Nim : 20212011001
M.K : MKE II
UTS
A. Deskripsikan Cara kerja dan fungsi dari setiap komponen dari setiap system
mesin diesel 4Tak dibawah ini dilengkapi dengan bagan aliran dan gambarnya.
Upper tank
merupakan tanki untuk tempat menampung air (coolant) yang akan membawa suhu
panas setelah mengitari mesin upper tank terletak di bagian atas yang di sebut juga
reservoir tank
Radiator cup
Radiator cup berfungsisebagai penutup bagian upper tank radiatorsekaligus menjaga
tekanan udara didalam sistem pendingin. Konstruksi tutup ini tidak seperti tutup botol
atau tutup lain, karena ada mekanisme pengatur tekanan maka ada bagian-bagian lain
didalam tutup ini. Bagian utama adalah pegas yang mendorong sebuah katup kearah
bawah. Dalam posisi normal, pegas ini akan mendorong katup sehingga katu bisa
menutup saluran radiator. Sementara saat tekanan didalam radiator meningkat, tekanan
itu akan melawan pegas dan menyebabkan terbukanya katup. Akhirnya udara
bertekanan keluar dari dalam radiator dan tekanan menjadi lebih stabil.
Fungsi selang radiator adalah untuk menyalurkan air dari mesin ke radiator dan kembali
ke mesin. Meski fungsinya hanya menyalurkan air, komponen ini tidak bisa
disepelekan. Selang radiator dituntut untuk fleksibel namun harus kuat menahan suhu
air yang hampir mendidih. Oleh sebab itu, selang radiator terbuat dari karet khusus yang
didesain untuk bertahan pada suhu tinggi namun fleksibel.
Bak oli merupakan salah satu komponen pelumasan yang berfungsi untuk menampung
oli. Komponen ini menyimpan cadangan oli yang nantinya akan digunakan untuk
melumasi mesin.
Pompa oli Komponen ini berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada mesin.
Kinerja komponen pompa oli bergantung pada putaran mesin dari camshaft, crankshaft,
atau timing belt. Pompa oli bekerja dengan menyalurkan oli yang bertekanan ke semua
saluran mesin. Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan
yang berada di ujung pompa. Proses ini bertujuan untuk melumasi seluruh bagian lain
dari mesin yang terbuka. Adanya pompa oli membuat beluruh komponen mesin
mendapat pelumas tanpa tekanan.
• Filter oli
Komponen lain yang digunakan dalam sistem pelumasan adalah filter oli. Komponen ini
bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran sehingga oli tidak cepat kotor. Apabila oli
yang diproses dalam sistem ini terkontaminasi oleh kotoran, maka pelumasan tidak akan
berfungsi secara maksimal. Pelumas yang bekerja di sebuah kendaraan tidak boleh
mengandung kotoran sedikitpun. Partikel dan kotoran yang ada dalam oli dapat
menyebabkan celah mesin yang rapat akan tergores.
• Strainer
Komponen ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau
penyaring dapat menyaring kotoran hingga yang berdiameter satu milimeter. Komponen
pompa oli berada di antara lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu bertugas sebagai
lubang isap pelumas menuju pompa oli
. • Pressure Valve
Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen pelumasan yang
bertugas untuk mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika
mesin sedang bekerja dengan perputaran yang tinggi. Ketika mesin berputar tinggi,
volume oli yang bergerak dari pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran
oli memiliki batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan tekanan pelumas
dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil. Kerja dari komponen yang satu ini memiliki
hasil akhir untuk mengembalikan oli pada carter. Proses ini berlangsung ketika tekanan
pelumas atau oli sedang naik.
• Switch Oli
Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk mengetahui hasil kerja
dari pompa oli. Komponen ini bertugas untuk memberitahukan kepada Anda terkait
cukup atau tidaknya tekanan pompa oli untuk melumasi mesin. Anda akan dapat
mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci kontak Anda pada posisi on. Lihatlah
pada dashboard apakah lampu indikator oli kendaraan Anda menyala. Apabila lampu ini
menyala berarti komponen switch berfungsi dengan baik. Namun sebaliknya, ketika
mesin dihidupkan lampu indikator oli harus mati. Apabila lampu indikator oli hidup saat
mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan ada sesuatu yang
bermasalah pada pelumasan kendaraan Anda.
Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun
juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin kendaraan dihidupkan.
Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli
tertampung di dalam karter atau bak oli. Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan
pelumas yang berasal dari engkol mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan
rotary pump. Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem
pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan adanya penyedotan
pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk pada pompa oli lewat inlet
valve, dan terjadi penekanan pelumas oleh pompa di sisi lainnya. Pelumas atau oli yang
sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli menuju filter oli. Di dalam komponen
filter ini pelumas mengalami proses penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak,
kotoran, dan partikel. Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke
oil jet dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin secara otomatis
akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian rocker arm dan poros cam.
Setelah itu, oli kembali ke bak atau karter lewat saluran oli. Di sisi lain, oli dari oil jet di
bawah blok silinder dikeluarkan dengan cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini
bertugas untuk melumasi komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran
pelumas tersebut dibantu dengan adanya komponen weight balance. Komponen weight
balance merupakan bagian dari poros engkol yang berbentuk menyerupai sekop.
Komponen ini bertugas untuk mengobrak-abrik oli yang berada di karter atau bak oli
pada saat poros engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian
mesin.
3 Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system bahan bakar serta
jelaskan cara kerjanya
1. Tangki Bahan Bakar (fuel tank) Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk
menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti
karat. Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk
menunjukkan jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki dan juga separator yang
berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila
berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel inlet ditempatkan 2 – 3 mm dari bagian dasar
tangki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.
Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung
dengan priming pump dan water sedimenter. Saringan bahan bakar berfungsi untuk
menyaring debu dan kotoran dari bahan bakar. Priming pump berfungsi untuk
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding), sedangkan water
sedimenter berfungsi untuk memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan
perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu maka
magnet yang ada pada pelampung akan menutup reed switch dan menyalakan lampu
indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air telah
terkumpul pada water sedimenter. Water sedimenter mempunyai keran di bawahnya, air
dapat dikeluarkan dengan membuka keran dan menggerakkan priming pump.
Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke
pompa injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi
pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.
• Saat Penghisapan
Saat camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), piston (4) mendorong pushrod (3)
kebawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pressure
chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar.
• Saat Pengeluaran
Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan push rod.
Piston menekan bahan bakar di dalam pressure chamber, membuka outlet valve dan
bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan.
Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber (9) yang terletak
di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2
kg/cm2 maka tegangan piston spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston.
Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.
4 Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system common rail serta
jelaskan cara kerjanya
COMMON RAIL
Beberapa komponen pada sistem common rail merupakan komponen sistem bahan
bakar diesel. Namun pada sistem ini, terdapat penambahan komponen elektrikal yang
akan menopang cara kerja common rail ini. Nama komponen common rail meliputi
bahan bakar elektrik adalah sebuah komponen yang berfungsi memompa atau
menyuplai solar dari tanki ke pompa tekanan tinggi pada mesin. Baik diesel
konvensional atau common rail sama-sama memiliki komponen ini, tapi pada
tipe modern fuel pump sudah bersifat elektrik dan posisinya ditenggelamkan
kedalam tanki. Dengan kata lain, pompa bekerja menggunakan motor listrik
dimana seluruh fuel pump akan tenggelam oleh solar didalam tanki. Sehingga
kalau anda mencari dimana letak pompanya, anda harus membuka bagian tanki.
ini terletak pada fuel line setelah keluar dari fuel pump sebelum masuk ke
dalam pompa tekanan tinggi. Fungsinya untuk menyaring partikel kotoran yang
terbawa oleh aliran solar dan mengendapkan air yang terbawa pada aliran solar.
Fuel filter pada mesin diesel common rail bersifat lebih halus, karena sistem ini
lebih sensitif terhadap kotoran yang terbawa pada aliran solar. Kotoran ini
berpotensi menggagalkan proses pembakaran karena merusak injector.
4. Pompa tekanan tinggi
Supply pump akan bertugas untuk membangkitkan tekanan bahan bakar solar
dari tanki hingga sekitar 160 MPa. Pompa ini bekerja secara mekanis mirip
seperti sistem bahan bakar konvensional. Namun pompa ini memiliki konstruksi
lebih simple. Umumnya pompa ini terletak pada kepala silinder mesin dan
terhubung dengan camshaft sebagai penggerak pompa. Pompa ini juga tidak
mempedulikan timing seperti pada diesel konvensional, karena pompa ini
hanyalah membangkitkan tekanan bahan bakar. Untuk masalah timing, diatur
oleh solenoid pada injector.
5. Fuel rail
Fuel rail terletak setelah pompa tekanan tinggi. Fungsi fuel rail adalah untuk
mempertahankan bahan bakar dalam tekanan tinggi setelah dibangkitkan oleh
pompa tekanan tinggi.
1. Baterai
2. Kunci kontak
Beberapa dari kita mengenal kunci kontak sebagai alat penstater mesin, atau
komponen untuk menghidupkan starter mesin. Itu benar, tapi bukan hanya itu
fungsi ignition switch. Pada lubang ignition ada 4 posisi yakni ;
• Posisi Off
• Posisi Acc
• Posisi On
• Posisi ST
Pada posisi Acc, sistem pengapian masih belum aktif dalam artian belum ada
arus yang memasuki coil primer. Listrik baru akan masuk ke coil primer saat
kunci kontak kita posisikan pada posisi ON. Pada posisi ini, bukan hanya coil
primer yang mendapatkan arus tapi seluruh sistem utama kendaraan juga sudah
siap diaktifkan.
1. Fungsi baterai,
adalah sebagai penyimpan arus listrik. Memang baterai ini tidak terlalu
diprioritaskan karena kebutuhan sumber listrik akan dipenuhi oleh spul. Namun,
pada motor injeksi baterai menjadi komponen yang cukup penting karena juga
akan mengaktifkan ECU.
Fungsi tanki bahan bakar adalah untuk menampung bensin yang akan digunakan
sebagai bahan bakar mesin. Didalam tanki inilah bensin dengan kuantitas besar
disimpan untuk kemudian secara berangsung bensin ini disalurkan kedalam
mesin.
2. Fuel filter
Fuel filter atau saringan bahan bakar berfungsi sebagai penyaring atau filtrat
yang akan menyaring semua kotoran pada aliran bensin. Filter ini diperlukan
karena didalam bensin itu bisa terdapat molekul pasir atau kotoran lain yang
dapat mengganggu kinerja mesin. Selain itu, filter bensin ini biasanya juga
memiliki water sedimenter yang akan memisahkan air yang terdapat pada aliran
bensin
3. Fuel pump
Fuel pump atau pompa bahan bakar adalah komponen untuk mengalirkan
bensin dari dalam tanki agar sampai ke mesin. Fuel pump ini diperlukan karena
pada mobil letak karburator itu lebih tinggi daripada tanki. Jadi agar bensin
dapat naik ke karburator perlu dorongan yang dilakukan oleh pompa. Pada
sistem bahan bakar konvensional, pompa bensin ini juga masih bersifat
konvensional atau mekanis. Pompa bekerja menggunakan membran yang dapat
bergerak secara aksial. Yang menggerakan membran ini adalah poros nok
dengan memanfaatkan sebuah nok.
4. Charcoal canister