(Fix) MATERI PKWU KELAS X - XII
(Fix) MATERI PKWU KELAS X - XII
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Peluang usaha adalah suatu ide yang menarik atau usulan usaha yang
memberikan kemungkinan untuk memberikan hasil bagi seseorang yang ingin
mengambil risiko. Suatu peluang usaha yang baik mampu memenuhi beberapa
kriteria berikut ini:
1) Permintaan yang nyata, yaitu merespon kebutuhan yang tidak dipenuhi atau
mensyaratkan pelanggan yang mempunyai kemampuan untuk membeli dan bisa
memilih
2) Pengembalian investasi, yaitu memberikan hasil dalam janga waktu cepat, lama,
dan tepat waktu.
3) Kompetitif, yaitu dapat mengimbangi atau lebih baik. Atau sama dari sudut
pandang pelanggan dibandingkan dengan produk atau jasa yang tersedia.
4) Mencapai tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi
yang mengambil risiko.
5) Ketersediaan sumber daya dan ketrampilan yang terjangkau dari segi sumber
daya, kompetensi, dan persyaratan hukum
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang beragam,
tak terkecuali hasil buminya. Berbagai jenis bahan nabati dihasilkan dalam jumlah dan
jenis yang sangat beragam. Melimpahnya hasil panen bahan nabati saat musim panen,
mendorong diciptakannya berbagai peluang untuk usaha pengolahan produk
makanan awetan dari bahan nabati. Makanan awetan dari bahan nabati adalah
makanan yang dibuat dari sumber daya alam nabati, yang sudah melalui proses
pengolahan yang tepat sesuai dan dikemas dengan baik, baik menggunakan pengawet
maupun tidak sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang.
Berbagai jenis produk makanan awetan dari bahan nabati dapat dikembangkan
dalam perencanaan berwirausaha dengan merujuk pada beberapa hal, di antaranya
keahlian, kesukaan atau minat, ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, serta
peluang yang ada. Selain itu, proses penggalian ide untuk menentukan usaha makanan
awetan dari bahan nabati perlu memperhatikan kebutuhan pasar akan produk yang
akan dibuat. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan serta dibutuhkan oleh pasar,
menjadi hal yang mendasar untuk direncanakan dengan matang.
C. Rangkuman
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk
sumber daya bahan nabatinya. Jumlahnya yang banyak dan beragam, serta melimpah
saat musim panen tiba, mendorong peluang usaha untuk pengolahan makanan
awetan dari bahan nabati.
Dalam menentukan ide untuk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
nabati perlu mempertimbangkan keahlian, kesukaan atau minat, ketersediaan bahan
baku yang ada di sekitarnya, serta peluang yang ada. Selain itu, proses penggalian ide
untuk menentukan usaha makanan awetan dari bahan nabati perlu memperhatikan
kebutuhan pasar akan produk yang akan dibuat agar produk dapat diterima pasar.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Sumber Daya yang Dibutuhkan dan Administrasi Usaha
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Tahukah kalian, sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan nabati? Berikut ini adalah sumber daya yang
dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha yang dikenal dengan istilah 6M,
yaitu:
a. Man (manusia)
Man atau yag dikenal dengan istilah sumber daya manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor yang penting karena dari faktor inilah modal
dan keterampilan dikelola. Manusia merupakan unsur manajemen yang
paling penting dalam mencapai tujuan usaha.
b. Money (uang)
Uang disini berupa modal usaha atau biasanyan berupa uang. Pada dasarnya
semua kegiatan membutuhkan modal awal di mana kita bisa melakukan hal-
hal berupa pengorbanan yang akan membuat modal tersebut akan kembali
menjadi modal dan memiliki tambahan yang kita sebut keuntungan.
c. Material (bahan)
Material yang dimaksud adalah bahan baku apa yang akan digunakan untuk
kegiatan produksi.
d. Machine (mesin)
Mesin merupakan adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
kegiatan produksi agar dapat menghasilkan produk secara maksimal. Dapat
berupa mesin canggih ataupun mesin sederhana, tergantung kemampuan
dari perusahaan tersebut.
e. Methode (metode)
Metode adalah cara yang digunakan oleh perusahaan agar kegiatan produksi
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
f. Market (pasar)
Barang yang diproduksi seharusnya adalah barang yang dibutuhkan oleh
konsumen, agar tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan secara
maksimal dapat tercapai. Atau dapat pula, perusahaan memiliki pangsa
pasar yang potensial yang membutuhkan suatu produk, baru setelah itu
perusahaan mencoba untuk memproduksi dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan pasar tersebut. Jadi pasar dapat berfungsi maksimal bagi
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan/uang.
2. Administrasi Sederhana
Administrasi adalah pencatatan yang harus dibuat oleh perusahaan untuk
memudahkan pengaturan, mengawasi dan mengevaluasi. Misal bidang produksi,
pencatatan yang harus dilakukan mencakup pencatatan alat dan bahan apa saja
yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi, pembelian barang/kebutuhan
kegiatan usaha, waktu/jadwal kegiatan produksi, siapa saja yang melakukan
kegiatan produksi, tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan produksi.
Bidang keuangan, mengatur dari mana sumber modal diperoleh, mencatat
pemasukan dan pengeluaran uang tunai (jurnal), membuat laporan keuangan
pada akhir periode dan seterusnya. Pembukuan yang baik, adalah pembukuan
yang dapat dibaca dan memberi informasi sesuai yang dimaksud oleh pembuat
pembukuan.
C. Rangkuman
1. Sumber daya yang dibutuhkan untuk usaha dikenal dengan istilah 6M, yaitu Man,
Money, material, Machine, Methode, dan Mareket. Semua sumber daya saling
berkaitan, oleh karena itu perlu dikaji apakah sumber daya yang paling potensial
dimiliki oleh perusahaan. Hal ini bisa menjadi focus kegiatan usaha agar kegiatan
perusahaan dapat berjalan maksimal.
2. Semua hal yang terdapat atau terjadi pada perusahaan harus dibuat pencatatannya,
sebagai alat untuk mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya usaha.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PEMASARAN
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
2. Fungsi Pemasaran
a. Pengenalan produk
Dengan adanya pemasaran, produk akan lebih mudah dikenal oleh pelanggan.
Pemasar harus menonjolkan keunggulan dari produk yang di pasarkan.
Sehingga bisa lebih menarik perhatian dibanding produk pesaing.
b. Riset (penelitian)
Riset memungkinkan pemasaruntuk mendapatkan informasi yang tepat
mengenai pasar target sebuah produk. Beberapa hal yang biasanya harus
diriset adalah kepopuleran, usia, jenis kelamin kebutuhan hingga keinginan
dan lain sebagainya. Nantinya produk yang diproduksi bisa disesuaikan
dengan apa yang sesuai dengan target pasarnya.
c. Distribusi
Dengan distribusi yang baik, akan memastikan bahwa produk dapat mudah
dipindahkan dari lokasi produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air
dan laut. Selain itu juga memastikan bahwa produk dapat dengan mudah
didapatkan oleh pelanggan. Sebagai pemasar juga harus merencanakan segala
sesuatunya seperti armada, keuangan dalam proses distribusi.
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 10
Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X KD 3.2 dan 4.2
d. Layanan purnajual
Dalam sebuah penjualan, layanan setelah penjualan memang sangat
dibutuhkan. Pemasaran harus membantu pelanggan setelah mereka membeli
produk. Misalnya seperti produk mesin, pelanggan mungkin akan merasa
kesulitan ketika menemukan masalah pada mesin yang telah mereka beli.
Tugas bagian pemasaran, memastikan dan membantu agar mesin itu berjalan
dengan semestinya.
3. Jenis-jenis Pemasaran
a. Branding
Produk dan layanan harus memiliki target pasar, dan nama atau “merek,”
untuk dikenal. Branding adalah bentuk pemasaran yang memiliki fungsi
sebagai iklan jangka panjang. Ini sangat membantu untuk membuat produk
atau layanan menjadi lebih menarik dan terkenal. Branding sering kali
menyertakan nama, slogan, dan logo.
b. Iklan Siaran
Menggunakan radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan
berbayar yang paling umum. Pemasaran ke pelanggan sangat potensial ketika
menggunakan radio karena pendengar radio benar-benar mendengarkan apa
yang diucapkan oleh penyiarnya. Selain itu, juga bisa menggunakan media TV
untuk menjangkau pelanggan secara luas.
c. Multi-Level Marketing
Pemasaran dengan menggunakan multi-level marketing adalah bentuk
penjualan langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan
merekrut dan menjual produk-produknya. Multi-level marketing juga disebut
network marketing karena tenaga penjualan mendapatkan komisi dari
produk yang mereka jual serta komisi penjualan dari jaringannya.
d. Internet atau online
Internet menjadi salah satu media pemasaran yang paling diminati. Hampir
semua orang pasti menggunakan internet, sehingga pasarnya sangat luas.
Pemasaran dapat dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunaan email,
website atau iklan. Target pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak
penyedia jasa iklan yang memiliki fitur ini.
Setiap jenis pemasaran memiliki kelebihan dan kelemahan, sangat bergantung
kepada kondisi perusahaan masing-masing. Oleh karena itu, sesuaikanlah
dengan berdiskusi dengan anggota perusahaan atau kelompokmu.
C. Rangkuman
1. Pemasaran berfungsi untuk mengenalkan atau menentuka produk secara tepat,
agar hasil yang diharapkan sesuai dengan target atau tujuan yang telah
direncanakan.
2. Terdapat beberapa jenis pemasaran, semuanya memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Sangat ditentukan oleh kondisi usaha yang kamu miliki.
3. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam sebuah usaha, semakin baik
strategi marketing pada usaha, semakin cepat usaha yang dijalankan berkembang.
4. Jika strategi marketing Anda bagus tanpa dibarengi pembukuan yang terstruktur
maka bisnis Anda akan berantakan. Untuk melakukan proses pembukuan yang
baik dibutuhkan pencatatan transaksi yang teratur agar menghasilkan laporan
keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
Perencanaan Usaha
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Ada tujuh komponen dalam menyusun perencanaan usaha, semua bagian tersebut
saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan bisnis sehingga
menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai suatu usaha. Berikut ini
adalah komponen dalam sebuah perencanaan usaha
1. Deskripsi Usaha
Deskripsi usaha memuat uraian secara singkat, bidang usaha yang dijalankan,
potensi produk yang direncanakan saat ini dan kemungkinannya di masa depan,
serta informasi peluang pasar perkembangan produk untuk bisa bertahan dan
menyesuaikan dengan pasar.
2. Analisis Pasar
Analisis pasar sangat perlu agar dapat memahami seluruh aspek yang memiliki
kaitan erat dengan pasar. Hal ini sangat berguna untuk menentukan target
pembeli dan target penjualan dalam perencanaan usaha serta strategi
pemasarannya.
3. Analisis Pesaing
Analisis pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing
usaha dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian
mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan
pesaing
4. Rencana Desain dan Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap
perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan
penjualan. Hal ini berguna untuk membuat rencana anggaran biaya produksi
sesuai dengan kebutuhan.
5. Rencana Operasional dan Managemen
Rencana operasional dan managemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha
akan berjalan dan berkelanjutan
6. Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis.
Darimana sumber dana berasal dan bagaimana mengatur anggaran agar efisien,
namun tetap berjalan lancar.
7. Simpulan Usaha
Simpulan usaha merupakan uraian dari seluruh kerangka rencana kerja. Simpulan
usaha berisi simpulan kegiatan baik hambatan maupun kekurangan dari kegiatan
usaha.
C. Rangkuman
Ada tujuh komponen dalam menyusun perencanaan usaha, semua bagian tersebut
saling terkait dan berhubungan dalam kegiatan perencanaan bisnis sehingga
menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai suatu usaha. Tujuh
komponen tersebut adalah deskripsi usaha, analisis pasar, analisis peluang, rencana
desain dan pengembangan, rencana operasional dan managemen, pembiayaan,
simpulan usaha.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah.
2. Menganalisis macam-macam makanan khas asli daerah dari bahan pangan
nabati dan hewani.
B. Uraian Materi
1. Bahan dan Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah
Makanan khas asli daerah terbuat dari bahan pangan nabati dan hewani.
Untuk mengetahui pengertian serta manfaat dari bahan pangan nabati dan
hewani, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini!
Kacang-kacangan:
Kacang-kacangan serta biji-bijian mengandung banyak serat yang dapat
membantu melancarkan serta membersihkan saluran pencernaan. Kacang-
kacangan dan biji-bijian juga memiliki kadar protein tinggi yang mampu
memberikan cukup energi untuk beraktivitas. Kacang-kacangan dan biji-bijian
memiliki kandungan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung vitamin B dan E
yang baik untuk kulit dan mencegah penuaan dini.
Umbi-umbian:
Kandungan utama umbi-umbian pada umumnya adalah karbohidrat.
Karbohidrat merupakan salah satu zat yang diperlukan sebagai sumber energi
bagi tubuh.
Telur:
Telur mempunyai kandungan gizi tinggi
seperti air, protein, karbohidrat, mineral,
lemak, dan vitamin. Namun, terkadang
telur mengandung bakteri Salmonella yang
berasal dari kotoran ayam. Oleh Sumber: dosenpendidikan.com
karenanya, telur harusdimasak dengan Gambar 2.2 Bahan Pangan Hewani
penanganan tepat agar bakteri dapat mati.
Ikan
Ikan terbagi atas beberapa jenis, yaitu ikan air laut, ikan air tawar, dan ikan air
payau. Ikan mempunyai kandungan gizi diantaranya protein. Kandungan
protein pada ikan lebih tinggi dari serealia. Kandungan protein ikan sangat
mudah dicerna sehingga baik bagi balita. Ikan juga mengandung asam lemak
tak jenuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ikan juga
mengandung vitamin dan mineral.
Daging
Terdapat beberapa jenis daging, di antaranya daging sapi, daging kambing,
daging kerbau, dll. Setiap jenis daging mempunyai karakteristik yang berbeda.
Pada umumnya daging mengandung protein, lemak sera mineral dan vitamin.
Susu
Susu merupakan pangan dengan nilai gizi tinggi, yaitu memiliki kandungan air,
lemak, protein, karbohidrat, vitamin, asam folat, dan mineral
Cenderung tahan terhadap tekanan dan Umumnya bersifat lunak, tidak tahan
tidak gampang rusak tekanan, dan hantaman
Meski sifat bahan spesifik, namun masih Sifat setiap bahan sangat spesifik dan
dapat dicari sifat umumnya sangat sulit digeneralisasi
Selain sumber protein dan lemak, bahan Umumnya merupakan sumber protein
nabati banyak yang juga berperan sbeagai dan lemak
sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin
Tabel 1.2.Tabel Jenis dan Karakteristik Alat Pengolahan Makanan Khas Asli
Daerah
Sumber: Suranny, 2015.
Nama Alat Karakteristik Gambar
Tungku Tungku merupakan bagian yang
paling utama pada dapur
tradisional. Ada beberapa
penyebutan lokal untuk tungku,
di antaranya orang Jawa
menyebutnya pawon. Tungku
dibuat dari batu cadas, tanah liat,
atau dari batu bata. Bahan bakar
untuk memasak menggunakan
tungku adalah kayu. Sumber: Suranny, 2015
c. Macam- Macam Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan Pangan Nabati
dan Hewani
Untuk mengetahui lebih rinci tentang contoh-contoh makanan khas asli daerah
dari bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian perhatikan uraian berikut
ini.
Tabel 1.3. Contoh Makanan Khas Daerah dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Nama Makanan Khas Asli Daerah Bahan Baku Daerah Asal Ciri Khas
Rendang Daging sapi Minangkabau Mengandung
dan santan bumbu yang
kaya akan
rempah
Sumber: liputan6.com
Sumber:resepkoki.id
Bika ambon
Telur, gula, Medan Warnanya
dan santan kuning dan
memiliki
rongga-rongga
di dalamnya.
Cita rasa dan
aroma sangat
khas
Sumber: tripelaktoba.com
Gudheg
Nangka muda Yogyakarta Warnanya
kecoklatan
rasanya manis
dan biasa
disajikan
dengan sambel
krecek, ayam
kampung, serta
bacem telur
Sumber: kmstour.com
rebung, telur,
ebi atau udang
Sumber: resepkoki.id
Asinan Bogor
Buah-buahan Bogor Disajikan dalam
(mangga kuah cuka yang
muda, pala, asam, manis,
kedondong, dan pedas
pepaya, dll)
Sumber: id.wikipedia.org
Sumber:tokopedia.com
Pengkang Terbuat dari
Beras ketan Pontianak ketan yang
berisi udang
ebi. Pengkang
dibungkus daun
pisang
berbentuk
segitiga sama
kaki yang
Sumber: borneo24.com dijepit dengan
bambu
Sop Konro
Iga sapi Makassar Berkuah,
berwarna
coklat
kehitaman,
biasa dimakan
dengan ketupat
yang dipotong
terlebih dahulu
Sumber: magazine.job-like.com
Burasa/buras
beras Bugis dan Terbuat dari
C. Rangkuman
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah.
Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter
masyarakatnya. Bahan untuk pengolahan makanan khas daerah adalah bahan
pangan nabati dan hewani. Bahan nabati berasal dari tumbuhan, sedangkan bahan
hewani berasal dari hewan.
Peralatan untuk mengolah makanan khas daerah pada zaman dahulu
menggunakan peralatan tradisional seperti tungku, belanga, wajan tanah liat, cobek
dll. Penggunaan peralatan tradisional untuk mengolah makanan khas daerah dapat
memberikan cita rasa tersendiri pada makanan. Seiring perkembangan jaman,
banyak masyarakat yang beralih menggunakan peralatan modern untuk mengolah
makanan khas asli daerah.
Makanan khas daerah di Indonesia sangat banyak jumlahnya dan beragam
jenisnya. Beberapa contoh makanan khas asli daerah adalah rendang dari padang,
pempek dari Palembang, gudeg dari Jogja, lumpia semarang, asinan dari Bogor,
konro dari Makassar, papeda dari Papua.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Teknik pengolahan, pengemasan dan pengawetan
makanan khas asli daerah
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat:
1. Menganalisis berbagai teknik pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan
pangan nabati dan hewani.
2. Menjelaskan pengemasan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati
dan hewani.
3. Menjelaskan pengawetan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati
dan hewani.
B. Uraian Materi
1) Merebus
Merebus adalah memasak bahan makanan di dalam cairan mendidih
sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Banyak sedikitnya
air serta lamanya merebus tergantung pada bahan yang direbus. Teknik
merebus dibagi menjadi 2, yaitu (1) simmering (merebus bahan makanan
sampai titik didih, kemudian api dikecilkan), teknik ini di Indonesia di
kenal dengan menyemur; (2) poaching(merebus bahan makanan di dalam
air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100 derajad,
teknik ini di antaranya digunakan untuk merebus ikan dan buah-buahan.
2) Menyetup (stewing)
Menyetup ialah memasak bahan makanan di dalam cairan (air, kaldu, atau
saus) dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak.
Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan teknik ini adalah
opor ayam dan gulai kambing. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah-
buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang diberi aroma dari
cengkeh atau kayu manis, contohnya setup pisang.
3) Braising
Metode memasak bahan makanan dengan sedikit air kaldu. Braising cocok
untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis-tipis
untuk melembutkan serat-seratnya. Bahan makanan yang dimasak dengan
cara braising antara lain daging sapi, ayam, dan itik.
4) Mengukus (steaming)
Mengukus atau steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air
mendidih. Alat yang digunakan ialah dandang dengan kukusan, langseng
dan soblungan atau klakat
Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan dikukus : putu
ayu, nogosari, borongko, bacan.
5) Mentim
Memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim, atau 2 panci ,
yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain.
6) Memblansir (blanching)
Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan maksud
untuk mengurangi rasa dan bau, misal rebung, isi perut sapi (babat, iso),
dan tulang untuk kaldu.
1) Memanggang
Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api
tersebut diletakkan di bawah bahan makanan yang dimasak, sehingga
menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan
makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam
bentuk kecil. Contoh makanan khas daerah yang dimasak dengan
dipanggang: ayam panggang, otak-otak, pempek panggang,
1) Menumis
Menumis (sautéing, shallow frying) ialah memasak bahan makanan dengan
minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan
mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih
enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur
lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung.
2) Menggoreng
Menggoreng (frying) ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada
2 macam menggoreng, yaitu menggoreng di dalam minyak
sedikit (panfrying) dan menggoreng di dalam minyak banyak (deep frying).
Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng
ayam, ikan,tahu, tempe.
Selain metode memasak yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa istilah yang
dipergunakan dalam pengolahan makanan, yaitu:
1) Memfilir (fileting), ialah menghilangkan tulang atau duri pada daging ayam
atau ikan.
2) Melandir (larding), ialah menjahitkan pita-pita lemak pada permukaan daging
yang tidak berlemak sebelum daging tersebut dipanggang agar tidak kering
3) Membardir (barding), ialah membungkus daging atau unggas yang tidak
berlemak dengan lapisan lemak yang tipis sebelum dimasak agar tidak menjadi
kering
4) Menggelasir (glazing), memberi lapisan mengkilap pada makanan. Kue
digelasir dengan campuran gula halus dengan putih telur atau agar-agar. Ikan,
ayam, daging digelasir dengan gelatin atau agar-agar.
5) Mengentalkan (Thickening), ialah menambah bahan pengental pada masakan
yang cair sehingga menjadi masakan yang kental. Bahan pengental yang
dikental yang digunakan contohnya adalah macam-macam tepung, macam-
macam zat pati, agar-agar,telur, dan gelatin
6) Menjernihkan, biasanya menggunakan bahan penjernih, contoh putih telur.
Contoh cara menjernihkan dengan putih telur ialah putih telur dikocok
sebentar kemudian dituangkan ke dalam cairan yang akan dijernihkan sambil
dipanaskan dan diaduk sebentar, kotoran akan terikat pada putih telur yang
membeku dan akan terapung kemudian disaring dengan kain yang halus.
7) Mengocok. Contoh bahan makanan yang perlu dikocok untuk pengolahan
makanan khas daerah adalah telur. Kocokan telur digunakan sebagai bahan
untuk pembuatan aneka kue khas daerah seperti maksuba, bika ambon, dan
lapis legit.
8) Memarinir (marinating), ialah merendam bahan makanan di dalam cairan
berbumbu agar bahan makanan tersebut lebih enak dan tidak segera basi.
9) Mengisi (stuffing), ialah mengisi bahan makanan dengan daging, ayam, atau
ikan yang dicincang.
10) Memanir (coating), ialah memberi lapisan kulit pada makanan dengan
menggunakan telur dan tepung panir, kemudian digoreng.
Bahan utama:
1) 1,5 kg daging sapi
2) 2 liter santan kelapa tua
Cara Pembuatan:
1) Potong daging dan cuci bersih
2) Tumis bumbu yang dihaluskan saat minyak sudah panas, kemudian masukkan
bumbu- bumbu yang tidak dihaluskan serta garam. Ketika bumbu sudah mulai
wangi masukkan santan sambil diaduk kemudian masukkan daging. Masak
hingga empuk dan bumbu agak pekat.
Mudah sekali bukan cara pembuatan rendang. Sebagaimana kalian ketahui, rendang
merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang telah mendunia. Apakah kalian
tertarik untuk membuat usaha pengolahan rendang?
Dalam pengolahan makanan, termasuk pengolahan makanan khas asli daerah perlu
diperhatikan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pelaksanaan prinsip
K3 merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja atau tempat
pengolahan makanan yang aman, nyaman, sehat, sehingga dapat mengurangi
kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menjaga
keamanan kerja di dapur:
1) Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, letaknya tidak dekat dengan air,
penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin.
2) Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak
membuthkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu
memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, tidak untuk membuka
kaleng atau yang lainnya. Cucilah pisau dengan hati-hati setelah selesai
digunakan. Jangan meletakkan pisau cucian di dalam air karea tidak kelihatan.
Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai.
3) Pakailah talenan pada saat memotong, jangan menggunakan lapisan meja
metal.
4) Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.
5) Setelah selesai menggunakan semua peralatan memasak, cuci, bersihkan, dan
kembalikan ke tempat semula dengan rapi.
Sumber: hipwee.com
Gambar 2.1. Lontong
Sumber: takaitu.id
Gambar 2.2. Celorot
Lepet jagung (kelobot jagung)
Sumber: cookpad.com
Gambar 2.3. Lepet Jagung
Bacang (daun bambu)
Sumber: fimela.com
Gambar 2.4. Bacang
Tapai ketan (daun jambu air)
Sumber: lydiablog.web.app
Gambar 2.5. Tapai Ketan
Tidak semua makanan khas asli daerah dapat bertahan lama sehingga
harus diawetkan. Tujuan utama dari pengawetan makanan khas asli daerah
adalah untuk memperpanjang masa simpan makanan. Berikut ini adalah
beberapa teknik pengawetan makanan khas asli daerah.
a. Teknik pendinginan
Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan
menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin yaitu kulkas atau
freezer (pembeku). Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Cara
pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan
(cooling) dan pembekuan (freezing). Buah-buahan dan sayur-sayuran juga
memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana produk
mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika
penyimpanan dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang
terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-sayuran akan mengalami
kerusakan yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan buah
dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu
hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan.
C. RANGKUMAN
Ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan, yaitu teknik memasak
basah, teknik memasak kering, dan teknik memasak menggunakan minyak. Setiap
jenis makanan khas asli daerah mempunyai teknik pengolahan yang berbeda-beda.
Satu jenis bahan pangan nabati atau hewani, dapat diolah menjadi makanan khas
asli daerah dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda.
Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting
dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau
biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional. Seiring dengan
perkembangan, kemasan makanan khas daerah juga semakin berkembang.
Tidak semua makanan khas daerah dapat bertahan lama sehingga harus
diawetkan. Prinsip pengawetan pada dasarnya di antaranya adalah pendinginan,
pengeringan, pemanasan dengan suhu tinggi, dan pengawetan dengan bahan kimia.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KOMPONEN EVALUASI HASIL USAHA KERAJINAN DAN
PERMASALAHAN USAHA KERAJINAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat:
1. Memahami komponen evaluasi hasil usaha kerajinan yang berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan pasar lokal
2. Menjelaskan permasalahan usaha kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan
dan keinginan pasar lokal dan solusinya
B. Uraian Materi
Komponen Evaluasi Hasil
https://interactive.co.id/blog
Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha
yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir
masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat
memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga
kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai
rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Pentingnya evaluasi dalam bisnis agar kalian mengetahui seberapa jauh pencapaian
bisnis yang sudah dilakukan, juga untuk mengetahui masalah-masalah bisnis yang
kadang tidak disadari yang bisa menjadi bom waktu ketika kalian tidak atasi dengan
tepat. 4 hal yang perlu di evaluasi pada bisnis kalian antara lain:
Evaluasi Cashflow Bisnis
Melakukan evaluasi terhadap cashflow pada bisnis kalian. Cashflow adalah aliran
uang masuk dan uang keluar dari total keseluruhan uang pada suatu bisnis.
Seorang pebisnis wajib mengetahui cashflow yang ada didalam bisnisnya. Dengan
mengetahui cashflow, kalian bisa menentukan apakah bisnis tersebut mengalami
kemajuan atau tidak. Cashflow merupakan salah satu indikator sehat atau
tidaknya suatu bisnis.
Dengan demikian, melakukan evaluasi bisnis harus dilakukan dengan rutin karena
akan meningkatkan kualitas diri maupun bisnis kalian. Terus belajar akan hal baru
dan jangan lupa memberikan perhatian kepada orang disekitar kalian.
Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam evaluasi usaha beserta solusinya
antara lain:
Cara Mengatasi: Jika kalian mengalami masalah ini, solusi yang bisa kalian
terapkan untuk mengumpulkan modal usaha adalah kalian bisa memanfaatkan
berbagai lembaga pendanaan yang menawarkan modal pembiayaan berbasis
sistem equity crowd funding. Melalui fasilitas ini, kalian bisa mendapatkan modal
usaha dari orang-orang yang berminat untuk membiayai suatu usaha skala kecil
menengah (UKM).
Cara Mengatasi: Untuk meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM
harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang. Agar produk kalian
dilirik, kalian harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk
sejenis lainnya. Jika kalian kesulitan dalam melakukan inovasi produk, maka
kuncinya adalah jangan pernah berhenti mencoba. Cobalah melakukan inovasi
produk dengan menerapkan formula atau cara produksi yang baru. Kalian juga
harus membuka diri dan bergabung dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan
oleh Kementrian Koperasi dan UKM serta perusahaan-perusahaan yang memberi
perhatian khusus kepada UKM. Selain aktif mengikuti pelatihan, pelaku UKM juga
harus aktif dalam menganalisa produk kompetitor. Hal ini penting dilakukan
untuk menganalisa harga, tren bisnis, serta mencari ide inovatif yang bisa kalian
terapkan untuk produk kalian.
Cara Mengatasi: Untuk memaksimalkan pemasaran online, hal utama yang harus
dilakukan pengusaha UKM adalah memilih saluran pemasaran online dengan
tepat, kemudian fokus memasarkan di saluran tersebut.
Misalnya: seorang pengusaha kerajinan tangan sebaiknya memasarkan
produknya melalui instagram sebagai permulaan dan fokus memasarkan di satu
saluran saja dan lakukan optimasi secara berkala agar pemasaran di saluran
tersebut menghasilkan peningkatan. Membuka peluang reseller/ dropshipper juga
tidak ada salahnya untuk kalian coba. Dengan semakin banyaknya orang yang
mempromosikan produk kalian, maka peluang terjadinya penjualan pun semakin
besar.
Cara Mengatasi: Untuk kalian yang belum tahu bagaimana cara melakukan
program loyalitas pelanggan yang baik, coba luangkan waktu sejenak untuk
memikirkan ide besarnya. Kalian bisa mulai dengan mengadakan program
promo. Misalnya: diskon, cashback, giveaway, dan lain-lain. Selanjutnya, cobalah
rencanakan pendaftaran member untuk pelanggan setia produk kalian. Misalnya:
memberlakukan diskon khusus bagi member yang aktif.
Cara Mengatasi: Untuk mengatasi permasalahan UKM yang satu ini, maka kalian
harus memiliki mentor bisnis yang bisa membimbing kalian lebih baik lagi dalam
menjalankan usaha. Memiliki mentor bisnis tidak berarti mengharuskan kalian
untuk bersekolah bisnis atau bergabung dengan pelatihan eksklusif khusus
pebisnis. Yang terpenting, kalian harus tetap aktif untuk belajar keilmuan bisnis
dari ahlinya. Bagaimana caranya? kalian bisa belajar dari buku, situs berita, atau
media sosial para ahli bisnis.
Nah anak-anak hebat, itu dia beberapa cara untuk mengatasi permasalahan
menjalankan bisnis kerajinan di pasar lokal, dan pastinya masih banyak lagi
permasalahan dan tantangan yang akan kalian hadapi dalam menjalankan suatu
bisnis. Namun jika kalian fokus, pastinya kendala tersebut akan selalu ada solusinya.
Kalian harus terus berkarya, semangat dalam menjalankan usaha, selalu berinovasi
dan mau menerima kritikan atau saran dari orang lain.
C. Rangkuman
1. Evaluasi Usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan
rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah
dicapai pada akhir masa produksi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
CARA- CARA MENGEMBANGAN DAN
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan cara- cara mengembangan usaha kerajinan yang berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan pasar lokal
2. Membuat rencana pengembangan usaha kerajinan yang berdasarkan pada
kebutuhan dan keinginan pasar lokal
B. Uraian Materi
2. Kenali Kompetitor
Akan ada banyak pelajaran yang diambil ketika Kalian mulai mengenali
kompetitor. Promosi yang terus menerus dilakukan pun tidak akan efektif jika
tidak memperhatikan kompetitor. Lihat apa saja nilai jual serta kelebihan yang
dimiliki oleh pesaing. Kalian tidak perlu mengikuti persis apa yang dilakukan
mereka untuk membuat pendapatan berada dalam posisi yang setara. Mengenali
kompetitor ini dilakukan dengan tujuan agar bisnis Kalian bisa mengeluarkan
sesuatu yang berbeda. Melakukan hal yang unik kepada promosi serta produk
atau jasa yang ditawarkan bisa saja mendatangkan hasil yang lebih baik dari
kompetitor.
3. Memperluas Jaringan
Memperluas jaringan bisa dilakukan dengan memperluas pemasaran. Kalian
bisa membuka channel pemasaran yang baru atau mendirikan cabang baru. Jika
mempunyai toko offline, Kalian bisa mencoba jalan baru dengan melakukan
pemasaran secara online, begitupun sebaliknya. Jika promosi di
satu platform belum cukup memberikan keuntungan, coba
dengan platform lainnya yang lebih efektif. Perluasan ini tentu saja harus
dibarengi dengan peningkatan suplai bahan dan produksi.
Contoh lain dari perluasan jaringan adalah meningkatkan relasi bisnis. Bangun
jaringan Kalian lewat berkenalan dengan banyak pihak. Jalin kerja sama dan
pertahankan hubungan yang baik karena suatu saat bisa saja Kalian
membutuhkan bantuan mereka.
daripada tiang. Maka dari itu, Kalian harus benar-benar mengawasi berapa
modal dan biaya operasional yang dikeluarkan serta pendapatan yang
dihasilkan. Ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan yang dipenuhi oleh
bisnis selaras dengan apa saja yang harusnya didapatkan untuk menciptakan
pertumbuhan.
8. Investasi
Apabila berhemat saja tidak cukup, maka Kalian perlu mencari cara
mengembangkan usaha agar keuntungan yang Kalian hasilkan bisa terus
berputar. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan berinvestasi. Kini
telah banyak media investasi, baik untuk Kalian yang bermodal besar atau pun
kecil. Bisa dengan investasi saham, reksadana, properti, emas, deposito
berjangka dan berbagai jenis investasi lainnya. Namun, sebelumnya pastikan
untuk mengecek secara lengkap informasi mengenai investasi yang akan Kalian
jalankan. Jangan sampai niat untuk meraup keuntungan berujung pada
kerugian.
C. Rangkuman
1. Memulai suatu bisnis memang tidak mudah. Ada berbagai langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu untuk mencapai titik di mana usaha bisa didirikan.
Setelah berdiri, masih banyak pula hal yang harus dikerjakan agar usaha bisa
terus berkembang. Dalam upaya ini, tentunya ada cara-cara yang bisa dilakukan
untuk mengembangkan usaha serta mencapai target.
2. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha antara lain
meningkatkan Promosi, mengenal kompetitor, memperluas jaringan, meminimalisir
biaya operasional, investasi dan mengatur keuangan dengan baik.
3. Agar dapat sukses mengembangkan usaha hendaknya sebuah usaha mempunyai
rencana untuk mengembangkan usaha.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Tahapan teknik produksi kerajinan dan
pengemasan karya kerajinan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa :
1. Menjelaskan tahapan produksi kerajinan
2. Menentukan bahan sesuai dengan karya kerajinan yang akan diproduksi
3. Menentukan teknik yang sesuai dengan bahan dan bentuk yang akan diproduksi
4. Menentukan bahan kemasan sesuai dengan karya kerajinan
B. Uraian Materi
Anak anakku hebat setelah kalian memahami tentang pengertian sistem produksi,
klasifikasi pasar dan bagaimana menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, ayo
sekarang mempelajari tahapan dalam memproduksi kerajinan dan pengemasannya.
a. Tahapan pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap di
produksi. Setiap tahap produksi berbeda-beda seesuai dengan material
yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat.
Bahan – bahan yang dapat dijadikan karya kerajinan antara lain:
Kayu dan bambu adalah dua material utama yang paling banyak
digunakan sebagai bahan utama kerajinan. Contohnya adalah perabot,
hiasan lampu, patung, dll. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu jati,
mahoni, pinus, dll. Semakin bagus dan kokoh konstruksinya, harganya
akan lebih mahal.
Cat kayu dan vernis pada dasarnya digunakan untuk melapisi kayu agar
terlihat menarik, atraktif, sekaligus terhindar dari rayap maupun
serangga yang berpotensi membuatnya lapuk.
Perbedaan utama antara cat kayu dan cat biasa adalah cat kayu
dirancang khusus agar tahan air dengan daya rekat yang lebih kuat.
Sedangkan pemakaian vernis berguna untuk mempertahankan warna
dan tekstur asli kayu namun membuatnya menjadi lebih mengilap dan
bercahaya
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Hal
ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan yang unik berbahan
dasar alam. Apabila kayu dan bambu terdengar sangat mmebosankan,
Anda dapat memanfaatkan serat alam lain.
Kelebihan utama dari eceng gondok adalah seratnya yang sangat kuat.
Untuk mendapatkan serat ini, Anda dapat mengeringkannya terlebih
dahulu sebelum dibentuk menjadi kerajinan.
b. Tahapan pembentukan
Berikut ini contoh pembuatan benda kerajinan dari bahan lunak dengan
teknik cor (cetak tuang).
Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) dibuat pada benda perunggu
yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung
perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat.
Selanjutnya model dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat,
kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah
rongga. Tuangkan perunggu ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah
liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.
4) Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang
berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti
mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam
dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak
ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya
dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung).
Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan
desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-
lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral
anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai
daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan
sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai
pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya.
Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam
larutan tersebut.
5) Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada
masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah
tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi
ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-
zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga
mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
7) Teknik Bubut
8) Teknik Anyam
2. Tahapan perakitan
Tahap berikutnya adalah perakitan. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan
yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan
pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.
3. Tahapan finishing
Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir
sebelum produk tersebut dimasukkan kedalam kemasan. Finishing dapat
berupa penghalusan atau pelapisan permukaan.
4. Pengemasan
a. Pengertian pengemasan
Pengemasan adalah kegiatan mewadahi benda hasil kerajinan. Pengemasan
menurut WTO adalah suatu sistem yang terpadu untuk mengawetkan,
menyiapkan produk, hingga siap untuk didistribusikan dengan cara yang
murah dan efisien
b. Fungsi pengemasan
Untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca, memberikan
kemudahan membawa, serta untuk menambah daya tarik sebagai identitas
atau brand dari produk tersebut.
C. Rangkuman
1. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau
pembahanan, pembeentukan, perakitan dan finishing.
2. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap di produksi.
3. Pada tahap pembentukan diperlukan teknik pembuatan karya kerajinan sesuai
dengan bahan dan bentuk produk yang akan dihasilkan.
4. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa
bagian.
5. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut
dimasukkan kedalam kemasan
6. Pengemasan adalah kegiatan mewadahi benda hasil kerajinan