Anda di halaman 1dari 8

Undang-Undang No.

13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan dan PP No. 35 Tahun 2021
Jam Kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan,
dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para
pekerja di sektor swasta diatur dalam pasal 77 sampai dengan pasal 85
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. Undang-
Undang Cipta Kerja No.11 Tahun 2020. Serta pasal 21 sampai dengan 25
Peraturan Pemerintah No. 35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan
Hubungan Kerja. Peraturan Pemerintah ini muncul untuk melengkapi
perubahan aturan perburuhan paska terbitnya UU Cipta Kerja.
TujuanPenentuan Dari adanya jam kerja yang terbagi-bagi
1.Meningkatkan semangat kerja seorang karyawan karenakan diberikan
istirahat, sehingga memiliki waktu untuk mengumpulkan beberapa hal
yang perlu, semacam makan/kebutuhan rohani.
2.Meningkatkan semangat kerja seorang karyawan karena memiliki untuk
beristirahat, sehingga lebih efisien dalam menjaga Kesehatan dan
kestabilan para perkerjanya.
3.Meningkatkan Nilai kerja karyawan karena diberi waktu khusus,
sehingga memiliki jam untuk waktu luang, sehingga dapat mengumpulkan
energi untuk melakukan perkejaan.
4.Mengatur seluruh jam pekerjaan para karyawan yang bekerja agar
tidak bertabrakan jam kerjanya dengan karyawan lain.
MACAM-MACAM PEMBAGIAN WAKTU KERJA
Jam Kerja Pasal 77 ayat 1 dan 2 UU NO.13 Tahun 2003 jo UU
No.21 Tahun 2020 dan pasal 21 ayat 2 PP No.25 Tahun 2021
mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketetuan
jam kerja.
7 jam kerja dalam satu hari atau 40 jam kerja dalam satu
minggu untuk 6 hari kerja dalam satu minggu.
8 jam kerja dalam satu hari atau 40 jam kerja dalam satu
minggu untuk 5 hari kerja dalam satu minggu.
UU Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja
Ketentuan mengenai
Pelaksanaan jam kerja
waktu kerja pada sektor
bagi pekerja/buruh di
usaha atau pekerjaan perusahaan diatur dalam
tertentu sebagaimana perjanjian kerja,
dimaksud dalam ayat peraturan perusahaan,
(3) diatur dengan atau perjanjian kerja
Keputusan Menteri. bersama
UU Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja
Ketentuan mengenai
Ketentuan lebih lanjut
waktu kerja lembur dan
mengenai waktu kerja
upah kerja lembur
lembur dan upah kerja
sebagaimana dimaksud
lembur diatur dalam
dalam ayat (2) dan
Peraturan Pemerintah
ayat (3) diatur dengan
Keputusan Menteri.
UU Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja
Hak istirahat panjang
Pelaksanaan cuti
sebagaimana dimaksud
tahunan sebagaimana
dalam ayat (2) huruf d
dimaksud pada ayat (3)
hanya berlaku bagi
diatur dalam perjanjian
pekerja/buruh yang
kerja, peraturan
bekerja pada
perusahaan, atau
perusahaan tertentu.
perjanjian kerja
bersama.

Anda mungkin juga menyukai