OLEH:
NAMA NIM
ALDI ALFARIJI ADANGKE : 2122511086
MARIA EDELTRUDIS AMARAL : 2122511087
KRISTIAN NOKAS : 2122511088
FITRIYANTI D. TUPONG : 2122511089
ANGGELINA SANDRIANI : 2122511090
C. Klasifikasi Kepemimpinan
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional “Berdasarkan Leadership
In Organizational, kepemimpinan terdiri atas pendekatan trait approach, behavior
approach, power influence approach, situational approach, serta integrative
approach,” ujarnya.
Lebih lanjut, Betty mengutip dari Bass dan Stogdill dalam bukunya yang
berjudul Handbook of Leadership, terdapat tiga teori dasar yang dapat menjadi
pertimbangan dalam memahami kepemimpinan lebih dalam. Yaitu, trait approach,
behavior approach, dan transformational. “Dari ketiga teori tersebut diharapkan
organisasi atau unit agar mencapai visi dari organisasi tersebut,” Tegasnya.
Mengenai kepemimpinan transaksional, Betty mengungkapkan model itu
berfokus pada transaksi yang terjadi antara pemimpin dan pengikut. Kepemimpinan
tersebut bertujuan mengetahui bagaimana pemimpin memperoleh sesuatu, begitupun
sebaliknya.
Sementara itu, Kepemimpinan transformasional menunjuk pada proses di
mana seorang individu terlibat dengan orang lain dan menciptakan sebuah
hubungan yang meningkatkan tingkat motivasi dan moralitas. Baik pemimpin
maupun pengikutnya.
D. Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin berperan besar dalam menentukan setiap kebijakan sebuah
organisasi. Tujuan organisasi bisa tercapai ketika seorang pemimpin mampu
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu, setiap organisasi
atau kelompok membutuhkan seorang pemimpin yang mengerti tentang fungsi
kepemimpinan.
Fungsi kepemimpinan merupakan usaha untuk mengarahkan anggota kelompok
agar memiliki semangat yang tinggi dan bekerja sebaik mungkin. Selain itu, fungsi
kepemimpinan juga berkaitan dalam mengatur hubungan antara individu atau
kelompok dalam organisasi. Hal ini perlu dilakukan guna mewujudkan organisasi
yang bergerak ke arah pencapaian
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar
mau melaksanakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya. Sehingga,
kepemimpinan bisa dikatakan sebagai sebuah kemampuan memerintah serta
memengaruhi orang lain agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai.
1. Kegagalan Berkomunikasi
Kerumitan bisnis pada masa sekarang mendesak pemimpin bisnis untuk
dapat berkomunikasi pada setiap level dalam perusahaan. Misalnya, Anda
harus menyusun sebuah visi dan membujuk agar tim Anda setuju dengan visi
Anda tersebut. Anda harus menghubungkan setiap individu dalam perusahaan
Anda dan menginspirasi mereka. Anda sebagai pemimpin juga pemilik bisnis
ini untuk membangun kepercayaan dengan para anggota Anda melalui
komunikasi verbal dan tindakan nonverbal agar dapat memperkuat antar
anggota.
Komunikasi efektif sangat sulit karena komitmen yang dibutuhkan. Anda
harus membangun komunikasi yang efektif sebagai prioritas dan perlu adanya
kedisplinan, konsistensi, komunikasi pesan dan kemauan untuk menjaga
sistem komunikasi itu setiap hari.
Dengan membangun sistem komunikasi yang terstruktur mampu
menghubungkan setiap level dalam perusahaan, Anda juga dapat
mengembangkan efektifitas sebagai seorang pemimpin dan mengarahkan
perkembangan karyawan baik di level atas maupun bawah.
2. Kurang Akuntabilitas
Dalam perusahaan, apabila ada pekerjaan besar yang gagal dikerjakan dan
beberapa ide tidak berjalan dengan lancar maka Anda kurang memiliki
akuntabilitas. Anda memerlukan sebuah papan pencatatan kinerja yang bisa
memonitor hasil kerja yang Anda inginkan. Kebanyakan pemimpin mengetahui
hal ini, namun menjadikan hal ini sebagai sebuah sistem yang membutuhkan
disiplin diri dan fokus. Agar sistem dapat terbentuk, Anda membutuhkan
dukungan dari karyawan Anda dan tidak mudah terpengaruh hingga hal ini
menjadi bagian dari operasional Anda.
3. Segan Untuk Melakukan Pemecatan
pemimpin terbaik memiliki ketakutan untuk memecat karyawan jika
digunakan dalam tim bahkan ada keluarga. Coba Anda kapan terakhir kali
Anda memecat anggota yang memiliki hubungan keluarga dengan Anda? Ini
adalah kelemahan dari seorang pemimpin yang masih menggunakan
pandangan subjektif.
Kita jarang menemukan orang yang mungkin bekerja dengan baik di
perusahaan lama namun tidak dapat bekerja dengan baik di perusahaan Anda
karena setiap perusahaan memiliki karakter yang berbeda yang perlu
disesuaikan dengan yang lain. Sejalan dengan berkembangnya perusahaan
maka anggota tim dan pemimpin memiliki keputusan yang sulit untuk terus
mengupgrade kemampuan. Sebagai pemimpin carilah orang yang mau bekerja
untuk keberhasilan keberhasilan anggota perusahaan.
4. Kurangnya Pemerataan
Sangat sulit bila seluruh anggota tim Anda tidak memiliki kesamaan cara
pandang. Anda sebagai pemimpin tentu tidak setuju namun Anda harus
memastikan bahwa seluruh anggota Anda berada di belakang Anda dan
mengikuti semua Arah Anda untuk segala hal untuk mendukung Anda
mencapai tujuan.
Lalu hal sederhana tentang pemerataan adalah penting adanya sistem
kompensasi yang memastikan seluruh karyawan mendapatkan penghargaan
atau komisi atau bonus setelah mereka bekerja untuk mewujudkan apa yang
menjadi tujuan Anda sebagai seorang pemimpin.
ketika mengetahui antara hasil kinerja dan reward di seluruh pekerjaan dan
karyawan yang akan bekerja dengan baik.