Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEHAT INSAN


PERJUANGAN

PROGRAM KOMPETENSI FARMASI


DI PUSKESMAS JOGOLOYO

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syaratuntuk mengikuti Ujian Nasional
(UN) dan (UAS) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Disusun oleh :
 Safira Oktaviana Chumairoh
 Agustia Rahma Alfianti
 Nita Widianti
 Amelia Ali Safitri

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEHAT INSAN


PERJUANGAN
Dsn.kebonsari,ds.karang winongan,kec.mojoagung,kab.jombang
Telp.0321-489 0522, 085733073549, e-mail:smk_sipp@yahoo.com

Halaman 1
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
Jombang 2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PESERTA DIDIK


SMK SEHAT INSAN PERJUANGAN

DIPUSKESMAS JOGOLOYO
Tanggal 2 Desember 2020 Sampai 30 Desember 2020

OLEH:

1. Safira Oktaviana Chumairoh


2. Agustia Rahma Alfianti
3. Nita Widianti
4. Amelia Ali Safitri

Pembimbing Puskesmas Pembimbing sekolah

Riskie Koernawati,Skm.Mkp Caecarrio Puji Sumarsono, S.Pd.,Gr

MENGETAHUI
Kepala SMK sehat insan perjuangan

Titit artovia kertowati,S.Farm,Apt

Halaman 2
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulliah atas kehadirat allah swt yang


telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga laporan
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Jogoloyo dapat
terselesaikan dengan baik laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan
bimbingan dari semua pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimah kasih kepada
semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama
kepada:
1. Bapak Caecarrio Puji Sumarsono, S.Pd.,Gr, selaku pembimbing PKL
disekolah
2. Putri Diana Eka P Amd.Keb selaku pembimbing di Puskesmas Jogoloyo
3. Riskie Koernawati,Skm.Mkp selaku Kepala Puskesmas Jogoloyo
4. Ibu Apt. Titit Artovia Kertowati S.Farm Kepala SMK Sehat Insan
Perjuangan
5. Seluruh bapak dan ibu guru SMK Sehat Insan Perjuangan
6. Seluruh karyawan atau pegawai Puskesmas Jogoloyo
7. Orang tua kami
8. Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir nasional (UAN) dan ujian akhir sekolah (UAS) tahun diklat 2020-2021
sertasebagai bukti bahwa telah melaksanakan kerja lapangan (PKL).
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini
sangat kami harapkan.
Mojoagung, 30 desember 2020
Penyusun,

Achmad Uzlul Rozik S.Pd.


Halaman 3
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.......................................................................................... 1

Lembar Pengesahan .................................................................................... 2

Kata pengantar............................................................................................. 3

Daftar Isi................................................................................................ 4
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................. 6
1.1 Latar Belakang..................................................................... 6
1.2 Tujuan PKL.......................................................................... 6
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan........................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 8
2.1 Pengertian Puskesmas.......................................................... 8
2.2 Tujuan Puskesmas................................................................ 8
2.3 Tugas Puskesmas................................................................. 8
2.4 Fungsi Puskesmas ............................................................... 9
2.5 Peraturan Undang-Undang Dipuskesmas.............................9
2.6 Pelayanan Instalasi Farmasi................................................11
2.7 Tenaga Kesehatan...............................................................13
2.8 Kepuasan Pasien..................................................................14
BAB III INSTITUSI PASANGAN.................................................. 21
3.1 Sejarah Institusi Pasangan...................................................21
3.2 Gambaran umum Institusi Pasangan...................................22
3.3 Pengelolaan Institusi............................................................24
3.4 Pelayanan Diinstitusi...........................................................31
3.5 Uraian Kegiatan PKL..........................................................31
BAB IV PEMBAHASAN KASUS DAN KIE................................. 32
4.1 Pengertian KIE....................................................................32
4.2 Tujuan KIE..........................................................................32
4.3 Permasalahan Dan Usulan Pemecahan Masalah.................33

Halaman 4
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB V PENUTUP...............................................................................38
BAB VI DAFTAR PUSTAKA...........................................................39
BAB VII LAMPIRAN.........................................................................40

Halaman 5
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL
Merupakan salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron
antara program pendidikan disekolah dengan program penguasaan keahlian
yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk
mencapai tingkat keahlian tertentu.
1.2 Tujuan PKL

 Adapun tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan peserta
didik sebagai bekal memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
kebutuhan program pendidikan yang ditetapkan.
2. Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat
secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis
maupun sosial budaya.
3. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan
kegiataan pelayanan kesehatan khususnya di bidang Farmasi di
Puskesmas.
4. Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan
Akademi Farmasi Samarinda untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya.

Halaman 6
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
1.1 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
 Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa Akademi Farmasi mengenai
kegiatan kefarmasian khususnya di Puskesmas.
 Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pembelajaran secara
langsung di lapangan.
 Untuk mengetahui gambaran secara umum kegiatan kefarmasian di
Puskesmas dan dalam hal ini khususnya di Puskesmas Jogoloyo
 Menambah pengalaman siswa dalam dunia pembelajaran maupun dunia
kerja

Halaman 7
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Puskesmas


Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan serta pembinaan serta masyarakat serta pusat
pelayanan dalam bidang kesehatan menurut Kementrian Kesehatan RI (2014)
dalam Permenkes NO 75 tahun 2014 menyatakan bahwa pusat kesehatan
masyarakat disebut puskesmas upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventiv untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya diwilayah
kerjanya.
2.2 tujuan puskesmas

Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.


membina peran serta masyarakat dan wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan masyarakat diwilayah kerjanya.

2.3 Tugas puskesmas


Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat, puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga, pendekatan keluarga
merupakan salah satu cara puskesmas mengitegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

Halaman 8
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
2.4 Fungsi puskesmas

.Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayahnya,


membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah
kerjanya.

2.5 Peraturan undang-undang dipuskesmas


 PERMENKES Nomor 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas
 Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
(lembaran negara, republik indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
tambahan negara republik indonesia nomor 3671)
 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika (lembaran
negara republik indonesia tahun 2009 nomor 143,tambahan lembaran
negara republik indonesia nomor 5062)
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian
 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang pelaksanaan
undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang pusat
kesehatan masyarakat
2.5.1 persyaratan puskesmas berdasarkan PMK nomor 75 tahun
2014
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan, dalam kondisi
tertentu, pada satu kecamatan dapat didirikan lebih dari satu
puskesmas, yang mana kondisi tertentu dimaksud ditetapkan
berdasakan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksesibilitas.

Halaman 9
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
Pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan seperti lokasi,
bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian,
dan laboratorium.
Persyaratan lokasi :
Lokasi pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Geografis
b. Aksesibilitas untuk jalur transportasi
c. Kontur tanah
d. Fasilitas parkir
e. Fasilitas keamanan
f. Ketersediaan utilitas publik
g. Pengelolaan kesehatan lingkungan, dan
h. Kondisi lainnya.
 Persyaratan bangunan
Bangunan puskesmas harus memenuhi persyaratan yang
meliputi :
1. Persyaratan administrasi, persyaratan keselamatan, dan
kesehatan kerja, teknis bangunan sesuai ketentuan
perundang-undangan
2. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain
3. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan,
perlindungan keselamatan dalam memberi pelayanan
bagi semua orang termasuk anak-anak dan lanjut usia
 Persyaratan prasarana :
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi terdiri atas
a. Sistem penghawaan (ventilasi)
b. Sistem komunikasi
c. Sistem proteksi petir
d. Sistem proteksi kebakaran

Halaman 10
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
e. Kendaraan puskesmas keliling
f. Kendaraan ambulans
 Persyaratan peralatan
Peralatan dipuskesmas memenuhi persyaratan :
1) Standar mutu,keamanan, keselamatan
2) Memiliki izin edar ketentuan peraturan undang-undang
3) Diuji secara berkala oleh institusi penguji
 Persyaratan sumber daya manusia
Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan, jenis tenaga kesehatan terdiri atas :
a. Dokter layanan primer
b. Dokter gigi
c. Perawat
d. Bidan
e. Tenaga kesehatan masyarakat, lingkungan
f. Ahli teknologi laboratorium
g. Tenaga gizi
h. Tenaga kefarmasian

2.6 Pelayanan instalasi farmasi

 Peraturan menteri kesehatan republik indonesia No.30 tahun 2014


tentang standar kefarmasian dipuskesmas
 Menimbang :
1. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
dipuskesmas
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan peraturan pemerintah
No.51 tahun 2009 tentang standar pelayanan kefarmasian
dipuskesmas
 Mengingat :

Halaman 11
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
1. Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang
psikotropika
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah
A. Peraturan pemerintah No.72 tahun 1998 tentang
pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
1. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013
tambahan Negara Republik
B. Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian
dalam menyelenggarakan kefarmasian
1. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan
2. Obat adalah bahan atau paduan bahan produk
biologi yang digunakan untuk menyelidiki sistem
fisiologi
2.6.1 Pelayanan obat rawat jalan

1. petugas menerima KPO dan meneliti kelengkapan atau persyaratan


2. petugas memeriksa ketersediaan perbekalan farmasi,apabila ada yang
tidak tersedia (non formularium) maka di konsultasikan pada dokter
penulis resep
3. petugas pelayanan (apoteker atau tenaga teknis kefarmasian) menyiapkan
atau mengambilkan obat sesuai permintaan (KPO) dan mencatat di kartu
stok
4. apoteker atau TTK melaksanakan telaah obat yang meliputi kesesuaian
nama pasien dengan resep, kesesuaian obat dengan resep
5. apoteker atau TTK menyerahkan obat atau alat kesehatan kepada pasien
atau kluarga di sertai pemberian komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
6. pasien atau kluarga menerima obat dan alat kesehatan yang di minta
dengan memberikan tanda tangan dan nama terang di lembar KPO.
2.6.2 Visi Puskesmas Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia No 75 Tahun 2014 adalah:

Halaman 12
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
Puskesmas melaksanakan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan
kemandirian masyarakat.

2.6.3 Misi PuskesmasMenurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No 75 Tahun 2014 adalah:
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu masyarakat.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kebutuhan pelayanan mudah
dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk pada lingkungan.
3. Menggerakkan pembangunan kesehatan diwilayah kerja.
2.2 Tenaga kesehatan

Dalam Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun


2014 tentang puskesmas dimana tenaga kesehatan adalah orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan jenis dan jumlah tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan di hitung berdasarkan analisis beban
kerja

Jenis tenaga kesehatan sebagaimana terdiri atas:

1.dokter atau dokter layanan primer

2.dokter gigi

3.perawat

4.tenaga kefarmasian

5.ahli teknologi laboratorium

6.tenaga kesehatan lingkungan masyarakat

Tenaga non kesehatan harus mendukung kegiatan administrasi


keuangan, sistem informasi dan kegiatan lain di puskesmas. Setiap tenaga
kesehatan yng berkerja di puskesmas harus memiliki surat izin praktek
sesuai kentuan.

Halaman 13
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
2.2.1 Upaya penyelenggaraan kesehatan
Puskesmas penyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan kesehatan perorangan tingkat peratama upaya kesehatan di
laksanakan secara terintrekgasi dan berkesinanggungan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi
1. Pelayanan promosi kesehatan
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dapat di lakukan oleh
puskesmas
1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat
Untuk melaksanakan upaya kesehatan tersebut harus menyelenggarakan
manajemen puskesmas.
2.3 KEPUASAN PASIEN
2.3.1 Pengertian kepuasan pasien
Kepuasan adalah perasaan senang seorang yang berasal dari
perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas.
Menurut kotler (2000) dalam samuel (2005) menyatakan bahwa
kepuasan adalah ungkapan perasaan yng menyatakan kesenangan atau
kekecewaan seseorang perasaan tersebut berrasal dari pembandingkan
antara kesan yang di dapatkan dari kinerja (hasil) suatu produk ataupun
pelayanan terhadap harapan ataupun persepsi.
2.3.2 Cara mengukur kepuasan pelanggan
1. sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi pada pelanggan perlu menyediakan kesempatan dan akses
yang mudah dan nyaman bagi para pelangganya guna menyampaikan kritik
dan saran serta keluhan mereka .
2. Ghost shopping (mystery shopping)

Halaman 14
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkejakan beberapa orang untuk
bersikap atau berperan sebagai pembeli atau pelanggan produk perusahaan.
3.Lost Customer Analysis
Perusahaan dapat menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli dan diharapkan diperoleh informasi penyebab terjadinya hal
tersebut
4.Survei kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan dilakukan dengan metode survei baik melalui telpon,
pos, maupun wawancara pribadi. Untuk melakukan survei dapat
menggunakan teknik survei antara lain:
a.kuesioner dengan wawancara tatap muka
b.diskusi kelompok
c.kuesioner elektronik (internet)
2.3.3 Syarat kepuasan dalam pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan bermutu apabila menerapkan semua
persyaratan pelayanan kesehatan pasien, karena didalamnya tercakup
penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai:
1. Ketersediaan pelayanan kesehatan
Untuk memberi kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan banyak
cara yang harus dipenuhi salah satu diantaranya yang nilai mempunyai
peranan yang cukup penting.
2. Kewajiban pelayanan kesehatan
Syarat yang harus dipatuhi untuk dapat menimbulkan kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan adalah kewajaran pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan juga disebut sebagai pelayanan yang bermutu dalam
arti dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
3. Kesinambungan pelayanan kesehatan
Kepuasan pasien terhadap pelayanan juga di tentukan oleh kesinambungan
pelayanan kesehatan, karna kepuasan mempunyai hubungan erat dengan
mempunyai mutu pelayanan, maka aspek kesinambungan ini juga di
perhitungkan sebagai salah satu syarat pelayanan yang bemutu, secara
umum di sebutkan, pelayanan kesehatan yang bermutu adalah apabila
pelayanan kesehatan tersebut bersifat berkesinambungan, dalam arti

Halaman 15
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
tersedia setiap saat baik menurut dan ataupun kebutuhan pemakai jasa
pelayanan kesehatan.
4. Penerimaan pelayanan kesehatan
Dapat di terima atau tidaknya pelayanan kesehatan sangat menentukan
puas atau tidaknya pasien terhadap pelayanan kesehatan. Dengan demikian
untuk dapat menjamin munculnya kepuasan yang terkait dalam mutu
pelayanan, Maka pelayanan kesehatan tersebut harus dapat di upayakan,
sehingga dapat di terima oleh pemakai jasa pelayanan.
5. ketercapaian pelayanan kesehatan
Akses kepelayanan kesehatan yang sulit karena lokasi yang terlalu jauh
dari daerah tempat tinggal warga tertentu di yakini tidak akan memuaskan
pasien.
6. Keterjangkauan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang terlalu mahal tidak dapat di jangkau oleh semua
pemakai jasa pelayanan kesehatan dan karna nya tidak akan memuaskan
pasien.
7. Efisensi pelayanan kesehatan
Efisien pelayanan di ketahui mempunyai hubungan yang erat dengan
kepuasan pemakai jasa pelayanan karna puas atau tidaknya pasien terhadap
mutu pelayanan, apabila pelayanan kesehatan tersebut dapat
diselenggarakan secara efisien.
2.3.4 Indikator kepuasan pasien
Peraturan mentri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi republik indonesia NO 16 tahun 2014 menyatakan bahwa hasil
kepuasan pelayanan publik di gunakan untuk mengetahui kelemahan atau
kekuatan dari masing masing unit masyarakat terlibat secara aktif
mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan. Kepuasan pasien
menurut pohan (2014) dapat di ukur dengan indikator berikut ini :
1. Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan yng di nyatakan oleh sikap
dan pengetahuan tentang sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada
waktu dan tempat saat di butuhkan.kemudahan memperoleh layanan
kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat saat di butuhkan.
2. Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan yang di nyatakan oleh sikap
terhadap kompetensi teknik dokter dan atau profesi layanan kesehatan
lain yng berhubungan dengan pasien.

Halaman 16
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
3. Kepuasan terhadap proses layanan kesehatan,termasuk hubungan antar
manusia yng di tentukan dengan melakukan pengukuran sejauh mana
ketersediaan layanan puskesmas menurut penilaian pasien.presepsi
tentang perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi kesehatan lain.
4. Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan yang di tentukan oleh sikap
terhadap fasilitas fisik dan lingkungan layanan kesehatan,sistem
perjanjian,termasuk menunggu giliran,waktu tungu,permanfaatan waktu
selama menunggu,sikap mau menolong atau keperdulian
personel,mekanisme pemecahan masalah dan keluhan yang timbul
lingkup dan sifat keuntungan layanan kesehatan yang di tawarkan.
2.3.5 faktor faktor yang memepengaruhi kepuasan pasien
1. Menurut nursalam 2011 faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien
diantaranya :
2. kualitas produk atau jasa pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas
3. mutu pelayanan pasien akan merasa puas jika memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan
4. faktor emosional pasien bangga puas dan kagum terhadap puskesmas
yang dipandang.
5. harga semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan
yang lebih besar,sedangkan puskesmas yang berkualitas sama tetapi
berharga murah memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
6. biaya pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan
Menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien :
1. harga semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan
yang lebih besar.
2. mutu pelayanan meliputi pelayanan keramahan petugas puskesmas.
3. komunikasi bagaimana keluhan keluhan dari pasien dengan cepat di
terima oleh perawat
2.3.6 Pengukuran mutu pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien
Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting untuk di perhatikan
dalam meningkatkan kepuasan pada pasien
Beberapa pengukuran dasar dalam mutu pelayanan antara lain
1. dimensi pertama yaitu tanggible
Suatu pelayanan tidak terlihat tidak bisa di cium dan tidak bisa di raba
maka aspek tanggible menjadi pentin sebagai ukuran terhadap pelayanan
2. dimensi yang kedua yaitu reliability
Dalam memberkan pelayanan harus bersifat konsisten
Halaman 17
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
3. dimensi yang ke tiga yaitu
Responsi veness
Kualitas pelayanan yang paling dinamis pelanggan terhadap kecepatan
pelayanan dapat di pastikan akan berubah kecenderungan naik dari waku
ke waktu
4. dimensi yang ke empat adalah
Asurance dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemampuan
perusahaan dalam menamkan rasa percaya dan keyakinan pada pelanggan.
5. dimensi yang ke lima adalah
Empathy dimensi yang memberikan peluang besar untuk memberikan
pelayanan yang bersifat surprise sesuatu yang tidak di harapkan oleh
pelanggan ternyata di berikan oleh penyedia jasa.
2.3.7 Kenyamanan
Kenyamanan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak
berhubungan langsung dengan efektifitas klinis tetapi,dapat mempengaruhi
kepuasan pasien dan bersedia kembali ke fasilitas untuk memperoleh
pelayanan berikutnya.
Kenyamanan merupakan perasaan puas yang di alami pasien
terhadap keadaan lingkungan,fasilitas dan pelayanan yang di berikan.tiga
jenis kenyamanan (lega,kemudahan,transedensi).
2.4 sikap

Adalah kesiapan dan kesediaan untuk bertindak terhadap hal hal


tertentu,selain itu sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang mas
tertutup dalam suatu objek.

Komponen dalam sikap yaitu:

1. Komponen kognitif
Berisi tentang kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau
apa yang benar bagi objek.
2. Komponen afektif
Komponen yang menyangkut dengan perasaan yang di miliki terhadap
suatu objek sikap,secara umum komponen ini di samakan dengan
perasaan yang di miliki terhadap sesuatu.
3. Komponen perilaku atau konaktif
Halaman 18
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
Komponen perilaku menunjjukan bagaimana perilaku yang ada dalam
diri seseorang atau yang berkaitan dengan objek yang di hadapiya.
2.3.8 Prosedur pelayanan

Prosedur adalah peraturan yang telah di buat di suatu instansi dan di


laksanakan sebagai suatu ketetapan yang berlaku dan apabila terjadi
penyimpangan dari peraturan yang telah di tentukan maka akan di kenakan
sangsi karna di anggap pelanggaran.

Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan,harapan


pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yng sebaik baiknya dan
dengan waktu se singkat singkatnya.

Pelayanan kesehatan pada puskesmas sesungguhnya tidak hanya


memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan
pelayanan umum kepada masyarakat
2.3.9 Ketersediaan obat

Pelayanan kefarmasian di puskesmas adalah suatu pelayanan


langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yng berkaitan dengan
sediaan farmasi untuk mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien .

Pelayanan kefarmasian di puskesmas harus mendukung 3 fungsi di


puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan,pusat pemberdayaan masyarakat,dan pusat pelayanan kesehatan
strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan maupun
pelayanan kesehatan masyarakat.

Kepala ruang farmasi di puskesmas mempunyai tugas dan tanggung


jawab untuk menjamin terlaksananyya pelaksaan sediaan farmasi yang baik

Menurut kemendikbud (2014) dalam KBBI ketersediaan adalah


kesiapan suatu sarana (tenaga,barang,modal,anggaran) untuk dapaat di
gunakan atau dapat di oprasikan dalam waktu yang telah di tentukan.
Halaman 19
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
Terdapat 3 indikator yang di gunakan dalam konsep ketersediaan,yaitu:

1. Jenisnya dapat mencukupi kebutuhan yang ada.


2. Jumlahnya mencukupi kebutuhan yang ada
3. Tersedianya tepat pada waktu.

Halaman 20
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB III

INSTITUSI PASANGAN

3.1 Sejarah institusi pasangan

Berdasarkan peraturan menteri kesehatan republik indonesia tahun 2014


Bab III tentang persyaratan pasal 9 disebutkan bahwa
1) Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan
2) Dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat didirikan lebih dari
satu puskesmas
3) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan
aksesibilitas
4) Pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian, dan
laboratorium.
Pada tahun 1991 penduduk dikecamatan sumobito saat itu sekitar 74.578
jiwa dengan luas wilayah 47,64 km 2 yang terbagi menjadi 21 desa dan hanya
memiliki satu puskesmas saja, yaitu puskesmas sumobito yang terletak didesa
sumobito. Dengan desa terjauh adalah desa jogoloyo dengan jarak ± 13 Km.
Melihat kondisi tersebut, maka dipertimbangkan untuk pendirian
puskesmas ke 2(dua) dengan dikecamatan sumobito. Berdasarkan beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
1) Pertimbangan kebutuhan pelayanan masyarakat akan lebih mudah
dalam mengakses kebutuhan pelayanan, terutama pelayanan kesehatan
ibu dan anak serta penanganan penyakit.
2) Jumlah penduduk standart kementerian kesehatan rasio kecukupan
jumlah puskesmas adalah 1:30.000 penduduk. Dengan jumlah
penduduk kecamatan sumobito sebesar 74.578 jiwa maka kebutuhan
puskesmas adalah 2 unit pelayanan kesehatan.

Halaman 21
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
3) Untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan mengingat jarak
terjauh ± 13 Km, maka perlu dibangun 1 puskesmas untuk
mendekatkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan pertimbangan diatas pada tahun 1991 didirikanlah
puskesmas jogoloyo didesa jogoloyo kecamatan sumobito. Luas wilayah
kerja puskesmas jogoloyo 21.7 Km2 dengan jumlah penduduk 39,444
jiwa dan membawahi 10 desa yang ada dikecamatan sumobito.
3.1.2 Gambaran umum institusi pasangan

3.1.2.1 Luas Wilayah

Puskesmas jogoloyo merupakan fasilitas kesehatan yang didirikan


pada tahun 1991 dan berlokasi di Jl.Raya jogoloyo jombang
kecamatan sumobito kabupaten jombang. Area kerja puskesmas
jogoloyo meliputi kecamatan sumobito yang memiliki luas area kerja
21,7 km dan meliputi 10 desa batas batas puskesmas jogoloyo secara
administratif adalah sebagai berikut.
 Utara : desa sebani kecamatan sumobito
 Timur: karobelah kecamatan mojoagung
 Selatan : desa mancar kecamatan peterongan
 Barat: desa sambirejo kecamatan jogoroto dan desa tejo
kecamatan mojoagung
1.1.2.2 Jaringan pelayanan puskesmas
PUSKESMAS

JARINGAN : 1. Pustu Nglele


2. Pustu Brudu
3. Pustu Badas
4. Pustu Jogoloyo
5. Pustu Plemahan
6. Pustu Trawasan
7. Pustu Parjo

Halaman 22
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
3.1.2.3 Kegiatan pelayanan puskesmas

a) Konseling
b) Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
c) Pelayanan imunisasi
d) Pelayanan gizi dan pembinaan posyandu
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
g) Pelayanan laboratorium
h) Pelayanan fisioterapi
i) Pelayanan konsultasi gigi
j) Pelayanan farmasi atau obat

Secara geografis puskesmas jogoloyo terbentang pada 112o 03’ 46,


57” sampai 112o 27’ 21, 26” Bujur Timur dan berada disebelah selatan garis
khatulistiwa yaitu pada 07o 20’ 37 dan 07o 46’ 45” Lintang Selatan dan
dengan luas wilayah 1.159,50 km2 atau sekitar 2,4% luas wilayah kabupaten
jombang. Puskesmas jogoloyo terletak pada ketinggian ± 44 m diatas
permukaan laut.

1.1.2.4 Jumlah desa atau kelurahan


Secara administrasi, wilayah kerja puskesmas jogoloyo meliputi 10
desa yaitu desa plosokerep ,desa jogoloyo,desa palrejo,desa plemahan,desa
brudu,desa badas,desa nglele,desa trawasan,desa mlaras dan desa
kedungpapar.dengan jumlah dusun 37 dusun.desa yang paling banyak
dusunnya adalah desa palrejo dan desa plemahan ada 5 dusun.
1.1.2.5 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Puskesmas jogoloyo memiliki jumlah penuduk sebesar 40.296 jiwa
yang terdiri dari laki laki 20.095 jiwa dan perempuan 20.201 jiwa. Jumlah
penduduk dengan kelompok umur tertinggi yaitu terletak pada umur 15 –
19 tahun dengan jumlah 3.272 jiwa.

Halaman 23
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
1.1.2.6 Jumlah rumah tangga
Jumlah rumah tangga di wilayah kerja puskesmas jogoloyo
sebanyak 14.038 atau rata – rata 2,82 jiwa per rumah tangga.
3.1.2.7 Kepadatan penduduk / Km2
Luas wilayah puskesmas jogoloyo 1.159 km2 sehingga tingkat
kepadatan penduduk mencapai 21.7/Ha2. Tingkat kepadatan penduduk
pertinggi terdapat di desa mbrudu sebesar 2316 jiwa/km 2 sedangkan yang
terendah didesa kedungpapar sebesar 1348 jiwa/km2.
1.1.2.8 Rasio beban tanggungan
Wilayah kerja puskesmas jogoloyo memiliki jumlah beban
tanggungan penduduk sebanyak 46 jiwa.
1.1.2.9 Rasio jenis kelamin
Rasio jenis kelamin dipuskesmas jogoloyo pada tahun 2019 adalah
99,5 artinya setiap 100 pendududuk perempuan terdapat 99 penduduk laki
laki.
1.2 Pengelolaan institusi
o pengelolaan sumber daya manusia kesehatan (SDM)
Merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya
perencanaan, pendididikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi tingginya.
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif
dan profesional dibidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan atau
tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan.

Halaman 24
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
3.3.1 Ketersediaan tenaga medis dipuskesmas jogoloyo
NO. JENIS TENAGA KETERSEDIAAN
1 Dokter atau DLP 2
2 Dokter gigi 1
3 Perawst 7
4 Bidan 19
5 Tenaga Kesmas 1
6 Tenaga Kesling 1
7 Ahli teknologi Lab Medik 2
8 Tenaga Gizi 0

pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

3.4 Perencanaan

Adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan


untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat.

a. Tujuan dari perencanaan adalah:


1. untuk mencukupi kebutuhan obat puskesmas
2. mendapatkan jumlah dan jenis obat dan perbekalan kesehatan yang
mendekati kebutuhan.
3. meningkatkan penggunaan obat secara rasional
4. meningkatkan efisiensi penggunaaan obat.

b. Cara perencanaan obat meliputi:

1. Konsumsi
Didasarkan atas analisa data konsumsi periode sebelumnya
2. Epidemiologi
Didasarkan atas analisa prefalensi penyakit khususnya yang diderita
masyarakat setempat.
3. Kombinasi
Perpaduan antara konsumsi dan epidemiologi.

Halaman 25
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
c.alur perencanaan obat puskesmas:

LPLPO SUB UNIT PUSKESMAS LPLPO


PUSKESMAS

GFK KOTA
(Gudang Farmasi DINKES
Kabupaten)

1.2 Pengadaan

Meliputi penyusunan daftar permintaan obat yang sesuai dengan


kebutuhan, pengajuan kebutuhan permintaan obat kepada DINKES atau
gudang obat dengan formulir LPLPO.

1.3 Permintaan

Tujuaannya adalah untuk memenuhi kebutuhan obat dimasing-masing


pelayanan kesehatan sesuai dengan penyakit yang ada diwilayah kerjanya.

a. Kegiatan permintaan
1) Permintaan rutin
Dilakukan sesuai jadwal yang disusun oleh DINKES KOTA untuk
masing masing puskesmas.
2) Permintaan khusus
Dilakukan diluar jadwal distribusi rutin apabila kebutuhan meningkat,
menghindari kekosongan obat rusak dan kadaluarsa.
3) Permintaan obat
Dilakukan dengan menggunakan formulir laporan pemakaian dan
lembar permintaan obat (LPLPO).
4) Permintaan obat ditujukan oleh kepala DINKES KOTA dan selanjutnya
diproses oleh Unit Pengelola Obat Publik dan perbekalan kesehatan di
kota (UPOPPK)
Halaman 26
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
5) Menentukan jumlah permintaan obat
Adapun data data yang diperlukan yaitu :
a) Data pemakaian obat periode sebelumnya
b) Jumlah kunjungan resep
c) Data penyakit
1.4 Penerimaan
Adalah suatu kegiatan dalam menerima obat obatan yang diserahkan dari
unit pengelola yang lebh tinggi kepada unit pengelola dibawahnya.
 Tujuannya agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas.

Petugas penerima obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat


obat yang di serahkan, mencakup jumlah kemasan, jenis dan jumlah obat,
bentuk obat sesuai dengan dokumen (LPLPO) dan di tanda tangani oleh
petugas penerima di ketahui oleh kepala puskesmas.

Jika terdapat kekurangan penerimaan obat wajib menuliskan jenis obat


yang kurang. setiap penambahan obat obatan di catat dan di bukukan pada
buku penerimaan obat dan kartu stok.

1.5 Penyimpanan
Adalah suatu kegitan pengamanan terhadap obat obatan yang di
terima agar aman,terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin.
Tujuanya adalah agar obat yang tersedia di unit pelayanan
kesehatan mutunya dapat di pertahankan.

a). pengaturan penyimpanan obat:

1. oba di susun secara alfabetis


2.obat di rotasi dengan sistem FIFO dan FEFO
3. obat di simpan pada rak etalase

Halaman 27
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
b). kondisi penyimpanan:

1.kelembapan

udara lembab dapat mempengaruhi obat obatan yang tidak tertutup


sehingga mempercepat kerusakan.

2.sinar matahari

Kebanyakan cairan, larutan, dan injeksi cepat rusak karena pengaruh


matahari.

3.temperatur atau panas

Obat seperti salep, krim dan supositoria sangat sensitif terhadap


pengaruh panas dan dapat meleleh.

c) Tata cara penyimpanan dan penyusunan obat:

1. pengaturan penyimpanan obat.

Di kelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan di susun berdasarkan


alfabetis sesuai nama generiknya.

2. penerapan sistem FIFO dan FEFO

Dilakukan dengan sistem First In First Out (FIFO) artinya obat yang
datang pertama kali harus dikeluarkan terlebih dahulu dari obat yang
datang kemudian.

First Expired First Out (FEFO) artinya obat yang lebih awal
kadaluarsa harus dikeluarkan terlebih dahulu dari obat yang kadaluarsa
kemudian.

3. obat yang sudah diterima

Dikelompokkan untuk memudahkan pencarian, pengawasan,


pengendalian, dan pengendalian staf obat

Halaman 28
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
4. pemindahan

Harus di lakukan hati hati agar obat tidak rusak atau pecah.

5. Golongan antibiotik

Harus di simpan dalam wadah tertutup rapat,terhindar dari cahaya


matahari di simpan di tempat yang kering.

6.vaksin dan serum.

Harus dalam wadah tertutup rapat dan di simpan di lemari es.

7.obat innjeksi

Di simpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari.

8. bentuk tablet salut

Di simpan dalam wadah yang tertutup rapat dan pengambilan nya


menggunakan sendok.

1.6 Pendistribusian
Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan yang ada di
wilayah kerja puskesmas.

a) Kegiatan pendistribusian meliputi:

1.) Jarak sub unit pelayanan


2.) biaya distribusi yang tersedia

b) menentukan jumlah dan jenis obat yang di berikan:

1. pemakaian rata rata,sisa stok


2. pola penyakit dan jumlah kunjungan.

c). melaksanakan penyerahan obat:

1. LPLPO (pustu,polindes /poskesdes)


2. puskesmas yang menyerahkan.
Halaman 29
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
3. sub unit yang mengambil.
Alur distribusi obat:
DINKES
Apotek
Polindes
GFK Poli
Pustu
Posyandu

PUSKESMAS Klinik
Poskesdes
KIA/KB

SUB UNIT

PASIEN
1.7 Administrasi
Meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian
kegiatan dalam pengelolaaan sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai, baik sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan dipuskesmas atau unit pelayanan
lainnya. Tujuan pencatatn dan pelaporan adalah:
1) Bukti bahwa pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai telah dilakukan.
2) Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3) Sumber data untuk membuat laporan
1.8 Keuangan
Fungsi dan tugas keuangan adalah mendukung pendanaan suatu
organisasi dalam melaksanankan kegiatan. Proses pertanggung jawaban
keuangan adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Untuk

Halaman 30
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
mendukung berjalannya kegiatan dalam organisasi dengan baik perlu
laporan keuangan yang berkualitas dibutuhkan kerja sama tim yang solid
karena pelaksana kegiatan adalah pemegang program.
1.9 Pelayanan di institusi
1.9.1 Pelayanan resep
1. pasien di periksa oleh dokter
2. resep diberi nomer oleh dokter dan di serahkan kepada pasien
3. resep di simpan di tempat penyimpanan resep oleh pasien
4. skrining resep oleh tugas farmasi
5. petugas farmasi menyiapkan dan meracik obat sesuai resep yang di
berikan oleh dokter
6. petugas farmasi menulis etiket
7. obat di periksa kembali oleh petugas farmasi
8. petugas memanggil pasien sesuai nama dan alamat sesuai resep
9. petugas farmasi menyerahkan obat dan memberi informasi
penggunaan dan penyimpanan obat
1.9.2 Promosi dan edukasi
Edukasi adalah proses penyampaian pesan atau saran dari sumber ke
penerima pesan seperti menyampaikan cara minum obat, makan atau
minuman apa yang harus dihindari.
3.12.3 Uraian kegiatan PKL

 Setiap hari datang mulai jam 07.00 pagi sampai jam 12.00
 Bersih – bersih di ruangan farmasi
 Melakukan kegiatan diantaranya memberi etiket obat, menulis obat
yang hampir habis dan mengambil obat digudang
 Menyiapkan, meracik, dan memberikan obat kepada pasien sesuai nama
dan alamat si pasien, dan menjelaskan aturan pakai beserta cara
penyimpanan obat kepada pasien
 Menghitung stok obat.

Halaman 31
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS DAN KIE

 Pengertian KIE

KIE adalah suatu proses penyampaian informasi antara apoteker dengan


pasien atau keluarga pasien yang dilakukan secara sistematis untuk memberikan
kesempatan kepada pasien atau keluarga pasien dan membantu meningkatkan
pengetahuan, pemahaman sehingga pasien atau keluarga pasien memperoleh
kemampuan penggunaan obat yang benar.

 Tujuan KIE

Tujuan dari KIE sendiri adalah agar farmasi dapat menjelaskan dan
menguraikan (explane and describe) penggunaan obat yang benar bagi pasien
sehingga tujuan terapi pengobatan dapat tercapai dan pasien merasa aman dengan
obat yang di konsumsi.

Seorang apoteker memiliki kewajiban untuk melaksanakan konseling pada


pasien yaitu konsultasi, informasi, edukasi (KIE) obat, baik itu obat resep maupun
non-resep agar pasien dapat mengonsumsi obatnya dengan baik dan benar.

Halaman 32
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
 Permasalahan dan usulan pemecahan masalah

NO. ISI RESEP KETERANGAN


1. Dr. Herry wibowo R/ Paracetamol
 Indikasi : meringankan rasa sakit sepeti sakit
Tgl 15/12 2020 kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam.
R/ Paracetamol  Kandungan : paracetamol 500 mg
No.VI  Kontra indikasi : pada pasien dengan riwayat
Ctm No.VI hipersensitivitas dan penyakit hepar aktif
Antasida Doen derajat berat.
No.VI  Efek penggunaan : mual, muntah, nyeri
S 3 dd 1 lambung, kehilangan nafsu makan, ruam pada
kulit.
 Cara penggunaan : dapat diberikan 3 kali sehari
sesudah makan
R/ Ctm
 Indikasi : untuk meredakan gejala alergi
rhinitis, alergi konjungtivitas, urticaria (gatal-
gatal, biduran) gatal-gatal karena gigitan
serangga, alergi eksema, dan alergi dermatitis
 Kandungan : Ctm 4 mg
 Kontra indikasi : orang dengan riwayat
hipersensitivitas terhadap obat ini atau
komponennya, anak usia <2 tahun neonatus
(bayi baru lahir), bayi prematur, penderita
serangan asma akut.
 Efek penggunaan : dapat menimbulkan rasa
kantuk, mulut kering, dan pandangan kabur.
 Cara penggunaan : dapat diberikan sesudah
makan atau sebelum tidur.

Halaman 33
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
R/ Antasida Doen
 Indikasi : gejala yang terkait dengan
kelebihan produksi asam lambung, gastritis,
tukak duodenum dan peptik seperti mual,
nyeri lambung, dan nyeri ulu hati.
 Kandungan : magnesium hidroksida 200 mg,
aluminium hidroksida 200 mg.
 Kontra indikasi : pasien yang menderita gagal
ginjal berat, hipersensitif.
 Efek penggunaan : gangguan pencernaan
(diare, mual,konstipasi, nyeri abdomen), sakit
kepala, ruam kulit.
 Cara penggunaan : kunyah tablet dengan baik
sebelum ditelan, sebaiknya dikonsumsi pada
saat perut kosong (diberikan 1-2 jam setelah
makan dan sebelum tidur
 Kesimpulan :
Si pasien menderita asam lambung atau
kambuhnya tukak lambung.
Dr. Subekti R/ Paracetamol
2. Andamari  Indikasi:meredakan nyeri, sakit kepala,
menurunkan demam
Tgl 13/12/2020  Kandungan:setiap tablet mengandung
R/ Paracetamol paracetamol 500mg
No.X  Kontraindikasi:paracetamol tidak dapat
Dexamethasone digunakan pada pasien yang memiliki
No.X hipersensitivitas
S 3 dd 1  Efek kegunaan:demam, nyeri punggung,
muncul sariawan.

Halaman 34
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
 Cara penggunaan:3xsehari sesudah makan
R/ dexamethasone
 Indikasi:untuk mengatasi peradangan/rinitis
alergi
 Kandungan:dexamethasone 0,5 mg
 Kontraindikasi:kontraindikasi pada pasien
yang dilaporkan hipersensitif terhadap obat
ini
 Efek kegunaan:panas, pusing, sakit kepala,
sakit perut
 Cara penggunaan:2-4x sehari sesudah
makan
 Kesimpulan : si pasien menderita gatel alergi
3. Dr. Subekti R/ Paracetamol
Adamari  Indikasi : untuk meredakan gejala demam dan
nyeri pada berbagai penyakit
Tgl 19/12/2020  Kontra indikasi: paracetamol jangan di
R/ Paracetamol berikan kepada penderita hipersensitif /alergi
No.VI terhadap paracetamol,penderita gangguan
Ctm No.VI fungsi hati berat.
Vitamin C No.VI  Aturan pakai: obat dapat di minum sebelum
S 3 dd 1 atau sesudah makan.
 Efek samping: efek samping dari obat
paracetamol dalam jangka panjang adalah
penurun fungsi hati.
R/ Ctm
 Aturan pakai : di berikan bersama atau tanpa
makanan.
 Kontra indikasi :anak usia <2 tahun,neonatus
<bayi baru lahir> bayi prematur penderita
Halaman 35
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
serangan asma akut.
 Indikasi :mengobati keadaan alergi seperti
gatal gatal,urtikaria,dermatitis
 Efek samping :mulut,hidung,tenggorokan
terasa kering.
Mual,muntah,nyeri lambung,konstisipasi atau
diare.
R/Vit C
 Kontra indikasi :sebelum mengonsumsi
vitamin c perlu di perhatikan bahwa pengguna
tidak pernah memiliki reaksi alergi terhadap
bahan inaktif dalam suplemen
 Efek samping ;nyeri uluh hati,sakit
perut,mual,diare,kram perut.
 Aturan pakai : dewasa :50-200 Mg perhari.
Anak:35-100Mg
Perhari
 Kesimpulan : si pasien menderita sakit batuk
disertai demam

Halaman 36
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
4. Dr. Herry Wibowo R/ Paracetamol
 Indikasi : meredakan demam dan nyeri seperti
Tgl 18/12/2020 sakit kepala.
R/ Paracetamol No.  Kandungan: paracetamol 500 mg
X  Kontra indikasi: hipersensitif
Guaifenesin No.  Efek samping: diare, perut kembung, mual,
X kehilangan nafsu makan
S 3 dd 1  Cara penggunaan: 2-4x sehari
R/ Guaifenesin
 Indikasi: meredakan batuk dan melancarkan
pengeluaran dahak
 Kandungan: glyceril guaiacolat 100 mg
 Kontra indikasi: hipersensitif, diabetes.
 Efek samping: pusing, sakit kepala, mual.
 Cara penggunaan: 2-4x sehari
 Kesimpulan: pasien menderita demam disertai
batuk.

Halaman 37
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) selama 1
bulan kami dapat menarik kesimpulan antara lain
 Cara praktek kefarmasian di sekolah sangat berbeda dengan tata kerja di
puskesmas
 Praktek di puskesmas harus berhati hati dan teliti dalam memberikan obat
kepada pasien.
 Menjadi tenaga kesehatan di puskesmas harus selalu berkerja dengan
disiplin.
1.2 Saran
1. Saran untuk pihak sekolah.
 Pembimbing dari pihak sekolah di harapkan lebih memperhatikan anak
didik yang melakukan praktek kerja lapangan (PKL)
 Sekolah sebaiknya memberikan gambaran dan penjelasan detail tentang
kegiatan di tempat praktik sebelum pelaksanaan.
 Selain kompetensi pihak sekolah di harapkan meningkatkan kegiatan
praktek produksi di sekolah agar peserta didik mempunyai dasar
kegiatan produksi
2. Saran untuk pihak puskesmas
 Fentilasi udara atau jendela kurang efektif untuk melakukan konseling
atau KIE kepada pasien
 Di harapkan untuk dokumen atau buku administrasi tidak di jadikan
satu ke dalam etalase obat
3. Saran untuk pihak sub unit puskesmas
 Penataan dokumen seharusnya di pisahkan dengan lemari obat obatan
 Penyimpanan obat di sesuaikan dengan alfabetis dan bentuk sediaan
 Penggunaan Alat peracikan kurang lengkap

Halaman 38
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan 2016. Peraturan Menteri Kesehatan NO 74 tahun 2016


tentang standar pelayanan kefarmasian dipuskesmas.

Kementerian Kesehatan 2016. Peraturan Menteri Kesehatan NO 74 tentang


puskesmas.

Kementerian Kesehatan 2016. Peraturan Menteri Kesehatan NO 43 tahun 2016


tentang standar pelayanan minimum puskesmas.

Halaman 39
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
BAB VII

LAMPIRAN

 Lampiran lampiran:

LAMPIRAN 1: Denah bangunan institusi

LAMPIRAN 2 : Contoh etiket yang di gunakan di institusi

Halaman 40
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
LAMPIRAN 3 : Contoh kwitansi

LAMPIRAN 4 : Bentuk lemari narkotika

Halaman 41
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
LAMPIRAN 5 : Contoh kartu stok
A. Kartu stok bulanan

B. Kartu stok harian

Halaman 42
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
LAMPIRAN 6 : RESEP

LAMPIRAN 7 : PENATAAN OBAT DI ETALASE

Halaman 43
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
LAMPIRAN 8 : PENATAAN OBAT DI GUDANG

LAMPIRAN 9 : ALAT PERACIK OBAT

Halaman 44
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
LAMPIRAN 10 : MEJA KURSI PERACIKAN OBAT

LAMPIRAN 11 : LEMARI PENDINGIN

Halaman 45
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020
LAMPIRAN 11 : GUDANG

Halaman 46
Laporan praktik kerja lapangan di puskesmas jogoloyo mulai tanggal 2 desember
sampai tanggal 30 desember 2020

Anda mungkin juga menyukai