LAPORAN BK
LAPORAN BK
Peran dan tugas layanan bimbingan dan konselimg di sekolah MTs Istiqlal
Delitua
Dosen pengampu: Lailan syafira Putri Lubis.M.Pd.
Disusun oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan nikmat yang luar
biasa,keteguhan,serta kekuatan sehingga kami bias menyelesaikan laporan hasil observasi
ini.Shalawat beserta salam semoga tercurahkan limpahkan kepada nabi kita Muhammad saw,
beserta keluarganya.
Dalam penyusunan laporan hasil observasi yang bertempat di yayasan perguruan tinggi
istiqlal Deli tua. Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun laporan hasil
observasi yang tentunya denga bantuan atau rujukan dari berbagai sumber,sehingga dapat
memperlancar penyusunannya.Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami dalam pembuatan hasil observasi ini.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada ibu Lailan Syafira Putri Lubis.M.Pd. Dosen
mata kuliah bimbingan dan konseling yang telah memberikan kesempatan kepda kami untuk
menyusun laporan hasil observasi.
Kami sadar betul bahwa kenyataannya laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata
semuanya. Oleh karenannya penyusun sangat menghargai masukan atau kritik yang
membangun supaya bias lebih baik lagi.
Medan,7 November2022
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………….......................................
……………………………………1DAFTAR
ISI….......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN……...........................……………………………………………...3
A.Latar belakang………………………………........................…………………………….4
E.Profil BK…………………………………….....................................………….……….8
G.Tujuan observasi……………………………….............................……………………10
BAB II PEMBAHASAN…………………………………...............................……………11
A.Hasil wawancara……………………………...........................……………………….12
A.Kesimpulan ……………………………………………............................……...……19
B.Referensi……………….…………………………….............................…………….20
C.Lampiran.......................................................................................................................21
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli yang
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,remaja,maupun dewasa agar
orang yang di bimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.Pengertian
konseling adalah suatu prose memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
oleh seorang ahli (yang disebut konselor)kepada individu yang sedang mengalami masalah
(disebut klien)yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Latar belakang tersusunnya laporan ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah
bimbingan dan konseling.Dengan mengkaji bagaimana peran dan tugas layanan bimbingan
dan konseling di sekolah istiqlal deli tua.Maka kita dapat membedakan bagaimana peran dan
tugas antara guru,kepala sekolah,dll,dalam menangani berbagai masalah siswa yang
terjadi.Serta kita juga mengetahui cara guru-guru dan staf lainnya untuk menangani masalah
yang telah di timbulkan siswa di sekolah istiqlal.
Maka selain sebagai tugas,penulis juga beranggapan bahwa laporan ini bukan hanya
sebagai tugas dari mata kuliah,namun juga sebagai sarana guna menambah wawasan bagi
penulis secara pribadi dan bagi pembaca sekalian.
a. Nama :Mts
ISTIQLAL DELITUA
b. Alamat :Jln. Stasiun No.1A Desa suka makmur Delitua
c. Status :Swasta
a. Visi sekolah
Menjadi madrasah yang dapat menghasilkan anak didik yang menguasai dasar-dasar
pengetahuan dan ilmu agama islam serta taat beribadah yang mampu bersaing untuk
melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi atau memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Misi sekolah
c. Tujuan sekolah
SMK Swasta Istiqlal Delitua merupakan salah satu sekolah yang tergabung dalam
Yayasan Perguruan Istiqlal Delitua yang berdiri sejak tahun 1992. Pada awalnya Yayasan
Perguruan Istiqlal Delitua hanya memiliki tiga sekolah yaitu MTs, SLTP dan SLTA. Tetapi
pada tahun 2003 berdirilah sebuah sekolah lagi yaitu SMK Swasta Istiqlal Delitua yang
memiliki dua program keahlian yaitu Akuntansi dan Administrasi Perkantoran (Sekretaris).
Kemudian pada tahun 2007 SMK Swasta Istiqlal Delitua membuka kembali dua program
keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan serta Multimedia. Dan yang terakhir pada
tahun 2008 kembali membuka satu program keahlian yaitu Teknik Kendaraan Ringan
(Otomotif).
SMK Swasta Istiqlal Delitua yang sudah berjalan selama enam belas tahun ini
memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi keluarga menengah ke bawah di
lingkungan Delitua dan sekitarnya. Serta menjadikan siswa-siswi untuk menjadi Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan berakhlak mulia demi mewujudkan
sekolah yang berstandar Nasional pada akhirnya.
MTs Istiqlal delitua terletak di Jln simpang stasiun no.1.A Suka makmur,kec,Deli
tua.Kabupaten deli serdang Sumatera utara.
Kondisi lingkungan di MTs istiqlal delitua sudah tertata dengan rapih dan bersih,
suasanannya sejuk dan indah dipandang karena ada pepohonan sehingga tidak gersang.Mts
Istiqlal delitua memiliki guru berjumlah 36,memiliki 21 ruang kelas,1 laboratorium,dan 1
perpustakaan.Siswa laki-laki berjumlah 168 siswa dan siswi perempuan berjumlah 158.
Saat berada di dalam kelas suasananya sangat senyap pada saat belajar dan ruangannya
juga bersih dan rapih sertah guru mata pelajarannya juga sangat ramah.
E. Profil BK di MTS istiqlal Deli Tua
2.
Di dalam ruang kantor Mts terdapat meja guru-guru termasuk guru bimbingan
konseling dan terdapat ruang arsip dan ruang diskusi kelompok
1. Kepala Sekolah
Sebgai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala sekolah adalah:
b. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
h. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling.
c. Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa, bagi wakil kepala
sekolah yang berlatar belakang penidikan bimbingan dan konseling.
2. Menyusun program
3. Melaksanakan program
5. Menilai program
d. Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap sejumlah siswa yang
menjadi tanggung jawabnya
d. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program perbaikan dan program
pengayaan).
6. Wali Kelas
Sebagai mitra kerja guru pembimbing (konselor), wali kelas mempunyai tugas :
c. Memberikan informasi tentang siswa di kelas yang mendaji tanggung jawabnya untuk
memperoleh layanan bimbingan.
d. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan
khusus
G. Tujuan observasi
2. Mengetahui apa saja masalah yang terjadi di sekolah MTs Istiqlal delitua
A. Hasil wawancara
Penanya :Assalamuaalaikum
Narasumber:Waalaikumsalam
Penanya :Menurut ibu,dalam suatu sekolah perlu atau tidak diadakan program BK
Penanya :Selain guru BK,apakah ada pihak lain yang berperan dalam pelaksanaan
layaan BK?
Narasumber :Dari guru bidang study lalu jika tida bias di selesaikan sendiri lalu
memberitahukan ke guru BK lalu melaporkan ke koordinatornya yaitu ibu junaidah
bagaimana penanganan yang tepat bagi masalah siswa tersebut. Jika masalahnya terlalu
parah maka kepala sekolah yang memutuskan apakah siswa tersebut masih bertahan di
sini atau memang ahrus di pindahkan.
Penanya :Apakah guru mata pelajaran juga menyampaikan informasi tentang tujuan
BK serta manfaatnya bagi siswa?
Narasumber :tidak.Guru mata kuliah hanya menegur siswa yang bermasalah seperti
tidak mengerjakan pekerjaan rumah,membawa handphone,maka guru mata pelajaranlah
yang akan melaporkan ke guru BK.
Penanya :Apakah ada kerja sama dari guru bidang study dan guru BK mengenai
pengidentifikasikan siswa yang membutuhkan layanan BK?
Narasumber :Iya ada kerja samanya,seperti yang sudah di jelaskan di atas apabila
siswa melakukan masalah maka guru bidang study ikut campur jika masalah tersebut
masih masalah yang ringan jika sudah terlalu parah maka akan dilaporkan ke guru BK.
Penanya :Sejauh apakah guru mata pelajaran berperan dalam program BK?
Narasumber :Tidak terlalu jauh,guru mata pelajaran hanya sedikit berperan dalam
program BK,seperti ada siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah maka guru
bidang study yang akan menghukumnya dengan berdiri di depan kelas dan tidak boleh
hukuman fisik,hukumannya dapat berupa hafalan surah,nulid ulang kembali tugasnya.Jika
sudah terlalu parah kali lalu di ambil alih oleh BK.
Narasumber :Iya,jika ada siswa yang tidak membayar uang sekolah maka tugas BK
adalah menanyakan kenapa dia belum membayar uang sekolah apakah karena belum ada
uang atau karena hal lain dan jika tidak ada jalan keluarnya maka BK akan menanyakan
lngsung dengan orang tua siswa karena takutnya dari orang tua sudah di kasihkan tapi
oleh sang anak tidak diberikan atau diambil untuk jajannya sendiri.
Penanya :Masalah apa saja yang di hadapi bersama dengan guru bidang study?
Narasuumber :Masalah seperti pada saat guru bidang study lagi mengajar lalu ada
ketahuan yang cabut kelas nah maka akan bekerja sama dengan BK,lalu jika ada siswa
yang sering absen.
KAJIAN
Bimbingan atau Guidance merupakan salah satu bidang dan program dari pendidikan,
dan program ini ditujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Menurut
Hamrin dan Nericson dalam Laksi (2003:1) bimbingan sebagai salah satu aspek dari program
pendidikan diarahkan terutama untuk membantu para peserta didik agar dapat menyesuaikan
diri dengan situasi yang dihadapi saat ini dan dapat merencanakan masa depannya sesuai
dengan minat, kemampuan dan kebutuhan sosialnya. Bimbingan juga merupakan layanan
yang bersifat profesional yang diberikan oleh para konselor yang memiliki latar belakang
pendidikan, dan keahlian dibidang bimbingan dan konseling. “ bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan oleh konselor yang memiliki kompetensi (profesional) kepada
individu dari berbagai tahapan usia untuk membantu mereka mengarahkan kehidupannya,
mengembangkan pandangan hidupnya, menentukan bagi dirinya, dan memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi”, (Laksmi,2003:3)
1. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Hal ini mengandung arti
bahwa kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
kebetulan, insidental, sewaktu-waktu, tidak sengaja, atau asal saja, melainkan suatu kegiatan
yang dilakukan dengan sistematis, sengaja, berencana, terus menerus, dan terarah kepada
tujuan.
3. Bantuan dalam bimbingan diberikan kepada individu, baik perorangan maupun
kelompok.
4. Bantuan diberikan kepada semua orang tanpa kecuali, artinya tidak diberikan kepada
kelompok-kelompok umum tertentu, tetapi meliputi semua usia, mulai dari anak-anak,
remaja, dan orang dewasa.
5. Bantuan yang diberikan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara
optimal menjadi pribadi yang mandiri.
6. Untuk mencapai tujuan bimbingan tersebut diatas, digunakan pendekatan pribadi
dengan menggunakan berbagai teknik dan media bimbingan.
7. Bimbingan diberikan oleh orang-orang yang ahli, yaitu orang-orang yang memiliki
keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang bimbingan.
Berdasarkan atas ciri-ciri pokok tersebut, maka yang dimaksud dengan bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang
dibimbing mendapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel dari bahasa latin counselium
artinya “bersama” atau “bicara bersama”. “Berbicara bersama-sama adalah pembicaraan
konselor (counselor) dengan seorang atau beberapa klien. Menurut Berdnard & Fullner,
konseling meliputi mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi membantu individu yang
bersangkutan untuk mengekspresikan hal tersebut. Menurut Devision of Counseling
Psychology. Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi
hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan mencapai perkembangan kemampuan pribadi
dimilikinya secara optimal.
Masih banyak lagi rumusan pengertian atau definisi konseling yang dikemukakan
oleh para ahli, namun pada dasarnya masing-masing rumusan konseling mengandung hal-hal
pokok sebagai berikut :
1. Konseling melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan
komunikasi langsung, mengemukakan dan memperhatikan dengan saksama isi pembicaran,
gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata, dan gerakan-gerakan lain dengan maksud
meningkatkan pemahaman kedua belah pihak yang terlibat di dalam interaksi itu.
2. Interaksi antara konseling dan konselor berlagsung dalam waktu yang relatif lama dan
terarah pada pencpaian tujuan. Berlainan dengan pembicaraan biasa.
3. Tujuan dari hubungan konseling adalah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien.
Konselor melibatkan memusatkan perhatiaanya kepada konseli dengan mencurahkan segala
daya dan upaya demi perubahan pada diri klien, yaitu perubahan ke arah yang lebih baik,
teratasinya masalah yang sedang dihadapi klien.
4. Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal, yaitu konselor
dan konseling saling berbicara. Konseli berbicara tenang pikiran-pikirannya, tentang
perasaan-perasaannya, tentang perilaku-perilakunya dan banyak lagi tentang dirinya.
Sedangkan dipihak konselor, mendengarkan dan menanggapi hal-hal yang dikemukakan oleh
konseli dengan maksud agar konseli memberikn reaksinya dan berbicara lagi lebih lanjut.
Keduanya terlibat dalam memikirkan, berbicara dan mengemukakan gagasan-gagasan yang
akhirnya bermuara pada teratasinya masalah klien.
5. Konseling merupakan proses yang dinamis, artinya individu konseli dibantu untuk
dapat mengembangkan dirinya, mengembangkan kemampuan-kemampuannya dalam
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi klien.
6. Konseling didasari atas penerimaan-penerimaan konselor secara wajar tentang diri
klien, yaitu atas dasar penghargaan terhadap harkat dan martabat klien.
Atas dasar ciri-ciri pokok tersebut diatas, dapat dirumuskan dengan memberi bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Menurut Leona, E. Taylor (1953:2) ada lima karakteristik yang sekaligus juga
merupakan prinsip-prinsip konseling. Lima karakteristik tersebut adalah :
1. Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat (advicement), sebab di dalam
pemberian nasihat proses berpikir ada dan diberikan oleh penasihat. Sedang dalam konseling
proses berpikir dan pemecahan ditemukan dan dilakukan oleh konseli sendiri.
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai peserta didik, merupakan pribadi
yang unik dengan segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat perbedaan
individual antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Hal tersebut, merupakan
beberapa aspek psikologis dalam pendidikan yang bersumber dari siswa sebagai subjek didik,
dan dapat menimbulkan berbagai masalah. Beberapa masalah psikologis yang merupakan
latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah, antara lain :
e. Masalah Belajar
Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di
sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam membantu
siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun
dimasyarakat dengan berhasil. Oleh karena itu, diperlukan adanya layanan bimbingan dan
konseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberi
bantuan kepada siswa dalam memecahkan berbagai masalah.
a. Perkembangan Pendidikan
b. Peranan Guru
Sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama adalah mendidik
dan membantu peserta didik untuk mencapai kedewasaan. Maka dari itu seorang guru harus
memahami segala aspek pribadi anak didik baik dari segi jasmani maupun rohani. Seorang
guru juga harus mempunyai informasi yang cukup untuk dirinya sehubungan dengan
perannya, pekerjaan, kebutuhan dan motivasinya, kesehatan mentalnya, dan tingkat
kecakapan yang harus dimilikinya.
Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari
pihak si pembimbing atau klien, maupun dari pihak konselor. Asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan dari konseli (konseli) mengikuti/menjalani
pelayanan/kegiatan yang diperlukannya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang
menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi
dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli).Keterbukaan ini
amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri
konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan.Agar konseli dapat terbuka, guru
pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan
bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang.
Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat
dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
Intinya masalah konseli yang ditangani konselor melalui kegiatan bimbingan dan konseling
adalah masalah-masalah yang saat ini sedang dirasakan, bukan masalah yang pernah dialami
pada masa lampau, dan kemungkinaan masalah yang akan dialami pada masa yang akan
datang.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunju pada tujuan umum bimbingan dan
konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima
diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta
mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap
pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian konseli.
Salah satu tujuan pelayanan bimbingan dan konseling ialah kemandirian. Ciri-ciri
kemandirian pada siswa yang telah dibimbing antara lain:
b. Menerima diri senditi dan lingkungannya secara positif dan dinamis.
e. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan kemampuan-
kemampuan yang dimilkinya.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang
menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli
untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan
baginya.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap
sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton,
dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.Asas kedinamisan mengacu pada hal-hal baru yang
hendaknya terdapat pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasilnya.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru
pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan
dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan
dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal
ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang
benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.Keprofesionalan guru pembimbing
harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling
maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas
suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak
yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-
guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan
kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling dapat dilihatdari berbagai sei yaitu dari segi
fungsi, sasaran, layanan, masalah.
Dilihat dari segi fungsinya ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah
mencakup bimbingan dan fungsi-fungsi yaitu pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan
pengembangan. Penekanan prioritas pada fungsi-fungsi tertentu pada umumnya didasarkan
pada kemudahan-kemudahan yang tersedia dan pada permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Dari segi sasarannya, bimbingan dan konseling di sekolah diperuntukkan bagi semua
siswa dengan tujuan agar siswa secara persoerangan mencapai perkembangan optimal
melalaui kemampuan pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri dan lingkungan,
pengambilan keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu, sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi, akan terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan
konseling tersebut.
Dilihat dari layanan yang diberikan, kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
meliputi layanan-layanan:
1. Pengumpulan data, yaitu kegiatan dalam bentuk pengumpulan data pengolahan dan
penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya. Tujuan layanan
ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang objektif terhadap siswa dalam membantu
mereka mencapai perkembangan optimal.
2. Pemberian informasi, yaitu layanan dalam memberikan sejumlah informasi kepada
para siswa. Tujuan layanan ni adalah agar para siswa memiliki informasi yang memadai baik
informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungan. Informasi yang diterima
oleh siswa merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.
3. Penempatan, yaitu layanan untuk membantu para ssiswa agar memperoleh wadah
yang sesuai dengn potensi yang diilikinya. Tujuan layanan ini adalah agar semua siswa dapat
mencapai prestasi optimal sesuai dengan potensinya. Setiap siswa diharapkan memperoleh
wadah yang tepat untuk mengembangkan segala kemapuan pribadinya.
4. Alih tangan, yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak yang lebih mampu dan
berwenang apabila masalah yang ditangani itu diluar kemampuan dan kewenangan petugas
pemberi bantuan yang terdahulu. Misalnya mengirim siswa ke dokter untuk pemeriksaan
kesehatan, pengiriman ke psikolog, untuk pemeriksaan psikologis, dan sebagainya.
5. Penilaian dan tindak lanjut, yaitu layanan untuk menilai keberhasilan usaha
bimbingan yang telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung layanan ini dapat berfunngsi
untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.
Dilihat dari masalah yang dihadapi para siswa, bimbingan dan konseling di sekolah
mencakup:
a. Bimingan pendidikan, yaitu jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam
menghadapi dan memrcahkan masalah-masalah pendidikan. Yang tergolong masalah-
masalah pendidikan misalnya, pengenalan kurikulum pemilihan jurusan, cara belajar,
perencanaan pendidikan dan sebagainya.
b. Bimbngan karir, yaitu jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karir seperti : pemahaman teerhadap
dunia kerja, perencanaan karir, penyesuaian pekerjaan, pemilihan lapangan kerja, dan
pemahaman terhadap keadaan dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan
karir. Bimbingan sosial, pribadi, emosional, yaitu jenis bimbingan yang membantu para
siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial, pribadi, emosional
seperti masalah pergaulan, penyelesaian konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu pelayanan yang perlu di
laksanakan dalam sekolah agar dapat membantu mengatasi permasalahan siswa
dan menjadikan siswa menjadi individu yang baik dan disiplin.
2. Layanan bimbingan konseling di MTs istiqlal delitua sudah baik .Penangan
terhadap siswa bermasalah hanya mendapatkan hukuman ringan tanpa adanya
kekerasan fisik.
3. Teknik guru BK dlam menangani siswa yang bermasalah sudah tepat .
4. Kita dapat mengetahui penanganan yang tepat berkaitan dengan masalah siswa
B. Referensi