D. Tokoh-tokoh pembaharu
Adapun tokoh-tokoh gerakan pembaharuan dalam Islam adalah :
1. Mesir :
Muhammad Ali Pasya dengan usahanya menterjemahkan buku-buku
asing ke dalam bahasa Arab.
Al-Tahtawi yang berpendapat bahwa penterjemahan buku-buku Barat ke
dalam bahasa Arab penting, agar umat Islam dapat mengetahui ilmu-ilmu
yang membawa kemajuan Barat. Dia juga aktif mengarang dan
menerbitkan surat kabar resmi " "الوقا ئع المصريةdan mendirikan majallah "
"روضة المدارسyang bertujuan memajukan bahasa Arab dan menyebarkan
ilmu-ilmu pengetahuan modern kepada khalayak ramai. Dia berpendapat
bahwa ulama harus mengetahui ilmu-ilmu modern agar mereka dapat
menyesuaikan syari’at dengan kebutuhan-kebutuhan modern. Ini
mengisyaratkan bahwa pintu ijtihad masih terbuka, tapi dia belum berani
mengatakan secara terang-terangan. Dia juga mencela paham fatalisme.
Menurutnya, disamping orang harus percaya pada qadha dan kadar
Tuhan, ia harus berusaha
Jamaluddin Al Afghani dengan usahanya mendirikan perkumpulan
“Urwatul Wusqo” . Pemikirannya : Islam adalah sesuai untuk semua
bangsa, semua zaman dan semua keadaan. Pintu ijtihad masih terbuka,
kemunduran Islam karena meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya.
Paham qadha dan kadar dirusak oleh paham fatalisme yang membawa
umat Islam pada keadaan statis, lemahnya rasa persaudaraan umat
Islam.
Muhammad Abduh dengan pemikirannya bahwa, kemunduran-
kemunduran disebabkan oleh paham jumud di kalangan umat Islam yaitu
keadaan membeku, statis, tidak ada perubahan, dan juga masuknya
bid’ah dalam Islam yang membuat umat Islam lupa akan ajaran Islam
yang sebenarnya, pintu ijtihad perlu dibuka kembali, memerangi taklid,
merubah cara pandang/faham jumud/fatalisme menjadi faham dinamika
(kebebasan manusia dalam kemauan dan perbuatan).
Rasyid Ridha dengan usahanya menerbitkan majalah “ Al Manar” yang
bertujuan mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial dan
ekonomi, memberantas takhayul, bid’ah, menghilangkan paham
fatalisme. Pemikirannya bahwa umat Islam mundur sebab tidak
mengamalkan ajaran yang sebenarnya. Perlu dihidupkan paham jihad,
persatuan umat Islam, ijtihad.
2. Turki
Sultan Mahmud II dengan mengadakan perubahan : dalam organisasi
pemerintahan, bidang pendidikan antara lain menambahkan pengetahuan
umum ke dalam kurikulum madrasah, mendirikan sekolah militer, sekolah
teknik, kedokteran dan sekolah pembedahan, mengirim siswa-siswa ke
Eropa.
Tanzimat yaitu pembaharuan sebagai lanjutan dari usaha-usaha sultan
Mahmud II, dengan tokohnya Mustafa Rasyid Pasya.
Usmani muda yaitu golongan intelegensia kerajaan Usmani yang banyak
menentang kekuasaan absolut Sultan, dengan tokohnya Ziya Pasya.
Turki muda
Mustafa Kemal Pasya dengan ide westernisme, sekularisasi,
nasionalisme.
3. India-Pakistan
Gerakan mujahidin dengan tokohnya sayyid Ahmad Syahid dengan
pemikirannya : bahwa umat Islam India mundur karena agama yang
mereka anut tidak lagi murni, tetapi bercampur dengan faham dari Persia
dan India, Animisme dan adat istiadat Hindu. Yang boleh disembah hanya
Tuhan tanpa perantara dan tanpa upacara yang berlebihan, tidak boleh
memberikan sifat yang berlebihan pada makhluk, sunnah yang diterima
hanyalah sunnah Nabi dan sunnah Khalifah yang empat, dan larangan
bid’ah, menentang taklid.
Sayyid Ahmad Khan dengan pandangan bahwa umat Islam India mundur
karena mereka tidak mengikuti perkembangan zaman, harus menghargai
kekuatan akal, menentang paham fatalisme, menolak taklid, pendidikan
merupakan satu-satunya jalan bagi umat Islam India untuk mencapai
kemajuan.
Gerakan Aligarh, Sayyid Amir Ali. Muhammad Iqbal, Muhammad Ali
Jinnah, Abul Kalam Azad, dll.
4. Indonesia
Salah satunya adalah Muhammadiyah, dengan pemimpinnya KH. Ahmad
Dahlan.
L. Kesimpulan
Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan Islam disebut tajdîd, secara
harfiah tajdîd berarti pembaharuan. Kemunculan gerakan pembaharuan Islam
tidak bisa dipisahkan dari kondisi obyektif kaum muslim di satu sisi dan
tantangan Barat yang muncul di hadapan Islam di sisi lain. Dari sudut pandang
ini, Islam memang menghadapi tantangan dari dua arah, yaitu dari dalam dan
dari luar. Dengan demikian, Pengertian pembaharuan bukan hanya mencakup
perbaikan kondisi obyektif masyarakat muslim, tetapi juga mencakup jawaban
Islam atas tantangan modernitas.
Pembaharuan Islam juga mngindikasikan ketidakpuasan atas kondisi
Islam historis yang berkembang sejak abad ke-18. oleh karena itu, kaum
pembaru ingin membangun cita ideal Islam yang maju dan modern.
Periode modern (1800 M dan seterusnya) adalah zaman kebangkitan
bagi umat islam. Ketika mesir jatuh ketangan barat (Perancis) serentak
mengagetkan sekaligus mengingatkan umat islam bahwa ada peradaban yang
maju di barat sana (eropa) dan merupakan ancaman bagi islam. Sehingga
menimbulkan keharusan bagi raja-raja islam dan pemuka-pemuka islam itu untuk
melakukan usaha pembaharuan dalam islam.
Dalam kenyataanya (ironis memang) selain radiasi modernisasi yang
kuat dari luar, kekeroposan di dalam islam sendiri juga terjadi. Mengakibatkan
gerakan-gerakan perlunya pembaharuan dalam islam. Namun, dalam
perjalanannya di dalam islam terjadi perbedaan pandangan tentang bagaimana
menyikapi dan menindaklanjuti usaha pembaharuan dan atau modernisasi dalam
islam.
M. Daftar pustaka
http://bigg0st.blogspot.com/2013/02/pembaharuan-islam_25.html