Anda di halaman 1dari 46

Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN i


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Ide dan Peluang Usaha


Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, diharapkan kalian dapat


memahami ide dan peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati.

B. Uraian Materi

Peluang usaha adalah suatu ide yang menarik atau usulan usaha yang
memberikan kemungkinan untuk memberikan hasil bagi seseorang yang ingin
mengambil risiko. Suatu peluang usaha yang baik mampu memenuhi beberapa
kriteria berikut ini:
1) Permintaan yang nyata, yaitu merespon kebutuhan yang tidak dipenuhi atau
mensyaratkan pelanggan yang mempunyai kemampuan untuk membeli dan bisa
memilih
2) Pengembalian investasi, yaitu memberikan hasil dalam janga waktu cepat, lama,
dan tepat waktu.
3) Kompetitif, yaitu dapat mengimbangi atau lebih baik. Atau sama dari sudut
pandang pelanggan dibandingkan dengan produk atau jasa yang tersedia.
4) Mencapai tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi
yang mengambil risiko.
5) Ketersediaan sumber daya dan ketrampilan yang terjangkau dari segi sumber
daya, kompetensi, dan persyaratan hukum
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang beragam,
tak terkecuali hasil buminya. Berbagai jenis bahan nabati dihasilkan dalam jumlah dan
jenis yang sangat beragam. Melimpahnya hasil panen bahan nabati saat musim panen,
mendorong diciptakannya berbagai peluang untuk usaha pengolahan produk
makanan awetan dari bahan nabati. Makanan awetan dari bahan nabati adalah
makanan yang dibuat dari sumber daya alam nabati, yang sudah melalui proses
pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik, baik menggunakan pengawet
maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang.
Berbagai jenis produk makanan awetan dari bahan nabati dapat dikembangkan
dalam perencanaan berwirausaha dengan merujuk pada beberapa hal, di antaranya
keahlian, kesukaan atau minat, ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, serta
peluang yang ada. Selain itu, proses penggalian ide untuk menentukan usaha makanan
awetan dari bahan nabati perlu memperhatikan kebutuhan pasar akan produk yang
akan dibuat. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan serta dibutuhkan oleh pasar,
menjadi hal yang mendasar untuk direncanakan dengan matang.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 3


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

C. Rangkuman

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk
sumber daya bahan nabatinya. Jumlahnya yang banyak dan beragam, serta melimpah
saat musim panen tiba, mendorong peluang usaha untuk pengolahan makanan
awetan dari bahan nabati.
Dalam menentukan ide untuk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
nabati perlu mempertimbangkan keahlian, kesukaan atau minat, ketersediaan bahan
baku yang ada di sekitarnya, serta peluang yang ada. Selain itu, proses penggalian ide
untuk menentukan usaha makanan awetan dari bahan nabati perlu memperhatikan
kebutuhan pasar akan produk yang akan dibuat agar produk dapat diterima pasar.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 4


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Sumber Daya yang Dibutuhkan dan Administrasi Usaha

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2, diharapkan kalian dapat:


1. Menganalisis sumber daya yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan usaha
2. Menjelaskan administrasi usaha

B. Uraian Materi

1. Sumber Daya yang Dibutuhkan Untuk Usaha

Tahukah kalian, sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan nabati? Berikut ini adalah sumber daya yang
dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha yang dikenal dengan istilah 6M,
yaitu:
a. Man (manusia)
Man atau yag dikenal dengan istilah sumber daya manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor yang penting karena dari faktor inilah modal
dan keterampilan dikelola. Manusia merupakan unsur manajemen yang
paling penting dalam mencapai tujuan usaha.

b. Money (uang)
Uang disini berupa modal usaha atau biasanyan berupa uang. Pada dasarnya
semua kegiatan membutuhkan modal awal di mana kita bisa melakukan hal-
hal berupa pengorbanan yang akan membuat modal tersebut akan kembali
menjadi modal dan memiliki tambahan yang kita sebut keuntungan.

c. Material (bahan)
Material yang dimaksud adalah bahan baku apa yang akan digunakan untuk
kegiatan produksi.

d. Machine (mesin)
Mesin merupakan adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
kegiatan produksi agar dapat menghasilkan produk secara maksimal. Dapat
berupa mesin canggih ataupun mesin sederhana, tergantung kemampuan
dari perusahaan tersebut.

e. Methode (metode)
Metode adalah cara yang digunakan oleh perusahaan agar kegiatan produksi
dapat berjalan secara efektif dan efisien.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 7


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

f. Market (pasar)
Barang yang diproduksi seharusnya adalah barang yang dibutuhkan oleh
konsumen, agar tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan secara
maksimal dapat tercapai. Atau dapat pula, perusahaan memiliki pangsa
pasar yang potensial yang membutuhkan suatu produk, baru setelah itu
perusahaan mencoba untuk memproduksi dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan pasar tersebut. Jadi pasar dapat berfungsi maksimal bagi
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan/uang.

2. Administrasi Sederhana
Administrasi adalah pencatatan yang harus dibuat oleh perusahaan untuk
memudahkan pengaturan, mengawasi dan mengevaluasi. Misal bidang produksi,
pencatatan yang harus dilakukan mencakup pencatatan alat dan bahan apa saja
yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi, pembelian barang/kebutuhan
kegiatan usaha, waktu/jadwal kegiatan produksi, siapa saja yang melakukan
kegiatan produksi, tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan produksi.
Bidang keuangan, mengatur dari mana sumber modal diperoleh, mencatat
pemasukan dan pengeluaran uang tunai (jurnal), membuat laporan keuangan
pada akhir periode dan seterusnya. Pembukuan yang baik, adalah pembukuan
yang dapat dibaca dan memberi informasi sesuai yang dimaksud oleh pembuat
pembukuan.

C. Rangkuman
1. Sumber daya yang dibutuhkan untuk usaha dikenal dengan istilah 6M, yaitu Man,
Money, material, Machine, Methode, dan Mareket. Semua sumber daya saling
berkaitan, oleh karena itu perlu dikaji apakah sumber daya yang paling potensial
dimiliki oleh perusahaan. Hal ini bisa menjadi focus kegiatan usaha agar kegiatan
perusahaan dapat berjalan maksimal.
2. Semua hal yang terdapat atau terjadi pada perusahaan harus dibuat pencatatannya,
sebagai alat untuk mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya usaha.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

PEMASARAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3, diharapkan kalian dapat:


1. Menjelaskan pengertian pemasaran
2. Menjelaskan fungsi dari pemasaran
3. Menjelaskan jenis-jenis pemasaran
4. Menentukan strategi pemasaran yang potensial agar target penjualan produk
sesuai dengan yang telah direncanakan.

B. Uraian Materi

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-


kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga,
1. Pengertian Pemasaran mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.

2. Fungsi Pemasaran

a. Pengenalan produk
Dengan adanya pemasaran, produk akan lebih mudah dikenal oleh pelanggan.
Pemasar harus menonjolkan keunggulan dari produk yang di pasarkan.
Sehingga bisa lebih menarik perhatian dibanding produk pesaing.
b. Riset (penelitian)
Riset memungkinkan pemasaruntuk mendapatkan informasi yang tepat
mengenai pasar target sebuah produk. Beberapa hal yang biasanya harus
diriset adalah kepopuleran, usia, jenis kelamin kebutuhan hingga keinginan
dan lain sebagainya. Nantinya produk yang diproduksi bisa disesuaikan
dengan apa yang sesuai dengan target pasarnya.
c. Distribusi
Dengan distribusi yang baik, akan memastikan bahwa produk dapat mudah
dipindahkan dari lokasi produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air
dan laut. Selain itu juga memastikan bahwa produk dapat dengan mudah
didapatkan oleh pelanggan. Sebagai pemasar juga harus merencanakan segala
sesuatunya seperti armada, keuangan dalam proses distribusi.
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 10
Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

d. Layanan purnajual
Dalam sebuah penjualan, layanan setelah penjualan memang sangat
dibutuhkan. Pemasaran harus membantu pelanggan setelah mereka membeli
produk. Misalnya seperti produk mesin, pelanggan mungkin akan merasa
kesulitan ketika menemukan masalah pada mesin yang telah mereka beli.
Tugas bagian pemasaran, memastikan dan membantu agar mesin itu berjalan
dengan semestinya.

3. Jenis-jenis Pemasaran

Terdapat beberapa pilihan untuk mengenalkan produk kita kepada konsumen.


Apa yang dipilih perusahaan sangat disesuaikan siapa yang menjadi target market
kita. Berikut beberapa jenis pemasaran, silahkan pelajari dan tentukan sesuai
dengan produk dan kekhasan perusahaanmu ya.

a. Branding
Produk dan layanan harus memiliki target pasar, dan nama atau “merek,”
untuk dikenal. Branding adalah bentuk pemasaran yang memiliki fungsi
sebagai iklan jangka panjang. Ini sangat membantu untuk membuat produk
atau layanan menjadi lebih menarik dan terkenal. Branding sering kali
menyertakan nama, slogan, dan logo.
b. Iklan Siaran
Menggunakan radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan
berbayar yang paling umum. Pemasaran ke pelanggan sangat potensial ketika
menggunakan radio karena pendengar radio benar-benar mendengarkan apa
yang diucapkan oleh penyiarnya. Selain itu, juga bisa menggunakan media TV
untuk menjangkau pelanggan secara luas.
c. Multi-Level Marketing
Pemasaran dengan menggunakan multi-level marketing adalah bentuk
penjualan langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan
merekrut dan menjual produk-produknya. Multi-level marketing juga disebut
network marketing karena tenaga penjualan mendapatkan komisi dari
produk yang mereka jual serta komisi penjualan dari jaringannya.
d. Internet atau online
Internet menjadi salah satu media pemasaran yang paling diminati. Hampir
semua orang pasti menggunakan internet, sehingga pasarnya sangat luas.
Pemasaran dapat dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunaan email,
website atau iklan. Target pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak
penyedia jasa iklan yang memiliki fitur ini.
Setiap jenis pemasaran memiliki kelebihan dan kelemahan, sangat bergantung
kepada kondisi perusahaan masing-masing. Oleh karena itu, sesuaikanlah
dengan berdiskusi dengan anggota perusahaan atau kelompokmu.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

C. Rangkuman
1. Pemasaran berfungsi untuk mengenalkan atau menentuka produk secara tepat,
agar hasil yang diharapkan sesuai dengan target atau tujuan yang telah
direncanakan.
2. Terdapat beberapa jenis pemasaran, semuanya memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Sangat ditentukan oleh kondisi usaha yang kamu miliki.
3. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam sebuah usaha, semakin baik
strategi marketing pada usaha, semakin cepat usaha yang dijalankan berkembang.

4. Jika strategi marketing Anda bagus tanpa dibarengi pembukuan yang terstruktur
maka bisnis Anda akan berantakan. Untuk melakukan proses pembukuan yang
baik dibutuhkan pencatatan transaksi yang teratur agar menghasilkan laporan
keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 12


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

Perencanaan Usaha

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran 4, diharapkan kalian dapat menjelaskan


komponen perencanaan usaha dan menyusun perencanaan usaha.

B. Uraian Materi

Ada tujuh komponen dalam menyusun perencanaan usaha, semua bagian tersebut
saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan bisnis sehingga
menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai suatu usaha. Berikut ini
adalah komponen dalam sebuah perencanaan usaha
1. Deskripsi Usaha
Deskripsi usaha memuat uraian secara singkat, bidang usaha yang dijalankan,
potensi produk yang direncanakan saat ini dan kemungkinannya di masa depan,
serta informasi peluang pasar perkembangan produk untuk bisa bertahan dan
menyesuaikan dengan pasar.
2. Analisis Pasar
Analisis pasar sangat perlu agar dapat memahami seluruh aspek yang memiliki
kaitan erat dengan pasar. Hal ini sangat berguna untuk menentukan target
pembeli dan target penjualan dalam perencanaan usaha serta strategi
pemasarannya.
3. Analisis Pesaing
Analisis pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing
usaha dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian
mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan
pesaing
4. Rencana Desain dan Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap
perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan
penjualan. Hal ini berguna untuk membuat rencana anggaran biaya produksi
sesuai dengan kebutuhan.
5. Rencana Operasional dan Managemen
Rencana operasional dan managemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha
akan berjalan dan berkelanjutan
6. Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis.
Darimana sumber dana berasal dan bagaimana mengatur anggaran agar efisien,
namun tetap berjalan lancar.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14


Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2

7. Simpulan Usaha
Simpulan usaha merupakan uraian dari seluruh kerangka rencana kerja. Simpulan
usaha berisi simpulan kegiatan baik hambatan maupun kekurangan dari kegiatan
usaha.

C. Rangkuman

Ada tujuh komponen dalam menyusun perencanaan usaha, semua bagian tersebut
saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan bisnis sehingga
menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai suatu usaha. Tujuh
komponen tersebut adalah deskripsi usaha, analisis pasar, analisis peluang, rencana
desain dan pengembangan, rencana operasional dan managemen, pembiayaan,
simpulan usaha.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 15


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah.
2. Menganalisis macam-macam makanan khas asli daerah dari bahan pangan
nabati dan hewani.

B. Uraian Materi
1. Bahan dan Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah

a. Bahan Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah

Makanan khas asli daerah terbuat dari bahan pangan nabati dan hewani.
Untuk mengetahui pengertian serta manfaat dari bahan pangan nabati dan
hewani, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini!

1) Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan pangan


yang bersumber dari tumbuhan, seperti
buah-buahan, sayur-mayur, kacang-
kacangan, dan umbi-umbian.

Buah-buahan dan sayur-mayur:


Buah-buahan dan sayur-mayur merupakan
sumber vitamin dan mineral, serat
makanan, dan sejumlah zat non-nutrisi Sumber: sehatq.com
bermanfaat lainnya seperti sterol, Gambar 1.1. Bahan Pangan Nabati
flavonoid, dan sterol.

Kacang-kacangan:
Kacang-kacangan serta biji-bijian mengandung banyak serat yang dapat
membantu melancarkan serta membersihkan saluran pencernaan. Kacang-
kacangan dan biji-bijian juga memiliki kadar protein tinggi yang mampu
memberikan cukup energi untuk beraktivitas. Kacang-kacangan dan biji-bijian
memiliki kandungan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung vitamin B dan E
yang baik untuk kulit dan mencegah penuaan dini.

Umbi-umbian:
Kandungan utama umbi-umbian pada umumnya adalah karbohidrat.
Karbohidrat merupakan salah satu zat yang diperlukan sebagai sumber energi
bagi tubuh.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 3


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

2) Bahan Pangan Hewani


Bahan pangan hewani adalah bahan
pangan yang berasal dari hewan. Jenis
bahan pangan hewani di antaranya adalah,
ikan, daging telur, dan susu.

Telur:
Telur mempunyai kandungan gizi tinggi
seperti air, protein, karbohidrat, mineral,
lemak, dan vitamin. Namun, terkadang
telur mengandung bakteri Salmonella yang
berasal dari kotoran ayam. Oleh Sumber: dosenpendidikan.com
karenanya, telur harusdimasak dengan Gambar 2.2 Bahan Pangan Hewani
penanganan tepat agar bakteri dapat mati.

Ikan
Ikan terbagi atas beberapa jenis, yaitu ikan air laut, ikan air tawar, dan ikan air
payau. Ikan mempunyai kandungan gizi diantaranya protein. Kandungan
protein pada ikan lebih tinggi dari serealia. Kandungan protein ikan sangat
mudah dicerna sehingga baik bagi balita. Ikan juga mengandung asam lemak
tak jenuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ikan juga
mengandung vitamin dan mineral.

Daging
Terdapat beberapa jenis daging, di antaranya daging sapi, daging kambing,
daging kerbau, dll. Setiap jenis daging mempunyai karakteristik yang berbeda.
Pada umumnya daging mengandung protein, lemak sera mineral dan vitamin.

Susu
Susu merupakan pangan dengan nilai gizi tinggi, yaitu memiliki kandungan air,
lemak, protein, karbohidrat, vitamin, asam folat, dan mineral

3) Perbedaan Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani

Bahan pangan nabati dan hewani mempunyai karakteristik yang berbeda.


Perbedaan karakteristik antara bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian
lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1. Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani


Karakteristik Bahan Pangan Nabati Karakteristik Bahan Pangan Hewani
Umumnya memiliki daya awet yang tinggi Umumnya mudah rusak (daya awetnya
rendah)

Cenderung tahan terhadap tekanan dan Umumnya bersifat lunak, tidak tahan
tidak gampang rusak tekanan, dan hantaman

Meski sifat bahan spesifik, namun masih Sifat setiap bahan sangat spesifik dan
dapat dicari sifat umumnya sangat sulit digeneralisasi

Selain sumber protein dan lemak, bahan Umumnya merupakan sumber protein
nabati banyak yang juga berperan sbeagai dan lemak
sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 4


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

b. Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah

Pada jaman dahulu, masyarakat Indonesia melakukan pengolahan


makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional. Akan
tetapi, seiring dengan perkembangan jaman, peralatan dapur tradisional mulai
tergeser dengan peralatan dapur modern. Meskipun demikian masih ada
beberapa masyarakat kita yang mengolah makanan khas daerah dengan
menggunakan peralatan dapur tradisional.

Tahukan kalian, apa saja yang termasuk peralatan dapur tradisional?


Untuk memahaminya, silakan kalian perhatikan jenis – jenis peralatan dapur
tradisional untuk mengolah makanan khas daerah berikut.

Tabel 1.2.Tabel Jenis dan Karakteristik Alat Pengolahan Makanan Khas Asli
Daerah
Sumber: Suranny, 2015.
Nama Alat Karakteristik Gambar
Tungku Tungku merupakan bagian yang
paling utama pada dapur
tradisional. Ada beberapa
penyebutan lokal untuk tungku,
di antaranya orang Jawa
menyebutnya pawon. Tungku
dibuat dari batu cadas, tanah liat,
atau dari batu bata. Bahan bakar
untuk memasak menggunakan
tungku adalah kayu. Sumber: Suranny, 2015

Dandang Dandang merupakan alat


tradisional yang sebagian besar
digunakan untuk menanak nasi,
singkong, ketela rambat, serta
umbi-umbian yang lain. Dandang
terbuat dari tembaga warnanya
kuning keemasan. Untuk
menanak nasi atau umbi-umbian
yang lain perlu alat pelengkap
lainnya yang dinamakan
kukusan. Kukusan berbentuk Sumber: Suranny, 2015
kerucut, terbuat dari bambu

Belanga Belanga merupakan peralatan


dapur tradisional yang bahan
bakunya berasal dari tanah liat.
Bentuknya bundar dengan mulut
besar , kadang didesain dengan
dua kuping sebagai pegangan. Di
Jawa, belanga lebih umum
disebut dengan kuali, sedangkan
di Aceh disebut dengan
belangong. Sumber: Suranny, 2015

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 5


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

Kendi Kendi adalah tempat atau wadah


air minum yang terbuat dari
tanah liat. Di beberapa daerah di
Indonesia mempunyai
penyebutan yang berbeda-beda

Sumber: Suranny, 2015

Parutan Parutan kelapa berbentuk


persegi panjang, biasanya
terbuat dari papan melinjo
karena kayu melinjo
mengandung minyak yang jika
bercampur dengan kelapa
rasanya menjadi lebih enak.

Sumber: Suranny, 2015

Cobek dan Cobek biasanya terbuat dari batu


ulekan ataupun tanah liat. Adapun
ulekan ada yang terbuat dari
batu atau kayu. Penyebutan
masyarakat dari berbagai daerah
berbeda-beda untuk cobek.
Alat ini berfungsi untuk Sumber: Suranny, 2015
menghaluskan bumbu atau
membuat sambal

wajan Wajan merupakan salah satu


peralatan dapur yang digunakan
untuk menggoreng, memasak
sayur, menyangrai kacang-
kacangan atau menumis
makanan. Pada jaman dahulu
wajan menggunakan bahan dari
tanah liat ataupun besi. Sumber: Surany, 2015

Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan peralatan untuk


mengolah makanan tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Banyak
masyarakat yang telah beralih menggunakan peralatan yang lebih modern.
Mereka beranggapan bahwa peralatan modern lebih praktis, awet, bersih, dan
sebagainya. Padahal apabila ditelusur lebih jauh,banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari penggunaan peralatan dapur tradisional ini. Beberapa manfaat
yang dapat diambil dari penggunaan peralatan dapur tradisional yaitu:
1) Memiliki cita rasa yang khas
2) Lebih aman bagi pengguna dan lebih ramah lingkungan
3) Lebih ekonomis
4) Melestarikan tradisi nenek moyang

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

c. Macam- Macam Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan Pangan Nabati
dan Hewani

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu


daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter
masyarakatnya. Daerah pegunungan biasanya menghasilkan masakan dari
sayur mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya
serba panas dan pedas untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah
pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan
banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas
daerah.

Berikut ini dapat kalian pelajari karakteristik makanan khas dari


beberapa daerah di Indonesia.

1) Makanan Khas dari Jawa Barat


 Banyak menggunakan sayur mayur mentah seperti karedok atau
sekedar lalap mentah yang disantap beserta sambal
 Sedikit pedas dan asam
 Dominan masakan yang terbuat dari ikan
 Contoh makanan khas Jawa barat adalah karedok, pepes, dan asinan.

2) Makanan Khas dari Jawa Tengah


 Bawang putih sering jadi bumbu dominan
 Banyak ditemukan masakan bersantan
 Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya
 Contoh makanan khas daerah dari Jawa Tengah adalah gudeg dan
lumpia

3) Makanan Khas dari Jawa Timur


 Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada
masakan
 Agak pedas
 Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng,
dibakar
 Contoh makanan has dari Jawa Timur adalah rujak cingur.
4) Makanan Khas Dari Sumatera
 Menggunakan banyak bumbu terutama makanan khas Sumatra
Barat
 Makanannnya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif
pedas
 Makanan dari Sumatra Selatancenderung asam rasanya
 Waktu pengolahan makanan relatif lama
 Makanan dari Sumatra Barat banyak yang menggunakan santan
yang kental
 Makanan dari sayur-sayur tidak banyak jumlahnya, sayur yang
sering digunakan antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis,
dan nangka muda.
 Contoh makanan khas Sumatra adalah mie Aceh, rendang, pempek.

5) Makanan Khas dari Sulawesi


 Banyak menggunakan ikan sebagai bahan makanan dengan rasa
asam pedas

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 7


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

 Contoh makanan khas Sulawesi adalah bubur jagung, coto makassar,


dan panada

Untuk mengetahui lebih rinci tentang contoh-contoh makanan khas asli daerah
dari bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian perhatikan uraian berikut
ini.

Tabel 1.3. Contoh Makanan Khas Daerah dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Nama Makanan Khas Asli Daerah Bahan Baku Daerah Asal Ciri Khas
Rendang Daging sapi Minangkabau Mengandung
dan santan bumbu yang
kaya akan
rempah

Sumber: liputan6.com

Pempek Daging ikan Palembang Biasanya


belida, ikan disajikan
gabus, atau dengan kuah
ikan tengiri yang disebut
“cuko” yang
pedas

Sumber:resepkoki.id

Bika ambon
Telur, gula, Medan Warnanya
dan santan kuning dan
memiliki
rongga-rongga
di dalamnya.
Cita rasa dan
aroma sangat
khas

Sumber: tripelaktoba.com
Gudheg
Nangka muda Yogyakarta Warnanya
kecoklatan
rasanya manis
dan biasa
disajikan
dengan sambel
krecek, ayam
kampung, serta
bacem telur
Sumber: kmstour.com

Lumpia semarang rebung Semarang Rasa gurih agak


manis, dengan
isian lumpia
campuran

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

rebung, telur,
ebi atau udang

Sumber: resepkoki.id
Asinan Bogor
Buah-buahan Bogor Disajikan dalam
(mangga kuah cuka yang
muda, pala, asam, manis,
kedondong, dan pedas
pepaya, dll)

Sumber: id.wikipedia.org

Celorot/clorot Tepung beras, Lombok Kue khas adat


santan, gula (NTB) suku sasak,
merah yang biasanya
dibungkus daun
kelapa muda
yang dililit
seperti
terompet

Sumber:tokopedia.com
Pengkang Terbuat dari
Beras ketan Pontianak ketan yang
berisi udang
ebi. Pengkang
dibungkus daun
pisang
berbentuk
segitiga sama
kaki yang
Sumber: borneo24.com dijepit dengan
bambu
Sop Konro
Iga sapi Makassar Berkuah,
berwarna
coklat
kehitaman,
biasa dimakan
dengan ketupat
yang dipotong
terlebih dahulu

Sumber: magazine.job-like.com

Burasa/buras
beras Bugis dan Terbuat dari

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 9


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

Makassar beras yang


dimasak dengan
santan hingga
menjadi nasi
lembek, lalu
dibungkus daun
pisang.
Biasanya dibuat
Sumber:id.wikipedia.org 2 bagian
menjadi 1
ikatan
Papeda sagu Papua Diolah menjadi
seperti bubur
yang lengket .
Rasa papeda
tawar, sehingga
sering
dihidangkan
bersama ikan
Sumber: fooddetik.com kuah kuning
atau ikan
goreng

C. Rangkuman
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah.
Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter
masyarakatnya. Bahan untuk pengolahan makanan khas daerah adalah bahan
pangan nabati dan hewani. Bahan nabati berasal dari tumbuhan, sedangkan bahan
hewani berasal dari hewan.
Peralatan untuk mengolah makanan khas daerah pada zaman dahulu
menggunakan peralatan tradisional seperti tungku, belanga, wajan tanah liat, cobek
dll. Penggunaan peralatan tradisional untuk mengolah makanan khas daerah dapat
memberikan cita rasa tersendiri pada makanan. Seiring perkembangan jaman,
banyak masyarakat yang beralih menggunakan peralatan modern untuk mengolah
makanan khas asli daerah.
Makanan khas daerah di Indonesia sangat banyak jumlahnya dan beragam
jenisnya. Beberapa contoh makanan khas asli daerah adalah rendang dari padang,
pempek dari Palembang, gudeg dari Jogja, lumpia semarang, asinan dari Bogor,
konro dari Makassar, papeda dari Papua.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 10


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Teknik pengolahan, pengemasan dan pengawetan
makanan khas asli daerah

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat:
1. Menganalisis berbagai teknik pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan
pangan nabati dan hewani.
2. Menjelaskan pengemasan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati
dan hewani.
3. Menjelaskan pengawetan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati
dan hewani.

B. Uraian Materi

1. Teknik Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah

Tahukah kalian jika manusia mulai mengolah makanan setelah mengenal


dan menemukan kegunaan api? Merebus dan membakar makanan merupakan
teknik-teknik pengolahan yang pertama kali dikenal. Kemajuan di bidang
industri pembuatan alat mengolah makanan mengembangkan teknik-teknik
mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat
menciptakan bermacam-macam makanan yang lezat.

Ada 3 teknik dalam pengolahan makanan khas daerah, yaitu:

a. Teknik Memasak basah

1) Merebus
Merebus adalah memasak bahan makanan di dalam cairan mendidih
sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Banyak sedikitnya
air serta lamanya merebus tergantung pada bahan yang direbus. Teknik
merebus dibagi menjadi 2, yaitu (1) simmering (merebus bahan makanan
sampai titik didih, kemudian api dikecilkan), teknik ini di Indonesia di
kenal dengan menyemur; (2) poaching(merebus bahan makanan di dalam
air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100 derajad,
teknik ini di antaranya digunakan untuk merebus ikan dan buah-buahan.

2) Menyetup (stewing)
Menyetup ialah memasak bahan makanan di dalam cairan (air, kaldu, atau
saus) dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak.
Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan teknik ini adalah
opor ayam dan gulai kambing. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah-
buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang diberi aroma dari
cengkeh atau kayu manis, contohnya setup pisang.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

3) Braising
Metode memasak bahan makanan dengan sedikit air kaldu. Braising cocok
untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis-tipis
untuk melembutkan serat-seratnya. Bahan makanan yang dimasak dengan
cara braising antara lain daging sapi, ayam, dan itik.

4) Mengukus (steaming)
Mengukus atau steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air
mendidih. Alat yang digunakan ialah dandang dengan kukusan, langseng
dan soblungan atau klakat
Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan dikukus : putu
ayu, nogosari, borongko, bacan.

5) Mentim
Memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim, atau 2 panci ,
yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain.

6) Memblansir (blanching)
Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan maksud
untuk mengurangi rasa dan bau, misal rebung, isi perut sapi (babat, iso),
dan tulang untuk kaldu.

b. Teknik Memasak kering

1) Memanggang
Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api
tersebut diletakkan di bawah bahan makanan yang dimasak, sehingga
menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan
makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam
bentuk kecil. Contoh makanan khas daerah yang dimasak dengan
dipanggang: ayam panggang, otak-otak, pempek panggang,

2) Mengepan atau mengoven


Mengepan atau mengoven (baking) ialah memasak bahan makanan di
dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk
memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam
roti dan macam macam kue. Contoh: bakpia, maksuba.

3) Menggongseng atau menyangan


Menggongseng atau menyangan ialah memasak bahan makanan tanpa
minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma
yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau
kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak
agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang
tanah, wijen untuk pembuatan mochi atau onde-onde.

c. Teknik Memasak dengan Minyak

1) Menumis
Menumis (sautéing, shallow frying) ialah memasak bahan makanan dengan
minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan
mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 15


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur
lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung.

2) Menggoreng
Menggoreng (frying) ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada
2 macam menggoreng, yaitu menggoreng di dalam minyak
sedikit (panfrying) dan menggoreng di dalam minyak banyak (deep frying).
Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng
ayam, ikan,tahu, tempe.

Selain metode memasak yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa istilah yang
dipergunakan dalam pengolahan makanan, yaitu:

1) Memfilir (fileting), ialah menghilangkan tulang atau duri pada daging ayam
atau ikan.
2) Melandir (larding), ialah menjahitkan pita-pita lemak pada permukaan daging
yang tidak berlemak sebelum daging tersebut dipanggang agar tidak kering
3) Membardir (barding), ialah membungkus daging atau unggas yang tidak
berlemak dengan lapisan lemak yang tipis sebelum dimasak agar tidak menjadi
kering
4) Menggelasir (glazing), memberi lapisan mengkilap pada makanan. Kue
digelasir dengan campuran gula halus dengan putih telur atau agar-agar. Ikan,
ayam, daging digelasir dengan gelatin atau agar-agar.
5) Mengentalkan (Thickening), ialah menambah bahan pengental pada masakan
yang cair sehingga menjadi masakan yang kental. Bahan pengental yang
dikental yang digunakan contohnya adalah macam-macam tepung, macam-
macam zat pati, agar-agar,telur, dan gelatin
6) Menjernihkan, biasanya menggunakan bahan penjernih, contoh putih telur.
Contoh cara menjernihkan dengan putih telur ialah putih telur dikocok
sebentar kemudian dituangkan ke dalam cairan yang akan dijernihkan sambil
dipanaskan dan diaduk sebentar, kotoran akan terikat pada putih telur yang
membeku dan akan terapung kemudian disaring dengan kain yang halus.
7) Mengocok. Contoh bahan makanan yang perlu dikocok untuk pengolahan
makanan khas daerah adalah telur. Kocokan telur digunakan sebagai bahan
untuk pembuatan aneka kue khas daerah seperti maksuba, bika ambon, dan
lapis legit.
8) Memarinir (marinating), ialah merendam bahan makanan di dalam cairan
berbumbu agar bahan makanan tersebut lebih enak dan tidak segera basi.
9) Mengisi (stuffing), ialah mengisi bahan makanan dengan daging, ayam, atau
ikan yang dicincang.
10) Memanir (coating), ialah memberi lapisan kulit pada makanan dengan
menggunakan telur dan tepung panir, kemudian digoreng.

Setelah membaca uraian di atas, banyak sekali bukan teknik-teknik pengolahan


makanan? Tertarikkah kalian untuk mencoba mengolah makanan khas asli daerah
dengan menggunakan teknik-teknik tersebut di atas? Berikut ini disajikan contoh
pengolahan rendang. Perhatikan cara pengolahannya!

Alat yang digunakan:


1) Pisau, untuk memotong daging sapi
2) Talenan, sebagai dasar untuk memotong daging sapi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 16


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

3) Parutan, untuk memarut kelapa


4) Ulekan, untuk menghaluskan bumbu-bumbu
5) Kompor atau tungku, untuk perapian
6) Penggorengan atau wajan, sebagai wadah untuk memasak
7) Gelas ukur, untuk mengukur volume santan

Bahan utama:
1) 1,5 kg daging sapi
2) 2 liter santan kelapa tua

Bumbu dan rempah:


1) 2batang daun serai
2) 4lembar daun jeruk purut
3) 2cm asam kandis
4) 2lembar daun kunyit

Bumbu yang dihaluskan:


1) 5 butir Kemiri
2) 6 siung bawang putih
3) 100 gram cabai merah besar
4) butir bawang merah
5) 100 gram cabai merah keriting
6) 2cm jahe bakar
7) 2 cm lengkuas
8) 3 cm kunyit bakar
9) ½ sendok teh ketumbar
10) 2 sendok teh garam
11) ½ sendok teh pala
12) 1 sendok teh jintan, sangrai
13) Penyedap rasa secukupnya

Cara Pembuatan:
1) Potong daging dan cuci bersih
2) Tumis bumbu yang dihaluskan saat minyak sudah panas, kemudian masukkan
bumbu- bumbu yang tidak dihaluskan serta garam. Ketika bumbu sudah mulai
wangi masukkan santan sambil diaduk kemudian masukkan daging. Masak
hingga empuk dan bumbu agak pekat.

Mudah sekali bukan cara pembuatan rendang. Sebagaimana kalian ketahui, rendang
merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang telah mendunia. Apakah kalian
tertarik untuk membuat usaha pengolahan rendang?

Dalam pengolahan makanan, termasuk pengolahan makanan khas asli daerah perlu
diperhatikan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pelaksanaan prinsip
K3 merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja atau tempat
pengolahan makanan yang aman, nyaman, sehat, sehingga dapat mengurangi
kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 17


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menjaga
keamanan kerja di dapur:

1) Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, letaknya tidak dekat dengan air,
penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin.
2) Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak
membuthkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu
memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, tidak untuk membuka
kaleng atau yang lainnya. Cucilah pisau dengan hati-hati setelah selesai
digunakan. Jangan meletakkan pisau cucian di dalam air karea tidak kelihatan.
Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai.
3) Pakailah talenan pada saat memotong, jangan menggunakan lapisan meja
metal.
4) Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.
5) Setelah selesai menggunakan semua peralatan memasak, cuci, bersihkan, dan
kembalikan ke tempat semula dengan rapi.

2. Pengemasan Makanan Khas Asli Daerah

Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan


penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa
lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti
kendil dari tanah liat, daun pisang, anyaman daun kelapa, dan kelobot jagung.
Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kemasan makanan pun
berkembang terus menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas
menggunakan kertas, plastik, gelas/kaca, alumunium foil, dan ada pula yang
dikemas dengan mengkombinasikan dengan kemasan tradisional.

Ragam kemasan makananan khas daerah yang sering dijumpai di


antaranya adalah menggunakan daun pisang, daun kelapa, dan daun jati. Untuk
mengetahui beberapa kemasan makanan khas daerah dari aneka daun, dapat
kalian perhatikan tabel berikut ini!

Tabel 2.1. Makanan Khas Asli Daerah yang Dibungkus Daun

Makanan Khas Daerah Gambar

Lontong (daun pisang)

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 18


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

Sumber: hipwee.com
Gambar 2.1. Lontong

Lepet ketan (daun kelapa)

Sumber: takaitu.id
Gambar 2.2. Celorot
Lepet jagung (kelobot jagung)

Sumber: cookpad.com
Gambar 2.3. Lepet Jagung
Bacang (daun bambu)

Sumber: fimela.com
Gambar 2.4. Bacang
Tapai ketan (daun jambu air)

Sumber: lydiablog.web.app
Gambar 2.5. Tapai Ketan

Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk


ditrasportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya
wadah atau kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaran dan gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Dari segi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 19


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

promosi, kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli,


oleh karena itu bentuk, warna, dekorasi, dari kemasan perlu diperhatikan
dengan baik.

Untuk mengetahui kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam


pemilihan kemasan, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini!
1) Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari
berbagai risiko dari luar
2) Bahan kemasan tidak berbau.
3) Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarikterhadap
konsumen.
4) Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.
5) Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk,
tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal
kadaluarsa, efek samping.

Sumber: tokopedia.com Sumber: rosimeilani.com Sumber:shopee.co.id

Gambar 2.6. Contoh Pengemasan Makanan Khas Daerah

3. Pengawetan Makanan Khas Asli Daerah

Tidak semua makanan khas asli daerah dapat bertahan lama sehingga
harus diawetkan. Tujuan utama dari pengawetan makanan khas asli daerah
adalah untuk memperpanjang masa simpan makanan. Berikut ini adalah
beberapa teknik pengawetan makanan khas asli daerah.

a. Teknik pendinginan
Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan
menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin yaitu kulkas atau
freezer (pembeku). Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Cara
pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan
(cooling) dan pembekuan (freezing). Buah-buahan dan sayur-sayuran juga
memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana produk
mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika
penyimpanan dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang
terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-sayuran akan mengalami
kerusakan yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan buah
dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu
hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan.

b. Pengawetan dengan suhu tinggi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 20


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

Pengawetan dengan panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak


manusia dikenalkan dengan istilah memasak. Pemanasan yang baik adalah
secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak.

c. Pengawetan dengan pengeringan


Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan
air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air
bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat
tumbuh lagi di dalamnya. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah
awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan
penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan cita rasa khas. Selain
itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan,
misalnya kopi, teh, dan biji-bijian.

d. Pengawetan dengan bahan kimia

1) Pengawetan dengan pemberian asam


Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3
golongan yaitu: (1) asam alami yang pada umumnya adalah asam
organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya
asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing
wuluh; (2) asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi,
misalnya asam laktat dan asam asetat; dan (3) asam-asam sintetik,
misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat. Cuka adalah
asam sintetik yang dapat kita temui sehari-hari.

2) Pengawetan dengan gula dan garam


Pengawetan pangan dengan pemberian gula sudah umum dilakukan,
misalnya pengawetan buah-buahan dalam sirop dalam bentuk
manisan. Demikian juga, pengawetan pangan dengan pemberian
garam umum dilakukan adalah pengasinan ikan. Gula dan garam
merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena
sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel
menjadi kering karena proses yang disebut osmosis.

3) Pengawetan dengan benzoat


Benzoat dan turunan-turunannya dapat menghancurkan sel-sel
mikroba terutama kapang. Asam benzoat, natrium benzoat, asam
parahidrobenzoat dan turunannya merupakan kristal putih yang
dapat ditambahkan secara langsung ke dalam makanan atau
dilarutkan terlebih dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya.
Asam benzoat kurang kelarutannya di dalam air. Oleh karena itu,
asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu
natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makanan-
makanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet
di dalam sari buah, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai
pH rendah. Adapun paraamino benzoat biasa digunakan untuk
pangan dengan pH tinggi.

4) Pemberian asam sorbat


Asam sorbat dapat mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri
dengan cara menginaktifkan enzim dehidrogenase yang diperlukan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 21


Modul PKWU Pengolahan Kelas XI KD3.2

oleh mikroba tersebut untuk metabolisme karbohidrat dan asam-


asam lemak. Asam sorbat, kalium sorbat atau natrium sorbat
biasanya sering digunakan di dalam makanan untuk mencegah
pertumbuhan kapang.

C. RANGKUMAN
Ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan, yaitu teknik memasak
basah, teknik memasak kering, dan teknik memasak menggunakan minyak. Setiap
jenis makanan khas asli daerah mempunyai teknik pengolahan yang berbeda-beda.
Satu jenis bahan pangan nabati atau hewani, dapat diolah menjadi makanan khas
asli daerah dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda.
Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting
dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau
biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional. Seiring dengan
perkembangan, kemasan makanan khas daerah juga semakin berkembang.
Tidak semua makanan khas daerah dapat bertahan lama sehingga harus
diawetkan. Prinsip pengawetan pada dasarnya di antaranya adalah pendinginan,
pengeringan, pemanasan dengan suhu tinggi, dan pengawetan dengan bahan kimia.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 22


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KOMPONEN EVALUASI HASIL USAHA KERAJINAN DAN
PERMASALAHAN USAHA KERAJINAN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat:
1. Memahami komponen evaluasi hasil usaha kerajinan yang berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan pasar lokal
2. Menjelaskan permasalahan usaha kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan
dan keinginan pasar lokal dan solusinya

B. Uraian Materi
Komponen Evaluasi Hasil

https://interactive.co.id/blog

Anak-anakku hebat, memulai usaha bukan perkara yang mudah tetapi


mempertahankan dan mengembangkan usaha jauh lebih berat lagi, tetapi bukan
berarti sulit untuk dilakukan. Sebelum mengembangkan usaha kita harus
mengevaluasi usaha yang kita jalankan sehingga dapat memilih cara yang tepat untuk
mengembangkan usaha. Mari kita mulai dengan mempelajari apa itu evaluasi usaha.
Evaluasi usaha merupakan aktivitas yang bertujuan untuk melakukan analisis kinerja
suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha secara prinsip ialah membandingkan rencana
usaha yang dibuat sebelum kegiatan usaha tersebut dilaksanakan dengan apa yang
telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan usaha tersebut. Suatu usaha dapat dikatakan
berhasil ketika usaha tersebut dapat memenuhi segala kewajiban seperti pembayaran
modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga kerja dan lain sebagainya.

Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha
yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir
masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat
memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga
kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 3


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai
rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:


1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang
keberhasilan investasi yang bersangkutan.

Beberapa komponen evaluasi hasil usaha sebagai berikut:


1. Tujuan evaluasi kelayakan usaha
Dimana evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
dari usaha yang dilaksanakan. Evaluasi memiliki beberapa kegunaan seperti
meminimalisir kegagalan dalam investasi dan dapat memberikan peluang berhasil
untuk usaha berikutnya.
2. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha
Terdapat beberapa aspek dalam evaluasi kelayakan usaha yang dapat diteliti
sesuai kebutuhan yaitu aspek pemasaran, teknis, keuangan, legal, dan lingkungan.
3. Monitoring dan evaluasi usaha
Perlu adanya keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis
sehingga usaha yang sedang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik.

Kapan Melakukan Evaluasi Usaha


Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi
yaitu:
1. Secara rutin/berkala.
Kalian bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya
yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi
kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk
evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha,
SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena
dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa
lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan bisa lebih cepat
dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi
masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha kalian. Evaluasi seperti ini
biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha.
Evaluasi secara insidental sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah
terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting
adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi yang rutin, diharapkan masalah
yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa
dikurangi.

Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi

Pentingnya evaluasi dalam bisnis agar kalian mengetahui seberapa jauh pencapaian
bisnis yang sudah dilakukan, juga untuk mengetahui masalah-masalah bisnis yang
kadang tidak disadari yang bisa menjadi bom waktu ketika kalian tidak atasi dengan
tepat. 4 hal yang perlu di evaluasi pada bisnis kalian antara lain:
Evaluasi Cashflow Bisnis
Melakukan evaluasi terhadap cashflow pada bisnis kalian. Cashflow adalah aliran
uang masuk dan uang keluar dari total keseluruhan uang pada suatu bisnis.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 4


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

Seorang pebisnis wajib mengetahui cashflow yang ada didalam bisnisnya. Dengan
mengetahui cashflow, kalian bisa menentukan apakah bisnis tersebut mengalami
kemajuan atau tidak. Cashflow merupakan salah satu indikator sehat atau
tidaknya suatu bisnis.

1. Evaluasi Kinerja Dan Target Bisnis


Lakukan evaluasi kinerja dan target bisnis yang sudah kalian capai selama ini
untuk menunjukkan performa dari hasil kinerja kalian dan juga untuk mengetahui
apakah ada kesalahan-kesalahan yang ada dalam bisnis kalian tanpa kalian sadari.
Performa dalam bisnis harus selalu ditingkatkan, karena untuk berkembangnya
suatu bisnis otomatis memerlukan kinerja yang maksimal. Meningkatkan
performa dengan meningkatkan skill maupun memaksimalkan waktu kerja kalian
dalam bisnis. Selanjutnya adalah dengan evaluasi target bisnis kalian. Mungkin
saja ada target-target bisnis yang belum tercapai atau terlewat. Karena jika bisnis
kalian tidak berkembang karena ada beberapa target yang terlewat atau kurang
maksimal dalam menjalankannya.

2. Evaluasi Pengembangan Produk


Seiring berjalannya waktu maka banyak orang yang akan membuat produk yng
sama dengan apa yang kalian buat. Jika kalian tidak melakukan pengembangan
produk maka para calon pembeli akan beralih ke produk lainnya. Lakukan
evaluasi produk, dengan cara melihat produk fisik atau jasa yang ditawarkan saat
ini memiliki nilai jual dibanding dengan produk lain dan fokus untuk menciptakan
nilai jual yang unik dan fitur yang tidak dimiliki oleh produk lain. Dengan
menawarkan lebih banyak manfaat, para calon pembeli akan cenderung tertarik
pada produk atau layanan kalian dan lakukan pengembangan produk seperti
menciptakan varian lain atau jenis produk lainnya.

3. Evaluasi Masalah Yang Kalian Tidak Sadari


Selanjutnya adalah melihat masalah-masalah yang tidak kalian sadari ada di
dalam bisnis kalian.
Contohnya adalah hal-hal yang tidak kalian sadari, seperti kepuasan pelanggan
terhadap produk sampai dengan janji yang belum ditepati kepada konsumen
lama. Hal tersebut jika tidak kalian perbaiki maka ibaratkan bom waktu, maka hal-
hal tersebut bisa menjadi masalah besar dikemudian hari bagi bisnis kalian. Jadi
segeralah mencari dimana kira-kira letak kekurangan, sehingga kalian bisa
melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya agar tidak menjadi
masalah dikemudian hari.

Dengan demikian, melakukan evaluasi bisnis harus dilakukan dengan rutin karena
akan meningkatkan kualitas diri maupun bisnis kalian. Terus belajar akan hal baru
dan jangan lupa memberikan perhatian kepada orang disekitar kalian.

Permasalahan Usaha Kerajinan Pasar lokal dan Solusinya

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 5


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam evaluasi usaha beserta solusinya
antara lain:

1. Minimnya Modal Usaha Jadi Permasalahan UKM Paling Mendasar


Permasalahan UKM paling utama adalah minimnya modal usaha. Akibatnya, para
pengusaha tidak bisa menaikkan jumlah produksinya untuk mencapai omzet
lebih banyak.

Cara Mengatasi: Jika kalian mengalami masalah ini, solusi yang bisa kalian
terapkan untuk mengumpulkan modal usaha adalah kalian bisa memanfaatkan
berbagai lembaga pendanaan yang menawarkan modal pembiayaan berbasis
sistem equity crowd funding. Melalui fasilitas ini, kalian bisa mendapatkan modal
usaha dari orang-orang yang berminat untuk membiayai suatu usaha skala kecil
menengah (UKM).

2. Kurang Tahu Bagaimana Cara Membesarkan Bisnis


Permasalahan UKM selanjutnya adalah minimnya pengetahuan pengusaha UKM
tentang manajemen bisnis yang baik. Banyak pelaku UKM hanya fokus
memproduksi barang, dengan tidak memikirkan bagaimana strategi ekspansi
bisnisnya lebih besar lagi. Akibatnya, pengusaha UKM kesulitan dalam
meningkatkan level bisnisnya. Usaha yang mereka jalankan tidak berkembang
dan omzet yang didapat tidak mengalami kenaikan.

Cara Mengatasi: Agar kalian selalu up to date dengan perkembangan strategi


bisnis terbaru, satu-satunya cara yang harus kalian lakukan adalah banyak
membaca dan belajar. Kalian bisa belajar dari pengalaman yang dibagikan oleh
banyak pebisnis dunia maupun lokal dari berbagai buku, situs berita, jejaring
sosial, atau melalui seminar, workshop, dan lain-lain. Selain itu, kalian juga
sangat disarankan untuk bergabung ke suatu komunitas bisnis yang dapat
mempertemukan kalian dengan banyak praktisi bisnis lainnya. Dengan begitu,
kalian bisa saling berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman usaha kalian
lebih luas lagi.

3. Kurangnya Inovasi Produk


Dalam meningkatkan daya saing bisnisnya, seorang pengusaha UKM juga sering
mengalami kendala dalam melakukan inovasi produk. Salah satu penyebab
sulitnya produk UKM bersaing di pasar mancanegara adalah rendahnya daya
saing produk. Apalagi, jika dihubungkan dengan harga yang ditawarkan, produk
UKM Indonesia masih jauh dari kualitas yang ditawarkan produk luar negeri.

Cara Mengatasi: Untuk meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM
harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang. Agar produk kalian
dilirik, kalian harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk
sejenis lainnya. Jika kalian kesulitan dalam melakukan inovasi produk, maka
kuncinya adalah jangan pernah berhenti mencoba. Cobalah melakukan inovasi
produk dengan menerapkan formula atau cara produksi yang baru. Kalian juga
harus membuka diri dan bergabung dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan
oleh Kementrian Koperasi dan UKM serta perusahaan-perusahaan yang memberi
perhatian khusus kepada UKM. Selain aktif mengikuti pelatihan, pelaku UKM juga
harus aktif dalam menganalisa produk kompetitor. Hal ini penting dilakukan
untuk menganalisa harga, tren bisnis, serta mencari ide inovatif yang bisa kalian
terapkan untuk produk kalian.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 6


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

4. Kesulitan Mendistribusikan Barang


Permasalahan UKM selanjutnya terletak pada masalah pendistribusian barang.
Selama ini banyak pelaku UKM kekurangan channel dalam mendistribusikan
produknya. Kebanyakan hanya fokus mendistribusikan barang kepada beberapa
kolega dan pengepul yang dikenalnya saja. Tentu cara pemasaran seperti ini
masih sangat sederhana dan jangkauannya belum terlalu luas.

Cara Mengatasi: Aktiflah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai


lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas. Cara ini bertujuan untuk
memperluas jangkauan pasar kalian. Selain itu, cobalah melakukan kerjasama
dengan berbagai merchant/outlet yang bisa membantu memasarkan produk
Kalian di toko mereka. Dengan demikian, pendistribusian produk kalian bisa
lebih luas dan menjangkau pasar yang lebih luas juga.

5. Belum Memaksimalkan Pemasaran Online


Permasalahan UKM yang kelima ini masih berhubungan erat dengan poin
keempat, yaitu sulitnya mendistribusikan barang. Salah satu faktor yang
menyebabkan pendistribusian barang UKM kurang meluas karena pengusaha
belum melakukan pemasaran online. Beberapa pelaku UKM sudah memasarkan
produknya secara online melalui media sosial, situs marketplace, dan lain-lain,
akan tetapi dalam prakteknya masih kurang maksimal. Sehingga, hasil
pemasaran online yang didapat pun kurang maksimal.

Cara Mengatasi: Untuk memaksimalkan pemasaran online, hal utama yang harus
dilakukan pengusaha UKM adalah memilih saluran pemasaran online dengan
tepat, kemudian fokus memasarkan di saluran tersebut.
Misalnya: seorang pengusaha kerajinan tangan sebaiknya memasarkan
produknya melalui instagram sebagai permulaan dan fokus memasarkan di satu
saluran saja dan lakukan optimasi secara berkala agar pemasaran di saluran
tersebut menghasilkan peningkatan. Membuka peluang reseller/ dropshipper juga
tidak ada salahnya untuk kalian coba. Dengan semakin banyaknya orang yang
mempromosikan produk kalian, maka peluang terjadinya penjualan pun semakin
besar.

6. Tidak Adanya Nama Merek Adalah Permasalahan UKM yang Cukup


Serius
Salah satu permasalahan UKM yang sering luput dari perhatian pengusaha UKM
adalah merek dagang. Belum banyak pelaku UKM yang sadar akan pentingnya
branding bagi produk dan juga usahanya. Sehingga, kebanyakan pelaku UKM
hanya fokus menjual, menjual, dan menjual, tanpa memikirkan bagaimana
kualitas merek dari produknya. Padahal, menjaga kualitas branding sangatlah
penting dalam upaya membesarkan bisnis UKM. Dengan kualitas branding yang
baik, suatu produk akan lebih mudah diingat khalayak. Sehingga peluang
terjadinya penjualan pun semakin besar.

Cara Mengatasi: Untuk meningkatkan kualitas branding produk UKM kalian,


langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah melakukan analisa SWOT
(Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats) terhadap produk kalian. Artinya,
coba analisa apa saja kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman terhadap
produk kalian. Dari hasil analisa tersebut, coba temukan hal yang paling
menonjol dan membedakan produk kalian dengan produk lain. Setelah kalian
temukan, cobalah untuk konsisten menonjolkan ciri khas produk kalian sebagai
materi promosi. Dengan mempertahankan konsistensi ciri khas produk kalian
inilah yang akan menentukan bagaimana kualitas merek kalian.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 7


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

7. Tidak Melakukan Program Loyalitas Pelanggan


Tidak adanya program loyalitas pelanggan juga menjadi pemasalahn UKM yang
cukup krusial. Kebanyakan pelaku UKM belum memiliki perhatian yang besar
dalam membuat program loyalitas pelanggan. Mulai dari promo reguler,
pendaftaran member, hingga komunitas pelanggan. Padahal, menjaga loyalitas
pelanggan sangatlah penting. Semakin sering pelaku UKM melakukan program
loyalitas pelanggan, maka loyalitas pelanggan pun akan semakin menguat.
Dengan begitu, pelanggan akan lebih sering melakukan repeat order, dan bahkan
dengan sukarela mempromosikan produk kalian dari mulut ke mulut.

Cara Mengatasi: Untuk kalian yang belum tahu bagaimana cara melakukan
program loyalitas pelanggan yang baik, coba luangkan waktu sejenak untuk
memikirkan ide besarnya. Kalian bisa mulai dengan mengadakan program
promo. Misalnya: diskon, cashback, giveaway, dan lain-lain. Selanjutnya, cobalah
rencanakan pendaftaran member untuk pelanggan setia produk kalian. Misalnya:
memberlakukan diskon khusus bagi member yang aktif.

8. Masih Menggunakan Pembukuan Secara Manual


Banyak yang tidak sadar jika pembukuan secara manual menjadi permasalahan
UKM yang cukup serius. Pembukuan secara manual ini dapat mengakibatkan
terjadinya kehilangan, kerusakan, dan bahkan kesalahan pembukuan. Sehingga,
pengusaha tidak bisa menganalisa hasil penjualannya secara tepat. Misalnya: jika
laporan penjualan pada hari tertentu tiba-tiba menghilang, maka laporan
penjualan keseluruhan pun akan amburadul. Pembukuan yang baik adalah kunci
evaluasi bisnis yang memadai. Dengan pembukuan yang baik, kalian bisa
menganalisa penjualan usaha kalian secara lebih tepat sebagai pertimbangan
untuk mengambil keputusan selanjutnya. Selain itu, pembukuan yang baik juga
menjadi syarat wajib untuk semua pengusaha yang ingin meminjam modal usaha
kepada bank.

Cara Mengatasi: Dengan mengatur kembali cara melakukan pembukuan usaha


setiap harinya. Tinggalkan cara manual dan mulailah melakukan pembukuan
secara otomatis dengan bantuan software.

9. Tidak Memiliki Mentor


Tanpa memiliki mentor bisnis, seorang pengusaha UKM akan kesulitan dalam
mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Pengetahuannya seputar bisnis
menjadi terbatas dan dia akan kesulitan dalam melakukan inovasi produk.

Cara Mengatasi: Untuk mengatasi permasalahan UKM yang satu ini, maka kalian
harus memiliki mentor bisnis yang bisa membimbing kalian lebih baik lagi dalam
menjalankan usaha. Memiliki mentor bisnis tidak berarti mengharuskan kalian
untuk bersekolah bisnis atau bergabung dengan pelatihan eksklusif khusus
pebisnis. Yang terpenting, kalian harus tetap aktif untuk belajar keilmuan bisnis
dari ahlinya. Bagaimana caranya? kalian bisa belajar dari buku, situs berita, atau
media sosial para ahli bisnis.

10. Tidak Memiliki Izin Usaha Resmi


Tidak adanya izin usaha resmi, dapat menghambat laju usaha kalian. Jika ingin
mengembangkan usaha kalian menjadi lebih besar lagi, maka sudah waktunya
untuk mengurus izin resmi untuk usaha kalian.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

Cara Mengatasi: Carilah informasi mengenai prosedur mengurus perizinan


usaha, lalu terapkan caranya satu per satu. Jika kalian masih bingung, kalian bisa
berkonsultasi terlebih dahulu pada ahlinya dan tidak perlu takut salah dalam
melangkah.

Nah anak-anak hebat, itu dia beberapa cara untuk mengatasi permasalahan
menjalankan bisnis kerajinan di pasar lokal, dan pastinya masih banyak lagi
permasalahan dan tantangan yang akan kalian hadapi dalam menjalankan suatu
bisnis. Namun jika kalian fokus, pastinya kendala tersebut akan selalu ada solusinya.
Kalian harus terus berkarya, semangat dalam menjalankan usaha, selalu berinovasi
dan mau menerima kritikan atau saran dari orang lain.

C. Rangkuman
1. Evaluasi Usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan
rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah
dicapai pada akhir masa produksi.

2. Beberapa komponen evaluasi hasil usaha sebagai berikut:


a. Tujuan evaluasi kelayakan usaha
b. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha
c. Monitoring dan evaluasi usaha

3. Permasalahan usaha kerajinan:


a. Minimnya Modal Usaha Jadi Permasalahan UKM Paling Mendasar
b. Kurang Tahu Bagaimana Cara Membesarkan Bisnis
c. Kurangnya Inovasi Produk
d. Kesulitan Mendistribusikan Barang
e. Belum Memaksimalkan Pemasaran Online
f. Tidak Adanya Branding Adalah Permasalahan UKM yang Cukup Serius
g. Tidak Melakukan Program Loyalitas Pelanggan
h. Masih Mengkalianlkan Pembukuan Secara Manual
i. Tidak Memiliki Mentor
j. Tidak Memiliki Izin Usaha Resmi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 9


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
CARA- CARA MENGEMBANGAN DAN
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan cara- cara mengembangan usaha kerajinan yang berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan pasar lokal
2. Membuat rencana pengembangan usaha kerajinan yang berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan pasar lokal

B. Uraian Materi

Cara- cara Mengembangkan Usaha


Memulai suatu bisnis memang tidak mudah. Ada berbagai langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu untuk mencapai titik di mana usaha bisa didirikan. Setelah
berdiri, masih banyak pula hal yang harus dikerjakan agar usaha bisa terus
berkembang. Dalam upaya ini, tentunya ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan usaha serta mencapai target. Di awal pembentukan usaha, Kalian
sudah harus menentukan strategi bisnis dengan tepat. Strategi matang yang telah
dibentuk akan memudahkan Kalian untuk menentukan arah bisnis dan menjalankan
usaha yang diimpikan. Di sisi lain, ketatnya persaingan di dunia bisnis juga menuntut
Kalian untuk siap bertarung dan menghadapi resiko yang sewaktu-waktu bisa
muncul. Beberapa cara yang bisa kalian terapkan agar usaha yang telah dirintis bisa
berkembang di masa depan.
1. Tingkatkan Promosi
Setelah usaha kalian berdiri, yang bisa dilakukan berikutnya adalah promosi. Ini
menjadi salah satu cara mengembangkan usaha yang penting karena konsumen
perlu mengenal produk, serta jasa yang Kalian tawarkan. Buatlah materi
promosi yang unik serta tingkatkan frekuensinya agar lebih banyak orang yang
mengenal produk atau jasa yang kalian tawarkan. Manfaatkan berbagai jalur
promosi, mulai dari menyebarkan brosur, memasang
iklan online, memanfaatkan sosial media dan masih banyak lagi. Untuk Kalian
yang masih di tahap pemula, manfaatkan media sosial dan berbagai
kecanggihannya seefektif mungkin. Karena, menggunakan media sosial jauh
lebih murah dan media sosial bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen.
Tawarkan pula berbagai promo, diskon serta voucher menarik. Dengan promosi
yang gencar, konsumen pun akan semakin familiar dengan merek Kalian dan
menjadikannya pilihan.

2. Kenali Kompetitor
Akan ada banyak pelajaran yang diambil ketika Kalian mulai mengenali
kompetitor. Promosi yang terus menerus dilakukan pun tidak akan efektif jika
tidak memperhatikan kompetitor. Lihat apa saja nilai jual serta kelebihan yang
dimiliki oleh pesaing. Kalian tidak perlu mengikuti persis apa yang dilakukan
mereka untuk membuat pendapatan berada dalam posisi yang setara. Mengenali
kompetitor ini dilakukan dengan tujuan agar bisnis Kalian bisa mengeluarkan
sesuatu yang berbeda. Melakukan hal yang unik kepada promosi serta produk

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

atau jasa yang ditawarkan bisa saja mendatangkan hasil yang lebih baik dari
kompetitor.

3. Memperluas Jaringan
Memperluas jaringan bisa dilakukan dengan memperluas pemasaran. Kalian
bisa membuka channel pemasaran yang baru atau mendirikan cabang baru. Jika
mempunyai toko offline, Kalian bisa mencoba jalan baru dengan melakukan
pemasaran secara online, begitupun sebaliknya. Jika promosi di
satu platform belum cukup memberikan keuntungan, coba
dengan platform lainnya yang lebih efektif. Perluasan ini tentu saja harus
dibarengi dengan peningkatan suplai bahan dan produksi.
Contoh lain dari perluasan jaringan adalah meningkatkan relasi bisnis. Bangun
jaringan Kalian lewat berkenalan dengan banyak pihak. Jalin kerja sama dan
pertahankan hubungan yang baik karena suatu saat bisa saja Kalian
membutuhkan bantuan mereka.

4. Tingkatkan Sumber Daya


Peningkatan sumber daya dilakukan secara keseluruhan baik itu sumber daya
produk maupun sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya produk
dilakukan dengan memperhatikan penggunaan bahan serta proses yang
diterapkan untuk menciptakan suatu barang. Semakin baik sumber daya yang
digunakan, maka semakin berkualitas pula produk yang akan dihasilkan. Dari
sisi sumber daya manusia, langkah pertama yang bisa ditempuh adalah memilih
tim dan karyawan yang hkalian l. Lihat bagaimana tim dan karyawan Kalian
ketika bekerja sama atau ketika berhadapan dengan konsumen. Layani
konsumen dengan sikap yang ramah. Produk berkualitas yang dibarengi dengan
pelayanan yang baik, pastinya akan menarik konsumen untuk mencoba dan
nantinya akan datang kembali.
5. Utamakan Pelayanan Konsumen
Jika peningkatan sumber daya manusia sudah berjalan secara optimal, maka
pelayanan konsumen juga menjadi salah satu aspek penting yang perlu Kalian
perhatikan. Poin ini sangatlah penting karena pelayanan terbaik kepada
konsumen adalah cara terbaik untuk membuat mereka tetap bertahan pada
merek Kalian . Tidak mengherankan jika layanan konsumen berkualitas tinggi
harus jadi hal yang dipertahankan ketika banyak perubahan harus dilakukan.
Manfaatkan dunia digital untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen.
Berikan update mengenai produk atau jasa Kalian . Berikan pula kesan yang baik
lewat keramahan dalam melayani, menjawab pertanyaan konsumen,
memberikan solusi serta menawarkan bantuan. Selain itu Kalian juga
diharapkan mampu mengedukasi konsumen dengan baik.

6. Lakukan Inovasi Produk


Jangan sampai Kalian merasa cepat puas dengan produk yang sudah dibuat
sebelumnya. Zaman akan terus berubah dan tren pun selalu mengikutinya. Maka
dari itu, selain membuat produk dan menjaga kualitasnya, inovasi pun harus
tetap dilakukan karena konsumen memang cenderung cepat merasa bosan. Jika
usaha Kalian tidak bisa mengimbanginya, konsumen bisa saja berpindah
kepada kompetitor. Antisipasi perubahan konsumen ini dan jangan takut untuk
mencoba hal-hal yang baru dan berbeda.

7. Minimalisasi Biaya Operasional


Tujuan dalam membangun usaha adalah untuk menghemat biaya pengeluaran
dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Jangan sampai besar pasak

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 15


Modul PKWU (Kerajinan) Kelas XII KD 3.3

daripada tiang. Maka dari itu, Kalian harus benar-benar mengawasi berapa
modal dan biaya operasional yang dikeluarkan serta pendapatan yang
dihasilkan. Ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan yang dipenuhi oleh
bisnis selaras dengan apa saja yang harusnya didapatkan untuk menciptakan
pertumbuhan.

8. Investasi
Apabila berhemat saja tidak cukup, maka Kalian perlu mencari cara
mengembangkan usaha agar keuntungan yang Kalian hasilkan bisa terus
berputar. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan berinvestasi. Kini
telah banyak media investasi, baik untuk Kalian yang bermodal besar atau pun
kecil. Bisa dengan investasi saham, reksadana, properti, emas, deposito
berjangka dan berbagai jenis investasi lainnya. Namun, sebelumnya pastikan
untuk mengecek secara lengkap informasi mengenai investasi yang akan Kalian
jalankan. Jangan sampai niat untuk meraup keuntungan berujung pada
kerugian.

9. Atur Keuangan dengan Baik


Ketika usaha yang didirikan sudah mulai berjalan, salah satu cara
mengembangkan usaha yang paling penting adalah mengatur keuangan dengan
benar. Sejalan dengan poin sebelumnya, hal ini dilakukan agar pengeluaran dan
penghasilan dari usaha Kalian bisa berjalan dengan seimbang. Pengaturan
keuangan memang sedikit rumit, karena itu banyak yang melakukan dengan
seadanya. Padahal ini merupakan bagian krusial dalam perkembangan sebuah
bisnis. Tidak heran jika banyak sekali usaha yang gagal karena salah dalam
mengelola keuangan.

C. Rangkuman

1. Memulai suatu bisnis memang tidak mudah. Ada berbagai langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu untuk mencapai titik di mana usaha bisa didirikan.
Setelah berdiri, masih banyak pula hal yang harus dikerjakan agar usaha bisa
terus berkembang. Dalam upaya ini, tentunya ada cara-cara yang bisa dilakukan
untuk mengembangkan usaha serta mencapai target.
2. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha antara lain
meningkatkan Promosi, mengenal kompetitor, memperluas jaringan, meminimalisir
biaya operasional, investasi dan mengatur keuangan dengan baik.
3. Agar dapat sukses mengembangkan usaha hendaknya sebuah usaha mempunyai
rencana untuk mengembangkan usaha.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 16


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Tahapan teknik produksi kerajinan dan
pengemasan karya kerajinan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa :
1. Menjelaskan tahapan produksi kerajinan
2. Menentukan bahan sesuai dengan karya kerajinan yang akan diproduksi
3. Menentukan teknik yang sesuai dengan bahan dan bentuk yang akan diproduksi
4. Menentukan bahan kemasan sesuai dengan karya kerajinan

B. Uraian Materi
Anak anakku hebat setelah kalian memahami tentang pengertian sistem produksi,
klasifikasi pasar dan bagaimana menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, ayo
sekarang mempelajari tahapan dalam memproduksi kerajinan dan pengemasannya.

1. Tahapan produksi kerajinan


Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau
pembahanan, pembeentukan, perakitan dan finishing. Teknik yang dilakukan
pada 4 tahap tersebut berbeda-beda bergantung dari material yang digunakan
dan rancangan produk yang akan dibuat.

a. Tahapan pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap di
produksi. Setiap tahap produksi berbeda-beda seesuai dengan material
yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat.
Bahan – bahan yang dapat dijadikan karya kerajinan antara lain:

1) Kerajinan Dari Tanah Liat

Selain mudah ditemukan, alasan utama mengapa tanah liat menjadi


bahan favorit bagi banyak perajin adalah karena mudah dibentuk.
Dengan teknik yang benar, Anda akan mendapatkan kerajinan yang
tahan lama dan berkualitas baik dengan bahan dasar tanah liat.

Contoh kerajinan yang menggunakan bahan dasar tanah liat yaitu


gerabah dan keramik. Kedua barang ini sangat bermanfaat dalam
rumah tangga. Contohnya adalah teko, pot dan vas bunga, serta tempat
penyimpanan lainnya.

2) Kerajinan Dari Kayu dan Bambu

Kayu dan bambu adalah dua material utama yang paling banyak
digunakan sebagai bahan utama kerajinan. Contohnya adalah perabot,
hiasan lampu, patung, dll. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu jati,
mahoni, pinus, dll. Semakin bagus dan kokoh konstruksinya, harganya
akan lebih mahal.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 18


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

Dalam membuat kerajinan berbahan dasar kayu, ada beberapa


peralatan khas yang akan sangat membantu Anda. Alat ukir, cat kayu,
vernis, lem kayu, serta amplas.

Seperti namanya, alat ukir digunakan untuk mengukir, memberi


dekorasi, serta mengerjakan detail-detail yang rumit, kecil dan sulit
dijangkau dengan alat yang besar. Penggunaan alat ini tentu saja
membutuhkan kesabaran ketelitian serta keakuratan yang tinggi.

Cat kayu dan vernis pada dasarnya digunakan untuk melapisi kayu agar
terlihat menarik, atraktif, sekaligus terhindar dari rayap maupun
serangga yang berpotensi membuatnya lapuk.

Perbedaan utama antara cat kayu dan cat biasa adalah cat kayu
dirancang khusus agar tahan air dengan daya rekat yang lebih kuat.
Sedangkan pemakaian vernis berguna untuk mempertahankan warna
dan tekstur asli kayu namun membuatnya menjadi lebih mengilap dan
bercahaya

Namun sebelum sampai pada proses pewarnaan atau pelapisan dengan


vernis, pastikan bahwa permukaan kayu telah diamplas dengan baik.
Tahap ini sangat krusial dalam menentukan hasil akhir kerajinan.
Sehingga tak boleh sampai terlewat.

3) Kerajinan Dari Serat Alam

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Hal
ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan yang unik berbahan
dasar alam. Apabila kayu dan bambu terdengar sangat mmebosankan,
Anda dapat memanfaatkan serat alam lain.

Eceng gondok adalah tanaman yang sangat mudah dijumpai terapung


di kolam air tawar. Bila para peternak ikan umumnya akan kesal ketika
mendapati kolamnya dipenuhi eceng gondok, sebaliknya para perajin
dapat mengubah tanaman pengganggu ini menjadi sumber uang.

Kelebihan utama dari eceng gondok adalah seratnya yang sangat kuat.
Untuk mendapatkan serat ini, Anda dapat mengeringkannya terlebih
dahulu sebelum dibentuk menjadi kerajinan.

Selain eceng gondok, pelepah pisang juga dapat dimanfaatkan sebagai


bahan kerajinan. Keberadaannya yang sangat melimpah ini sayangnya
masih kerap dianggap sampah. Padahal, Anda dapat mengeringkannya
untuk dibuat menjadi kerajinan lukis.

Kulit jagung juga telah banyak dimanfaatkan untuk membuat kerajinan


dinding maupun rangkaian bunga artifisial yang artistik. Bentuk
seratnya yang unik justru membuat kerajinan yang dihasilkan terlihat
asri tanpa kehilangan sisi uniknya.

4) Kerajinan Dari Logam


Berbeda dengan kerajinan dengan bahan alam yang umumnya mudah
lapuk dan cenderung tidak tahan lama, banyak orang memilih untuk

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 19


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

menggunakan bahan logam. Umumnya yang dipilih adalah logam


dengan tekstur kokoh, anti karat, serta permukaannya mengkilat.

Beberapa jenis logam yang banyak digunakan adalah aluminium,


tembaga, kuningan, serta stainless steel. Logam mulia seperti emas,
perak, dan perunggu juga biasa digunakan untuk kerajinan yang
mewah dan mahal.

5) Kerajinan dari Batu


Batu tak hanya bermanfaat sebagai salah satu material pembuat
bangunan namun juga untuk bahan kerajinan. Dengan bentuk, corak,
dan warna yang beragam, kerajinan dari batu juga dapat terlihat sama
menariknya dengan kerajinan lain.

Kerajinan dari batu umumnya banyak digunakan sebagai hiasan di


dalam ruangan, di dinding, maupun di luar ruangan. Apabila diletakkan
di dalam ruangan,material batu dapat memberi kesan alami yang
menyejukkan ke dalam ruangan tersebut.

6) Kerajinan Dari Bahan Bekas


Seni tak hanya enak dipandang namun juga dapat dimanfaatkan
sebagai media kampanye yang efektif. Salah satu yang dapat
disuarakan melalui hasil kerajinan adalah mengenai isu lingkungan
hidup.

Menggunakan barang bekas untuk diubah menjadi kerajinan yang


bagus dan fungsional kini telah menjadi sebuah tren yang berkembang
terutama di kalangan generasi muda.

Apabila Anda tertarik, Anda dapat mulai memanfaatkan botol dan


kaleng bekas, kertas daur ulang, serta kemasan plastik sekali pakai.
Selain menghasilkan karya yang indah, Anda juga telah secara aktif
berkontribusi pada kelestarian lingkungan.

Pada intinya, pembuatan barang kerajinan selalu mengandalkan jiwa


kreativitas manusia yang didukung oleh keterampilan tangan maupun
kecanggihan alat yang digunakan. Namun, kerajinan yang indah tak
selamanya membutuhkan bahan mahal.

b. Tahapan pembentukan

Setelah tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses


pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material,
bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat.Pada tahap ini
diperlukan teknik pembuatan karya kerajinan sesuai dengan bahan dan
bentuk produk yang akan dihasilkan.

Adapun teknik-teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras,


antara lain seperti berikut.

1) Teknik Cor (cetak tuang)

Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke


Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 20


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu


seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.

Berikut ini contoh pembuatan benda kerajinan dari bahan lunak dengan
teknik cor (cetak tuang).

Gambar 2. Teknik Cor Logam

2) Teknik Tuang Berulang (bivalve)

Disebut teknik menuang berulang kali (bivalve), karena menggunakan


dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai
berulangkali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti
kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang
sederhana, baik bentuk maupun hiasannya.

3) Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue)

Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) dibuat pada benda perunggu
yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung
perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat.
Selanjutnya model dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat,
kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah
rongga. Tuangkan perunggu ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah
liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.

Di samping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya


berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan
tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris,
piring, teko, dan tempat lilin.

Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti


kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak
di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di
Juwana dan Mojokerto.

4) Teknik Etsa

Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang
berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti
mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam
dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak
ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya
dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung).
Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan
desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-
lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 21


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di


bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap
utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat
menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada
jenis logam yang akan dietsa.

Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral
anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai
daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan
sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai
pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya.
Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam
larutan tersebut.

Sukses tidaknya mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang


sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa. Penerapan
bahan penolak asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam
membuat desainnya agar tetap terbuka melalui penggunaan resist
(bahan pelindung), serta perhitungan waktu untuk pengukuran dan
pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul di
permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang
diinginkan.

Gambar 3. Hasil Teknik Etsa

5) Teknik Ukir

Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada
masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah
tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi
ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-
zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga
mengandung makna simbolis dan religius.

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

Gambar 4. Hasil Ukiran

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 22


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

6) Teknik Ukir Tekan

Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas


permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk
pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm.
Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan
tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir
tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara
menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan
benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah
ditentukan.

Gambar 5. Hasil Teknik Ukir Tekan

7) Teknik Bubut

Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi


untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah
pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang
simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut
adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.

Gambar 6. Hasil Teknik Bubut

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 23


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

8) Teknik Anyam

Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara


mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan
bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya
kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman, antara lain: bambu,
rotan, dan plastik.

Gambar 7. Hasil Teknik Anyam

Contoh beberapa teknik pembuatan kerajinan bahan lunak :

2. Tahapan perakitan
Tahap berikutnya adalah perakitan. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan
yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan
pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.

3. Tahapan finishing
Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir
sebelum produk tersebut dimasukkan kedalam kemasan. Finishing dapat
berupa penghalusan atau pelapisan permukaan.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 24


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

4. Pengemasan
a. Pengertian pengemasan
Pengemasan adalah kegiatan mewadahi benda hasil kerajinan. Pengemasan
menurut WTO adalah suatu sistem yang terpadu untuk mengawetkan,
menyiapkan produk, hingga siap untuk didistribusikan dengan cara yang
murah dan efisien
b. Fungsi pengemasan
Untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca, memberikan
kemudahan membawa, serta untuk menambah daya tarik sebagai identitas
atau brand dari produk tersebut.

5. Jenis Bahan Kemasan


a. Kemasan kertas
Kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini kemasan kertas masih banyak
digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan
logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya
yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifatnya
yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan.
b. Kemasan Kayu
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia.
Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di
negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak.
Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak
menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan kayu.
c. Kemasan Plastik
Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa
jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester,
nilon, dan vinil film. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan
plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih
dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas.
Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan,
penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah.
Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras.

Gambar 8. Contoh kemasan plastic jenis acrylic

6. Pengemasan Karya Kerajinan


Pada zaman dulu kemasan hanya berfungsi untuk melindungi barang atau
mempermudah barang untuk dibawa. Seiring perkembangan zaman, fungsi
kemasan bertambah untuk menarik perhatian konsumen agar membeli barang
tersebut.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat didefinisikan Kemasan merupakan
desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi
dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di
pasar

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 25


Modul PKWU Kerajinan Kelas XII KD 3.2

C. Rangkuman
1. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau
pembahanan, pembeentukan, perakitan dan finishing.
2. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap di produksi.
3. Pada tahap pembentukan diperlukan teknik pembuatan karya kerajinan sesuai
dengan bahan dan bentuk produk yang akan dihasilkan.
4. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa
bagian.
5. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut
dimasukkan kedalam kemasan
6. Pengemasan adalah kegiatan mewadahi benda hasil kerajinan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 26

Anda mungkin juga menyukai