Anda di halaman 1dari 16

Nama :Imam safi’i

Nim : 20212011001

Prodi : Teknik Mesin

M.K : MKE II

UTS

A. Deskripsikan Cara kerja dan fungsi dari setiap komponen dari setiap system
mesin diesel 4Tak dibawah ini dilengkapi dengan bagan aliran dan gambarnya.

.1 Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system pendinginan


radiator serta jelaskan cara kerjanya

Radiator adalah komponem berbentuk lempengan besi yang digunakan untuk


mendinginkan air pendingin. Prinsip kerja radiator adalah dengan memindahkan suhu
dari air ke udara melalui proses radiasi. Radiator bekerja dengan memanfaatkan aliran
udara yang melewati sirip-sirip radiator. Mekanismenya, air yang memiliki suhu panas
akan disalurkan ke radiator core. Disini panas akan berpindah ke radiator core dan
langsung disalurkan kesirip radiator, karena kedua bahan ini merupakan konduktor. Saat
ada udara melewati sirip maka panas akan berpindah ke aliran udara tersebut. Dalam
sebuah radiator akan ditemui beberapa bagian seperti

Upper tank

merupakan tanki untuk tempat menampung air (coolant) yang akan membawa suhu
panas setelah mengitari mesin upper tank terletak di bagian atas yang di sebut juga
reservoir tank

Radiator cup
Radiator cup berfungsisebagai penutup bagian upper tank radiatorsekaligus menjaga
tekanan udara didalam sistem pendingin. Konstruksi tutup ini tidak seperti tutup botol
atau tutup lain, karena ada mekanisme pengatur tekanan maka ada bagian-bagian lain
didalam tutup ini. Bagian utama adalah pegas yang mendorong sebuah katup kearah
bawah. Dalam posisi normal, pegas ini akan mendorong katup sehingga katu bisa
menutup saluran radiator. Sementara saat tekanan didalam radiator meningkat, tekanan
itu akan melawan pegas dan menyebabkan terbukanya katup. Akhirnya udara
bertekanan keluar dari dalam radiator dan tekanan menjadi lebih stabil.

Selang radiator dinging(lower house)

Fungsi selang radiator adalah untuk menyalurkan air dari mesin ke radiator dan kembali
ke mesin. Meski fungsinya hanya menyalurkan air, komponen ini tidak bisa
disepelekan. Selang radiator dituntut untuk fleksibel namun harus kuat menahan suhu
air yang hampir mendidih. Oleh sebab itu, selang radiator terbuat dari karet khusus yang
didesain untuk bertahan pada suhu tinggi namun fleksibel.

2 Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system pelumasan serta


jelaskan cara kerjanya
Bak oli

Bak oli merupakan salah satu komponen pelumasan yang berfungsi untuk menampung
oli. Komponen ini menyimpan cadangan oli yang nantinya akan digunakan untuk
melumasi mesin.
Pompa oli Komponen ini berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada mesin.
Kinerja komponen pompa oli bergantung pada putaran mesin dari camshaft, crankshaft,
atau timing belt. Pompa oli bekerja dengan menyalurkan oli yang bertekanan ke semua
saluran mesin. Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan
yang berada di ujung pompa. Proses ini bertujuan untuk melumasi seluruh bagian lain
dari mesin yang terbuka. Adanya pompa oli membuat beluruh komponen mesin
mendapat pelumas tanpa tekanan.

• Filter oli

Komponen lain yang digunakan dalam sistem pelumasan adalah filter oli. Komponen ini
bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran sehingga oli tidak cepat kotor. Apabila oli
yang diproses dalam sistem ini terkontaminasi oleh kotoran, maka pelumasan tidak akan
berfungsi secara maksimal. Pelumas yang bekerja di sebuah kendaraan tidak boleh
mengandung kotoran sedikitpun. Partikel dan kotoran yang ada dalam oli dapat
menyebabkan celah mesin yang rapat akan tergores.

• Strainer

Komponen ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau
penyaring dapat menyaring kotoran hingga yang berdiameter satu milimeter. Komponen
pompa oli berada di antara lubang pompa oli dengan pompa oli, yaitu bertugas sebagai
lubang isap pelumas menuju pompa oli

. • Pressure Valve

Pressure valve atau katup tekanan merupakan sebuah komponen pelumasan yang
bertugas untuk mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika
mesin sedang bekerja dengan perputaran yang tinggi. Ketika mesin berputar tinggi,
volume oli yang bergerak dari pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran
oli memiliki batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan tekanan pelumas
dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil. Kerja dari komponen yang satu ini memiliki
hasil akhir untuk mengembalikan oli pada carter. Proses ini berlangsung ketika tekanan
pelumas atau oli sedang naik.

• Switch Oli

Switch oli merupakan sensor tekanan oli yang berfungsi untuk mengetahui hasil kerja
dari pompa oli. Komponen ini bertugas untuk memberitahukan kepada Anda terkait
cukup atau tidaknya tekanan pompa oli untuk melumasi mesin. Anda akan dapat
mengetahui hal tersebut ketika memutar kunci kontak Anda pada posisi on. Lihatlah
pada dashboard apakah lampu indikator oli kendaraan Anda menyala. Apabila lampu ini
menyala berarti komponen switch berfungsi dengan baik. Namun sebaliknya, ketika
mesin dihidupkan lampu indikator oli harus mati. Apabila lampu indikator oli hidup saat
mesin dihidupkan, periksalah oli mesin Anda. Kemungkinan ada sesuatu yang
bermasalah pada pelumasan kendaraan Anda.

Cara Kerja Sistem Pelumasan

Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun
juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin kendaraan dihidupkan.
Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli
tertampung di dalam karter atau bak oli. Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan
pelumas yang berasal dari engkol mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan
rotary pump. Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem
pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan adanya penyedotan
pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk pada pompa oli lewat inlet
valve, dan terjadi penekanan pelumas oleh pompa di sisi lainnya. Pelumas atau oli yang
sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli menuju filter oli. Di dalam komponen
filter ini pelumas mengalami proses penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak,
kotoran, dan partikel. Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke
oil jet dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin secara otomatis
akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian rocker arm dan poros cam.
Setelah itu, oli kembali ke bak atau karter lewat saluran oli. Di sisi lain, oli dari oil jet di
bawah blok silinder dikeluarkan dengan cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini
bertugas untuk melumasi komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran
pelumas tersebut dibantu dengan adanya komponen weight balance. Komponen weight
balance merupakan bagian dari poros engkol yang berbentuk menyerupai sekop.
Komponen ini bertugas untuk mengobrak-abrik oli yang berada di karter atau bak oli
pada saat poros engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian
mesin.

3 Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system bahan bakar serta
jelaskan cara kerjanya

1. Tangki Bahan Bakar (fuel tank) Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk
menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti
karat. Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk
menunjukkan jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki dan juga separator yang
berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila
berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel inlet ditempatkan 2 – 3 mm dari bagian dasar
tangki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.

Untuk Pompa Injeksi Tipe Distributor

Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung
dengan priming pump dan water sedimenter. Saringan bahan bakar berfungsi untuk
menyaring debu dan kotoran dari bahan bakar. Priming pump berfungsi untuk
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding), sedangkan water
sedimenter berfungsi untuk memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan
perbedaan berat jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu maka
magnet yang ada pada pelampung akan menutup reed switch dan menyalakan lampu
indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air telah
terkumpul pada water sedimenter. Water sedimenter mempunyai keran di bawahnya, air
dapat dikeluarkan dengan membuka keran dan menggerakkan priming pump.

• Untuk Pompa Injeksi Tipe in-Line


Pompa injeksi tipe in-line menggunakan filter dengan elemen terbuat dari kertas. Pada
bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk
mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada pompa injeksi tipe inline
merupakan satu unit bersama feed pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi.

Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)

Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke
pompa injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi
pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.

Cara kerjanya sebagai berikut:

• Saat Penghisapan

Saat camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), piston (4) mendorong pushrod (3)
kebawah karena adanya tegangan piston spring (6). Pada saat itu volume pressure
chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar.

• Saat Pengeluaran

Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan push rod.
Piston menekan bahan bakar di dalam pressure chamber, membuka outlet valve dan
bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan.

• Saat Tekanan Tertinggi

Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber (9) yang terletak
di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2
kg/cm2 maka tegangan piston spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston.
Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.

4 Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system common rail serta
jelaskan cara kerjanya

COMMON RAIL
Beberapa komponen pada sistem common rail merupakan komponen sistem bahan
bakar diesel. Namun pada sistem ini, terdapat penambahan komponen elektrikal yang
akan menopang cara kerja common rail ini. Nama komponen common rail meliputi

A. Komponen Bahan bakar


Komponen ini terletak membentang dari awal solar dimasukan hingga solar
disuplai ke dalam mesin. Komponen ini meliputi
1. Tangki bahan bakar.

Baik sistem bahan bakar konvensional maupun elektronik, komponen bahan


bakar berupa tanki wajib hadir. Hal ini dikarenakan fungsi dari komponen ini
adalah sebagai penyimpan cadangan solar yang akan di masukan ke dalam
mesin saat proses pembakaran.

2. Electric fuel pump Pompa

bahan bakar elektrik adalah sebuah komponen yang berfungsi memompa atau
menyuplai solar dari tanki ke pompa tekanan tinggi pada mesin. Baik diesel
konvensional atau common rail sama-sama memiliki komponen ini, tapi pada
tipe modern fuel pump sudah bersifat elektrik dan posisinya ditenggelamkan
kedalam tanki. Dengan kata lain, pompa bekerja menggunakan motor listrik
dimana seluruh fuel pump akan tenggelam oleh solar didalam tanki. Sehingga
kalau anda mencari dimana letak pompanya, anda harus membuka bagian tanki.

3. Filter Solar Filter solar

ini terletak pada fuel line setelah keluar dari fuel pump sebelum masuk ke
dalam pompa tekanan tinggi. Fungsinya untuk menyaring partikel kotoran yang
terbawa oleh aliran solar dan mengendapkan air yang terbawa pada aliran solar.
Fuel filter pada mesin diesel common rail bersifat lebih halus, karena sistem ini
lebih sensitif terhadap kotoran yang terbawa pada aliran solar. Kotoran ini
berpotensi menggagalkan proses pembakaran karena merusak injector.
4. Pompa tekanan tinggi

Supply pump akan bertugas untuk membangkitkan tekanan bahan bakar solar
dari tanki hingga sekitar 160 MPa. Pompa ini bekerja secara mekanis mirip
seperti sistem bahan bakar konvensional. Namun pompa ini memiliki konstruksi
lebih simple. Umumnya pompa ini terletak pada kepala silinder mesin dan
terhubung dengan camshaft sebagai penggerak pompa. Pompa ini juga tidak
mempedulikan timing seperti pada diesel konvensional, karena pompa ini
hanyalah membangkitkan tekanan bahan bakar. Untuk masalah timing, diatur
oleh solenoid pada injector.

5. Fuel rail

Fuel rail terletak setelah pompa tekanan tinggi. Fungsi fuel rail adalah untuk
mempertahankan bahan bakar dalam tekanan tinggi setelah dibangkitkan oleh
pompa tekanan tinggi.

Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system pengapian


konvensional sert jelaskan cara kerjanya

1. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus, mengapa batera masuk ke komponen


pengapian, bukannya baterai itu komponen kelistrikan kendaraan, memang dan
sistem pengapian salah satu kelistrikan mobil, jadi semua yang memerlukan arus
listrik harus menyertakan baterai sebagai komponennya. Tegangan baterai
normal, 12volt entah pada motor ataupun mobil. Perbedaan antara aki motor dan
mobil itu bukan pada tegangannya melainkan pada dayanya yang memiliki
satuan Watt. Ini karena daya listrik pada mobil itu lebih besar, selain sistem
pengapian ada pula sistem penerangan dan aksesoris yang memerlukan daya
listrik besar.

2. Kunci kontak
Beberapa dari kita mengenal kunci kontak sebagai alat penstater mesin, atau
komponen untuk menghidupkan starter mesin. Itu benar, tapi bukan hanya itu
fungsi ignition switch. Pada lubang ignition ada 4 posisi yakni ;

• Posisi Off

• Posisi Acc

• Posisi On

• Posisi ST

Pada posisi Acc, sistem pengapian masih belum aktif dalam artian belum ada
arus yang memasuki coil primer. Listrik baru akan masuk ke coil primer saat
kunci kontak kita posisikan pada posisi ON. Pada posisi ini, bukan hanya coil
primer yang mendapatkan arus tapi seluruh sistem utama kendaraan juga sudah
siap diaktifkan.

3. Ignition coil Inilah komponen yang paling penting, karena mengusung


fungsi sebagai trafo step up, atau menaikan tegangan baterai. Seperti yang
kita singgung diatas bahwa coil ini bekerja dengan prinsip induksi
elektromagnet memakai dua buah coil. Dimana jumlah lilitan coil sekunder
lebih banyak dari coil primer, sehingga ketika kemagnetan dari coil primer
menginduksi coil sekunder dapat terjadi peningkatan tegangan.
4. Distributor Pada sistem pengapian konvensional, distributor menjadi
komponen yang digunakan dalam hal timming dan FO. Distributor terdiri
dari poros yang terhubung dengan cam, cam ini dipakai untuk memutuskan
aliran arus dari coil primer. Sementara itu, dibagian tutup distributor akan
anda temui dua komponen utama yang berkaitan dengan fairing order. Yakni
rotor dan distributor cap. Rotor merupakan komponen konduktor yang
membagikan output dari coil ke kabel busi sesuai FO, sementara distributor
cap merupakan pangkal dari kabel busi untuk menyalurkan dan menerima
output coil ke rotor. Selengkapnya bisa anda simak pula pada bagian-bagian
distributor pengapian.
5. Kontak point/platina
Contact point atau breaker point merupakan sebuah plat mirip saklar yang
dapat terputus dan tersambung. Untuk apa fungsinya ? ini seperti prinsip
kerja coil dimana untuk menghasilkan tegangan output yang besar perlu
dilakukan pemutusan arus primer. Kontak inilah yang bertugas memutuskan
arus primer sesuai dengan sudut pengapian. Cara kerja kontak point yakni
dengan memanfaatkan cam yang menyentuh kaki ebonit. Saat kaki ini
tersentuh cam, maka kontak akan membuka dan menyebabkan arus primer
terputus. Kontak ini juga familiar disebut platina karena memakai logam
platina pada ujung kontaknya.
6. Vacuum advancer
Vacuum advancer, bertugas pada bagian spark advancing, atau pengubahan
timming pengapian. Mengapa timming perlu diubah ? ini bertujuan untuk
menyesuaikan kondisi mesin dengan pengapian, misal pada saat mesin
membawa beban berat. Kondisi ini akan menimbulkan gerakan piston yang
lambat meski katup gas terbuka penuh. Jika timming tetap, maka bisa jadi
meimbukan efek contra yang justru menghambat laju piston. Untuk
menyesuaikannya, maka timming pengapian akan dimundurkan hampir 0
derajat sehingga expansi hasil pembakaran bisa dipakai sepenuhnya untuk
mendorong piston kebawah. Vacuum advancer akan memundurkan
pengapian berdasarkan beban mesin, ini dideteksi dari kevakuman di intake
manifold. Jika kondisinya seperti diatas maka daya hisap pada piston
menurun, dan kontak point akan bergeser lebih lambat. Untuk lebih detail
bisa baca cara kerja vacuum advancer.
7. Governoor advancer
Sentrifugal governoor advancer juga sama seperti vacuum advancer, fungsi
governorr advancer adalah mengubah timming pengapian mesin berdasarkan
RPM mesin. Kondisinya, apabila RPM tinggi maka timming pengaian harus
dibuat lebih awal agar tidak terjadi knocking dan self ignition. Governoor
advancer menggunakan dua buah bandul yang dapat meregang berdasarkan
gaya sentrifugal yang mengenainya. Bandul ini akan menempel pada poros
distributor dan putaran poros akan menimbulkan gaya sentrifugal pada
bandul, regangan bandul digunakan untuk mempercepat sudut buka platina.
Simak prinsip kerja governoor advancer untuk lebih detail,
8. Kapasitor
Capasitor atau condensor merupakan komponen elektronika yang memiliki
kemampuan menyerap arus dan mengeluarkannya saat diperlukan. Pada
pengapian konvensional, kemampuan ini digunakan untuk menyerap api dari
coil primer. Ketika kontak point membuka, maka harusnya arus primer coil
terputus. Namun, pembukaan platina itu hanya sekitar 0,5 mm. Dengan celah
sekecil ini, maka listrik tegangan 12 volt bisa melompat sehingga akan
muncul percikan api pada platina dan proses pemutusan arus terganggu.
Dengan adanya capasitor maka ketika platina membuka, arus listrik akan
dipindahkan ke capasitor yang memiliki koneksi. Namun arusnya tidak
disimpan didalam capasitor karena langsung dihubungkan ke masa. Proses
ini akan membuat capasitor langsung mengalami kekosongan sehingga bisa
dipakai secara cepat dan berulang-ulang.
9. Kabel Busi
Kabel pada busi, memiliki bentuk dan kemampuan berbeda dengan
kabelkabel umumnya. Kabel ini biasanya terbuat dari tembaga berdiameter
besar dengan isolator yang tebal. Ini karena kabel busi akan menghubungkan
tegangan super tinggi dari output coil. Sehingga diperlukan kabel yang
memiliki daya tahan besar.
10. Busi
Komponen terakhir pada sistem pengapian mesin bensin ialah busi atau
spark plug. Busi terdiri dari sebuah core atau batang elektroda sebagai
penerima arus listrik dari output coil dan masa yang terletak pada body busi.
Celah yang anda lihat pada busi, itu celah antara ujung elektroda yang
memiliki listrik positif dan ground yang memiliki listrik negatif. Sehingga
jika arus listrik pada elektroda memiliki tegangan yang besar, maka listrik
tersebut mampu keluar atau melompat ke ground yang berwujud percikan
api. Begitulah cara busi menghasilkan api.
Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system pengapian CDI serta
jelaskan cara kerjanya

1. Fungsi baterai,

adalah sebagai penyimpan arus listrik. Memang baterai ini tidak terlalu
diprioritaskan karena kebutuhan sumber listrik akan dipenuhi oleh spul. Namun,
pada motor injeksi baterai menjadi komponen yang cukup penting karena juga
akan mengaktifkan ECU.

2. Spul & Rotor magnet


Spul dan rotor magnet adalah dua komponen yang berbeda, namun keduanya
memiliki satu tujuan yakni untuk mengubah putaran dari poros engkol mesin
menjadi listrik AC. Listrik ini yang menjadi sumber tenaga dari sistem
pengapian. Spul adalah komponen berbentuk kumparan statis yang terletak
didalam rotor magnet, sementara rotor magnet adalah magnet berbentuk tromol
yang terhubung ke poros engkol mesin. Rotor ini memiliki permanen magnet
sehingga ketika poros mesin hidup, spul akan langsung meghasilkan arus.
3. Pulse igniter/pick up coil
Beberapa orang mungkin lebih familiar dengan kata pick up coil, karena
fungsinya sebagai penjemput sinyal. Sinyal yang dimaksud adalah sinyal yang
menunjukan timming pengapian mesin. Cara kerja pulse igniter ini hampir sama
seperti spul namun dengan versi lebih sederhana. Dalam satu putaran engkol, itu
hanya terjadi satu kali perpotongan. Sehingga bukan arus listrik yang
dikirimkan, melainkan sebuah sinyal PWM yang menunjukan RPM mesin dan
timming pengapian. Sinyal ini kemudian akan dikirimkan ke SCR didalam CDI
unit.
4. Voltage converter
Pengkonversi tegangan, diperlukan untuk memaksimalkan arus discharge, perlu
diketahui prinsip kerja pengapian CDI itu berbeda dengan sistem pengapian
mobil yang menggunakan platina. Pada mobil, induksi pada coil akan terjadi
ketika platina memutuskan arus primer coil. Namun pada CDI motor, induksi
akan terjadi justru ketika arus primer dialiri oleh arus discharger. Namun agar
induksi berjalan dengan maksimal dan cepat, maka arus discharge yang mengalir
ke kumparan primer juga harus bertegangan lebih tinggi. Converter inilah yang
memungkinkan arus discharge memiliki tegangan lebih tinggi. Dalam satuan
milisecon, tegangan listrik dari spul bisa dinaikan menjadi sekitar 300 Volt
untuk mengisi Capasitor.
5. CDI unit
CDI unit bisa dibilang menjadi modul utama dari sistem pengapian CDI. Fungsi
utamanya adalah sebagai penyalur tegangan ke coil melalui prinsip discharge.
Didalam CDI unit terdapat komponen capasitor, kita tahu kalai capasitor itu
mampu menyerap arus listrik, mampu menyimpan arus listrik yang diserap dan
mampu melepaskannya dengan spontan. Proses pelepasan arus ini akan
diarahkan ke kumparan primer pada coil untuk melakukan induksi. Selain
capasitor, ada pula komponen thrysistor atau SCR yang digunakan sebagai gate
untuk melakukan dishcarging.

Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system bahan bakar


karburator konvensional serta jelaskan cara kerjanya

1.Tanki bahan bakar

Fungsi tanki bahan bakar adalah untuk menampung bensin yang akan digunakan
sebagai bahan bakar mesin. Didalam tanki inilah bensin dengan kuantitas besar
disimpan untuk kemudian secara berangsung bensin ini disalurkan kedalam
mesin.

2. Fuel filter
Fuel filter atau saringan bahan bakar berfungsi sebagai penyaring atau filtrat
yang akan menyaring semua kotoran pada aliran bensin. Filter ini diperlukan
karena didalam bensin itu bisa terdapat molekul pasir atau kotoran lain yang
dapat mengganggu kinerja mesin. Selain itu, filter bensin ini biasanya juga
memiliki water sedimenter yang akan memisahkan air yang terdapat pada aliran
bensin

3. Fuel pump

Fuel pump atau pompa bahan bakar adalah komponen untuk mengalirkan
bensin dari dalam tanki agar sampai ke mesin. Fuel pump ini diperlukan karena
pada mobil letak karburator itu lebih tinggi daripada tanki. Jadi agar bensin
dapat naik ke karburator perlu dorongan yang dilakukan oleh pompa. Pada
sistem bahan bakar konvensional, pompa bensin ini juga masih bersifat
konvensional atau mekanis. Pompa bekerja menggunakan membran yang dapat
bergerak secara aksial. Yang menggerakan membran ini adalah poros nok
dengan memanfaatkan sebuah nok.

4. Charcoal canister

Pada kendaraan tertentu ada komponen berama charcoal canister. Fungsi


charcoal canister adalah sebagai penampung uap bensin dari dalam tanki untuk
selanjutnya disalurkan kedalam mesin. Perlu anda ketahui, uap bensin juga
bersifat polutan apabila sampai keluar ke atmosfer. Jadi di iklim tropis
khususnya yang suhunya hangat bensin itu mudah menguap. Agar penguapan
bensin ini tidak sampai ke atmosfer maka uap bensin akan ditampung didalam
tabung bernama tabung canister. Nantinya, uap bensin yang ada di tabung
canister akan dibakar didalam mesin. Sehingga polusi lingkungan akan lebih
aman.
5 Selang bensin
Fungsi selang bensin adalah sebagai jalur mengalirnya bensin dari tanki ke
karburator. Selang ini berbahan mika yang kuat namun getas. Sehingga mesi
ringan, selang ini mudah pecah.
6. Karburator
Karburator adalah komponen yang bertugas mengabutkan bensin ke dalam
mesin (intake manfold) dengan kuantitas yang ideal berdasarkan RPM mesin.
Jadi bisa dikatakan, letak keberhasilan sistem bahan bakar bensin konvensional
sangat bergantung pada kondisi karburator. Cara kerja karburator itu memang
cukup rumit, namun sederhananya bensin akan mengabut dari dalam selang
kecil bernama main jet. Pengabutan ini terjadi karena tekanan udara didalam
intake manifold lebih rendah daripada ruang penampung bensin didalam
karburator. Selengkapnya tentang karburator bisa anda baca pada artikel
berikut ; Prinsip kerja karburator mobil

Sebutkan macam-macam dan fungsi komponen dari system bahan bakar


injeksi (EFI) konvensional serta jelaskan cara kerjanya
1. Tangki bahan bakar (Fuel tank)
Tangki bahan bakar atau fuel tank berfungsi untuk menyimpan/
menyediakan bahan bakar di dalam kendaraan.
2. Saringan bahan bakar (Fuel filter)
Saringan bahan bakar atau fuel filter berfungsi untuk menyaring kotoran-
kotoran yang ada di dalam bahan bakar agar nantinya kotoran-kotoran ini
tidak mengganggu kinerja (menyumbat) komponen-komponen lainnya pada
sistem bahan bakar.
3. Pompa bahan bakar (Fuel pump)
Pompa bahan bakar atau fuel pump berfungsi untuk memompa bahan bakar
agar dapat bersirkulasi pada sistem bahan bakar.
4. Selang/ pipa bahan bakar (Fuel line)
Selang atau pipa bahan bakar berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan
bahan bakar dari komponen-komponen sistem bahan bakar.
5. Pipa pembagi/ penyalur (Fuel delivery pipe)
Pipa pembagi atau fuel delivery pipe merupakan komponen pada sistem
bahan bakar yang berhubungan dengan injektor. Pipa pembagi bahan bakar
berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke injektor.
6. Pressure regulator
Pressure regulator pada sistem bahan bakar EFI berfungsi untuk menjaga
tekanan pada pipa pembagi agar tekanannya tetap stabil. Besar tekanan
bahan bakarnya pada pipa pembagi ini diatur sebesar 2,55-2,9 kg/cm2 .
Apabila tekanan bahan bakarnya melebihi spesifikasi yang telah ditentukan
maka katup (valve) pada regulator tekanan akan membuka sehingga bahan
bakar akan dialirkan kembali ke dalam tangki.
7. Pultation damper
Pulsation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya fluktuasi (menyerap
kejutan dari variasi tekanan bahan bakar yang terjadi) tekanan dari bahan
bakar di pipa pembagi. Pultation damper ini tidak terdapat pada semua mesin
EFI, hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.

Anda mungkin juga menyukai