Disusun Oleh :
Nama : Dea Perdana Rifai
NIP : 198911132022031006
NDH : 23
Jabatan : Pelaksana / Terampil - Nutrisionis
Instansi : BLUD PPK PKM Pabuaran
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ASN ( BerAKHLAK )
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN SUKABUMI
ANGKATAN IV TAHUN 2022
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ASN ( BerAKHLAK )
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN SUKABUMI
ANGKATAN IV TAHUN 2022
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang berjudul “PENINGKATAN PERAN SERTA
KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PABUARAN”.
1. Kedua orangtua, Istri, anak, serta adik - adik dan seluruh keluarga atas
doa, dukungan serta motivasinya.
2. Kepala BKPSDM Kabupaten Sukabumi beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaran Latihan Dasar CPNS Kabupaten
Sukabumi Tahun 2022.
3. Seluruh Widya Iswara Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sukabumi tahun
2022 yang telah berbagi ilmu dan pengalaman selama masa Distance
Learning.
4. Bapak Dr. Suryana, S.Pd., M.M selaku coach yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan petunjuk, arahan,
dukungan, masukan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK ini.
5. Bapak H. Mudrikah,SKM.MM selaku kepala BLUD PPK PKM Pabuaran dan
mentor yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan dan
saran dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
iii
6. Keluarga Besar BLUD PPK PKM Pabuaran atas dukungan dan
kerjasamanya.
7. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar CPNS Kabupaten Sukabumi Angkatan
III dan IV tahun 2022.
iv
DAFTAR ISI
Lembar persetujuan ................................................................................... i
Lembar pengesahan ................................................................................... ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................ 4
C. Manfaat.......................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ................................................................................ 6
BAB II Profil Pelayanan Instansi.................................................................. 7
A. Deskripsi Lokus ............................................................................... 7
1. Visi Misi .................................................................................... 8
2. Struktur Organisasi ................................................................... 9
3. Deskripsi Tugas dan Fungsi Peserta ........................................... 12
B. Deskripsi Pelayanan Saat Ini ........................................................... 13
C. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................................................ 14
BAB III Rancangan Aktualisasi .................................................................... 19
A. Analisis Isu dan Masalah ................................................................. 19
1. Identfkasi Isu ............................................................................ 19
2. Penetapan Core Isu ................................................................... 22
3. Penentuan Penyebab Core Isu................................................... 25
4. Penetapan Utama / Masalah Utama ......................................... 26
B. Gagasan Kreatif Mengatasi Isu ........................................................ 29
C. Kegiatan/Tahapan Kegiatan Melakukan Gagasan Kreatif ................ 29
D. Matrik Rancangan Aktualisasi ......................................................... 31
E. Matrik Rekapan Habituasi Core Value ASN ..................................... 53
F. Jadwal Kegiatan.............................................................................. 54
BAB IV Penutup ......................................................................................... 56
Daftar Pustaka ........................................................................................... 57
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gedung BLUD PPK PKM Pabuaran ........................................... 7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ................................................................. 10
Gambar 2.3 Profil Foto Peserta .................................................................. 12
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone .................................................................. 26
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengesahan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di
maksudkan dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dalam mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan membangun Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali dengan nilai – nilai dasar dan kode etik
Aparatur Sipil Negara sehingga mampu melaksanakan fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Agar nilai-nilai
dasar ASN dan kode etik yang tercantum dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dapat selalu dijalankan oleh para ASN dalam kegiatan sehari
– hari di instansi ASN tersebut bekerja maka ASN perlu menjadi peserta pelatihan
dasar dimana untuk menghabituasikan nilai-nilai dasar tersebut peserta akan
dilatih mengaktualisasikan melalui kegiatan-kegiatan melaksanakan gagasan
kreatif dalam mengatasi isu strategis ditempat kerjanya.
Nilai – nilai dasar ASN adalah “BerAKHLAK” yang merupakan merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai
dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan
oleh seluruh ASN.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak
hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah,
sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai
1
pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama”.
Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
3. Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
2
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Salah satu fungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi adalah pemantauan
berat badan dan tinggi badan balita yang dilakukan oleh Kader di Posyandu. Kasus
balita pendek atau stunting masih ada terjadi. Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama terutama pada Seribu Hari Pertama
Kehidupan (1000 HPK) dari ibu mengalami kehamilan (270 hari) sampai anak usia
3
2 tahun (730 hari) sehingga tinggi badan anak dibanding usia nya berdasarkan
standar tidak sesuai grafik atau melihat teman sebaya nya terlihat lebih pendek.
Dampak jangka pendek dari stunting ini adalah gagal tumbuh, penurunan
kemampuan kognitif dan motorik anak balita, serta kurang optimalnya
pertumbuhan dan adanya gangguan metabolisme sehingga jangka panjangnya
adalah penurunan kapasitas intelektual adanya gangguan sel otak untuk secara
permanen sehingga ketika sekolah tidak optimal untuk menyerap pelajara di
sekolah yang mengakibatkan penurunan produktivitas di masa dewasa nanti.
Pada Bulan Penimbangan Balita Bulan Februari masih ditemukan 288 balita
stunting atau 7.19% dari total balita yang ditimbang. Dalam kegiatan
kesehariannya posyandu dikelola bersama – sama dengan Kader Posyandu
sebagai bentuk koordinasi lintas sektor. Maka peran Kader Posyandu ini sangat
penting.
B. Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Untuk mengasah kemampun peserta dalam menganalisis isu-isu dan
masalah yang terjadi di tempat kerja sesuai dengan tugas dan fungsi
jabatannya.
b. Untuk mendorong kreatifitas peserta dalam mengatasi isu strategis/masala
kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi jabatannya.
4
c. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan setiap
tahapan kegiatan gagasan kreatif;
2. Tujuan Jangka Panjang
a. Untuk membiasakan sikap dan prilaku PNS yang peka dan peduli terhadap
masalah-masalah kinerja dan isu-isu lingkungan organisasi.
b. Untuk membiasakan kreatifikas PNS dalam mencari cara-cara kerja yang
lebih efektif dan efisien guna memberikan kontribusi terbaik terhadap
pencapaian visi misi organiasi (Pemda) dan penguatan nilai-nilai organisasi
c. Untuk menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS sehingga terbangun habit dan
terbentuk karakter PNS yang BerAkhlak dalam sikap prilaku dan tindakan
sehari-hari baik ditempat kerja maupun dalam kehidupanya di tengah-
tengah masyarakat.
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Peserta
Memperoleh pengalaman belajar dalam :
a. Mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK.
b. Melatih kemampuan Enviromental scaning isu, yaitu melatih kepekaan dan
kepedulian pada isu-isu strategis yang bisa berdampak pada pelaksanaan
tugas dan pekerjaan.
c. Melatih kemampuan Problem Solving, yaitu kemampuan berpikir kritis dan
kreatif dalam mencari cara-cara kerja terbaik guna menyelesaikan
masalah/isu dan meningkatkan kinerja.
d. Melatih kemampuan berpikir konseptual, yakni menggunakan konsep
konsep keilmuan yang sudah dipelajari untuk menganalisis masalah dan
isu-isu strategis organisasi (intansi).
2. Manfaat bagi Organisasi/Intansi Tempat Peserta Bekerja
Mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi misi organisasi dan
penguatan nilai-nilai organisasi.
5
3. Manfaat bagi lembaga Pelatihan
Bagi Lembaga pelatihan laporan aktualisasi dapat dijadikan sumber belajar
bagi yang membutuhkan, dan menjadi salah satu instrument untuk untuk
mengukur keberhasilan pelatihan dasar CPNS.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Identifikasi isu-isu strategis yang berdampak pada pelaksanaan tugas dan
fungsi jabatan peserta.
2. Merancang dan melaksanakan gagasan kreatif serta mengaktualisasikan nilai
– nilai dasar PNS dalam setiap tahapan kegiatan melaksanakan gagasan
kreatif
3. Menetapkan kegiatan dan tahapan kegiatan untuk melaksanakan gagasan
kreatif.
4. Menjelaskan nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam setiap tahapan kegiatan.
5. Menjelaskan kontribusi setiap kegiatan mengatasi isu terhadap pencapaian
visi misi organisasi dan penguatan nilai-nilai organisasi
6
BAB II
PROFIL PELAYANAN INSTANSI
A. Deskripsi Lokus
Jarak dari Kota Sukabumi ± 55 km, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten
Sukabumi yang berlokasi di Pelabuhan Ratu ± 80 km. kondisi jalan dari Puskesmas
ke desa bervariasi, ada yang sudah di aspal, ada yang sudah di aspal tapi saat ini
kondisinya rusak berat, disamping itu ada yang baru taraf pengerasan (belum di
aspal) bahkan ada yang masih jalan tanah belum sama sekali dapat dilalui oleh
kendaraan roda empat sementara roda dua hanya dapat digunakan pada musim
kemarau saja situasi ini terdapat di desa Sukajaya dan Bantarsari.
7
menuju ke pusat pemerintahan desa (balai desa) dapat ditempuh dengan
kendaraan roda empat sebagaian desa dapat ditempuh dengan kendaraan roda
empat. Rata-rata waktu tempuh dari Puskesmas ke ibu kota desa berkisar 30-45
menit dengan kondisi keterjangkauan rata-rata terjangkau walau dengan kondisi
jalan yang sulit seperti yang telah diuraikan diatas.
8
berbudaya dan berdaya saing
pelayanan
Responsif :
Cepat merespon dan tanggap dalam segala situasi
Inovatif :
Inovatif dalam berpikir dan memecahkan masalah
Motto
“Kesehatan anda kebahagian kami ”
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dilingkungan BLUD PPK PKM Pabuaran adalah sebagai berikut :
9
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BLUD PPK PKM Pabuaran
2.1 Tugas dan Fungsi Instansi
Tugas pokok BLUD PPK PM Pabuaran adalah sebagai unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan .
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan Kesehatan.
10
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan Kesehatan.
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan system kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama
dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
11
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat.
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja.
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Deskripsi Tugas dan Fungsi Peserta
i. Profil Peserta
Biodata Peserta
Berikut profil penulis sebagai Peserta Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2022 adalah sebagai berikut :
12
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pendidikan : D-III Gizi
Jabatan : Nutrisionis Terampil
Golongan/Pangkat : IIc/Pengatur
Unit kerja : BLUD PPK PKM Pabuaran
ii. Tugas Pokok
Melaksanakan Sebagian fungsi pusat pelayanan masyarakat (Puskesmas) di
bidang pelayanan gizi
iii. Fungsi
i. Pelaksanaan penilaian status gizi
ii. Pelaksanaan peningkatan perilaku keluarga mandiri sadar gizi
iii. Pelaksanaan kewaspadaan pangan dan gizi
iv. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan gizi kurang dan gizi lebih
v. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan gizi mikro
vi. Pelaksanaan pelayanan gizi institusi
vii. Pelaksanaan konseling/penyuluhan gizi
viii. Pengumpulan pengolahan dan penyusunan data di bidang pelayanan gizi
untuk bahan laporan
ix. Pelaksanaan koordinasi dan kejasama di bidang pelayanan gizi.
13
iii. 4 Sarjana Kesehatan Masyarakat
iv. 19 D III Kebidanan
v. 1 D4 Kebidanan
vi. 3 Sarjana Keperawatan
vii. 1 Sarjana Komunukasi
viii. 1 Sarjana Umum
ix. 20 D III Keperawatan
x. 1 D III Gizi
xi. 1 ATM Laboratorium
xii. 4 SLTA
xiii. 1 SLTP
Keterangan :
14
penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan sistem,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis
digital. Adapun panduan perilaku Berorientasi Pelayanan sebagai berikut :
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan.
Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor
penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi
dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
15
Panduan perilaku Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Kompeten
adalah:
Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah.
Membantu orang lain belajar.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana
tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak
positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Suasana harmoni dalam
lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan
kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Paduan perilaku Harmonis adalah :
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Suka mendorong orang lain.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal, merupakan salah satu nilai
yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara.
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah.
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan Negara.
Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
16
6. Adaftif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk
hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis
versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di
antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur
kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan
kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Berikut panduan perilaku adaptif :
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas.
Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan suatu upaya dalam membangun kerja sama yang
sinergis antar beberapa pihak yang terlibat dalam suatu sistem di bidang
pemerintahan. Sinergitas antar instansi di pemerintahan sangat lah penting guna
dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah tertuang dalam rencana
strategis nasional. Whole-of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan
terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan dalam menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari seluruh sector dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna dapat mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Nilai dasar seorang
17
ASN haruslah memiliki kolaboratif sehingga diharapkan dapat bekerja sama antar
instansi pemerintah lintas sector agar dapat menggunakan sumber daya bersama
guna mencapai tujuan pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya.
Kode etik atau panduan perilaku dari nilai dasar kolaboratif antara lain :
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
19
b. Isu ke-2 : Peran Kader Posyandu
Dalam permenkes tentang puskesmas disebutkan puskesmas mendorong
upaya kecamatan sehat. Maka dalam kegiatannya tersebut puskesmas bersama -
sama lintas sektor terkait mewujudkan kecamatan sehat. Salah satunya adalah
dengan pemantauan kegaiatan posyandu yang dilakukan oleh desa melalui kader
– kader posyandu. Isu yang berkembang saat ini adalah masih adanya balita
stunting atau pendek sehingga keluar peraturan pemerintah tentang percepatan
penurunan stunting.
Pemantauan kegiatan posyandu oleh tenaga kesehatan puskesmas dan
pelaksanaan nya kader posyandu seperti penimbangan berat badan balita dan
pengukuran tinggi badan balita serta pemantauan perkembangan ibu hamil yang
dilakukan secara berkesinambungan diharapkan dapat mempercepat penurunan
stunting karena bila ada temuan hasil pengukuran yang dilakukan menunjukan
status gizi balita tersebut pendek kader posyandu dapat memberikan konseling
serta dapat melaporkan kepada tenaga kesehatan seperti bidan untuk
mendapatkan pemeriksaan awal. Sehingga kader posyandu harus selalu mencatat
hasil pemeriksaan pada buku format posyandu.
Saat ini penurunan stunting dimulai mulai dari hulu seperti pada remaja
putri serta calon pengantin. Edukasi gizi kepada kelompok umur tersebut perlu
digalakkan secara berkelanjutan. Pada remaja tenaga gizi bersama sama dengan
programmer AUSREM. Kader posyandu yang juga menjadi tim pendamping
keluarga melakukan konseling untuk calon pengantin. Terlebih saat ini sudah ada
aplikasi ELSIMIL untuk pendampingan calon pengantin.
20
Posyandu sebagai bentuk koordinasi lintas sektor. Maka peran Kader Posyandu ini
sangat penting.
Dampak jangka pendek dari stunting ini adalah gagal tumbuh, penurunan
kemampuan kognitif dan motorik anak balita, serta kurang optimalnya
pertumbuhan dan adanya gangguan metabolisme sehingga jangka panjangnya
adalah penurunan kapasitas intelektual adanya gangguan sel otak untuk secara
permanen sehingga ketika sekolah tidak optimal untuk menyerap pelajara di
sekolah yang mengakibatkan penurunan produktivitas di masa dewasa nanti.
Maka melihat hal diatas peningkatan peranan kader posyandu perlu di tingkatkan.
21
Table 3.1 Deskripsi Isu
No Identfikasi Isu Keadaan saat ini Kondisi yang diharapkan
1 Masih adanya Masih adanya ibu hamil Adanya penurunan bumil KEK
Ibu Hamil dengan KEK ( data bulan ( target 2023 ibu haml
Kurang Energi juni 12% bumil dengan KEK berada dibawah
Kronis (Kek) mengalami KEK ) 11.5%
22
Isu yang memperoleh jumlah nilai kriteria Urgency, Seriousness, dan
Growth tertinggi menjadi isu prioritas terpilih.
a) Urgency (U), memandang seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
b) Seriousness (S), seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah masalah
lain, kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah
lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri.
c) Growth (G), seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk kalau dibiarkan.
Berikut ini table analisis tapisan isu yang terjadi di BLUD PPK PKM Pabuaran
menggunakan metode USG
Tabel 3.2 Core Issue metode USG
Penilaian
No Deskripsi Isu Total Total Prioritas
U S G
Masih adanya Ibu Hamil Kurang
1 5 5 2 12 2
Energi Kronis (Kek)
Peran Kader Posyandu belum
2 5 5 3 13 1
optimal
Kurang pengetahuan remaja
3 5 5 1 11 3
tentang anemia
23
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria URGENCY
24
Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria GROWTH
Berdasarkan Analisis USG pada tabel 3.2, maka isu yang dipilih adalah isu
dengan skor tertinggi yaitu skor 13. Kesimpulan yang dihasilkan dari analisis
tapisan isu prioritas menggunakan USG yaitu mengenai Peran Kader Posyandu
belum optimal. Hal ini karena isu tersebut memenuhi syarat yang
menggambarkan bahwa isu tersebut sangat mendesak, sangat serius, dan cepat
memburuk dampaknya apabila peran kader posyandu tidak di tingkatkan lebih
optimal.
3. Penentuan Penyebab Core Isu
25
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone
1. Urgency
Terkait dengan seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti. Aspek urgency dikaitkan dengan seberapa besar
time pressure yang ada dalam pemecahan masalah tersebut.
2. Seriousness
26
Berkaitan dengan seberapa gawat atau serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan jika isu tidak
diselesaikan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera. Aspek Growth merujuk pada seberapa cepat isu
tersebut dapat berkembang yang dapat menyebabkan masalah sulit
dicegah.
Penilaian
No Deskripsi Total Prioritas
U S G
27
6 Inovasi dalam posyandu kurang 2 2 1 5 10
(G) Growth : Dampak yang akan timbul jika isu tersebut tidak
diselesaikan dalam waktu dekat
4: Tinggi
3: Cukup
2: Rendah
1: Sangat Rendah
28
Berdasarkan hasil USG diatas, Faktor penyebab yang prioritas : “Nakes
kurang optimal dalam membina posyandu”
29
3. Kurang pengetahuan remaja tentang anemia
30
D. Matrik Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substanasi Mata
– Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
31
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Kolaboratif
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antara
mentor dan peserta
Loyal :
Adanya musyawarah
32
kegiatan ancangan Pelayanan
Aktualisasi yang kegiatan dan Berkomunikasi dengan
sudah pemberian saran sopan dan ramah pada
direncanakan dari mentor. melakukan pertemuan
kepada mentor 2. Diterimanya dengan mentor
serta meminta ide/gagasan.
saran dan Adanyamasukan
dukungan atas sehingga ada Akuntabel
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Harmonis :
Terbentuknya
33
silaturahmi antara
mentor dan peserta
Kolaboratif
Loyal :
Adanya musyawarah
34
Akuntabel Wilayah” tinggi nilai-nilai
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Loyal :
Adanya musyawarah
Kolaboratif
35
meningkatkan kualitas
rancangan.
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antara
mentor dan peserta
Berorientasi Kolaboratif
Pelayanan Adanya
Berkomunikasi dengan kordinasi dan
Kegiatan aktualisasi ini
Tersampaikannya
Berkoordinasi sopan dan ramah pada masukan untuk
3.1 Memaparkan kegiatan rancangan kegiatan dan berkontribusi terhadap
dengan melakukan pertemuan meningkatkan
Aktualisasi yang sudah pemberian saran dari Misi Kabupaten
kecamatan dan dengan camat / kades kualitas
direncanakan kepada camat camat / kades.
3 desa terkait Sukabumi “Meningkatkan rancangan.
dan kades serta meminta Diterimanya
kegiatan kelas
Konektivitas untuk Harmonis :
saran dan dukungan atas ide/gagasan. Adanya Akuntabel
kader
Terbentuknya
paparan aktualisasi masukan sehingga ada Kemampuan Percepatan Pertumbuhan
perbaikan silaturahmi
melaksanaan tugas Wilayah”
antara camat /
dengan jujur,
kades dan
bertanggung jawab,
peserta
cermat, disiplin dan
36
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Loyal :
Adanya musyawarah
Kolaboratif
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antara
camat / kades dan
37
peserta
Berorientasi
Pelayanan
Kompeten
Melaksanakan tugas
38
dengan kualitas
terbaik
Loyal :
Adanya musyawarah
Kolaboratif
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antara
bidan desa / promkes
dan peserta
39
posyandu terkait direncanakan kepada kader pemberian saran dari Berkomunikasi dengan Misi Kabupaten kordinasi dan
kegiatan kelas serta meminta saran dan kader sopan dan ramah pada masukan untuk
Sukabumi “Meningkatkan
kader dukungan atas paparan melakukan pertemuan meningkatkan
Diterimanya Konektivitas untuk
aktualisasi dengan kader kualitas
ide/gagasan. Adanya
Percepatan Pertumbuhan rancangan.
masukan sehingga ada
perbaikan Wilayah” Harmonis :
Akuntabel
Terbentuknya
Kemampuan
silaturahmi
Kader tahu ada kegiatan melaksanaan tugas
antara kaderdan
kelas kader serta dengan jujur,
peserta
bersedia mnegikuti bertanggung jawab,
kegiatan tersebut cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Loyal :
Adanya musyawarah
40
mufakat dalam diskusi
Kolaboratif
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antara
kaderdan peserta
41
Kemampuan Dan berdaya saing. yang didukung
melaksanaan tugas oleh
dengan jujur, ilmu
bertanggung jawab, pengetahuan
cermat, disiplin dan
dan pengalaman
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
melalui diskusi
Kolaboratif
42
Berorientasi
Pelayanan
Memahami kebutuhan
masyarakat
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
6.2 Menyiapkan leaflet /
Tersedianya bahan ajar melalui diskusi
video terkait tata laksana
untuk kegiatan kelas
penimbangan dan
kader
pengukuran balita, Akuntabel
Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
43
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Kolaboratif
Berorientasi
Pelayanan
Memahami kebutuhan
masyarakat
44
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
melalui diskusi
Kolaboratif
Berorientasi
6.4 menyiapkan foto contoh Tersedianya bahan ajar
Pelayanan
menu makanan sesua usia untuk kegiatan kelas
Memahami kebutuhan
dalam daur kehidupan, kader
masyarakat
45
Akuntabel
Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
melalui diskusi
Kolaboratif
46
Adanya kordinasi dan
masukan untuk
meningkatkan kualitas
Berorientasi
Pelayanan
Memahami kebutuhan
masyarakat
Akuntabel
Kemampuan
6.5 menyiapkan bahan Tersedianya bahan ajar melaksanaan tugas
Sosialisasi Sistem Informasi untuk kegiatan kelas dengan jujur,
Posyandu kader bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
47
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
melalui diskusi
Kolaboratif
Berorientasi
Pelayanan
Memahami kebutuhan
6.6 menyiapkan bahan
Tersedianya bahan ajar masyarakat
Infromasi Pendampingan
untuk kegiatan kelas
Catin Sosialisasi terkait
kader
Elsimil Akuntabel
Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,
48
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
melalui diskusi
Kolaboratif
7 Melakukan 7.1 Tahapan Kegiatan Pengetahuan kader dan Berorientasi Kegiatan aktualisasi ini Kompeten
49
kegiatan kelas keterampilan kader Pelayanan : berkontribusi terhadap Mampu
ibu terpusat di a. Perkenalan bertambah dan Adanya Misi Kabupaten melaksanakan
desa / posyandu b. Menyamapaikan penilaian dari para tugas
Berkomunikasi dengan Sukabumi Membangun
terpilih maksud dan kader terkait kegiatan
sopan dan ramah pada sumber daya manusia dan tanggung
tujuan kelas kelas ibu
saat melakukan yang beriman, berbudaya Jawab
kader
pertemuan dengan
c. Pre-test Dan berdaya saing. yang didukung
kader
d. Penyampaian oleh
materi ilmu
e. Tanya jawab Kompeten pengetahuan
f. Diskusi inovasi
Melaksanakan tugas dan pengalaman
posyandu
dengan kualitas
g. Post tes
terbaik
h. Penyampaian
pesan dan kesan
setelah kegiatan Akuntabel :
kelas kader bertanggungjawab
pada rencana
aktualisasi yang telah
disusun.
50
Kolaboratif : Adanya
kolaborasi gagasan
dan masukan untuk
meningkatkan
kualitas kegiatan
Loyal :
Adanya musyawarah
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antar
rekan kader
Adaptif : Berinovasi
untuk
menjawab
permasalahan
51
melalui diskusi
Berorientasi
Pelayanan
Berkomunikasi dengan
sopan dan ramah pada
Kompeten
melakukan pertemuan
dengan mentor Mampu
Kegiatan aktualisasi ini
Akuntabel melaksanakan
berkontribusi terhadap tugas
Kemampuan
Melakukan Adanya penilaian dari melaksanaan tugas Misi Kabupaten dan tanggung
8.1 Membuat laporan akhir
8 eveluasi kegiatan para kader terkait dengan jujur, Jawab
aktualisasi Sukabumi Membangun
kegiatan kelas ibu bertanggung jawab, sumber daya manusia yang didukung
cermat, disiplin dan yang beriman, berbudaya oleh
berintegritas tinggi
Dan berdaya saing. ilmu
Kompeten pengetahuan
Melaksanakan tugas dan pengalaman
dengan kualitas
terbaik
Kolaboratif
52
masukan untuk
meningkatkan kualitas
laporan
Harmonis :
Terbentuknya
silaturahmi antara
mentor dan peserta
1 Berorientasi Pelayanan 2 1 1 1 1 6 1 1 14
2 Akuntabel 2 1 1 1 1 6 1 1 14
3 Kompeten 2 1 1 1 1 6 1 1 14
53
4 Harmonis 2 1 1 1 1 1 1 8
5 Loyal 2 1 1 1 1 1 7
6 Adaptif 6 1 7
7 Kolaboratif 2 1 1 1 1 6 1 1 14
F. Jadwal Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
IV I II III IV I II
54
desa terkait kegiatan kelas kader
55
BAB IV
PENUTUP
56
DAFTAR PUSTAKA
57
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Pedoman Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Profil Laporan Tahunan Gizi BLUD PPK PKM Pabuaran Tahun 2021
58