Anda di halaman 1dari 66

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR ASN ( BerAKHLAK )


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN SUKABUMI
ANGKATAN IV TAHUN 2022

PENINGKATAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN


PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PABUARAN

Disusun Oleh :
Nama : Dea Perdana Rifai
NIP : 198911132022031006
NDH : 23
Jabatan : Pelaksana / Terampil - Nutrisionis
Instansi : BLUD PPK PKM Pabuaran

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KABUPATEN SUKABUMI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ASN ( BerAKHLAK )
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN SUKABUMI
ANGKATAN IV TAHUN 2022

PENINGKATAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN


PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PABUARAN

Nama : Dea Perdana Rifai


NIP : 198911132022031006
NDH : 23
Jabatan : Pelaksana / Terampil - Nutrisionis
Instansi : BLUD PPK PKM Pabuaran

Sukabumi, 10 September 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Suryana, S.Pd., M.M H. Mudrikah,SKM.MM


NIP. 19602091982041004 NIP. 196901141995031002

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ASN ( BerAKHLAK )
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN SUKABUMI
ANGKATAN IV TAHUN 2022

PENINGKATAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN


PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PABUARAN

Nama : Dea Perdana Rifai


NIP : 198911132022031006
NDH : 23
Jabatan : Pelaksana / Terampil - Nutrisionis
Instansi : BLUD PPK PKM Pabuaran

Sukabumi, 10 September 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Suryana, S.Pd., M.M H. Mudrikah,SKM.MM


NIP. 19602091982041004 NIP. 196901141995031002

Penguji

Dr. Anonim, S. Pd, MKM


NIP. 2810192817081945

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang berjudul “PENINGKATAN PERAN SERTA
KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PABUARAN”.

Rancangan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam


penyelesaian Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun 2022 di
Pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Penulis mengalami serangkaian proses yang
tidak bisa dilewati tanpa bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini, antara lain :

1. Kedua orangtua, Istri, anak, serta adik - adik dan seluruh keluarga atas
doa, dukungan serta motivasinya.
2. Kepala BKPSDM Kabupaten Sukabumi beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaran Latihan Dasar CPNS Kabupaten
Sukabumi Tahun 2022.
3. Seluruh Widya Iswara Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sukabumi tahun
2022 yang telah berbagi ilmu dan pengalaman selama masa Distance
Learning.
4. Bapak Dr. Suryana, S.Pd., M.M selaku coach yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan petunjuk, arahan,
dukungan, masukan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK ini.
5. Bapak H. Mudrikah,SKM.MM selaku kepala BLUD PPK PKM Pabuaran dan
mentor yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan dan
saran dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

iii
6. Keluarga Besar BLUD PPK PKM Pabuaran atas dukungan dan
kerjasamanya.
7. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar CPNS Kabupaten Sukabumi Angkatan
III dan IV tahun 2022.

Dalam penyusunan aktualisasi ini, Penulis menyadari bahwa rancangan


aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan waktu
dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, semua saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencanaan dan
pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dari nilai nilai dasar ASN nantinya,
serta dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Sukabumi, 10 September 2022


Penulis,

Dea Perdana Rifai


NIP. 198911132022031006

iv
DAFTAR ISI
Lembar persetujuan ................................................................................... i
Lembar pengesahan ................................................................................... ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................ 4
C. Manfaat.......................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ................................................................................ 6
BAB II Profil Pelayanan Instansi.................................................................. 7
A. Deskripsi Lokus ............................................................................... 7
1. Visi Misi .................................................................................... 8
2. Struktur Organisasi ................................................................... 9
3. Deskripsi Tugas dan Fungsi Peserta ........................................... 12
B. Deskripsi Pelayanan Saat Ini ........................................................... 13
C. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................................................ 14
BAB III Rancangan Aktualisasi .................................................................... 19
A. Analisis Isu dan Masalah ................................................................. 19
1. Identfkasi Isu ............................................................................ 19
2. Penetapan Core Isu ................................................................... 22
3. Penentuan Penyebab Core Isu................................................... 25
4. Penetapan Utama / Masalah Utama ......................................... 26
B. Gagasan Kreatif Mengatasi Isu ........................................................ 29
C. Kegiatan/Tahapan Kegiatan Melakukan Gagasan Kreatif ................ 29
D. Matrik Rancangan Aktualisasi ......................................................... 31
E. Matrik Rekapan Habituasi Core Value ASN ..................................... 53
F. Jadwal Kegiatan.............................................................................. 54
BAB IV Penutup ......................................................................................... 56
Daftar Pustaka ........................................................................................... 57

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Deskripsi Isu ............................................................................... 22


Table 3.2 Core Isu Metode USG .................................................................. 23
Table 3.3 Tabel Deskripsi Urgency .............................................................. 24
Table 3.4 Tabel Deskripsi Seriousness ........................................................ 24
Table 3.5 Tabel Deskripsi Growth ............................................................... 25
Tabel 3.6 Analisis Penyebab Utama / Masalah Utama Berdasarkan
Teknik USG ................................................................................................ 27
Tabel 3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi.................................................... 31
Tabel 3.8 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core
Value ( BerAKHLAK) ................................................................................... 53
Tabel 3.9 Jadwal Kegiatan .......................................................................... 54

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gedung BLUD PPK PKM Pabuaran ........................................... 7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ................................................................. 10
Gambar 2.3 Profil Foto Peserta .................................................................. 12
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone .................................................................. 26

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengesahan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di
maksudkan dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dalam mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan membangun Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali dengan nilai – nilai dasar dan kode etik
Aparatur Sipil Negara sehingga mampu melaksanakan fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Agar nilai-nilai
dasar ASN dan kode etik yang tercantum dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dapat selalu dijalankan oleh para ASN dalam kegiatan sehari
– hari di instansi ASN tersebut bekerja maka ASN perlu menjadi peserta pelatihan
dasar dimana untuk menghabituasikan nilai-nilai dasar tersebut peserta akan
dilatih mengaktualisasikan melalui kegiatan-kegiatan melaksanakan gagasan
kreatif dalam mengatasi isu strategis ditempat kerjanya.
Nilai – nilai dasar ASN adalah “BerAKHLAK” yang merupakan merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai
dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan
oleh seluruh ASN.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak
hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah,
sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai

1
pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama”.
Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
3. Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

2
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.

Sebagai pelayan publik yang bekerja di pelayanan pemerintah yaitu


Puskesmas maka sebagai tenaga gizi diharapkan dapat memahami seluruh
kurikulum yang telah didapatkan selama dalam masa pelatihan kemudian mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam proses habituasi di
Lingkunga Kerja BLUD PPPK PKM Pabuaran. Sehingga mampu menghasilkan
Aparatur Sipil Negara yang menjungjung tinggi nilai dasar, kode etik dan kode
perilaku serta dapat melaksanakan tugas dengan penuh komitmen, integrasi
moral dan tanggung jawab atas tugas sesuai dengan perundang-undangan pada
pelayanan publik.

Pada Pasal 53 Pemenkes No 43 Tahun 2019 disebutkan bahwa pelayanan


puskesmas dalam kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial adalah adanya
pelayanan gizi. Tugas tenaga gizi di puskesmas secara umum adalah Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga, Penanggulangan Anemia Gizi Besi, Penanggulangan
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, Penanggulangan Defisiensi Vit A, Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Pengembangan Pojok Gizi, Pembinaan dan
Evaluasi serta Pencatatn Pelaporan.

Salah satu fungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi adalah pemantauan
berat badan dan tinggi badan balita yang dilakukan oleh Kader di Posyandu. Kasus
balita pendek atau stunting masih ada terjadi. Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama terutama pada Seribu Hari Pertama
Kehidupan (1000 HPK) dari ibu mengalami kehamilan (270 hari) sampai anak usia

3
2 tahun (730 hari) sehingga tinggi badan anak dibanding usia nya berdasarkan
standar tidak sesuai grafik atau melihat teman sebaya nya terlihat lebih pendek.

Dampak jangka pendek dari stunting ini adalah gagal tumbuh, penurunan
kemampuan kognitif dan motorik anak balita, serta kurang optimalnya
pertumbuhan dan adanya gangguan metabolisme sehingga jangka panjangnya
adalah penurunan kapasitas intelektual adanya gangguan sel otak untuk secara
permanen sehingga ketika sekolah tidak optimal untuk menyerap pelajara di
sekolah yang mengakibatkan penurunan produktivitas di masa dewasa nanti.

Pada Bulan Penimbangan Balita Bulan Februari masih ditemukan 288 balita
stunting atau 7.19% dari total balita yang ditimbang. Dalam kegiatan
kesehariannya posyandu dikelola bersama – sama dengan Kader Posyandu
sebagai bentuk koordinasi lintas sektor. Maka peran Kader Posyandu ini sangat
penting.

Dengan masih adanya muncul kasus stunting di masyarakat membuat


peran serta kader posyandu harus lebih ditingkatkan terlebih saat ini di tiap tiap
desa sudah ada petugas KB yang bersama sama dalam pendampingan calon
pengantin sehingga calon pengantin dapat mempersiapkan diri dalam proses
kehamilan dan kelahirannya.

Melihat uraian diatas penulis tertarik untuk menuliskan judul “Peningkatan


Peran Serta Kader Posyandu Dalam Kegiatan Pencegahan Stunting Di Posyandu
Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran”

B. Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Untuk mengasah kemampun peserta dalam menganalisis isu-isu dan
masalah yang terjadi di tempat kerja sesuai dengan tugas dan fungsi
jabatannya.
b. Untuk mendorong kreatifitas peserta dalam mengatasi isu strategis/masala
kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi jabatannya.

4
c. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan setiap
tahapan kegiatan gagasan kreatif;
2. Tujuan Jangka Panjang
a. Untuk membiasakan sikap dan prilaku PNS yang peka dan peduli terhadap
masalah-masalah kinerja dan isu-isu lingkungan organisasi.
b. Untuk membiasakan kreatifikas PNS dalam mencari cara-cara kerja yang
lebih efektif dan efisien guna memberikan kontribusi terbaik terhadap
pencapaian visi misi organiasi (Pemda) dan penguatan nilai-nilai organisasi
c. Untuk menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS sehingga terbangun habit dan
terbentuk karakter PNS yang BerAkhlak dalam sikap prilaku dan tindakan
sehari-hari baik ditempat kerja maupun dalam kehidupanya di tengah-
tengah masyarakat.

C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Peserta
Memperoleh pengalaman belajar dalam :
a. Mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK.
b. Melatih kemampuan Enviromental scaning isu, yaitu melatih kepekaan dan
kepedulian pada isu-isu strategis yang bisa berdampak pada pelaksanaan
tugas dan pekerjaan.
c. Melatih kemampuan Problem Solving, yaitu kemampuan berpikir kritis dan
kreatif dalam mencari cara-cara kerja terbaik guna menyelesaikan
masalah/isu dan meningkatkan kinerja.
d. Melatih kemampuan berpikir konseptual, yakni menggunakan konsep
konsep keilmuan yang sudah dipelajari untuk menganalisis masalah dan
isu-isu strategis organisasi (intansi).
2. Manfaat bagi Organisasi/Intansi Tempat Peserta Bekerja
Mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi misi organisasi dan
penguatan nilai-nilai organisasi.

5
3. Manfaat bagi lembaga Pelatihan
Bagi Lembaga pelatihan laporan aktualisasi dapat dijadikan sumber belajar
bagi yang membutuhkan, dan menjadi salah satu instrument untuk untuk
mengukur keberhasilan pelatihan dasar CPNS.

D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Identifikasi isu-isu strategis yang berdampak pada pelaksanaan tugas dan
fungsi jabatan peserta.
2. Merancang dan melaksanakan gagasan kreatif serta mengaktualisasikan nilai
– nilai dasar PNS dalam setiap tahapan kegiatan melaksanakan gagasan
kreatif
3. Menetapkan kegiatan dan tahapan kegiatan untuk melaksanakan gagasan
kreatif.
4. Menjelaskan nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam setiap tahapan kegiatan.
5. Menjelaskan kontribusi setiap kegiatan mengatasi isu terhadap pencapaian
visi misi organisasi dan penguatan nilai-nilai organisasi

6
BAB II
PROFIL PELAYANAN INSTANSI

A. Deskripsi Lokus

Lokasi Aktualisasi adalah di BLUD PPK PKM Pabuaran Kabupaten Sukabumi.


Jln. Raya Puncaktugu No. 08 Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Dengan
No ijin operasional dengan nomor NIB 2903220034869

Gambar 2.1 Gedung BLUD PPK PKM Pabuaran

Jarak dari Kota Sukabumi ± 55 km, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten
Sukabumi yang berlokasi di Pelabuhan Ratu ± 80 km. kondisi jalan dari Puskesmas
ke desa bervariasi, ada yang sudah di aspal, ada yang sudah di aspal tapi saat ini
kondisinya rusak berat, disamping itu ada yang baru taraf pengerasan (belum di
aspal) bahkan ada yang masih jalan tanah belum sama sekali dapat dilalui oleh
kendaraan roda empat sementara roda dua hanya dapat digunakan pada musim
kemarau saja situasi ini terdapat di desa Sukajaya dan Bantarsari.

Akses masyarakat untuk ke pusat Pemerintahan Kecamatan khususnya dua


desa menggunakan kendaraan roda dua. Kendati demikian secara umum jalan

7
menuju ke pusat pemerintahan desa (balai desa) dapat ditempuh dengan
kendaraan roda empat sebagaian desa dapat ditempuh dengan kendaraan roda
empat. Rata-rata waktu tempuh dari Puskesmas ke ibu kota desa berkisar 30-45
menit dengan kondisi keterjangkauan rata-rata terjangkau walau dengan kondisi
jalan yang sulit seperti yang telah diuraikan diatas.

Kondisi tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan


cakupan program puskesmas dan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang tersedia baik puskesmas induk, puskesmas pembantu, maupun
posyandu. Jarak terjauh ke fasilitas pelayanan kesehatan Kecamatan adalah Desa
Sukajaya sejauh 20 km dengan waktu kurang lebih 45 menit dengan kondisi
keterjangkauan desa sukar transportasi.

Batas wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten


Sukabumi Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

i. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Purabaya.


ii. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kalibunder.
iii. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sagaranten
iv. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lengkong

1. Visi dan Misi


Visi dan Misi Kabupaten Sukabumi sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius, Maju dan
Inovatif Menuju Masyarakat Sejahtera Lahir Batin

Misi : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang inovatif,


professional dan akuntabel.
2. Meningkatkan konektivitas untuk percepatan
pertumbuhan wilayah.
3. Meningkatkan produktivitas dan daya ekonomi berbasis
agrobisnis dan pariwisata berkelanjutan.
4. Membangun sumber daya manusia yang beriman,

8
berbudaya dan berdaya saing

Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal Puskesmas


Pabuaran menetapkan Visi Misi yang mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten
Sukabumi sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya Kecamatan Pabuaran Yang Religus, Maju Dan


Inovatif Menuju Masyarakat Kecamatan Pabuaran
Sejahtera Lahir Batin

Misi : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu

professional dan terjangkau


2. Mendorong kesadaran masyarakat untuk hidup

sehat secara mandiri


3. Memberdayakan potensi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan masyarakat

Tata Nilai ASRI

Amanah : Jujur dan dapat dipercaya dalam setiap tindakan ucapan


dan Perilaku
Santun : Santun budi bahasa dan tingkah laku dalam memberikan

pelayanan
Responsif :
Cepat merespon dan tanggap dalam segala situasi
Inovatif :
Inovatif dalam berpikir dan memecahkan masalah

Motto
“Kesehatan anda kebahagian kami ”

2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dilingkungan BLUD PPK PKM Pabuaran adalah sebagai berikut :

9
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BLUD PPK PKM Pabuaran
2.1 Tugas dan Fungsi Instansi
Tugas pokok BLUD PPK PM Pabuaran adalah sebagai unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan .
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan Kesehatan.

10
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan Kesehatan.
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan system kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama
dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

Fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah, Puskesmas


berwenang untuk :

a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan factor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter -
pasien yang erat dan setara.
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif .

11
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat.
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja.
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Deskripsi Tugas dan Fungsi Peserta
i. Profil Peserta
Biodata Peserta
Berikut profil penulis sebagai Peserta Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2022 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Profil foto Peserta

Nama : Dea Perdana Rifai


NIP : 198911132022031006
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 13 Nopember 1989

12
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pendidikan : D-III Gizi
Jabatan : Nutrisionis Terampil
Golongan/Pangkat : IIc/Pengatur
Unit kerja : BLUD PPK PKM Pabuaran
ii. Tugas Pokok
Melaksanakan Sebagian fungsi pusat pelayanan masyarakat (Puskesmas) di
bidang pelayanan gizi
iii. Fungsi
i. Pelaksanaan penilaian status gizi
ii. Pelaksanaan peningkatan perilaku keluarga mandiri sadar gizi
iii. Pelaksanaan kewaspadaan pangan dan gizi
iv. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan gizi kurang dan gizi lebih
v. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan gizi mikro
vi. Pelaksanaan pelayanan gizi institusi
vii. Pelaksanaan konseling/penyuluhan gizi
viii. Pengumpulan pengolahan dan penyusunan data di bidang pelayanan gizi
untuk bahan laporan
ix. Pelaksanaan koordinasi dan kejasama di bidang pelayanan gizi.

B. Deskripsi Pelayanan Saat ini


BLUD PPK PKM Pabuaran merupakan Puskesmas dengan tempat
perawatan yang melayani rawat inap, rawat jalan, pelayanan gawat darurat dan
pelayanan kesehatan pratama baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
meliputi : Poli Umum, Poli Ibu & Anak, Poli Gigi, Klinik TB, Laboratorium, dan
pelayanan kefarmasian. Adapun Jumlah Pegawai sebanyak 58 orang dengan
rincian sebagai berikut :
i. 1 Dokter umum
ii. 1 Dokter Gigi

13
iii. 4 Sarjana Kesehatan Masyarakat
iv. 19 D III Kebidanan
v. 1 D4 Kebidanan
vi. 3 Sarjana Keperawatan
vii. 1 Sarjana Komunukasi
viii. 1 Sarjana Umum
ix. 20 D III Keperawatan
x. 1 D III Gizi
xi. 1 ATM Laboratorium
xii. 4 SLTA
xiii. 1 SLTP

Keterangan :

Status Pegawai : 23 PNS, 15 PHL, 12 BHL Pemda, 5 TK, 3 HL Umum

C. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK


Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa).
Core Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core
Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh
seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kehidupan sehari-hari.
Berikut panduan perilaku masing-masing Core Values BerAKHLAK:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi dasar pembentukan
budaya pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan tanpa
dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat

14
penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan sistem,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis
digital. Adapun panduan perilaku Berorientasi Pelayanan sebagai berikut :
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan.
 Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.

Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu


akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya 24 laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.

3. Kompeten
Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor
penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi
dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.

15
Panduan perilaku Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Kompeten
adalah:
 Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah.
 Membantu orang lain belajar.
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana
tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak
positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Suasana harmoni dalam
lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan
kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Paduan perilaku Harmonis adalah :
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
 Suka mendorong orang lain.
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal, merupakan salah satu nilai
yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara.
 Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah.
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan Negara.
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

16
6. Adaftif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk
hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis
versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di
antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur
kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan
kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Berikut panduan perilaku adaptif :
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
 Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas.
 Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan suatu upaya dalam membangun kerja sama yang
sinergis antar beberapa pihak yang terlibat dalam suatu sistem di bidang
pemerintahan. Sinergitas antar instansi di pemerintahan sangat lah penting guna
dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah tertuang dalam rencana
strategis nasional. Whole-of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan
terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan dalam menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari seluruh sector dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna dapat mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Nilai dasar seorang

17
ASN haruslah memiliki kolaboratif sehingga diharapkan dapat bekerja sama antar
instansi pemerintah lintas sector agar dapat menggunakan sumber daya bersama
guna mencapai tujuan pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya.
Kode etik atau panduan perilaku dari nilai dasar kolaboratif antara lain :
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.

18
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Analisis Isu dan Masalah


1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi isu atau masalah
yang ditemukan selama penulis melaksanakan tugas di BLUUD PPK Pabuaran
sebagai tenaga gizi. Isu yang terpilih ditentukan berdasarkan hasil pengamatan
dan evaluasi penulis serta hasil diskusi mengenai isu pokok dilingkungan instansi
kerja bersama mentor.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini merupakan isu yang
dapat berpotensi menghambat penerapan budaya BerAKHLAK dilingkungan kerja.
Beriku ini isu-isu yang teridentifikasi dilingkungan kerja penulis :
a. Isu ke -1 : Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Kurang energy kronis disebabkan oleh kurangnya asupan makanan pada
ibu hamil yang menyebabkan juga kurangnya asupan zat mikro besi selama
kehamilan. Kurang energy ini bisa disebabkan oleh asupan makanan yang kurang
pada saat sebelum kehamilan. Pada keadaan gizi kurang simpanan zat – zat gizi
dalam tubuh tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan
janin serta kesehatan ibu selama kehamilan. Kurang asupan energi selama
kehamilan rentan menyebabkan anemia pada ibu hamil.
Anemia juga dapat disebabkan oleh ketidakrutinan ibu hamil
mengkonsumis tablet tambah darah ( Fe ) sehingga mengalami penurunan nilai
Hemoglobin ( Hb). Dampak yang terjadi bila ibu kekurangan energi kronis serta
anemia adalah pertumbuhan janin terhambat, bayi lahir rendah, bayi cacat sejak
lahir, keguguran, kematian ibu, bayi lahir premature, bayi lahir mati, perdarahan
serta gangguan kognitif pada balita saat memasuki usia sekolah.
Sehingga masih ditemukannya ibu hamil dengan kekurangan energi kronis
dan anemia akan menjadi dampak bagi bayi yang dilahirkannya maupun bagi ibu
hamil itu sendiri.

19
b. Isu ke-2 : Peran Kader Posyandu
Dalam permenkes tentang puskesmas disebutkan puskesmas mendorong
upaya kecamatan sehat. Maka dalam kegiatannya tersebut puskesmas bersama -
sama lintas sektor terkait mewujudkan kecamatan sehat. Salah satunya adalah
dengan pemantauan kegaiatan posyandu yang dilakukan oleh desa melalui kader
– kader posyandu. Isu yang berkembang saat ini adalah masih adanya balita
stunting atau pendek sehingga keluar peraturan pemerintah tentang percepatan
penurunan stunting.
Pemantauan kegiatan posyandu oleh tenaga kesehatan puskesmas dan
pelaksanaan nya kader posyandu seperti penimbangan berat badan balita dan
pengukuran tinggi badan balita serta pemantauan perkembangan ibu hamil yang
dilakukan secara berkesinambungan diharapkan dapat mempercepat penurunan
stunting karena bila ada temuan hasil pengukuran yang dilakukan menunjukan
status gizi balita tersebut pendek kader posyandu dapat memberikan konseling
serta dapat melaporkan kepada tenaga kesehatan seperti bidan untuk
mendapatkan pemeriksaan awal. Sehingga kader posyandu harus selalu mencatat
hasil pemeriksaan pada buku format posyandu.
Saat ini penurunan stunting dimulai mulai dari hulu seperti pada remaja
putri serta calon pengantin. Edukasi gizi kepada kelompok umur tersebut perlu
digalakkan secara berkelanjutan. Pada remaja tenaga gizi bersama sama dengan
programmer AUSREM. Kader posyandu yang juga menjadi tim pendamping
keluarga melakukan konseling untuk calon pengantin. Terlebih saat ini sudah ada
aplikasi ELSIMIL untuk pendampingan calon pengantin.

Selain pendampingan calon pengantin juga sebaiknya melakukan


pemeriksaan kesehatan calon pengantin serta mengikuti konseling gizi pre
konsepsi. Agar saat hamil kondisi ibu sehat serta perkembangan janin
berkembang baik. Pada Bulan Penimbangan Balita Bulan Februari masih
ditemukan 288 balita stunting atau 7.19% dari total balita yang ditimbang. Dalam
kegiatan kesehariannya posyandu dikelola bersama – sama dengan Kader

20
Posyandu sebagai bentuk koordinasi lintas sektor. Maka peran Kader Posyandu ini
sangat penting.

Dampak jangka pendek dari stunting ini adalah gagal tumbuh, penurunan
kemampuan kognitif dan motorik anak balita, serta kurang optimalnya
pertumbuhan dan adanya gangguan metabolisme sehingga jangka panjangnya
adalah penurunan kapasitas intelektual adanya gangguan sel otak untuk secara
permanen sehingga ketika sekolah tidak optimal untuk menyerap pelajara di
sekolah yang mengakibatkan penurunan produktivitas di masa dewasa nanti.
Maka melihat hal diatas peningkatan peranan kader posyandu perlu di tingkatkan.

c. Isu ke-3 : pengetahuan remaja tentang anemia


Berdasarkan riskesda 2018 didapatkan hasil bahwa 37.1% remaja putri
mengalami anemia dimana kadar hemoglobin atau Hb dalam darah kurang dar 12
mg/dl. Berdasarkan data tersebut kategorik masalah kesehatan masyarakat terkait
anemia remaja menjadi masalah kesehatan masyarakat tingkat sedang.
Penyebab masih adanya remaja anemia karena kebiasaan makan yang
tidak baik seperti diet ketat karena ingin kurus, tidak sarapan, konsums teh / kopi
berlebih, pengetahuan kurang, uang saku yang membuat remaja memilih jajanan
kurang baik.
Program pemberian tablet tambah darah menunjukan angka 76.2% tetapi
dari data disebutkan rutinitas remaja konsumi tablet tambah darah sebesar 1.4%.
Beberapa alasan berdasarkan survey disebutkan remaja putri kurang suka
dengan rasa tablet tambah darah, merasa tidak perlu tablet tambah darah. Faktor
peningkatan pengetahun remaja tentang anemia dan tablet tambah darah dan
dukungan sekolah serta orangtua menjadi faktor yang dapat menurunkan
kejadian anemia pada remaja.
Dampak anemia pada remaja adalah penurunan fungsi kognitif,
konsentrasi belajar berkurang, merasa cepat lelah, lemah, lesu, serta kekebalan
menurun.

21
Table 3.1 Deskripsi Isu
No Identfikasi Isu Keadaan saat ini Kondisi yang diharapkan

1 Masih adanya Masih adanya ibu hamil Adanya penurunan bumil KEK
Ibu Hamil dengan KEK ( data bulan ( target 2023 ibu haml
Kurang Energi juni 12% bumil dengan KEK berada dibawah
Kronis (Kek) mengalami KEK ) 11.5%

2 Peran Kader Hasil pemantauan Kader posyandu dapat


Posyandu belum dengan Bidan mencatat hasil pengukuran
optimal Koordinator Masih pada buku format posyandu
ditemukan buku format serta pengetahun kader
posyandu yang belum posyandu tentang prosedur
terisi dengan baik. Masih penimbangan dan
ditemukannya proses pengukuran berat badan dan
penimbangan dan tinggi balita semakn baik.
pengukuran berat badan
dan tinggi belum sesuai
prosedur
3 Kurang Cakupan konsumsi tablet Minimal cakupan minum
pengetahuan tambah masih belum tablet tambah darah 50%
remaja tentang sesuai dengan cakupan dari cakupan distribusi tablet
anemia distribusi tablet Fe pada Fe
remaja

2. Penetapan Core Isu


Ketiga isu diatas dianalisis untuk ditemukan masalah pokok yang menjadi
isu prioritas dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, & Growth).
Analisis tapisan isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
digunakan untuk menentukan isu prioritas yang akan menjadi pokok bahasan
dalam rancangan aktualisasi ini.

22
Isu yang memperoleh jumlah nilai kriteria Urgency, Seriousness, dan
Growth tertinggi menjadi isu prioritas terpilih.
a) Urgency (U), memandang seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
b) Seriousness (S), seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah masalah
lain, kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah
lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri.
c) Growth (G), seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk kalau dibiarkan.
Berikut ini table analisis tapisan isu yang terjadi di BLUD PPK PKM Pabuaran
menggunakan metode USG
Tabel 3.2 Core Issue metode USG
Penilaian
No Deskripsi Isu Total Total Prioritas

U S G
Masih adanya Ibu Hamil Kurang
1 5 5 2 12 2
Energi Kronis (Kek)
Peran Kader Posyandu belum
2 5 5 3 13 1
optimal
Kurang pengetahuan remaja
3 5 5 1 11 3
tentang anemia

23
Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria URGENCY

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Isu sangat mendesak untuk dibahas,


5 Sangat mendesak
dianalisis dan ditindaklanjuti

Isu mendesak untuk dibahas, dianalisis


4 Mendesak
dan ditindaklanjuti

Isu cukup mendesak untuk dibahas,


3 Cukup mendesak
dianalisis dan ditindaklanjuti

Isu kurang mendesak untuk dibahas,


2 Kurang mendesak
dianalisis danditindaklanjuti

Isu tidak mendesak untuk dibahas,


1 Tidak mendesak
dianalisis danditindaklanjuti

Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Isu sangat serius untuk dibahas, dianalisis


5 Sangat serius
dan ditindaklanjuti

Isu serius untuk dibahas, dianalisis dan


4 Serius
ditindaklanjuti

Isu cukup serius untuk dibahas, dianalisis


3 Cukup serius
dan ditindaklanjuti

Isu kurang serius untuk dibahas, dianalisis


2 Kurang serius
danditindaklanjuti

Isu tidak serius untuk dibahas, dianalisis


1 Tidak serius
danditindaklanjuti

24
Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria GROWTH

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Sangat cepat Isu sangat cepat memburuk untuk


5
memburuk dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

Isu cepat memburuk untuk dibahas,


4 cepat memburuk
dianalisis dan ditindaklanjuti

Cukup cepat Isu cukup cepat memburuk untuk dibahas,


3
memburuk dianalisis dan ditindaklanjuti

Kurang cepat Isu kurang cepat memburuk untuk


2
memburuk dibahas, dianalisis danditindaklanjuti

Tidak cepat Isu tidak cepat memburuk untuk dibahas,


1
memburuk dianalisis danditindaklanjuti

Berdasarkan Analisis USG pada tabel 3.2, maka isu yang dipilih adalah isu
dengan skor tertinggi yaitu skor 13. Kesimpulan yang dihasilkan dari analisis
tapisan isu prioritas menggunakan USG yaitu mengenai Peran Kader Posyandu
belum optimal. Hal ini karena isu tersebut memenuhi syarat yang
menggambarkan bahwa isu tersebut sangat mendesak, sangat serius, dan cepat
memburuk dampaknya apabila peran kader posyandu tidak di tingkatkan lebih
optimal.
3. Penentuan Penyebab Core Isu

Isu pokok yang terpilih setelah dilakukannya analisis tapisan isu


menggunakan metode USG Kemudian dianalisis penyebab-penyebabnya
menggunakan metode fishbone. Berdasarkan analisis terdapat 4 (empat)
katageri permasalahan yang menjadi penyebab core issue antara lain metode,
material, lingkungan dan sumber daya manusia. Berikut ini bagan analisis core
issue menggunakan metode fishbone.

25
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone

4. Penetapan Penyebab Utama atau Masalah Utama

Dari beberapa penyebab yang ada, dilakukan identifikasi skala prioritas


guna menetapkan penyebab prioritas yang akan diselesaikan terlebih dahulu.
Pada kesempatan ini, penulis menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness,
and Growth) dalam melakukan penetapan penyebab prioritas. Analisis USG
adalah salah satu cara menetapkan prioritas masalah dengan memperhatikan
urgensi masalah, keseriusan masalah, serta kemungkinan masalah akan
berkembang semakin besar dengan memberikan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu
yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas yang dapat ditarik
kesimpulan sebagai isu kontemporer. Berikut adalah penjelasan terkait kriteria
Urgency, Seriousness, and Growth (USG) :

1. Urgency
Terkait dengan seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti. Aspek urgency dikaitkan dengan seberapa besar
time pressure yang ada dalam pemecahan masalah tersebut.
2. Seriousness

26
Berkaitan dengan seberapa gawat atau serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan jika isu tidak
diselesaikan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera. Aspek Growth merujuk pada seberapa cepat isu
tersebut dapat berkembang yang dapat menyebabkan masalah sulit
dicegah.

Dengan memperhatikan masing-masing aspek USG (Urgency,


Seriousness, dan Growth), selanjutnya dilakukan penentuan penyebab
utama menggunakan skala likert 1-5 sebagai berikut :

Tabel 3.6 Analisis Penyebab Utama atau Masalah Utama


Berdasarkan Teknik USG

Penilaian
No Deskripsi Total Prioritas
U S G

Pengetahuan kader tentang


1 3 3 3 9 6
kesehatan dasar posyandu kurang

Pengetahuan kader tentang system


2 4 3 3 10 5
informasi posyandu kurang

Nakes kurang optimal dalam


3 5 5 4 14 1
membina posyandu

Media informasi tidak ada (media


4 informasi, media elektronik dan 2 2 2 6 9
media cetak)

Belum ada SOP terkait pelayanan


5 3 3 1 7 8
posyandu

27
6 Inovasi dalam posyandu kurang 2 2 1 5 10

Alat – alat penunjang kegiatan


7 5 3 3 11 4
posyandu kurang layak

Kurangnya insentif bagi kader


8 4 2 2 8 7
posyandu

belum adanya evaluasi kinerja


9 2 1 1 4 11
posyandu

Dukungan lintas sector seperti RT RW


10 4 4 5 13 2
dsb belum optimal

Jarak tempuh sulit dan jauh untuk di


11 5 5 2 12 3
jangkau

Keterangan: Penilaian isu tersebut dilakukan dengan beberapa


pertimbangan, yaitu:

(U) Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut dalam kondisi saat


ini

(S) Seriousness : Keseriusan dari isu tersebut dan dampak tersebut


dari isu tersebut

(G) Growth : Dampak yang akan timbul jika isu tersebut tidak
diselesaikan dalam waktu dekat

Kriteria penilaian : 5: Sangat Tinggi

4: Tinggi

3: Cukup

2: Rendah

1: Sangat Rendah

28
Berdasarkan hasil USG diatas, Faktor penyebab yang prioritas : “Nakes
kurang optimal dalam membina posyandu”

B. Gagasan Kreatif Mengatasi Isu

Berdasarkan penetapan core isu dengan Teknik USG dan penentuan


penyebab core isu dengan diagram analisis fishbone, serta penetapan masalah
utama isu yang menjadi urutan prioritas dengan Teknik USG adalah “Nakes
kurang optimal dalam membina posyandu . Maka ide kreatif yang akan menjadi
rancangan aktualisasi yaitu melakukan pelatihan kader posyandu melalui kelas
kader.

bahan acuan dalam pelaksanaannya. Melalui tahapan kegiatan sebagai


berikut :

a. Berkonsultasi dengan mentor terkait isu proritas


b. Berkonsultasi dengan mentor terkait kegiatan yang akan di lakukan
c. Berkoordinasi dengan kecamatan dan desa terkait kegiatan kelas kader
d. Berkoordinasi dengan bidan desa dan promkes terkait kegiatan kelas
kader serta menentukan jadwal hari kegiatan
e. Berkoordinasi dengan kader posyandu terkait kegiatan kelas kader
f. Menyiapkan bahan untuk kelas kader terkait pelayanan posyandu
g. Melakukan kegiatan kelas kader terpusat di desa / posyandu terpilih
h. Melakukan eveluasi kegiatan aktualisasi

C. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Melaksanakan Gagasan Kreatif

Unit Kerja : BLUD PPK PKM Pabuaran

Identifikasi : 1. Masih adanya Ibu Hamil Kurang Energi Kronis


(KEK)
2. Peran Kader Posyandu belum optimal

29
3. Kurang pengetahuan remaja tentang anemia

Isu yang diangkat : Peran Kader Posyandu belum optimal

Gagasan Pemecahan : Melakukan kegiatan kelas kader dengan rincian:


Isu a. Berkonsultasi dengan mentor terkait isu proritas
b. Berkonsultasi dengan mentor terkait kegiatan
yang akan di lakukan
c. Berkoordinasi dengan kecamatan dan desa
terkait kegiatan kelas kader
d. Berkoordinasi dengan bidan desa dan promkes
terkait kegiatan kelas kader serta menentukan
jadwal hari kegiatan
e. Berkoordinasi dengan kader posyandu terkait
kegiatan kelas kader
f. Menyiapkan bahan untuk kelas kader terkait
pelayanan posyandu
g. Melakukan kegiatan kelas kader terpusat di desa
/ posyandu terpilih
h. Melakukan eveluasi kegiatan aktualisasi

30
D. Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substanasi Mata
– Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Berorientasi
Pelayanan
Integritas
Berkomunikasi dengan
1.1 Menyiapkan Kegiatan aktualisasi ini Melaksanakan
sopan dan ramah pada
Melaksanakan bahan konsultasi berkontribusi terhadap tugasdan
melakukan pertemuan
konsultasi berupa Muncul isu prioritas Misi Kabupaten Sukabumi tanggungjawabD
dengan mentor
1 kegiatan kumpulan isu untuk dilakukan kajan “Meningkatkan engan
aktualisasi dengan terkait tugas dan lebih lanjut Akuntabel Konektivitas untuk menjujung tinggi
mentor fungsi tenaga Kemampuan Percepatan Pertumbuhan nilai-nilai luhur,
gizi melaksanaan tugas Wilayah” kejujuran dan
dengan jujur, kebenaran
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan

31
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas
rancangan.

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antara
mentor dan peserta

Loyal :

Adanya musyawarah

mufakat dalam diskusi

1.2 Memaparkan 1. Tersampaikanyar Berorientasi

32
kegiatan ancangan Pelayanan
Aktualisasi yang kegiatan dan Berkomunikasi dengan
sudah pemberian saran sopan dan ramah pada
direncanakan dari mentor. melakukan pertemuan
kepada mentor 2. Diterimanya dengan mentor
serta meminta ide/gagasan.
saran dan Adanyamasukan
dukungan atas sehingga ada Akuntabel

paparan perbaikan. Kemampuan


aktualisasi melaksanaan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Harmonis :
Terbentuknya

33
silaturahmi antara
mentor dan peserta

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas
rancangan.

Loyal :

Adanya musyawarah

mufakat dalam diskusi

2.1 Memaparkan Berorientasi Integritas


Tersampaikannya Kegiatan aktualisasi ini
Berkonsultasi kegiatan Aktualisasi Pelayanan Melaksanakan
rancangan kegiatan dan berkontribusi terhadap
dengan mentor yang sudah
pemberian saran dari Berkomunikasi dengan tugas
terkait kegiatan direncanakan Misi Kabupaten
2 mentor. Diterimanya sopan dan ramah pada dan
yang akan di kepada mentor serta Sukabumi “Meningkatkan
ide/gagasan. Adanya melakukan pertemuan tanggungjawab
lakukan meminta saran dan
masukan sehingga ada dengan mentor Konektivitas untuk
dukungan atas Dengan
perbaikan Percepatan Pertumbuhan
paparan aktualisasi menjujung

34
Akuntabel Wilayah” tinggi nilai-nilai

Kemampuan luhur, kejujuran


melaksanaan tugas dan
dengan jujur, kebenaran
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Loyal :

Adanya musyawarah

mufakat dalam diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk

35
meningkatkan kualitas
rancangan.

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antara
mentor dan peserta

Berorientasi Kolaboratif
Pelayanan Adanya
Berkomunikasi dengan kordinasi dan
Kegiatan aktualisasi ini
Tersampaikannya
Berkoordinasi sopan dan ramah pada masukan untuk
3.1 Memaparkan kegiatan rancangan kegiatan dan berkontribusi terhadap
dengan melakukan pertemuan meningkatkan
Aktualisasi yang sudah pemberian saran dari Misi Kabupaten
kecamatan dan dengan camat / kades kualitas
direncanakan kepada camat camat / kades.
3 desa terkait Sukabumi “Meningkatkan rancangan.
dan kades serta meminta Diterimanya
kegiatan kelas
Konektivitas untuk Harmonis :
saran dan dukungan atas ide/gagasan. Adanya Akuntabel
kader
Terbentuknya
paparan aktualisasi masukan sehingga ada Kemampuan Percepatan Pertumbuhan
perbaikan silaturahmi
melaksanaan tugas Wilayah”
antara camat /
dengan jujur,
kades dan
bertanggung jawab,
peserta
cermat, disiplin dan

36
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Loyal :

Adanya musyawarah

mufakat dalam diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas
rancangan.

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antara
camat / kades dan

37
peserta

Berorientasi
Pelayanan

Berkomunikasi dengan Kolaboratif


sopan dan ramah pada Adanya
melakukan pertemuan
Berkoordinasi kordinasi dan
dengan bidan desa / Kegiatan aktualisasi ini
dengan bidan masukan untuk
Tersampaikannya
4.1 Memaparkan kegiatan promkes
desa dan berkontribusi terhadap meningkatkan
rancangan kegiatan dan
Aktualisasi yang sudah kualitas
promkes terkait pemberian saran dari Misi Kabupaten
direncanakan kepada bidan rancangan.
kegiatan kelas bidan desa / promkes Akuntabel
4 desa / promkes serta Sukabumi “Meningkatkan
kader serta Diterimanya Harmonis :
meminta saran dan Kemampuan
menentukan ide/gagasan. Adanya Konektivitas untuk Terbentuknya
dukungan atas paparan melaksanaan tugas
jadwal hari masukan sehingga ada Percepatan Pertumbuhan
aktualisasi dengan jujur, silaturahmi
kegiatan perbaikan bertanggung jawab, Wilayah” antara bidan
cermat, disiplin dan desa / promkes
berintegritas tinggi dan peserta

Kompeten

Melaksanakan tugas
38
dengan kualitas
terbaik

Loyal :

Adanya musyawarah

mufakat dalam diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas
rancangan.

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antara
bidan desa / promkes
dan peserta

Berorientasi Kegiatan aktualisasi ini Kolaboratif


Berkoordinasi 5.1 Memaparkan kegiatan Tersampaikannya
5
dengan kader Aktualisasi yang sudah rancangan kegiatan dan Pelayanan berkontribusi terhadap Adanya

39
posyandu terkait direncanakan kepada kader pemberian saran dari Berkomunikasi dengan Misi Kabupaten kordinasi dan
kegiatan kelas serta meminta saran dan kader sopan dan ramah pada masukan untuk
Sukabumi “Meningkatkan
kader dukungan atas paparan melakukan pertemuan meningkatkan
Diterimanya Konektivitas untuk
aktualisasi dengan kader kualitas
ide/gagasan. Adanya
Percepatan Pertumbuhan rancangan.
masukan sehingga ada
perbaikan Wilayah” Harmonis :
Akuntabel
Terbentuknya
Kemampuan
silaturahmi
Kader tahu ada kegiatan melaksanaan tugas
antara kaderdan
kelas kader serta dengan jujur,
peserta
bersedia mnegikuti bertanggung jawab,
kegiatan tersebut cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Loyal :

Adanya musyawarah

40
mufakat dalam diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas
rancangan.

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antara
kaderdan peserta

Berorientasi Kegiatan aktualisasi ini Kompeten


Menyiapkan
Pelayanan
bahan untuk berkontribusi terhadap Mampu
Tersedianya bahan ajar
kelas kader 6.1 Menyiapkan buku KIA / Memahami kebutuhan Misi Kabupaten melaksanakan
6 untuk kegiatan kelas
terkait pelayanan KMS masyarakat tugas
kader Sukabumi Membangun
posyandu
sumber daya manusia dan tanggung
Akuntabel yang beriman, berbudaya Jawab

41
Kemampuan Dan berdaya saing. yang didukung
melaksanaan tugas oleh
dengan jujur, ilmu
bertanggung jawab, pengetahuan
cermat, disiplin dan
dan pengalaman
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan

melalui diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas

42
Berorientasi
Pelayanan

Memahami kebutuhan
masyarakat

Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan
6.2 Menyiapkan leaflet /
Tersedianya bahan ajar melalui diskusi
video terkait tata laksana
untuk kegiatan kelas
penimbangan dan
kader
pengukuran balita, Akuntabel

Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

43
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas

Berorientasi
Pelayanan

Memahami kebutuhan
masyarakat

Tersedianya bahan ajar


6.3 menyiapkan leaflet
untuk kegiatan kelas Akuntabel
terkait gizi seimbang,
kader Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

44
Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan

melalui diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas

Berorientasi
6.4 menyiapkan foto contoh Tersedianya bahan ajar
Pelayanan
menu makanan sesua usia untuk kegiatan kelas
Memahami kebutuhan
dalam daur kehidupan, kader
masyarakat

45
Akuntabel

Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan

melalui diskusi

Kolaboratif

46
Adanya kordinasi dan
masukan untuk
meningkatkan kualitas

Berorientasi
Pelayanan

Memahami kebutuhan
masyarakat

Akuntabel

Kemampuan
6.5 menyiapkan bahan Tersedianya bahan ajar melaksanaan tugas
Sosialisasi Sistem Informasi untuk kegiatan kelas dengan jujur,
Posyandu kader bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

47
Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan

melalui diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas

Berorientasi
Pelayanan

Memahami kebutuhan
6.6 menyiapkan bahan
Tersedianya bahan ajar masyarakat
Infromasi Pendampingan
untuk kegiatan kelas
Catin Sosialisasi terkait
kader
Elsimil Akuntabel

Kemampuan
melaksanaan tugas
dengan jujur,

48
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

Kompeten

Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik

Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan

melalui diskusi

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan


masukan untuk
meningkatkan kualitas

7 Melakukan 7.1 Tahapan Kegiatan Pengetahuan kader dan Berorientasi Kegiatan aktualisasi ini Kompeten

49
kegiatan kelas keterampilan kader Pelayanan : berkontribusi terhadap Mampu
ibu terpusat di a. Perkenalan bertambah dan Adanya Misi Kabupaten melaksanakan
desa / posyandu b. Menyamapaikan penilaian dari para tugas
Berkomunikasi dengan Sukabumi Membangun
terpilih maksud dan kader terkait kegiatan
sopan dan ramah pada sumber daya manusia dan tanggung
tujuan kelas kelas ibu
saat melakukan yang beriman, berbudaya Jawab
kader
pertemuan dengan
c. Pre-test Dan berdaya saing. yang didukung
kader
d. Penyampaian oleh

materi ilmu
e. Tanya jawab Kompeten pengetahuan
f. Diskusi inovasi
Melaksanakan tugas dan pengalaman
posyandu
dengan kualitas
g. Post tes
terbaik
h. Penyampaian
pesan dan kesan
setelah kegiatan Akuntabel :
kelas kader bertanggungjawab
pada rencana
aktualisasi yang telah
disusun.

50
Kolaboratif : Adanya

kolaborasi gagasan
dan masukan untuk
meningkatkan

kualitas kegiatan

Loyal :

Adanya musyawarah

mufakat dalam diskusi

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antar
rekan kader

Adaptif : Berinovasi
untuk

menjawab
permasalahan

51
melalui diskusi

Berorientasi
Pelayanan

Berkomunikasi dengan
sopan dan ramah pada
Kompeten
melakukan pertemuan
dengan mentor Mampu
Kegiatan aktualisasi ini
Akuntabel melaksanakan
berkontribusi terhadap tugas
Kemampuan
Melakukan Adanya penilaian dari melaksanaan tugas Misi Kabupaten dan tanggung
8.1 Membuat laporan akhir
8 eveluasi kegiatan para kader terkait dengan jujur, Jawab
aktualisasi Sukabumi Membangun
kegiatan kelas ibu bertanggung jawab, sumber daya manusia yang didukung
cermat, disiplin dan yang beriman, berbudaya oleh
berintegritas tinggi
Dan berdaya saing. ilmu
Kompeten pengetahuan
Melaksanakan tugas dan pengalaman
dengan kualitas
terbaik

Kolaboratif

Adanya kordinasi dan

52
masukan untuk
meningkatkan kualitas
laporan

Harmonis :
Terbentuknya

silaturahmi antara
mentor dan peserta

E. Matrik Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Tabel 3.8 Matrik rekapitulasi rencana habituasi core value (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah Aktualisasi


No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Per-MP

1 Berorientasi Pelayanan 2 1 1 1 1 6 1 1 14

2 Akuntabel 2 1 1 1 1 6 1 1 14

3 Kompeten 2 1 1 1 1 6 1 1 14

53
4 Harmonis 2 1 1 1 1 1 1 8

5 Loyal 2 1 1 1 1 1 7

6 Adaptif 6 1 7

7 Kolaboratif 2 1 1 1 1 6 1 1 14

Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 12 6 6 6 6 30 7 5 78

F. Jadwal Kegiatan

Tabel 3.9 Tabel Jadwal Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

No Tahapan Kegiatan Agustus September Oktober

IV I II III IV I II

Berkonsultasi dengan mentor terkait isu


1
proritas

Berkonsultasi dengan mentor terkait


2
kegiatan yang akan di lakukan

3 Berkoordinasi dengan kecamatan dan

54
desa terkait kegiatan kelas kader

Berkoordinasi dengan bidan desa dan


promkes terkait kegiatan kelas kader
4
serta menentukan jadwal hari kegiatan

Berkoordinasi dengan kader posyandu

5 terkait kegiatan kelas kader

Menyiapkan bahan untuk kelas kader


6
terkait pelayanan posyandu

Melakukan kegiatan kelas kader


7
terpusat di desa / posyandu terpilih

8 Melakukan eveluasi kegiatan aktualisasi

55
BAB IV

PENUTUP

Seorang Aprtur Sipil Negara memiliki peranan penting dalam


pembangunan negara dan dituntut menjadi individu yang professional
dalam dirinya berdasarkan core values BerAKHLAK dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat ditempat masing-
masing. Aktualisasi ini merupakan bagian dari proses menjadikan
substansi mata pelatihan atau pembelajaran yang telah dipelajari
tersebut menjadi aktual/nyata/terjadi/sesungguhnya ada.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini atas bimbingan dari coach


dan mentor dengan judul “Peningkatan Peran Serta Kader Posyandu
Dalam Kegiatan Pencegahan Stunting Di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Pabuaran” ini merupakan panduan dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi ditempat kerja.

Pada akhirnya semoga rancangan aktualisasi yang akan


dilaksanakan dapat menjadi media bagi penulis untuk
mengimplementaikan Core value ASN guna mewujudkan fungsi ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta
pemersatu bangsa.

56
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, dkk. 2017. Gzi Seimbang Dalam Daur Kehidupan.


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Instrumen Penlaian Kinerja Puskesmas Pabuaran Tahun 2020

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai NegeriSipil Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar


Calon PegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai NegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai NegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara.

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Umum Kebutuhan Gizi Mikro


Esensial. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

57
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Pedoman Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas

Profil Laporan Tahunan Gizi BLUD PPK PKM Pabuaran Tahun 2021

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value
dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara

58

Anda mungkin juga menyukai