dalam penggunaan
epidemiologi klinik sehari-hari, para petugas medis terutama para dokter sering
menggunakan prinsip=prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual.
Mereka lebih berorientasi pada penyebab dan cara mengatasinya terhadap kasus secara
individu dan biasanya tidak tertarik untuk mengetahui serta menganalisis sumber penyakit,
cara penularan dan sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh
dari para klinisi tersebut, merupakan data informasi yang sangat berguna dalam analisis
epidemiologi tetapi harus pula di ingat bahwa epidemiologi bukanlah terbatas pada data
dan informasi saja tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang memeliki metode pendekatan
serta penerapannya secara khusus.

d. Epidemiologi kependudukan ,merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang


menggunakan system pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi berbagai permasalahan
yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai
perubahan demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi
kependudukan tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara
demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat
tetapi juga sangat berperan dalam berbagai aspek kependudukan serta keluarga berencana.
Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya dengan masyarakat seperti pendidikan,
kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan dengan keadaan serta
sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini peranan Epidemiologi kependudukan sangat
penting untuk digunakansebagai dasar dalam/ mengambil kebijakan dan dalam menyusun
perencanaan yang baik. Juga sedang dikembangkan epidemiologi system reproduksi yang
erat kaitannya, dengan gerakan keluarga berencana dan kependudukan.

e. Epidemiologi pengolahan pelayanan Kesehatan Bentuk ini merupakan salah satu system
pendekatan manajemen dalam menganalis masalah, mencari factor penyebab timbulnya
suatu masalah serta penyusunan pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan
terpadu. Sisem pendekatan epidemiologi dalam perencanaan kesehatan cukup banyak
digunakan oleh para perencana kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi, penetuan
prioritas maupun dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat
umum maupun dengan sasaran khusus.
.
 
f. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja Bentuk ini merupakan salah satu bagian
epidemioloi yang mempelajari serta mnganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja

g. Epidemiologi kesehatan jiwa Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah
gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadan kelainan jiwa kelompok penduduk
tertentu, maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa
dalam masyarakat.Dengan meningkatnya berbagai keluhan anggota masyarakat anglebih
banyak mengarh ke masalah kejiwaan disertai dengan perubahan social masyarakat
menuntut suatu cara pendekatan melalui epidemilogi social masyarakat menuntu suatu cara
pendekatan melalui epidemiologi social yang berkaitan dengan epidemiologi kesehatan
jiwa, mengingat bahwa dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi merupakan masalah
kesehaan individu saja, tetau telah merupakan masalah social masyarakat.

h. Epidemiologi gizi Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi masyarakat
dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup
masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi gizi bertujuan untuk
menganalisis berbagai factor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi
masyarakat, baik yang bersifat biologis,dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan
social masyarakat.

Penanggulangan maslah gizi masyarakat yang disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah
kepad penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya masalah
tersebut dalam masyarakat dan tidak hanya terbatas pada sasaran individu atau lingkungan
kerja saja.

2. Masalah kesehatan lain :

a. Program KB, Perbaikan lingkungan pemukiman, pengadaan sarana pelayanan


kesehatan

3. Sasaran berupa populasi

4. Mengukur dan menganalisa frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan manusia.

D. Variabel Epidemiologi Variable epidemiologi adalah segala faktor yang dapat menimbulkan
penyakit epidemik, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi yang terjadi pada
masyarakat. Variabel epidemiologi terdiri dari:

1. Variabel waktu Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam, hari, minggu dan bulan serta
tahun. Variabel waktu bermanfaat dalam memprediksi puncak insiden, merencanakan
upaya penanggulangan dan melakukan evaluasi dampak penanggulangan yang telah
dilaksanakan.Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu antara lain,skala
perubahan frekuensi penyakit yaitu :

a. Variasi jangka pendek (fluktuasi)Adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian


penyakit yang berjangka waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang relatif pendek adalah
keracunan makanan yang bersumber pada satutempat, puncak frekuensi insiden umumnya
hanya satu dan setelahitu wabah tersebut akan selesai.

b. Variasi berkala (siklis) Adalah perubahan secara berkala dengan interval daur waktu dalam
hitungan bulan atau musim sampai tahun. Umumnya penyakit menular yang endemis
biasanya menunjukkan daur atau siklus musiman. Beberapa jenis penyakit tersebut sering
kali dapat dijelaskan latar belakang kejadiannya yang berkaitan dengan host,agent, dan
environment.

.
1). Variasi musiman (berulang interval < 1 tahun)

2). Variasi siklik (berulang interval > 1 tahun).

a. Variasi jangka panjang (secular trends) Adalah perubahan frekuensi penyakit atau masalah
kesehatan yang terjadi dalam waktu yang panjang. Dibeberapa negara maju yang sistem
pencatatan kesehatannya sudah baik dan sudah lama,menunjukkan angka insiden dan
prevalens yang jelas dan teratur dari tahu ke tahun. Di Indonesia masih sukar untuk melihat
hal tersebut (misalnya : cacar dan polio).

2. Variabel tempat Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan mencoba
menjawab pertanyaan wher ”. Hubungan penyakit dengan tempat menunjukkan adanya
faktor-faktor yang mempunyai arti penting sebagai penyebab timbulnya penyakit antara
penghuni dengan tempat yang dihuni.Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area
geografis, luasdan tinggi lokasi sehingga tempat biasanya di katagorikan di kotomi
(perkotaan dan pedesaan (urban dan rural), pemukiman dan non pemukiman, domestik dan
asing, didalam dan diluar, serta institusi dannon institusi).

3. Variabel orang Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak lahir ataupun sesudah lahir.
Untuk mengidentifikasikan seseorang terdapat variabelyang tak terhingga banyaknya, tetapi
hendaknya dipilih variabel yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan ciri
seseorang.Untuk menentukan variabel mana yang dapat digunakan sebagai indikator,
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan serta sarana yang ada.

Karakteristik yang selalu diperhatikan dalam suatu penyelidikan epidemiologi untuk variabel
orang adalah umur, ras, status kekebalan, jenis kelamin, kelas sosial (pendidikan, pekerjaan,
penghasilan),golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, paritas(keturunan), dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan variable orang, seperti gaya hidup dan kebiasaan
makan (Sutrisna, 1994). Pentingnya variabel orang misalnya umur untuk mengetahui :

a. Potensi mereka untuk terpapar dengan sumber infeksi .

a. Tingkat imunisasi merek

b. Aktifitas fisiologi

c. Peran Epidemiologi dalam Kesehatan


1. Mengidentifikasi faktor faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan dalam masyarakat.

2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan


keputusan

3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah
dilakukan. Bila dari hasil evaluasi program tersebut dianggap tidak berhasil, maka dapat
dihentikan atau diubah dengan program lain. Misalnya program fogging untuk
memberantas nyamuk dewasa dapat diganti dengan mesnggalakan 3M (Menguras,
Menutup sumber air, mengubur setelah diketahui penyebabnya adalah perilaku
penduduk..

4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya


menanggulanginya.

5. Mengarahkan intervensi yang diperlikan untuk menanggulangi masalah yang perlu


dipecahkan.

Anda mungkin juga menyukai